Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Dosen Pengampu :
Oleh :
Kelompok 1
KASUS
Tn.A dan Ny.B masing-masing berusia 35 tahun dan 33 tahun, memiliki 2 orang putri
bernama An.S yang berusia 11 tahun dan An.F yang berusia 6 tahun. An. S memiliki prestasi
yang tinggi di sekolahnya dan selalu mendapat juara kelas. Sedangkan An.F mengalami
retardasi mental sehingga ibunya menganggap anaknya tidak perlu masuk sekolah. Pada saat
An.F berusia 4 tahun, Ny.B sudah merasakan hal yang beda dalam diri An.F. Melihat anak-
anak seumuran An.F begitu aktif, sedangkan An.F perkembangannya agak lambat
dibandingkan teman seusianya seperti lambat berbicara, lambat berespon terhadap
lingkungan sekitar. Namun ibunya tidak begitu resah karena tingkah An.F tidak terlalu
mencolok. Jika ibunya meminta tolong dalam hal sederhana seperti menyuruh mengambil
barang-barang kecil yang dikenalnya, An.F mau mengambilkannya. Ny.B merasa bahwa
An.F tidak perlu diperiksa ke rumah sakit karena anaknya mungkin bisa mengejar
keterlambatannya. Walaupun An.F sering berperilaku hiperaktif, ketidakstabilan afektif
bahkan suka berperilaku agresif, tapi keluarga selalu memberikan kasih sayang kepada An.F.
Namun akhir-akhir ini perilaku An.F tidak seperti biasanya. Jika keinginannya tidak
tercapai, misalnya tanpa sepengetahuan orang tuanya ia ingin mengambil sesuatu di rak
lemari yang lebih tinggi darinya, dia mengacak-acakkan semua isi lemari dan menyerakkan
ke lantai karena ia tidak dapat meraih barang-barang yang diinginkannya. Dan sekarang An.F
lebih sering meminta untuk bermain di rumah tetangganya, tapi ibunya tidak mengizinkan
karena takut menyusahkan orang lain. Namun An.F tetap memaksa untuk bermain dirumah
tetangganya, bahkan dia melempar barang-barang yang ada dihadapannya agar ibunya
mengizinkan dia untuk bermain di rumah tetangga.
Karena sudah tidak sanggup lagi menahannya, akhirnya si ibu mengizinkannya. Melihat
keadaan An.F yang semakin tidak terkendali, maka orang tuanya memutuskan untuk
memeriksa kondisi An.F ke rumah sakit. Pada kunjungan pertama Ny.B terlihat lelah
sementara An.F yang duduk di sebelahnya sedang bermain dengan bonekanya, dia berbicara
sendiri, tersenyum dan bertingkah seolah-olah boneka itu temannya.
ANALISA DATA
Prioritas Masalah