Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
Nama : Ny. L
Usia/Tanggal Lahir : 43 tahun/22 Desember 1974
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Tanah putih Rt.01 Rw.01 (Kalteng)
Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia
Status Pernikahan :-
Agama/Keyakinan : Islam
Pekerjaan/Sumber Penghasilan : Swasta
Diagnosa Medik : kista ovarium susp maligna + Acites
No. Medical Record : 39-3X-XX
Tanggal Masuk : 4/10/2018
Jam :-
2. Penanggung Jawab
Nama : Tn.H
Usia : 29 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Pekerjaan/Sumber Penghasilan :-
Hubungan Dengan Pasien : Anak
V. RIWAYAT SPIRITUAL
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit jika kondisinya stabil
biasanya melaksanakan ibadah shalat. Tetapi ketika sedang sakit pasien
kesulitan dalam melakukan ibadah shalat
2. Sistem Pernafasan
Hidung
I :-Saat di inspeksi hidung pasien tampak simetris, lubang hidung
pasien bersih tidak terdapat secret, pasien tidak menggunakan otot
nafas dan pasien tidak menggunakan oksigen.
P : -Saat di palpasi tidak ada nyeri tekan pada hidung pasien
-tidak ada massa atau pembesaran pada hidung pasien.
Leher
I : -Saat inspeksi leher pasien normal tidak terlihat pembesaran
P : -Saat di palpasi tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri
tekan.
Dada
I : bentuk dada simetris, tidak ada luka dan tidak ada benjolan, tidak
menggunakan otot bantu pernafasan
P : terdengar bunyi sonor
P : taktil fremitus teraba
A : suara nafas vesikuler
2. Sistem Kardiovaskuler
- Conjunctiva tidak anemis, bibir pasien tampak pucat
- Arteri carotis: teraba
- suara jantung normal
- CRT: kembali < 3 detik
3. Sistem Pencernaan
- Bibir kering
- kemampuan menelan tidak ada gangguan, gerakan lidah normal
- tidak ada kembung dan muntah, pasien hanya sedikit mual
- Abdomen
- I : -abdomen pasien tampak membesar seperti orang hamil besar
dengan diameter ± 40cm
- A : tidak terdengar bising usus
- P : abdomen pasien teraba keras, berisi penuh cairan
- P : terdengar suara redup
4. Sistem Indera
Mata : Mata simestris, tidak ada lesi ataupun luka di kelopak mata,
tidak menggunakan alat bantu penglihatan, mata berfungsi
dengan baik.
Hidung : Tidak terdapat secret, tidak ada mimisan tetapi terdapat nyeri
pada hidung, fungsi penciuman baik dapat membedakan aroma
minyak kayu putih.
Telinga : Keadaan daun telinga bersih, fungsi pendengaran baik, pasien
aktif saat di ajak komunikasi.
5. Sistem Saraf
Pasien tampak lemah, namun masih dapat melihat dan mendengar
dengan baik. Pasien dapat menjawab pertanyaan dengan baik.
GCS = 15 (4-5-6) Compos Mentis
Fungsi Kranial (saraf kranil I-XII)
Syaraf I : Pasien tidak mengalami masalah dalam fungsi
penciuman
Syaraf II : Pasien tidak mengalami masalah pada fungsi
penglihatan
Syaraf III,IV,VI : Kelopak mata pasien tidak ptosis, pupil isokor, dan
berfungsi dengan baik
3. Sistem Muskuloskeletal
Pasien terpasang infus di tangan kiri (RL dengan 20 tpm). Tidak ada
edem, tidak ada varises, pasien hanya terbaring ditempat tidur, namun
system gerak pasien berfungsi dengan baik, skala kekuatan otot baik
pasien dapat melawan tekanan saat pemeriksa menyuruh pasien
mengangkat kaki maupun tangan dan memberikan nya tekanan.
1 = Ada kontraksi
2 = Dapat bergerak dengan bantuan
3 = Dapat melawan gravitasi
4 = Dapat menahan tahanan ringan
5 = Dapat menahan tahanan berat
4. Sistem Integumen
Rambut : terdapat kerontokan pada rambut pasien, rambut pasien tipis,
rambut pasien berwarna hitam.
Kulit : Kulit pasien tampak kering dan berwarna kekuningan, turgor
kulit baik kembali dalam 2 detik
Kuku : Warna kuku putih tidak menggunakan pewarna kuku, Kuku
pasien terlihat pendek tidak panjang
5. Sistem Endokrin
Tidak ada edema, kelenjar tiroid tidak teraba dan tidak mengalami
pembesaran. Pasien tidak ada keluhan polipagi, poliuri dan polidipsi.
6. Sistem Perkemihan
BAK pasien lancar, pasien menggunakan popok
7. Sistem Reproduksi
Pasien berjenis kelamin perempuan, sistem reproduksi terganggu karena
pasien memiliki kista ovarium
8. Sistem Imun
Pasien tidak ada alergi terhadap cuaca, debu, dan zat kimia.
2. Kebutuhan Cairan
Kebutuhan cairan pasien berlebih karena memiliki penumpukan cairan di
abdomen ± 8 liter
6. Personal Hygiene
Rambut pasien tampak kurang rapi, pasien mengatakan dibersihkan diri
dengan diseka dibantu oleh keluarga pasien
7. Aktivitas/Mobilitas Fisik
Pasien hanya berbaring di tempat tidur dan sesekali duduk
Aktivitas pasien memerlukan bantuan dan pengawasan dari orang lain
atau keluarga pasien
Skala aktivitas pasien 4 yaitu memerlukan bantuan, pengawasan dari
orang lain serta alat bantu
Cara
Nama Komposi Golongan Indikasi/
Dosis Pemberi
Obat si Obat Kontraindikasi
an
Infus Na = 154 Obat Indikasi : resusitasi, diare, luka bakar,Gagal 500 IV
Cl = 154
NaCl/NS bebas ginjal akut ml infus
Kontraindikasi : hipertonik uterus,
hiponatremia, retensi cairan.
Infus Human Obat resep Indikasi : untuk memperbaiki dan 100 ml Iv
albumin albumin mempertahankan volume darah tersirkulasi infus
20% pada keadaan dengan defisiensi volume dan
bila penggunaan cairan koloid memang tepat
X. ANALISIS DATA
No. Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem
Kamis, 11 Oktober DS: Agen Nyeri akut
2018/ 17.00 wita Pasien mengatakan nyeri pada perut dan cidera
terasa sesak di perut. biologis
P: nyeri abdomen setiap saat
q: seperti tertindih
r: di abdomen bagian bawah
s: skala 3, ringan (1-10)
t: terus-menerus
DO:
I:Perut pasien terlihat membesar seperti
orang hamil besar dengan diameter ± 40
cm.
A: tidak terdegar bising usus
P: abdomen teraba keras berisi penuh
cairan
P: suara redup
Tanda-Tanda Vital
- Tekanan darah : 110/80 mmhg
- Nadi : 85x/menit
- RR : 20x/menit
- Temp: 37°C
- BB : 49 kg
- TB: 155 cm
Jam No.
No Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan Diagnosa
1. Jumat, 12 00132 1. Melakukan S:pasien mengatakan masih
Oktober 2018 pengkajian nyeri nyeri, tidak berkurang. Skala
/13.00 wita komprehensif nyeri tetap skala 3 dan nyeri
2. menggunaka masih terus-menerus
n strategi
komunikasi O: pasien sedikit terlihat
terapeutik meringis
3. memberikan
informasi A: masalah belum teratasi
mengenai nyeri
4. mengajarkan P: lanjutkan intervensi
manajemen nyeri 1. Lakukan pengkajian nyeri
nonfarmakologi komprehensif
dengan tekhnik 2.Gunakan strategi
relaksasi dan komunikasi teraupetik
distraksi 3. Ajarkan penggunaan
5. mendukung teknik nonfarmakologi
4.Motivasi pasien untuk
pasien untuk
istirahat atau tidur yang
istirahat/tidur
adekuat untuk membantu
yang adekuat
penurunan nyeri
untuk membantu
5.kolaborasi tindakan medis
penurunan nyeri.