Vous êtes sur la page 1sur 10

ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA HYBRID PLTS DAN PLT-ANGIN DENGAN STORAGE DAN

HYBRID PLTS DAN PLT-ANGIN TANPA STORAGE


DI PULAU SAMALONA

KALSUM RAHIM
(D411 08 282)
Jurusan Teknik ElektroFakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar

ABSTRAK 1.2 Tujuan penelitian

Saat ini listrik merupakan salah satu 1. Menganalisis biaya pembangunan PLTS dan
kebutuhan yang paling mendasar bagi kehidupan PLTAngin
manusia.Akan tetapi pemanfaatan energi listrik
alternatif di Indonesia masih sangat kecil terbukti 2. Membandingkan biaya operasional sistem
dengan krisis energi listrik yang terjadi di PLTD tunggal seperti yang digunakan
Indonesia.Krisis energi ini juga sangat berdampak sekarang di Pulau Samalona dengan sistem
pada masyarakat yang tinggal di pulau-pulau. Dengan hibrid yang direncanakan.
kondisi harga BBM yang semakin melambung, 3. Mengetahuikonfigurasi
masyarakat yang tinggal di daerah pulau akan sistempembangkittenagalistrik yang paling
semakin sulit memperoleh solar untuk memenuhi efisienuntuk Pulau Samalona.
kebutuhan listrik di tempat tinggal mereka. Sehingga
dengan penggunaan PLTS dan PLT-Angin akan 1.3Rumusan Masalah
sangat membantu mengurangi biaya solar sebagai
bahan bakar genset di masing-masing pulau. 1. Bagaimana menganalisis biaya
Perancangan sistem hibrid PLTS dan PLT- pembangunan PLTS dan PLTAngin.
Angin yang paling ekonomis dibuat dengan 2. Bagaimana membandingkan biaya
tambahan storage, sehingga daya listrik yang operasional sistem PLTD tunggal seperti
dihasilkan dapat disimpan lebih lama untuk yang digunakan sekarang di Pulau Samalona
menyuplai kebutuhan listrik di Pulau Samalona. dengan sistem hibrid yang direncanakan.
Perbandingan biaya yang harus dikeluarkan sebelum 3. Bagaimana mengetahuikonfigurasi
dan sesudah menggunakan sistem hibrid yaitu, sistem sistempembangkittenagalistrik yang paling
pembangkit diesel tunggal akan mengeluarkan biaya efisienuntuk Pulau Samalona.
$ 77,609 pertahun sedangkan biaya sistem hibrid
adalah $ 76,926 pertahun. Sehingga dengan 1.4Batasan Masalah
penggunaan sistem hibrid masyarakat mampu
menghemat biaya $ 683 pertahun. 1. Analisis biaya menggunakan program
Kata kunci: krisis energi, sistem hibrid, PLTS, PLT- Homer
Angin, Storage. 2. Melakukan perbandingan besar biaya yang
harus dikeluarkan jika suplai listrik berasal
dari hibrid PLTS dan PLTAngin
I. PENDAHULUAN dengandantanpastorage.

1.1 Latar Belakang Masalah 1.5 Metode Penelitian


Pulau samalona dengan segala potensinya untuk
dijadikan pusat wisata membutuhkan suplai listrik 1. StudiLiteratur Padastudi
secara kontinu, namun pulau tersebut belum literaturyaitumempelajariberbagailiteratur
mendapatkan suplai listrik dari PLN. Kebutuhan yang berhubungan dengan analisis biaya
listrik di Pulau Samalona saat ini disuplai oleh tenaga menggunakan program Homer.
diesel yang biayanya tidak murah.Oleh karena itu, 2. Pengumpulan data
diperlukan suatu sistem pembangkit tenaga listrik Data-data yang diperlukan adalah data
yang lebih ekonomis dengan menggunakan energi PLTS, PLTAngin, Baterai serta Inverter
terbarukan yang menjadi potensi pulau tersebut.Maka yang digunakan.
dibuatlah suatu rancangan pembuatan hibrid PLTS 3. Analisis data
dan PLT-Angin yang mampu menyuplai daya Data-data yang
secarakontinu untuk memenuhi kebutuhan daya dikumpulkanselanjutnyadiinputke program
listrik di Pulau Samalona dengan analisis biayanya Homeruntukdiolahsehinggadiperolehhasil
untuk mendapatkan sistem pembangkit yang paling analisa biaya yang dibutuhkan.
efisien.
II.TINJAUAN PUSTAKA 1. Celah di antara gunung. Tempat ini
berfungsi sebagai nozzle yang mempercepat
2.1 Energi Angin kecepatan angin.
2. Dataran terbuka. Tempat ini memiliki
Angin adalah udara yang bergerak karena adanya potensi energi angin yang besar karena tidak
perbedaan tekanan udara.Angin terjadi karena adanya ada penghalang yang dapat memperlambat
konveksi atau aliran udara dari tekanan tinggi ke kecepatan angin.
tekanan rendah. Apabila dipanaskan, udara akan 3. Pesisir pantai. Di tempat ini angin bertiup
memuai. Udara yang memuai akan menjadi ringan terus menerus karena adanya perbedaan
sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara suhu antara di darat dan di laut.
turun karena udaranya berkurang.Udara dingin di
sekitarnya mengalir ke tempat bertekanan rendah Untuk mendapatkan kecepatan angin yang lebih
tadi.Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke besar tanpa harus melakukan modifikasi sedemikian
tanah.Di atas tanah, udara menjadi panas lagi dan rupa pada turbin, maka penempatan turbin angin pada
naik kembali.Aliran naiknya udara panas dan kedudukan yang semakin tinggi bisa
turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi. dilakukan.Mengingat bahwa kekuatan angin pada
ketinggian di udara jauh lebih besar dibandingkan di
2.1.1 Massa Jenis Udara daratan.Namun demikian, pengkajian potensi angin
Nilai dari massa jenis udara bergantung dari tekanan tetap harus dilakukan untuk mendapatkan suatu
dan suhu udara. secara rumus dapat dituliskan sistem konversi energi angin yang tepat.
sebagai berikut:
𝑝
𝜌= (2.1)
Pada praktiknya, penentuan tempat pemasangan
𝑅.𝑇 sistem konversi angin dilakukan dengan memilih
Dimana : ρ adalah massa jenis udara (kg/m3) tempat yang sesuai kebutuhan dengan
mempertimbangkan aksesibilitas untuk pekerjaan
p adalah tekanan udara (rg/m2) konstruksi maupun perawatan.Pemilihan tempat juga
dilakukan berdasarkan besarnya potensi energi angin
T adalah suhu udara (°C) yang tersedia. Semakin besar kecepatan angin rata-
rata di suatu tempat akan semakin baik. Semakin
R adalah konstanta gas (287 J/kg °K) tinggi potensi energi yang tersedia akan memberikan
keuntungan berupa ukuran sistem konversi energi
2.1.2 Daya yang Dihasilkan oleh Angin angin yang semakin kecil dan tidak perlu terlalu
efisien sehingga pembuatannya akan lebih mudah
Secara umum daya yang dihasilkan oleh energi angin dan murah.
dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut
ini: 2.1.4 Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Adapun komponen-komponen sistem tenaga
P = ½ Cp ρ A v3 (2.2) angin antara lain:
Dimana: P = Daya (watt) 1. Menara,
Merupakan penopang segala komponen PLT
Cp = koefisien daya angin.Tinggi menara untuk kapasitas daya besar dan
menengah sebaiknya sedikit lebih tinggi dari
ρ = Massa jenis udara (kg/m3) diameter baling-baling sedangkan untuk daya kecil
biasanya tingginya sekitar beberapa kali dari panjang
A = Luas sudu (m2) diameter baling-baling.Karena kencangnya angin
bertambah dengan ketinggian, maka makin tinggi
v = Kecepatan angin (m/s) menara makin besar tenaga yang didapat.Yang paling
utama dalam mendesain sebuah menara adalah
dinamika struktural dimana getaran menara dan
2.1.3 Pemilihan Tempat turbin Angin siklus pergerakan menara yang dihasilkan karena
berfluktuasinya kecepatan angin yang mesti dihindari
Berikut tempat-tempat yang baik untuk
oleh para pendesain.Sehingga diperlukan perhitungan
pemasangan turbin angin, antara lain:
yang seksama terhadap semua frekuensi resonansi
menara, frekuensi fluktuasi angin.
2. Turbin angin a. Secara langsung melalui proses fotovoltaik
Secara garis besar terdapat 2 jenis rancangan dengan menggunakan sel surya.
turbin yaitu turbin sudut horizontal dan turbin sudut
vertikal akan tetapi yang lebih berkembang pesat b. Secara tidak langsung melalui proses proses
adalah turbin sudut horizontal, kedua jenis turbin ini panas yang dikumpulkan.
dapat dilihat pada gambar 1.
2.2.1 Cara Kerja Sel fotovoltaik
Secara fisik, sel fotovoltaik mirip dengan dioda
p-n junction.Ketika cahaya diserap oleh sambungan
p-n, maka energi foton diserap lalu dikonversikan
menjadi energi listrik oleh bahan. Tumbukan foton
pada bahan akan menghasilkan proses penyerapan
oleh bahan dan menimbulkan kenaikan temperatur.
Sel fotovoltaik dibuat dari bahan semikondukor
dengan cara pembentukan sambungan bahan tipe p
Gambar 1 Turbin angin horizontal dan turbin dan tipe n yang sangat tipis dimana cahaya dapat
angin vertikal menembus sampai lapisan bahan tipe p dan tipe n.
Ketika disinari, batas lapisan ini akan dapat ditembus
Setiap jenis turbin angin memiliki ukuran dan dan terbentuklah lubang elektron. Medan listrik yang
efisiensi yang berbeda. Untuk memilih jenis turbin terbentuk di batas lapisan akan menghalangi hole dan
angin yang tepat untuk suatu kegunaan diperlukan elektron untuk berekombinasi kembali, dengan
tidak hanya sekedar pengetahuan tetapi juga rangkaian tertutup maka proses fotovoltaik pada sel
pengalaman..Untuk keperluan pembangkitan listrik surya akan membuat arus mengalir. Konstruksi sel
digunakan turbin angin dengan jumlah sudu sedikit, fotovoltaik dapat dilihat pada gambar 2.
misalnya dua atau tiga.Turbin angin jenis ini
mempunyai torsi rendah tetapi putaran rotor yang
tinggi. Jika dikaitkan dengan sumber daya angin,
turbin angin dengan jumlah sudu banyak lebih cocok
digunakan pada daerah dengan potensi energi angin
yang rendah karena rated wind speed-nya tercapai
pada putaran rotor dan kecepatan angin yang tidak
terlalu tinggi. Sedangkan turbin angin dengan sudu
sedikit (untuk pembangkitan listrik) tidak akan
beroperasi secara efisien pada daerah dengan
kecepatan angin rata-rata kurang dari 4 m/s.
3. Roda gigi(Gear box) Gambar 2 Konstruksi sel fotovoltaik
Berfunsgsi menaikkan putaran menjadi putaran
yang disyaratkan untuk memutar generator listrik. Pada permukaan sel fotovoltaik terdapat lapisan
4. Generator anti refleksi yang berfungsi untuk mengurangi
Sebagai pembangkit listrik, sekarang sering hilangnya sinar yang telah diterima oleh sel surya.
digunakan alternator arus bolak-balik. 2.2.2 Efisiensi Sel Surya
5. Penggerak arah, memutar turbin ke arah angin.
6. Alat pengontrol (Controller) Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi
Menstart turbin pada kecepatan angin minimum konversi sel surya adalah:
turbin dan mematikannya pada kecepatan maksimal
a. Rugi-rugi karena pantulan yang terjadi pada
turbin.Turbin tidak beroperasi di atas 90 km/jam,
permukaan sel surya.
karena angin terlalu kencang dapat merusaknya.
b. Penyerapan foton oleh sel surya yang tidak
sempurna.
2.2 Energi Surya c. Penggunaan energi foton yang tidak
maksimal untuk proses pembentukan
Energi surya sangat atraktif karena tidak pasangan-pasangan elektron dan hole.
bersifat polutif, tak dapat habis, dan gratis. Akan d. Kurangnya pasangan-pasangan elektron dan
tetapi kekurangan dari energi surya ini adalah tidak hole pada daerah lapisan batas p-n.
kontinu. Pemanfaatan energi surya untuk Untuk lebih meningkatkan efisiensi di atas
dikonversikan ke energi listrik dapat dilakukan permukaan dapat diberi kaca radiasi atau juga dengan
dengan cara :
sistem tracking untuk mendapatkan energi matahari III. PENGGUNAAN PROGRAM HOMER
semaksimal mungkin. UNTUK SIMULASISISTEM HIBRID
Efisiensi modul dapat dihitungi dengan rumus :
3.1 Sistem Hibrid
(2.3) Sistem hibrid merupakan salah satu alternatif
η= x100% sistem pembangkit yang tepat diaplikasikan pada
daerah-daerah yang sukar dijangkau oleh sistem
Dimana: P in = jumlah daya (watt) yang diterima pembangkit besar seperti jaringan PLN. Sistem hibrid
modul ini memanfaatkan energi terbarukan sebagai sumber
utama (primer) yang biasanya dikombinasikan
Pout= jumlah daya (watt) yang dengan generator diesel sebagai sumber energi
dihasilkan modul cadangan (sekunder). Pada umumnya sistem hibrid
bekerja sesuai urutan sebagai berikut:
2.3 Jenis-jenis Baterai
1. Pada kodisi beban rendah, maka beban disuplai
Untuk saat ini, masa depan teknologi 100% dari baterai dan PV modul, selama
penyimpanan yang dapat dianggap sesuai untuk kondisi baterai masih penuh sehingga diesel
sistem tenaga listrik fotovoltaik dan angin yang tidak tidak perlu beroperasi.
terhubung dengan jala-jala adalah elektrokimia 2. Untuk beban diatas 75% beban inverter
baterai dan superkonduktor lilitan. Namun, baterai (tergantung dari parameter yang digunakan)
lah yang paling banyak digunakan sebagai atau kondisi baterai sudah kosong sampai level
penyimpan energi dalam berbagai aplikasi. yang disyaratkan, diesel mulai beroperasi untuk
mensuplai beban dan sebagian mengisi baterai
Berdasarkan jenis bahan elektrolitnya, baterai
sampai beban diesel mencapai 70-80%
digolongkan menjadi dua, yaitu:
kapasitasnya (tergantung dari parameter yang
a. Sel kering, dikatakan demikian karena tipe ini digunakan). Pada kondisi ini Hybrid Controller
memakai bahan elektrolit padat. bekerja sebagai charger (merubah tegangan AC
b. Sel basah, disebut demikian karena memakai dari generator menjadi tegangan DC) untuk
bahan elektrolit cair. mengisi baterai.
Berdasarkan sifat pengisian muatannya, baterai 3. Pada kondisi beban puncak baik diesel maupun
juga digolongkan menjadi dua, yaitu: inverter akan beroperasi dua-duanya untuk
a. Baterai primer, reaksi elektrokimia adalah menuju paralel sistem apabila kapasitas
nonreversible dalam artian baterai setelah terpasang diesel tidak mampu sampai beban
dipakai dibuang, tidak dapat dilakukan pengisian puncak. Jika kapasitas genset cukup untuk
kembali. mensuplai beban puncak, maka inverter tidak
b. Baterai sekunder, reaksi elektrokimia adalah akan beroperasi paralel dengan genset.
reversible dalam artian setelah mengalami
pembuangan muatan dapat diisi kembali dengan
pengisisan muatan melalui kutub-kutub baterai, 3.2 Pengenalan Perangkat Lunak (Software)
sehingga baterai dapat digunakan berulang kali. Homer

Setidaknya ada enam baterai sel isi ulang utama Perangkat lunak Homer adalah suatu
yang tersedia saat ini, antara lain : perangkat lunak yang digunakan untuk optimasi
model sistem pembangkit listrik skala kecil
1. Lead-acid (Pb-acid) (micropower), perangkat lunak ini mempermudah
evaluasi disain sistem pembangkit listrik untuk
2. Nickel-cadmium (NiCd) berbagai jenis pembangkit listrik skala kecil baik
yang tersambung ke jaringan listrik atau pun tidak.
3. Nickel-metal hybride (NiMH) Perangkat lunak ini melakukan perhitungan
keseimbangan energi untuk setiap konfigurasi sistem
4. Lithium-ion (Li-ion) yang akan dipertimbangkan. Kemudian menentukan
konfigurasi yang layak, apakah dapat memenuhi
5. Lithium-polymer (Li-Poly) kebutuhan listrik di bawah kondisi yang ditentukan,
perkiraan biaya instalasi dan sistem operasi selama
6. Zinc-air masa proyek. Sistem perhitungan biaya seperti biaya
modal, penggantian, operasi dan pemeliharaan, bahan
bakar, dan bunga.Perangkat lunak ini bekerja Gambar 3 menunjukkan tampilan awal program
berdasarkan tiga langkah utama, yaitu simulasi, Homer.
optimasi dan analisis sensitifitas.
• Simulasi
Perangkat lunak ini akan mensimulasikan
pengoperasian sistem pembangkit listrik tenaga
hibrida dengan membuat perhitungan keseimbangan
energi selama 8.760 jam dalam satu tahun. Untuk
setiap jam, program Homer membandingkan
kebutuhan listrik ke sistem energi yang dapat
memasok dalam jam tersebut, dan menghitung energi
yang mengalir dari dan ke setiap komponen dari
sistem. Untuk sistem yang mencakup baterai atau
bahan bakar - powered generator, program Homer
juga memutuskan jam operasi generator, apakah
akan dikenakan biaya atau mengosongkan baterai.
Gambar 3 Tampilan awal program Homer
• Optimasi
Setelah disimulasi, tahapan selanjutnya
adalah mengoptimasi semua kemungkinan sistem Gambar 4 menunjukkan tampilan input
konfigurasi kemudian diurutkan berdasarkan Net komponen pada program Homer.
Present Value yang dapat digunakan untuk
membandingkan sistem desain pilihan.

• Analisis Sensitivitas
Ketika variabel sensitivitas ditambahkan,
program Homer mengulangi proses optimasi untuk
setiap sensitivitas variabel yang menentukan.
Misalnya, jika ditetapkan kecepatan angin sebagai
sensitivitas variabel, program Homer akan
mensimulasikan sistem konfigurasi untuk berbagai
kecepatan angin yang telah ditetapkan.
Selain analisis sensitivitas terhadap berbagai macam
ukuran beban, program Homer juga dapat
Gambar 4 Tampilan input komponen program
mensimulasikan berbagai jenis beban dari sebuah
Homer
rumah tunggal hingga sebuah sistem dalam skala
yang lebih besar. Walaupun skala ini dapat
mewakili beban total sebuah desa yang lebih besar,
dalam kenyataannya profil beban tidak akan selalu
tetap dengan kondisi nilai input yang diberikan. Oleh
karena itu pada umumnya digunakan variasi beban
rumah individu yang mampu mewakili profil
bebansecara keseluruhan. Namun pada siang
hari beban-beban tertentu seperti usaha
mikro dan penginapan kemungkinan besar akan
mengubah bentuk profil. Untuk menyederhanakan
analisis, profil beban tidak diubah sebagai beban
meningkat, melainkan tetap konstan dalam bentuk
skala dan ukuran.
3.3 Jenis-Jenis Variabel Input dalam Program 3.3.3 Data kecepatan angin
Homer

3.3.1 Data Bahan Bakar

Gambar 5 menunjukkan tampilan input data


bahan bakar.

Gambar 7 Tampilan data kecepatan angin

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Kelistrikan Pulau Samalona

4.1.1 Data Beban Sekarang Pulau Samalona

Gambar 5 Tampilan input harga bahan bakar


program Homer

3.3.2Data intensitas cahaya matahari

Gambar 8 Data beban sekarang

4.1.2 Data beban perkiraan 5 tahun ke depan

Gambar 6 Tampilan input data radiasi matahari


program Homer

Gambar 9 Data beban perkiraan 5 tahun ke


depan
4.1.3 Data beban perkiraan 10 tahun ke depan 4.2.3 Perbandingan Cost of Energy (COE)

$0.50
$0.40 COE
$0.30 ($/kWh)
$0.20 Subsidi
$0.10
$0.00 COE
($/kWh)
Non Subsidi

Gambar 10 Data beban perkiraan 10 tahun ke


depan Gambar 13 Grafik perbandingan Cost of Energy
(COE)
4.2 Simulasi Sistem I
4.3 Simulasi sistem II
4.2.1 Perbandingan Net Present Cost (NPC)
4.3.1 Perbandingan Net Present Cost (NPC)
$25.000
$20.000 $200.000
$15.000 Total NPC $150.000
$10.000 Subsidi $100.000 Total NPC
$5.000 Subsidi
Total NPC $50.000
$0.000
Non Subsidi $0.000 Total NPC

Hibrid…
Hibrid…
Non Subsidi

PLTD

Gambar 11 Grafik perbandinganNet Present


Cost (NPC) Gambar 14 Grafik perbandingan Net Present Cost
(NPC)
4.2.2 Perbandingan operating cost
4.3.2 Perbandingan operating cost
$2,000
Operating $15.000
$1,500
Cost ($/yr) Operating
$1,000 $10.000
Subsidi Cost ($/yr)
$500 $5.000 Subsidi
$0 Operating
Cost ($/yr) $- Operating
Hibrid…
Hibrid…

Non Subsidi Cost ($/yr)


PLTD

Non Subsidi

Gambar 12 Grafik perbandingan operating cost


Gambar 15 Grafik perbandingan operating cost
4.3.3 Perbandingan Cost of Energy (COE) 0.800
0.600 COE
$0.600 ($/kWh)
COE 0.400
$0.400 ($/kWh) Subsidi
0.200
$0.200 Subsidi COE
0.000
$0.000 ($/kWh)
COE
($/kWh) Non Subsidi
Non Subsidi

Gambar 19 Grafik Perbandingan Cost of Energy


Gambar 16 Grafik perbandingan Cost of Energy (COE)
(COE)
Dari hasil simulasi I, II dan III, didapatkan
4.4 Simulasi sistem III jenis pembangkit tenaga listrik yang paling efisien
untuk masing-masing kondisi beban. Untuk simulasi
4.4.1 Perbandingan Net Present Cost (NPC)
I dimana beban yang digunakan adalah beban
sekarang di Pulau Samalona, diketahui bahwa sistem
$250.00 PLTD adalah sistem pembangkit tenaga listrik yang
$200.00 paling efisien. Untuk simulasi II diperoleh sistem
$150.00 Total NPC hibrid PLTD, PLTS dan PLT angin dengan storage
$100.00 Subsidi sebagai konfigurasi pembangkit yang paling efisien.
$50.00 Sedangkan untuk simulasi III, sistem yang paling
$0.00 Total NPC
efisien sama dengan simulasi II yaitu sistem hibrid
Hibrid…
Hibrid…

Non Subsidi
PLTD

PLTD, PLTS dan PLT angin. Pada gambar 20


menunjukkan jenis pembangkit yang paling efisien
untuk beban sekarang, 5 tahun dan 10 tahun yang
akan datang di Pulau Samalona.
Gambar 17 Grafik perbandinganNet Present Cost
(NPC)

4.4.2 Perbandingan operating cost


kWh/hari
100
$20.00 50
$15.00 Operating 0 kWh/hari
$10.00 Cost ($/yr)
Subsidi hibriPdLhPTibLDTriDd,PLTDS ,dPaLnTSPd LTan PLT
$5.00 anginadnegnin gadnesntgoarnagsetorage
$0.00 Operating
Cost ($/yr)
Non Subsidi Gambar 20 Jenis pembangkit yang efisien untuk
beban sekarang, 5 tahun dan 10 tahun yang akan
datang
Gambar 18 Grafik perbandingan operating cost

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
4.4.3 Perbandingan Cost of Energy (COE) 1. Rincian biaya untuk pembangunan pembangkit
tenaga listrik dengan sistem hibrid PLTS dan
PLTAngin adalah sebagai berikut:
 PV 2 kW = $ 3.048
 Turbin angin Wp 200 5 buah = $2.430
 Genset 6 kW = $ 1.687
 Battery Vision 6FM200D 12V-200AH 2 [2] Patel, Mukund. R.Ph.D., P.E,1999, Wind and
buah = $ 628 Solar Power Syste, CRC press, New York.
 Konverter 2 kW = $ 512
[3] Ismujianto. 2010. Analisis Kerja Simulator PLTB
Biaya total keseluruhan sistem adalah $ pada Model Jaringan Listrik Mikro Arus Searah,
8.305 Tesis,Teknik Elektro Universitas Indonesia,
Jakarta.
2. Biaya operasional untuk sistem PLTD tunggal
adalah $ 5.939/year sedangkan untuk sistem [4] Rashid, Muhammad. 1999. Elektronika Daya.
yang direncanakan yaitu sistem hibrid PLTD, PT.Prenhallindo:Jakarta.
PLTS dan PLTAngin dengan storage adalah $
5.368 /year. [5] http://www.wwindea.org/home/index.php
3. Konfigurasi sistem pembangkit tenaga listrik
yang paling ekonomis dan efisien adalah sistem [6]http://www.pantonews.com/785-pemanfaatan-
hibrid PLTD, PLTS dan PLTAngin dengan energi-angin
storage. Detail sistem adalah sebagai berikut :
 Genset 6 kW [7]Ikhsan, Ikhwanul dan M.Akbar Hipi. 2011.
 PV 2 kW Analisis Pengaruh Pembebanan Terhadap
 Turbin angin WP-200W 5 Buah Kinerja Kincir Angin Tipe Propeller Pada Wind
 Konverter 2 kW Tunnel Sederhana, skripsi, Jurusan Mesin
 Battery Vision 6FM200D 12V-200AH Universitas Hasanuddin, Makassar.
2 buah
Cash flow summary sistem dapat dilihat dibawah ini : [8] http://suryaenergi.com/in/sys/hybrid.php
 Initial capital : $ 8.305
[9] http://googlemaps.com
 Operating cost : $ 5.368 /year
 Net Present Cost (NPC) : $ 76.926 [10] http://www.eosweb.larc.nasa.gov
 Cost of Energy (NPC): $ 0.276 /kWh
[11]Andika,MarkusNanda.,Y.Teguh Triharyanto dan
5.2 Saran Ricky Octavianus Prasetya.2007. Kincir Angin
Sumbu Horizontal Bersudu Banyak, skripsi,
1. Perancangan sistem yang telah dibuat dapat
Jurusan teknik Mesin Universitas Sanata
diterapkan di pulau samalona dan pulau-
Dharma. Yogyakarta.
pulau lainnya, sehingga pulau-pulau yang
terletak jauh dari kota mampu mandiri tanpa http://www.ristek.go.id
terikat suplai bahan bakar dari kota terutama
dalam memenuhi kebutuhan listrik di pulau http://www.vision-batt.com
masing-masing.
2. Pada penerapan sistem yang telah dibuat, Risky Azizah, lahir di Ujung
masyarakat turut berpartisipasi untuk Pandang, 1991, Provinsi
menjaga dan merawat instalasi listrik. Sulawesi Selatan, Indonesia.
3. Dengan penggunaan energi terbarukan Anak pertama dari pasangan
diharapkan dapat mengurangi jumlah Makmur Hadise dan Hasbiah
konsumsi bahan bakar fosil serta dapat Amir. Pada tahun 2008-
mengurangi dampak emisi ke lingkungan. sekarang menjalankan studi
4. Diupayakan PLTAngin lebih ekonomis S1 di Jurusan Elektro Fakultas
namun mampu memberikan output yang Teknik Universitas
besar untuk kecepatan angin yang relatif Hasanuddin Makassar,
kecil seperti pada tempat simulasi. subjurusan Teknik Energi
Listrik.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Rangga Putra, Zn Arie dan Adnan Sabih. 2011.


Simulasi Pembangkit Listrik Hybrid Sebagai
Power Supply, Skripsi, Jurusan Elektro
Universitas Hasanuddin, Makassar

Vous aimerez peut-être aussi