Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KAJIAN PUSTAKA
Kabaena Barat, yaitu di daerah perbukitan dengan ketinggian 100 – 250 m dari
berukut :
1. Persiapan penambangan
tambang yaitu peta geologi, peta topografi, peta penyebaran titik bor dilengkapi
Pekerjaan clea ring ini dimaksudkan untuk membersihkan semak belukar dan
pepohonan yang tumbuh di lokasi yang akan ditambang dan dapat dilakukan
4
5
b. Setelah sampai pada puncak bukit dilakukan clearing dan pohon yang
3. Pengupasan ( stripping )
melalui suatu perencanaan, agar tanah penutupnya yang mengandung humus tidak
terbuang akan ditempatkan atau digusur pada tempat tertentu pada lahan bekas
tambang (disposal area) atau waste dump. Kemudian setelah lahan tersebut
ditambang, tanah penutupnya dapat diratakan agar pada revegetasi nantinya lahan
bekas tambang tersebut dapat ditumbuhi oleh pohon atau tanaman pada saat
reklamasi.
face sample/trenching untuk mengetahui lebih detail data kadar yang ada dengan
sebagai bahan evaluasi untuk menentukan area itu di tambang atau tidaknya.
SK 200 sebagai alat gali dan alat muat, dibantu dengan Bulldozer Komatsu 85 SS
yakni dengan cara mendorong bagian atas atau bagian samping dan hasil
dorongannya dikumpulkan pada suatu tempat agar pada waktu pemuatan ke dump
5. Pemuatan ( loading )
dalam alat angkut articulated dump truck. Pemuatan untuk satu unit alat angkut
dapat dilakukan 12 kali oleh alat muat excavator dengan kapasitas bucket 0,9 m3.
Waktu edar excavator : gali + swing isi + tumpah + swing kosong, dengan rata –
kedalam alat angkut. Material yang dimuat merupakan material lepas, maka dalam
berikut :
P =E Kb x Ff 60 menit/jam ...................................(1)
CT
Dimana :
Ff = Faktor pengisian,(%)
6. Pengangkutan ( hauling )
Dalam pengoperasian alat – alat mekanis perlu diperhatikan jenis – jenis alat
yang akan digunakan supaya dapat memberi hasil yang maksimal sesuai dengan
muat dan alat angkut yang berbeda-beda maka dilakukan analisa setiap alat
mempengaruhi produksi alat mekanis. Pemilihan jenis alat mekanis dan kapasitas
alat mekanis yang digunakan perlu disesuaikan dengan target produksi yang ingin
dicapai.
Ff = Faktor pengisian,(%)
Kb = Kapasitas Bucket,(m³)
N = Jumlah pengisian
a. Backhoe
2. Bisa untuk alat pemuat sedangkan dragline dan Clamshell tidak bisa.
b. Power Shovel.
dari material.
2. Alat Angkut
Alat angkut yang umum digunakan di tambang terbuka adalah dump truck
dirancang khusus untuk kondisi jalan tambang (bukan aspal). Pertama kali dibuat
dan diperkenalkan tahun 1930-an dengan kapasitas ± 15 ton. Pada tahun 1950-an
kapasitasnya menaik hingga ± 30 ton dan meningkat lagi hingga ± 350 ton pada
tahun 1970-an. Alat angkut dipakai untuk mengangkut : tanah, endapan bijih,
10
batuan untuk bangunan dll kecepatannya dan produksinya tinggi serta bersifat
mempunyai bentuk dan jumlah yang beraneka ragam pula dan tidak terlalu
lain :
yaitu:
wheel drive), sehingga daya dorongnya lebih besar. Oleh sebab itu
truk jenis ini banyak dipakai pada jalur-jalur jalan yang becek dan
lembek.
tergantung keadaan dan letak tempat pembuangan material (dump site) Kerangka
(body) bak-nya terbuat dari baja yang tahan abrasi. Pada saat ini sudah ada
kerangka bak yang terbuat dari paduan (alloy) alumunium, sehingga lebih ringan,
3) Berdasarkan ukurannya
Pada umumnya ukuran truk jungkit dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
Cara pemilihan ukuran truk memang agak sukar, tetapi sebagai pegangan
(rule of thumb) dikatakan kapasitas minimum dari truk kira-kira 4-5 kali kapasitas
Penilaian kombinasi alat muat dan alat angkut bertujuan mencapai sasaran
produksi melaui tingkat pemakaian dan penggunaan alat yang efisien. Hal - hal
Untuk mengkombinasikan alat muat dan alat angkut, perlu diperhitungkan hal-hal
sebagai berikut :
2) Penyesuain antara lebar (Bucket Width) dari alat muat dengan panjang bak
1) Penesuaian antara ruang alat – alat yang di kobinasikan dengan luas tepat
denganefisiensi kerja alat, fill factor, sweel factor,produktivitas alat muat dan
persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung efisiensi kerja, fill factor,
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi waktu kerja efektif dari alat
b. Waktu tunggu, yaitu tidak bekarjanya alat pada saat operasi karena
menunggu alat yang akan bekerja sama dalam satu sistem produksi alat.
buang air, mengambil air minum pada saat pekerjaan sedang berlangsung.
f. Keterlambatan awal shift, yaitu persiapan dan waktu berangkat kerja lebih
memungkinkan.
A. Swell Faktor
adalah material yang telah mengembang atau bertambah karena digali. Untuk
dapat mengetahui berapa besar faktor pengembangan yang diambil dari density
1. Jenis Material
lunak jenis materialnya semakin mudah digali sehingga waktu siklus pengisian
semakin rendah
Jalan angkut yang permukaannya rata dan tidak becek akan meningkatkan
efisiensi kerja alat. Sebaliknya apabila jalan angkutdalam keadaan tidak rata dan
Peralatan mekanis sebagai alat produksi harus dijaga agar tetap prima dan
dapat bekerja secara terus menerus dengan resiko kerusakan sekecil mungkin. Hal
ini bisa terjadi apabila alat digunakan dalam kondisi baik dengan perawatan yang
baik pula. Perawatan dikatakan baik apabila dalam perawatan tersebut dapat
dihasilkan resiko dengan biaya sekecil mungkin. Alat muat dan alat angkut dalam
suatu sistem kombinasi kerja akan bekerja secara maksimal, apabila kemampuan
produksinya sama besar. Dengan demikian akan tercipta keserasian kerja yang
menggunakan waktu kerja yang tersedia. Guna mengetahui sampai sejauh mana
kemampuan dari alat-alat mekanis yang dioperasikan itu bekerja dengan baik
meliputi :
persamaannya adalah :
W
MA = x 100 % …………………………………. (4)
W R
Merupakan catatan mengenai keadaan fisik dari suatu alat untuk beroperasi
W S
PA = x 100 % ….……………………………(5)
W RS
Merupakan cara untuk mengetahui berapa persen waktu dari suatu alat untuk
W
UA = x 100 % ……..………………………… (6)
W S
W
EU = x 100 % ………………………………………. (7)
T
Tingkat efisiensi tersebut dapat dipengaruhi oleh kondisi alat dan perawatan
Dimana :
S = Waktu standby
5. Kecakapan Operator
Operator yang cakap dan terampil karena terdidik dan terlatih akan tahu cara
pengoperasian dan menempatkan alat pada posisi yang benar. Sehinghga alat yang
dioperasikan dapat leluasa bergerak dan tidak mengganggu alat lain yang sedang
6. Faktor Pengisian
maksimum yang dapat dicapai oleh tumpukan material lepas. Faktor pengisian
ketersediaan material yang akan dimuat. Faktor inilah yang mempengaruhi faktor
7. Pengaruh Cuaca
Dalam keaadan cuaca panas dan banyak debu sangat mengganggu kerja
saat musim hujan kondisi tempat kerja dan alat angkut yang tidak diperkeras akan
menjadi licin, sehingga peralatan mekanis yang digunakan tidak dapat bekerja
secara maksimal.
18
8. Kesejahteraan Karyawan
Pada umumnya kerja dari operator akan semakin tinggi apabila diimbangi
dengan konsumsi dan upah yang sesuai, sehingga dapat meningkatkan efisiensi
kerja.
Alat yang umur pemakaiannya terlalu lama dan sering mengalami kerusakan,
produksinya akan relatif kecil dan membutuhkan waktu perawatan yang lebih
lama dibandingkan dengan alat yang tenaganya besar dan jarang mengalami
kerusakan.
PT. Timah Investasi Mineral merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
menggunakan alat muat Backhoe Komatsu PC–200 dengan kapasitas bucket 0,7
m³ dan menggunakan alat angkut Dump Truck Nissan Diesel CWA–12 dengan
produksi tersebut, salah satunya adalah banyaknya waktu yang terbuang karena
pengaruh waktu hambatan, waktu stanby, dan repair terhadap alat muat dan alat
angkut.
efektif, untuk alat muat Backhoe Komatsu PC–200 perubahan waktu kerja
efektifnya dari 595 menit menjadi 710 menit dan alat angkut Dump Truck Nissan
Diesel CWA–12 perubahan waktu kerja efektifnya dari 560 menit menjadi 625
menit.
terjadi juga peningkatan efisiensi kerja, untuk alat muat Backhoe Komatsu PC–
200 71% menjadi 84% dan untuk alat angkut Dump Truck Nissan Diesel CWA–
12 66% menjadi 74%. Sehingga produksi alat mekanis meningkat, alat muat
Backhoe Komatsu PC–200 1.019,06 m³/hari menjadi 1.205,68 m³/hari dan alat
angkut Dump Truck Nissan Diesel CWA–12 1.081,92 m³/hari menjadi 1.212,40
terpenuhi.
20