Vous êtes sur la page 1sur 25

BUKU PANDUAN PENULISAN

KARYA ILMIAH

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I


ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
DIPONEGORO / RSUP DR. KARIADI
SEMARANG
2017

1
KATA PENGANTAR

Kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga buku Panduan Penulisan Karya Ilmiah Program
Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro / Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang dapat terwujud. Buku
ini berisi panduan penulisan referat, laporan kasus, usulan penelitian dan laporan
penelitian untuk peserta didik Program Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro / Rumah Sakit Umum
Pusat Dr. Kariadi Semarang.
Kami menyadari buku ini masih belum sempurna, oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, untuk selanjutnya dapat kami
gunakan untuk menyempurnakan buku ini pada edisi selanjutnya.
Mengingat pentingnya buku ini, maka hendaknya setiap peserta didik Program
Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro / Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang dapat menjadikan buku
ini sebagai pedoman penulisan Karya Ilmiah selama mengikuti proses pendidikan.
Sebagai akhir kata, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penyusunan buku panduan ini.

Ketua Program Studi PPDS-I- Ilmu Kesehatan Anak


FK Universitas Diponegoro / RSUP Dr.Kariadi Semarang

2
PENDAHULUAN

Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Ilmu Kesehatan Anak adalah sebuah
tulisan yang berisi suatu permasalahan yang diungkapkan dengan metode ilmiah,
dalam rangka menyelesaikan beban studi untuk memperoleh gelar dokter spesialis Ilmu
kesehatan Anak. Karya ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta dan ditulis menurut meotodologi penulisan yang baik dan benar.
Pengungkapan permasalahan dalam karya ilmiah harus berdasarkan fakta, bersifat
objektif, tidak bersifat emosional dan personal, dan disusun secara sistematis dan logis.
Secara umum, karya ilmiah dapat dibedakan atas 5 macam, yaitu (1) makalah,
(2) laporan penelitian, (3) skripsi, (4) tesis, dan (5) disertasi. Makalah adalah karya tulis
yang memerlukan studi, baik secara langsung maupun tidak langsung; dapat berupa
kajian pustaka/buku, kajian suatu masalah/kasus, atau analisis fakta hasil observasi.
Laporan penelitian merupakan sebuah tulisan yang dibuat setelah seseorang melakukan
penelitian, pengamatan, percobaan, dan lain-lain. Skripsi merupakan jenis karya
ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa strata satu (S1) untuk memperoleh gelar sarjana.
Tesis ditulis oleh mahasiswa strata dua (S2) untuk memperoleh gelar magister, dan
disertasi ditulis oleh mahasiswa strata tiga (S3) untuk memperoleh gelar doktor.
Buku pedoman penulisan karya ilmiah ini ditujukan untuk peserta didik
Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro sebagai pedoman dalam penulisan referat, laporan kasus,
laporan penelitian dan tesis, dan untuk pembimbing dalam proses pembimbingan
kepada peserta didik.

3
TATA CARA PENYUSUNAN KARYA ILMIAH

Karya tulis ilmiah adalah kewajiban seorang peserta pendidikan yang harus
tercapai selama menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis. mencakup Jurnal
Indonesia, Kasus Pendek, Kasus Inggris (Case Report), Laporan Kematian Ilmiah,
Kasus Panjang, Sari Pustaka, Proposal Penelitian, Seminar Hasil, dan Tesis.
Penyelesaian dan pelaporan kegiatan karya ilmiah Sari Pustaka dan Proposal
Penelitian wajib diselesaikan saat peserta didik pada tahapan yunior. Laporan kasus
wajib diselesaikan saat peserta didik berada pada tahapan madya. Pelaporan seminar
hasil dan tesis dilakukan saat peserta didik berada pada tahapan senior.
Bab ini akan menguraikan tentang proses bimbingan laporan kasus (kasus
pendek, case report, laporan kematian ilmiah dan kasus panjang), proses penyusunan
laporan kasus serta penilaian laporan kasus.

Penjelasan
- Jurnal Indonesia

Menyampaikan/menerangkan kandungan dari satu journal/satu topik dari jurnal.


Peserta didik wajib membahas kandungan dari satu jurnal/topik sesuai dengan
critical appraisal worksheet dan evidence based medicine.

- Laporan Kasus / Case Report

Menyampaikan dan menuliskan kasus – kasus penyakit anak yang menarik atau
pun jarang dijumpai. Laporan kasus ini tidak hanya melaporkan kasus yang hidup
namun diperbolehkan juga melaporkan kasus yang sudah meninggal dengan syarat
pemeriksaan penunjang diagnosis kasus tersebut lengkap. Kasus tersebut dapat berasal
dari kasus pasien rawat inap ataupun pasien rawat jalan Rumah Sakit Umum Pusat Dr.
Kariadi Semarang.
Laporan kasus yang menarik atau jarang ditemui dapat dipresentasikan di
kongres nasional. Untuk laporan kematian ilmiah, peserta didik diwajibkan
melaporkan kasus kematian yang dibahas secara lengkap mulai dari awal munculnya
penyakit hingga meninggal berdasarkan kajian pustaka ilmiah. Untuk laporan kasus
panjang, peserta didik diwajibkan mengambil kasus dengan rentang waktu 2 tahun

12
untuk pengamatan sebelum kasus dilaporkan dan diwajibkan dengan minimal
pengamatan 1 tahun. Apabila pasien tersebut meninggal dalam waktu dalam proses
pengamatan pasien belum mencapai 1 tahun maka diharapkan peserta didik segera
melaporkan dan berkonsultasi dengan pembimbing kasus.

- Sari pustaka

Menyampaikan/menerangkan dan menuliskan sari kandungan dari


sedikitnya 10 (sepuluh) jurnal terbaru atau berasal dari buku teks minimal 5 tahun
terakhir dengan topik yang sama sesuai dengan syarat-syarat penulisan ilmiah.

- Proposal dan tesis penelitian

 Mengajukan judul yang sudah didiskusikan dengan pembimbing yang telah


ditentukan oleh KPS dengan satu judul proposal saat semester 1.
 Ujian proposal dilakukan saat peserta didik berada pada tahapan yunior.
 Jika telah menyelesaikan penelitian maka peserta didik diwajibkan untuk
membuat laporan penelitian berupa seminar hasil dan laporan tesis.

Proses Bimbingan
Proses bimbingan laporan Kasus
Peserta didik akan dibimbing oleh 1 (satu) orang pembimbing. Pembimbing
bertanggung jawab untuk membimbing peserta didik tentang substansi
keilmuan.

1. Penentuan pembimbing
KPS Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro menetapkan Pembimbing. Pembimbing dapat
merupakan usulan dari peserta didik dan atas pertimbangan KPS
berdasarkan kepakaran / divisi.

2. Kriteria pembimbing

13
Pembimbing merupakan staf pendidikan Program Pendidikan Dokter
Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro

3. Pergantian pembimbing
Pembimbing dapat diganti dengan alasan yang dapat dipertanggung-
jawabkan, dengan mekanisme pembuatan surat permohonan (oleh
peserta didik) yang ditujukan kepada KPS disertai surat persetujuan
tertulis dari pembimbing yang bersangkutan

4. Surat ketetapan
Surat ketetapan pembimbing ditanda-tangani oleh KPS Program Pendidikan
Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro.

Proses bimbingan laporan kasus / laporan penelitian


Peserta didik akan dibimbing oleh 2 (dua) orang pembimbing. Pembimbing -I
bertanggung jawab untuk membimbing peserta didik tentang substansi
keilmuan, sedangkan Pembimbing-II bertanggung jawab membimbing terkait
metodologi penelitian.

1. Penentuan pembimbing
KPS Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro menetapkan Pembimbing I dan II.
Pembimbing I dan II dapat merupakan usulan dari peserta didik dan atas
pertimbangan KPS berdasarkan kepakaran / divisi.

2. Kriteria pembimbing
Pembimbing-I dan pembimbing-II merupakan staf pendidikan Program
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro. Penentuan Pembimbing-II harus ditentukan dan
atas sepengetahuan oleh Pembimbing-I terlebih dahulu.

3. Pergantian pembimbing

14
Pembimbing I dan II dapat diganti dengan alasan yang dapat dipertanggung-
jawabkan, dengan mekanisme pembuatan surat permohonan (oleh peserta
didik) yang ditujukan kepada KPS disertai surat persetujuan tertulis dari
pembimbing yang bersangkutan.

Proses Penyusunan
Proses penyusunan laporan kasus
1. Peserta didik mengajukan kasus dan judul laporan kasus kepada
pembimbing disertai dengan referensi-referensi yang akan dipakai.

2. Pembimbing dan peserta didik menyepakati topik laporan kasus yang


akan disusun dan peserta didik menyusun laporan kasus sesuai dengan
masukan pembimbing.

3. Konsultasi dengan pembimbing dilakukan minimal 3 (tiga) kali tatap muka


dan didokumentasikan dalam lembar konsultasi yang terdapat dalam log-book
ppds serta ditanda tangani oleh pembimbing.

4. Apabila proses pembuatan kasus dan bimbingan telah selesai, peserta didik
wajib menyerahkan blanko usulan pengajuan ilmiah laporan kasus yang
telah disetujui kepada supervisor PPDS-I seksi ilmiah untuk meminta
penguji kasus dan atas sepengetahuan KPS Pendidikan Dokter Spesialis
Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
minimal 3 (tiga) hari sebelum pengajuan kasus.

Proses penyusunan laporan kasus


1. Peserta didik mengajukan judul laporan kasus kepada pembimbing
disertai dengan data kasus dan referensi-referensi yang akan dipakai.

2. Pembimbing dan peserta didik menyepakati topik laporan kasus yang


akan disusun dan peserta didik menyusun laporan kasus sesuai dengan
masukan pembimbing

15
3. Konsultasi dengan pembimbing dilakukan minimal 2 (dua) kali tatap muka
dan didokumentasikan dalam lembar konsultasi yang ditanda tangani oleh
pembimbing.

4. Laporan kasus yang telah disetujui oleh pembimbing dapat diajukan ke KPS
Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro sebagai prasyarat kenaikan tingkat.

5. Peserta didik wajib menyerahkan laporan kasus yang telah disetujui


kepada Sekretariat Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro sebanyak 1 (satu) eksemplar selambat-
lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan setelah disetujui pembimbing.
Apabila peserta didik belum menyerahkan laporan kasus hingga batas waktu
yang ditentukan, maka laporan kasus tersebut dianggap gugur.

Tata Tertib Maju Ilmiah


1. Ilmiah harus sudah di ACC oleh pembimbing
2. Mencari dan mengkonfirmasi kesediaan penguji yang telah ditetapkan oleh supervisor
seksi ilmiah
3. Mengisi blangko usulan pengajuan ilmiah. Blangko tersebut di ACC oleh supervisor
seksi ilmiah, dan KPS atau SPS.
4. Jika salah satu penguji yang telah ditunjuk berhalangan maka segera melapor ke
supervisor ilmiah untuk segera diganti.
5. Mengantar makalah ilmiah yang sudah di ACC ke penguji dan pembimbing minimal
2 hari sebelumnya
6. Mencetak makalah ilmiah sebanyak 10 eksemplar yang sudah di ACC
7. Menyiapkan blangko penilaian untuk penguji, pembimbing dan moderator (lampiran
foto blangko penilaian)
8. Audience ilmiah minimal 10 orang dengan minimal 2 penguji telah hadir pada ruang 1
6
tersebut
9. 15 menit sebelum presentasi diharapkan untuk mencari kuota audience.
10. Ilmiah dapat dipresentasikan setelah jam pelayanan pada hari Senin-Kamis (pukul
12.00 WIB) dan pada hari Jumat (pukul 13.00 WIB).
11. Jika pada saat hari H, salah satu penguji tidak dapat hadir, maka segera
mengkonfirmasi ke moderator apakah diperbolehkan untuk memberikan asupan dan
penilaian tertulis.

1
7
PENULISAN JOURNAL APPRAISAL

Tujuan :
Peserta didik melakukan presentasi jurnal dan pembahasan dilakukan bersama dengan
pembimbing. Penilaian jurnal ini dapat didasarkan PICO (Population, Intervention/Index,
Comparation/Control, dan Outcome) sehingga peserta didik dapat menelaah mana jurnal
yang dapat diterima dan dipublikasikan.

Metodologi :
1. Peserta didik melapor ke pembimbing dan memberikan kandidat jurnal yang akan dipilih
salah satu jurnal oleh pembimbing
2. Peserta didik membaca jurnal dan membahas jurnal berdasarkan PICO dan mengambil
kesimpulan jurnal tersebut dapat diterima dan dipublikasikan
3. Setelah melakukan diskusi maka jurnal tersebut ditandatangani oleh pembimbing tersebut
dan dilakukan appraisal untuk diajukan sebagai pengajuan ilmiah Jurnal Indonesia

Halaman Judul
 Menggunakan kertas HVS A4 berwarna biru muda
 Tertulis Jurnal Indonesia pada sudut kiri atas halaman judul
 Menuliskan judul terjemahan dan judul asli jurnal yang akan dipresentasikan,
mencantumkan penulis asli dan nama jurnal yang dipresentasikan.
 Mencantumkan nama presentan dan nama pembimbing
 Mencantumkan lembaga pendidikan dan logo

Isi
 Memaparkan terjemahan jurnal ke dalam bahasa Indonesia
 Gambar, grafik, dan tabel juga dipaparkan dalam isi

Telaah Kritis Kajian Struktur Penulisan Ilmiah


Pada bagian ini dilakukan telaah untuk mengkritisi jurnal dengan point-point sebagai berikut:
1. Judul
2. Penulis dan institusi
3. Abstrak
4. Pendahuluan
5. Hipotesis
6. Metode
7. Pemilihan studi
8. Hasil penelitian
9. Analisis statistik
10. Pembahasan
11. Simpulan
12. Ucapan terimakasih
13. Daftar pustaka

Kajian Kritis Ilmiah (Critical Appraisal Worksheet)


Worksheet yang digunakan dalam penulisan ini berdasarkan jenis jurnal yang akan
dipresentasikan, apakah penelitian RCT, risk factor, prognostik. Worksheet disesuaikan
dengan tipe jurnal yang diajukan.

Evidence Based Medicine


Pada EBM dicantumkan:
1. Research question
2. PICO
3. Kemana penelitian ini ditujukan
4. Apakah PICO dari penelitian ini sudah cukup
5. Seberapa jauh penelitian yang sudah dilakukan
6. Apa kesimpulan dari penelitian yang dapat diterapkan
7. Validity
8. Importance
9. Applicability

Jurnal asli dilampirkan di belakang penulisan appraisal.


PENULISAN SARI PUSTAKA

Tujuan penulisan :
Agar peserta didik mampu menggunakan dan memanfaatkan kepustakaan untuk
membahas suatu masalah dalam bentuk tulisan ilmiah berdasarkan rujukan dari
berbagai kepustakaan dan kemudian membuat kesimpulannya, untuk dipresentasikan
dalam forum ilmiah terbatas. Sari Pustaka diharapkan dapat dilanjutkan menjadi
tinjauan pustaka untuk proposal penelitian.

Metodologi :
1. Peserta didik berkonsultasi dengan pembimbing dalam memilih suatu masalah serta
menentukan judul sari pustaka sesuai dengan pembagian ilmiah yang sudah
ditentukan oleh KPS,
2. Naskah sari pustaka diketik dengan font times new roman ukuran 12 dan paragraph
1.5 dan diperbanyak dengan ukuran kertas A4, batas kiri, kanan, atas dan bawah 3 cm.
3. Naskah sari pustaka akan dikonsultasikan kepada pembimbing. Setelah diperbaiki,
naskah sari pustaka akan disetujui oleh pembimbing dan akan diajukan dalam
pengajuan sari pustaka.
4. Penggandaan untuk dibagikan kepada staf penguji selambatnya 2 hari sebelum
presentasi.
5. Alokasi waktu presentasi terdiri dari presentasi maksimal 20 menit, Tanya jawab
atau diskusi dengan peserta PPDS selama 20 menit, dan diskusi/pertanyaan dari staf
penguji selama 20 menit, total waktu 60 menit.

Kerangka Sari Pustaka terdiri dari halaman judul, daftar isi, pendahuluan, isi tinjauan
pustaka, simpulan, dan daftar pustaka.

 Halaman judul, berisi :


o Judul hendaknya singkat dan informatif yang menggambarkan isi dari sari pustaka
tersebut, tidak lebih dari 18 kata.
o Pada ujung kiri atas dituliskan Sari Pustaka
o Nama lengkap penulis.
o Nama dosen pembimbing.
o Nama dan logo lembaga dari penulis.

Bab 1 :
Pendahuluan Berisi definisi dan latar belakang permasalahan yang akan diuraikan,
termasuk di dalamnya tujuan dan kepentingan permasalahan.

Bab 2 :
Tinjauan Pustaka Berisi uraian permasalahan atau hal-hal yang erat hubungannya
dengan permasalahan dan bersumber dari bahan rujukan yang memadai. Sumber
bahan rujukan hendaknya diusahakan dari data sekunder (journal). Isi terdiri dari
beberapa sub- bab, dan setiap sub-bab terdiri dari paragraf-paragraf. Kalimat pertama
setiap paragraph merupakan pokok masalah yang akan disampaikan dan kalimat-
kalimat berikutnya merupakan penjelasan atau uraian tentang pokok masalah tersebut.
Bab 3 :
Kesimpulan dan penutup Berisi rangkuman dari isi tinjauan pustaka atau mungkin
kesimpulan dengan atau tanpa saran-saran serta ucapan terima kasih penulis.

Referensi :
o Cara penulisan kutipan dan daftar pustaka menganut sistem Vancouver
o Jumlah rujukan minimal 10 (sepuluh) untuk sari pustaka
o Daftar rujukan disusun menurut urutan penampilan di dalam naskah

Penulisan Kutipan dan Daftar Pustaka cara Vancouver :


Sistem ini dianjurkan sebagai cara penulisan rujukan yang diseragamkan untuk
majalah biomedik, yang diusahakan oleh International Steering Committee of Medical
Editors di Vancouver, Britishs Columbia pada tahun 1978 sebagai ‘gaya Vancouver’
dan akhir-akhir ini telah dianut oleh lebih dari 130 majalah buku. Sistem ini
menggunakan sistem nomor disertai penyeragaman cara penulisannya, dengan cara
penunjukkan di dalam naskah dan pemberian urutan nomor sesuai dengan
pemunculannya yang pertama kali di dalam naskah. Nama semua penulis ditulis untuk
jumlah penulis sampai dengan enam; jika jumlahnya lebih dari enam maka hanya
enam penulis pertama disebutkan dan diikuti dengan et al.
Perhatikan penempatan tanda baca koma, titik, titik koma, titik dua.
A. Penulisan kutipan (citation) pada naskah
- kutipan ditulis dengan nomor, menurut urutan pertama kalikutipan keluar. Bila
terdapat lebih dari dua nomor yang berurutan, ditulis nomor awal dan nomor akhir,
dipisahkan dengan tanda hubung. Nomor kutipan ditulis dengan superskrip (contoh:
22, 25-28
)
- perhatikan bahwa nomor terletak setelah koma, titik, titik-koma, atau titik dua.
Contoh : Meskipun mekanisme obat A ini belum diketahui,3,12-15 namun diduga ia
berperan dalam mekanisme pompa sodium pada membran sel.16
- apabila kutipan dilakukan hanya terdapat tabel atau gambar, maka nomor ditulis
pada judul tabel atau gambar sesuai dengan urutan penyebutan tabel atau gambar
dalam makalah.
Contoh :
Kadar Kolesterol normal pada orang dewasa dapat dilihat pada banyak sumber.11-14
Kadar kolesterol pada bayi dan anak dapat dilihat pada tabel 4. Tampak bahwa kadar
kolesterol pada bayi dan anak lebih rendah dibanding pada dewasa, seperti yang
ditemukan oleh penulis lain.16

Pada judul tabel dituliskan nomor rujukan, karena informasi tentang tabel telah
dikemukakan sebelum informasi tentang penemuan penulis lainnya. Dan juga
penempatan tabel sering sangat ditentukan oleh alasan teknis, sehingga mungkin saja
tabel terpaksa diletakkan jauh dari petunjuk dalam teks makalah tentang tabel
tersebut. Hal yang sama juga berlaku untuk kutipan gambar.

B. Penulisan daftar pustaka/daftar rujukan


1. Jurnal
a. Artikel standar pada jurnal
Tuliskan nama pengarang, judul karangan, nama majalah, diikuti dengan tahun,
volume dan halaman awal serta akhir. Bila jumlah pengarang 6 atau kurang, tuliskan
semua pengarang. Bila lebih dari 6, tuliskan 6 pengarang pertama dan tambahkan et
al. perhatikan bahwa:
- Dituliskan nama keluarga diikuti dengan inisial nama depan (dan nama tengah, bila
ada). Inisial nama depan dan nama tengah tidak diikuti dengan titik.
- Judul karangan ditulis dalam huruf kecil (lower case) kecuali huruf pertama kata
pertama serta huruf pertama nama diri (proper name)
- Nama majalah disingkat dengan singkatan yang lazim/apendiks (dapat dilihat pada
lampiran). Singkatan nama majalah tidak diikuti dengan titik.
- Setelah singkatan nama majalah dituliskan tahun publikasi diikuti dengan tanda
titik-koma, berikan spasi, kemudian volume diikuti tanda titik dua tanpa spasi,
dilanjutkan dengan halaman awal dan halaman akhir makalah yang dikutip.

Contoh:
Rasyid HA, Yusuf HAM, Dwiyo Soegondo RMP, Napitupulu L. Nosocomial
infection control in the Children’s and Maternity Hospital “Harapan Kita”. Paediatr
Indones 1988; 28:364-82.

Jarmakani JM, Nagatomo T, Nakazawa M, et al. Effect of hypoxia on myocardial


high-energy phosphates in neonatal mammalian heart. Am J Physiol 1978; 235:H475-
H81.

Holder TM, Cloud DT, Lewis JE Jr, et al. Esophageal atresia and tracheoespharingeal
fistula. Pediatrics 1964; 34:542-8.

Dubowitz L, Dubowitz V, Goldberg C. Clinical assessment of gestational age in the


newborn infant. J Pediatr 1970; 17:19-25.

Catatan: Karena sebagian besar nama orang Indonesia tidak menyertakan nama
keluarga maka nama akhir (bila bukan merupakan inisial) diperlakukan sebagai nama
keluarga, dan nama di depannya sebagai nama depan (dan nama tengah bila ada).

b. Pengarang bersama (corporate authors)


Committee on Drugs, American Academy of Pediatrics. The transfer of drugs and
other chemicals into human breast milk. Pediatrics 1983; 72:375-83.

Collaborative Group on Antenatal Steroid Therapy. Effect of antenatal


dexamethasone administration on the prevention of respiratory distress syndrome. J
Obstet Gynecol 1981; 141:276-81.

2. Bab pada buku


Tuliskan penulis karangan, judul karangan, nama editor, dan judul buku dengan
edisinya. Kemudian tuliskan nama kota (bila lebih dari satu ambil yang paling depan),
penerbit, tahun dan halaman awal serta halaman akhir karangan yang dikutip. Tanda
baca dan tata letak lebih mudah dipahami dengan memperhatikan contoh-contoh
berikut.

Pfeifer CN, Meashan AR, Gertler PJ. Maternal and perinatal health problems. Dalam:
Jamison DT, Mosley WH, Ed. Disease control priorities indeveloping countries. New
york: Oxford University Press for World Bank, 1991. H. 1-15

Epstein MF. Resuscitation. Dalam: Avery ME, Taeusch HW, penyunting. Diseases of
the newborn. Edisi ke-5. Philadelphia: Saunders, 1984. H. 100-8.

Bila makalah dalam bahasa inggris, maka penulisan disesuaikan sebagai berikut:

Pfeifer CN, Meashan AR, Gertler PJ. Maternal and perinatal health problems. In:
Jamison DT, Mosley WH, Ed. Disease control priorities indeveloping countries. New
york: Oxford University Press for World Bank, 1991. p. 1-15.

Epstein MF. Resuscitation. In: Avery ME, Taeusch HW, editors. Diseases of the
newborn. 5th ed. Philadelphia: Saunders, 1984. p. 100-8.

3. Buku atau monograf


Tuliskan nama pengarang, judul buku dengan edisinya. Kemudian tuliskan kota,
penerbit, tahun, dan halaman awal serta akhir. Perhatikan bahwa judul bab tidak
ditulis bila keseluruhan buku ditulis (bukan disunting) oleh satu atau lebih pengarang.

Contoh:

Guyton AC. Textbook of Medical Physiology. 4th ed. Philadelphia: WB Saunders,


1978.
Weinsten L, Swartz MN. Pathogenic properties of invading microorganisms. In:
Sodeman WA Jr, Sodeman WA, eds. Pathologic Physiology : Mechanisms of
Disease. Philadelphia: WB Saunders, 1974: 457-72.

4. Seminar atau konferensi


Contoh:

Fox VW. Arterial blood gas evaluation and mechanical ventilation in the management
of persistent pulmonary hipertension of the neonate. Disampaikan pada the Eighty-
third Ross Confrence on Pediatric Research: Cardiovascular sequelae of asphyxia in
the newborn, Chatham, Mass, 10-13 Juni, 1981.

Madiyono B. Penatalaksanaan disritmia pada bayi dan anak. Disampaikan pada


Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak IX, Semarang, 16-19 Juni, 1993.

5. Lain-lain
 Disertasi/tesis
Wila Wirya IGN. Penelitian beberapa aspek klinis dan patologi anatomis sindrom
nefrotik primer pada anak di Jakarta. Disertasi. Jakarta: Universitas Indonesia, 1992.
h. 67-74.

Nurhamzah W. Hubungan antara pajanan hormon steroid wanita pada ibu dengan
kejadian penyakit jantung bawaan tipe konotrunkus. Studi Kasus-kontrol. Tesis.
Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI, 1992.

 Makalah sedang dicetak


Sebodo T. Response of plasma and yeast-derived hepatitis vaccines in children.
Paediatr Indones. In Press 1995.

 Makalah dalam buku prosiding yang ada editornya


Nurmansyah. Diagnosis pranatal kelainan ginjal. Dalam: Willa Wirya IGN, Alatas H,
Tambunan T, Trihono PP, penyunting. Penanggulangan masalah uronefrologi pada
anak. Naskah lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak
FKUI XXIX. FKUI; 1993 24-25 September; Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 1993.

 Artikel dalam surat kabar


Bakir M, Julianto I. Hepatits C juga bisa ancam transfusi darah. Kompas 1993 14
Desember 1993; halaman 1.

 Materi elektronik
Morse SS. factors in the emergence of infectious disease. Emerg Infect Dis serial
online 1995 Jan-Mar cited 1996 Jun 5; I(1)24 screens. Available from: URL:
http//www.cdc.gow/ncidod/EID/eid.htm.

Catatan :
Naskah diketik dengan jarak 1.5 spasi, dengan huruf Times New Roman ukuran font
12. Batas kanan , atas , kiri dan bawah 3 cm. No halaman di sudut kanan bawah.

Penilaian Presentasi :
1. Persiapan presentasi : makalah, audiovisual, moderator, komentator dan lain-lain.
2. Cara presentasi atau penyajian makalah : penampilan dan sikap, cara berdiri di
depan siding, suara jelas, waktu penyajian tepat waktu atau tidak, penayangan slide
(maksimal 10 baris), penguasaan masalah yang diajukan.
3. Kemampuan menjawab pada waktu diskusi.
4. Isi makalah
5. Ada lembar penilaian khusus.
KERANGKA PENULISAN LAPORAN KASUS

Secara berurutan terdiri dari 3 bagian :


Bagian Awal
Bagian awal terdiri atas :
1. Halaman sampul depan
Halaman sampul depan berupa kertas HVS ukuran A4 berwarna biru muda.
Halaman ini memuat : kalimat laporan kasus, judul, lambang Universitas
Diponegoro, nama peserta Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu
Kesehatan Anak, nama pembimbing, kalimat Departemen / SMF Ilmu
Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro / RSUD Dr.
Kariadi Semarang, dan tahun laporan kasus diajukan.

2. Halaman sampul dalam


Halaman ini berisi materi yang sama dengan halaman sampul depan.

3. Halaman persetujuan
Halaman ini memuat nama lengkap dan tanda tangan pembimbing.

4. Halaman daftar isi


Daftar isi memuat semua bagian dalam usulan penelitian, termasuk urutan
Bab, Sub Bab & Anak Sub Bab dengan nomer halamannya.

5. Halaman daftar tabel


Daftar tabel memuat nomer urut tabel, judul tabel dan nomer halaman.

6. Halaman daftar gambar


Daftar gambar memuat nomer urut gambar, judul gambar dan nomer
halaman.

Bagian Inti
Bagian inti memuat hal sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi uraian latar belakang mengapa kasus ini perlu dilaporkan dan
mengemukanan tujuan yang ingin dicapai melalui pelaporan kasus ini.
BAB 2 LAPORAN KASUS
Bagian ini memuat data kasus yang dilaporkan. Penyajian data kasus dapat
berupa identitas pasien, anamnesis dan riwayat penyakit kasus, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis, hingga terapi yang diberikan
selama perawatan dan keterangan berupa foto, gambar, atau bentuk
penyajian data yang lain. Tata cara penyajian foto dan gambar harus sesuai
dengan ketentuan.

BAB 3 PEMBAHASAN
Bagian ini merupakan bagian terpenting pada laporan kasus. Bagian ini
menunjukkan tingkat penguasaan terhadap perkembangan ilmu dan teori,
yang dipadukan dengan kasus yang dilaporkan.
Pembahasan kasus harus memuat tinjauan pustaka memuat uraian yang
sistematik tentang teori dasar yang relevan, fakta, hasil penelitian
sebelumnya, yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori,
preposisi, konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan
kasus ini.
Teori yang digunakan seharusnya :
- Literatur mutakhir : sekarang – mundur ke belakang
- Diambil dari sumber primer
- Mencantumkan nama sumber
- Tata cara penulisan kepustakaan harus sesuai dengan ketentuan
pada panduan yang digunakan
- Mencantumkan level of evidence

Pada pembahasan dicantumkan bagan permasalahan yang terdiri dari


faktor risiko dan data dasar, diagnosis dan komplikasi, intervensi dan
terapi, serta prognosis. Dicantumkan level of evidence yang berasal
dari kepustakaan yang digunakan.

BAB 4 SIMPULAN/RINGKASAN
Kesimpulan merupakan sintesis dari pembahasan, sekurang-kurangnya
merupakan jawaban terhadap alasan pemilihan tinjauan kepustakaan dan
tujuan penulisan.

Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri dari Daftar Pustaka

Untuk laporan kasus panjang, bagian inti memiliki format penulisan yang berbeda
karena dilakukan pemantauan selama 2 tahun. Berikut adalah kerangka penulisan
bagian inti dari laporan kasus panjang:

Bagian Inti
Bagian inti memuat hal sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi uraian latar belakang mengapa kasus ini perlu dilaporkan dan
mengemukanan tujuan yang ingin dicapai melalui pelaporan kasus ini.

BAB 2 LAPORAN KASUS


Bagian ini memuat data kasus yang dilaporkan. Penyajian data kasus dapat
berupa identitas pasien, anamnesis dan riwayat penyakit kasus, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis, hingga terapi yang diberikan
selama perawatan dan keterangan berupa foto, gambar, atau bentuk
penyajian data yang lain. Tata cara penyajian foto dan gambar harus sesuai
dengan ketentuan.

BAB 3 KAJIAN PUSTAKA


Bagian ini memaparkan literatur yang mendukung mengenai teori dari
kasus yang dipaparkan. Bagian ini menunjukkan tingkat penguasaan
terhadap perkembangan ilmu dan teori, yang dipadukan dengan kasus yang
dilaporkan.
Kajian pustaka kasus harus memuat tinjauan pustaka memuat uraian yang
sistematik tentang teori dasar yang relevan, fakta, hasil penelitian
sebelumnya, yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori,
preposisi, konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan
kasus ini.
Teori yang digunakan seharusnya :
- Literatur mutakhir : sekarang – mundur ke belakang
- Diambil dari sumber primer
- Mencantumkan nama sumber
- Tata cara penulisan kepustakaan harus sesuai dengan ketentuan
pada panduan yang digunakan

BAB IV PERMASALAHAN DAN PEMANTAUAN


Pada bab ini memuat apa saja permasalahan yang ada dan yang
mungkin timbul pada pasien serta rencana pemantauan yang akan
dilakukan pada pasien. Dicantumkan jadwal pemantauan selama dua
tahun ke depan dan rencana alat/tools yang akan digunakan dalam
pemantauan.

BAB V HASIL PEMANTAUAN


Pada hasil pemantauan memuat tabel hasil pematauan selama 2 tahun
dan grafik yang perlu dijabarkan. Dicantumkan pula hasil dari
kunjungan rumah dan lingkungan.

BAB VI DISKUSI
Pada diskusi kasus, dipaparkan sintesis antara laporan kasus dan literatur
yang mendukung, dicantumkan level of evidence, dan pengelolaan
kasus secara holistik dan komprehensif. Dicantumkan bagan
permasalahan yang terdiri dari faktor risiko dan data dasar, diagnosis
dan komplikasi, intervensi dan terapi, serta prognosis. Dicantumkan
level of evidence yang berasal dari kepustakaan yang digunakan.

BAB VII SIMPULAN/RINGKASAN


Kesimpulan merupakan sintesis dari pembahasan, sekurang-kurangnya
merupakan jawaban terhadap alasan pemilihan tinjauan kepustakaan dan
tujuan penulisan.
Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri dari Daftar Pustaka

CARA PENULISAN LAPORAN KASUS

1. Bahasa yang digunakan


• Bahasa Indonesia (untuk kasus pendek, laporan kematian ilmiah, dan laporan
kasus panjang) atau bahasa Inggris (untuk kasus inggris atau case report) yang baik
dan benar.
• Bila diperlukan atau belum ada istilah yang tepat dalam bahasa Indonesia,
boleh menggunakan bahasa aslinya dengan memperhatikan tata cara
penulisan bahasa asing.

2. Kertas dan sampul


• Kertas sampul : HVS berwarna biru muda ukuran A4.

3. Kertas untuk materi


Kertas HVS berat 80 gram, ukutan A4 (21 x 29.7 cm) atau 8.27” x 11.69”, warna
putih polos.

4. Tabel dan gambar


Disajikan di kertas untuk materi, kecuali dalam keadaan tertentu dapat
menggunakan kertas dan ukuran yang berbeda. Ketentuan dalam penyajian
tabel dan gambar adalah:
• Tabel diberi nomor dengan angka Arab, sesuai dengan nomor Bab tempat
tabel dicantumkan, diikuti dengan nomor urut tabel dengan angka Arab. Contoh
penulisan tabel : Tabel 2.1 (Tabel ini berada di Bab 2 dan merupakan tabel
pertama).
• Tabel diberi judul diatas tabel, berspasi 1 spasi.
• Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab, sesuai dengan nomor urut
gambar tersebut pada setiap bab. Nomor bab ditulis didepan nomor urut
gambar dengan angka Arab. Contoh penulisan nomor gambar : Gambar 2.1
(Gambar ini berada di Bab 2 dan merupakan gambar pertama).
• Gambar diberi judul dibawah gambar, berjarak 1 spasi.
• Tabel dan gambar yang perlu disajikan di lembar yang lebih luas, dapat dilipat
disesuaikan dengan luas halaman materi.
• Tabel dan Gambar yang dikutip dari buku lain harus dicantumkan sumbernya.
• Judul Tabel dan Gambar mengandung unsur 3W (what, where, dan when).

5. Pengetikan naskah
• Penulisan judul maksimal 16 kata
• Naskah diketik dengan menggunakan komputer atau mesin ketik standar IBM.
• Jarak 2 (dua) spasi, kecuali pada grafik dan tabel 1 (satu) spasi.
• Seluruh naskah mulai dari halaman sampul sampai dengan daftar pustaka
menggunakan huruf Times New Roman atau Arial yang berukuran 12 pt,
kecuali kata asing dicetak miring (italic), cetak tebal, atau diberi garis bawah.
• Awal paragraf dimulai pada ketukan ke-5 dari tepi kiri (atau TAB pada
komputer).
• Setiap bab diberi nomor urut sesuai dengan tata cara yang dipilih.

6. Jarak tepi
• 3 cm atau 1 inci dari tepi atas
• 3 cm atau 1 inci dari tepi bawah
• 4 cm atau 1,5 inci dari tepi kiri
• 3 cm atau 1 inci dari tepi kanan

7. Nomor halaman
• Halaman untuk bagian awal diberi nomor dengan huruf Romawi kecil (i, ii, iii, iv,
v, dan seterusnya), ditulis dibagian bawah tengah, empat spasi dibawah teks.
• Halaman sampul depan tidak dihitung, tetapi halaman sampul dalam dihitung,
akan tetapi tidak diberi nomor.
• Bab Pendahuluan dan seterusnya diberi nomor dengan angka arab (1, 2, 3,
dan seterusnya) pada pojok kanan atas (1,5 cm dari teks).
• Pada halaman dengan judul bab, nomor halaman ditulis dibawah tengah
(empat spasi dibawah teks).

8. Kutipan
• Kutipan atau cuplikan ditulis sesuai naskah aslinya, sedangkan kutipan yang
berbahasa asing harus disertai terjemahannya.
• Kutipan ditulis dengan jarak tepi kiri dan tepi kanan yang berbeda dengan teks
yang lain.
• Ditulis dengan jarak 1 spasi, diawali dengan tanda petik (“) dan juga diakhiri
dengan tanda petik (“).

9. Tingkatan judul dan penomeran


Tingkatan judul dan penomeran perlu mendapat perhatian. Untuk penomeran
yang berkaitan dengan tingkatan judul diatur sebagai berikut:
• Judul bab ditulis dengan huruf kapital seluruhnya
• Judul sub bab ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertama masing -masing
kata
• Judul anak sub bab ditulis dengan huruf kapital hanya pada kata pertama

10. Cara penulisan daftar pustaka


• Penulisan daftar pustaka tidak memerlukan pencantuman bab, sebab daftar pustaka
tidak termasuk bagian inti karya. Daftar pustaka ditulis sesuai dengan cara penulisan
daftar pustaka yang digunakan. Pedoman penulisan daftar pustaka menggunakan
sistem Vancouver.

Vous aimerez peut-être aussi