Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KARYA ILMIAH
1
KATA PENGANTAR
Kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga buku Panduan Penulisan Karya Ilmiah Program
Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro / Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang dapat terwujud. Buku
ini berisi panduan penulisan referat, laporan kasus, usulan penelitian dan laporan
penelitian untuk peserta didik Program Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro / Rumah Sakit Umum
Pusat Dr. Kariadi Semarang.
Kami menyadari buku ini masih belum sempurna, oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, untuk selanjutnya dapat kami
gunakan untuk menyempurnakan buku ini pada edisi selanjutnya.
Mengingat pentingnya buku ini, maka hendaknya setiap peserta didik Program
Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro / Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang dapat menjadikan buku
ini sebagai pedoman penulisan Karya Ilmiah selama mengikuti proses pendidikan.
Sebagai akhir kata, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penyusunan buku panduan ini.
2
PENDAHULUAN
Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Ilmu Kesehatan Anak adalah sebuah
tulisan yang berisi suatu permasalahan yang diungkapkan dengan metode ilmiah,
dalam rangka menyelesaikan beban studi untuk memperoleh gelar dokter spesialis Ilmu
kesehatan Anak. Karya ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta dan ditulis menurut meotodologi penulisan yang baik dan benar.
Pengungkapan permasalahan dalam karya ilmiah harus berdasarkan fakta, bersifat
objektif, tidak bersifat emosional dan personal, dan disusun secara sistematis dan logis.
Secara umum, karya ilmiah dapat dibedakan atas 5 macam, yaitu (1) makalah,
(2) laporan penelitian, (3) skripsi, (4) tesis, dan (5) disertasi. Makalah adalah karya tulis
yang memerlukan studi, baik secara langsung maupun tidak langsung; dapat berupa
kajian pustaka/buku, kajian suatu masalah/kasus, atau analisis fakta hasil observasi.
Laporan penelitian merupakan sebuah tulisan yang dibuat setelah seseorang melakukan
penelitian, pengamatan, percobaan, dan lain-lain. Skripsi merupakan jenis karya
ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa strata satu (S1) untuk memperoleh gelar sarjana.
Tesis ditulis oleh mahasiswa strata dua (S2) untuk memperoleh gelar magister, dan
disertasi ditulis oleh mahasiswa strata tiga (S3) untuk memperoleh gelar doktor.
Buku pedoman penulisan karya ilmiah ini ditujukan untuk peserta didik
Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro sebagai pedoman dalam penulisan referat, laporan kasus,
laporan penelitian dan tesis, dan untuk pembimbing dalam proses pembimbingan
kepada peserta didik.
3
TATA CARA PENYUSUNAN KARYA ILMIAH
Karya tulis ilmiah adalah kewajiban seorang peserta pendidikan yang harus
tercapai selama menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis. mencakup Jurnal
Indonesia, Kasus Pendek, Kasus Inggris (Case Report), Laporan Kematian Ilmiah,
Kasus Panjang, Sari Pustaka, Proposal Penelitian, Seminar Hasil, dan Tesis.
Penyelesaian dan pelaporan kegiatan karya ilmiah Sari Pustaka dan Proposal
Penelitian wajib diselesaikan saat peserta didik pada tahapan yunior. Laporan kasus
wajib diselesaikan saat peserta didik berada pada tahapan madya. Pelaporan seminar
hasil dan tesis dilakukan saat peserta didik berada pada tahapan senior.
Bab ini akan menguraikan tentang proses bimbingan laporan kasus (kasus
pendek, case report, laporan kematian ilmiah dan kasus panjang), proses penyusunan
laporan kasus serta penilaian laporan kasus.
Penjelasan
- Jurnal Indonesia
Menyampaikan dan menuliskan kasus – kasus penyakit anak yang menarik atau
pun jarang dijumpai. Laporan kasus ini tidak hanya melaporkan kasus yang hidup
namun diperbolehkan juga melaporkan kasus yang sudah meninggal dengan syarat
pemeriksaan penunjang diagnosis kasus tersebut lengkap. Kasus tersebut dapat berasal
dari kasus pasien rawat inap ataupun pasien rawat jalan Rumah Sakit Umum Pusat Dr.
Kariadi Semarang.
Laporan kasus yang menarik atau jarang ditemui dapat dipresentasikan di
kongres nasional. Untuk laporan kematian ilmiah, peserta didik diwajibkan
melaporkan kasus kematian yang dibahas secara lengkap mulai dari awal munculnya
penyakit hingga meninggal berdasarkan kajian pustaka ilmiah. Untuk laporan kasus
panjang, peserta didik diwajibkan mengambil kasus dengan rentang waktu 2 tahun
12
untuk pengamatan sebelum kasus dilaporkan dan diwajibkan dengan minimal
pengamatan 1 tahun. Apabila pasien tersebut meninggal dalam waktu dalam proses
pengamatan pasien belum mencapai 1 tahun maka diharapkan peserta didik segera
melaporkan dan berkonsultasi dengan pembimbing kasus.
- Sari pustaka
Proses Bimbingan
Proses bimbingan laporan Kasus
Peserta didik akan dibimbing oleh 1 (satu) orang pembimbing. Pembimbing
bertanggung jawab untuk membimbing peserta didik tentang substansi
keilmuan.
1. Penentuan pembimbing
KPS Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro menetapkan Pembimbing. Pembimbing dapat
merupakan usulan dari peserta didik dan atas pertimbangan KPS
berdasarkan kepakaran / divisi.
2. Kriteria pembimbing
13
Pembimbing merupakan staf pendidikan Program Pendidikan Dokter
Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro
3. Pergantian pembimbing
Pembimbing dapat diganti dengan alasan yang dapat dipertanggung-
jawabkan, dengan mekanisme pembuatan surat permohonan (oleh
peserta didik) yang ditujukan kepada KPS disertai surat persetujuan
tertulis dari pembimbing yang bersangkutan
4. Surat ketetapan
Surat ketetapan pembimbing ditanda-tangani oleh KPS Program Pendidikan
Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro.
1. Penentuan pembimbing
KPS Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro menetapkan Pembimbing I dan II.
Pembimbing I dan II dapat merupakan usulan dari peserta didik dan atas
pertimbangan KPS berdasarkan kepakaran / divisi.
2. Kriteria pembimbing
Pembimbing-I dan pembimbing-II merupakan staf pendidikan Program
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro. Penentuan Pembimbing-II harus ditentukan dan
atas sepengetahuan oleh Pembimbing-I terlebih dahulu.
3. Pergantian pembimbing
14
Pembimbing I dan II dapat diganti dengan alasan yang dapat dipertanggung-
jawabkan, dengan mekanisme pembuatan surat permohonan (oleh peserta
didik) yang ditujukan kepada KPS disertai surat persetujuan tertulis dari
pembimbing yang bersangkutan.
Proses Penyusunan
Proses penyusunan laporan kasus
1. Peserta didik mengajukan kasus dan judul laporan kasus kepada
pembimbing disertai dengan referensi-referensi yang akan dipakai.
4. Apabila proses pembuatan kasus dan bimbingan telah selesai, peserta didik
wajib menyerahkan blanko usulan pengajuan ilmiah laporan kasus yang
telah disetujui kepada supervisor PPDS-I seksi ilmiah untuk meminta
penguji kasus dan atas sepengetahuan KPS Pendidikan Dokter Spesialis
Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
minimal 3 (tiga) hari sebelum pengajuan kasus.
15
3. Konsultasi dengan pembimbing dilakukan minimal 2 (dua) kali tatap muka
dan didokumentasikan dalam lembar konsultasi yang ditanda tangani oleh
pembimbing.
4. Laporan kasus yang telah disetujui oleh pembimbing dapat diajukan ke KPS
Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro sebagai prasyarat kenaikan tingkat.
1
7
PENULISAN JOURNAL APPRAISAL
Tujuan :
Peserta didik melakukan presentasi jurnal dan pembahasan dilakukan bersama dengan
pembimbing. Penilaian jurnal ini dapat didasarkan PICO (Population, Intervention/Index,
Comparation/Control, dan Outcome) sehingga peserta didik dapat menelaah mana jurnal
yang dapat diterima dan dipublikasikan.
Metodologi :
1. Peserta didik melapor ke pembimbing dan memberikan kandidat jurnal yang akan dipilih
salah satu jurnal oleh pembimbing
2. Peserta didik membaca jurnal dan membahas jurnal berdasarkan PICO dan mengambil
kesimpulan jurnal tersebut dapat diterima dan dipublikasikan
3. Setelah melakukan diskusi maka jurnal tersebut ditandatangani oleh pembimbing tersebut
dan dilakukan appraisal untuk diajukan sebagai pengajuan ilmiah Jurnal Indonesia
Halaman Judul
Menggunakan kertas HVS A4 berwarna biru muda
Tertulis Jurnal Indonesia pada sudut kiri atas halaman judul
Menuliskan judul terjemahan dan judul asli jurnal yang akan dipresentasikan,
mencantumkan penulis asli dan nama jurnal yang dipresentasikan.
Mencantumkan nama presentan dan nama pembimbing
Mencantumkan lembaga pendidikan dan logo
Isi
Memaparkan terjemahan jurnal ke dalam bahasa Indonesia
Gambar, grafik, dan tabel juga dipaparkan dalam isi
Tujuan penulisan :
Agar peserta didik mampu menggunakan dan memanfaatkan kepustakaan untuk
membahas suatu masalah dalam bentuk tulisan ilmiah berdasarkan rujukan dari
berbagai kepustakaan dan kemudian membuat kesimpulannya, untuk dipresentasikan
dalam forum ilmiah terbatas. Sari Pustaka diharapkan dapat dilanjutkan menjadi
tinjauan pustaka untuk proposal penelitian.
Metodologi :
1. Peserta didik berkonsultasi dengan pembimbing dalam memilih suatu masalah serta
menentukan judul sari pustaka sesuai dengan pembagian ilmiah yang sudah
ditentukan oleh KPS,
2. Naskah sari pustaka diketik dengan font times new roman ukuran 12 dan paragraph
1.5 dan diperbanyak dengan ukuran kertas A4, batas kiri, kanan, atas dan bawah 3 cm.
3. Naskah sari pustaka akan dikonsultasikan kepada pembimbing. Setelah diperbaiki,
naskah sari pustaka akan disetujui oleh pembimbing dan akan diajukan dalam
pengajuan sari pustaka.
4. Penggandaan untuk dibagikan kepada staf penguji selambatnya 2 hari sebelum
presentasi.
5. Alokasi waktu presentasi terdiri dari presentasi maksimal 20 menit, Tanya jawab
atau diskusi dengan peserta PPDS selama 20 menit, dan diskusi/pertanyaan dari staf
penguji selama 20 menit, total waktu 60 menit.
Kerangka Sari Pustaka terdiri dari halaman judul, daftar isi, pendahuluan, isi tinjauan
pustaka, simpulan, dan daftar pustaka.
Bab 1 :
Pendahuluan Berisi definisi dan latar belakang permasalahan yang akan diuraikan,
termasuk di dalamnya tujuan dan kepentingan permasalahan.
Bab 2 :
Tinjauan Pustaka Berisi uraian permasalahan atau hal-hal yang erat hubungannya
dengan permasalahan dan bersumber dari bahan rujukan yang memadai. Sumber
bahan rujukan hendaknya diusahakan dari data sekunder (journal). Isi terdiri dari
beberapa sub- bab, dan setiap sub-bab terdiri dari paragraf-paragraf. Kalimat pertama
setiap paragraph merupakan pokok masalah yang akan disampaikan dan kalimat-
kalimat berikutnya merupakan penjelasan atau uraian tentang pokok masalah tersebut.
Bab 3 :
Kesimpulan dan penutup Berisi rangkuman dari isi tinjauan pustaka atau mungkin
kesimpulan dengan atau tanpa saran-saran serta ucapan terima kasih penulis.
Referensi :
o Cara penulisan kutipan dan daftar pustaka menganut sistem Vancouver
o Jumlah rujukan minimal 10 (sepuluh) untuk sari pustaka
o Daftar rujukan disusun menurut urutan penampilan di dalam naskah
Pada judul tabel dituliskan nomor rujukan, karena informasi tentang tabel telah
dikemukakan sebelum informasi tentang penemuan penulis lainnya. Dan juga
penempatan tabel sering sangat ditentukan oleh alasan teknis, sehingga mungkin saja
tabel terpaksa diletakkan jauh dari petunjuk dalam teks makalah tentang tabel
tersebut. Hal yang sama juga berlaku untuk kutipan gambar.
Contoh:
Rasyid HA, Yusuf HAM, Dwiyo Soegondo RMP, Napitupulu L. Nosocomial
infection control in the Children’s and Maternity Hospital “Harapan Kita”. Paediatr
Indones 1988; 28:364-82.
Holder TM, Cloud DT, Lewis JE Jr, et al. Esophageal atresia and tracheoespharingeal
fistula. Pediatrics 1964; 34:542-8.
Catatan: Karena sebagian besar nama orang Indonesia tidak menyertakan nama
keluarga maka nama akhir (bila bukan merupakan inisial) diperlakukan sebagai nama
keluarga, dan nama di depannya sebagai nama depan (dan nama tengah bila ada).
Pfeifer CN, Meashan AR, Gertler PJ. Maternal and perinatal health problems. Dalam:
Jamison DT, Mosley WH, Ed. Disease control priorities indeveloping countries. New
york: Oxford University Press for World Bank, 1991. H. 1-15
Epstein MF. Resuscitation. Dalam: Avery ME, Taeusch HW, penyunting. Diseases of
the newborn. Edisi ke-5. Philadelphia: Saunders, 1984. H. 100-8.
Bila makalah dalam bahasa inggris, maka penulisan disesuaikan sebagai berikut:
Pfeifer CN, Meashan AR, Gertler PJ. Maternal and perinatal health problems. In:
Jamison DT, Mosley WH, Ed. Disease control priorities indeveloping countries. New
york: Oxford University Press for World Bank, 1991. p. 1-15.
Epstein MF. Resuscitation. In: Avery ME, Taeusch HW, editors. Diseases of the
newborn. 5th ed. Philadelphia: Saunders, 1984. p. 100-8.
Contoh:
Fox VW. Arterial blood gas evaluation and mechanical ventilation in the management
of persistent pulmonary hipertension of the neonate. Disampaikan pada the Eighty-
third Ross Confrence on Pediatric Research: Cardiovascular sequelae of asphyxia in
the newborn, Chatham, Mass, 10-13 Juni, 1981.
5. Lain-lain
Disertasi/tesis
Wila Wirya IGN. Penelitian beberapa aspek klinis dan patologi anatomis sindrom
nefrotik primer pada anak di Jakarta. Disertasi. Jakarta: Universitas Indonesia, 1992.
h. 67-74.
Nurhamzah W. Hubungan antara pajanan hormon steroid wanita pada ibu dengan
kejadian penyakit jantung bawaan tipe konotrunkus. Studi Kasus-kontrol. Tesis.
Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI, 1992.
Materi elektronik
Morse SS. factors in the emergence of infectious disease. Emerg Infect Dis serial
online 1995 Jan-Mar cited 1996 Jun 5; I(1)24 screens. Available from: URL:
http//www.cdc.gow/ncidod/EID/eid.htm.
Catatan :
Naskah diketik dengan jarak 1.5 spasi, dengan huruf Times New Roman ukuran font
12. Batas kanan , atas , kiri dan bawah 3 cm. No halaman di sudut kanan bawah.
Penilaian Presentasi :
1. Persiapan presentasi : makalah, audiovisual, moderator, komentator dan lain-lain.
2. Cara presentasi atau penyajian makalah : penampilan dan sikap, cara berdiri di
depan siding, suara jelas, waktu penyajian tepat waktu atau tidak, penayangan slide
(maksimal 10 baris), penguasaan masalah yang diajukan.
3. Kemampuan menjawab pada waktu diskusi.
4. Isi makalah
5. Ada lembar penilaian khusus.
KERANGKA PENULISAN LAPORAN KASUS
3. Halaman persetujuan
Halaman ini memuat nama lengkap dan tanda tangan pembimbing.
Bagian Inti
Bagian inti memuat hal sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi uraian latar belakang mengapa kasus ini perlu dilaporkan dan
mengemukanan tujuan yang ingin dicapai melalui pelaporan kasus ini.
BAB 2 LAPORAN KASUS
Bagian ini memuat data kasus yang dilaporkan. Penyajian data kasus dapat
berupa identitas pasien, anamnesis dan riwayat penyakit kasus, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis, hingga terapi yang diberikan
selama perawatan dan keterangan berupa foto, gambar, atau bentuk
penyajian data yang lain. Tata cara penyajian foto dan gambar harus sesuai
dengan ketentuan.
BAB 3 PEMBAHASAN
Bagian ini merupakan bagian terpenting pada laporan kasus. Bagian ini
menunjukkan tingkat penguasaan terhadap perkembangan ilmu dan teori,
yang dipadukan dengan kasus yang dilaporkan.
Pembahasan kasus harus memuat tinjauan pustaka memuat uraian yang
sistematik tentang teori dasar yang relevan, fakta, hasil penelitian
sebelumnya, yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori,
preposisi, konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan
kasus ini.
Teori yang digunakan seharusnya :
- Literatur mutakhir : sekarang – mundur ke belakang
- Diambil dari sumber primer
- Mencantumkan nama sumber
- Tata cara penulisan kepustakaan harus sesuai dengan ketentuan
pada panduan yang digunakan
- Mencantumkan level of evidence
BAB 4 SIMPULAN/RINGKASAN
Kesimpulan merupakan sintesis dari pembahasan, sekurang-kurangnya
merupakan jawaban terhadap alasan pemilihan tinjauan kepustakaan dan
tujuan penulisan.
Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri dari Daftar Pustaka
Untuk laporan kasus panjang, bagian inti memiliki format penulisan yang berbeda
karena dilakukan pemantauan selama 2 tahun. Berikut adalah kerangka penulisan
bagian inti dari laporan kasus panjang:
Bagian Inti
Bagian inti memuat hal sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi uraian latar belakang mengapa kasus ini perlu dilaporkan dan
mengemukanan tujuan yang ingin dicapai melalui pelaporan kasus ini.
BAB VI DISKUSI
Pada diskusi kasus, dipaparkan sintesis antara laporan kasus dan literatur
yang mendukung, dicantumkan level of evidence, dan pengelolaan
kasus secara holistik dan komprehensif. Dicantumkan bagan
permasalahan yang terdiri dari faktor risiko dan data dasar, diagnosis
dan komplikasi, intervensi dan terapi, serta prognosis. Dicantumkan
level of evidence yang berasal dari kepustakaan yang digunakan.
5. Pengetikan naskah
• Penulisan judul maksimal 16 kata
• Naskah diketik dengan menggunakan komputer atau mesin ketik standar IBM.
• Jarak 2 (dua) spasi, kecuali pada grafik dan tabel 1 (satu) spasi.
• Seluruh naskah mulai dari halaman sampul sampai dengan daftar pustaka
menggunakan huruf Times New Roman atau Arial yang berukuran 12 pt,
kecuali kata asing dicetak miring (italic), cetak tebal, atau diberi garis bawah.
• Awal paragraf dimulai pada ketukan ke-5 dari tepi kiri (atau TAB pada
komputer).
• Setiap bab diberi nomor urut sesuai dengan tata cara yang dipilih.
6. Jarak tepi
• 3 cm atau 1 inci dari tepi atas
• 3 cm atau 1 inci dari tepi bawah
• 4 cm atau 1,5 inci dari tepi kiri
• 3 cm atau 1 inci dari tepi kanan
7. Nomor halaman
• Halaman untuk bagian awal diberi nomor dengan huruf Romawi kecil (i, ii, iii, iv,
v, dan seterusnya), ditulis dibagian bawah tengah, empat spasi dibawah teks.
• Halaman sampul depan tidak dihitung, tetapi halaman sampul dalam dihitung,
akan tetapi tidak diberi nomor.
• Bab Pendahuluan dan seterusnya diberi nomor dengan angka arab (1, 2, 3,
dan seterusnya) pada pojok kanan atas (1,5 cm dari teks).
• Pada halaman dengan judul bab, nomor halaman ditulis dibawah tengah
(empat spasi dibawah teks).
8. Kutipan
• Kutipan atau cuplikan ditulis sesuai naskah aslinya, sedangkan kutipan yang
berbahasa asing harus disertai terjemahannya.
• Kutipan ditulis dengan jarak tepi kiri dan tepi kanan yang berbeda dengan teks
yang lain.
• Ditulis dengan jarak 1 spasi, diawali dengan tanda petik (“) dan juga diakhiri
dengan tanda petik (“).