Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Hordeolum. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, mulai anak- anak hingga
orang tua. Disebutkan bahwa angka kejadian pada usia dewasa lebih banyak
timbilen (berulang). Ibaratnya, baru sembuh yang satu, kemudian muncul lagi
timbil di tempat yang lain. Hordeolum adalah infeksi atau peradangan pada
kelenjar di tepi kelopak mata bagian atas maupun bagian bawah yang
aureus). Hordeolum dapat timbul pada 1 kelenjar kelopak mata atau lebih.
sebagai berikut:
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan hordeulum?
1.2.2. Bagaimana klasifikasi hordeulum?
1.2.3. Bagaimana manifestasi klinis hordeulum?
1.2.4. Bagaimana patofisiologi dari hordeulum?
1.2.5. Bagaimana pemeriksaan penunjang dari hordeulum?
1.2.6. Apa komplikasi dari hordeulum?
1.2.7. Bagaimana penatalaksanaan dari hordeulum?
1.2.8. Bagaimana konsep asuhan keperawatan pada pasien dengan
hordeulum?
1
1.3.3. Mengetahui klasifikasi dari hordeulum
1.3.4. Mengetahui manifestasi klinis hordeulum
1.3.5. Mengetahui patofisiologi dari hordeulum
1.3.6. Mengetahui pemeriksaan penunjang pada hordeulum
1.3.7. Mengetahui komplikasi dari hordeulum
1.3.8. Mengetahui penatalaksanaan dari hordeulum
1.3.9. Mengetahui konsep asuhan keperawatan pada pasien dengan
hordeulum
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Hordeolum yakni benjolan dikelopak mata yang disebabkan oleh
peradangan di folikel atau kantong kelenjar yang sempit dan kecil yang terdapat di
akar bulu mata. Bila terjadi di daerah ini, penyebab utamanya adalah infeksi
purulen yang menyebabkan nyeri tajam yang tumpul (Indriana Istiqomah, 2004:
91). Hordeolum adalah infeksi kelenjar di palpebra (Paul Riordan & John
2.2. Etiologi
Infeksi akut pada kelenjar minyak di dalam kelopak mata yang disebabkan
Hordeolum sama dengan jerawat pada kulit. Hordeolum kadang timbul besamaan
2
4. Diabetes
5. Hiperlipidemia, termasuk hiperkolesterolemia.
6. Riwayat hordeolum sebelumnya
7. Higiene dan lingkungan yang tidak bersih
8. Kondisi kulit seperti dermatitis seboroik.
2.3. Klasifikasi
Macam-macam hordeolum antara lain:
1. Hordeolum eksternum
Merupakan infeksi pada kelenjar Zeiss atau Moll, tempat keluarnya bulu
mata (pada batas palpebra dan bulu mata). Area infeksi berbatas tegas,
merah, bengkak dan nyeri tekan pada permukaan kulit daerah batas.
Lesi ikut bergerak saat kulit bergerak. Jika mengalami supurasi dapat
tarsus. Area kecil seperti manic dan edematous terdapat pada konjugtiva
palpebra pada perbatasan palpebra dan bulu mata. Lesi tidak ikut bergerak
pecah sendiri.
diangkat.
3. Terjadi pembesaran pada kelenjar preaurikel
4. Kadang mata berair dan peka terhadap sinar
5. Adanya abses yang dapat pecah dengan sendirinya.
2.5. Patofisiologi
3
Hordeolum disebabkan oleh adanya infeksi dari bakteri stafilokokus
aureus yang akan menyebabkan proses inflamasi pada kelenjar kelopak mata.
Infeksi bakteri stafilokokkus pada kelenjar yang sempit dan kecil, biasanya
abses (kantong nanah) kearah kulit kelopak mata dan konjungtiva biasanya
konjungtiva.
Apabila bakteri stafilokokkus menyerang kelenjar Zeis atau moll maka
akan membentuk abses kearah kulit palbebra yang biasanya disebut hordeolum
2.6.
4
2.7. Pemeriksaan Penunjang
Eversi ( pembalikan ) palpebra untuk memeriksa permukaan bawah
palpebra superior dapat dilakukan bersama slitlamp atau tanpa bantuan alat ini.
Pemeriksaan ini harus selalu dilakukan bila diduga ada benda asing. Setelah diberi
anestesi local, pasien duduk didepan slitlamp dan diminta melihat kebawah.
Pemeriksaan dengan hati-hati memegang bulu mata atas dengan jari telunjuk dan
jempol sementara tangan yang lain meletakkan tangkai aplikator tepat diatas tepi
serentak dengan pengangkatan tepian bulu mata. Pasien tetap melihat kebawah,
dan bulu mata ditahan dengan menekannya pada kulit diatas tepian orbita superior
5
dan lain-lain. Obat topikal digunakan selama 7-10 hari, sesuai anjuran
hordeolum.
g. Obat-obat simptomatis (mengurangi keluhan) dapat diberikan untuk
antibiotik.
2. Keperawatan
a. Kompres hangat 3 kali sehari selama 10-15 menit sampai nanah
keluar.
6
b. Berikan pendidikan kesehatan mengenai penyakit, tanda gejala
salep antibiotik.
Tindakan prainsisi:
1) Buat klien nyaman
2) Jika klien gelisah berikan penyuluhan kesehatan dan perawat tetap
kacamata
2.10. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas Pasien
Nama : Tidak berpengaruh
Umur : (semua umur bisa terkena penyakit hordeolum)
JenisKelamin :(laki-laki dan perempuan bisa terserang penyakit
hordeolum)
Agama : tidak berpengaruh
Status : tidak berpengaruh
Pendidikan : tidak berpengaruh
Pekerjaan : pekerjaan yang sering menghadap komputer
beresiko terkena hordelum
Suku : tidak berpengaruh
Alamat : tidak berpengaruh
7
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama : kllien biasanya mengeluh nyeri pada
kelopak mata
2) Riwayat Penyakit Sekarang : klien mengalami penglihatan sedikit
terganggu dengan benjolan pada kelopak mata
3) Keluhan Penyakit Dahulu : pasien pernah masuk Rumah Sakit
karena penyakit ini
4) Riwayat Penyakit Keluarga : dalam keluarga psien ada yang
menderita penyakit seperti yang klien alami yaitu Hordeolum
c. Pemeriksaan Fisik :
1) Inspeksi:
a) Mata tampak kemerahan
b) Mata tampak bengkak atau edema, tampak warna kekuningan
8
Klien cenderung menyembunyikan penyakitnya karena
malu akan perubahan pada matanya
8) Pola reproduksi / seksual
Tidak mengalami gangguan genetalia / organ reproduksi
9) Pola persepsi diri dan konsep diri
Mengalami gangguan konsep diri atau gannguan citra tubuh
10) Pola mekanisme koping
Merasa tidak nyaman akan menutup diri
11) Pola nilai kepercayaan / keyakinan
Klien yakin bahwasanya penyakitnya akan segera sembuh
2. Analisa Data:
3. Masalah Keperawatan
9
Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan gangguan
hordeolum adalah:
1. Gangguan persepsi sensori penglihatan berhubungan dengan
penglihatan (5)
- Klien
mengungkapkan
penglihatannya
melakukan aktifitas
10
dengan normal (5)
- klien dapat melihat
relaksasi untuk
mengurangi nyeri
11
- nyeri
berkurang/hilang (5)
Gangguan Citra Setelah dilakukan NIC:
1. Kaji pengetahuan klien tentang
Tubuh tindakan keperawatan
hordeolum, gejala, dan penyebabnya.
1x24 jam, gangguan citra 2. Bantu klien untuk mengungkapkan
indicator : dialaminya.
- Klien dapat 3. Bantu klien untuk mengerti,
(5)
- Klien
mengungkapkan
sudah dapat
bersosialisasi dengan
baik (5)
- Klien dapat
beraktifitas dengan
normal (5)
- Percaya diri klien
meningkat (5)
4. Implementasi
12
Implementasi dilakukan sesuai Intervensi
5. Evaluasi
a. Pengelihatan dapat kembali normal
b. Nyeri akut berkurang
c. Citra tubuh kembali normal
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Hordeolum adalah infeksi akut kelenjar di palpebra yang berisi material
purulen yang menyebabkan nyeri tajam yang tumpul (Indriana Istiqomah, 2004:
91). Hordeulum disebabkan oleh bakteri dari kulit (biasanya disebabkan oleh
3.2. Saran
mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kelopak mata agar
kita dapat melakukan asuhan keperawatan secara benar khusus nya pada sistem
sensori persepsi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Eva, Paul Riordan dan John P. Whitcher. (2009). Oftalmologi Umum Vaughan &
Universitas Indonesia.
Istiqomah, Indriana N. (2004). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Mata.
Jakarta: EGC.
14