Vous êtes sur la page 1sur 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.

W YANG
MENDERITA HIPERTENSI
DI BANJAR GETAS KAWAN, DESA BURUAN, KECAMATAN
BLAHBATUH, KABUPATEN GINYAR

A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
1. Kepala Keluarga : Tn. W
2. Alamat : Banjar Getas Kawan, Desa Buruan,
Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar
3. Pekerjaan KK : Kuli Bangunan
4. Pendidikan KK : Tidak tamat SD
5. Komposisi keluarga
No Nama L/P Hub dg KK Umu Pendidikan Ket
r
1 I ketut W L Kepala 62 th SD
. Keluarga
2 Ni Wayan P Istri 60 th SD
Balik
Wardani

Genogram

1
Keterangan :
: Perempuan : Laki-laki

: Garis perkawinan : Meninggal

: Tinggal dalam satu rumah ; pasien

4. Tipe keluarga
Keluarga Tn. W adalah keluarga dengan tipe keluarga tradisional
pasangan inti dimana dalam satu rumah terdiri suami dan istri. Tn. W
sebagai kepala keluarga, Ny. B sebagai istri.
5. Suku bangsa
Tn. W suku Bali, demikian juga dengan istrinya. Bahasa yang di-
gunakan di rumah yaitu bahasa Bali. Keluarga tidak mempunyai
kebiasaan mendekorasi rumahnya sesuai dengan adat Bali, beliau
hanya mengikuti perkembangan zaman. Keluarga Tn. W kalau sakit
biasanya mengunjungi puskesmas untuk berobat tetapi kadang-kadang
juga membeli obat sendiri di warung.
6. Agama
Tn. W dan istrinya menganut agama Hindu dan selalu melakukan
kewajiban sesuai dengan ajaran agama. Selain itu semua aktivitas yang
dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama dan adat
istiadat di daerahnya. Tn. W mengatakan bekerja ke kuli bangunan.
7. Status sosial ekonomi keluarga
Secara umum ekonomi keluarga tergolong keluarga menengah ke
bawah, kepala keluarga Tn. W bekerja sebagai kuli bangunan dan Ny.
B sebagai ibu rumah tangga. Penghasilan keluarga Tn. W tidak dapat
ditentukan per bulannya. Tn. W mendapatkan uang ketika bekerja.

2
8. Aktivitas rekreasi
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi ke luar
kota. Biasanya waktu yang ada lebih banyak digunakan rumah,
berkumpul dengan keluarga, nonton tv, dan istirahat.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. W saat ini masuk pada tahap perkembangan keluarga
dengan tahapan masa tua dengan tugas perkembangan keluarga pada
tahap ini yaitu saling memberikan perhatian yang menyenangkan
antara pasangan, memperhatikan kesehatan masing-masing pasangan,
merencanakan kegiatan untuk mengisi waktu tua seperti dengan
berolahraga, berkebun, mengasuh cucu. Pada masa tua pasangan saling
mengingatkan akan adanya kehidupan yang kekal setelah kehidupan
ini.
2 Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga belum semuanya berhasil dalam proses perkembangan masa
tua dimana masih Tn.W belum tahu bagaimana merawat dan
meningkatkan kesehatan Ny. B dengan baik .
3. Riwayat keluarga inti
Tn.W mengatakan satu desa dengan istrinya, perkawinan berdasarkan
suka sama suka dan disetujui orang tuanya.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn. W mengatakan bahwa tidak pernah ada orang tua dan mertua yang
menderita darah tinggi ataupun penyakit seperti yang dialami istrinya.

3
III Data Lingkungan

1. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Tn. W adalah miliknya sendiri dan
semi permanen dengan dinding dari bambu dengan luas rumah 100 m2
rumah terdiri atas 1 lantai terdapat 2 bangunan yaitu, satu bangunan
terdiri dari 1 kamar tidur dan satu dapur dengan lantai tanah. Kamar
tidur tampak kotor tanpa penghalang di kedua sisi tempat tidur.
Penataan rumah kotor, ventilasi kurang, terdapat halaman yang berisi
tanaman bunga dan Toga. Sumber air dari sumur dan air bersih tidak
berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Tn. W tidak memiliki kamar
mandi, untuk kebutuhan MCK dilakukan di sungai.

T Denah rumah Tn. C sebagai berikut:

4 Keterangan :
3
1. pintu masuk
6
2. kamar tidur
5 3. kamar mandi
B 2
4. tempat sembahyang
5. dapur
1
6. halaman rumah

2. Karakteristik tetangga dan komunitas Desa


Tn. W tinggal di tengah-tengah dari tempat tinggal warga lainnya. Tn.
W dan Ny. B memang memilih untuk tinggal berkelompok agar lebih
mudah untuk bermasyarakat.Warga lainnya juga sering bertamu ke
rumah Tn. W ketika istirahat setelah bekerja karena Tn. W adalah
ketua pecalang di banjar getas kawan. Sebagai ketua pecalang Tn. W
sering bertugas di stadion Dipta saat Bali United bermain dikandang.

4
3. Mobilitas geografi keluarga
Tn. W masih tinggal bersama keluarga besar dalam satu pekarangan
rumah.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. W aktif dalam kegiatan masyarakat. Tn. W adalah ketua pecalang
di banjar getas kawan. Sebagai ketua pecalang Tn. W sering bertugas
di stadion Dipta saat Bali United bermain dikandang.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Tn. W hanya tinggal dengan istri di tempat tinggal warga pada
umumnya. Tidak memiliki anak dan berencana mau mengadopsi
keponakannya.Memiliki sarana transportasi maupun komunikasi.

IV. Struktur Keluarga


1. Struktur peran
a. Tn. W adalah kepala keluarga tidak tamat SD dan bekerja sebagai
kuli bangunan, bekerja dari pagi sampe sore untuk memenuhi
kebutuhan makan keluarga.
b. Ny. B adalah seorang ibu rumah tangga yang mampu mengerjakan
pekerjaan rumah tangga.
2. Nilai dan norma budaya
Keluarga Tn. W menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama
Hindu. Tidak ada aturan khusus dalam rumah tangga.
3. Pola komunikasi keluarga
Keluarga saling terbuka satu sama lain. Apabila Tn. W mempunyai
masalah maka akan didiskusikannya dengan Ny. B begitu juga
sebaliknya.
4. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Tn. W selalu saling menghargai satu sama lain dan
saling membantu. Tn. W dan Ny. B saling mendukung dalam
menghadapi permasalahan apapun.

5
V. Fungsi keluarga
1. Fungsi ekonomi
Tn. W mengatakan bahwa penghasilannya hanya untuk ditabung..
2. Fungsi mendapatkan status sosial
Keluarga Tn. W merupakan keluarga yang baik-baik, masih memiliki
hubungan dekat dengan pejabat desa.
3. Fungsi pendidikan
Tn. W mengatakan bahwa walaupun dirinya dan istri tidak tamat SD,
dia ingin anak angkatnya nanti memiliki pendidikan yang tinggi.
4. Fungsi sosialisasi
Tn. W mengatakan bahwa dirinya masih aktif di banjar dan tetap
bersosialisasi dengan tetangga dan warga sekitar.
5. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Tn. W mengatakan awalnya tidak tahu mengalami darah tinggi
sampai akhirnya saat dia control ke dokter spesialis saraf saat dia
menjalani pengobatan HNP.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Pada keluarga Tn. W jika ada anggota keluarga yang sakit biasanya
diajak ke dokter praktek.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Tn. W mengatakan sering pergi ke petugas kesehatan untuk rutin
mengecek tensi. Tn. W mengatakan sudah mengatur pola makannya
dengan mengurangi konsumsi garam.
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah
yang sehat
Keluarga Tn. W belum mampu memelihara lingkungan tempat
tinggal, ventilasi belum memadai, dan kebersihan rumah tidak
maksimal.

6
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. W sudah menggunakan fasilitas kesehatan yang
tersedia, apabila ada keluarga yang sakit diajak berobat ke dokter.
6. Fungsi religius
Keluarga Tn. W menganut agama Hindu dan berusaha mengikuti
kegiatan keagamaan di banjar maupun desa.
7. Fungsi rekreasi
Keluarga Tn. W tidak pernah liburan keluar kota. Keluarga Tn. W
biasanya menghabiskan luangnya di rumah saja dan menonton televisi.
8. Fungsi reproduksi
Ny. B mengatakan tidak menggunakan alat kontrasepsi dan tidak ada
keluhan dengan alat reproduksinya.
9. Fungsi afektif
Semua keluarga Tn. W saling menyayangi dan memperhatikan satu sama
lainnya .

VI. Stress dan Koping Keluarga


1. Stresor jangka panjang dan jangka pendek
Tn. W mengatakan khawatir dengan kondisi dirinya saat tensinya naik
untuk itu bila terjadi tensi naik Tn. W selalu mengkonsumsi buah
mentimun.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Jika ada masalah keluarga Tn. W selalu melibatkan istrinya dalam
menyelesaikan masalah.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dalam
keluarga sehingga masukan dari keluarga dapat membantu dalam
menyelesaikan masalah.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga
menghadapi masalah secara maladaptif

7
VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga
P.F Tn. W Ny. B
Kepala Kulit kepala bersih, tidak ada Kulit kepala bersih, tidak
ketombe, rambut ikal, ada ketombe, rambut
pendek, rambut beruban, lurus panjang, rambut
distribusi rambut merata, beruban, distribusi
tidak terdapat luka. rambut merata, tidak
terdapat luka.
Tanda- TD : 170/ 90 mmHg TD : 120 / 100 mmHg
tanda vital N : 90 x/mnt N : 88 x/mnt
RR : 19 x/mnt RR : 20 x/mnt
S : 36,5oC S : 36oC
BB,TB, BB: 75 kg BB: 58 kg
TB:160 cm TB:159 cm

Mata, Tdk pakai kaca mata, tidak Tdk pakai kaca mata,
anemis, tidak ikterik, tidak tidak anemis, tidak
ada nyeri tekan, bentuk ikterik, tidak terdapat
simetris nyeri tekan, bentuk
simetris
Hidung Bentuk hidung simetris, Bentuk hidung simetris,
tidak ada sekret., tidak ada tidak ada sekret., tidak
luka. ada luka
Mulut Lidah bersih, mukosa bibir Lidah bersih, mukosa
lembab, tidak ada caries, bibir lembab, tidak ada
gigi tidak lengkap, tidak ada caries, gigi tidak lengkap,
sariawan, tidak bau mulut tidak ada sariawan, tidak
bau mulut
Leher Tidak ada pembesaran vena Tidak ada pembesaran

8
jugularis, tidak ada vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid pembesaran kelenjar
tiroid
Dada Bentuk dada Simetris, bunyi Bentuk dada simetris,
jantung regular, tidak bunyi jantung regular,
terdapat retraksi dada, suara tidak terdapat retraksi
nafas vesikuler. dada, suara nafas
vesikuler
Abdomen Bising usus 12 x/mnt, tidak Bising usus 9
ada pembesaran hepar, tidak x/mnt, tidak ada
ada nyeri tekan. pembesaran hepar, tidak
ada nyeri tekan.
Tangan Akral hangat, jari-jari Akral hangat, jari-jari
lengkap, kuku bersih dan lengkap, kuku bersih dan
pendek, kapilary refill < 2 pendek, kapilary refill <
detik, kekuatan otot 5 2 detik, kekuatan otot 5
Kaki Akral hangat, jari-jari Akral hangat, jari-jari
lengkap, kuku bersih dan lengkap, kuku bersih dan
pendek, tidak ada luka, pendek, tidak ada luka,
kekuatan otot 5 kekuatan otot 5
Keadaan Baik baik
umum

VIII. Harapan Keluarga


Keluarga menyatakan sangat senang dengan kehadiran mahasiswa perawat
dan berharap membantu keluarga mencegah dan memberi informasi tentang
cara merawat keluarga dengan penyakit yang ada pada keluarga.

9
B. Diagnosis Keperawatan Keluarga
I. Analisa dan Sintesis Data
No Data Penyebab Masalah

1. Data Subjektif : Ketidakmampuan Kurang


1. Tn. W mengatakan tidak keluarga mengenal Pengetahuan
tahu cara merawat masalah kesehatan
istrinya dengan baik terutama hipertensi pada
2. Tn. W mengatakan saat in Tn. W
tidak mengkonsumsi obat
dari dokter maupun obat
tradisional
3. Tn. W mengatakan
kawatir dengan tensinya
jika naik dia takut tensi
naik bisa mnyebabkan
stroke.
Data Objektif :
1. Tn. W tampak baik
2. Tanda Vital
TD : 170 / 90 mmHg
N : 88 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S : 36oC
3. Kekuatan otot kaki 5

2 Data Subjektif : Ketidakmampuan Risiko cedera


1. Tn. W mengatakan tidak keluarga merawat
pernah mengecek tensi keluarga yang sakit yang
rutin ke petugas sakit khususnya Tn. W
kesehatan (62 tahun) dengan
2. Tn. W mengatakan

10
khawatir dengan tensinya penyakit hipertensi
jika naik karena bisa
menyebabkan stroke.
Data Objektif :
1. Tn. W tampak lemah
2. Tempat tidur tanpa
penghalang
3. Tn.W mengalami
kelemahan pada kaki
4. Tanda Vital
TD : 170 / 90 mmHg
N : 88 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S : 36oC
5. Kekuatan otot kaki 5

b. Perumusan Diagnosis Keperawatan


No. Diagnosis Keperawatan
1 Kurang pengetahuan pada keluarga Tn. W (62 th) berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
terutama hipertensi pada Tn. W
Risiko cedera pada Tn. W berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat keluarga yang sakit yang sakit khususnya Tn. W
(62 tahun) dengan penyakit hipertensi.

c. Penilaian (Skoring) Diagnosis Keperawatan


1. Kurang pengetahuan pada keluarga Tn. W (62 th) berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
terutama hipertensi.

11
No Kriteria Score Pembenaran

1 Sifat Masalah: 3 Sifat masalah aktual dilihat dari


𝑥1=1
Aktual 3 kurangnya pengetahuan keluarga tentang
hipertensi dimana keluarga tidak
mengupayakan obat maupun alternatif
penstabil tekanan darah.
2 Kemungkinan 1 Kemungkinan masalah untuk dicegah
𝑥2=1
masalah untuk 2 sebagian dilihat dari, keluarga
diubah: mengatakan belum pernah mendapatkan
Sebagian penyuluhan tentang hipertensi dan serta
cara merawat pasien yang mengalami
kelumpuhan akibat stroke

3. Potensial masalah 2 2 Kurangnya pengetahuan klien dan


𝑥1=
untuk dicegah: 3 3 keluarga dapat menyebabkan masalah
pada pasien sulit teratasi.
Cukup

4. Menonjolnya 1 1 Keluarga tidak mengupayakan hal-hal


𝑥1=
masalah : 2 2 untuk menstabilkan tekanan darah Ny. R
bahkan tidak pernah rutin kontrol ke
Tidak segera di atasi
pelayanan kesehatan

Total 1
3
6

12
2. Risiko cedera pada Tn. W berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat keluarga yang sakit yang sakit khususnya Tn. W (62 tahun) dengan
penyakit hipertensi.
No Kriteria Score Pembenaran

1 Sifat Masalah: 2 Sifat masalah risiko dilihat dari belum


𝑥1
Risiko 3 terjadi masalah cedera namun sudah ada
= 2/3
data-data negatif yang dapat
meningkatkan risiko terjadinya cedera.
2 Kemungkinan 1 Kemungkinan masalah untuk dicegah
𝑥2=1
masalah untuk 2 sebagian dilihat dari kondisi rumah
diubah: keluarga Tn. W yang semi permanen dan
Sebagian sumber daya yang minimal

3. Potensial masalah 2 2 Masalah belum terjadi dan ada banyak


𝑥1=
untuk dicegah: 3 3 tindakan mudah yang dapat dilakukan
untuk mencegah masalah
cukup

4. Menonjolnya 1 1 Keluarga tidak mengupayakan hal-hal


𝑥1=
masalah : 2 2 untuk mencegah terjadinya cedera pada
Tn. W
Tidak segera di atasi

Total 5
2
6

13
d. Prioritas Diagnosis Keperawatan
1. Kurang pengetahuan pada keluarga Tn. W (62 th) berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
terutama hipertensi.
2. Risiko cedera pada Tn. W berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat keluarga yang sakit yang sakit khususnya Tn. W (62
tahun) dengan penyakit hipertensi.

14
15

Vous aimerez peut-être aussi