Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
net/publication/325398358
CITATIONS READS
0 116
3 authors:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Fakultas Ekonomi Uninus on 28 May 2018.
Abstrak
Penerimaan pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang digunakan untuk pembiayaan
pemerintah dan pembangunan. Fakta-fakta menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan Wajib Pajak di
Indonesia masih memprihatinkan, dilihat dari tax ratio dan tax gap yang masih rendah. Direktorat
Jenderal Pajak sebagai lembaga yang berwenang menangani masalah perpajakan harus berbenah
memberi pelayanan yang lebih baik kepada wajib ajak. Perbaikan pelayanan melalui berbagai program
perubahan telah banyak dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modernisasi
proses bisnis & teknologi informasi & komunikasi, modernisasi manajemen sumber daya manusia dan
modernisasi pelaksanaan good governance terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Hasil
pengujian hipotesis menunjukkan bahwa modernisasi proses bisnis & teknologi informasi & komunikasi,
modernisasi manajemen sumber daya manusia dan modernisasi pelaksanaan good governance yang
dilakukan oleh berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi
laba rugi fiskal. Dengan kata lain, kepatuhan Beberapa hasil penelitian terdahulu
Wajib Pajak adalah suatu keadaan dimana Wajib melaporka bahwa dampak modernisasi perpajakan
Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan dan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak masih
melaksanakan hak perpajakannya sesuai dengan bervariasi. Misalnya penelitian yang dilakukan
peraturan yang berlaku tanpa perlu diadakan oleh Irawan, dkk (2013) dan Auwaliah, dkk (2013)
ataupun ancaman dan penerapan sanksi hukum tentang persepsi wajib pajak atas kasus korupsi
Sementara menurut Safri Nurmantu Rahayu dan Salsalina (2009) melaporkan bahwa
(2005) kepatuhan perpajakan terdiri atas 2 bentuk, administrasi perpajakan modern tidak memiliki
yaitu formal dan non-formal. Kepatuhan formal pengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib
adalah suatu keadaan dimana wajib pajak pajak. Berbeda dengan penelitian Rapina, Jerry,
memenuhi kewajiban perpajakannya secara dan Carolina (2011) yang menyimpulkan bahwa
formal sesuai dengan ketentuan dalam undang- kontribusi penerapan sistem administrasi
undang perpajakan. Misal: menyampaikannya ke perpajakan modern yang terdiri dari sub variabel
KPP sebelum batas waktu yang telah ditetapkan. struktur organisasi, prosedur organisasi, strategi
Sedangkan kepatuhan material adalah suatu organisasi, dan budaya organisasi terhadap
keadaan dimana wajib pajak secara kepatuhan wajib pajak pada KPP Pratama
dan Call Center (Kring Pajak 1500400). KPP Bandung Populasi % Sampel
Tegallega 87.914 17,02 17
Berikutnya variable modernisasi SDM diukur Cibeunying 111.309 19,61 20
dengan indicator: berbasis kompetensi, Karees 107.754 20,86 21
Bojonagara 98.764 19,12 19
optimalisasi teknologi komunikasi & informasi, Cicadas 120.877 23,40 23
dan continous improvement. Kemudian variable TOTAL 516.618 100 100
e-flling
e-billing
Gambar 2. Distribusi skor variable modernisasi
Call Center
SDM
Skor total 65.93
e-regristraton Kemudian mengenai variabel good governance
situs www.pajak.go.id (tata-kelola), secara keseluruah kinerja tata-kelola
complaint center KPP di Kota Bandung dipersepsikan telah
sumberdaya manusia, yang secara keseluruhan terendah ditunjukkan oleh faktor keraguan bahwa
mencapai skor 0,71 atau berada pada kategori hasil pajak akan digunakan dengan benar dan
Penetapan pajak sangat transparan 0.67 relative lebih besar dibandingkan dengan kedua
variable lainnya.
Hasil pajak dimanfaatkan dengan baik 0.66
Tabel 6
Ringkasan koefisien determinasi
Gambar 4 Deskripsi skor variable kepatuhan
wajib pajak R Adjusted Std. Error of
Model R Square R Square the Estimate
1 .797a .635 .624 1.41069
Pengujian Hipotesis a. Predictors: (Constant), M_G_Govern, M_SDM, M_Proses
Pengujian hipotesis dilakukan dengan
pendekatan analysis regresi linear berganda, dan Tabel 7
hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut. Ringkasan koefisien regresi
Unstandard Standard
Pertama, dari tabel berikut diperoleh informasi Coeffic Coeffic
Std.
bahwa modernisasi proses bisnis, modernisasi Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) -2.47 1.346 -1.83 .069
SDM dan modernisasi good governance (tata-
M_Proses .39 .067 .400 5.79 .000
kelola) yang dilakukan oleh Dirjen Pajak, M_SDM .32 .072 .292 4.47 .000
M_G_Govern .34 .055 .410 6.23 .000
berkontribusi 62,4% terhadap tingkat kepatuhan a. Dependent Variable: Kepatuhan
wajib pajak.
Ketiga, dari table Anova berikut diperoleh p-value
yang lebih kecil α (0,05). Dengan demikian
Tabel 5 hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa