Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
KRISTIYANTO
17.0477.N
A. LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi ini, kemajuan teknologi, tingkat kemakmuran, dan
informasi semakin pesat pula. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan terjadi pergeseran pola konsumsi serta gaya hidup masyarakat.
Pergeseran-pergeseran ini tentu saja berpengaruh terhadap tingkat kesehatan yang
dialai oleh masyarakat. Penyakit yang dahulu banyak disebabkan oleh infeksi
kuman beralih ke munculnya sindroma metabolik salah satunya adalah Diabetes
Mellitus.
Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul
pada seseorang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Suastika, 2008). Menurut
American Diabetes Association/ADA (2006), DM merupakan suatu kelompok
penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
destruksi sel beta dan resistensi insulin.
DM saat ini menjadi penyakit yang sangat populer di kalangan penduduk
dunia. WHO menyebutkan, jumlah penderita DM di dunia pada tahun 2011
mencapai lebih dari 346 juta jiwa. Jumlah ini kemungkinan akan lebih dari dua kali
lipat pada tahun 2030 tanpa intervensi. Berdasarkan survey WHO pada tahun 2006,
jumlah penderita DM di Indonesia sekitar 17 juta orang (8,6 persen dari jumlah
penduduk) atau menduduki urutan terbesar ke-4 setelah India, Cina, dan Amerika
Serikat (Prihatno, 2006).
2
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang memerlukan perilaku
penanganan mandiri yang khusus seumur hidup. Pasien perlu belajar mengatur
keseimbangan berbagai faktor. Pasien bukan hanya harus belajar merawat diri
sendiri setiap hari guna menghindari penurunan atau kenaikan kadar glukosa darah
yang mendadak tetapi juga harus memiliki perilaku preventif untuk mencegah
komplikasi diabetes mellitus.
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien dengan diabetes mellitus adalah
kaki diabetes. Seperti yang diungkapkan oleh dr. Sapto Adji H, Sp.OT dari bagian
bedah ortopedi Rumah Sakit Internasional Bintaro (RSIB), beliau menyebutkan
bahwa komplikasi yang paling sering dialami pengidap diabetes adalah komplikasi
pada kaki yaitu sebesar 15% yang kini disebut kaki diabetes.
Strategi pengelolaan pasien dibagi ke dalam tiga bagian. Strategi pertama
adalah diagnosis DM sedini mungkin, diikuti strategi kedua dengan kontrol
glikemik dan perawatan kaki sebaik-baiknya, dan strategi ketiga ditujukan pada
pengendalian keluhan neuropati/nyeri neuropati diabetik. Perawatan kaki yang
dapat dilakukan seperti menjaga kebersihan kulit, hindari trauma kaki seperti
sepatu yang sempit (Subekti, 2006; Setyanto, 2009). Menurut Setyanto (2009)
salah satu perawatan kaki yang baik dilakukan oleh penderita DM adalah latihan
senam kaki diabetes. Latihan senam kaki diabetes ini dapat dilakukan dengan cara
menggerakkan kaki dan sendi-sendi kaki misalnya duduk dengan kedua tumit
diangkat, mengangkat dan menurunkan kaki. Gerakan dapat berupa gerakan
menekuk, meluruskan, mengangkat, memutar keluar atau ke dalam dan
mencengkram pada jari-jari kaki (Soegondo, 2008).
Pada keluarga Tn. S disebutkan bahwa Ny. S menderita DM sejak tahun 1
tahun yang lalu, namun keluarga belum terlalu memahami mengenai penyakit DM
itu sendiri. Hal ini menyebabkan tingginya risiko komplikasi dari penyakit yang
diderita Ny. S akibat kurangnya pengetahuan klien dan keluarga mengenai penyakit
DM dan perawatannya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pendidikan kesehatan
mengenai penyakit DM dan perawatan pada pasien DM pada keluarga Tn.S untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam perawatan pasien DM
khususnya yang dapat dilakukan di rumah.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit diharapakan sasaran dapat mengerti
dan memahami mengenai penyakit Diabetes Melitus.
3
2. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit, sasaran dapat:
1) Memahami dan mampu menyebutkan kembali pengertian Diabetes Mellitus
2) Memahami dan mampu menyebutkan kembali Senam Kaki Diabetik
3) Memahami dan mampu menyebutkan kembali Manfaat Senam Kaki Diabetik
4) Memahami dan mampu mempraktekkan kembali Gerakan Senam Kaki Diabetik
C. PESERTA PENYULUHAN
Keluarga Bpk. S yang berjumlah 2 orang yaitu Bpk S, Ibu.
D. PENYELENGGARA PENYULUHAN
Penyelenggara penyuluhan Senam Kaki Diabetik adalah Kristiyanto, S.Kep. yang
merupakan mahasiswa Program Studi Profesi Ners.
F. METODE PELAKSANAAN
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
G. STRATEGI PELAKSANAAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
1. 5 menit Pembukaan :
- Penyaji memberikan salam - Peserta membalas salam
- Penyaji memperkenalkan diri - Peserta mendengarkan penyaji
- Penyaji melakukan kontrak topik,- Peserta mendengarkan penyaji
waktu dan tempat
2. 30 menit Penyampaian Materi
(10 menit- Penyuluh menggali sedikit- Sasaran mengeksplorasi apa
materi, informasi pada sasaran mengenai yang mereka ketahui tentang
10 menit Senam Kaki Diabetik. Senam Kaki Diabetik
4
demons- - Penyuluh menjelaskan materi
trasi dan mengenai : - Sasaran memperhatikan
rede- 1) Pengertian Senam Kaki Diabetik penjelasan dan mencermati
monstrasi
2) Manfaat Senam Kaki Diabetik materi.
senam 3) Gerakan Senam Kaki Diabetik
kaki
diabetik, Tanya Jawab
10 menit- Penyuluh membuka sesi tanya- Sasaran mendemonstrasikan
tanya jawab. senam kaki diabetik.
jawab) - Penyuluh menjawab pertanyaan
sasaran. - Sasaran mengajukan pertanyaan.
- Sasaran memperhatikan jawaban
yang diberikan.
3. 7 menit Evaluasi
- Penyaji menanyakan kepada- Peserta menjawab pertanyaan
peserta beberapa pertanyaan sesuai dengan pemahaman.
mengenai materi yang telah
disampaikan
4. 3 menit Terminasi
- Penyaji menyimpulkan seluruh- Peserta mendengarkan penyaji
materi
- Penyaji mengucapkan terimakasih- Peserta membalas terimakasih
- Penyaji menyampaikan salam dari penyaji
Penutup - Peserta membalas salam
H. MEDIA DAN ALAT
1. Leaflet
2. Koran bekas
I. SETTING TEMPAT
1 2
3 3
5
Keterangan gambar:
1. Penyuluh
2. Pembimbing
J. PENGORGANISASIAN
Penyuluh : Kristiyanto, S.Kep
K. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan dua hari sebelum kegiatan dengan melakukan
kontrak sebelumnya dengan keluarga satu hari sebelum kegiatan. Sarana prasarana
seperti leaflet dan materi penyuluhan disiapkan paling lambat dua hari sebelum
pelaksanaan.
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu
b. Peserta yang hadir 50% dari jumlah total peserta
c. Peserta yang aktif bertanya 50% dari total peserta.
3. Evaluasi Hasil
Sasaran penyuluhan mampu :
a. Memahami dan mampu menyebutkan kembali pengertian Diabetes Mellitus
b. Memahami dan mampu menyebutkan kembali pengertian Senam Kaki Diabetik.
c. Memahami dan mampu menyebutkan kembali Manfaat Senam Kaki Diabetik.
d. Memahami dan mampu mempratekkan kembali Gerakan Senam Kaki Diabetik.
L. LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Materi
2. Soal
3. Leaflet
6
LAMPIRAN MATERI
SENAM KAKI DIABETIK
7
Gambar 1: Duduk Tegak (Sumber: Soegondo, 2008)
2. Dengan meletakkan tumit di lantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan ke atas
lalu dibengkokkan kembali ke bawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali
3. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki di lantai, angkat telapak kaki ke atas.
Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan
ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian
dan diulangi sebanyak 10 kali.
8
4. Tumit kaki diletakkan di lantai. Kedua ujung kaki diangkat ke atas dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki ke arah samping lalu
ke tengah masing-masing sebanyak 10 kali.
8. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi gerak keenam, namun gunakan kedua
kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.
9
11. Letakkan sehelai koran di lantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan
kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula
menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja
a. Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.
b. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki
c. Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan
sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh.
d. Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola
10
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2007. Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2. Jakarta: EGC.
Setyanto, Purwo. 2009. Senam Kaki untuk Cegah Diabetic Foot di Persatuan Diabetes
Indonesia (PERSADIA) Unit RS Ciremai Cirebon, (Online),
(http://www.kesad.mil.id/content/senam-kaki, diakses 20 Oktober 2018)
Smeltzer, Suzane C. 2006. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth.
Edisi 8. Jakarta: EGC
Suastika, Ketut. 2008. Kumpulan Naskah Ilmiah. Obesitas, Sindrom Metabolik, Diabetes,
Displidemia, Penyakit Tiroid. Bali. Penerbit: Udayana University Press.
Sudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta : Interna
Publishing
Waspadji, Sarwono. 2006. Kaki Diabetes. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi
IV. J
11