Vous êtes sur la page 1sur 4

Strategi Pelaksanaan Waham

I. Proses Keperawatan

A. Kondisi Klien
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya tentang
agama, klien mengatakan sering menjalankan solat sunah
berulang kali secara berlebih, klien mengatakan
menjalankan ibadah solat karena ingin masuk surga, klien
tampak menyendiri, klien tampak sedang mengambil wudhu
untuk solat dilakukan berulang kali, klien tampak sedang
menjalankan ibadah solat setiap 5 menit secara berulang kali
dan tampak selalu bershalawat. Klien mengakui bahwa
dirinya adalah nabi.

B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan proses pikir : waham kebesaran

C. Tujuan Khusus
Klien mampu membina hubungan saling percaya
Klien mampu mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
Klien mampu mengidentifikasi kebutuhan yang tidak
terpenuhi
Klien mampu berorientasi pada realitas

D. Tindakan Keperawatan
Bina hubungan saling percaya
Bantu orientasi realita
Diskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

Proses Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan

ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“perkenalkan nama saya ..... (sebutkan nama) saya lebih senang
dipanggil suster ... (nama panggilan)”
“sekarang saya ingin mengetahui nama ibu, nama ibu siapa?”
“ibu lebih senang dipanggil dengan nama apa?”
“ibu, saya mahasiswa S1 Keperawatan dari ...., saya akan praktek
disini selama 5 hari, dari hari Senin 14 Maret 2016 – Jumat 18 Maret
2016 dari pukul 08.00-14.00 WIB.”

2. Evaluasi/validasi
“bagaimana perasaan ibu hari ini?”
“apakah semalam tidurnya nyenyak?”
3. Kontrak :
“ibu, hari ini saya ingin berbincang-bincang dengan ibu.”
“ibu ingin kita bicara berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit?”.
“ibu ingin kita berbincang-bincang dimana? Di teras atau di ruang
perawatan?”.
“mari kita berbicara agar kita saling mengenal, dan ibu dapat
menceritakan masalah ibu kepada saya, bagaimana apakah ibu
setuju?”.

KERJA (langkah-langkah tindakan keperawatan)

“sudah berapa lama ibu dirawat disini?”

“siapa yang membawa ibu kesini?”

“ada kejadian apa dirumah sehingga ibu dibawa kesini?”

“apa yang ibu fikirkan sekarang?”


“saya mengerti ibu merasa bahwa ibu adalah seorang Nabi, tapi sulit
bagi saya untuk mempercayainya, karena setahu saya semua Nabi
tidak hidup di dunia ini.”

“tampaknya ibu gelisah sekali, bisa ibu ceritakan kepada saya apa
yang ibu rasakan?” Oooo, jadi ibu merasa takut telah diatur-atur oleh
orang lain dan tidak punya hak untuk mengatur diri ibu sendiri?”

“ibu, tenang saja disini ibu aman, tidak ada yang bisa mengatur-ngatur
ibu.”

“nah, sekarang saya mau tanya, kegiatan apa yang sering ibu lakukan
di rumah?”

“wah, ibu suka ngaji. Saya juga bisa, karena kita sama-sama orang
muslim ya bu.”

“ibu hafal tidak surat Al-Ikhlas?”

“coba saya ingin dengar ibu membacanya?”

“bagus, ibu bisa membacakannya dengan benar walaupun ada sedikit


yang harus diperbaiki bacaannya.”

“saya harap ibu bisa lebih rajin lagi mengajinya dan coba ibu melihat
buku panduan untuk mengaji supaya bacaannya benar. Dan ibu bisa
masukkan kegiatan ini ke dalam jadwal kegiatan harian ibu.”

TERMINASI

1. Evaluasi respons klien berharap tindakkan keperawatan

Evaluasi klien (Subjektif)


“ bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan
saya?”
Evaluasi perawat (objektif dan reinforcement)
“ bisa ibu ulangi kembali bagaimana cara membacanya secara baik
dan benar ?iya bagus ibu.”
2. Rencana tindak lanjut (apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil
tindakan yang telah dilakukan)
“ saya harap apa yang kita bicarakan tadi bisa ibu lakukan. Ibu juga
bisa melakukan kegiatan tersebut bersama teman-teman disini.”

3. Kontrak Topik yang akan datang :


“bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi, kita akan
berbincang-bincang tentang kemampuan ibu selain melakukan
kegiatan tersebut, bagaimana ibu setuju ?”
“ ibu ingin kita berbincang-bincang jam berapa? Bagaimana kalau
jam 10.00-10.15 WIB.”
“ ibu ingin tempatnya dimana ? Emm baiklah jika ibu ingin disini lagi.
Sekarang saya permisi ke ruangan dulu. Selamat siang.”

Vous aimerez peut-être aussi