Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A
DENGAN G2P1A0 DI POLI KIA PUSKESMAS JATINANGOR
DISUSUN OLEH :
INTAN FEBRYANI RAMADHANTI
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2018
Nama Mahasiswa : Intan Febryani Ramadhanti
Tanggal Pengkajian : 30 Oktober 2018
I. Data Anamnesa
A. Identitas Klien
1. Nama : Ny. A
2. Umur : 23 tahun
3. Status Pernikahan : Menikah
4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5. Agama : Islam
6. Suku : Sunda
7. Bangsa : Indonesia
8. Pendidikan : SMP
9. Alamat : Tanjungsari, Sumedang
10. Diagnosa Medis : G2P1A0
11. No. Medrek :-
B. Data Antopometri
Data Sebelum Hamil Saat Ini Perubahan
BB 47 Kg 54 Kg Kenaikan 7 Kg
TB 155 cm 155 cm Tidak ada perubahan
IMT 19,6 Kg/m2 22,5 Kg/m2 IMT naik
J. Riwayat Persalinan
Jenis Kelamin/BB,
Tahun Tempat Umur Jenis Penolong
No. Penyulit Hidup/Mati
Lahir Persalinan Kehamilan Persalinan Persalinan
2. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi ± 3-4x/hari
Warna Kuning jernih
Jumlah 1000-1500 cc/hari
Keluhan Tidak ada
b. BAB
Frekuensi 1x/hari
Konsistensi / warna Warna kuning pekat dan semi padat
Keluhan -
3. Istirahat Tidur
a) Siang
Kualitas Tidur dengan nyenyak,
Kuantitas ± 2-3 jam,
b) Malam
Kualitas Kebutuhan istirahat tercukupi
Kuantitas ± 8-10 jam, dari jam malam hingga pagi
4. e)
Personal Hygiene
f)
a) Kebersihan kulit Kulit klien berwarna kuning langsat,berkeringat, lembab.
b) Kebersihan gigi Gigi tidak ada yang berlubang, bersih, tidak tampak
kotoran di sela-sela gigi, warna gigi putih.
c) Kebersihan rambut Berwarna hitam, tidak rontok, terlihat sedikit berminyak,
tidak terlihat ketombe.
g)
d) Kebersihan kuku Kuku di jari tangan dan jari kaki terlihat bersih, tidak
panjang
5 Mobilisasi Klien melakukan aktivitas tingkat sedang, masih suka
berjalan-jalan sendiri. Masih kuat untuk jalan jarak jauh.
B. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan kepala
a) Inspeksi: Bentuk simetris, kulit kepala bersih, rambut tidak rontok,
tidak ada lesi
b) Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
2. Wajah
a) Inspeksi: Bentuk simetris, tidak ada lesi
b) Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
3. Mata
a) Inspeksi: Mata lengkap, mata simetris, tidak anemis, warna iris coklat
b) Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
4. Hidung
a) Inspeksi: Tidak ada lesi, tidak ada perdarahan, tidak ada
pembengkakak polip, pernapasan cuping hidung negatif, tidak
terpasang alat bantu pernapasan
b) Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
5. Mulut
a) Inspeksi: Tidak ada lesi, mukosa bibir lembab, warna lidah merah
muda, tidak ada karies gigi, tidak terdapat gigi berlubang
6. Telinga
a) Inspeksi: Tidak ada lesi, tidak ada peradangan
b) Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
7. Leher
a) Inspeksi: Bentuk simetris, tidak ada peradangan
b) Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
8. Dada/ Thoraks
a) Inspeksi : Bentuk simetris, pola napas normal, tidak ada lesi,
pergerakan dada normal
b) Palpasi : Taktil vremitus getaran antara kanan dan kiri simetris/
c) Perkusi : Suara lapang paru resonan
d) Auskultasi : Suara napas vesikuler
9. Payudara
a) Inspeksi: Bentuk simetris, warna areola kehitaman
10. Jantung
a) Auskultasi: Irama reguler, bunyi jantung normal
11. Abdomen
a) Inspeksi: Bentuk simetris, terdapat striae, tidak terdapat lesi
b) Auskultasi: Bising usus 8x/menit
c) Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada distensi kandung kemih
Leopold I : TFU 25cm
Bagian tubuh janin yang berada di atas: Bokong
Leopold II : Letak Punggung di perut ibu bagian kanan, DJJ
130x/menit
Leopold III : Bagian janin yang berada di bawah: Kepala
Leopold IV : Letak ujung kepala konvergen
12. Ekstremitas atas dan bawah
a) Inspeksi: Tidak ada lesi, tidak ada edema, pergerakan normal
b) Palpasi: CRT <2 detik, edema derajat 1 ekstremitas atas (+/+), bawah
(+/+)
c) Homan’s sign: Tidak terkaji
13. Genitalia & Anus
a) Inspeksi: Tidak ada lesi, tidak ada hemoroid,
14. Kulit
a) Inspeksi: Kulit bersih, warna kuning langsat, turgor normal .
C. Perubahan Psikososial
Citra Tubuh : Klien merasa senang mendapatkan kehamilan yang kedua
ini yang mencapai usia 24 minggu 1 hari, klien tidak cemas
dengan perubahan fisik yang dialami dari kehamilan,
seperti payudara, abdomen, otot-otot lainnya yang semakin
kendor tidak kencang lagi. Klien juga berpenampilan
selayaknya ibu hamil.
Identitas Diri : Perubahan fisik yang dialami dari riwayat kehamilan dan
persalinan tidak menjadi masalah, klien mengeluh
kehamilan saat ini mengalami sesak dan cukup
mengganggu terhadap aktivitas fisiknya.
Peran Diri : Klien menyadari perannya sebagai ibu dari putrinya dan
bagi calon buah hatinya serta istri bagi suaminya.
Ideal Diri : Klien mengatakan ingin melahirkan secara normal dan bayi
yang dilahirkan selamat dengan berat badan normal. Klien
mengatakan tetap mensyukuri apapun jenis kelamin
anaknya nanti dan akan tetap merasa bahagia.
Harga Diri : Klien tetap mengusahakan untuk melahirkan bayi secara
normal, harapannya sangat besar untuk kelahiran bayi yang
kedua ini. Sambil menunggu waktu partus klien akan
melakukan semua rekomendasi medis utnuk dapat lahir
normal dan memeriksakan kehamilan rutin.
D. Potensial Komplikasi
Bayi prematur, berat badan lahir bayi rendah, hipoksia neonatus, hyperemesis
gravidarum.
E. Kebutuhan Belajar
- Masalah gangguan pola nafas → latihan relaksasi nafas dalam
- Persiapan Persalinan
Masalah
No
Data Etiologi Keperawat
.
an
DS : Alergen/non alergen Pola nafas
tidak efektif
- Klien mengatakan sering sesak ↓
Spasme otot bronkus,
terutama saat duduk, sesak
berkurang apabila klien istirahat penyumbatan mucus,
dan bertambah apabila klien banyak oedem, inflamasi dinding
bergerak. bronkus
- Klien mengatakan memiliki ↓
Bronkospasme
riwayat penyakit asma
↓
DO :
Asma bronkial
- TTV
↓
HR : 86x/menit Suplai oksigen ke alveoli
RR : 24x/menit menurun
TD : 90/60mmHg ↓
Hipoksia
T : 36,5oC
↓
Sesak
↓
Pola nafas tidak efektif
2. DS : Asma bronkial Kurang
- Klien mengatakan memiliki ↓ pengetahuan
tentang
riwayat penyakit asma. Takikardi prognosis
-Klien mengatakan belum ↓ penyakit
memahami terkait penyakit Palpitasi
penyerta pada kehamilan (asma). ↓
Kebingungan
DO : ↓
Tidak tahu tentang
- Berat anak pertama saat lahir
prognosis penyakit
rendah (2400 gram). ↓
Kurang pengetahuan
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kurangnya suplai oksigen ke alveoli.
2. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan prognosis penyakit saat hamil.
IV. Rencana Asuhan Keperawatan
kehamilan 24 minggu
lebih.
DO :
- TTV
HR : 86x/menit
RR : 24x/menit
TD : 90/60mmHg
T : 36,5oC
2. Kurangnya pengetahuan Setelah dilakukan 1. Observasi tingkat 1. Mempermudah dalam
berhubungan dengan intervensi pengetahuan klien mengenai memberikan penjelasan pada klien
keperawatan selama proses penyakit 2. Meningkatan pengetahuan dan
prognosis penyakit saat
1x30 menit, klien 2. Jelaskan tentang proses mengurangi cemas.
hamil. Ditandai dengan: mengerti tentang penyakit (tanda dan gejala),
DS : prognosis penyakit. identifikasi kemungkinan
- Klien mengatakan Dengan kriteria hasil: penyebab, jelaskan tentang
memiliki riwayat 1. Klien menyatakan kondisi klien
penyakit asma pemahaman tentang 3.Diskusikan perubahan gaya 3. Mencegah keparahan penyakit
-Klien mengatakan tidak penyakit, kondisi, hidup yang mungkin digunakan
mengetahui pengaruh
prognosis, dan untuk mencegah komplikasi
penyakitnya terhadap
kehamilan nya. program pengobatan. 4. Diskusikan tentang terapi 4. Memberi gambaran tentang
2.Memperlihatkan dan pilihannya. pilihan terapi yang digunakan
DO : kempuan untuk 5.Anjurkan klien untuk 5. Mengetahui kondisi kesehatan
- Berat anak pertama mengetahui dan melakukan kontrol kesehatan paru-paru klien.
memahami tentang paru paru
saat lahir rendah (2400 penyakit yang 6.Mengetahui kondisi janin.
gram). diderita. 6.Anjurkan klien untuk
melakukan pemantauan janin.
V. Implementasi Keperawatan
Judul Perbedaan Efektifitas Posisi Semi Fowler Dan Latihan Deep Breathing Terhadap
Penurunan Sesak Napas Pasien Asma Di RSUD Tugurejo Semarang
Tahun 2015
Penulis Sulastri , Ismonah, Wulandari M.
Tujuan penelitian Untuk mengetahui perbedaan efektifitas posisi semi fowler dan latihan deep
breathing terhadap penurunan sesak napas pasien asma di Rumah Sakit Umum
Tugurejo Semarang.
Jenis penelitian, Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan menggunakan
populasi, sampel rancangan two group pre test post test design. Penelitian ini menggunakan teknik
dan teknik nonprobability sampling dengan pengambilan sampel secara quota sampling.
pengambilan sampel Populasi pada penelitian ini yaitu 199 dan sampel sebanyak 20 responden.
Intervensi Posisi semi fowler dan latihan deep breathing
Hasil 1.Nilai probabilitas respiratory rate (RR) sebelum dan sesudah pemberian posisi
semi fowler 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian posisi
semi fowler efektif terhadap penurunan sesak napas pada pasien asma.
2. Nilai probabilitas respiratory rate (RR) sebelum dan sesudah latihan deep
breathing 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa latihan deep
breathing efektif terhadap penurunan sesak napas pada pasien asma.
3. Berdasarkan hasil p value perbedaan efektifitas posisi semi fowler dan latihan
deep breathing yaitu sebesar 0,565 yang artinya lebih besar dibandingkan taraf
signifikansi < 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak ada perbedaan efektifitas
posisi semi fowler dan latihan deep breathing terhadap penurunan sesak napas
pada pasien asma di RSUD Tugurejo Semarang.
Kesimpulan Baik pemberian posisi semi fowler maupun latihan deep breathing efektif dalam
penurunan sesak nafas pada pasien asma.
DAFTAR PUSTAKA