Vous êtes sur la page 1sur 25

Analisis Data Kependudukan dan KB

Hasil SUSENAS 2015


Provinsi Banten

Riny Handayani, S.Si, M.Si


Pendahuluan

Tujuan analisis SUSENAS adalah sebagai salah satu bahan


evaluasi tahunan capaian program KKBPK s.d tingkat
Kabupaten dan Kota.

Ruang Lingkup Penyajian:


 Perhitungan TFR dan ASFR.
 Angka Persentase Peserta KB Aktif (CPR).
 Angka mix kontrasepsi.
 Angka unmetneed.
 Rata-rata Usia Kawin Pertama (UKP).
 Analisis Kuadran TFR dan CPR.
Kelebihan SUSENAS

 Data SUSENAS menyajikan data kependudukan & KB


sampai tingkat Kabupaten dan Kota per tahun.
 SUSENAS merupakan salah satu survei yang
menyediakan angka TFR kabupaten/kota per tahun,
sehingga dapat dimanfaatkan untuk penggarapan
dan evaluasi pencapaian program KKBPK di
kabupaten/kota.
 Dapat menyajikan indikator angka fertilitas (TFR &
ASFR), angka Persentase Peserta KB Aktif (CPR), mix
kontrasepsi, unmetneed serta kondisi kependudukan
lain yang berkaitan dengan masalah pengendalian
penduduk.
Keterbatasan SUSENAS

 Tujuan awal SUSENAS bukan untuk pengerjaan


penghitungan angka fertilitas total (TFR), karena berkaitan
dengan perbedaan metodologi pemilihan sampel,
sehingga tren hasilnya fluktuatif.
 Angka TFR kabupaten/kota ini diolah untuk kepentingan
operasional, hanya sebagai peta kerja BKKBN khusus
untuk internal pengelola program KKBPK saja.
 Perhitungan TFR dari tahun 2006 hingga tahun 2015
secara keseluruhan memang cenderung lebih rendah jika
dibandingkan dengan perhitungan TFR hasil SDKI.
Dengan demikian TFR hasil SUSENAS ini hanya sebagai
gambaran capaian per tahun sementara menunggu
hasil SDKI 2017 yang menjadi rujukan utama.
Persentase Peserta KB dan Bukan Peserta KB Tahun 2015
Tabel 1. Persentase Peserta KB dan Bukan Peserta KB Tahun
2015
CPR

Tidak Pakai
Provinsi Cara Total
Alat/cara KB

CPR Tertinggi
Semua Cara
Modern

Aceh
(1) (2)
46,92
(3)
46,46
(4)
53,08
(5)=(2)+(4)
100,00 Provinsi
Suma tera Uta ra
Suma tera Ba ra t
49,06
48,53
46,94
47,72
50,94
51,47
100,00
100,00 Kalimantan
Ri a u
Ja mbi
54,42
64,16
53,66
63,55
45,58
35,84
100,00
100,00
Selatan
Suma tera Sel a ta n 68,06 67,05 31,94 100,00
Bengkul u 67,83 67,41 32,17 100,00
La mpung 67,35 66,44 32,65 100,00

CPR Terendah
Ba ngka Bel i tung 64,99 63,87 35,01 100,00
Kepul a ua n Ri a u 47,05 46,11 52,95 100,00

Provinsi Papua
DKI Ja ka rta 54,75 53,75 45,25 100,00
Ja wa Ba ra t 64,67 64,33 35,33 100,00
Ja wa Tenga h 62,15 61,26 37,85 100,00
DI Yogya ka rta 59,33 55,46 40,67 100,00
Ja wa Ti mur 63,79 62,74 36,21 100,00
Ba nten 61,16 60,65 38,84 100,00
Ba l i
Nus a Tengga ra Ba ra t
60,03 58,68 39,97 100,00
Persentase Peserta KB
59,07 58,54 40,93 100,00
Nus a Tengga ra Ti mur 42,08 40,28 57,92 100,00 dan Bukan Peserta KB
Ka l i ma nta n Ba ra t 65,76 65,42 34,24 100,00 Tahun 2015, dari jumlah
PUS sebesar 48,609 juta
Ka l i ma nta n Tenga h 68,50 67,92 31,50 100,00
Ka l i ma nta n Sel a ta n 70,13 69,37 29,87 100,00
Ka l i ma nta n Ti mur 59,86 58,99 40,14 100,00 pasangan, 29,155 juta
Ka l i ma nta n Uta ra 52,67 51,84 47,33 100,00 atau 59,98% merupakan
Sul a wes i Uta ra 66,67 65,91 33,33
PUS yang ikut KB semua
100,00
Sul a wes i Tenga h 57,55 56,35 42,45 100,00
Sul a wes i Sel a ta n 48,38 46,98 51,62 100,00 cara (all method),
Sul a wes i Tengga ra
Goronta l o
48,66
64,78
47,56
64,61
51,34
35,22
100,00
sedangkan PUS yang
100,00
Sul a wes i Ba ra t 47,69 47,18 52,31 100,00 mengikuti cara KB
Ma l uku 43,21 41,86 56,79 100,00 moderen mencapai
58,99% dari total PUS.
Ma l uku Uta ra 51,73 50,90 48,27 100,00
Pa pua Ba ra t 43,96 42,42 56,04 100,00
Pa pua 23,37 16,05 76,63 100,00
INDONESIA 59,98 58,99 40,02 100,00
Sumber: Diolah dari Hasil Survey Sosial dan Ekonomi Nasional, 2015
PERSENTASE PESERTA KB DAN BUKAN PESERTA KB
PROVINSI BANTEN
TAHUN 2015

CPR Tidak pakai


NO Kabupaten Total
Semua cara cara modern alat/cara KB
1 2 3 4 5 6=3+5
1 Pandeglang 61.64 61.64 38.36 100
2 Lebak 66.94 66.94 33.06 100
3 Kabupaten Tangerang 64.38 63.74 35.62 100
4 Kabupaten Serang 63.59 63.19 36.41 100
5 Kota Tangerang 55.17 54.54 44.83 100
6 Cilegon 61.01 59.95 38.99 100
7 Kota Serang 60.69 60.34 39.31 100
8 Tangerang Selatan 54.63 53.72 45.37 100
Banten 61.16 60.65 38.84 100
Sumber : Susenas 2015
Pemakaian Kontrasepsi Modern di Provinsi Banten
Tahun 2015

Banten 60,65
Tangerang Selatan 53,72
Kota Serang 60,34
Cilegon 59,95
Kota Tangerang 54,54
Kabupaten Serang 63,19
Kabupaten Tangerang 63,74
Lebak 66,94
Pandeglang 61,64

0 10 20 30 40 50 60 70 80
PERSENTASE PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI BERDASARKAN
METODE TERTENTU
PROVINSI BANTEN
TAHUN 2015

Alat/cara KB yang sedang digunakan


KONDO
NO Kabupaten
M
SUNTIKA KONDO WANIT KALEN LAINN
MKJP MOW MOP IUD SUSUK N PIL M A MAL DER YA
1 2 3=4+5+6+7 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Pandeglang
72.05 0.82 0 4.11 67.12 5.60 22.34 0 0 0 0 0
2 Lebak
79.24 0.89 0 1.57 76.78 9.25 11.06 0.46 0 0 0 0
Kabupaten
3
Tangerang 81.46 0.55 0 4.16 76.75 1.62 15.32 0.53 0.08 0 0.58 0.41
4 Kabupaten Serang
81.61 0.87 0.15 2.28 78.31 3.45 13.62 0.70 0 0 0.61 0
5 Kota Tangerang
74.01 2.09 0.30 8.13 63.49 1.29 21.35 1.83 0.39 0.47 0.66 0
6 Cilegon
73.83 3.34 0.59 7.40 62.50 6.47 16.39 1.57 0 0.16 1.59 0
7 Kota Serang
71.83 3.08 0.34 6.03 62.38 4.07 22.24 1.12 0.17 0 0.32 0.26
8 Tangerang Selatan
75.99 3.08 0.78 10.42 61.71 1.47 18.38 2.50 0 0 1.66 0
Banten
77.76 1.4 0.19 5.15 71.02 3.34 16.98 0.98 0.1 0.08 0.62 0.14

Sumber : Susenas 2015


Persentase Unmetneed, Peserta KB Aktif (CPR) dan Total Permintaan ber-KB
Tahun 2015
Papua 27,65 58,04
41,99
Nusa Tenggara Timur 55,41 72,69
32,41
Papua Barat 57,71 73,50
31,08
Maluku 57,82 72,39
30,53
Sumatera Barat 62,72 76,08
28,36
Sumatera Utara 62,96 74,55
27,61
Aceh 63,02 73,73
Unmetneed Provinsi Banten
27,27
Sulawesi Barat 27,14
63,48 74,32 di atas rata-rata Nasional
Sulawesi Selatan 25,68
64,66 72,66 (19 %) dengan Total
67,20
Kalimantan Utara 25,30 77,14 Permintaan ber-KB (79.65%)
Sulawesi Tenggara 66,03 72,03
24,47
65,72 70,16
dan Permintaan ber-KB
Kepulauan Riau 24,05
68,80 73,98 yang Terpenuhi (76.15%)
Maluku Utara 23,08
DKI Jakarta 70,19 76,58
22,83
Riau 70,38 76,24
22,58
Sulawesi Tengah 75,5474,60
19,19
Banten 76,15
19,00 74,78 79,65
DI Yogyakarta 18,71 74,17
76,29
INDONESIA 18,33 77,32
76,29
Kalimantan Timur 18,33 77,32
76,24
Nusa Tenggara Barat 18,24 76,78
80,24
Sulawesi Utara 16,23 78,42
82,14
Bali 16,15 74,83
80,23
Gorontalo 15,92 80,53
79,64 Unmetneed Nasional
Jawa Tengah 15,66 76,92
80,19
Jawa Timur 15,50 78,24 (18,33%) dengan Total
Bangka Belitung 80,81 Permintaan ber-KB
15,17 79,04
81,24
Kalimantan Barat 15,11 80,53 (77,32%) dan Permintaan
Jawa Barat 81,01
15,08 79,41
82,11
ber-KB yang Terpenuhi
Bengkulu 14,69 82,10 (76,29%)
Jambi 77,8681,62
14,31
Lampung 82,92
13,69 80,13
83,37
Kalimantan Tengah 13,55 81,47
Sumatera Selatan 79,81 84,01
12,76
Kalimantan Selatan 79,97 86,75
10,60
- 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00

Permintaan ber-KB yang Terpenuhi (Demand Satisfaction) Total Permintaan ber-KB (Total Demand) Total Unmetneed
PERSENTASE UNMETNEED KABUPATEN/KOTA
PROVINSI BANTEN
TAHUN 2015
30,00

25,50
25,00 23,98

20,30
20,00 19,45
19,00

17,54
16,43 16,69
15,57 15,64
15,00
13,70
13,22 13,01

11,49 11,75

9,84
10,00

7,24 7,29
6,90
6,46 6,32
5,80 5,91 6,04 5,99
5,00 4,66
5,00

0,00
Pandeglang Lebak Kabupaten Kabupaten Kota Tangerang Cilegon Kota Serang Tangerang Banten
Tangerang Serang Selatan
PERMINTAAN BER KB
PROVINSI BANTEN
TAHUN 2015
Banten 76,15
79,65

Tangerang Selatan 69,14


77,7

Kota Serang 74,83


80,64

Cilegon 81,93
73,17

Kota Tangerang 68,14


80,04

Kabupaten Serang 80,23


78,76

Kabupaten Tangerang 78,42


81,28

Lebak 83,01
80,64

Pandeglang 78,95
78,07

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Permintaan ber KB yang terpenuhi Total Permintaan Ber KB
TREN TFR KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI BANTEN
3,5

3,0

2,5

2,0

1,5

1,0

0,5

0,0
Kabupaten Kabupaten Kota Kota Tangerang
Pandeglang Lebak Cilegon Banten Nasional
Tangerang Serang Tangerang Serang Selatan
2012 3,0 2,7 2,3 2,6 2,0 2,3 2,6 1,9 2,3 2,4
2013 2,88 2,61 2,23 2,71 2,08 2,54 2,47 1,91 2,32 2,37
2015 2,9 2,8 2,2 2,6 1,9 2,3 2,5 1,8 2,3 2,2
Posisi TFR Provinsi Banten di antara Provinsi Di Indonesia
Tahun 2015

TFR Provinsi
Banten di atas
rata-rata
nasional

Disparitas TFR antar Provinsi di Indonesia  Hasil analisis menggambarkan bahwa TFR terendah ada di Provinsi DI
Yogyakarta (1,81). Sedangkan TFR tertinggi berada di provinsi Nusa Tenggara Timur (3,33).
UKP Provinsi Banten di antara Provinsi di Indonesia, Tahun 2015
Kepulauan Riau 22,7
DKI Jakarta 22,3
DI Yogyakarta 22,2
Sumatera Utara 21,8
Nusa Tenggara Timur 21,7
Bali 21,6
Maluku 21,5
Sumatera Barat 21,4
Sulawesi Utara 21,2
Riau 21,0
Aceh 21,0
Papua Barat 20,8
Sulawesi Selatan 20,8
Kalimantan Utara 20,8
Kalimantan Timur 20,8
Maluku Utara 20,7
Papua 20,6
Kep. Bangka Belitung 20,5
INDONESIA 20,5
Gorontalo 20,5 UKP Provinsi
Jawa Tengah 20,4
Nusa Tenggara Barat 20,4 Banten di
Banten
Sumatera Selatan
20,3
20,3
bawah rata-
Kalimantan Barat 20,3 rata nasional
Sulawesi Tengah 20,2
Lampung 20,2
Bengkulu 20,2
Sulawesi Tenggara 20,1
Jawa Timur 20,1
Jambi 20,0
Jawa Barat 19,9
Sulawesi Barat 19,9
Kalimantan Selatan 19,8
Kalimantan Tengah 19,7
18,0 18,5 19,0 19,5 20,0 20,5 21,0 21,5 22,0 22,5 23,0
ANGKA ASFR, TFR, DAN RATA-RATA UKP MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI BANTEN
TAHUN 2015

Rata-
ASFR
NO Kabupaten TFR rata
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 UKP

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Pandeglang 44.02 131.46 141.18 124.82 84.66 39.59 17.05 2.9 19.17
2 Lebak 55.80 156.87 124.37 109.33 67.65 49.28 0.60 2.8 18.71
Kabupaten
3
Tangerang 22.46 135.16 117.99 94.86 48.28 2356.00 6.98 2.2 20.1
4 Kabupaten Serang 18.13 160.82 134.59 113.31 78.47 16.79 3.17 2.6 19.84
5 Kota Tangerang 8.15 90.49 125.87 84.97 58.23 28.70 1.78 1.9 21.45
6 Cilegon 37.44 87.45 137.96 92.07 74.16 32.08 4.85 2.3 20.54
7 Kota Serang 20.06 113.82 152.43 125.82 59.64 40.66 0.24 2.5 20.13
8 Tangerang Selatan 12.34 74.54 94.23 101.13 59.15 11.86 14.66 1.8 21.8
Banten 23.84 119.83 123.53 101.08 61.32 27.80 6.77 2.3 20.29

Sumber : Susenas 2015


Catatan Penting Hasil SUSENAS 2015

 Turunnya TFR yang disertai oleh turunnya


CPR kemungkinan dari faktor penentu
fertilitas lainnya, misalnya dipengaruhi oleh
peningkatan Usia Kawin Pertama.
 Turunnya CPR ditandai dengan kebutuhan
KB yang tidak terpenuhi (Unmet Need)
yang meningkat.
KUADRAN ANTARA TFR DAN CPR MODERN

KUADRAN
KUADRAN I
II
CAPAIAN
TFR
NASIONAL/
PROVINSI
KUADRAN
KUADRAN IV
III

CAPAIAN CPR
MODERN
NASIONAL/PROVINSI
PROVINSI BANTEN

Indonesia
Provinsi

TFR Indonesia
(Susenas 2015:
2,29

CPR Indonesia
(Susenas 2015:
58,99)
Analisis Kuadran TFR dan CPR Provinsi Banten, Tahun 2015

 Kuadran 1  kondisi CPR dan TFR sama-sama tinggi. Kondisi anomali


Kab. Pandeglang, Kab. Lebak, dan Kab. Serang.
Bisa disebabkan beberapa faktor :
• tingginya angka putus pakai,
• penggunaan alkon jangka pendek (Pil, suntikan, kondom),
• kemungkinan banyak pengguna alkon usianya berada di periode akhir
reproduksi (40 – 49 tahun)
Analisis Kuadran TFR dan CPR Provinsi Banten, Tahun 2015

 Kuadran 2  kondisi CPR rendah dan TFR tinggi.


Kota Serang dan Kota Cilegon
Kabupaten/kota yang masuk kuadran ini perlu meningkatkan PA untuk
menurunkan TFR, kondisi ini mungkin disebabkan:
• tingginya angka unmetneed,
• usia kawin pertama ,
• Tingginya ASFR wanita kelompok umur 15-19 tahun dan 20-24 tahun
• Kurangnya kesertaan MKJP
Analisis Kuadran TFR dan CPR Provinsi Banten, Tahun 2015

 Kuadran 3  kondisi CPR dan TFR rendah.


Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
Kuadran dengan kondisi anomali :
Kemungkinan ada variabel lain yang mempengaruhi selain penggunaan
kontrasepsi misalnya:
• Pengaruh usia kawin pertama
• Jumlah penduduk usia muda yang relatif rendah dengan jumlah penduduk
• Tingginya angka kematian bayi yang tidak terlaporkan
Analisis Kuadran TFR dan CPR Provinsi Banten, Tahun 2015

 Kuadran 4  kondisi CPR tinggi dan TFR rendah.


Kabupaten Tangerang.
Kondisi ideal di antara kuadran yang lain, kondisi ini perlu dipertahankan dengan
melakukan :
Pembinaan berkelanjutan kepada PA
Menjamin ketersediaan kontrasepsi agar tidak terjadi drop out
Pembinaan PA sesuai dengan kebutuhan pola pemanfaatan (penundaan, penjarangan,
pembatasan)
PENUTUP

 Data Susenas bisa memberikan data tentang situasi


program s.d tingkat kab/kota dan bisa dimanfaatkan
utk evaluasi dan perencanaan program di daerah
 Data Susenas menampilkan situasi yang berbeda
antar wilayah, hingga perlu disikapi dengan kebijakan
dan strategi yang berbeda di masing-masing wilayah
 Susenas memiliki banyak keterbatasan. Namun dapat
dimanfaatkan untuk melihat capaian program dan
dapat digunakan sebagai pengembangan kebijakan
yang mencerminkan kebutuhan daerah khususnya di
tingkat Kabupaten/kota.
TREN TFR KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI BANTEN
3,5

3,0

2,5

2,0

1,5

1,0

0,5

0,0
Kabupat
Kabupat Kota
Pandegla en Kota Tangeran
Lebak en Tangeran Cilegon Banten Nasional
ng Tangeran Serang g Selatan
Serang g
g
2012 3,0 2,7 2,3 2,6 2,0 2,3 2,6 1,9 2,3 2,4
2013 2,88 2,61 2,23 2,71 2,08 2,54 2,47 1,91 2,32 2,37
2015 2,9 2,8 2,2 2,6 1,9 2,3 2,5 1,8 2,3 2,2

TFR
NO Kabupaten
2012 2013 2015
1 Pandeglang 3.0 2.88 2.9
2 Lebak 2.7 2.61 2.8
3 Kabupaten Tangerang 2.3 2.23 2.2
4 Kabupaten Serang 2.6 2.71 2.6
5 Kota Tangerang 2.0 2.08 1.9
6 Cilegon 2.3 2.54 2.3
7 Kota Serang 2.6 2.47 2.5
8 Tangerang Selatan 1.9 1.91 1.8
Banten 2.3 2.32 2.3
Nasional 2.4 2.37 2.2

Vous aimerez peut-être aussi