Vous êtes sur la page 1sur 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PADA PENYAKIT GASTREONTERITIS

OLEH :
NADIA RIZKI NADILA
018SYE16

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JEJANG DIII
2017/2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.Yang telah memberikan berkat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
GASTREONTERITIS”.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak yang telah membantu serta membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
Kami berusaha untuk menyempurnakan tulisan ini,namun sebagai penulis kami pun menyadari
akan keterbatasan maupun kehilafan dan kesalahan yang tanpa kami sadari.Oleh karena itu kami
menantikan kritikan dan saran untuk memperbaiki makalah ini.

Mataram, 10 Desember 2017

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 1

BAB II KEGIATAN PENYULUHAN


2.1 Topik penyuluhan ............................................................................................
2.2 Tujuan penyuluhan .........................................................................................
2.3 Sasaran ............................................................................................................
2.4 Metode penyuluhan . .............................................................................
2.5 Media penyuluhan. ................................................................................

BAB III PEMBAHASAN MATERI


3.1 Pengertian gastreonteritis . ..........................................................................
3.2 Pengobatan gastreonteritis. .........................................................................
3.3 Pola makan gastreonteritis…………………………………………………………………………..

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 9
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Gastreonteritis merupakan penyebab utama kekurangan gizi. Hal ini disebabkan
hilangnya nafsu makan pada penderita diare sehingga ia makan lebih sedikit dari biasanya.
Padahal, penderita diare membutuhkan nutrisi tambahan karena adanya infeksi kuman
penyebab diare. Berdasarkan hal diatas maka kelompok tertarik untuk memberikan
penyuluhan pada penyakit diare di RT 3 / RW 3 kel. Dasan agung pelita kec. Selaparang
tentang cara pencegahan dan penanganan diare pada orang dewasa Dengan harapan setelah
dilakukan penyuluhan ini, masyarakat mengetahui tentang penyakit diare dan mampu
melakukan penanganan pertama jika ada anggota keluarga menderita diare serta mau
memodifikasi diri, keluarga, dan lingkungannya dalam mewujudkan hidup sehat,bersih dan
terhindar dari penyakit diare.

1.2. BATASAN MASALAH


A. Apa pengertian diare
B. Apa saja penyebab diare
C. Sebutkan tanda gejala diare
D. Bagaimana cara pencegahan terhadap penyakit diare
E. Sebutkan upaya pertolongan pertama yang perlu segera dilakukan terhadap penyakit diare

4
BAB II
KEGIATAN PENYULUHAN

2.1. TOPIK PENYULUHAN :


PENGOBATAN DAN POLA MAKAN GASTREONTRITIS DIARE

2.2 TUJUAN PENYULUHAN


A. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan warga kelurahan RW 05 mampu mengetahui
cara – cara mengobati dan menjaga pola makan gastreontits dan dapat diaplikan dalam
kehidupan sehari – hari.
B. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit warga RW 03 mampu :
1. Menjelaskan pengertian gastreontitis
2. cara pengobatam gastreontitis
3. Menjelaskan pola makan gastreontitis

2.3. SASARAN
Sasaran : Masyarakat
Hari/Tanggal :
Tempat : Dasan Baru
Waktu/jam : 40 Menit / 08.00 WIB - selesai
Penyuluh : Nadia Rizki Nadila

2.4. METODE PENYULUHAN


A. Ceramah
B. Tanya jawab

2.5. MEDIA PENYULUHAN


Leaflet
Power point

5
2.6. SUSUNAN KEGIATAN PENYULUHAN
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
UNTUK MATERI DIARE
1. 10 menit Pembukaan :
 Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang akan  Memperhatikan
diberikan
2. 20 menit Pelaksanaan:
 Menjelaskan tentang pengertian  Memperhatikan dan
diare mendengarkan
 Menjelaskan tentang peneyebab  Memperhatikan dan
diare mendengarkan
 Menjelaskan tanda gejala diare  Memperhatikan dan
 Menjelaskan pencegahan diare. mendengarkan
 Menjelaskanara penanganan diri  Memperhatikan dan
mendengarkan
 Memperhatikan dan
mendengar

3. 10 Evaluasi :
Menit  Memberikan pertanyaan tentang  Menjawab pertanyaan
 materi yang telah disampaikan
 Menyimpulkan materi
 Mengucapkan salam penutup

EVALUASI :
1. Penyuluhan dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
2. Peserta penyuluhan antusias terhadap materi
3. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
4. Peserta memahami dan mengerti tentang penyakit diare
5. Peserta hadir saat pertemuan

6
BAB III
PEMBAHASAN MATERI

3.1.PENGERTIAN GASTREONTITIS
Menurut WHO, gastreontitis merupakan buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari
tiga kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih.Seseorang
dikatakan menderita diare apabila buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari semalam (24
jam) dengan bentuk kotoran (tinja) lembek atau cair. Buang air besar encer tersebut dapat
disertain dengan lendir, bisa juga disertai dengan lendir dan darah.

3.5 PENGOBATAN GASTREONTERITIS/DIARE


Karena penyebab gastroenteritis/Diare akut / diare mendadak tersering adalah Virus,
maka tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan, karena biasanya akan sembuh dengan
sendirinya setelah beberapa hari. Maka pengobatan diare ini ditujukan untuk mengobati gejala
yang ada dan mencegah terjadinya dehidrasi atau kurang cairan. Diare akut dapat disembuhkan
HANYA dengan meneruskan pemberian makanan seperti biasa dan minuman / cairan yang
cukup saja.
Yang perlu diingat pengobatan BUKAN memberi obat untuk mengHENTIKAN diare,
karena diare sendiri adalah suatu mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan kontaminasi
makanan dari usus. Mencoba menghentikan diare dengan obat seperti menyumbat saluran pipa
yang akan keluar dan menyebabkan aliran balik dan akan memperburuk saluran tersebut.
Oleh karena proses diare ini adalah mekanisme pertahanan dari tubuh, akan sembuh
dengan sendirinya setelah beberapa hari - ( 14 hari) dimana diare makin berisi - dari air ( watery)
mulai berampas, berkurang frekuensi nya dan sembuh.

Pengobatan Diare yang Tepat


Tidak selamanya diare itu buruk. Sebenarnya diare adalah mekanisme tubuh untuk
mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Racun yang dihasilkan oleh virus, bakteri, parasit dan
sebagainya akan dibuang keluar bersama dengan tinja yang encer.
Kehilangan cairan tubuh yang mengandung elektrolit penting adalah penyebab kematian
pada penderita diare. Kondisi yang disebut dehidrasi ini berbahaya karena dapat menimbulkan
gangguan irama jantung dan menurunkan kesadaran pasien, kalau tidak diatasi bisa menimbulkan
kematian.
Sebagian besar diare akut (diare mendadak) pada anak dapat disembuhkan hanya dengan
pemberian cairan dan meneruskan pemberian makanan saja. Oleh sebab itu, inti dari pengobatan
diare adalah memberikan cairan untuk menghindari terjadi dehidrasi.

7
Prinsip pengobatan diare adalah mencegah dehidrasi dengan pemberian oralit (rehidrasi)
dan mengatasi penyebab diare. Diare dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti salah makan,
bakteri, parasit, sampai radang. Pengobatan yang diberikan harus disesuaikan dengan klinis
pasien.
Obat diare dibagi menjadi tiga, pertama kemoterapeutika yang memberantas penyebab
diare .seperti bakteri atau parasit, obstipansia untuk menghilangkan gejala diare dan spasmolitik
yang membantu menghilangkan kejang perut yang tidak menyenangkan. Sebaiknya jangan
mengkonsumsi golongan kemoterapeutika tanpa resep dokter. Dokter akan menentukan obat
yang disesuaikan dengan penyebab diarenya misal bakteri, parasit. Pemberian kemoterapeutika
memiliki efek samping dan sebaiknya diminum sesuai petunjuk dokter
Sebenarnya usus besar tidak hanya mengeluarkan air secara berlebihan tapi juga
elektrolit. Kehilangan cairan dan elektrolit melalui diare ini kemudian dapat menimbulkan
dehidrasi. Dehidrasi inilah yang mengancam jiwa penderita diare.

l. Penggolongan Obat Diare


1. Kemoterapeutika untuk terapi kausal yaitu memberantas bakteri penyebab diare seperti
antibiotika, sulfonamide, kinolon dan furazolidon.
2. RacecordilAnti diare yang ideal harus bekerja cepat, tidak menyebabkan konstipasi, mempunyai
indeks terapeutik yang tinggi, tidak mempunyai efek buruk terhadap sistem saraf pusat, dan yang
tak kalah penting, tidak menyebabkan ketergantungan. Racecordil yang pertama kali dipasarkan
di Perancis pada 1993 memenuhi semua syarat ideal tersebut.
3. LoperamideLoperamide merupakan golongan opioid yang bekerja dengan cara memperlambat
motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal usus. Obat diare ini
berikatan dengan reseptor opioid sehingga diduga efek konstipasinya diakibatkan oleh ikatan
loperamid dengan reseptor tersebut. Efek samping yang sering dijumpai adalah kolik abdomen
(luka di bagian perut), sedangkan toleransi terhadap efek konstipasi jarang sekali terjadi.
4. Nifuroxazide.Nifuroxazide adalah senyawa nitrofuran memiliki efek bakterisidal terhadap
Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Streptococcus, Staphylococcus dan Pseudomonas
aeruginosa. Nifuroxazide bekerja lokal pada saluran pencernaan.Obat diare ini diindikasikan
untuk dire akut, diare yang disebabkan oleh E. coli & Staphylococcus, kolopatis spesifik dan non
spesifik, baik digunakan untuk anak-anak maupun dewasa.
5. Dioctahedral smectite. Dioctahedral smectite (DS), suatu aluminosilikat nonsistemik berstruktur
filitik, secara in vitro telah terbukti dapat melindungi barrier mukosa usus dan menyerap toksin,
bakteri, serta rotavirus. Smectite mengubah sifat fisik mukus lambung dan melawan mukolisis
yang diakibatkan oleh bakteri. Zat ini juga dapat memulihkan integritas mukosa usus seperti yang
terlihat dari normalisasi rasio laktulose-manitol urin pada anak dengan diare akut.

8
Obstipansia untuk terapi simtomatis (menghilangkan gejala) yang dapat menghentikan diare
dengan beberapa cara:

1. Zat penekan peristaltik, sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk resorpsi air dan
elektrolit oleh mukosa usus seperti derivat petidin (difenoksilatdan loperamida),
antokolinergik (atropine, ekstrak belladonna)
2. Adstringensia yang menciutkan selaput lendir usus, misalnya asam samak (tannin) dan
tannalbumin, garam-garam bismuth dan alumunium.
3. Adsorbensia, misalnya karbo adsorben yanga pada permukaannya dapat menyerap
(adsorpsi) zat-zat beracun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri atau yang adakalanya
berasal dari makanan (udang, ikan). Termasuk di sini adalah juga musilago zat-zat lendir
yang menutupi selaput lendir usus dan luka-lukanya dengan suatu lapisan pelindung
seperti kaolin, pektin (suatu karbohidrat yang terdapat antara lain sdalam buah apel) dan
garam-garam bismuth serta alumunium.
4. Spasmolitik, yakni zat-zat yang dapat melepaskan kejang-kejang otot yang seringkali
mengakibatkan nyeri perut pada diare antara lain papaverin dan oksifenonium.

Diare dapat disebabkan oleh salah satu makanan, infeksi kuman, jemur, atau radang.
Apabila karena salah satu makan, penderita dapat diberikan enzim. Apabila diare terjadi
karena terkena infeksi kuman, dapat diberikan obat pembunuh kuman. Diare karena jamur
dapat diberikan antijamur kepada penderita. Adapun diare karena radang dapat diberikan
antiradang kepada penderita.
a. Mengatasi kekurangan cairan
Oralit merupakan salah satu cairan pilihan untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi.
Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolit sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut
hilang bersama cairan yang dikeluarkan. Oralit harus diberikan secara tepat dan sesuai
takaran. Anak berusia diatas 12 tahun dan dewasa, diberikan oralit pada 3 jam pertama 12
gelas, selanjutnya 2 gelas setiap kali menceret (1 gelas = 200 cc).

b. Tetap memberikan makanan atau minuman seperti biasa


Pada saat diare, berikan makanan sesering mungkin. Berikan makanan setiap 3- 4 jam(
Enam kali sehari). Pemberian makanan yang sedikit-sedikit dan sering lebih dapat
diterima dari pada diberikan dalam jumlah besar tetapi jarang. Saat mengalami diare,
9
permukaan usus dirusak oleh kuman. Oleh karena itu, diperlukan makanan bergizi untuk
perbaikan usus kembali.

c. Pemberian obat pembunuh kuman


Obat pembunuh kuman hanya diperlukan pada sebagian kecil penderita diare yang jelas-
jelas menunjukkan tanda bahwa penyebabnya adalah kuman. Misalnya, diare yang
disertai dengan demam, darah, dan lendir. Sebaiknya jangan meminum obat pembunuh
kuman tanpa resep dokter. Dokter akan menentukan obat yang disesuaikan dengan
penyebab diarenya.
d. Pemberian obat tradisional
Obat-obatan tradisional seperti rebusan daun jambu biji maupun jus jambu biji dan buah
salak dapat digunakan untuk mengobati diare. Air teh kental dapat juga digunakan untuk
membantu pengobatan karena dapat menyerap racun pada saluran pencernaan

▲ Daun jambu biji dan buah salak dipercaya dapat mengobati diare

3.6 POLA MAKAN YANG TIDAK BOLEH DIMAKAN .


 Sayuran

“Kalau orang sedang diare justru nggak boleh makan sayuran karena sayuran mengandung
banyak serat. Serat kan dicernanya sebentar dan akan dikeluarkan lagi. Jadinya saat diare hindari
konsumsi serat,”

 Buah naga

buah naga, yang kaya akan serat, dimana jika penderita mengonsumsinya maka diare akan
semakin parah.

 Bayam,jagung dan brokoli

Sayuran yang mengandung tinggi serat

 Mengandung lemak

Seperti gorengan dan lainya

Pengaturan makanan dengan pembatasan seperti yang dijelaskan di atas sebaiknya hanya
dilakukan selama satu hingga dua hari saja karena diet seperti ini tidak mengandung zat gizi yang
lengkap dan sehat. Setelah 24-48 jam, penderita seharusnya sudah dapat mengonsumsi makanan
yang beraneka ragam, termasuk buah dan sayur, karena makanan yang beragam lebiih menjamin
terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang penting bagi proses penyembuhan diare. (NNS)

10
3.7 MAKANAN YANG BOLEH DIMAKAN PENDERITA GASTREONTERITIS/DIARE

 Buah Pisang

Pisang merupakan jenis buah-buahan yang lembut dan lunak ketika dikonsumsi serta dapat
membantu menenangkan sistem saluran pencernaan yang terganggu ketika proses pembentukan
feses. Berikut beberapa kandungan yang terdapat didalam pisang :

1. Potasium : Kadar potasium yang tinggi dapat mengganti cairan elektrolit yang keluar
bersama feses ketika diare.
2. Pectin atau Serat Soluble : berfungsi untuk membantu terserapnya cairan didalam usus
dan merangsang gerak isi perut (stool)
3. Inulin : yakni merupakan zat prebiotic yang dapat membantu berkembangnya bakteri baik
pada usus.

 Buah Apel

Apel merupakan jenis buah-buahan padat yang perlu dicerna lebuh lanjut didalam sistem
pencernaan. Untuk itu ketika seorang mengalami diare sebaiknya mengkonsumsi apel olahan
seperti saus apel guna memperoleh manfaat dari kandungan pectin, glukosa serta zat lain yang
mempu mengurangi gejala diare. Usus pada penderita diare terlalu lemah untuk menyerap apel
yang dikunyah dalam keadaan segar tanpa diolah atau dihaluskan terlebih dahulu. Selain itu,
kandungan antioksidan yang terdapat didalamnya mampu mengusir partikel jahat didalam tubuh.

 Buah Bluberries

Bluberries merupakan jenis buah-buahan yang mempunyai manfaat untuk mengatasi gejala diare
dimana tubuh akan mengalami kekurangan cairan. Dengan mengkonsumsi buah bluberries maka
bebarapa kandungan yang terdapat didalamnya dapat meredakan gejala tersebut. Untuk
memperoleh manfaat sebagai pereda diare sebaiknya bluberries diolah menjadi teh yang telah
ditumbuk sebelumnya atau bisa dikonsumsi dalam keadaan kering.Berikut kandungan pada buah
bluberries :

1. Tannins : berfungsi sebagai astringent yang mampu membuat jaringan mengalami


kontraksi, meminimalisir peradangan, dan membantu proses keluarnya cairan dan lendir
yang bersifat toksit terhadap tubuh.
2. Anthocyanosides : berfungsi sebagai anti bakteri dan merupakan salah satu sumber
antioxidant
3. Serat soluble / pectin : membantu proses terserapnya cairan didalam usus

 Wortel

Wortel merupakan jenis sayur-sayuran yang kaya akan nutrisi dan sangat baik untuk sistem
pencernaan. Selain itu, kandungan vitamin yang terdapat pada wortel dapat meredakan kondisi
usus yang tidak normal akibat diare. Ada beragam cara untuk mengkonsumsi wortel yang dapat
dijadikan sebagai asupan kebutuhan nutrisi dari sayur-sayuran selama diare. Sebaiknya mengolah
wortel dengan cara direbus atau dihaluskan menjadi sebuah jus supaya sistem pencernaan tidak
kewalahan saat memprosesnya didalam usus.

 Jahe

11
Jahe merupakan bahan minuman penghangat tubuh yang dapat membuat tubuh menjadi lebih
nyaman. Kondisi perut ketika diare tentu saja sangat mengganggu kesehatan sistem pencernaan
menjadi tidak stabil, untuk itu konsumsil jahe dengan dalam bentuk minuman atau dikunyah
dalam keadaan utuh sebagai penstabil usus ketika diare. Tambahkan madu jika jahe tersebut
diolah menjadi minuman untuk memberi rasa manis.

 Nasi

Nasi merupakan menu utama bagi kebanyakan orang di negara Asia. Namun terlepas dari
fungsinya sebagai asupan karbohidrat sehari-hari ternyata nasi juga dapat membantu proses
terbentuknya feses atau tinjau didalam usus serta memadatkannya. Akan tetapi nasi merah dan
nasi hitam ternyata tidak baik dikonsumsi ketika diare karena kandungan serat yang tinggi
didalamnya.

 Kentang

Kentang merupakan jenis makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan sangat baik
dikonsumsi ketika diare. Pada umumnya kentang ini dijadikan pilihan alternatif ketika tidak dapat
mengkonsumsi nasi karena sebab tertentu. Cara pengolahannya tidak boleh menggunakan minyak
untuk menggoreng karena kandungan gizi dan nutrisi didalamnya akan hilang sedangkan minyak
itu sendiri akan memperparah kondisi tubuh ketika diare.

 Roti Panggang

Roti merupakan salah satu sumber energi karena kandungan karbohidrat dari bahan yang dipakai
untuk membuatnya. Gandum olahan yang terdapat didalamnya mengandung karbohidrat yang
dapat memberikan energi pada tubuh.

 Biskuit

Biskuit yang terbuat dari gandum olahan dapat dijadikan camilan alternatif ketika mengalami
diare. Selain menambah asupan energi dalam tubuh, kandungan sodium atau garam didalamnya
dapat mengembalikan keseimbangan kadar cairan elektrolit (electrolyte) didalam tubuh.

 Sereal

Sereal merupakan jenis olahan makanan yang mengandung zat pati dimana zat tersebut dapat
membantu meredakan gejala diare. Kandungan beberapa zat didalamnya membuat usus mudah
untuk mencernanya. Selain itu, jenis makanan ini juga sangat disukai dan dijadikan menu
tambahan selain nasi.

 Yogurt

Yogurt mengandung probiotik alami yang dibutuhkan oleh tubuh dalam mengurangi dan
menghambat perkembangan bakteri jahat didalam sistem pencernaan. Olahan susu fermentasi ini
tentu tidak akan memperparah gajala diare pada penderita yang mengalami alergi susu. Bahkan
yogurt dapat meredakan gejala diare dan mengurangi bakteri jahat penyebab diare dari dalam
tubuh.

12
 Makanan Rendah Serat

Makanan rendah serat dapat menahan keluarnya cairan dari dalam tubuh secara berlebihan. Pada
umumnya makanan kaya serat dianjurkan untuk dikonsumsi sehari-hari untuk menjaga dan
melancarkan buang air besar akan tetapi ketika terkena diare sangat tidak dianjurkan
mengkonsumsi makan berserat tinggi seperti agar-agar, beberapa kategori sayur mayur dan buah-
buahan yang dapat memperburuk kondisi serta bertambah lamanya gejala diare tersebut.

 Makanan yang Tinggi Natrium

Makanan yang tinggi natrium disini yakni merupakan segala jenis makanan bahkan minuman
yang mempunyai kadar garam tinggi. Kadar garam elektrolit tersebut dapat mengganti cairan
yang hilang dan menyeimbangkan kadar cairan elektrolit didalam tubuh.

 Makanan Rendah Lemak

Makanan yang rendah lemak sangat baik dikonsumsi ketika diare karena lemak jenuh dapat
memperburuk kondisi tubuh yang melemah akibat kehilangan cairan secara berlebihan.

Itulah sobat kesehatan beberapa makanan sehat yang dsangat cocok sekali di konsumsi oleh para
penderita penyakit gastroenteritis untuk membantu proses penyembuhan penyakit ini secara lebih
maksimal dan tentunya sampai benar-benar mengobati secara tuntas.Segala apapun jenis penyakit
yang sedang anda derita baik itu penyakit yang krionis,non kronis,dan degetatif masih bisa untuk
kita cegah yakni dengan menerapkan pola hidup sehat.,

13
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
gastreontitis adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi
berak lebih dari biasanya (3 atau lehih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan
konsistensi tinja dari penderita

4.2 SARAN
gastreontitis merupakan salah satu penyakit yang tidak boleh diacuhkan.
Karena penyakit ini menjadi salah satu penyakit yang banyak menjadi penyebab
kematian anak yang berusia di bawah lima tahun (balita). oleh karena itu perlu
dilakukan pencegahan serta pengobatan bagi penderita diare berdasarkan sasaran
terapi diare dan strategi terapi.

14
15

Vous aimerez peut-être aussi