Vous êtes sur la page 1sur 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

M
DENGAN BENIGNA PROSTAT HYPERPLASIA
DI RUANG EDELWEIS RUMAH SAKIT MARGONO SOEKARJO

Disusun Oleh:

ASHRAF ISMAIL (P1337420216115)

TINGKAT 2C

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. M
DENGAN BENIGNA PROSTAT HYPERPLASIA
DI RUANG EDELWEIS RUMAH SAKIT MARGONO SOEKARJO

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Tn. M
Umur : 59 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Peerjaan : Supir Angkot
Suku/Bangsa : Indonesia
Alamat : Desa Kebumen Rt ¾ Baturraden
Tgl masuk RS : 10 Juli 2018
No. RM : 00901517
Diagnosa Medis : Benigna Prostat Hyperplasia

b. Identitas penanggungjawab
Nama : Tn. K
Umur : 43 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Desa Kebumen Rt 5/3 Baturraden
Hub. dgn pasien : Adik Ipar
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Nyeri pada bagian luka operasi.
b. Keluhan Tambahan
Pasien merasakan mual dan susah tidur
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan benjolan pada bagian
bawah perut.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan Ia pernah terkena batu ginjal pada tahun 2016
lalu.
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan dari keluarganya tidak ada yang terkena
penyakit yang sama.

3. Pola Fungsional Gordon


a. Pemeliharaan kesehatan
DS: Pasien mengatakan apabila Ia sakit atau ada anggota keluarga
yang sakit maka akan periksa ke puskesmas kalau tidak sembuh
dibawa ke dokter ataupun dibawa ke rumah sakit.
DO: Pasien sekarang dirawat di ruang edelweis rumah sakit margono
soekarjo.
b. Nutrisi dan metabolik
DS: Pasien mengatakan pada sebelum sakit dapat makan 2-3 kali
sehari dengan porsi cukup dan minum 8 gelas sehari. Pada saat
sakit pasien tidak nafsu makan hanya menghabiskan setengah
porsi dan kurang minum.
DO: Pasien tidak menghabiskan porsi makanan.
c. Eliminasi
DS: Sebelum sakit klien biasanya BAB 1x /hari BAK: 4-6x/hari.
Pada saat sakit klien BAB 1x konsistensi cair.
DO: Terpasang kateter
d. Tidur dan istirahat
DS : Pasien mengatakan Ia tidur selama 8 jam dan tidurnya sering
terganggu
DO : Pasien tampak lemas
e. Aktivitas dan Latihan
DS : Pasien mengatakan dapat melakukan aktivitas secara mandiri.
DO : Pasien dapat melakukan aktivitas makan dan minum secara
mandiri.
Skala ketergantungan
Kemampuan
No. 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
1. Makan/minum 
2. Mandi/toileting 
3. Berpakaian 
Mobilitas di tempat
4. 
tidur
5. Ambulasi 
6. Berpindah 
Keterangan:
0 : Mandiri 3 : Dibantu alat dan orang lain
1 : Dibantu alat 4 : Dibantu total
2 : Dibantu orang lain
f. Kognitif dan persepsi:
DS: Pasien mengatakan bahwa Ia terkena penyakit yang serius
DO: -
g. Konsep diri :
DS: Pasien mengatakan bahwa Ia ingin cepat sembuh
DO: Pasien kooperatif
h. Pola peran dan hubungan
DS: Pasien mengatakan hubungan dengan keluarganya baik
DO: Hubungan dengan orang tua baik, dengan orang lain dan
perawat baik.
i. Seksual dan reproduksi
DS: Pasien mengatakan Ia mempunyai 3 anak.
DO: Pasien berjenis kelamin Laki-laki
j. Koping dan toleransi stress
DS: Pasien mengatakan bila ia terkena penyakit maka ia akan cerita
ke temannya
DO: Pasien bercerita kepada keluarganya bahwa ia terkena penyakit
k. Pola nilai dan keyakinan
DS: Pasien mengatakan ia beragama islam.
DO: Pasien tampak selalu berdo’a

4. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital : TD = 140/80 mmHg
N = 80 x/mnt
RR = 20 x/mnt
S = 36,4 ℃
b. Pemeriksaan Head to Toe
1) Kepala
 Inspeksi
a) Keadaan rambut
Warna hitam, tidak mudah rontok.
b) Keadaan kulit kepala
Tampak bersih.
 Palpasi
a.) Tidak ada nyeri tekan.
2) Mata
 Inspeksi
a) Mata nampak cekung.
b) Bulu mata tumbuh merata.
 Palpasi
a) Tidak ada peningkatan tekanan bola mata.
3) Hidung
 Inspeksi
a) Tidak ada sekret
 Palpasi
a) Tidak ada nyeri tekan pada sinus.
4) Telinga
 Inspeksi
a) Bentuk simetris kiri dan kanan.
b) Kanalis tidak ada serumen/cairan.
c) Telinga nampak bersih.
 Palpasi
a) Tidak ada nyeri tekan
5) Mulut
 Inspeksi
a) Bibir nampak kering.
b) Keadaan mulut bersih.
c) Gusi tidak ada peradangan.
 Palpasi
a) Mukosa mulut agak kering.
6) Dada dan paru-paru
 Inspeksi
a) Dada simetris kiri dan kanan.
b) Pergerakan dada ikut pola pernafasan.
 Palpasi
a) Vokal resonan teraba getaran seimbang paru-paru kiri dan
kanan.
b) Tidak teraba adanya massa.
c) Tidak ada nyeri tekan pada lapang paru.
 Perkusi
a) Terdengar sonor pada semua lapang paru.
 Auskultasi
a) Bunyi nafas vesikuler, tidak ada bunyi tambahan.
7) Abdomen
 Inspeksi
a) Terdapat luka invasif bekas operasi
 Auskultasi
a) Peristaltik usus 20 kali permenit.
b) Bising usus meningkat.
 Palpasi
a) Terdapat nyeri tekan. Skala nyeri: 5.
8) Kulit
 Inspeksi
a) Warna kulit sawo matang.
b) Turgor kulit kurang.
c) Kelembaban kering.
 Palpasi
a) Kulit teraba hangat.
9) Genetalia
 Terpasang kateter
5. Terapi Obat
a. Infus D5% 500ml/24j
b. Infus PZ 1000ml/24j
c. Injeksi Ceftiaxone (1 g) 2x sehari
d. Asam Traneksamat (500mg) 3x sehari
e. Ketorolac (30mg) 2x sehari
f. Furosemid (10mg) 2x sehari
B. ANALISA DATA
No. Data Fokus Etiologi Masalah
1. DS: Pasien mengatakan nyeri Agen cedera Nyeri akut
pada bagian luka operasi biologis
DO: Pasien tampak sedikit
menahan rasa sakit. Skala
nyeri 4
2. DS: - Prosedur invasif Risiko infeksi
DO: Terdapat luka operasi
pada bagian bawah abdomen
3. DS: Pasien mengatakan Distensi Mual
bahwa ia sering terasa mual lambung
dan asam lambungnya terasa
naik
DO: -

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d. agens cedera biologis
2. Risiko infeksi b.d. prosedur invasif
3. Mual b.d. distensi lambung
D. INTERVENSI
No. Dx NOC NIC
1. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
b.d. agen keperawatan selama 2x24 jam - Lakukan pengkajian
cedera diharapkan pasien dapat melakukan nyeri secara
biologis kontrol nyeri dengan kriteria hasil: komprehensif
No. Indikator Awal Target - Gali bersama pasien
1. Menggunakan 2 4 faktor-faktor yang dapat
tindakan menurunkan nyeri
pengurangan - Gunakan strategi
nyeri komunikasi terapeutik
2. Menggunakan 3 5 - Ajarkan teknik untuk
tindakan mengontrol nyeri
pencegahan - Berikan informasi
3. Menggunakan 3 4 mengenai nyeri
sumber daya - Monitor keadaan
yang tersedia pasien
Keterangan: - Gali penggunaan
1 : Tidak pernah menunjukkan metode farmakologi
2 : Jarang menunjukan yang dipakai pasien
3 : Kadang-kadang menunjukkan saat ini untuk
4 : Sering menunjukkan menurukan nyeri
5 : Secara konsisten menunjukkan - Dukung istirahat/tidur
yang adekuat
2. Risiko Setelah dilakukan tindakan Kontrol Infeksi:
infeksi b.d. keperawatan selama 2x24 jam - Bersihkan lingkungan
prosedur diharapkan masalah teratasi dengan dengan baik setelah
invasif kriteria hasil: digunakan setiap pasien
- Ajarakan cara cuci
tangan
No. Indikator Awal Target - Pastikan penanganan
1. Nyeri 2 4 aseptik dari semua
2. Kemerahan 3 5 saluran IV
3. Cairan yang 4 5 - Pastikan teknik
berbau busuk perawatan luka yang
Keterangan: tepat
1 : Berat - Tingkatkan intake
2 : Cukup berat nutrisi yang tepat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada
3. Mual b.d. Setelah dilakukan tindakan Manajemen Mual:
distensi keperawatan selama 2x24 jam - Dorong pasien untuk
lambung diharapkan pasien dapat melakukan belajar strategi
kontrol mual dengan kriteria hasil: mengatasi mual sendiri
No. Indikator Awal Target - Lakukan pengkajian
1. Menghindari 3 5 mual pada pasien
faktor - Kurangi atau
penyebab hilangkan faktor
mual pemicu yang dapat
2. Menggunakan 3 5 meningkatkan mual
langkah- - Ajari teknik
langkah nonfarmakologi
pencegahan - Monitor asupan
3. Menggunakan 3 5 makanan
obat antimual - Berikan informasi
Keterangan: mengenai mual
1 : Tidak pernah menunjukkan - Lakukan tindakan
2 : Jarang menunjukan kolaboratif pemberian
3 : Kadang-kadang menunjukkan obat antimual
4 : Sering menunjukkan
5 : Secara konsisten menunjukkan
E. IMPLEMENTASI
Tanggal/jam Dx Implementasi Respon Paraf
10 Juli 2018 I - Melakukan pengkajian - Keadaan umum baik
07.00 nyeri secara (GCS=15)
komprehensif - TD : 150/100 mmHg
- Memonitor keadaan N : 60x/menit
pasien RR : 18 x/menit
- Memberikan informasi S : 36,4℃
mengenai nyeri - Pasien kooperatif
- Mengukur TTV
08.15 I,II - Menggunakan strategi - Pasien dapat melakukan
komunikasi terapeutik teknik manaemen nyeri
- Mengajarkan teknik dengan baik
untuk mengontrol nyeri - Pasien memahami tentang
- Menggali bersama cara cuci tangan dengan
pasien faktor-faktor benar
yang dapat menurunkan
nyeri
- Mengajarakan cara
cuci tangan
- Memastikan
penanganan aseptik dari
semua saluran IV
- Meningkatkan intake
nutrisi yang tepat
11 Juli 2018 II - Melakukan pengkajian - Pasien memahami cara
15.20 III mual pada pasien mengatasimual
- Mengurangi atau - Pasien memahami hal apa
hilangkan faktor pemicu saja yang harus dihindari
yang dapat ketika mual
meningkatkan mual
- Mengajari teknik
nonfarmakologi
- Pastikan teknik
perawatan luka yang
tepat
- Tingkatkan intake
nutrisi yang tepat
17.00 I, - Memonitor asupan - TD : 130/80 mmHg
III makanan N : 76 x/menit
- Mendukung RR : 20 x/menit
istirahat/tidur yang S : 36,2 ℃
adekuat - Pasien masih kurang nafsu
- Melakukan tindakan makan
kolaboratif pemberian - Pasien sudah bisa
obat antimual melakukan teknik manajemen
- Mengukur TTV nyeri dan cara mengurangi
- Bersihkan lingkungan mual
dengan baik setelah
digunakan setiap pasien
- Memberikan
lingkungan yang
nyaman pada pasien
F. EVALUASI
Tanggal/jam Dx Implementasi Paraf
12 Juli 2018 I S : Pasien mengatakan memahami cara untuk
mengurangi nyeri
O : Pasien tampak melakukan teknik manajemen nyeri
A : Masalah teratasi sebagian
No. Indikator Awal Target Akhir
1. Menggunakan 2 4 4
tindakan
pengurangan
nyeri
2. Menggunakan 3 5 5
tindakan
pencegahan
3. Menggunakan 3 4 4
sumber daya
yang tersedia
P : Lanjutkan Intervensi
- Lakukan teknik mengontrol rasa nyeri

II S : Pasien mengatakan bahwa ia merasa lebih nyaman


ketika lukanya dibersihkan
O : Luka tampak merah
A : Masalah teratasi sebagian
No. Indikator Awal Target Akhir
1. Nyeri 2 4 4
2. Kemerahan 3 5 4
3. Cairan yang 4 5 4
berbau busuk
P : Lanjutkan Intervensi
- Lakukan perawatan luka
- Pertahankan intake nutrisi
III S: Pasien mengatakan rasa mualnya berkurang
O: Pasien sudah jarang menunjukkan rasa mual
A: Masalah teratasi sebagian
No. Indikator Awal Target Akhir
1. Menghindari 3 5 4
faktor
penyebab
mual
2. Menggunakan 3 5 5
langkah-
langkah
pencegahan
3. Menggunakan 3 5 4
obat antimual
P: Lanjutkan Intervensi
- Lakukan teknik nonfarmakologi
- Lakukan tindakan kolaboratif pemberian obat
antimual

Vous aimerez peut-être aussi