Krisis ekonomi yang melanda Indonesia yang dimulai pada awal 1997 telah
merusak perekonomian bangsa, begitu juga dengan perekonomian yang bersektor
peternakan. Tidak sedikit peternak yang bangkrut dan gulung tikar karena mengalami banyak kerugian. Hal ini disebabkan harga pakan yang melambung tinggi tetapi tidak diikuti naiknya harga jual produksi peternakan. Produk peternakan seperti telur, susu, dan daging merupakan kebutuhan yang vital bagi manusia, sehingga membuat permintaan produksi peternakan tersebut tetap tinggi walaupun dengan harga yang relatif mahal. Hal ini membuat peluang usaha di bidang peternakan menjadi terbuka lebar. Untuk menghadapi persaingan yang ketat di bidang peternakan, maka suatu perusahaan peternakan harus memiliki strategi yang matang untuk kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Strategi-strategi yang dilakukan ialah bukan hanya pada saat bagaimana produk itu dihasilkan tetapi juga pada saat produk tersebut masih dalam gudang sampai jatuh ke tangan konsumen. Disini kita mengambil contoh strategi-strategi yang dapat dilakukan pada produksi telur ayam. Hasil produksi yaitu telur ayam pada saat masih didalam gudang harus ada yang mengkoordinasi. Gudang telur harus memiliki seorang kepala gudang yang bertanggung jawab terhadap pengemasan dan penyimpanan telur, serta pengiriman telur ke pelanggan. Produksi telur yang dihasilkan oleh tiap-tiap kandang diambil menggunakan egg tray dan dicatat, kemudian dilakukan pengemasan menggunakan peti. Tiap kemasan peti tersebut diisi telur seberat 15kg. Pada bagian pencatatan melakukan pencatatan tentang segala sesuatu yang menyangkut pemeliharaan ayam , jumlah produksi telur, pengobatan, umur ayam, tanggal penetasan, jumlah ayam, dan jumlah makanan yang diberikan. Pencatatan dilakukan setiap hari yang ditabulasi dalam laporan harian, bulanan dan tahunan. Hal ini dilakukan untuk merencanakan pada bagian keuangan. Bagian pembelanjaan mengatur kebutuhan-kebutuhan pemeliharaan ayam seperti pakan, obat, vaksin dan peralatan penunjang lainnya. Sedangkan pada bagian pemasaran bertugas mengatur kelangsungan hubungan antara pelanggan serta mencari informasi pasar mengenai harga telur dari kantor pusat maupun rekan-rekan bisnis. Harga merupakan komponen yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pemasaran sebuah produk. Akan tetapi sebuah perusahaan peternakan tidak dapat menentukanharga jual secara mutlak karena banyak faktor yang menentukan seperti pernintaan, penawaran dan saingan sehingga harus selalu memantau perubahan harga yang berlaku di pasaran. Harga komoditas peternakan seperti telur bersifat fluktuatif atau berubah dari waktu ke waktu