Vous êtes sur la page 1sur 2

Abortus Berulang akibat Toksoplasmosis

Abstrak

Toksoplasmosis dalam kehamilan menyebabkan transmisi Toxoplama gondii melalui sirkulasi


uteroplasenta ke janin. Terdapat korelasi positif yang sangat bermakna antara isolasi
toksoplasma dari jaringan plasenta dan infeksi neonatus. Pemeriksaan laboratorium yang lazim
dilakukan ialah anti toksoplasma IgG dan IgM, serta aviditas anti-Toksoplasma IgG.
Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada ibu yang diduga terinfeksi Toxoplasma gondii
sebelum atau selama masa kehamilan. Keadaan ini dapat menyebabkan abortus berulang, maka
harus diberikan pengobatan. Spiramisin diberikan pada wanita yang diduga mengalami infeksi
toksoplasma akut pada trimester pertama atau awal trimester kedua, dan akan diberikan hingga
persalinan. Sebaiknya spiramisin tidak digunakan sebagai menoterapi pada kasus yang diduga
terjadi infeksi pada janin. Untuk ibu hamil yang memiliki kemungkinan infeksi yang tinggi
atau telah terjadi infeksi janin, pengobatan dengan spiramisin harus dibantu setelah usia
kehamilan 18 minggu dengan pirimetamin, sulfadiazin, dan asam folat.

Kata kunci : toksoplasmosis, abortus berulang

Abstract

Toxoplasmosis in pregnancy causes the transmission of Toxoplama gondii through the


uteroplacental circulation to the fetus. There is a very significant positive correlation between
toxoplasm isolation from placental tissue and neonatal infection. Laboratory tests that are
commonly performed are anti toxoplasma IgG and IgM, as well as avidity of anti-Toxoplasma
IgG. The examination should be performed on women suspected of being infected with
Toxoplasma gondii before or during pregnancy. This condition can cause recurrent abortion,
so treatment must be given. Spiramycin is given to women suspected of having acute
Toxoplasma infection in the first trimester or the beginning of the second trimester, and will
be given until delivery. Spiramycin should not be used as a menotherapy in cases of suspected
infection in the fetus. For pregnant women who have a high chance of infection or fetal
infection, treatment with spiramycin should be helped after 18 weeks of gestation with
pyrimethamine, sulfadiazine and folic acid.

Keywords: toxoplasmosis, recurrent abortion


Pendahuluan

Toksoplasmosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii.


Toxoplasma Gondii ditemukan oleh Nicola dan Manceaux pada tahun 1908 pada limfatik dan
hati di Tunisia Afrika dan kelinci di Brasil. Toksoplamosis menyebar di seluruh dunia dan
kebanyakan tanpa gejala. Umumnya, infeksi terjadi secara oral dari mengonsumsi produk
hewani yang terinfeksi ookista dan tidak dimasak dengan benar, makanan yang mengandung
parasit seperti bradizoit, kontak dengan kotoran kucing yang mengandung ookista atau
penyebaran vertikal dalam hematogen dari plasenta. Kondisi imunokompromais seperti objek
AIDS, keganasan dan jaringan transplantasi resipien memiliki risiko tinggi infeksi
Toxoplasma. Bangun diagnostik penyakit ini di klinik dan laboratorium sangat penting untuk
menentukan terapi dan rencana prognosis. Semuanya tergantung pada pengetahuan tentang
epidemiologi, patogenesis dan manifestasi klinis.1-3

Vous aimerez peut-être aussi