Neraca Massa Reaktor Hidrogenasi

Appendiks A
Perhitungan Neraca Massa
1 tahun = 330 hari kerja

1 hari = 24 jam
Basis Perhitungan :
Sirup glukosa yang digunakan = 1000 kg/jam
Komposisi sirup glukosa
Komponen Komposisi Massa (kg)

Air 47.97% 479.70
dekstrin 0.03% 0.30
dektrosa 50.00% 500.00
maltosa 2.00% 20
total 100.00% 1000.00
(Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI. 2003 )
1. REAKTOR HIDROGENASI (M-110)

Fungsi : Untuk mereaksikan dekstrosa menjadi sorbitol dengan penambahan H2 dan
katalis Raney Nickel
<5> Gas H2 sisa
ke G-212
<3> Katalis Raney
Nickel dari F-213
REAKTOR <6> Larutan sorbitol ke F-214
<2> Sirup Glukosa 50% HIDROGENASI (R-110)
dari E-112
<4> Gas H2
dari F-213
1. Konsentrasi larutan dekstrosa 50%

2. Katalis yang digunakan adalah Raney Nickel (Othmer, 1964)
(Sebuah alumunium nickel alloy dengan komposisi Ni 96% berat ) dan impuritiesnya
Al2O3 (Alumunium Oksida) sebesar 4%. (IEC, 1989)
3. Berat kebutuhan Ni adalah 2% dari dekstrosa (Faith, 1990)
4. Kondisi Operasi : Temperatur = 135 - 205 0
C
P feed masuk = 100 - 140 atm
P H2 masuk = 175 atm
Waktu = 1 jam
(Faith, 1990)
Air 47.97% 479.70
dekstrin 0.03% 0.30
dektrosa 50.00% 500.00
maltosa 2.00% 20
total 100.00% 1000.00
perhitungan aliran neraca massa :

a. Aliran <3>
Kebutuhan Ni = 2% dari dekstrosa yang masuk
Massa dekstrosa masuk = 500.0 kg/jam
Maka kebutuhan Ni = 2% x 500.0
= 10 kg/jam
Kebutuhan katalis = 100 x 10

96
= 10.41667 kg/jam
Al₂O₃ dalam katalis = 4% x 10.41667

= 0.416667 kg/jam
b. Aliran <4>
Kebutuhan gas H2 = 155 m3/1000 kg dextrose (STP)
(Faith, 1990)
H2 yang dibutuhkan aliran <4>
Volume H2 (0 °C, 1 atm) = 155 m3/1000 kg dekstrosa
Volume H2 167 C
175 atm
P1 x V1 = P2 x V2
T1 T2
1 x 155 = 175
273 440
V2 = 1.427525 m3/1000 kg dekstrosa
Volume H2 (167 °C, 175 atm) = 1.427525 m3/1000 kg dekstrosa

Densitas H2 = 0.0649 kg/liter (Perry,1997)
= 64.9 kg/m3
Massa H2 = Volume H2 x ρ H2
= 1.427525 m3 x 64.9
1000 kg dextrose
= 92.64636 kg
1000 kg dekstrose
= 92.64636 kg dekstrose
x
1000 kg dekstrose aliran <1>
= 92.64636 kg x 500.000
1000 kg dekstrose
= 46.32318 kg H2
Dengan kemurnian H2 99,9 %, maka : (Lurgi,1988)
Gas H2 yang masuk = 100 x 46.3231816 kg
aliran <4> 99.9
= 46.37 kg
Impuritis gas H2 = (0,1/100) x 46.37 kg

= 0.04637 kg
c. aliran <6>
Reaksi 1 (Reaksi hidrogenasi dextrose) :
C6H12O6 + H2 → C6H14O6
Dextrose Hidrogen Sorbitol
BM H2 = 2.016 kg/kmol
BM Dextrose = 180.156 kg/kmol
BM Sorbitol = 182.172 kg/kmol
Yield = Produk (Sorbitol) aliran <5> x

Reaktan mula - mula (Dextrosa) aliran <1>
95% = Produk (Sorbitol) aliran <5> x 100%
500.000
0.95 = Produk (Sorbitol)
500.000
Sorbitol = 475 kg
aliran <5>
= 475 kg
= 182.172 kg/kmol
= 2.60742595 kmol
Mol tiap-tiap komponen pada awal reaksi

C6H12O6 mula-mula 500.00 kg
=
aliran <2> 180.156 kg/kmol
= 2.775372 kmol
H2 mula-mula = 46.37 kg
2.016 kg/kmol
= 23.00077 kmol
Dari reaksi diatas maka dapat diketahui :

C6H14O6 yang bereaksi = C6H14O6 yang terbentuk (aliran <6>)
= 2.607426 kmol
= 475 kg
H2 yang bereaksi = 1 x 2.60742595

1
= 2.607426 kmol
H2 yang tersisa = H2 yang masuk - H2 yang bereaksi
= 23.00077 kmol - 2.607426

= 20.39334 kmol x 2.016
= 41.11298 kg
C6H12O6 yang bereaksi = 1 x 2.60742595 kmol

1
= 2.607426 kmol
C6H12O6 yang tersisa = C6H12O6 mula-mula - C6H12O6 yang bereaksi

= 2.775372 - 2.607426 kmol
= 0.167947 kmol x 180.156 kg/kmol
= 30.25657 kg
Sehingga reaksinya menjadi :

C6H12O6 + H2 → C6H14O6
awal 2.775372 23.00077
reaksi 2.607426 2.607426 2.60742595
akhir 0.167947 20.39334 2.60742595
Reaksi 2 (Reaksi hidrogenasi maltosa) :

C6H22O11 + H2 → C12H24O11
Maltosa Hidrogen Maltitol
Yield reaktan = 0.95

BM Maltosa = 342.31 kg/mol
BM Maltitol = 344.31 kg/mol
Yield = Produk (Maltitol) aliran <5> x
Reaktan mula - mula (Maltosa) aliran <1>
95% = Produk (Maltitol) aliran <5> x 100%
20.000
0.95 = Produk (Maltitol) aliran <5>
20.000
C12H24O11 = 19 kg
aliran <6>
= 19 kg
344.31 kg/kmol
= 0.05518283 kmol
Mol reakan pada awal reaksi :

C12H22O11 mula-mula = 20.00 kg
342.31 kg/kmol
= 0.058427 kmol
H2 mula-mula = 20.39334 kg
2.016 kg/kmol
= 10.11575 kmol
C6H14O6 yang bereaksi = C12H24O11 yang terbentuk (maltitol aliran <6>)

= 0.055183 kmol
H2 yang bereaksi = 1 x mol C12H24O11 yang terbentuk

1 (maltitol aliran <6>)
= 1 x 0.055183 kmol
1
= 0.055183 kmol
H2 yang tersisa = H2 mula-mula - H2 yang bereaksi

= 10.11575 kmol - 0.05518283 kmol
= 10.06056 kmol x 2.016 kg/kmol
= 20.28209 kg
C12H22O11 yang bereaksi = 1 x mol C12H24O11 yang terbentuk

(maltosa) 1
= 1 x 0.055183 kmol
1
= 0.055183 kmol
C12H22O11 yang tersisa = C12H22O11 mula-mula - C12H22O11 bereaksi

(maltosa) = 0.058 kmol - 0.05518283 kmol
= 0.003 kmol x 342.31 kmol/kg
= 1.110 kg
C6H12O6 + H2 → C6H14O6
awal 0.058427 10.11575
reaksi 0.055183 0.055183 0.05518283
akhir 0.003 10.06056 0.05518283
Total H2 yang bereaksi = H2 dextrosa + H2 maltosa

= 2.607426 mol + 0.055183
= 5.256571 kg + 0.111249
= 5.367819 kg
H2 murni tidak bereaksi H2 total yang masuk - H2 total yang bereaksi

=
(aliran <5>)
= 46.37 kg - 5.367819
= 41.00 kg
Gas H2 murni dan Impuritisnya yang tidak bereaksi ini, terpisah naik
karena tekanan tinggi dari reaktor hidrogenasi kemudian direcycle kembali
Neraca Massa Reaktor Hidrogenasi (R-210)
Masuk Massa (kg) Keluar Massa (kg)
Aliran <2> Aliran <5>
Air 479.700 H2 41.002
Dekstrin 0.300 Impuritis H2 0.046
Dekstrosa 500.000 41.048
Maltosa 20.000
1000.000 Aliran <6>
Air 479.700
Aliran <3> Dekstrin 0.300
Nikel Alloy 10.41667 Dekstrosa 30.257
Al2O3 0.417 Maltosa 1.110
10.833 Sorbitol 475.000
Maltitol 19.000
Aliran <4> Nikel Alloy 10.417
H2 46.370 Al2O3 0.417
Impuritis H2 0.046 1016.200
46.416
Total 1057.25 Total 1057.25

2. TANGKI KARBONASI (M-310)
Fungsi : Menyerap warna yang ditimbulkan selama proses hidrogenasi dan proses
sebelumnya dengan penambahan karbon aktif
Basis perhitungan : kontinyu, dalam kg/jam
*agar menjadi kontinyu, maka aliran dari tangki penampung menuju tangki karbonasi :
<8> Karbon Aktif dari

<7> Larutan Sorbitol dari F-312
penampung (F-214) <9> Larutan Sorbitol ke
F-314
TANGKI KARBONASI (M-
310)
Ketentuan:
Penambahan karbon aktif untuk basis 1000 kg sorbitol
1. Karbon aktif yang ditambahkan = 10 - 15 kg/1000 kg sorbitol
(Faith, 1990)
2. Ditentukan karbon aktif yang ditambahkan = 10 kg/1000 kg sorbitol
3. Suhu operasi 55°C
4. Tekanan atmosferik
5. Waktu tinggal 1 jam
6. Karbon aktif yang digunakan berupa bubuk dengan massa jenis 0,2-0,6 gram/mL
Sorbitol dari reaktor hidrogenasi = 475.000 kg

10
Karbon aktif yang ditambahkan = x 475.0
1000
= 4.75 kg
Data perhitungan komponen yang lain disajikan pada tabel berikut :

Neraca Massa Tangki Karbonasi (M-310)
Air 479.700 Air 479.700
Dekstrin 0.000 Dekstrin 0.000
Dekstrosa 30.257 Dekstrosa 30.257
Maltosa 1.110 Maltosa 1.110
Sorbitol 475.000 Sorbitol 475.000
Maltitol 19.000 Maltitol 19.000
Nikel Alloy 10.417 Nikel Alloy 10.417
Al2O3 0.417 Al2O3 0.417
1015.900 Karbon Aktif 4.750
1020.650
Aliran <8>
Karbon Aktif 4.750
Total 1020.7 Total 1020.7
3. FILTER PRESS (H-320)

Fungsi : Memisahhkan karbon aktif dan katalis Raney Nickel yang terikut
dalam larutan sorbitol
<10> Larutan sorbitol dan <12> Larutan sorbitol jernih ke

karbon aktif dari F-314 F-322
FILTER PRESS (H-320)
<11> Cake
Karena Ni-Alloy & karbon aktif tak larut dalam air maka zat tersebut dapat dipisahkan
dengan Filter Press
Ni-Alloy, inert filtrat, karbon aktif, dan impuritis katalis tertahan oleh filter press.
(Perry, 1997)
Cake kering :
Cake kering (Ni-Alloy) = 10.417 kg
Cake kering inert filtrat = 0.000 kg
Cake kering karbon aktif = 4.750 kg

Total cake kering yang terbentuk = 15.167 kg
Asumsi Air yang tertahan oleh cake, yaitu sebesar 10% dari cake basah :
Cake basah = 100/90 x total cake kering
= 100/90 x 15.167
= 16.852 kg
Air yang terikut cake = Cake basah - Cake kering
= 16.852 - 15.167
= 1.685 kg
Jadi total air yang keluar sebagai filtrat adalah :
= Air mula-mula - Air dalam cake
= 479.700 - 1.685
= 478.015 kg
Diketahui bahan masuk hilang yang terikut cake 1% : (Hugot, 1972)
Dekstrosa hilang = 0.01 x 30.257
= 0.303 kg
Maltosa hilang = 0.01 x 1.110
= 0.011 kg
Sorbitol hilang = 0.01 x 475.000
= 4.750 kg
Maltitol hilang = 0.01 x 19.000
= 0.190 kg
Filtrat yang terbentuk :
Dekstrosa sisa = 30.257 - 0.303
= 29.954 kg
Maltosa sisa = 1.110 - 0.011
= 1.099 kg
Sorbitol sisa = 475.000 - 4.750
= 470.250 kg
Maltitol sisa = 19.000 - 0.190
= 18.810 kg
Cake yang terbentuk :
Cake Ni = 10.417 kg
Cake inert filtrat = 0.000 kg
Cake karbon aktif = 4.750 kg
Neraca Massa
Masuk kg Keluar kg
Air 479.700 Dekstrosa 0.303
Dekstrin 0.000 Maltosa 0.011
Dekstrosa 30.257 Sorbitol 4.750
Maltosa 1.110 Maltitol 0.190
Sorbitol 475.000 Dekstrin 0.000
Maltitol 19.000 Nikel alloy 10.417
Nikel Alloy 10.417 Karbon aktif 4.750
Al2O3 0.417 Air 1.685
Karbon Aktif 4.750 22.106
1020.650 Aliran <12>
Air 478.015
Dekstrosa 29.954
Maltosa 1.099
Sorbitol 470.250
Maltitol 18.810
Al2O3 0.417
998.545
Total 1020.650 Total 1020.650

4. TANGKI KATION EXCHANGER (H-330)
Fungsi : Untuk menghilangkan ion-ion positif yang terkandung dalam larutan, yaiu
memisahkan impuritis Raney Nickel berupa Al3+
Ketentuan dan kondisi operasi :

1. Suhu operasi = 85°C
3. Resin yang digunakan adalah jenis sulfonate phenolic
4. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
6RH + Al2O3 2R3Al + 3 H2 O
Larutan sorbitol dari Larutan sorbitol menuju
< 13> < 15 > Kation Exchanger
tangki penampung KATION
F-322 EXCHANGER (H-330)
Diketahui :
BM Al3+ = 26.97 kg/kmol
Al³⁺ <14>
BM Al2O3 = 101.94 kg/kmol
BM H₂O = 18.02 kg/kmol
BM H+ = 1.01 kg/kmol
Massa Al₂O₃ = 0.42 kg/jam
Al₂O₃ yang bereaksi = massa Al₂O₃

BM Al₂O₃
= 0.42 kg/jam
101.94 kg/kmol
= 0.00409 kmol/jam
H₂O yang terbentuk = 3 x Al₂O₃ yg bereaksi

= 3 x 0.00409
= 0.01226 kmol/jam
Massa H₂O terbentuk = 0.01226 x BM H₂O

= 0.01226 x 18.015
= 0.220909 kg/jam
Maka jumlah total H₂O = H₂O mula-mula + H₂O terbentuk
= 478.01 + 0.2209085
= 478.24 kg/jam
Al³⁺ tertinggal dalam resin = 2 x Al₂O₃ yang bereaksi

1
= 2 x 0.00409
1
= 0.008175 kmol/batch
= 0.008175 x BM Al³⁺
= 0.008175 x 26.970
= 0.22048 kg/batch
H+ dari resin = 6 x Al₂O₃ yang bereaksi

= 6 x 0.00409
= 0.02452 kmol/batch
= 0.02452 x BM H+
= 0.02452 x 1.008
= 0.02472115 kg/batch
Neraca Massa
Aliran Masuk kg/jam Aliran Keluar kg/jam
Air 478.015 Al³⁺ 0.2205
Dekstrosa 29.954 0.2205
Maltosa 1.099
Sorbitol 470.250 Aliran <15>
Maltitol 18.810 Air 478.24
Al2O3 0.417 Dekstrosa 29.95
998.545 Maltosa 1.10
Sorbitol 470.25
Maltitol 18.81
Fixed Bed 998.35
Resin H+ 0.02472
0.02472
Total 998.57 Total 998.57
5. TANGKI ANION EXCHANGER (H-340)

Fungsi : Untuk menghilangkan ion-ion negatif yang terkandung dalam larutan yaitu
Cl- dari HCl
Larutan Sorbitol Larutan Sorbitol menuju evaporator (V-360)
Kation Exchanger <15> <17>
ion Cl- <16>
Neraca Massa
Aliran Masuk kg/jam Aliran Keluar kg/jam
Air 478.236 -
Dekstrosa 29.954 Aliran <17>
Maltosa 1.099 Air 478.24
Sorbitol 470.250 Dekstrosa 29.95
Maltitol 18.810 Maltosa 1.10
998.349 Sorbitol 470.25
Maltitol 18.81
998.35
Anion
Exchanger
Total 998.35 998.35
6. EVAPOATOR (V-360 & V-370)

Fungsi: Memekatkan larutan sorbitol dari konsentrasi 41,7% menjadi 70%
<21> Uap ke
Barometric condensor
E-372
<18> Larutan
Sorbitol dari <22> Produk akhir
F-350 larutan sorbitol ke
F-375
EVAPORATOR
Total beban masuk evaporator (aliran 18) = 998.3 kg

Total air yang masuk = 478.2 kg
Total bahan kering dalam larutan sorbitol = 998.3 - 478.2
= 520.1 kg
fraksi feed ( Xf ) = 520.1
998.3
= 0.520973
Neraca Massa Overall Evaporator :

F x Xf = Xp x L + Xv x V
998.3 x 0.521 = 0.7 x L + Xv x V
520.113 = 0.7 x L
L = 743.019
Jadi jumlah larutan sorbitol yang keluar dari evaporator adalah = 743.0 kg
Jumlah Air yng diuapkan (V) :

V = F - L
V = 998.3 - 743.018953
V = 255.3 kg
Neraca Massa Total Evaporator

Air 478.236 Uap Air 255.330
Dekstrosa 29.954 255.330
Maltosa 1.099
998.349 Dekstrosa 29.954
Maltosa 1.099
Sorbitol 470.250
Maltitol 18.810
743.0
Total 998.349 Total 998.349
Untuk perencanaan digunakan double effect evaporator
1. Evaporator efek 1
<19> Uap ke V-370
<18> Larutan Sorbitol

dari F-350 <20> Larutan sorbitol
EVAPORATOR ke V-370
(V-360)
Neraca Massa Evaporator (V-360)

Air 478.236 Uap Air 127.665
Dekstrosa 29.954
Maltosa 1.099
998.349 Dekstrosa 29.954
Maltosa 1.099
Sorbitol 470.250
Maltitol 18.810
870.684
Total 998.349 Total 998.349
2 Evaporator efek 2
<21> Uap ke
Barometric condensor
E-372
<20> Larutan
Sorbitol dari V- <22> Larutan sorbitol
360 EVAPORATOR
ke F-375
(V-370)

Air 350.571 Uap Air 127.665
Dekstrosa 29.954
Maltosa 1.099
870.684 Dekstrosa 29.954
Maltosa 1.099
Sorbitol 470.250
Maltitol 18.810
743.019
Total 870.684 Total 870.684
Kapasitas Produksi = 30000 ton/tahun

= 90909.09 kg/hari
= 3787.879 kg/jam
Basis Perhitungan
Sirup glukosa = 1000 kg/jam
Dex
Produk yang dihasilkan = 743.0 kg/jam 950
3598.486
Glukosa yang dibutuhkan = 3787.879 x Basis
743.0
= 3787.879 x 1000
743.0
= 5097.957 kg/jam
= 122351 kg/hari
= 40375.82 ton/tahun
tol ke F-214
(Othmer, 1964)
(IEC, 1989)
(Faith, 1990)
(Faith, 1990)
(Faith, 1990)
V2
440
(Perry,1997)
aliran <1>
(Lurgi,1988)
100%
(aliran <6>)
H2 yang bereaksi
kmol
kg/kmol
100%
kg
mol
kg
ang bereaksi
kg
an Sorbitol ke
-314
(Faith, 1990)
bitol jernih ke
2
uju evaporator (V-360)
sor
1000
3787.88
Appendiks A
Perhitungan Neraca Massa
1 tahun = 330 hari kerja

1 hari = 24 jam
Basis Perhitungan = 1 jam
Sirup glukosa yang digunakan = 5097.957 kg/jam
Komposisi sirup glukosa

Air 0.480 2445.490
dekstrin 0.0003 1.529
dektrosa 0.500 2548.979
maltosa 0.020 101.959
total 1.000 5097.957
(Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI. 2003 )
1. REAKTOR HIDROGENASI (M-110)

Fungsi : Untuk mereaksikan dekstrosa menjadi sorbitol dengan penambahan H 2 dan
katalis Raney Nickel
<3> Katalis Raney <5> Gas H2 sisa ke

Nickel dari F-211 G-212
REAKTOR
<6> Larutan sorbitol ke F-
HIDROGENASI (R-
<2> Sirup Glukosa 214
110)
dari E-112
<4> Gas H2 dari F-213
1. Konsentrasi larutan dekstrosa 50%

2. Katalis yang digunakan adalah Raney Nickel (Othmer, 1964)
(Sebuah alumunium nickel alloy dengan komposisi Ni 96% berat ) dan impuritiesnya
Al2O3 (Alumunium Oksida) sebesar 4%. (IEC, 1989)
3. Berat kebutuhan Ni adalah 2% dari dekstrosa (Faith, 1990)
4. Kondisi Operasi
Temperatur = 135 - 205 0
C Asumsi :
P feed masuk = 100 - 140 atm T feed = 140 0
C
P H2 masuk = 175 atm P feed = 125 atm
Waktu = 1 jam
(Faith, 1990)
Air 0.4797 2445.490
dekstrin 0.0003 1.529
dektrosa 0.5000 2548.979
maltosa 0.0200 101.959
total 1.0000 5097.957
perhitungan aliran neraca massa :
a. Aliran <3>
Kebutuhan Ni = 0.02 dari dekstrosa yang masuk
Massa dekstrosa masu = 2548.98 kg/jam
Maka kebutuhan Ni = 0.02 x 2548.98
= 50.98 kg/jam
Kebutuhan katalis = 100.00 x 50.98

96.00
= 53.10 kg/jam
Al₂O₃ dalam katalis = 0.04 x 53.10

= 2.12 kg/jam
b. Aliran <6>
Yield sorbitol = 95 - 99 %
asumsi yield = 0.95
(Faith, 1990)
BM Sorbitol = 182.17 kg/kmol
BM H2 = 2.02 kg/kmol
BM Dextrose = 180.16 kg/kmol
Yield = Produk (Sorbitol) aliran <6>
Reaktan mula - mula (Dextrosa) aliran <2>
0.95 = Produk (Sorbitol) aliran <6>
2548.98
0.95 = Produk (Sorbitol) aliran <6>
2548.98
Produk (Sorbitol) = 2421.53 kg
aliran <6>
= 2421.53 kg
= 2421.53 kg
182.17 kg/kmol
= 13.29 kmol
Mol tiap-tiap komponen pada awal reaksi

C6H12O6 mula-mula 2548.98 kg
=
aliran <2> 180.16 kg/kmol
= 14.15 kmol
Dari reaksi diatas maka dapat diketahui :

C6H14O6 yang bereaksi = C6H14O6 yang terbentuk
= 13.29 kmol
= 2421.53 kg
Raney Nickel
C6H12O6 + H2 → C6H14O6
H2 yang bereaksi = 1 x 13.29 kmol

1
= 13.29 kmol
C6H12O6 yang bereaksi = 1 x 13.29 kmol

1
= 13.29 kmol
C6H12O6 sisa = 14.15 - 13.29

= 0.86 kmol
= 0.86 kmol x 180.16 kg/kmol
= 154.25 kg
Asumsi digunakan 10% ekses, maka hidrogen yang masuk ke reaktor

Excess = H2 masuk - H2 reaksi
H2 masuk
0.10 = H2 masuk - 13.29
H2 masuk
H2 masuk = 14.77 kmol
= 14.77 kmol x 2.02 kg/kmol
= 29.78 kg
H2 sisa = 14.77 - 13.29

= 1.48 kmol
= 2.98 kg
Sehingga reaksinya menjadi : Raney Nickel

C6H12O6 + H2 → C6H14O6
m 14.15 14.77
r 13.29 13.29 13.29
s 0.86 1.48 13.29
Reaksi 2 (Reaksi hidrogenasi maltosa) :

Raney Nickel
Raney Nickel
C12H22O11 + H2 → C12H24O11
Yield reaktan = 0.95

BM Maltosa = 342.31 kg/mol
BM Maltitol = 344.31 kg/mol
Yield = Produk (Maltitol) aliran <6>
Reaktan mula - mula (Maltosa) aliran <2>
101.96
101.96
C12H24O11 = 96.86 kg
aliran <6>
= 96.86 kg
344.31 kg/kmol
= 0.28 kmol
Mol reaktan pada awal reaksi :

C12H22O11 mula- = 101.96 kg
mula 342.31 kg/kmol
= 0.30 kmol
H2 mula-mula = 1.48 kmol
C12H24O11 yang = C12H24O11 yang terbentuk (maltitol aliran <6>)

bereaksi = 0.28 kmol
H2 yang bereaksi = 1 x mol C12H24O11 yang terbentuk

1 (maltitol aliran <6>)
= 1 x 0.28 kmol
1
= 0.28 kmol
H2 yang tersisa = H2 mula-mula - H2 yang bereaksi

= 1.48 kmol - 0.28 kmol
= 2.41 kg
C12H22O11 yang = 1 x mol C12H24O11 yang terbentuk

bereaksi 1
= 1 x 0.28 kmol
1
= 0.28 kmol
C12H22O11 yang = C12H22O11 mula-mula - C12H22O11 bereaksi

tersisa = 0.30 kmol - 0.28 kmol
= 0.02 kmol x 342.31 kg/kmol
= 5.66 kg
C12H22O11 + H2 → C12H24O11
m 0.30 1.48
r 0.28 0.28 0.28
s 0.02 kmol 1.20 kmol 0.28 kmol
Total H2 yang bereaksi = H2 dextrosa + H2 maltosa

= 13.29 kmol + 0.28 kmol
= 26.80 kg + 0.57 kg
= 27.36 kg
H2 murni tidak bereaksi = H2 total yang masuk - H2 total yang bereaksi

(aliran <5>) = 29.78 kg - 27.36 kg
= 2.41 kg
Gas H2 yang tidak bereaksi ini, terpisah naik

karena tekanan tinggi dari reaktor hidrogenasi kemudian direcycle kembali
Neraca Massa Reaktor Hidrogenasi (R-210)
Air 2445.49 H2 2.41
Dekstrin 1.53 2.41
Dekstrosa 2548.98
Maltosa 101.96
5097.96 Aliran <6>
Air 2445.49
Aliran <3> Dekstrin 1.53
Nikel Alloy 53.10 Dekstrosa 154.25
Al2O3 2.12 Maltosa 5.66
55.23 Sorbitol 2421.53
Maltitol 96.86
Aliran <4> Nikel Alloy 53.10
H2 29.78 Al2O3 2.12
29.78 5180.55
Total 5182.96 Total 5182.96

Fungsi : Menyerap warna & bau yang ditimbulkan selama proses hidrogenasi
Basis perhitungan : kontinyu, dalam kg/jam
*agar menjadi kontinyu, maka aliran ditampung di tangki penampung sebelum menuju tangki
karbonasi
<8> Karbon Aktif dari

F-312
<7> Larutan Sorbitol dari
penampung (F-214) <9> Larutan Sorbitol
ke
TANGKI KARBONASI F-314
(M-310)
Ketentuan:
Penambahan karbon aktif untuk basis 1000 kg sorbitol
1. Karbon aktif yang ditambahkan = 10 - 15 kg/1000 kg sorbitol
(Faith, 1990)
2. Ditentukan karbon aktif yang ditambahkan = 10 kg/1000 kg sorbitol
3. Suhu operasi 55°C
5. Karbon aktif yang digunakan berupa bubuk dengan massa jenis 0,2-0,6 gram/mL
Sorbitol dari reaktor hidrogenasi = 2421.530 kg

Karbon aktif yang ditambahkan = 10 x 2421.530
1000
= 24.215 kg

Neraca Massa Tangki Karbonasi (M-310)
Air 2445.490 Air 2445.490
Dekstrosa 154.247 Dekstrosa 154.247
Maltosa 5.661 Maltosa 5.661
Sorbitol 2421.530 Sorbitol 2421.530
Maltitol 96.861 Maltitol 96.861
Nikel Alloy 53.104 Nikel Alloy 53.104
Al2O3 2.124 Al2O3 2.124
5180.545 Karbon Aktif 24.215
5204.761
Aliran <8>
Karbon Aktif 24.215
Total 5204.761 Total 5204.761

Fungsi : Memisahkan karbon aktif dan katalis Raney Nickel yang terikut
dalam larutan sorbitol
<10> Larutan sorbitol <12> Larutan sorbitol

dan karbon aktif dari F- jernih ke F-322
314
FILTER PRESS (H-320)
<11> Cake
Karena Ni-Alloy & karbon aktif tak larut dalam air maka zat tersebut dapat dipisahkan
dengan Filter Press.
Cake kering :
Cake kering (Ni-Alloy) = 53.104 kg
Cake kering karbon aktif = 24.215 kg
Total cake kering yang terbentuk = 77.319 kg
Asumsi : Air yang tertahan oleh cake, yaitu sebesar 10% dari cake basah :
Cake basah = 100/90 x total cake kering
= 100/90 x 77.319
= 85.910 kg
Air yang terikut cake = Cake basah - Cake kering
= 85.910 - 77.319
= 8.591 kg
Jadi total air yang keluar sebagai filtrat adalah :
= Air mula-mula - Air dalam cake
= 2445.490 - 8.591
= 2436.899 kg
Asumsi : bahan masuk hilang yang terikut cake 1% :
Dekstrosa hilang = 1% x 154.247
= 1.542 kg
Maltosa hilang = 1% x 5.661
= 0.057 kg
Sorbitol hilang = 1% x 2421.530
= 24.215 kg
Maltitol hilang = 1% x 96.861
= 0.969 kg
Dekstrin hilang = 1% x 1.529
= 0.015 kg
Al2O3 hilang = 1% x 2.124
= 0.021 kg
Dekstrosa sisa = 154.247 - 1.542

= 152.704 kg
Maltosa sisa = 5.661 - 0.057
= 5.604 kg
Sorbitol sisa = 2421.530 - 24.215
= 2397.314 kg
Maltitol sisa = 96.861 - 0.969
= 95.893 kg
Dekstrin sisa = 1.529 - 0.015
= 1.514 kg
Al2O3 sisa = 2.124 - 0.021
= 2.103 kg

Neraca Massa Filter Press (H-320)
Air 2445.490 Dekstrosa 1.542
Dekstrosa 154.247 Sorbitol 24.215
Maltosa 5.661 Maltitol 0.969
Sorbitol 2421.530 Dekstrin 0.015
Maltitol 96.861 Nikel alloy 53.104
Nikel Alloy 53.104 Karbon aktif 24.215
Al2O3 2.124 Al2O3 0.021
Karbon Aktif 24.215 Air 8.591
5204.761 112.730
Aliran <12>
Air 2436.899
Dekstrosa 152.704
Maltosa 5.604
Sorbitol 2397.314
Maltitol 95.893
Dekstrn 1.514
Al2O3 2.103
5092.031
Total 5204.761 Total 5204.761
4. TANGKI KATION EXCHANGER (H-330)

Fungsi : Untuk menghilangkan ion-ion positif yang terkandung dalam larutan, yaiu
memisahkan impuritis Raney Nickel berupa Al3+
Larutan sorbitol dari tangki

Larutan sorbitol menuju
penampung
Anion Exchanger
F-322 (H-330)
KATION EXCHANGER
< 13> < 14>
Al³⁺
1. Suhu operasi = 55°C

3. Resin yang digunakan adalah jenis sulfonate phenolic
4. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
6RH + Al2O3 2R3Al + 3 H2O
Diketahui :
BM Al3+ = 26.970 kg/kmol
BM Al2O3 = 101.937 kg/kmol
BM H₂O = 18.015 kg/kmol
BM H+ = 1.008 kg/kmol
Massa Al₂O₃ = 2.103 kg/jam
Al₂O₃ yang bereaksi = massa Al₂O₃

BM Al₂O₃
= 2.103 kg/jam
101.937 kg/kmol
= 0.021 kmol/jam
H₂O yang terbentuk = koef x Al₂O₃ yang bereaksi
= 3 x 0.021
= 0.062 kmol/jam
Massa H₂O terbentuk = Mol H2O x BM H2O

= 0.062 x 18.015
= 1.115 kg/jam
Maka jumlah total H₂ = H₂O mula-mula + H₂O terbentuk

= 2436.899 + 1.115
= 2438.014 kg/jam
Al³⁺ tertinggal dalam = 2 x Al₂O₃ yang bereaksi

resin 1
= 2 x 0.021
1
= 0.041 kmol
= 0.041 x BM Al³⁺
= 0.041 x 26.970
= 1.113 kg
H+ dari resin = 6 x Al₂O₃ yang bereaksi

= 6 x 0.021
= 0.124 kmol
= 0.124 x BM H+
= 0.124 x 1.008
= 0.125 kg

Neraca Massa Kation Exchanger
Aliran <13> Ion yang hilang
Air 2436.899 Al³⁺ 1.113
Dekstrosa 152.704 1.113
Maltosa 5.604
Maltitol 95.893 Air 2438.014
Al2O3 2.103 Dekstrosa 152.704
5092.031 Maltosa 5.604
Sorbitol 2397.314
Maltitol 95.893
Fixed Bed 5091.043
Resin H+ 0.125
0.125
Total 5092.156 Total 5092.156
5. TANGKI ANION EXCHANGER (H-340)

Fungsi : Untuk menghilangkan ion-ion negatif yang terkandung dalam larutan yaitu
Cl- dari HCl Larutan sorbitol menuju
Larutan Sorbitol Larutan Sorbitol evaporator
Kation Exchanger menuju
<15>Anion Exchanger
evaporator (V-360)
<14>
ion Cl-

Neraca Massa Anion Exchanger
Aliran <14> Ion yang hilang
Air 2438.014 -
Dekstrosa 152.704
Maltosa 5.604 Aliran <15>
Sorbitol 2397.314 Air 2438.014
Maltitol 95.893 Dekstrosa 152.704
5091.043 Dekstrin 1.514
Sorbitol 2397.314
Maltitol 95.893
5091.043
Total 5091.043 5091.043
6. EVAPORATOR (V-360 & V-370)

Fungsi: Memekatkan larutan sorbitol
<19> Uap ke
Barometric
condensor E-372
<16> Larutan <20>
Sorbitol dari Produk akhir larutan
F-350 sorbitol ke
F-375
EVAPORATOR
Total beban masuk evaporator (aliran 16 = 5091.043 kg

Total air yang masuk = 2438.014 kg
Total bahan kering dalam larutan sorbito = 5091.043 - 2438.014
= 2653.029 kg
fraksi feed (Xf ) = 2653.029
5091.043
= 0.521
Neraca Massa Overall Evaporator :

F = L + V
F x Xf = Xp x L + Xv x V
5091.043 x 0.521 = 0.7 x L + Xv x V
2653.029 = 0.7 x L
L = 3790.042
Jadi jumlah larutan sorbitol yang keluar dari evaporator adalah 3790.042 kg
Jumlah Air yng diuapkan (V) :
V = F - L
V = 5091.043 - 3790.042
V = 1301.001 kg

Neraca Massa Total Evaporator
Air 2438.014 Uap Air 1301.001
Dekstrosa 152.704 1301.001
Maltosa 5.604
Maltitol 95.893 Air 1137.013
5091.043 Dekstrosa 152.704
Maltosa 5.604
Sorbitol 2397.314
Maltitol 95.893
3790.042
Total 5091.043 Total 5091.043
Untuk perencanaan digunakan double effect evaporator
1. Evaporator efek 1
<17> Uap ke V-370
<16> Larutan
Sorbitol dari F-350 <18> Larutan sorbitol
EVAPORATOR ke V-370
(V-360)

Air 2438.014 Uap Air 650.501
Dekstrosa 152.704
Maltosa 5.604
Maltitol 95.893 Air 1787.513
5091.043 Dekstrosa 152.704
Maltosa 5.604
Sorbitol 2397.314
Maltitol 95.893
4440.542
Total 5091.043 Total 5091.043
2 Evaporator efek 2 <19> Uap ke

Barometric
condensor E-372
<18> Larutan
Sorbitol dari V-
360 <20> Larutan sorbitol
EVAPORATOR ke F-375
(V-370)

Air 1787.513 Uap Air 650.501
Dekstrosa 152.704
Maltosa 5.604
Maltitol 95.893 Air 1137.013
4440.542 Dekstrosa 152.704
Maltosa 5.604
Sorbitol 2397.314
Maltitol 95.893
3790.042
Total 4440.542 Total 4440.542
Kapasitas Produk = 30000 ton/tahun

= 90909.091 kg/hari
= 3787.879 kg/jam
Produk yang dihasilka = 3790.042 kg/jam

Kesehatan RI. 2003 )
g sebelum menuju tangki
Stream No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
T (°C)
P (atm)
Component TABEL NERACA MASSA PABRIK SORBITOL DARI SIRUP GLUKO
Air
Dekstrin
Dekstrosa
Maltosa
Ni
Al2O3
Hidrogen
Karbon aktif
Sorbitol
Maltitol
TOTAL
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
L DARI SIRUP GLUKOSA DENGAN HIDROGENASI KATALITIK (kg/jam)

20
APPENDIKS B
PERHITUNGAN NERACA ENERGI
Suhu referensi = 25 °C = 298 K

Suhu referensi steam = 0 °C = 273 K
Basis = 1 jam operasi
Basis Perhitungan :
Rate sirup glukosa = 5097.957 kg/jam
Berdasarkan Perry's & Green (2008, tabel 2-197) , data Cp adalah :

Cp Dekstrin = 0.291 + 0.00096 T (oC) (cal/g.ᵒC)
Suhu (oC) 30 55 64 70 80 140
Cp (kkal/kgoC) 0.32 0.34 0.35 0.36 0.37 0.43
Cp (kJ/kg.K) 1.34 1.44 1.48 1.50 1.54 1.78
Komponen Cp (kkal/kg.C) Cp (kJ/kg.K)

Dekstrosa 0.300 1.256
Maltosa 0.320 1.340
H2 O 1.000 4.187
Ni 0.106 0.445
Sorbitol 0.282 1.181
Al₂O₃ 0.200 0.837
1. HEATER (E-112)
FungsPemanasan awal (preheater) untuk larutan dekstrosa sebelum memasuki rektor
hidrogenasi.
Kondisi operasT in = 30 °C 303 K

T out = 80 °C 353 K
P= 1 atm
saturated steam 145 °C
Larutan Dekstrosa 50% HEATER Larutan Dekstrosa 50%

T= 30oC menuju reaktor hidrogenasi (R-210)
T= 80 °C
steam condensate 145 °C
a. Enthalpi bahan masuk (∆H1)
∆H1 = m x Cp x ∆T
∆T = T bahan masuk - T bahan referensi
= 303 - 298 = 5
Komponen Massa (kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T (K) ∆H (kJ)
Air 2445.490 4.187 5 51193.889
Dekstrin 1.529 1.339 5 10.239
Dektrosa 2548.979 1.256 5 16008.095
Maltosa 101.959 1.340 5 683.012
Total 5097.957 67895.235
∆H1 = 67895.235 kJ
b. Enthalpi bahan keluar (∆H2)

∆H2 = m x Cp x DT
∆T = T bahan keluar - T ba
Air 2445.490 4.187 55 563132.775
Dekstrin 1.529 1.339 55 112.627
Dektrosa 2548.979 1.256 55 176089.048
Maltosa 101.959 1.540 55 8635.407
Total 5097.957 747969.857
∆H2 = 747969.857 kJ
Neraca Energi
Q masuk = Q keluar
∆H1 + Q kebutuhan steam = ∆H2
67895.23477 + Q kebutuhan steam = 747969.86
Q kebutuhan steam = 680074.62 kJ
c. Perhitungan kebutuhan steam

Tin : = 145 °C
Data steam
Tout = 145 °C
Diket Hv = 2740.3 kJ/kg (Geankoplis Appendix A.2-9)

Hl = 610.63 kJ/kg
λ = Hv - Hl
λ = 2740.300 - 610.630
λ = 2129.670
Neraca energi :
Qkebutuhan steam = m x λ
680074.622 = m x 2129.670
m = 680074.622
2129.670
= 319.333 kg
Neraca Panas Total

H in (kJ) H out (kJ)
∆H1 67895.235
∆H2 747969.857
Q kebutuhan steam 680074.622
Total 747969.857 Total 747969.857
2. REAKTOR HIDROGENASI (R-210)

Fungsi : Mengkonversi dekstrosa menjadi sorbitol dan maltosa menjadi
maltitol dengan katalis Raney Nickel
Kondisi Operasi : Tin = 80 °C = 353 K
Tout = 140 °C = 413 K
P= 125 atm
Katalis Raney Nickel

Sisa H2
Steam
Larutan Larutan sorbitol

Dekstrosa REAKTOR
0.5 HIDROGENASI
Steam
H2 condensate
Cp H₂ = 14.496 kJ/kg. K

∆T = T bahan masuk - T bahan referensi
T masuk = 80 °C
Komponen Massa (kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T(K) ∆H (kJ)
Dekstrosa 2548.979 1.256 55.000 176089.048
Maltosa 101.959 1.340 55.000 7513.133
Air 2445.490 4.187 55.000 563132.775
Dekstrin 1.529 1.540 55.000 129.531
Nikel 53.104 0.445 55.000 1299.714
Al2O3 2.124 0.837 55.000 97.827
H2 236.626 14.496 55.000 188657.476
Total 5389.811 Total 936919.504
∆H1 = 936919.504 kJ
b. Menghitung panas reaksi

Reaksi I : Raney Nickel
C6H12O6 + 2H → C6H14O6
Dekstrosa Hidrogen Sorbitol
Data entalphi pembentukan

Dekstrosa = -673 kkal/mol = -15629.965 kJ/kg
Sorbitol = -3009 kJ/mol = -16517.357 kJ/kg
Maltosa = -1349.6 kkal/mol = -16495.943 kJ/kg
Maltitol = -5645.5 kJ/mol = -16396.561 kJ/kg
H2 = -68.317 kkal/mol = -141784.885 kJ/kg
∆HRea
Bahan Produk
masuk ksi
∆HR ∆HP
∆H29
8
Reaktan
Komponen Massa (kg) ∆Hc° (kJ)
Dekstrosa 2394.732 -39503361.602
H2 27 -3799519
Sorbitol 0 0
Total -43302880.661
Produk
Dekstrosa 0 0
H2 0 0
Sorbitol 2421.530 -39997270.240
Total -39997270.240
Sisa
Dekstrosa 154.247 -2410870.563
H2 209.592 -29717007.762
Total -32127878.325
ΔH298 = ΔHf produk - ΔHf reaktan

= -39997270 - -43302880.66138
= 3305610.42 kJ
ΔH produk = ΔH sorbitol + ΔH dekstrosa sisa + ΔH H2 sisa
= 328790.269 + 22280.1 + 349398.6
= 700468.974 kJ
ΔH reaktan = mdekstosa x Cp x ∆T + mH2 x Cp x ∆T
= 390579.046 kJ
ΔHReaksi 1 = DH298 + DH produk - DH reaktan
= 3615500.349 kJ
Reaksi II:
C12H22O11 + H2 → C12H24O11
∆H
Bahan Produk
masuk Reaksi
∆HR ∆HP
∆H
298
Dari Appendiks A diperole
Reaktan
Komponen Massa (kg) ∆Hf° (kJ)
Maltosa 96.299 -1588535.378
H2 0.567 -80411.953
Maltitol 0.000 0.000
Total 96.866 -1668947.331
Produk
Komponen Massa (kg) ∆Hf° (kJ)
Maltosa 0.000 0.000
H2 0.000 0.000
Maltitol 96.861 -1588190.367
Total 96.861 -1588190.367
Sisa
Maltosa 5.661 -93376.881
H2 103.397 -14660167.294
Total 109.058 -14753544.175
ΔH298 = ΔHc produk - ΔHc reaktan

= -1588190.367 - -1668947.331
= 80756.963 kJ
ΔH produk = ΔH maltitol + ΔH maltosa sisa + ΔH H2 sisa
= 16861.159 + 872.152 + 172367.353
= 190100.664 kJ
ΔH reaktan = mmaltosa x Cp x ∆T + mH2 x Cp x ∆T
= 15782.571 kJ
ΔHReaksi 2 = DH298 + DH produk - DH reaktan
ΔHReaksi 2 = 255075.056 kJ
ΔHReaksi total = ΔHReaksi 1 + ΔHReaksi 2
ΔHReaksi total = 3615500.349 + 255075.056
ΔHReaksi total = 3870575.405 kJ
c. Enthalphi bahan keluar

∆T = T bahan keluar - T bahan referensi
∆T = 413 - 298
∆T = 115 K
Komponen Massa (kg/jam) Cp (kJ/kg.K) ∆T(K) ∆H (kJ/jam)
Dekstrosa 154.247 1.256 115 22280.103
Maltosa 5.661 1.340 115 872.152
Air 2445.490 4.187 115 1177459.439
Dekstrin 1.529 1.781 115 313.253
Nikel 53.104 0.445 115 2717.583
Al2O3 2.124 0.837 115 204.548
H2 209.025 14.496 115 348453.156
Impuritis H2 0.236 2.016 115.000 54.791
Maltitol 96.861 1.514 115.000 16861.159
Sorbitol 2421.530 1.181 115.000 328790.269
Total 5389.807 Total 1898811.453
∆H2 = 1898811.453 kJ
Maka neraca energi pada sistem reaktor hidrogenasi adalah
∆H = ∆H2 - ∆H1 + ∆H reaksi total
∆H = 1898811.453 - 936919.504 + 3870575.405
∆H = 4832467.354 kJ
Karena ∆H bernilai positif maka hal ini menunjukkan bahwa sistem membutuhkan panas.
Oleh karena itu dibutuhkan sistem pemanas untuk reaktor hidrogenasi.
Pemanasan menggunakan steam dengan suhu masuk 145ᵒC dan suhu keluar 145ᵒC
Diasumsikan Q loss sebesar 5%

Maka Q loss = 0.050 x Q kebutuhan steam DIKASI THDP KEBUTUHAN
Neraca energi :
Q masuk = Q keluar + Q loss
Q kebutuhan steam = ∆H + Q loss
Q kebutuhan steam = 4832467.354 + Q loss
Q kebutuhan steam - Q loss = 4832467.354
Q kebutuhan steam 0.050
- Q kebutuhan steam = 4832467.354
0.950 Q kebutuhan steam = 4832467.354
Q kebutuhan steam = 5086807.741 kJ
d. Perhitungan kebutuhan steam

Tin : =
Data steam 145 °C
Tout = 145 °C
Diket Hv = 2740.300 kJ/kg
hl = 610.630 kJ/kg
λ = Hv - Hl
λ = 2740.300 - 610.630
λ = 2129.670 kJ/kg
Neraca energi
Q kebutuhan steam = m x λ
5086807.741 = m x 2129.670
m = 2388.543 kg
Maka panas yang hilang sebesar

Q loss = 0.050 x Q kebutuhan steam
= 0.050 x 5086807.741
= 254340.387 kJ
Neraca panas total
∆H masuk 936919.504 ∆H keluar 1898811.453
Q kebutuhan steam 5086807.741 ΔHReaksi total 3870575.405
Total 6023727.245 Q loss 254340.387
Total 6023727.245
3. COOLER (F-214)
FungsMenurunkan suhu larutan sorbitol dari 140ᵒC menjadi suhu 55ᵒC
T in = 140 °C
P= 1 atm
larutan sorbitol 140°C
Q loss
CW CW
COOLER
30 oC 48 oC
larutan sorbitol 55°C

∆T = 413 - 298
∆T = 115 K
Air 2445.490 4.187 115 1177459.439
Dekstrin 1.529 1.781 115 313.253
Dekstrosa 154.247 1.256 115 22280.103
Maltosa 5.661 1.340 115 872.152
Sorbitol 2421.530 1.181 115 328790.269
Maltitol 96.861 1.514 115 16861.159
Nikel 53.104 0.445 115 2717.583
Al₂O₃ 2.124 0.837 115 204.548
Total 5180.545 Total 1549498.506
b. Enthalpi bahan keluar (∆H2)

∆T = 328 - 298
∆T = 30 K
Air 2445.490 4.187 30 307163.332
Dekstrin 1.529 1.781 30 81.718
Dekstrosa 154.247 1.256 30 5812.201
Maltosa 5.661 1.340 30 227.518
Sorbitol 2421.530 1.181 30 85771.374
Maltitol 96.861 1.514 30 4398.563
Nikel 53.104 0.445 30 708.935
Al₂O₃ 2.124 0.837 30 53.360
Total 5180.545 Total 404217.002
Diasumsikan Q loss sebesar 5%

maka Q loss = 0.050 x ∆H1
= 77474.925 kJ
Neraca energi
Q masuk = Q keluar
∆H1 = ∆H2 + Q pendingin + Q loss
1549498.506 = 404217.002 + Q pendingin + 77474.925
Q pendingin = 1067806.579 kJ
c. Perhitungan kebutuhan air pendingin

Air pendingin : T in = 30 °C
T out = 48 °C
Cp air = 4.187 kJ/kg°C
Neraca energi
Qair pendingin = m x Cp x ∆T
1067806.579 = m x Cp x (T out - T in)
1067806.579 = m x 4.187 x 18
m =1067806.579
4.187 x 18
m = 14168.957 kg
Maka kebutuhan air pendingin adalah 14168.957 kg
Neraca panas total

H In (kJ) H Out (kJ)
∆H keluar 404217.002
∆H masuk 1549498.506
Q air pendingin 1067806.579
Q loss 77474.925
Total 1549498.506
Total 1549498.506
4. DOUBLE EFFECT EVAPORATOR (V-360 dan V-370)

Fungsi Menguapkan
: kadar air dalam larutan sorbitol sehingga menghasilkan larutan sorbitol
non-crystalline 70%
Kondisi Operasi : T in =30 °C

T out = °C
54.44
P Efek 100 mmHg
V1 = V2 TS3
= <?>
F - L1 L1 - L2 Ke
Baromet
ric
condenso
r
<16>
Larutan
Dextrosa
<16>
Larutan
Dextrosa
<?> <32> <?>

Steam Conde Conde
nsate nsate
T1, <31> <35>
T2,
L1, Larutan L2, Dextrose
X1
Dextrosa X2 syrup
ke effect
kedua
Dari Appendix A diperoleh data feed untuk evaporator sebagai berikut :
Komponen Massa (kg) Fraksi massa (%)
Air 2438.014 0.479
Dekstrin 1.514 0.000
Dekstrosa 152.704 0.030
Maltosa 5.604 0.001
Sorbitol 2397.314 0.471
Maltitol 95.893 0.019
Total 5091.043 1.000
Steam yang digunakan bertekanan 415,4 kPa, dari data steam table dapat diketahui :
F = 5091.043 kg
xF = 0.5
X2 = 0.7
Ts₁ = 145 °C (saturated steam)
Tf = 30 °C
Untuk long tube vertical evaporator, harga U berkisar antara 1100-2800 W/m².K
Asums U1 = 2200 W/m².
(Geankoplis 4th Edition hal 534)
U2 = 2000 W/m².K
Neraca massa overall :

F = L2 + V1 + V2
5091.043 = L2 + V1 + V2
Persamaan neraca massa komponen
F x xF = L2 x X2 + (V1+V2)x0
5091.043 x 0.5 = L2 x 0.7 + 0
2545.522 = 0.7 L2
L2 = 3636.459 kg/jam
F = L2 + V1 + V2
5091.043 = 3636.459 + V1 + V2
1454.584 = V1 + V2
Asumsi besarnya penguapan di ma

V₁ = 727.292kg/jam
V₂ = 727.292kg/jam
V total = 1454.584kg/jam
Neraca massa pada masing - masing efek
V₁ = F - L₁
727.292 = 5091.043 - L₁
L₁ = 4363.751
V₂ = L₁ - L2
727.292 = 4363.751 - L2
L2 = 3636.459
Neraca massa komponen pada efek 1 dan 2 dan didapatkan nilai x

Efek 1
F x xF = L₁ x X1
5091.043 x 0.5 = 4363.751 x X1
2545.522 = 4363.751 x X1
X1 = 0.583
Efek 2
L₁ x X1 = L2 x X2
4363.751 x 0.583 = 3636.459 x X2
2545.522 = 3636.459 x X2
X2 = 0.7
Perhitungan ΔT
Ts3 = 51.4 oC P = 100 mmHg (Geankoplis)
KTD1 = 3.155 (Geankoplis)
KTD2 = 4.294 (Geankoplis)
ƩΔT available = Ts1 - Ts3 - (KTD1 + KT

= 145 - 51.440 - 7.449
= 86.111 °C
Misal : ΔT1 = 49.945 °C
ƩΔT available = ΔT1 + ΔT2
86.111 = 49.945 + ΔT2
ΔT2 = 36.16676233 °C
Menghitung boiling point actual

Efek T1 = Ts1 - ΔT1
= 145 - 49.945
= 95.055 o
C
Ts2 = T 1 - KTD 1
= 95.055 - 3.155
= 91.901 o
C
Dari steam tabel (Appendiks A.2-9 Geankoplis) didapatkan nilai P1
P1 = 99.23 kPa
= 0.979 atm
Efek 2 T2 = T1 - KTD1 - ΔT2

= 95.055 - 3.155 - ###
= 55.734 o
C
Ts3 = T2 - KTD2
= 55.734 - 4.294
= 51.440 o
C
Temperatur pada kedua efek :
Efek 1 Efek 2 Condenser
Ts₁ (°C) 145 Ts₂ (°C) 91.901 Ts₃ (°C) 51.440
T₁ (°C) 95.055 T₂ (°C) 55.734
Cp larutan dekstrosa = 1- (0.6 - 0.0018T) S (kkal/kg(Wiley)

T = temperatur (°C)
S = konsentrasi (m/m%)
Data Trial
Suhu (°C) 10 10 10
Konsentrasi 0.5 0.583 0.7
Cp (kkal/kg°C) 0.709 0.661 0.593
Cp (kJ/kg.K) 2.966 2.764 2.479
4.184?
Hasil interpolasi enthalpy vapor dan enthalpy liquid dari saturated steam
Ts2 Hv hl Ts3 Hv hl
95 2668.100 397.960 50 2592.100 209.330
91.901 2663.141 384.893 51.440 2594.634 215.349
100 2676.100 419.040 55 2600.900 230.230
Data steam :
Hs₁ = 2740 kJ/kg
hs₁ = 611 kJ/kg (Geankoplis, Appendiks A.2-9)
Efek 1
H₁= Hs₂ + (Cp H₂O x KTD₁)
= 2663.141 + 13.190
= 2676.331 kJ/kg
λs₁ = Hs₁ - hs₁

= 2740.300 - 610.630
= 2129.670 kJ/kg
Efek 2
H₂ = Hs₃ + (Cp H₂O x KTD₂)
= 2594.634 + 17.952
= 2612.587 kJ/kg
λs₂ = H₁ - hs₂
= 2676.331 - 384.893
= 2291.439 kJ/kg
Hubungan antara flow ratio digunakan pada neraca panas :

V₁ = F - L₁
V₁ = 5091.043 - L₁ (pers. 1)
V₂ = L₁ - L₂
V₂ = L₁ - 3636.459 (pers. 2)
Efek 1
F x hLf + S x λs₁ = L₁ x hL₁ + V₁ x H₁ (pers. 3)
Efek 2
L₁ x hL₁ + V₁ x λs₂ = L₂ x hL₂ + V₂ x H₂(pers. 4)
hLF = 2.966 x 20.000 = 59.329 kJ/kg

hL₁ = 2.764 x 85.055 = 235.053 kJ/kg
hL₂ = 2.479 x 45.734 = 113.394 kJ/kg
Subtitusi persamaan 1 dan persamaan 2 ke persamaan 4
L₁ x hL₁ + (F - L₁ ) x λs₂ = L₂ x hL₂ + (L₁ - L₂ ) x H₂
L₁ x hL₁ + F x λs₂ - L₁ x λs₂ = L₂ x hL₂ + (L₁ x H₂ ) - (L₂ x H₂)
L₁ (hL₁ - λs₂ - H₂) = L₂ x (hL₂ - H₂ ) - (F x λs₂)
L₁ x -4668.972 = -9088212.651 - 11665812.94
L₁ x -4668.972 = -20754025.596
L₁ = 4445.095 kg
L₁ = 4445.095 kg/jam
L₂ = 3636.459 kg/jam
V₁ = 645.948 kg/jam
V₂ = 808.636 kg/jam
Efek 1
F x hLf + S x λs₁ = L₁ x hL₁ + V₁ x H₁
302047.114 + S x λs₁ = 1044834.700 + ###
S x λs₁ = 2471558.179
S = 2471558.179
λs₁
S = 1160.536 kg/jam
q₁ = S x λs₁
q₁ = 1160.536 x 2129.670
q₁ = 2471558.179 kJ/jam = 686543.939 J/s
q₂ = V₁ x λs₂
= 645.948 x 2291.439
= 1480149.921 kJ/jam = 411152.756 J/s
A₁ = q₁
U₁ x ∆T₁
= 686543.939
2200 x 49.945
= ### m²
A₂ = q₂
U₂ x ∆T₂
= 411152.756
2000 x 36.167
= 5.684 m²
Am = A₁ + A₂
2
= 6.248 + 5.684
2
= 5.966 m²
Karena selisih antara A₁, A₂ dengan A m kurang dari 10% maka memenuhi syarat.
Steam V tot = 1454.584

=
Economy S 1160.536
= 1.253 kg Uap Air
kg Steam
Panas masuk
F x hLF
5091.043 x 59.329 = 302047.114 kJ/jam
S x Hs₁ =
1160.536 x 2740.300 = 3180216.127 kJ/jam
Panas keluar
S x hs₁ =
1160.536 x 610.630 = 708657.947 kJ/jam
V₂ x H₂ =
808.636 x 2612.587 = 2112631.431 kJ/jam
V₁ x hs₂ =
645.948 x 384.893 = 248620.672 kJ/jam
L₂ x hL₂ =
3636.459 x 113.394 = 412353.190 kJ/jam
Neraca panas total

H in (kJ/jam) H out (kJ/jam)
∆H feed 302047.114 ∆H prod 412353.190
∆H vap 2112631.431
∆Hsteam 3180216.127 ∆H L₁ 708657.947
∆H L₂ 248620.672
Total 3482263.240 Total 3482263.240
6. BAROMETRIC CONDENSER (E-372)

FungsMengkondensasikan uap yang keluar
Kondisi OperasT in 51.44 ᵒC
T out 35 ᵒC
Air
pendingin
masuk
30ᵒC
Uap
air dari Barometric
evapor Kondensor
ator
Uap
air dari Barometric Non Condensable
evapor Kondensor gas
ator
vapor +
water
Dari perhitungan sebelumnya didapatkan vapor yang keluar dari e

V = 808.636 kg
Hv = 2612.587 kJ/kg
T = 35 ᵒC
Cp = 4.187 kJ/kg.K
Pendingin menggunakan
30 Tw ᵒC
= 303 K
a. Menghitung enthalpi bahan masuk (Vapor)
T= 324 K = 51.44 ᵒC
m = 808.636 kg/jam
λ = 2397.238 kJ/kg Hv (kJ/kg)= 2612.587 dr perhitungan
hl (kJ/kg)= 215.349 dr geankoplis
H lat = m x λ
= 808.636 x 2397.238
= 1938492.340 kJ
Perhitungan kebutuhan air pendingin :
w= 607 + 0,3tv - t2 (Hugot, equation 40.5)
t2 - t1
Dimana:
tv = Suhu uap air masuk (oC)
t1 = Suhu air pendingin masuk (oC)
t2 = Suhu air pendingin setelah meninggalkan kondenser (oC)
Untuk menghitung suhu air pendingin keluar, digunakan persamaan :

tv - t2 = (0,12) (tv - t1)
perbedaan tv-t2 = 3-10oC (Hugot, hal 886)
51.44 - t2 = 2.573
t2 = 48.867 ᵒC = 321.867 K
Kebutuhan air pendingin berdasarkan perbandingan air pendingin dengan kondensat :

w = 607 + 0,3tv - t2
t2 - t1
kg
uap
w = 30.400 kg air pendingin x 808.636 terk
kg uap terkondensasi onde
= 24582.613 kg/jam nsasi
Sehingga enthalpi air pendingin yaitu :

= m x Cp x ΔT
= 808.636 x 4.187 x 5
= 16927.984 kJ
b. Menghitung enthalpi bahan keluar

H = (mvap terkondensasi + m air pendingin).cp.∆T
= 808.636 + 24582.613 x 4.187 x 23.867
= 2537276.258 kJ
Q yang diserap = H keluar - H masuk
= 2537276.258 - 16927.984
= 2520348.275 kJ
Neraca panas total

H masuk 16927.984
H keluar 2537276.258
Q serap 2520348.275
Total 2537276.258 Total 2537276.258
6. STEAM JET EJECTOR (G-362)

Fungsi : untuk mengeluarkan uap yang tidak terkondensasi dari Barometric Condenser
Steam masuk
Udara Steam Jet Ejector

masuk
masuk ke hot well
Asumsi : kapasitas suction jet ejector berasal dari udara yang terikut pada cooling water
yang diinjeksikan pada barometric condensor dan udara dari leakage.
Berdasarkan
udara Ludwig
yang terikut = pada Fig. 6-22 diketahui pada suhu cooling water 82⁰F (30⁰C)
(1999),
adalah
10.500 lbs udara/ jam/ 1000 gpm water
Jumlah air pendingin yang masuk
= 24582.613 kg/jam
= 409.710 kg/ menit
995.680 kg/ m3
= 0.411 m3/ menit
264.170 m3/ gal
= 108.703 gpm
Jumlah udara yang = 10.500 lbs udara Jumlah
x air pendingin
terikut jam.1000 gpm yang masuk
= 10.500 lbs udara x 108.703 gpm
jam.1000 gpm
= 1.141 lbs udara/ jam x 0.454 kg udara
lbs udara
= 0.518 kg udara/ jam
= 12.425 kg udara/ hari
Asumsi jumlah udara yang terikut karena leakage :

Berdasarkan Ludwig, (1999), air leakage yang mungkin untuk tekanan 19,98 kPa (5,90 inHg) :
25.000
Total udara lb/ ja 11.340 kg/ jam
yang masuk = 0.518 + 11.340
jet ejector = 11.857 kg udara/jam
= 26.141 lb udara/jam
diperlukan pada
Berdasarkan Ludwig, (1999) pada fig. 6-25, maka dapat diketahui estimasi steam yang
tekanan 100 psig,
steam yang 35.000 lb steam
=
dibutuhkan adalah lb udara
dengan tekanan steam=100 psig689.286 kPa
Total steam yang dibutuhkan
= 35.000 lb steam x 26.141 lb udara
lb udara jam
= 914.948 lb steam/ jam
= 415.011 kg steam/ jam
Steam yang digunakan adalah steam dengan tekanan : 415.400 kPa
Dengan asumsi jumlah steam ekuivalen dengan tekanan steam,
kebutuhan steam untuk jet ejector :
689.286 = kg steam/ jam
415.400 415.011
kg steam/ jam = 688.641 kg steam/ jam
a. Menghitung enthalpi bahan masuk

H uda = m . Cp . ∆T
= 11.857 x 1.008 x 5
= 59.762 kJ
Hs = m x λ
= 688.641 x 2397.238
= 1650836.447 kJ
b. Menghitung enthalpi bahan keluar
Q loss = 0.050 Hs
= 82541.822 kJ
Hcon = H udara + Hcond
Hcon = (m. cp . ∆T) udara + (m. cp . ∆T)cond
= 11.952 (T-0) + 2883.341 (T-0)
= 2895.293 (T-0)
Neraca energi
Suhu
H masuk = H keluar
aliran
1650896.209 = 82541.822 + 2895.293 (T-0)
masuk
2895.293 (T-0) = 1568354.387 Hotwel
T = 541.691 K l
= 268.691 ᵒC
Hcon = 2895.293 x (T-0)
= 2895.293 x 541.691
= 1568354.387 kJ
Neraca panas total

H keluar 1568354.387
H masuk 1650896.209
Q loss 82541.822
Total 1650896.209 Total 1650896.209
7. HIDROGEN KOMPRESOR (G-214)
<5> Persamaan Neraca Energi :
H25 + W = H26
<4>
Data arus 5 :
T5 = 140 ᵒC = 413.150 K
P5 = 126.656 bar
Asums
Tidak ada akumulasi energi pada sistem (steady state)
Neraca Energi dihitung per kapasitas alat
Perubahan energi kinetik diabaikan
Perubahan energi potensial diabaikan
Sistem isentropik
Menghitung kapasitas panas entropy dengan rumus :

(Cp ig ) S   2 D    1    1 
 A   BT0   CT0  2 2    
R    T0  2  ln  
Menghitung Tr masuk dengan rumus :
T P
Tr  , Pr 
Tc Pc
Persamaan neraca panas Compressor (G-231) :
�_5+�_(𝑐𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑜𝑟 )= �_4
〖� _�2 � 〗 _5+�_(𝑐𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑜𝑟 )=𝑚_�2 � _4

(�_� ) = 〖∆� ° 〗 _𝑓298,15+∫1_298,15^�▒ 〖𝐶𝑝 �
�〗
Cp DB DC 2 2 DD
H
 DA  T0   1  T0     1  2
R HYSYS didapatkan
Dari 2 3
hasil T0
perhitungan Neraca Energi
untuk Compressor
Stream 73.000 49.000
Vapour 1.000 1.000
Temperature [C] 140.000 195.600
Pressure [bar] 126.656 176.660
Molar Flow [kgmole/h] 153.900 153.900
Mass Flow [kg/h] 310.300 310.300
LiqVol Flow [m3/h] 4.441 4.441
Molar Enthalpy [kJ/kgmole] 3359.000 5017.000
Molar Entropy [kJ/kgmole-C] 92.010 92.910
Heat Flow [kJ/h] 517000.000 772165.000
Q compressor [kJ/h] 255165.120 0.000
Neraca Energi Compressor (G-214)
Energi Masuk (kJ/h) Energi Keluar (kJ/h)
H5 517000.000
H4 772165.000
Q compressor 255165.120
Total 772165.120 Total 772165.000
DIKASI THDP KEBUTUHAN SETEAM
APPENDIKS C
SPESIFIKASI PERALATAN
1. TANGKI PENAMPUNG (F-110)

Fungsi : Menampung sirup glukosa
Bentuk : Silinder dengan tutup atas berbentuk standard dishead head dan
tutup bawah berbentuk konis 120o
Dasar pemilihan : Konstruksi sederhana sehingga biaya lebih murah
Bahan kontruksi : Carbon Steel grade SA-283 grade C
Dasar pemilihan - Bahan cocok untuk pembuatan makanan (food grade)
- Memiliki allowable stress yang sesuai
Tekanan operasi : 1 atm
Suhu operasi : 30°C
Pengelasan : Double welded butt joint
Faktor korosi : 2/16 in
Jumlah : 1 buah
Viskositas air pada suhu 30 oC = 0.8007 cp

Densitas air pada suhu 30 oC = 995.68 kg/m3
Komponen Massa (kg) x s.g r (kg/m3) V (m3)
Air 2445.490 0.480 1.00 995.680 2.456
dekstrin 1.529 0.0003 1.038 1033.516 0.001
dektrosa 2548.979 0.5000 1.56 1553.261 1.641
maltosa 101.959 0.02 1.54 1533.347 0.066
Total 5097.957 1 4.165
mtotal
ρcampuran =
Vtotal
5097.957
=
4.165
ρcampuran = 1223.963 kg/m3
= 76.410 lb/ft3
Viskositas (m) larutan = 7.665 cP (m larutan gula 50%)
= 0.0052 lbm/ft.s
= 0.008 Pa.s
a. Menentukan Volume Tangki

Laju alir massa = 5097.957 kg/jam = 11239.058 lb/jam
Rate bahan masuk = massa larutan = 11239.058 lb/jam
ρ larutan 76.410 lb/ft3
= 147.090 ft3/jam
= 0.041 ft3/s
= 0.0012 m3/s
Asumsi : waktu tinggal = 1 jam

volume liquid = 80% Vtangki
Volume liquid = rate bahan masuk x waktu tinggal

= 147.090 ft /jam
3
x 1 jam
= 147.090 ft3
Volume bahan dalam tangki menempati 80% volume total (Vt), maka:
100
Volume tangki = x 147.090 ft3
80
= 183.862 ft3
b. Menentukan Dimensi Tangki

Tangki berupa silinder tegak dengan tutup atas standard dan tutup bawah dishead head
Asumsi: dimensi tinggi silinder / diameter bejana (Ls/D) 1.5
1 (Kusnarjo, hal 7)
Volume silinder = π x D2 x Ls
4
1
= π x D2 x 1,5D
4
= 0,25 x π x 1,5 x D3
= 1.178 x D3
π x D3 (Kusnarjo, hal 7)
Volume konis =
24 x tan (0,5α)
π x D3
=
24 x tan (0,5x120°)
π x D3
=
24 x tan 60°
= 0.0755 x D3
Volume tutup atas = 0.0847 x D3 (Kusnarjo, hal 7)

Volume total = Volume silinder + Volume tutup bawah + Volume tutup atas
183.8622 = 1.178 x D3 + 0.0755 x D3 + 0.0847 x D3
183.8622 = 1.34 x D3
D3 = 137.4427095 ft3
D = 5.16 ft
D = 1.57 m = 61.93 in
Standard diameter OD = 66 in = 5.5 ft = 1.676 m

(Brownell & Young, hal 90)
Tinggi bagian silinder (L = 1.5 x OD
= 1.5 x 5.5
= 8.25 ft = 2.515 m = 99 in
OD
Tinggi konis (hb) =
2 x tan(0,5α)
5.5
=
2 x tan 60°
= 1.59 ft = 0.48 m
= 19.05 in
Menghitung bagian dished head (tutup atas)

Tinggi tutup atas (ha) = 0.169 x OD
= 0.93 ft = 0.28 m = 11.2 in
Tinggi bejana (H) = Tinggi silinder (Ls) + Tinggi tutup bawah (hb) + Tinggi tutup atas (ha)
= 8.25 + 1.59 + 0.93
= 10.77 ft = 3.28 m
c. Menentukan Tinggi liquid

Volume liquid = volume liquid dalam silinder + volume liquid pada tutup bawah
π x OD2 x Lls
147.0897 = + 0.0755 x OD3
4
π
147.0897 = x 5.162 x Lls 0.0755 x 5.163
4
136.7078 = 20.91 Lls
Lls = 6.54 ft = 1.99 m
OD
Tinggi liquid pada tutup bawah =
2 x tan (0,5α)
5.5
=
=
2 x tan (60o)
= 1.59 ft = 0.48 m
Total tinggi liquid = Lls + Tinggi liquid pada tutup bawah

= 6.54 + 1.59
= 8.13 ft = 2.48 m
d. Menentukan Tekanan Desain (Pd)

Tekanan operasi tangki sama dengan tekanan atmosfer ditambah dengan tekanan parsial bahan
P bahan = ρbahan x g x H liquid
= 1223.963 kg/m3 x 9.8 m/s2 x 2.48 m
= 29711.344 N/m = 2
4.309 psi
P operasi = 1 atm = 14.7 psi
P total = 14.7 + P bahan
= 14.7 + 4.309
= 19.01 psi
P desain diambil 10% lebih besar = 1.1 x 19.01 psi

= 20.91 psi
e. Menentukan Ketebalan Silinder

1. Material yang digunakan = Carbon Steel grade SA-283 grade C
2. Tegangan maks yang diizinkan (f) = 12650 psi
(Brownell & Young , Table 13.1)
3. Faktor pengelasan untuk double = 0.8
welded butt joint (E) (Brownell & Young , Table 13.2)
4. Faktor korosi ( C ) = 2/16
5. Tekanan desain (P desain) = 20.91 psi
6. Diameter tangki (OD) = 66 in
Pi x OD
t silinder = + C
2 (f.E + 0,4 Pi)
20.91 x 66.00
= + 2/16
2 (12650 x 0.8 + 0,4 x 20.91)
= 0.068 + 2/16
= 0.193 in = 1/4 in
Tebal shell standard= 1/4 in = 0.006 m
(Brownell & Young , Tabel 5.7, hal 89)
ID = OD - 2 t silinder
ID = 66 - 2 x 1/4
ID = 65.50 in = 1.664 m
f. Menentukan Tebal Tutup Atas dan Bawah
Menentukan dimensi tutup atas
Berdasarkan Tabel 5.7 Brownell & Young, dipilih

OD = 66 in
ts = 1/4 in
maka,
r = 66 in
icr = 4
sf = 1 1/2 - 2 1/4 (Diambil sf = 2 in)
0,885 x Pi x r (Kusnarjo, hal 19)

t ha = + C
2 (f.E - 0,1Pi)
0.885 x 20.91 x 66
t ha = + 2/16
2 (12650 x 0,8 - 0,1 x 20.91)
t ha = 0.060 + 2/16
t ha = 0.185 in = 3/16 in
Tebal tutup atas standard = 3/16 in = 0.005 m
Dari gambar 5.8 Brownell & Young hal. 87
a = 0.5 x ID = 0.5 x 65.50 = 32.75 in
AB = 0.5 ID - icr = 32.75 - 4 = 28.75 in
BC = r - icr = 66 - 4 = 62 in
b = r - (BC2 - AB2) 1/2 = 66 - 54.9 = 11.07 in
AC = (BC2 - AB2)1/2 = ( 3844.0 - 826.5625 ) 1/2
= 54.93 in
OA = t + b + sf = 0.19 + 11.07 + 2
= 13.26 in
Tutup bawah berbentuk konis 120o

Pi.ID
t hb = + C
2 cos α (fE - 0,6 Pi)
20.91 x 65.50
= + 2/16
2 cos 120 (12650 x 0,8 - 0,6 x 20.91)
o
= 0.21 in
Tebal tutup bawah standard = 1/4 in = 0.006 m
g. Perhitungan Diameter Nozzle
Asumsi diameter inlet nozzle dan outlet nozzle sama.
Menghitung diameter nozzle :
Asumsi aliran turbulen
Di, opt = 0.363 x Q0.45 x r0.13 (Kusnarjo, hal 32)
= 3.9 x 0.237 x 1.7572
= 1.625 in
Ditetapkan diameter nominal : 2 in sch 40 (Geankoplis, hal 996)
didapat : OD = 2.375 in
ID = 2.067 in
= 0.172 ft
A = 0.02330 ft2
Cek jenis aliran :

Kecepatan aliran = Q = 0.041
(v) A 0.02330
= 1.754 ft/s
Nre = ρDv
µ
= 76.410 x 0.172 x 1.754
0.0052
= 4481.40 (memenuhi)
Nre > 4000, maka asumsi awal bahwa aliran turbulen benar sehingga ukuran
pipa keluar pompa dipilih 2 in sch 40
dnominal = 2 in lebar flange = 6 in

di = 2.07 in tebal flange = 3/4 in
do = 3 1/16 in tinggi nozzl = 2 1/ 5 in
Spesifikasi Keterangan
Nomor Alat F-110
Fungsi Menampung sirup glukosa 50 %
Silinder dengan tutup atas berbentuk standard dished
Tipe
head tutup bawah berbentuk konis dengan sudut 120oC
Kapasitas 5097.957 kg/jam
Bahan Carbon Steel grade SA-283 grade C
Tegangan (f) 12650 psi
Faktor pengelasan 0.8
Faktor korosi (C) 2/16
OD 66 in
ID 65.50 in
Tebal Tinggi
Silinder (ts) 1/4 in Silinder 99 in
Tutup atas (tha) 3/16 in Tutup atas 11.15 in
Tutup bawah (thb) 1/ 4 in Tutup bawah 19.05 in
Jumlah = 1 Buah
2. POMPA CENTRIFUGAL (L-111)

Fungsi : Memompa sirup glukosa dari tangki penampung menuju heater
Tipe : Centrifugal pump
Dasar pemilihan : - Konstruksinya sederhana dan murah
- Biaya pemeliharaan lebih murah dibandingkan jenis pompa yang lain
(Timmerhaus, 521)
1m
2.48 m
4 m
3m
2m 1 m

Densitas air pada suhu 30 oC = 995.68 kg/m3 (Geankoplis, 2003)
Komponen Massa (kg) x s.g r (kg/m )
3
V (m3)
Air 2445.49 0.480 1.00 995.68 2.46
Dekstrin 1.53 0.0003 1.038 1033.52 0.0015
Dektrosa 2548.98 0.5000 1.44 1433.78 1.778
Maltosa 102 0.02 1.54 1533.35 0.066
Total 5097.957 1 4.302
mtotal
ρcampuran =
ρcampuran =
Vtotal
5097.96
=
4.30188
= 73.983 lb/ft3
= 0.0052 lb/ft.s

massa larutan 11238.96 lb/jam
Rate bahan masuk = =
= 151.91289 ft3/jam
= 0.042198 ft3/s
= 0.0012 m3/s
Menghitung Diameter Pipa

Asumsi awal : Aliran turbulen
Di optimum = 3.9 x Qf0.45 x ρ0.13
keterangan :
Di optimum = optimum diameter dalam (in)
Qf = fluid flow rate (ft3/s)
ρ = fluid density (lb/ft3)
(Timmerhaus, 4rd edition, pers (15) hal 496)
Di optimum = 3.9 x 0.0422 0.45 x 73.983 0.13

= 1.642 in
Dipilih pipa 2 in sch 40 (Geankoplis. App A-5-1)
OD pipa = 2.375 in = 0.198 ft

ID pipa = 2.067 in = 0.172 ft
A pipa = 0.02050 ft2
Q 0.04220 ft3/s
v pipa = =
A pipa 0.02050 ft2
= 2.058 ft/s
Menguji jenis aliran

(NRe < 2100 aliran laminer, NRe > 4100 aliran turbulen)
ID x v x ρ
NRe =
μ
0.172 x 2.058 x 73.983
=
=
0.0052
= 5093 (Aliran turbulen, maka asumsi benar)
Perhitungan Friksi
1 Friksi yang terjadi karena adanya sudden contraction
A2
Kc = 0,55 x (1 - )
A1
Karena luas pemukaan tangki sangat jauh lebih besar dari luas permukaan pipa
maka : A2 <<<< A1
Kc = 0.55
α = 1 (Aliran turbulen)
gc = 32.174 lbm.ft/lbf.s2
Kc x v22 (Geankoplis 4th, hal 98)
hc =
2 α gc
0.55 x ( 2.058 2)
hc =
2 x 1 x 32.174
= 0.036 ft.lbf/lbm
2 Friksi karena pipa lurus

ID = 0.172 ft
Nre = 5093
Bahan pipa adalah commercial stell,
dengan ε = 0.000046 m = 0.0002 ft
(Geankoplis, fig 2.10-3, hal 94)
0.0002
ε/D =
0.172
ε/D = 0.00088
f = 0.008 (Geankoplis, fig 2.10-3, hal 94)
Panjang pipa dari :

tangki F-110 ke elbow 1 = 3m = 9.843 ft
elbow 1 ke pompa = 2m = 6.562 ft
pompa ke elbow 2 = 1m = 3.281 ft
elbow 2 ke elbow 3 = 4m = 13.124 ft
elbow 3 ke heater = 1m = 3.281 ft
Panjang pipa lurus total = 11 m = 36.091 ft
4f x ΔL x v2
Ff =
D x 2 gc
0.03 x 36.091 x 4.24
=
0.172 x 64.348
= 0.442 ft.lbf/lbm
3 Friksi karena sambungan dan valve

1 buah globe valve (wide open) Kf = 6.00
1 buah elbow 900 Kf = 0.75
(Geankoplis, Tabel 2.10-1)
Friksi 1 buah globe valve (wide open)

v2 (Geankoplis, pers 2.10-17)
hf = Kf x
2 x gc
( 2.058 )2
= 6.00 x
64
= 0.395 ft.lbf/lbm
Friksi 1 buah elbow 900

hf = Kf x
2 x gc
( 2.058 )2
= 0.75 x
64
= 0.049 ft.Ibf/Ibm
Friksi 3 buah elbow 900 = 3 x Friksi 1 buah elbow 900
Friksi 3 buah elbow 900 = 3 x 0.049 ft.lbf/lbm
Friksi 3 buah elbow 900 = 0.148 ft.lbf/lbm
4 Friksi yang terjadi karena adanya expansion (fluida masuk ke heater)

Kex v22 (Geankoplis 4th, hal 98)
hex =
2 α gc
dimana : Kex = 0.55 (1-(A3/A4))2
maka : A3 <<<<<<< A4
Jadi Kex = 0.55
0.55 x ( 2.058 )2
hex =
2 x 1 x 32.174
= 0.04 ft.lbf/lbm
Total friksi pada pompa

∑ Fs = hc + Ff + hf + hex
= 0.036 + 0.442 + 0.543 + 0.04
= 1.06 ft.lbf/lbm
Persamaan Bernoulli (Geankoplis, Persamaan 2.7-28, hal 63)

0 = P2 - P1 + (Z2 - Z1)g + (v22 - v12) + ΣF + Ws
ρ gc 2 α gc
-Ws = P2 - P1 + (Z2 - Z1)g + (v22 - v12) + ΣF
ρ gc 2 α gc
Dimana
P1 = 101.33 kPa
P2 = 101.33 kPa
ΔP = P2 - P1 = 101.33 - 101.33
= 0 kPa
Perbedaan tinggi permukaan, Z1 = 5.48 m = 17.97 ft

v1 = 0 Z2 = 7.00 ft = 22.97 ft
v2 = 2.058 ft/s
- Ws = P2 - P1 + (Z2 - Z1)g + (v22 - v12) + ΣF
ρ gc 2 α gc
- Ws = 0.00 + 160.77 + 4.24 + 1.06
73.98 32.17 64.35
- Ws = 0 + 5.00 + 0.066 + 1.06
- Ws = 6.120 ft.lbf/lbm
Ws = -6.120 ft.lbf/lbm
Perhitungan efisiensi dan power pompa

Diketahui rate volumetrik laruta = 151.9 ft3/jam = 18.94 gal/min
Diperoleh efisiensi pompa = 50%
(Geankoplis, hal 147)
Ws = ( - η Wp )
6.120 = - 50% x Wp
Wp = - -6.120
50%
= 12.24 ft.lbm/lbf
Brake hp (BHP) = Wp x m
550
= 12.24 x 11238.956
550
= 250.116 hp
Untuk BHP = 250.116 hp diperoleh effisiensi motor sebesar =0.91
(Peter & Timmerhaus, 4th ed fig 14-38)
Tenaga Penggerak motor:
Efisiensi motor (ήe) = 0.91 (Peter & Timmerhaus, 1976)
250.116
Power motor = = 274.853 hp
0.91
0.7457 kW
= 274.853 hp x
1 hp
= 204.96 kW
Digunakan motor penggerak dengan power = 274.853 hp = 204.96 kW
Menghitung NPSH ( Net Positive Suction Head sg = 1.19

NPSH Available = Abs Press - Vap Press - Line loss + Elevation diff.
( rule of thumb, hal. 119 )
Abs press = Tekanan absolut fluida yang akan dipompa
= Gauge pressure + atmosferic pressure ( ft )
0 + 14.7 x 2.31
=
s.g.
= 28.53 ft
Vap Press = Tekanan uap cairan ( T = 86 oF
Pressure x 2.31
=
s.g.
28.53 x 2.31
=
1.19
= 55.374 ft
Line loss = Friction loss sebelum suction pompa ( ft )
Ff = 0.442 = 0.01 ft
=
2g 64.35
Elev diff. = Beda ketinggian antara pompa dan cairan yg dipompa (ft)
= 17.97 ft
= -8.88 ft = -2.707 m
Dari Carl R Branan, p.83 diperoleh persamaan :

n(Q)0.5/(NPSH)0.75 = C
n = kecepatan put = 3500
(kecepatan motor yang umum digunakan)
Q = Kapasitas,gp = 2.532 gpm
C = Konstanta = 9000
(Rule of thumb, 7000 - 10000)
diperoleh :
NPSH required = 0.5273
NPSH availabel > NPSH required, pompa tidak akan mengalami kavitasi.
No.Alat L-111
Fungsi Memompa sirup glukosa dari tangki penampung menuju heater
Tipe Pompa centrifugal
Bahan Commercial steel
Jenis aliran Turbulen
Ukuran pipa 2 in sch 40
Effisiensi pompa 50%
Effisiensi motor 0.91
Power 274.853 hp
3. Heater (E-112)
Fungsi : Memanaskan sirup glukosa sebelum dimasukan ke reaktor hidrogenasi
Type : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger
Jumlah :
T1 = 145 oC
= 293 oF
Steam
Dekstrosa Dekstro
Heat Exchanger
sa t2 = 80 oC
t1 = 30 oC = 176 oF
Steam
= 86 oF
T2 = 145 oC
= 293 oF
1. Neraca Energi
Rate umpan = 5097.957 kg/jam
= 11240.9955 lb/jam
Kebutuhan panas = 680074.622 kJ/jam
= 644710.742 Btu/jam
Kebutuhan pemanas = 319.333 kg/jam
= 704.002269 lb/jam
2. ∆LMTD
T1 = 293 °F (Steam -output)
T2 = 293 °F (Steam kondensat-feed)
t1 = 86 °F
t2 = 176 °F
∆Th = T1 - t2 = 117 oF
∆Tc = T2 - t1 = 207 oF
∆T LMTD = ∆ Tc - ∆ Th = 157.74 o
F
ln (∆ Tc/ ∆ Th)
3. Tc dan tc (caloric temperature)

Tc = ( T1 + T2 ) /2 = 293 F
o
tc = ( t1 + t2) /2 = 131 F
o
4. Mencari ID dan jumlah pipa dengan Trial UD

Trial UD = 40 Btu/jam.ft2. oF (Tabel 8, Kern hal 840)
(Batas UD uadalah 6-60)
L = 20 ft
R = T1 - T2 S = t2 - t1
t2 - t1 T1 - t1
= 0 = 0.435
Dari Gambar 18, Kern didapatkan FT = 1
maka ∆T = FTxLMTD adalah 157.74 o
F
maka :
A= Q
UD x ∆T LMTD
= 102.177 ft2
*Dipilih pipa ukuran 1 in OD, 16 BWG.

Dari Tabel 10, Kern hal 843 didapat :
a"t = 0.2618 ft2
at = 0.594 ft2
ID = 0.87 in
Nt = A = 19.514
L x a"t
Dari Tabel 9, Kern hal 842 didapat :

Nt, standart = 26
OD = 1 in
ID shell = 10 in
Tube passes = 4 passes
square pich = 1.25 in
Chek = A = Nt,stndrt x L x a"t UD koreksi = Q

= 136.136 ft2
A x ∆T LMTD
= 30 Btu/jam.ft2. oF
Kesimpulan hasil perancangan

Shell side Tube side
IDs = 10 in OD = 1 in,16 BWG
n' = 1.25 in l = 20 ft
B = 8 in n = 4
di = 0.87 in
Pt = 1.25 in
a' = 0.594 in2
a" = 0.2618 ft2
Hot fluid : tube side, steam Cold fluid : shell side, dekstrosa
e. Menghitung Nre Tube side e. Menghitung Nre Shell

at = Nt.a' / (n.144) IDs. C. B
aS =
= 0.0268 ft2 n'.Pt.144
= 0.028 ft2
Gt = M/at
= 26256.49 lb/jam.ft2 GS = m/as
= 404676 lb/jam.ft2
Tc = 293 oF
μ steam = 0.0145 cp tc = 131 oF
(Kern Fig. 15) μ = 7.665 cp
Nret = Gt. di /(μ . 2,42)
= 650987.48 De = 0.99 = 0.08 ft
Gs . De
NreS =
μ . 2,42
f. Kondensasi steam = 1799.84
hio = 1500 Btu/jam.ft2.oF
JH = 20 Btu/jam.ft2.oF
g. Menghitung tw (Kern, Fig. 28)
hio (Tc-tc)
tw = tc =
hio + ho/φs f. Menghitung harga koefisien film
= 120 Fo perpindahan panas ho
k = 2.99 Btu/jam.ft2.(oF/ft)
cp = 0.84 Btu/lb.oF
ho/φs = JH (k/de) (cp.μ /k)1/3

= 517
saat tw = 120 oF
μ = 3.74 cp
φs = (μ /μw)0.14
= 1.106
ho = (ho/φs) . φs
= 572 Btu/jam.ft2.oF
h. Mencari tahanan panas pipa bersih (Uc)

ho x hio
Uc = = 414.015 Btu/jam.ft2.oF
ho + hio
i. Mencari tahanan panas pipa terpakai (UD)
Uc - UD
Rd =
Uc x UD
= 0.0309 jam.ft2.oF/Btu > 0,001
Evaluasi Pressure Drop

Hot fluid : Tube side, steam Hot fluid : Shell side, larutan dekstrosa
j. Menghitung Nre pipa dan friksi j. Menghitung Nre pada shell
Nre t = 650987.48 Nre s = 1799.84
f (dicari pada Fig.26 Kern) = 0.0001 f (dicari pada Fig.29 Kern) = 0.0027
s = 1 s = 1.19
h. Menghitung ∆P pada tube karena pipa h. Menghitung ∆P pada shell

panjang
f.Gt2.L.n f.Gs2. IDs.(N+1)
∆Pl = ∆Ps =
5.22.1010.di.Sg.φt 5.22.1010.de.Sg.φs
= 0.0015 psi = 1.9505 psi
< 10 psi memenuhi
i. Menghitung ∆P pada tube karena passes

Gt = 26256.49 lb/jam.ft2
v2/2g' = 0.0025 (Kern, fig 27)
∆Pn = (4n/s)(v2/2g)
= 0.04 psi
j. Mencari ∆P total pada tube

∆Pt = ∆Pl + ∆Pn
= 0.0415 psi
< 2 psi memenuhi
Nama Alat / Kode Heater / E - 211
Fungsi Memanaskan suhu masuk ke reaktor
hidrogenasi
Tipe Shell and Tube Heat Exchanger
Shell side Tube side
IDs = 10 in OD = 1 in,16 BWG
n' = 1.25 l = 20 ft
B = 8 in n = 4
di = 0.87 in
susunan persegi, Pt=1.25 in, de = 0.99 in
a' = 0.594 in2
a" = 0.2618 ft2
5. TANGKI PENAMPUNG RANEY NICKEL (F-211)

Fungsi : Menyimpan katalis Raney Nickel
Bentuk : Silinder dengan tutup atas berbentuk standard dished head dan tutup bawah
berbentuk konis dengan sudut 120o
Bahan Kontruksi : Carbon Steel SA 129 Grade A
Pengelasan : double welded butt joint
Faktor korosi : 1/8 in
Jumlah : 1 buah
Ni 53.104 0.96 8.9 8861.5520 0.006
Al2O3 2.124 0.04 3.99 3972.7632 0.0005
Total 55.228 1 0.007
mtotal
ρcampuran =
Vtotal
55.228
=
0.007
= 528.226 lb/ft3

= 0.014 ft3/jam
= 0.000004 ft3/s
Asumsi : Tangki menampung kebutuhan Raney Nickel untuk 30 hari

Volume liquid = 80% volume tangki

24 jam
= 0.014 ft3/jam x 30 hari x
1 hari
= 10.36 ft3
100
80
= 12.951 ft3

Tangki berupa silinder tegak dengan tutup atas standard dished head dan tutup bawah konis
Asumsi: dimensi tinggi silinder / diameter bejana (Ls/D) = 1.5
1 (Kusnarjo, hal 7)
4
1
= π x D2 x 1,5D
4
= 0,25 x 1,5 x 3,14 x D3
= 1.178 x D3
Volume konis =
24 x tan (0,5α)
π x D3
=
24 x tan (0,5x120°)
3.14 x D3
=
24 x tan 60°
= 0.076 x D3
Volume total = volume silinder + volume konis + volume tutup atas

12.951 = 1.178 x D3 + 0.076 x D3 + 0.0847 x D3
12.951 = 1.34 x D3
D3 = 9.681 ft3
D = 2.131 ft = 0.65 m = 25.58 in
= 1.5 x 2.167
= 3.25 ft = 0.99 m = 39 in
OD
Tinggi konis (Hc) =
2 x tan (0,5α)
2.17
=
2 x tan 60°
= 0.625 ft = 0.19 m = 22.517 in
Menghitung bagian dished head (tutup atas) :

Tinggi tutup (Hd) = 0.169 x OD
= 0.366 ft = 0.11 m = 4.394 in
Tinggi bejana (H) = tinggi silinder (Hs) + tinggi konis (Hc) + tinggi dished head (Hd)
= 3.25 + 0.625 + 0.366
= 4.24 ft = 1.29 m

π
10.3608 = OD2 x Lls + 0.0755 x OD3
4
π
10.3608 = x 2.132 x Lls + 0.0755 x 2.133
4
9.6295 = 3.566 Lls
Lls = 2.701 ft = 0.823 m
OD
2 x tan (0,5α)
2.13
=
2 x tan (0,5α)
= 0.62 ft = 0.19 m

= 2.701 + 0.615
= 3.316 ft = 1.011 m

= 8461.090 kg/m3 x 9.80 m/s2 x 1.011 m
= 83822.867 N/m2 = 12.19 psi
= 14.7 + 12.19
= 26.892 psi

= 29.582 psi

Dari Brownell & Young hal 342, diperoleh
1. Material yang digunakan = Carbon Steel SA 129 Grade A
4. Faktor korosi ( C ) = 2/16 in
6. Diameter tangki (OD) = 2.167 ft
Pi x OD
t silinder = + C
2 (f.E + 0,4 Pi)
29.582 x 26
= + 2/16
2 (10000 x 0.8 + 0,4 x 29.582)
= 0.048 + 2/16
= 0.173 in = 3/16 in
tebal shell standard= 3/16 in = 0.005 m
ID = 26 - 2 x 3/16
ID = 25.625 in = 0.651 m

Berdasarkan tabel 5.7 Brownell & Young, dipilih
OD = 26 in
ts = 3/16 in
maka, r = 24 in
icr = 1 5/8 in
sf = 1 1/2 - 2 1/4 (Diambil sf = 2 in)
0,885 x Pi x r
t ha = + C
(f. E - 0,1 Pi)
0.885 x 29.582 x 24
t ha = + 2/16
(10000 x 0,8 - 0,1 x 29.582)
t ha = 0.079 + 2/16
t ha = 0.204 in
Tebal tutup standard = 1/4 in = 0.006 m
a = 0.5 x ID = 0.5 x 25.625 = 12.81 in
AB = 0.5 ID - icr = 12.81 - 1 5/8 = 11.19 in
BC = r - icr = 24 - 1 5/8 = 22.375 in
b = r - (BC2 - AB2) 1/2 = 24 - 19.4 = 4.62 in
AC = (BC2 - AB2)1/2 = ( 500.6 - 125.16 ) 1/2
= 19.38 in
OA = t + b + sf = 0.250 + 4.62 + 2
= 6.873 in
Pi x OD
t hb = + C
4 (f E - 0,6 Pi) cos α
29.582 x 26
= + ###
4(10000 x 0,8-0,6 x 29.582)cos 1200
= 0.155 in

Faktor korosi (c) 2/16
OD 26 in
ID 25.625 in
Tebal Tinggi
Tutup bawah (thb) 3/16 in Tutup bawah 22.517 in
Jumlah = 1 Buah
6. TANGKI PENYIMPAN HIDROGEN (F-213)

Fungsi : Menyimpan feedstock gas hidrogen untuk digunakan sebagai reaktan
dalam reaksi hidrogenasi katalitik.
Kondisi operasi :
P operasi = 175 atm
Pdesain = 1.1 x P operasi
P desain = 192.5 atm
Kapasitas penyimpanan gas ditetapkan untuk = 30 hari

Laju alir massa H2 = 29.775 kg/jam
BM Hidrogen = 2.016 kg/kmol
ρ Hidrogen = 0.08988 g/cm3 = 89.88 kg/m3
= 30 kg/jam x 24 jam x 30 hari

Vol gas
89.88 kg/m3
= 238.52 m3
Tangki untuk gas berbentuk bola (Spherical)

Vmaks = 15000 m3/tangki (Ulrich, Tabel 4-27, Hal 249)
π D3
V = = 238.52 m3
V = = 238.52 m3
6
D3 = 455.36 m
D = 7.693 m
Dmaks = 30 m (Ulrich, Tabel. 4-27, hal 249)
Perhitungan tebal bejana (Ulrich) =

P = 175 x 14.7 = 2573 psi
D = 7.693 m = 302.89 in
R = D/2 = 151.44 in
Untuk hastelloy C-22

f = 111000 psi
c = 3 mm = 0.118 in
Dari persamaan 4-115 (Ulrich, hal 250)

pR
ts = + C
(1,8 f - 0,2 p)
2573 x 151.44
ts = + 0.118
1.8 x 111000 - 0.2 x 2573
ts = 2.073 in
No.Alat F-213
Menyimpan feedstock gas hidrogen untuk digunakan sebagai
Fungsi
reaktan dalam reaksi hidrogenasi katalitik.
Bentuk bejana Bola
Diameter bejana 7.693 m
Tebal bejana 2.073 in
Volume bejana 238.52 m3/tangki
Jumlah 1 unit
Bahan konstruksi Hastelloy C22
7. KOMPRESSOR H2 (G-214)
Fungsi : Menaikkan tekanan feed gas Hidrogen dari 125 atm ke 175 atm
Tipe : Centrifugal Compressor
Kondisi Operasi
Suhu Masuk (Ts) = 140 oC = 284.00 o
F
Tekanan Masuk (Ps) = 125 atm = 1836.99 psi
Tekanan Keluar (Pd) = 175 atm = 2571.78 psi
Rate massa = 2.41 kg/hr
Rate mol = 1.196 kmol/jam
Density H2 = 89.88 kg/m3
Volume = 0.027 m3/hr
Rasio spesific heat mix = 1.41
A. Overall Stages
N = 1.00 stages
𝑟=√(𝑁x(𝑃 𝑜𝑢𝑡)/(𝑃 �𝑛))
r = 1.18 ( memenuhi )
B. Kapasitas Power (BHP)

1. Kapasitas Volume
Menghitung bhp/MMSCFD menggunakan persamaan (12-27), Ludwig vol III
 kapasitas
bhp   bhp / MMSCFD x 6

 10 
dimana : bhp = brake horse power
MMSCFD = Million Standard Cubic Feet per 24 hour day, yaitu
kapasitas inlet pada kondisi 14,4 psia dan suction temperatur = 86 oF
Dengan nilai Rc = 1.40 , k= 1.41
Dari fig. 12-17A, Ludwig vol III diperoleh nilai bhp/MMCSFD =25
Menghitung kapasitas inlet gas H2

Volume 1 gmol gas pada 140140
C, C
o o
125 atm125 atm
22,4 L x 1.00 bar x 413.15 K
=
126.656 bar 273.15 K
= 0.27 L
Rate mol = 1.196 kgmol/jam

Volume gas = 0.27 lt x 1.20 kgmol x 1000
= 319.83 liter/jam (pada 140 oC, 125 atm)
= 271.08 CFD (Cubic Feet per day)
karena nilai bhp/MMSCFD yang diperoleh berdasarkan kondisi 14.4 psia
dan suction temperatur 86 oF maka :
 T1  P 
V1  V 0 
 T 
 

   P1 
dimana P = 14,4 psia 0
284 oF 14.4
Volume gas = 271.08 CFD x x
86 oF 1836.99
= 7.02 CFD
bhp = (bhp/MMCSFD) dari grafik x (Volume gas/106)
= 25 x ( 7.02 / 106 )
= 0.00018 hp
Efisiensi ditentukan = 0.83 (Timmerhaus hal 529)

Sehingga power kompresor = W / Efisiensi
= 0.00018 / 0.83
= 0.00021 hp
= 0.00016 kW
Nama Alat / Kode Kompresor / G – 212
Fungsi Menaikkan tekanan feed gas Hidrogen dari 125 atm ke 175 atm
Tipe Centrifugal kompresor
Kondisi operasi Kondisi operasi
Inlet Tekanan 125 bar
Outlet Tekanan 175 bar
BHP 0.00018 hp
Power 0.00021 hp
Jumlah 1 Buah
8. REAKTOR HIDROGENASI (R-210)

Fungsi : Untuk mereaksikan larutan dekstrosa menjadi sorbitol dengan penambahan
gas H2 dan katalis Raney Nickel
Bentuk : Silinder dengan tutup atas dan bawah berbentuk standard dished head
Bahan Kontruksi : Plate Steel SA-167 tipe 304 grade 3
- Memiliki allowable working stress yang sesuai
- Bahan tahan terhadap korosi
Faktor korosi : 2/16
Jumlah : 1 buah

Air 2445.49 0.4718 1.00 931 2.63
Dekstrin 1.53 0.0003 1.038 966 0.002
Dekstrosa 2548.98 0.4918 1.56 1454 1.75
Maltosa 101.96 0.0197 1.54 1433 0.071
Ni 53.10 0.0102 8.9 8282 0.006
Al2O3 2.12 0.0004 3.99 3713 0.0006
H2 29.78 0.0057 0.0696 65 0.4597
Total 5182.96 1 4.92
mtotal
ρcampuran =
Vtotal
5182.96
=
4.92
= 65.751 lb/ft3
Viskositas (m) larutan = 7.665 cP
= 0.0052 lbm/ft.s
= 0.0077 Pa. s

massa larutan
Rate bahan masuk =
ρ larutan
11426.35 lb/jam
=
65.751 lb/ft3
= 173.782 ft3/jam
= 0.0483 ft3/s = 0.0014 m3/s
volume liquid = 80% volume tangki

= 173.782 ft3/jam x 1 jam
= 173.782 ft3
100 x 173.782 ft3
Volume tangki =
80
= 217.23 ft3

Tangki berupa silinder tegak dengan tutup atas dan bawah standard dished head
1 (Kusnarjo, hal 7)
4
1
= π x D2 x 1,5D
4
= 0,25 x 1,5 x 3,14 x D3
= 1.178 x D3
Volume tutup bawah = 0.0847 x D3 (Kusnarjo, hal 7)
Volume total = Volume silinder + Volume bawah + Volume tutup atas

217.23 = 1.1775 x D3 + 0.0847 x D3 + 0.0847 x D3
217.23 = 1.35 x D3
D3 = 161.3 ft3
D = 5.443 ft
D = 1.66 m = 65.32 in
Tinggi bagian silinder (L= 1.5 x OD
= 1.5 x 5.5
= 8.25 ft = 2.51 m = 99 in
= 0.930 ft = 0.28 m
= 11.15 in
= 0.930 ft = 0.28 m
Tinggi bejana (H) = Tinggi silinder (Hs) + Tinggi dished head (Hd) + Tinggi dished head(Hd)
= 8.25 + 0.930 + 0.930
= 10.11 ft = 3.08 m
= 11.15 in

Volume liquid = Volume liquid dalam silinder + Volume liquid pada tutup bawah
π
173.78 = x OD2 x Lls + 0.0847 x OD3
4
173.78 = π x 5.52 x Lls + 0.0847 x 5.52
4
160.12 = 23.26 Lls
Lls = 6.884 ft = 2.099 m
Tinggi liquid pada tutup bawah = 0.169 x OD
= 0.92 ft = 0.28 m
Total tinggi liquid = Lls + tinggi liquid pada tutup bawah

= 6.884 + 0.92
= 7.80 ft = 2.38 m

= 1053.197 kg/m3 x 9.80 m/s2 x 2.379 m
= 24557.92745 N/m2 = 3.572 psi
= 14.70 + 3.572
= 18.27 psi

= 20.10 psi

1. Material yang digunakan = Plate steel SA-167 Tipe 304 grade 3
Pi x OD + C
t silinder =
2 (f.E + 0,4 Pi)
20.10 x 66
= + 2/16
2 (18750 x 0,8 + 0,4 x 20.36)
= 0.044 + 2/16
= 0.169 in = 3/16 in
Tebal shell standard= 3/16 in (Brownell & Young , tabel 5.7, hal 89)
ID = 66 - 2 X 3/16
ID = 65.63 in
OD = 66 in
ts = 3/16 in
maka, r = 72 in
icr = 4 3/8
sf = 1 1/2 - 2 1/4 (Diambil sf = 2 in)

t ha = + C
2 (f.E - 0,1Pi)
0.885 x 20.10 x 72
t ha = + 2/16
2 (18750 x 0,8 - 0,1 x 20.36)
t ha = 0.0427 + 2/16
t ha = 0.168 in
a = 0.5 x ID = 0.5 x 65.63 = 32.81 in
AB = 0.5 ID - icr = 32.81 - 4 3/8 = 28.44 in
BC = r - icr = 72 - 4 3/8 = 67.63 in
b = r - (BC - AB )
2 2 1/2
= 72 - 61.4 = 10.64 in
AC = (BC2 - AB2)1/2 = ( 4573.1 - 808.69 ) 1/2
= 61.36 in
OA = t + b + sf = 0.19 + 10.64 + 2
= 12.83 in
Tutup bawah berbentuk standard dished head

0,885 x Pi x r
t hb = + C
2 (f.E - 0,1Pi)
0.885 x 20.10 x 66
t hb = + 2/16
2 (18750 x 0,8 - 0,1 x 20.36)
t hb = 0.04 + 2/16
t hb = 0.164 in
h. Pengaduk
Digunakan pengaduk berjenis flat six blade turbine with disk dengan 4 buah baffles
Da/Dt = 0.35 Da = 0.587 m = 1.92 ft
W/Da = 0.20 W = 0.117 m = 0.38 ft
L/Da = 0.25 L = 0.147 m = 0.48 ft
C/Dt = 0.333 C = 1.833 m = 6.01 ft
J/Dt = 0.083 J = 0.140 m = 0.46 ft
N = 175 rpm = 2.92 rps = 10500 rph
Dimana: (Geankoplis, hal 158)
Da = diameter impeler
Dt = diameter tangki
W = lebar pengaduk
L = panjang daun pengaduk
C = jarak pengaduk dari dasar tangki
J = lebar baffle
N = kecepatan putar
Nre = Da2 x N x ρ
µ
= 0.3443 x 2.92 x 1053.2
7.665
= 137.967
Dari Figure 3.4-5 Geankoplis hal. 159, diperoleh:

Np= 4.0
P
Np=
ρ x N3 x Da5
P = Np x ρ x N3 x Da5
= 4.0 x 1053 x 24.812 x 0.0695
= 7268.73 J/s = 7.269 kW
= 9.74 hP
Perhitungan coil
T1 = 80 o
C t1 = 145 o
C
= 176 o
F = 293 o
F
T2 = 140 o
C t2 = 145 o
C
= 284 o
F = 293 o
F
Dt1 = 9 o
F
Dt2 = 117 oF
a. Neraca energi
Q kebutuhan steam = 5086807.741 kJ/jam
= 4821362.853 Btu/jam
M steam = 2388.543 kg/jam
= 5265.83 lb/jam
b. LMTD
(Dt1-Dt2)
DtLMTD = = 42.1 o
C
ln(Dt1/Dt2)
Ditetapkan spasi antara tangki dan jacket sp = 0.5 in

OD tangki = 66 in
ID jacket = OD tangki + 2 sp
= 67 in
= 1.702 m
Diameter ekivalen (De) = {(ID jacket)2-(OD tangki)2}/OD tangki

= 4489 - 4356
66
= 2 in
= 0.17 ft = 0.05 m
Flow area as = 1/4 p {(ID jacket)2-(OD tangki)2}

= 1/4 x p x De x (OD tangki)
= 0.25 x 3.14 x 2 x 66
= 104.50 in 2
= 0.73 ft2 = 0.07 m
Kecepatan steam
v = M
r x as
= 5265.83
57.2 x 0.73
= 127 ft/jam
m = 7.665 cp = 0.0052 lb/ft.s

k = 0.3334 Btu/(j)(ft2)(oF/ft)
Cp = 1.0 Btu/lb oF
Dari Fig 20.2 hal 718, Kern

NRe L2 N r
=
m
= 0.2 x 10500 x 65.75
18.5493
= 8619.769718
jH = 150 Btu/hr.ft2.F
(cp x μ)1/3 = 2.844

k
μ
( )0,14 = 1.00
μw
ho = JH x (k/D) x (cpµ/k)1/3 (μ/μw)0,14

= 846.75 Btu/hr.ft2.F
hio = 1500 Btu/hr.ft2.F
Mencari tahanan panas pipa bersih (Uc)

hio x ho
Uc =
hio + ho
1500 x 846.75
=
1500 + 846.75
= 541.23 btu/j.ft2.oF
Mencari tahanan panas pipa terpakai (Ud)

1 1
= + Rd
Ud Uc
ditetapkan Rd = 0.002 hr.ft2.oF/Btu
1 1
= + 0.002
Ud 541.23
Ud = 259.90 btu/j.ft2.oF
Q = 5086807.74 kJ/jam = 4821362.85 Btu/jam
Q = Ud x A x DTLM
Q 4821362.85
A = =
Ud x DTLM 259.90 x 42.1
= 440.58 ft2
Nomor Alat R-210
Tipe Silinder dengan tutup atas dan bawah berbentuk standard
dished head dengan pengaduk dan steam jacket
Untuk mereaksikan larutan dekstrosa menjadi sorbitol
Fungsi
dengan penambahan gas H2 dan katalis Raney Nickel
Bahan Plate steel SA-167 Tipe 304 grade 3
OD 66 in
ID 65.6 in
Tebal Tinggi
Jumlah = 1 Buah
Pengaduk
Jenis Flat six blade turbine with disk dengan 4 baffle
Power 9.74 hp
Kecepatan 175 rpm
Jaket
sp 0.5 in
Diameter 67 in
Rd 0.002 hr.ft2.oF/Btu
Uc 541.23 btu/j.ft2.oF
Ud 259.90 btu/j.ft2.oF
A 440.58 ft2
9. TANGKI PENDINGIN (F-214)

Fungsi : Mendinginkan larutan sorbitol dari reaktor hidrogenasi
Bentuk : Silinder dengan tutup atas dan tutup bawah berbentuk standard dished head
Bahan Kontruksi : SA 167 tipe 304 Grade 3
Jumlah : 1 buah
Larutan sorbitol T1= 140°C
Air Pendingin t1= Air pendingin t2=

30°C 48°C
Larutan sorbitol T2=
55°C

Dekstrosa 154.247 0.0298 1.56 1451.642 0.11
Dekstrin 1.529 0.0003 1.038 965.901 0.002
Air 2445.5 0.4721 1.00 930.540 2.63
Maltosa 5.661 0.0011 1.54 1433.032 0.004
Sorbitol 2421.530 0.4674 1.119 1041.274 2.33
Maltitol 96.861 0.0187 1.489 1385.574 0.07
Ni 53.104 0.0103 8.90 8281.806 0.006
Al2O3 2.124 0.0004 3.99 3712.855 0.0006
Total 5180.545 1 5.142
mtotal
ρcampuran =
Vtotal
5180.545
=
5.142
= 62.895 lb/ft3
= 0.0012 lb/ft.s
= 0.00184 Pa.s

= 181.59 ft3/jam
= 0.0504 ft3/s
= 0.0014 m3/s

= 181.59 ft3/jam x 1 jam
= 181.59 ft
3
Volume tangki = 100 x 181.59 ft3
80
= 226.987 ft3

Volume silinder = 1 (Kusnarjo, hal 7)
π x D2 x Ls
4
= 1
π x D2 x 1,5D
4
= 0,25 x π x 1,5 x D3
= 1.178 x D3
Volume tutup bawah = 0.0847 x D3
Volume tutup atas = 0.0847 x D3

226.987 = 1.1775 x D3 + 0.0847 x D3 + 0.0847 x D3
226.987 = 1.35 x D3
D3 = 168.5 ft3
D = 5.524 ft
D = 1.68 m = 66.28 in
Standard diameter OD = 72 in = 6 ft = 1.83 m
= 1.5 x 6
= 9 ft = 2.74 m = 108 in
= 1.014 ft = 0.31 m
= 12.17 in

= 1.014 ft = 0.31 m
= 12.17 in
Tinggi bejana (H) = Tinggi silinder (Hs) + 2 x Tinggi dished head (Hd) + 2 sf
= 9 + 1.014 + 1.014
= 11.03 ft = 3.361 m

π
181.5894 = x OD2 x Lls + 0.0847 x OD3
4
181.5894 = π x 4,142 x Lls + 0.0847 x 4,143
4
167.3153 = 23.95 Lls
Lls = 6.986 ft = 2.13 m

= 0.93 ft = 0.28 m

= 6.986 + 0.93
= 7.919 ft = 2.41 m

= 1007.445 kg/m3 x 9.80 m/s2 x 2.41 m
= 23837.76414 N/m2 = 3.467 psi
= 14.7 + 3.47
= 18.17 psi

= 19.98 psi

1. Material yang digunakan = SA 167 tipe 304 Grade 3
6. Diameter tangki (OD) = 6 ft
Pi x OD (Kusnarjo, hal 15)

t silinder = + C
2 (f.E + 0,4 Pi)
19.98 x 72
= + 2/16
2 (18750 x 0,8 + 0,4 x 19.98)
= 0.048 + 2/16
= 0.173 in = 3/16 in
Tebal shell standard = 3/16 in = 0.005 m
(Brownell & Young , tabel 5.7, hal 89)
ID = 72 - 2 X 3/16
ID = 71.63 in

OD = 72 in
ts = 3/16 in
maka, r = 72 in
icr = 4 3/8
sf = 1 1/2 - 2 1/4 (Diambil sf = 2 in)

t ha = + C
2 (f.E - 0,1Pi)
0.8850 x 19.98 x 72
t ha = + 2/16
2 (18750 x 0,8 - 0,1 x 19.98)
t ha = 0.042 + 2/16
t ha = 0.17 in
a = 0.5 x ID = 0.5 x 71.63 = 35.81 in
AB = 0.5 ID - icr = 35.81 - 4.4 = 31.44 in
BC = r - icr = 72 - 4.4 = 67.63 in
b = r - (BC - AB )
2 2 1/2
= 72 - 59.9 = 12.13 in
AC = (BC2 - AB2)1/2 = ( 4573.1 - 988.32 ) 1/2
= 59.87 in
OA = t + b + sf = 0.19 + 12.13 + 2
= 14.31 in

0,885 x Pi x r
t hb = + C
2 (f.E - 0,1Pi)
0.885 x 19.98 x 72
t hb = + 2/16
2 (18750 x 0,8 - 0,1 x 19.98)
t hb = 0.042 + 2/16
t hb = 0.167 in

Di, opt = 0,363 x Qf0.45 x r0.13 (Timmerhaus 4th, hal 496)
= 0.363 x 0.052 x 2.4571
= 0.047 m
= 1.842 in
Ditetapkan diameter nominal : 2 in sch 40 (Geankoplis App A.5.1)
ID = 2.067 in
= 0.172 ft
A = 0.02330 ft2
Nre = 1280. r. Q (Timmerhaus 4th, hal 497)

Di. m
= 1280 x 1007.445 x 0.0014
0.0468 x 1.840
= 39379.74 (memenuhi)
Nre > 2100, maka asumsi awal bahwa aliran turbulen benar
Da/Dt = 0.35 Da = 0.640 m = 2.10 ft
W/Da = 0.20 W = 0.128 m
L/Da = 0.25 L = 0.160 m
C/Dt = 0.333 C = 0.610 m
J/Dt = 0.083 J = 0.152 m
N = 150 rpm = 2.50 rps
W = lebar pengaduk
J = lebar baffle
N = kecepatan putar
Da2 x N x ρ
Nre =
µ
0.4097 x 2.5 x 1007.445
=
1.84
= 560.87
Np = 4
P
Np =
ρ x N3 x Da5
= 4 x 1007.445 x 15.625 x 0.1074
= 6765.08 J/s = 6.765 kW
= 9.07 hP
Perhitungan coil pendingin

T1 = 140 oC t1 = 30 o
C
= 284 o
F = 86 o
F
T2 = 55 C
o t2 = 48 o
C
= 131 o
F = 118 o
F
Dt1 = 45 o
F
Dt2 = 166 o
F
a. Neraca energi
Q pendingin = 1549498.51 kJ/jam
= 1468641.03 Btu/jam
M pendingin = 14168.96 kg/jam
= 31237.17 lb/jam
b. LMTD
(Dt1-Dt2)
DtLMTD = = 93 o
F
ln(Dt1/Dt2)
c. Temperatur kalorik
284 + 131
Tc = = 208 o
F
Tc = = 208 o
F
2
86 + 118
tc = = 102 o
F
2
d. Perhitungan diameter pipa coil 2 in sch 40

di = 2.067 in = 0.172 ft
do = 2.380 in = 0.198 ft
a' = 3.35 in2 = 0.0233 ft2
a" = 0.622 ft2/ft
(Kern, Table 11 hal 844)
Menghitung ho dan hio
Bagian bejana (larutan sorbitol) Bagian coil (water)
Da = 2.10 ft Menghitung Nre
N = 9000 rps Pada Tc = 208 o
F
ρ = 62.9 lbm/ft3 μ = 0.8 cp
μ = 4.451 lb/ft.hr = 0.0005 lb/ft. jam
OD = 6 ft
Menghitung Nre at = a'
NRe = ρ x Da2 x N = 0.023 ft2
μ 2,42
62.9 x ( 2.10 )2 x 9000 m
= Gt =
10.771 at
= 231652 31237
=
0.0233
jH = 1700 Btu/hr.ft2.F 13427.32 lb/jam ft2
(Kern, Fig.20.2 hal 718)
tc = 102 oF di x Gt
Nre =
cp = 1 Btu/lb oF μ
k = 0.9 x k air 0.172 x 13427
=
(Kern, hal 161) 0.0005
k = 0.31 Btu/hr.ft2.(F/ft) = 4302
(Kern, Table 4 hal 800)
(cp x μ)1/3 jC = 160 Btu/hr.ft2.F
= 2.439
k (Kern, Fig.20.2 hal 718)
ρ = 62.5 lb/ft3
μ Gt
( ) = 1 v =
μw 3600 x ρ
13427.32
ho = JH x (k/D) x (cpµ/k)1/3(μ/μw)0,14 3600 x 62.5 lb/ft3
= 212.0 Btu/hr.ft2.F = 0.0597 ft/s
(cp x μ)1/3
= 0.181
k
μ
( ) = 1.00
μw
hi = Jc x (k/D) x (cpµ/k) (μ μw)

1/3 / 0,14
hi = 60.0 Btu/hr.ft2.F
OD
hio = hi x
ID
0.17
= 60.0 x
0.20
= 52.1 Btu/hr.ft2.F
Mencari tahanan panas pipa bersih (Uc)

hio x ho
Uc =
hio + ho
52.1 x 212
=
52.1 + 212
= 41.83 btu/j.ft2.oF
Mencari tahanan panas pipa terpakai (Ud)

1 1
= + Rd
Ud Uc
ditetapkan Rd = 0.002 hr.ft2.oF/Btu
1 1
= + 0.002
Ud 41.83
Ud = 38.60 btu/j.ft2.oF
Q = 1549498.51 kJ/jam = 1468641.03 btu/jam

Q = Ud x A x DTLM
Q 1468641.03
A = = = 411.05 ft2
Ud x DTLM 38.6 x 93
A 411.05
L = = = 660.85 ft
a" 0.62
Asumsi : Diameter coil (Dc) = 3 ft
Jarak antara 2 lilitan coil (lc) = 0.1 ft = 1.2 in
A = Nc x π2 x Dc x Dt
411.05 = Nc x 9.86 x 3 x 0.198
Nc = 70.1
= 21 lilitan
Asumsi : jarak antara dasar tangki dan coil = 0.5 ft

Tinggi coil = banyak lilitan x Dcoil + jarak dasar tangki dan coil
= 4.67 ft = 1.42 m (memenuhi)
Nomor Alat F-214
Tipe Silinder dengan tutup atas dan bawah berbentuk standard
dished head
Fungsi Mendinginkan larutan sorbitol dari reaktor hidrogenasi
Bahan Plate Steel SA 167 tipe 304 Grade 3
OD 72 in
ID 71.6 in
Tebal Tinggi
Jumlah = 1 Buah
Pengaduk
Jenis Flat six blade turbine with disk dengan 1 buah baffle
Power 9.07 hp
Kecepatan 150 rpm
Jaket
Rd 0.002 hr.ft2.oF/Btu
Uc 41.83 btu/j.ft2.oF
Ud 38.60 btu/j.ft2.oF
Banyak lilitan 21 buah
Diameter coil 3 ft

1
4 m
2.41 m
1m
2 2.5
Fungsi : Memompa sorbitol dari tangki pendingin menuju tangki karbonasi

- Dapat digunakan memompa liquid yang mengandung katalis

Komponen Massa (kg) x s.g r (kg/m ) 3
V (m3)
Dekstrosa 154.247 0.0298 1.56 1553.261 0.099
Dekstrin 1.529 0.0003 1.038 1033.516 0.001
Air 2445.5 0.4721 1.00 995.680 2.456
Maltosa 5.661 0.0011 1.54 1533.347 0.004
Sorbitol 2421.530 0.4674 1.119 1114.166 2.173
Maltitol 96.861 0.0187 1.489 1482.568 0.065
Ni 53.104 0.0103 8.90 8861.552 0.006
Al2O3 2.124 0.0004 3.99 3972.763 0.001
Total 5180.545 1 4.806
mtotal
ρcampuran =
Vtotal
5180.545
=
4.806
= 67.298 lb/ft3
= 0.0012 lb/ft.s

= 169.709 ft3/jam
= 0.047 ft3/s
= 0.0013 m3/s

keterangan :
Di optimum = 3.9 x 0.0471 0.45 x 67.298 0.13

= 1.705 in
Dipilih pipa : 2 in sch 40 (Geankoplis. App A-5-1)
OD pipa = 2.375 in = 0.198 ft

ID pipa = 2.067 in = 0.172 ft
A pipa = 0.02330 ft2
Q 0.047 ft3/s
v pipa = =
A pipa 0.02330 ft2
= 2.023 ft/s

ID x v x ρ
NRe =
μ
0.172 x 2.023 x 67.298
=
0.0012
Perhitungan Friksi
A2
Kc = 0,55 x (1 - )
A1
maka : A2 <<<< A1
Kc = 0.55
hc =
2 α gc
0.55 x ( 2.023 2)
hc =
2 x 1 x 32.174
= 0.035 ft.lbf/lbm

ID = 0.172 ft
Nre = 18971
dengan ε = 0.000046 m = 0.0002 ft
0.0002
ε/D =
0.172
ε/D = 0.00088
Panjang pipa dari :

tangki F-214 ke elbow 1 = 1 m = 3.28 ft
elbow 1 ke pompa = 2 m = 6.56 ft
pompa ke elbow 2 = 2.5 m = 8.2 ft
elbow 2 ke elbow 3 = 4 m = 13.1 ft
elbow 3 ke M-310 = 1 m = 3.28 ft
Panjang pipa lurus total (ΔL) = 10.5 m = 34.5 ft
4f x ΔL x v2
Ff =
D x 2 gc
0.03 x 34.5 x 4.09
=
0.172 x 64.348
= 0.382 ft.lbf/lbm


hf = Kf x
2 x gc
( 2.023 )2
= 6.00 x
64
= 0.382 ft.lbf/lbm
hf = Kf x
2 x gc
( 2.023 )2
= 0.75 x
64
= 0.048 ft.Ibf/Ibm

hex =
2 α gc
dimana : Kex = 0.55 (1-(A3/A4))2
maka : A3 <<<<<<< A4
Jadi Kex = 0.55
0.55 x ( 2.023 )2
hex =
2 x 1 x 32.174
= 0.03 ft.lbf/lbm

= 0.035 + 0.382 + 0.525 + 0.03
= 0.98 ft.lbf/lbm

0 = P2 - P1 + (Z2 - Z1)g + (v22 - v12) + ΣF + Ws
ρ gc 2 α gc
-Ws = P2 - P1 + (Z2 - Z1)g + (v22 - v12) + ΣF
ρ gc 2 α gc
Dimana
P1 = 101.33 kPa
P2 = 101.33 kPa
ΔP = P2 - P1 = 101.33 - 101.33
= 0 kPa
v1 = 0 Z2 = 5.00 ft = 16.41 ft
v2 = 2.023 ft/s
- Ws = P2 - P1 + (Z2 - Z1)g + (v22 - v12) + ΣF
ρ gc 2 α gc
- Ws = 0.00 + 167.38 + 4.09 + 0.98
67.30 32.174 64.35
- Ws = 0 + 5.20 + 0.064 + 0.98

Diperoleh efisiensi pompa = 50.48%
Ws = ( - η Wp )
6.242 = - 50.48% x Wp
Wp = - -6.242
50.48%
= 12.37 ft.lbm/lbf
550
= 12.37 x 11421.030
550
= 256.784 hp

256.784
0.92
0.7457 kW
= 279.113 hp x
1 hp
= 208.13 kW

0 + 14.7 x 2.31
=
s.g.
= 31.36 ft
Pressure x 2.31
=
s.g.
31.36 x 2.31
=
1.08
= 66.922 ft
Ff = 0.382 = 0.01 ft
=
2g 64.35
= 11.20 ft
= -24.36 ft = -7.425 m

n(Q)0.5/(NPSH)0.75 = C
(Rule of thumb, 7000 - 10000)
diperoleh :
No.Alat L-311
Fungsi Memompa sorbitol dari F-214 ke M-310
Effisiensi pompa 50.48%
Power 279.113 hp
16. TANGKI PENAMPUNG KARBON AKTIF (F-312)

Fungsi : Menampung karbon aktif
Bahan Kontruksi : Carbon Steel SA-129 grade A
Jumlah : 1 buah
Laju alir massa karbon aktif = 24.215 kg/jam = 53.386 lb/jam
Densitas (ρ) = 3495 kg/m3 = 218.18 lb/ft3

Viskositas (µ) = 5 cp = 0.0034 lb/ft.s 0.01 Pa.s

massa 53.39 lb/jam
ρ 218.18 lb/ft3
= 0.245 ft3/jam
= 0.000068 ft3/s
= 0.000002 m3/s
Asumsi : waktu tinggal = 30 hari


24 jam
= 0.245 ft3/jam x 30 hari x
1 hari
= 176.18 ft3
100
Volume tangki = x 176.18
80 ft3
= 220.220 ft3

Tangki berupa silinder tegak dengan tutup atas standart dished head dan tutup bawah conical
asumsi: dimensi tinggi silinder / diameter bejana (Ls/D) = 1.5
1 (Kusnarjo, hal 7)
4
1
= π x D2 x 1,5D
4
= 0,25 x 1,5 x 3,14 x D3
= 1.178 x D3
Volume konis =
24 x tan (0,5α)
π x D3
=
24 x tan (0,5x120°)
3.14 x D3
=
24 x tan 60°
= 0.076 x D3
Volume tutup atas = 0.0847 x D3

220.220 = 1.178 x D3 + 0.076 x D3 + 0.0847 x D3
220.220 = 1.34 x D3
D3 = 164.6 ft3
D = 5.481 ft = 1.671 m = 65.77 in
= 1.5 x 5.5
= 8.25 ft = 2.52 m = 99 in
OD
Tinggi konis (Hc) =
2 x tan (0,5α)
5.5
=
2 x tan 60°
= 1.588 ft = 0.48 m = 57.16 in

= 0.930 ft = 0.28 m = 11.15 in
= 8.25 + 1.588 + 0.930
= 10.77 ft = 3.28 m

π
176.18 = OD2 x Lls + 0.0755 x OD3
4
π
176.18 = x 5.48 x Lls + 0.0755 x 5.48
4
163.74 = 23.579 Lls
Lls = 6.944 ft = 2.117 m
OD
2 x tan(0,5α)
5.48
=
2 x tan(0,5α)
= 1.582 ft = 0.48 m

= 6.944 + 1.582
= 8.526 ft = 2.60 m

Tekanan operasi tangki sama dengan tekanan atmosfir ditambah dengan tekanan parsial bahan
= 3495 kg/m3 x 9.80 m/s2 x 2.60 m
= 89032.16501 N/m2 = 13 psi
= 14.7 + 13
= 27.65 psi

= 30.415 psi
1. Material yang digunakan = Carbon Steel SA 129 Grade A
4. faktor korosi ( C ) = 2/16
5. tekanan desain (P desain) = 30.415 psi
6. diameter tangki (OD) = 5.50 ft
Pi x OD
t silinder = + C
2 (f.E + 0,4 Pi)
30.415 x 66
= + 2/16
2 (10000 x 0.8 + 0,4 x 30.415)
= 0.125 + 2/16
= 0.250 in = 1/4 in
tebal shell standard= 1/4 in
ID = 66 - 2 X 4/16
ID = 65.50 in

OD = 66 in
ts = 1/4 in
maka, r = 66 in
icr = 4
sf = 1 1/2 - 2 1/4 (Diambil sf = 2 in)
0,885 x Pi x r
t ha = + C
(f.E - 0,1 Pi)
0.885 x 30.415 x 66
t ha = + 2/16
(10000 x 0,8 - 0,1 x 30.415)
t ha = 0.222 + 2/16
t ha = 0.347 in
a = 0.5 x ID = 0.5 x 65.50 = 32.75 in
AB = 0.5 ID - icr = 32.75 - 4 = 28.75 in
BC = r - icr = 66 - 4 = 62 in
b = r - (BC - AB )
2 2 1/2
= 66 - 54.9 = 11.07 in
AC = (BC2 - AB2)1/2 = ( 3844.0 - 826.5625 ) 1/2
= 54.93 in
OA = t + b + sf = 0.250 + 11.07 + 2
= 13.319 in

Pi x OD
t hb = + C
t hb = + C
4 (f E - 0,6 Pi) cos α
30.415 x 66
= + 2/16
4(10000 x 0,8-0,6 x 30.415)cos 1200
= 0.202 in
e. Perhitungan Diameter Nozzle

Di, opt = 0,363 x Qf0.45 x r0.13 (Timmerhaus 4th, hal 496)
= 0.363 x 0.003 x 2.888
= 0.003 m
= 0.111 in
Ditetapkan diameter nominal : 1/8 in sch 40 (Geankoplis App A.5.1)
ID = 0.269 in
= 0.022 ft
A = 0.00040 ft2
v = Q = 0.000068 = 0.17 ft/s

A 0.00040
Nre = ρ. D. v (Timmerhaus 4th, hal 497)

Dm
= 1280 x 3495 x 0.000002
0.003 x 5
= 613.08 (memenuhi)
Nre < 2100, maka asumsi awal bahwa aliran turbulen salah
Aliran Laminer
Di, opt = 3 x Qf0.45 x r0.13 (Timmerhaus 4th, hal 496)
= 0.363 x 3.150 x 4.3433
= 4.966 m
= 195.507 in
Ditetapkan diameter nominal : 1/8 in sch 40 (Geankoplis App A.5.1)
ID = 0.269 in
= 0.022 ft
A = 0.00040 ft2
Nre = 1280. r. Q (Timmerhaus 4th, hal 497)

Di. m
= 1280 x 0 x 0.000000
Nomor Alat F-312

Silinder dengan tutup atas berbentuk standard dished head
Tipe
dan tutup bawah berbentuk konis dengan sudut 120o
Fungsi Menampung karbon aktif
Bahan Carbon Steel SA 129 Grade A
OD 66 in
ID 65.50 in
Tebal Tinggi
Tutup bawah (thb) 1/ 4 in Tutup bawah 57.16 in
Jumlah = 1 Buah

Fungsi : Mereaksikan sorbitol dengan karbon aktif
berbentuk kons dengan sudut 120o
Bahan Kontruksi : Plate steel SA 167 tipe 304 grade 3
Jumlah : 1 buah
Komponen Massa (kg) x s.g r (kg/L) V (L)
Air 2445.490 0.4699 1.00 986 2.481
Dekstrin 1.529 0.0003 1.038 1023 0.001
Dekstrosa 154.247 0.0296 1.56 1538 0.100
Maltosa 5.661 0.0011 1.54 1518 0.004
Sorbitol 2421.530 0.4653 1.119 1103 2.196
Maltitol 96.861 0.0186 1.489 1468 0.066
Nikel Alloy 53.104 0.0102 8.90 8772 0.006
Al2O3 2.124 0.0004 3.99 3933 0.001
Karbon aktif 24.215 0.0047 3.51 3460 0.007
Total 5204.761 1 4.862
mtotal
ρcampuran =
Vtotal
5204.761
=
4.862
= 66.835 lb/ft3

= 0.0034 lb/ft.s
Laju alir massa =5204.761 kg/jam = 11474.4 lb/jam

massa 11474.42 lb/jam
ρ 66.835 lb/ft3
= 171.683 ft3/jam
= 0.047690 ft3/s
= 0.0014 m3/s

= 171.683 ft3/jam x 1 jam
= 171.683 ft3
100
80
= 214.603 ft3

1 (Kusnarjo, hal 7)
4
1
= π x D2 x 1,5D
4
= 0,25 x 1,5 x 3,14 x D3
= 1.178 x D3
Volume konis =
24 x tan (0,5α)
π x D3
=
24 x tan (0,5x120°)
3.14 x D3
=
24 x tan 60°
= 0.076 x D3

214.603 = 1.178 x D3 + 0.076 x D3 + 0.0847 x D3
214.603 = 1.34 x D3
D3 = 160.4 ft3
D = 5.434 ft = 1.656 m = 65.20 in
Standard diameter OD = 66 in = 5.50 ft
= 1.68 m

= 1.5 x 5.50
= 8.25 ft = 2.51 m = 99.00 in
OD
Tinggi konis (Hc) =
2 x tan(0,5α)
5.50
=
2 x tan 60°
= 1.588 ft = 0.48 m = 19.05 in
= 0.930 ft = 0.28 m = 11.15 in
= 8.25 + 1.588 + 0.930
= 10.77 ft = 3.28 m

Volume liquid = volume liquid dalam silinder + Volume liquid pada tutup bawah
π
171.683 = OD2 Lls + 0.076 x OD3
4
π
171.683 = x 5.43 x Lls + 0.076 x 5.433
4
159.565 = 23.176 Lls
Lls = 6.885 ft = 2.1 m
Tinggi liquid pada tutup bawah = OD

2 x tan(0,5α)
= 5.43
2 x tan(0,5x120o)
= 1.569 ft = 0.48 m

= 6.885 + 1.569
= 8.453 ft = 2.58 m

= 1070.560 kg/m3 x 9.80 m/s2 x 2.577 m
= 27039.035 N/m2 = 3.933 psi
= 14.7 + 3.933
= 18.63 psi
= 20.496 psi

1. Material yang digunakan = Plate steel SA 167 tipe 304 grade 3
Pi x OD
t silinder = + C
2 (f.E + 0,4 Pi)
20.496 x 66
= + 2/16
2 (18750x 0.8 + 0,4 x 20.496)
= 0.045 + 2/16
= 0.170 in = 3/16 in
ID = 66 - 2 X 3/16
ID = 65.63 in

OD = 66 in
ts = 3/16 in
maka, r = 66 in
icr = 4
sf = 1 1/2 - 2 1/4 (Diambil sf = 2 in)
0,885 x Pi x r
t ha = + C
2 (f.E - 0,1 Pi)
0.885 x 20.496 x 66
t ha = + 2/16
2 (18750x 0,8 - 0,1 x 20.496)
t ha = 0.04 + 2/16
t ha = 0.165 in
a = 0.5 x ID = 0.5 x 65.63 = 32.81 in
AB = 0.5 ID - icr = 32.81 - 4.00 = 28.81 in
BC = r - icr = 66 - 4 = 62 in
b = r - (BC2 - AB2) 1/2 = 66 - 54.9 = 11.10 in
AC = (BC2 - AB2)1/2 = ( 3844.0 - 830.16 ) 1/2
= 54.9 in
OA = t + b + sf = 0.188 + 11.10 + 2
= 13.29 in
Pi x OD
t hb = + C
4 (f E - 0,6 Pi) cos α
20.496 x 66
= + 2/16
4(18750 x 0,8 -0,6 x 20.496)cos 1200
= 0.153 in

Di, opt = 0.363 x Qf0.45 x r0.13 (Kusnarjo, hal 32)
= 0.363 x 0.0511 x 2.477
= 0.046 m
= 1.810 in
ID = 2.067 in
= 0.172 ft
A = 0.02330 ft2
Cek jenis aliran :

(v) A 0.02330
= 2.047 ft/s
Nre = ρDv
µ
= 66.835 x 0.172 x 2.047
0.003
h. Pengaduk
Da/Dt = 0.35 Da = 0.066 m
W/Da = 0.20 W = 0.013 m
L/Da = 0.25 L = 0.016 m
C/Dt = 0.333 C = 0.063 m
J/Dt = 0.083 J = 0.016 m
N = 100 rpm = 1.67 rps
W = lebar pengaduk
J = lebar baffle
N = kecepatan putar
Nre = Da2 x N x ρ
µ
= 0.0043 x 1.67 x 66.8
0.0034
= 142.7815
Np= 3.9
Np= P
ρ x N3 x Da5
= 3.9 x 66.84 x 4.6296 x 0.0000012
= 0.0015 J/s = 0.0000015 kW
= 0.0000020 hP
Nomor Alat M-310
Fungsi Mereaksikan sorbitol dengan karbon aktif
Tipe head dan tutup bawah berbentuk konis dengan sudut 120
dengan pengaduk
Bahan Plate steel SA 167 tipe 304 grade 3
OD 66 in
ID 65.63 in
Tebal Tinggi
Silinder (ts) 3/16 in Silinder 99.00 in
Jumlah = 1 Buah
Pengaduk
Jenis Flat six blade turbine with diskdengan 4 buah baffle
Power 0.000002 hp
Kecepatan 100 rpm

Fungsi : Memompa sorbitol dari M-310 ke tangki penampung
2.58
3
2
1
1

Air 2445.490 0.4699 1.00 986 2.481
Dekstrin 1.529 0.0003 1.038 1023 0.001
Dekstrosa 154.247 0.0296 1.56 1538 0.100
Maltosa 5.661 0.0011 1.54 1518 0.004
Sorbitol 2421.530 0.4653 1.119 1103 2.196
Maltitol 96.861 0.0186 1.489 1468 0.066
Nikel Alloy 53.104 0.0102 8.90 8772 0.006
Al2O3 2.124 0.0004 3.99 3933 0.001
Karbon aktif 24.215 0.0047 3.51 3460 0.007
Total 5204.761 1 4.862
ρcampuran = m total kg/m3
V total lb/ft3
4.862 lb/ft3
= 66.835 lb/ft3
Viskositas (m) larutan = 5 cP
= 0.0034 lb/ft.s

= 171.68258 ft3/jam
= 0.0476896 ft3/s
= 0.0014 m3/s

keterangan :
Di optimum = 3.9 x 0.0477 0.45 x 66.835 0.13

= 1.712 in
Dipilih pipa = 2 in sch 40 (Geankoplis. App A-5-1)
OD pipa = 2.375 in = 0.198 ft

ID pipa = 2.067 in = 0.172 ft
A pipa = 0.02330 ft2
Q 0.04769 ft3/s
v pipa = =
A pipa 0.02330 ft2
= 2.047 ft/s

ID x v x ρ
NRe =
μ
0.172 x 2.047 x 66.835
=
0.0034
Perhitungan Friksi
A2
Kc = 0,55 x (1 - )
A1
maka : A2 <<<< A1
Kc = 0.55
hc =
2 α gc
0.55 x ( 2.047 2)
hc =
2 x 1 x 32.174
= 0.036 ft.lbf/lbm

ID = 0.172 ft
Nre = 7014
dengan ε = 0.000046 m = 0.0002 ft
0.0002
ε/D =
0.172
ε/D = 0.00088
Panjang pipa dari :

tangki M-310 ke elbow 1 = 2m = 6.56 ft
elbow 1 ke pompa = 1m = 3.28 ft
pompa ke elbow 2 = 1m = 3.28 ft
elbow 3 ke F-314 = 1m = 3.28 ft
Panjang pipa lurus total (ΔL) = 8m = 26.2 ft
4f x ΔL x v2
Ff =
D x 2 gc
0.04 x 26.248 x 4.19
=
0.172 x 64.348
= 0.357 ft.lbf/lbm


hf = Kf x
2 x gc
( 2.047 )2
= 6.00 x
64
= 0.391 ft.lbf/lbm

hf = Kf x
2 x gc
( 2.047 )2
= 0.75 x
64
= 0.049 ft.Ibf/Ibm

hex =
2 α gc
dimana : Kex = 0.55 (1-(A3/A4))2
maka : A3 <<<<<<< A4
Jadi Kex = 0.55
0.55 x ( 2.047 )2
hex =
2 x 1 x 32.174
= 0.04 ft.lbf/lbm

= 0.036 + 0.357 + 0.537 + 0.04
= 0.97 ft.lbf/lbm

0 = P2 - P1 + (Z2 - Z1)g + (v22 - v12) + ΣF + Ws
ρ gc 2 α gc
-Ws = P2 - P1 + (Z2 - Z1)g + (v22 - v12) + ΣF
ρ gc 2 α gc
Dimana
P1 = 101.33 kPa
P2 = 101.33 kPa
ΔP = P2 - P1 = 101.33 - 101.33
= 0 kPa

v1 = 0 Z2 = 5.00 ft = 16.41 ft
v2 = 2.047 ft/s
- Ws = P2 - P1 + (Z2 - Z1)g + (v22 - v12) + ΣF
ρ gc 2 α gc
- Ws = 0.00 + 44.63 + 4.19 + 0.97
66.84 32.17 64.35
- Ws = 0 + 1.39 + 0.065 + 0.97

Ws = ( - η Wp )
2.418 = - 50.56% x Wp
Wp = - -2.418
50.56%
= 4.78 ft.lbm/lbf
550
= 4.78 x 11474.416
550
= 99.776 hp
99.776
0.91
0.7457 kW
= 109.644 hp x
1 hp
= 81.76 kW

0 + 14.7 x 2.31
=
s.g.
= 31.26 ft
Pressure x 2.31
=
s.g.
31.26 x 2.31
=
1.09
= 66.492 ft
Ff = 0.357 = 0.01 ft
=
2g 64.35
= 15.02 ft
= -20.22 ft = -6.162 m

n(Q)0.5/(NPSH)0.75 = C
(Rule of thumb, 7000 - 10000)
diperoleh :
No.Alat L-313
Fungsi Memompa sorbitol dari M-310 ke F-314
Power 109.644 hp
21. TANGKI PENAMPUNG SORBITOL (F-314)

Fungsi : Menampung sorbitol sebelum masuk ke filter press
Bahan Kontruksi : Plate steel SA 167 tipe 304 grade 3
Jumlah : 1 buah

Air 2445.490 0.4699 1.00 986 2.481
Dekstrin 1.529 0.0003 1.038 1023 0.001
Dekstrosa 154.247 0.0296 1.56 1538 0.100
Maltosa 5.661 0.0011 1.54 1518 0.004
Sorbitol 2421.530 0.4653 1.119 1103 2.196
Maltitol 96.861 0.0186 1.489 1468 0.066
Nikel Alloy 53.104 0.0102 8.90 8772 0.006
Al2O3 2.124 0.0004 3.99 3933 0.001
Karbon aktif 24.215 0.0047 3.51 3460 0.007
Total 5204.761 1 4.862
mtotal
ρcampuran =
Vtotal
5204.761
=
4.862
= 66.835 lb/ft3

= 0.0034 lb/ft.s
Laju alir massa =5204.761 kg/jam = 11474.4 lb/jam

massa 11474.42 lb/jam
ρ 66.835 lb/ft3
= 171.683 ft3/jam
= 0.047690 ft3/s
= 0.0014 m3/s

= 171.683 ft3/jam x 1 jam
= 171.683 ft
3
100
80
= 214.603 ft3

1 (Kusnarjo, hal 7)
4
1
= π x D2 x 1,5D
4
= 0,25 x 1,5 x 3,14 x D3
= 1.178 x D3
Volume konis =
24 x tan (0,5α)
π x D3
=
24 x tan (0,5x120°)
3.14 x D3
=
24 x tan 60°
= 0.076 x D3

214.603 = 1.178 x D3 + 0.076 x D3 + 0.0847 x D3
214.603 = 1.34 x D3
D 3
= 160.4 ft3
D = 5.434 ft = 1.656 m = 65.20 in
Standard diameter OD = 66 in = 5.50 ft
= 1.68 m

= 1.5 x 5.50
= 8.25 ft = 2.51 m = 99.00 in
OD
Tinggi konis (Hc) =
2 x tan(0,5α)
5.50
=
2 x tan 60°
= 1.588 ft = 0.48 m = 19.05 in
= 0.930 ft = 0.28 m = 11.15 in
= 8.25 + 1.588 + 0.930
= 10.77 ft = 3.28 m

Volume liquid = volume liquid dalam silinder + Volume liquid pada tutup bawah
π
171.683 = OD2 Lls + 0.076 x OD3
4
π
171.683 = x 5.43 x Lls + 0.076 x 5.433
4
159.565 = 23.176 Lls
Lls = 6.885 ft = 2.1 m
Tinggi liquid pada tutup bawah = OD

2 x tan(0,5α)
= 5.43
2 x tan(0,5x120o)
= 1.569 ft = 0.48 m

= 6.885 + 1.569
= 8.453 ft = 2.58 m

= 1070.560 kg/m3 x 9.80 m/s2 x 2.577 m
= 27039.035 N/m2 = 3.933 psi
= 14.7 + 3.933
= 18.63 psi
= 20.496 psi

1. Material yang digunakan = Plate steel SA 167 tipe 304 grade 3
Pi x OD
t silinder = + C
t silinder = + C
2 (f.E + 0,4 Pi)
20.496 x 66
= + 2/16
2 (18750x 0.8 + 0,4 x 20.496)
= 0.045 + 2/16
= 0.170 in = 3/16 in
ID = 66 - 2 X 3/16
ID = 65.63 in

OD = 66 in
ts = 3/16 in
maka, r = 66 in
icr = 4
sf = 1 1/2 - 2 1/4 (Diambil sf = 2 in)
0,885 x Pi x r
t ha = + C
2 (f.E - 0,1 Pi)
0.885 x 20.496 x 66
t ha = + 2/16
2 (18750x 0,8 - 0,1 x 20.496)
t ha = 0.04 + 2/16
t ha = 0.165 in
a = 0.5 x ID = 0.5 x 65.63 = 32.81 in
AB = 0.5 ID - icr = 32.81 - 4.00 = 28.81 in
BC = r - icr = 66 - 4 = 62 in
b = r - (BC2 - AB2) 1/2 = 66 - 54.9 = 11.10 in
AC = (BC2 - AB2)1/2 = ( 3844.0 - 830.16 ) 1/2
= 54.9 in
OA = t + b + sf = 0.188 + 11.10 + 2
= 13.29 in

Pi x OD
t hb = + C
4 (f E - 0,6 Pi) cos α
20.496 x 66
= + 2/16
4(18750 x 0,8 -0,6 x 20.496)cos 1200
= 0.153 in

= 0.363 x 0.0511 x 2.477
= 0.046 m
= 1.810 in
ID = 2.067 in
= 0.172 ft
A = 0.02330 ft2
Cek jenis aliran :

(v) A 0.02330
= 2.047 ft/s
Nre = ρDv
µ
= 66.835 x 0.172 x 2.047
0.003
h. Pengaduk
Da/Dt = 0.35 Da = 0.066 m
W/Da = 0.20 W = 0.013 m
L/Da = 0.25 L = 0.016 m
C/Dt = 0.333 C = 0.063 m
J/Dt = 0.083 J = 0.016 m
N = 100 rpm = 1.67 rps
W = lebar pengaduk
J = lebar baffle
N = kecepatan putar
Nre = Da2 x N x ρ
µ
= 0.0043 x 1.67 x 66.8
0.0034
= 142.7815
Np= 3.9
Np= P
ρ x N3 x Da5
= 3.9 x 66.84 x 4.6296 x 0.0000012
= 0.0015 J/s = 0.0000015 kW
= 0.0000020 hP
Nomor Alat M-310
Fungsi Mereaksikan sorbitol dengan karbon aktif
Tipe head dan tutup bawah berbentuk konis dengan sudut 120
dengan pengaduk
Bahan Plate steel SA 167 tipe 304 grade 3
OD 66 in
ID 65.63 in
Tebal Tinggi
Silinder (ts) 3/16 in Silinder 99.00 in
Jumlah = 1 Buah
Pengaduk
Jenis Flat six blade turbine with diskdengan 4 buah baffle
Power 0.000002 hp
Kecepatan 100 rpm

Fungsi : Memompa sorbitol dari M-310 ke tangki penampung
4
2.58
2
0.5 0.5

Air 2445.490 0.4699 1.00 986 2.481
Dekstrin 1.529 0.0003 1.038 1023 0.001
Dekstrosa 154.247 0.0296 1.56 1538 0.100
Maltosa 5.661 0.0011 1.54 1518 0.004
Sorbitol 2421.530 0.4653 1.119 1103 2.196
Maltitol 96.861 0.0186 1.489 1468 0.066
Nikel Alloy 53.104 0.0102 8.90 8772 0.006
Al2O3 2.124 0.0004 3.99 3933 0.001
Karbon aktif 24.215 0.0047 3.51 3460 0.007
Total 5204.761 1 4.862
ρcampuran = m total kg/m3

V total lb/ft3
4.862 lb/ft3
= 66.835 lb/ft3
Viskositas (m) larutan = 5 cP
= 0.0034 lb/ft.s

= 171.68258 ft3/jam
= 0.0476896 ft3/s
= 0.0014 m3/s

keterangan :
Di optimum = 3.9 x 0.0477 0.45 x 66.835 0.13

= 1.712 in
Dipilih pipa = 2 in sch 40 (Geankoplis. App A-5-1)
OD pipa = 2.375 in = 0.198 ft

ID pipa = 2.067 in = 0.172 ft
A pipa = 0.02330 ft2
Q 0.04769 ft3/s
v pipa = =
A pipa 0.02330 ft2
= 2.047 ft/s
ID x v x ρ
NRe =
μ
0.172 x 2.047 x 66.835
=
0.0034
Perhitungan Friksi
A2
Kc = 0,55 x (1 - )
A1
maka : A2 <<<< A1
Kc = 0.55
hc =
2 α gc
0.55 x ( 2.047 2)
hc =
2 x 1 x 32.174
= 0.036 ft.lbf/lbm

ID = 0.172 ft
Nre = 7014
dengan ε = 0.000046 m = 0.0002 ft
0.0002
ε/D =
0.172
ε/D = 0.00088
Panjang pipa dari :

tangki F-314 ke elbow 1 = 2m = 6.56 ft
elbow 1 ke pompa = 0.5 m = 1.64 ft
pompa ke elbow 2 = 0.5 m = 1.64 ft
elbow 3 ke H-320 = 1m = 3.28 ft
Panjang pipa lurus total (ΔL) = 8m = 26.2 ft
4f x ΔL x v2
Ff =
Ff =
D x 2 gc
0.04 x 26.2 x 4.19

=
0.172 x 64.348
= 0.357 ft.lbf/lbm

1 buah elbow 90 0 Kf = 0.75

hf = Kf x
2 x gc
( 2.047 )2
= 6.00 x
64
= 0.391 ft.lbf/lbm

hf = Kf x
2 x gc
( 2.047 )2
= 0.75 x
64
= 0.049 ft.Ibf/Ibm
Friksi 3 buah elbow 90 0 = 0.146 ft.lbf/lbm

hex =
2 α gc
dimana : Kex = 0.55 (1-(A3/A4))2
maka : A3 <<<<<<< A4
Jadi Kex = 0.55
0.55 x ( 2.047 )2
hex =
2 x 1 x 32.174
= 0.04 ft.lbf/lbm
= 0.036 + 0.357 + 0.537 + 0.04
= 0.97 ft.lbf/lbm

0 = P2 - P1 + (Z2 - Z1)g + (v22 - v12) + ΣF + Ws
ρ gc 2 α gc
-Ws = P2 - P1 + (Z2 - Z1)g + (v22 - v12) + ΣF
ρ gc 2 α gc
Dimana
P1 = 101.33 kPa
P2 = 101.33 kPa
ΔP = P2 - P1 = 101.33 - 101.33
= 0 kPa

v1 = 0 Z2 = 6.00 ft = 19.69 ft
v2 = 2.047 ft/s
- Ws = P2 - P1 + (Z2 - Z1)g + (v22 - v12) + ΣF
ρ gc 2 α gc
- Ws = 0.00 + 150.19 + 4.19 + 0.97
66.84 32.17 64.35
- Ws = 0 + 4.67 + 0.065 + 0.97

Ws = ( - η Wp )
5.699 = - 50.56% x Wp
Wp = - -5.699
50.56%
= 11.27 ft.lbm/lbf
550
= 11.27 x 11474.416
550
= 235.160 hp

235.160
0.91
0.7457 kW
= 258.417 hp x
1 hp
= 192.70 kW

0 + 14.7 x 2.31
=
s.g.
= 31.26 ft
Pressure x 2.31
=
s.g.
31.26 x 2.31
=
1.09
= 66.492 ft
Ff = 0.357 = 0.01 ft
=
2g 64.35
= 15.02 ft
= -20.22 ft = -6.162 m

n(Q)0.5/(NPSH)0.75 = C
(Rule of thumb, 7000 - 10000)
diperoleh :
No.Alat L-321
Fungsi Memompa sorbitol dari F-314 ke H-320
Power 258.417 hp

Fungsi : Memisahkan impuritis dari larutan sorbitol
Tipe : Horizontal Plate and Frame Filter Press
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi
T = 55 oC
Dirancang untuk 3 jam operasi

Aliran masuk
Massa ρ mi / mtot
Komponen s.g mi / mtot
(kg/jam) (kg/m3) ρi
Air 2445.49 1.00 985.66 0.4699 0.000477
Dekstrin 1.53 1.038 1023.11 0.0003 0.000000
Dekstrosa 154.25 1.56 1537.62 0.0296 0.000019
Maltosa 5.661 1.54 1517.91 0.0011 0.000001
Sorbitol 2421.53 1.119 1102.95 0.4653 0.000422
Maltitol 96.86 1.489 1467.64 0.0186 0.000013
Nikel Alloy 53.10 8.90 8772.33 0.0102 0.000001
Al2O3 2.12 3.99 3932.76 0.0004 0.000000
Karbon Akti 24.22 3.51 3459.65 0.0047 0.000001
Total 5204.76 1 0.000934
Aliran cake
Massa ρ mi / mtot
Air 8.591 1.00 985.66 0.0762 0.0000773
Dekstrin 0.015 1.038 1023.11 0.0001 0.0000001
Dekstrosa 1.542 1.56 1537.62 0.0137 0.0000089
Maltosa 0.057 1.54 1517.91 0.0005 0.0000003
Sorbitol 24.215 1.119 1102.95 0.2148 0.0001948
Maltitol 0.969 1.489 1467.64 0.0086 0.0000059
Nikel Alloy 53.104 8.90 8772.33 0.4711 0.0000537
Al2O3 0.021 3.99 3932.76 0.0002 0.0000000
Karbon Akti 24.215 3.51 3459.65 0.2148 0.0000621
Total 112.730 1 0.0004031
Aliran filtrat
Massa ρ mi / mtot
Air 2436.90 1.00 985.66 0.5938 0.0006024
Dekstrin 1.51 1.038 1023.11 0.0004 0.0000004
Dekstrosa 152.70 1.56 1537.62 0.0372 0.0000242
Maltosa 5.604 1.54 1517.91 0.0014 0.0000009
Sorbitol 2397.31 1.119 1102.95 0.5842 0.0005296
Maltitol 95.89 1.489 1467.64 0.0234 0.0000159
Al2O3 2.10 3.99 3932.76 0.0005 0.0000001
Total 4103.87 1.2408 0.0011736
Rate massa masuk = 5204.761 kg/jam

Rate filtrat keluar = 4103.871 kg/jam
1 = Σ mi / mtot
ρcampuran ρi
= 0.0011736 m3/kg
= 1878.522 lb/ft3
Filtrat per siklus = Rate filtrat keluar x waktu filter

= 4103.871 x 1.00 = 4103.871 kg
Volume filtrat = Massa filtrat = 4103.871 kg
ρ filtrat 852.084 kg/m3
= 4.816 m3
Menentukan waktu operasi dalam satu siklus

Filter press beroperasi secara batch dan pada tekanan konstan
Waktu filtrasi (tf) = (Kp/2) V2 + BV
(Geankoplis, pers 14-2-17)
Mencari harga Kp
µ α Cs (Geankoplis, pers 14-2-14)
Kp =
A (-ΔP)
2
Diambil :
ΔP = 40 psi = 275790 N/m2 (menurut Hugot, 40-50 psi)
µ = 0.75 cp = 0.0008 kg/m.s
K = permeabilitas
gc Dp2 FRe
=
32 Ff
ρs = densitas solid pada cake (kg/m3)
X = porositas cake = 0.385 (Brown hal 214)
ρ = densitas filtrat (kg/m )
3
Dp = diameter partikel = 0.217 in = 0.018 ft

(Brown, hal 214)
y = sphericity = 1 (Brown, hal 214)
FRe = Reynold Number Factor
Fr = Friction factor
Dari Fig. 219 Brown untuk x = 0.385

dan y = 1.00 diperoleh
FRe = 47
Dari Fig. 220 Brown untuk x = 0.385
dan y = 1.00 diperoleh
Fr = 1600
sehingga:
32.17 x 0.0003 x 47.00
K =
K =
32x 1600
= 0.000010 ft /s (lbm/lbf)
3
ρs = 1600 kg/m3 = 99.885 lbm/ft3

Diperoleh:
1
α =
0.000010 x 99.885 x ( 1 - 0.385 )
= 1701.2 ft/lbm = 1143.1 m/kg
Cx = 0.0213 kg solid/kg slurry
m = 1.1906 kg cake basah/kg cake kering
ρ x Cx
Cs =
1 - m Cx
1.0 x 0.0213
= = 0.02 kg/m3
1 - 1.1906 x 0.02
µ x α x Cs
Kp =
A2 x (-Δp)
0.75 x 1143.13 x 0.02

=
A2 x 275790
0.0001 s/m6
=
A2
Mencari harga B
µ x Rm 0.0008 x 10000000000
B = =
A x (-Δp) A x 275790
= 27.19 s/m3
A2
Mencari luas filtrasi

Ditetapkan waktu filtrasi tf = 1 jam
tf = (Kp/2) V2 + BV
((0.13 / A2 ) x (0.69)2) (27,19 x 0.69)
1 = +
2 A
0.03 + 18.8
1 =
A 2
A
1 A2 - 18.8 A - 0.03 = 0
(-b) ± b2-4ac
A =
2a
18.76 + ( 351.98 + 0.12 )0,5
A =
1800
= 0.021 m2 (Luas minimum)
Luas yang diambil = 10 x Luas minimum
= 10 x 0.021 = 0.21 m2
Waktu pembongkaran dan pemasangan (tp) = 1 jam

Waktu pencucian (tw) = 1 jam
Waktu total per siklus = tp + tw + tf
= 3 jam
Ukuran frame = 4 x 4 in allas, hal 323)
Luas frame = 16 in 2 = 0.01032 m2
Jumlah frame = luas filter = 0.208
luas frame 0.0103
= 20.2 = 21
Jumlah plate = 23 buah
m cake 24.38
= =
Jumlah cake per siklus t per siklus 3.00
= 8.13 kg
ρ cake = 1600 kg/m3
jumlah cake 8.13
Volume cake per siklus = =
ρ cake 1600
= 0.0051 m3
Tebal cake = 0.1089 m = 10.89 cm
No.Alat H-340
Fungsi Memisahkan katalis karbon aktif dari larutan sorbitol
Tipe Horizontal Plate and Frame Filter Press
Luas filter 0.21 m2
Luas frame 0.1032 m2
Jumlah plate 23 buah
Jumlah filter press 1
1. TANGKI PENAMPUNG (F-322)

Fungsi : Untuk menampung sorbitol dari filter press menuju kation exchanger
Bentuk : Silinder dengan tutup atas dan bawah berbentuk standard dished head
Bahan Kontruksi : Carbon Steel grade SA-283 grade C
Suhu operasi : 55 °C
Jumlah : 1 buah

Air 2436.899 0.4786 1.00 986 2.47
Dekstrin 1.514 0.0003 1.038 1023 0.00
Dekstrosa 152.704 0.0300 1.56 1540 0.10
Maltosa 5.604 0.0011 1.54 1518 0.00
Al2O3 2.103 0.0004 3.99 3933 0.00
Sorbitol 2397.314 0.4708 1.119 1103 2.17
Maltitol 95.893 0.0188 1.489 1468 0.07
Total 5092.031 1 4.82
mtotal
ρcampuran =
Vtotal
5092.031
=
4.82
= 66.006 lb/ft3
= 0.0000 lbm/ft.s
= 0.0000 Pa. s

massa larutan
Rate bahan masuk =
ρ larutan
11225.89 lb/jam
=
66.006 lb/ft3
= 170.073 ft3/jam
= 0.0472 ft3/s = 0.0013 m3/s

= 170.073 ft3/jam x 1 jam
= 170.073 ft3
100 x 170.073 ft3
Volume tangki =
80
= 212.59 ft3

1 (Kusnarjo, hal 7)
4
1
= π x D2 x 1,5D
4
= 0,25 x 1,5 x 3,14 x D3
= 1.178 x D3
Volume tutup bawah = 0.0847 x D3 (Kusnarjo, hal 7)

212.59 = 1.1775 x D3 + 0.0847 x D3 + 0.0847 x D3
212.59 = 1.35 x D3
D3 = 157.8 ft3
D = 5.404 ft
D = 1.65 m = 64.85 in
Tinggi bagian silinder (L= 1.5 x OD
= 1.5 x 5.5
= 8.25 ft = 2.51 m = 99 in
= 0.930 ft = 0.28 m
= 11.15 in
= 0.930 ft = 0.28 m
Tinggi bejana (H) = Tinggi silinder (Hs) + Tinggi dished head (Hd) +
Tinggi dished head(Hd)
= 8.25 + 0.930 + 0.930
= 10.11 ft = 3.08 m
= 11.15 in

π
170.07 = x OD2 x Lls + 0.0847 x OD3
4
170.07 = π x 5.52 x Lls + 0.0847 x 5.52
4
156.70 = 22.93 Lls
Lls = 6.835 ft = 2.084 m

= 0.91 ft = 0.28 m

= 6.835 + 0.91
= 7.75 ft = 2.36 m

= 1057.283 kg/m3 x 9.80 m/s2 x 2.362 m
= 24476.57345 N/m2 = 3.56 psi
= 14.70 + 3.560
= 18.26 psi

= 20.09 psi

1. Material yang digunakan = Plate steel SA-167 Tipe 304 grade 3
Pi x OD + C
t silinder =
2 (f.E + 0,4 Pi)
20.09 x 66
= + 2/16
2 (18750 x 0,8 + 0,4 x 20.36)
= 0.044 + 2/16
= 0.169 in = 3/16 in
Tebal shell standard= 3/16 in (Brownell & Young , tabel 5.7, hal 89)
ID = 66 - 2 X 3/16
ID = 65.63 in

OD = 66 in
ts = 3/16 in
maka, r = 72 in
icr = 4 3/8
sf = 1 1/2 - 2 1/4 (Diambil sf = 2 in)

t ha = + C
2 (f.E - 0,1Pi)
0.885 x 20.09 x 72
t ha = + 2/16
2 (18750 x 0,8 - 0,1 x 20.36)
t ha = 0.0427 + 2/16
t ha = 0.168 in
a = 0.5 x ID = 0.5 x 65.63 = 32.81 in
AB = 0.5 ID - icr = 32.81 - 4 3/8 = 28.44 in
BC = r - icr = 72 - 4 3/8 = 67.63 in
b = r - (BC2 - AB2) 1/2 = 72 - 61.4 = 10.64 in
AC = (BC - AB )
2 2 1/2
= ( 4573.1 - 808.69 ) 1/2
= 61.36 in
OA = t + b + sf = 0.19 + 10.64 + 2
= 12.83 in

0,885 x Pi x r
t hb = + C
2 (f.E - 0,1Pi)
0.885 x 20.09 x 66
t hb = + 2/16
2 (18750 x 0,8 - 0,1 x 20.36)
t hb = 0.04 + 2/16
t hb = 0.164 in
= 0.363 x 0.051 x ###
= 0.046 m
= 1.799 in
ID = 2.067 in
= 0.172 ft
A = 0.02330 ft2
Cek jenis aliran :

(v) A 0.02330
= 0.000 ft/s
Nre = ρDv
µ
= 0.019 x 0.172 x 0.000
0.000
= #DIV/0! (memenuhi)
idrogenasi
tutup bawah konis
nggi dished head(Hd)
l & Young, hal 90)
ern, Table 11 hal 844)
tutup bawah conical
tutup bawah konis
eankoplis, hal 158)
tutup bawah konis
Alat tekanan suhu
reaktor hidrogenasi 125 140
karbonasi 1 55
filter press 1 30
kation exchanger 1 30
anion exchanger 1 30
evaporator

Neraca Massa Reaktor Hidrogenasi

Transféré par

Informations du document

Description originale:

Titre original

Copyright

Formats disponibles

Partager ce document

Partager ou intégrer le document

Options de partage

Avez-vous trouvé ce document utile ?

Ce contenu est-il inapproprié ?

Droits d'auteur :

Formats disponibles

Neraca Massa Reaktor Hidrogenasi

Transféré par

Droits d'auteur :

Formats disponibles

Appendiks A

Perhitungan Neraca Massa

1 tahun = 330 hari kerja

Komposisi sirup glukosa

Komponen Komposisi Massa (kg)

1. REAKTOR HIDROGENASI (M-110)

1. Konsentrasi larutan dekstrosa 50%

perhitungan aliran neraca massa :

Kebutuhan katalis = 100 x 10

Al₂O₃ dalam katalis = 4% x 10.41667

Volume H2 (167 °C, 175 atm) = 1.427525 m3/1000 kg dekstrosa

Impuritis gas H2 = (0,1/100) x 46.37 kg

Yield = Produk (Sorbitol) aliran <5> x

Mol tiap-tiap komponen pada awal reaksi

Dari reaksi diatas maka dapat diketahui :

H2 yang bereaksi = 1 x 2.60742595

H2 yang tersisa = H2 yang masuk - H2 yang bereaksi

= 23.00077 kmol - 2.607426

C6H12O6 yang bereaksi = 1 x 2.60742595 kmol

C6H12O6 yang tersisa = C6H12O6 mula-mula - C6H12O6 yang bereaksi

Sehingga reaksinya menjadi :

Reaksi 2 (Reaksi hidrogenasi maltosa) :

Yield reaktan = 0.95

Mol reakan pada awal reaksi :

C6H14O6 yang bereaksi = C12H24O11 yang terbentuk (maltitol aliran <6>)

H2 yang bereaksi = 1 x mol C12H24O11 yang terbentuk

H2 yang tersisa = H2 mula-mula - H2 yang bereaksi

C12H22O11 yang bereaksi = 1 x mol C12H24O11 yang terbentuk

C12H22O11 yang tersisa = C12H22O11 mula-mula - C12H22O11 bereaksi

Total H2 yang bereaksi = H2 dextrosa + H2 maltosa

H2 murni tidak bereaksi H2 total yang masuk - H2 total yang bereaksi

Total 1057.25 Total 1057.25

<8> Karbon Aktif dari

Sorbitol dari reaktor hidrogenasi = 475.000 kg

Data perhitungan komponen yang lain disajikan pada tabel berikut :

Total 1020.7 Total 1020.7

3. FILTER PRESS (H-320)

<10> Larutan sorbitol dan <12> Larutan sorbitol jernih ke

FILTER PRESS (H-320)

Cake kering karbon aktif = 4.750 kg

Total 1020.650 Total 1020.650

Ketentuan dan kondisi operasi :

Al₂O₃ yang bereaksi = massa Al₂O₃

H₂O yang terbentuk = 3 x Al₂O₃ yg bereaksi

Massa H₂O terbentuk = 0.01226 x BM H₂O

Al³⁺ tertinggal dalam resin = 2 x Al₂O₃ yang bereaksi

H+ dari resin = 6 x Al₂O₃ yang bereaksi

Total 998.57 Total 998.57

5. TANGKI ANION EXCHANGER (H-340)

ion Cl- <16>

6. EVAPOATOR (V-360 & V-370)

Total beban masuk evaporator (aliran 18) = 998.3 kg

Neraca Massa Overall Evaporator :

Jumlah Air yng diuapkan (V) :

Neraca Massa Total Evaporator

Untuk perencanaan digunakan double effect evaporator

<19> Uap ke V-370

<18> Larutan Sorbitol

Neraca Massa Evaporator (V-360)

Total 998.349 Total 998.349

Neraca Massa Evaporator (V-370)

Total 870.684 Total 870.684