Vous êtes sur la page 1sur 6

Pancasila Hilang di Jalan Menuju Pesta

Demokrasi

Pendahuluan

Pancasila siapa yang tahu pancasila dan tidak tahu dengan pancasila. Pancasila adalah dasar
atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik, pancasila sebagai dasar negara, pancasila
dalam kedudukannya sebagai ideologi negara diharapkan mampu menyaring dan menyerap
pengaruh perbedaan zaman di era globalisasi. Pancasila bukan milik seseorang atau
kelompok maupun suatu golongan tetapi pancasila adalah milik negara Indonesia, Sejarah
telah mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, yang memberi
kekuatan hidup kepada bangsa indonesia untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

Pancasila telah ditetapkan sebagai dasar negara, seperti tercantum dalam pembukaan UUD
1945 yang berbunyi:
1. Sila I : Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Sila II : Kemanusian yang adil dan beradab
3. Sila III : Persatuan Indonesia
4. Sila IV : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan perwakilan
5. Sila V : Keadialan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Lima dasar yang terkandung pada pancasila tersebut adalah sebagai tolak ukur, acuan dan
kacamata kita sebagai rakyat indonesia maupun pemerintah untuk melihat apakah sudah
terwujud masyarakat yang adil dan makmur di negara indonesia yang harus kita jaga
kedaulatanya dan mempertinggi derajad rakyatnya.

Banyaknya isu isu negativ menjelang pesta demokrasi merupakan bentuk hilang nya nilai
nilai pancasila dari jati diri masyarakat. menebar isu negative atau fitnah seperti sudah
menjadi senjata untuk saling menjatuhkan. Rakyat Indonesia tidak lama lagi akan menyambut
pelaksanaan Pilkada serentak. Tahapan pelaksanaan pesta demokrasi dengan model baru
tersebut diharapkan bisa meningkatkan partisipasi publik secara luas dan terbuka.

Atas dasar itu, komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Daniel Zuhron menekankan
pentingnya Pilkada yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (luber dan jurdil)
sesuai amanat Undang-Undang.
Pembahasan

Pesta demokrasi 2014

Hilangnya pancasila dijalan pesta demokrasi, dimana pancasila sebagai ideologi


negara yang tertulis didalam buku pendidikan kewarga negaraan karya sumarsono tahun
2006, pesta demokrasi di tahun 2014 telah membuat pergeseran nilai-nilai pancasila sehingga
tidak terlihat dan tidak terwujudkan.

Pancasila sebagai jati diri Bangsa Indonesia terlihat buram dan hampir tidak terlihat, yang
terlihat malah pergeseran nilai-nilai pancasila dari isu-isu dan berita-berita yang beredar
sepanjang perjalanan pesta demokrasi tahun 2014, beberapa isu-isu yang beredar adalah:

Adanya tuduhan komunis kepada salah satu capres dan cawapres (stop politisasi Tap MPRS
XXV/MPRS/1966, 26-06-2014, Tempo kini.com)

Adanya Tuduhan pengikut paham fasisme kepada simpatisan salah satu capres dan cawapres
(kemrahan ahmad dhani dituduh fasis pakai kostum nazi, 25-06-2014, Merdeka.com)

Mempertanyakan agama salah satu capres (islamnya prabowo patut dipertanyakan, 26 mei
2014, Bara news.co)

Capres dituduh anti salah satu agama yang diakui di negara indonesia (prabowo disebutanti
kristen, 11 mei 2014, Sergap NTT)

Salah satu tim sukses capres anti islam ( Timses jokowi ini seorang pastor katholik dan anti
islam, 12 mei 2014, Underground Tauhid)

Salah satu capres dikatakan Kafir

Pertikaian antara simpatisan capres di yogya ( daftar kerusakan dan korban akibat bentrok
simpatisan capres di yogya, 26-06-2014, detik news)

Pertikaian antara simpatisan capres yang beridentitas purnawirawan TNI , 25-06-2014,


Aktual.co)

Banyak lagi isu-isu maupun berita-berita yang beredar saat menuju pesta demokrasi 2014,
isu-isu atau berita-berita tersebut sangat-sangat tidak patut di terjadi di negara kedaulatan
negara indonesia yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan antar suku dan umat ber
Agama, belum lagi komentar komentar miring yang dapat kita lihat di akun-akun jejaring
sosial atau media sosial yang konsumen nya dari anak dibawah umur hingga yang sudah ber
umur, begitu juga dengan media cetak ilegal tiba-tiba muncul saat menjelang pesta demokrasi
tahun 2014 membuat fitnah di penjuru wilayah kedaulatan negara kesatuan republik
indonesia.
Beberapa nilai-nilai pancasila yang tercoreng saat menuju pesta demokrasi 2014 adalah:

Sila I yang berbunyi ketuhanan yang maha esa.


Dari kandungan sila tersebut apapun agama yang ada di indonesia ini memiliki tujuan yang
sama untuk kebaikan rakyat dan kedaulatan rakyat indonesia, tidak ada agama yang diakui di
negara indonesia yang bertujuan merusak kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia.
Hingga pada intinya agama bukan untuk diperjual belikan seperti dagangan untuk merusak
dan membuat pencitraan pada pesta demokrasi tahun 2014.

Sila II yang memiliki nilai: perlakuan yang adil terhadap sesama manusia sudah tidak
dipandang lagi, dikarenakan isu-su yang beredar telah mendzalimi beberapa rakyat indonesia
yang memeluk agama yang dianutnya dengan menjadikan agama tersebut isu sara untuk
merusak citra capres maupun cawapres yang naik dipesta demokrasi tahun 2014.

Sila III yang memiliki nilai: Persatuan indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami
wilayah negara indonesia, tetapi yang terjadi pertikaian antar simpatisan atau tim sukses
sehingga membuat kerusakan dan jatuhnya korban diantara kedua capres.

Pada sila ke IVyang memiliki nilai: Manusia indonesia sebagai warga negara dan warga
masyarakat indonesia mempunyai kedudukan , Hak dan kewajiban yang sama. Jika rakyat
indonesia memiliki hak kedudukan dan kewajiban yang sama tetapi realitanya Isu Sara yang
memvonis suku atau agama tertentu untuk menusuk citra diantara kedua kubu capres.
Pergeseran nilai-nilai pancasila diatas menunjukkan tidak berjalannya ideologi pancasila di
negara ini, jika ini terus menerus terjadi akan terjadinya pergeseran pola pikir rakyat
indonesia mengenai pancasila bahkan akan hilang dari kehidupan bangsa indonesia. Pesta
demokrasi yang terlaksana setiap 4 tahun sekali yang harapannya langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur dan adil (JURDIL dan LUBER) ternyata jauh dari perkiraan.

Dikarenakan isu-isu dan berita-berita yang telah beredar sebelum pesta demokrasi tahun
2014 terlaksana, kecurangan-kecuran melalui isu-su dan berita-berita yang beredar telah
memecah persatuan rakyat Indonesia sehingga merusak nilai-nilai Pancasila.

`Menurut Linconln : Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat,oleh rakyat dan untuk
rakyat. Demokrasi yang telah dipaparkan lincoln itu tidak akan berjalan dengan semestinya
karena rakyat indonesia yang memiliki peran besar dalam tatanan demokrasi sudah teracuni
oleh isu-su dan berita-berita yang beredar sebelum hari H pesta demokrasi dilaksanakan.

Pesta demokrasi tahun 2014 telah mengalami penurunan pemilih, karena isu-isu dan berita-
berita yang beredar akan mendorong sipat apatis rakyat indonesia. Sifat manusia yang
cenderung pada kebenaran (menurut hasi-hasil kongres HmI XXVII) akan membuat rakyat
indonesia jenuh dan tidak memilih dikarenakan kedua kubu hanya saling menebar fitnah,
dalam islam fitnah lebih kejam dari pembunuhan, isu-isu tersebut akan membuat
permasalahan besar di negara indonesia dan akan berkelanjutan.

Pesta demokrasi 2019

Saat ini saja beberapa isu pilpres sudah bermunculan, Hal itu diungkapkan Effendi saat
menjadi pembicara Pelatihan Jurnalistik Nasional (Pinisi) 2018 LPM Profesi UNM, Jumat
(6/4/2018). Dosen Pascasarjana Universitas Indonesia ini mengatakan, para tokoh politik
nasional nantinya akan berusaha memainkan tiga isu yang dianggapnya dapat mendobrak
popularitas calon presiden.

"Pertama, rakyat memerlukan pemimpin adil terhadap umat dan ulama. Selama ini terasa
kalau ada kasus, kalau dari umat cepat sekali ditangani, sementara yang lain lambat," kata
Effendi.

Ia mencontohkan, kasus Habib Rizieq dan saracen yang sempat menghebohkan publik
beberapa waktu lalu. Effendi menilai, ada perbedaan penanganan kedua kasus ini.

"Jika dibanding saracen, kasus saracen ini dikejar terus hingga terungkap. Sementara kasus
Habib Rizieq kita gak tau siapa yang unggah chat itu. Katakan chat itu memang ada, lalu
siapa yang mengunggahnya, masa orang yang terlibat unggah sendiri," tuturnya.

Isu kedua menurut pria kelahiran Padang, Sumatera Barat ini adalah apakah calon presiden
nanti setuju atau mendukung investasi asing, utamanya Tiongkok yang dianggap merampas
hak kedaulatan warga negara.

Dan ketiga adalah terkait isu sensitif di Indonesia yaitu PKI.

Effendi mengatakan, Presiden Jokowi saat ini dihantam dengan isu PKI ini, dan Jokowi
dinilai membutuhkan pendamping yang bisa mengatasi isu PKI.
Rekomendasi

Menjelang pesta demokrasi 2019 kita harus berkaca dan lebih bisa memfilter dari kejadian-
kejadian yang terjadi saat mendekati pesta demokrasi tahun 2019. Bagi kita yang cerdas
melihatnya harus kembali memhami nilai-nilai Pancasila, tidak untuk pesta demokrasi ini
terrealisasikan, namun untuk kehidupan dan pesta demokrasi kedepannya dapat dijalankan
karena dengan memahami nilai-nilai Pancasila kita dapat memfilter isu-isu atau berita berita
seperti diatas untuk pesta demokrasi saat ini atau kedepanya maupun dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara di negara indonesia. “Gunakanlah hak pilih pada pesta
demokrasi tahun 2019 dengan mengacu padanilai-nilai pancasila sebagai
landasan kita berpikir untuk mencoblos salah satu capres yang akan
menjadi pemimpin negara kita kedepanya.”

Vous aimerez peut-être aussi