Vous êtes sur la page 1sur 27

ASKEP NEOPLASMA

Diagnosa 1
Ansietas
Yang dapat dihubungkan :
1. krisis situasi (kanker)
2. ancaman /perubahan pada status kesehatan / sosial ekonomik, fungsi peran, pola
interaksi
3. ancaman kematian
4. perpisahan dari keluarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan
interpersonal
kemungkinan di buktikan oleh :
1. peningkatan ketegangan, gemetar, ketakutan, gelisah.
2. Mengekspresikan masalah mengenai perubahan dalam kejadian hidup.
3. Stimulasi simpatis, keluhan somatik.
Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi pasien akan :
1. Menunjukan rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa takut
2. Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat dapat diatasi.
3. Mendemonstrasikan penggunaan mekanisme koping efektif dan parsitipasi aktif
dalam aturan pengobatan.
TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Tinjau ulang pengalaman pasien / orang Membantu dalam mengidentifikasi rasa
terdekat sebelumnya dengan kanker. takut dan kesalahan konsep berdasarkan
Tentukan apakah dokter telah mengatakan pada pengalaman dengan kanker.
pada pasien dan apakah kesimpulan pasien
telah di capai.
Memberikan kesempatan untuk memriksa
Dorong pasien untuk mengungkapkan rasa takut realistis serta kesalahan konsep
pikiran dan perasaan. tentang diagnosis.

Membantu pasien untuk merasa diterima


Berikan lingkungan terbuka dimana pasien pada adanya kondisi tanpa perasaan
merasa aman untuk mendiskusikan perasaan dihakimi dan meningkatkan rasa terhomat
atau menolak untuk bicara. dan kontrol.

Pertahankan kontak sering dengan pasien. Memberikan keyakinan bahwa pasien tidak
Bicara dengan menyentuh pasien bila tepat. sendiri atau ditolak; berikan respek dan
penerimaan individu, mengembangkan
kepercayaan.

Sadari efek-efek isolasi pada pasien bila Penyimpangan sensori dapat terjadi nilai
diperlukan untuk imunosupresi atau implan stimulasi yang cukup tidak tersedia dan
radiasi. Batasi penggunaan pakaian / masker dapat memperberat perasaan ansietas / takut.
isolasi bila mungkin.

Bantu pasien/orang terdekat dalam Keterampilan koping sering rusak setelah


mengenali dan mengklarifikasi rasa takut diagnosis dan selama fase pengobatan yang
untuk memulai mengembangkan strategi berbeda. Dukungan dan konseling sering
koping untuk menghadapi rasa takut ini. perlu untuk memungkinkan individu
mengenal dan menghadapi rasa takut dan
untuk menyakini bahwa strategi
kontrol/koping tersedia.
Berikan informasi akurat, konsisten
mengenai prognosis. Hindari Dapat menurunkan ansietas dan
memperdebatkan tentang persepsi pasien memungkinkan pasien membuat
terhadap situasi. keputusan/pilihan berdasarkan realita.

Izinkan ekspresi marah, kecewa tanpa Penerimaan perasaan memungkinkan pasien


konfrontasi. Berikan informasi dimana mulai menghadapi situasi.
perasaan adalah normal dan diekspresikan
secara tepat.
Tujuan pengobatan kanker adalah
Jelaskan pengobatan yang dianjurkan, menghancurkan sel-sel melignan sambil
tujuannya dan potensial efek samping. meminimasi kerusakan pada sel yang
Membantu pasien menyiapkan pengobatan. normal. Pengobatan dapat meliputi
pembedahan (kuratif, preventif, paliatif)
serta kemoterapi, radiasi (internal, eksternal)
atau pengobatan lebih baru/spesifik seperti
hipertermia seluruh tubuh atau bioterapi.
Transplantasi sumsum tulang mungkin
dianjurkan untuk beberapa tipe kanker.

Informasi akurat memungkinkan pasien


Jelaskan prosedur, berikan kesempatan menghadapi situasi lebih efektif dengan
untuk bertanya dan jawaban jujur. realistis, karenanya menurunkan ansietas
Tinggalkan dengan pasien selama prosedur dan rasa takut karena ketidaktahuan.
yang menimbulkan ansietas dan konsultasi.
Membantu menurunkan ansietas dengan
Berikan pemberi perawatan primer atau mengembangkan hubungan terapeutik dan
konsisten kapan pun mungkin. memudahkan perawatan kontinu.

Memudahkan istirahat, menghemat energi,


Tingatkan rasa tenang dan lingkungan dan meningkatkan kemampuan koping.
tenang.
Pilihan intervensi ditentukan oleh tahap
berduka, perilaku koping, mis.,
Identifikasi tahap/stadium berduka pasien marah/menarik diri, menyangkal.
dan orang terdekat yang sedang dialami.
(rujuk pada DK:Berduka, Antisipasi, pada Mengidentifikasi masalah individu dan
halaman ini). memberikan dukungan pada pasien/orang
terdekat dalam menggunakan keterampilan
Perhatikan koping tak efektif mis., interaksi koping efektif.
sosial buruk, tidak berdaya fungsi menyerah
setiap hari, dan keputusan sumber. Pasien dapat menggunakan mekanisme
pertahanan dari menyangkal dan
mengekspresikan harapan dimana diagnosis
Waspada pada tanda menyangkal/depresi, tidak akurat. Perasaan bersalah, distres
mis., menarik diri, marah, tanda tidak tepat. spiritual, gejala fisik, atau kurang perawatan
Tentukan adanya ide bunuh diri dan kaji diri dapat menyebabkan pasien menjadi
potensial nyeri pada skala 1-10. menarik diri dan yakin bahwa bunuh diri
adalah pilihan yang ada.

Mengurangi perasaan isolasi. Bila sistem


pendukung keluarga tidak tersedia, sumber
luar mungkin diperlukan dengan segera
Dorong dan kembangkan interaksi pasien mis., kelompok pendukung kanker lokal.
dengan sistem pendukung.
Memungkinkan untuk interaksi
interpersonal lebih baik dan menurunkan
ansietas dan rasa takut.
Berikan informasi yang dapat dipercaya dan
konsisten dan dukungan untuk orang Menjamin sistem pendukung untuk pasien
terdekat. dan memungkinkan orang terdekat terlibat
dengan tepat.

Libatkan orang terdekat sesuai indikasi bila


keputusan mayor akan di buat.

Diagnosa keperawatan : berduka, antisipasi


Dapat dihubungkan dengan :
1. Kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis (mis., kehilangan bagian
tubuh, perubahan fungsi tubuh); perubahan gaya hidup.
2. Penerimaan kemungkinkan kematian pasien.
Kemungkinan dibuktikan oleh :
1. Perubahan pada kebiasaan makan, perubahan pada pola tidur, tingkat aktivasi, libido,
dan pola komunikasi.
2. Menyangkal tentang potensial kehilangan, perasaan terdesak, marah.
Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi pasien akan :
1. Mengidentifikasi dan mengekspresikan perasaan dengan tepat.
2. Melanjutkan aktivitas kehidupan normal, melihat kearah/ merencanakan masa depan,
mengharapkan untuk hari ini saja.
3. Mengungkapkan pemahaman tentang proses menjelang ajal dan perasaan didukung
dalam melalui berduka.
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Perkiraan syok awal dan ketidakyakinan Sedikit pasien yang benar-benar siap untuk
setelah diagnosis kanker dan/atau prosedur realita perubahan yang dapat terjadi.
yang menimbulkan trauma (mis., bedah
yang menimbulkan kecacatan, kolostomi,
amputasi).
Pengetahuan tentang proses berduka
Kaji pasien/orang terdekat terhadap berduka memperkuat normalitas perasaan/ reaksi
yang mengalami. Jelaskan proses sesuai terhadap apa yang dialami dan dapat
kebutuhan. membantu pasien menghadapi lebih efektif
dengan mereka.

Pasien merasa terdukung mengekspresikan


Dorongan pengungkapan pikiran/masalah perasaan dengan memahami bahwa konflik
dan penerimaan ekspresi kesedihan, marah, emosi yang dalam dan sering adalah normal
penolakan. Akui normalitas perasaan ini. dan dialami orang lain dalam situasi sulit
ini.

Sadari perubahan alam perasaan, Indikator koping tidak efektif dan


bermusuhan, dan perilaku lain yang kebutuhan terhadap intervensi tambahan.
ditunjukan. Susun batasan perilaku tidak Pencegahan tindakan destruktif
tepat, perbaiki pikiran negatif. memungkinkan pasien mempertahankan
kontrol dan rasa harga diri.
Kunjungi dengan sering dan berikan kontak
fisik dengan tepat/sesuai kebutuhan. Membantu mengurangi perasaan isolasi dan
Pindahkan pasien lebih mendekat ke kantor diabaikan.
perawat bila ketakutan; biarkan pintu
terbuka bila nyaman untuk pasien.

Kuatkan penyuluh tentang proses penyakit


dan pengobatan dan berikan informasi Pasien/orang terdekat mendapat keuntungan
sesuai permintaan/tepat tentang menjelang dari faktual. Individu dapat mengajukan
ajal. Bersikap jujur; jangan memberikan pertanyaan langsung tentang kematian, dan
harapan palsu saat memberikan dukungan jawaban jujur meningkatkan rasa percaya
emosional. dan keyakinan bahwa informasi benar.

Tinjau ulang pengalaman hidup masa lalu, Kesempatan untuk mengidentifikasi


perubahan peran dan keterampilan koping. keterampilan yang dapat membantu
Bicara tentang sesuatu yang menarik individu menghadapi berduka terhadap
perhatian pasien. situasi baru secara lebih efektif.

Identifikasi aspek positif dan situasi. Kemungkinan remisi dan progresi lambat
dari penyakit dan/atau terapi baru dapat
menurunkan harapan pada masa depan.

Diskusikan cara-cara pasien/orang terdekat Menjadi bagian dari pemecahan


dapat merencanakan bersama untuk masa masalah/perencanaan dapat memberikan
depan. Dorong menyusun tujuan realistis. rasa kontrol terhadap kejadian yang
diantisipasi.
Bantu pasien/ orang terdekat
mengidentifikasi kekuatan pada diri Mengenali sumber ini memberi kesempatan
sendiri/situasi dan sistem pendukung. melalui perasaan berduka.

Dorong partisipasi dalam perawatan dan


pengobatan. Memungkinkan pasien mempertahankan
kontrol terhadap kehidupan.
Perhatikan bukti konflik, ekspresi marah
dan pernyataan kecewa, rasa bersalah, putus Konflik interpersonal/perilaku marah
asa. “tak ada gunanya hidup.” mungkin cara-cara pasien
mengekspresikan/menghadapi perasaan
kecewa/distres spiritual dan dapat
Kaji cara pasien/orang terdekat memahami menandakan ide bunuh diri.
dan berespons terhadap kematian mis.,
harapan budaya, perilaku Yang dipelajari, Faktor-faktor ini mempengaruhi bagaimana
pengalaman dengan kematian (anggota setiap individu menghadapi kemungkinan
keluarga dekat/teman), keyakinan tentang kematian dan mempengaruhi bagaimana
hidup setelah kematian. Keyakinan pada mereka berespons dan berinteraksi.
yang lebih tinggi (Tuhan).

Berikan lingkungan terbuka untuk diskusi


dengan pasien/orang terdekat (bila tepat) Bila pasien/ orang terdekat bersama-sama
tentang keinginan/ rencana mengalami menyadari ancaman kematian, mereka lebih
kematian., mis membuat surat warisan, mudah menghadapi urusan atau aktivitas
pengaturan penguburan, donor organ, dan yang diinginkan yang belum selesai.
keuntungan kematian, asuransi, waktu untuk
bersama keluarga.

Sadari perasaan sendiri tentang kanker,


ancaman kematian. Terima metode apapun Ansietas dan ketidakinginkan pemberi
yang dipilih pasien/orang terdekat untuk perawatan untuk menerima kenyataan
saling membantu selama proses. tentang kemungkinan kematiannya sendiri
dapat menghambat kemampuan untuk
membanti pasein/orang terdekat,
memerlukan bantuan orang lain untuk
memberikan dukungan yang diperlukan.
Kolaborasi
Rujuk pada konselor yang tepat sesuai
kebutuhan (perawat klinis psikiatrik, pekerja Dapat membantu untuk menghilangkan
sosial, psikologis). distres atau mengatasi perasaan berduka
untuk memudahkan koping dan
mengembangakan pertumbuhan.
Rujuk pada program komunitas, bila tepat.
Memberikan dukungan dalam pemenuhan
kebutuhan fisik dan emosional pasien/orang
terdekat, dan menambahkan perawatan
keluarga dan teman yang dapat diberikan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN : HARGA DIRI, GANGGUAN


Dapat dihubungkan dengan :
1. Biofisikal : kecacatan bedah, efek samping kemoterapi atau radio terapi mis.,
kehilangan rambut, mual/muntah, penurunan berat badan, anoreksia, impoten,
sterilitas, kelemahan berlebihan, nyeri tidak terkontrol.
2. Psikososial : ancaman kematian, perasaan kurang kontrol dan ragu mengenai
penerimaan orang lain, dan takut serta ansietas.
Kemungkinan di buktikan oleh :
1. Mengungkapkan perubahan dalam gaya hidup tentang tubuh; perasaan tidak berdaya,
putus asa, dan tidak mampu.
2. Preokupasi dengan perubahan atau kehilangan.
3. Tidak mengambil tanggung jawab untuk perawatan diri, kurang mengikuti perubahan
pada persepsi diri/persepsi orang lain tentang peran.
Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi pasien akan :
1. Mengungkapkan pemahaman tentang perubahan tubuh, penerimaan diri efektif.
2. Mulai mengembangkan mekanisme koping untuk menghadapi masalah secara efektif.
3. Mendemonstrasikan adaptasi terhadap perubahan/kejadian yang telah terjadi yang
dibuktikan oleh penyusunan tujuan realistis dan partisipasi aktif dalam
kerja/bermain/hubungan personal dengan tepat.

TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Diskusi dengan pasien/orang terdekat Membantu dalam memastikan masalah
bagaimana diagnosis dan pengobatan yang untuk memulai proses pemecahan masalah.
mempengaruhi kehidupan pribadi/rumah
dan aktivitas kerja.

Tinjau ulang efek samping yang diantisipasi Bimbingan antisipasi dapat membantu
berkenaan dengan pengobatan tertentu, pasien/orang terdekat memulai proses
termasuk kemungkinan efek pada aktivitas adaptasi pada status baru dan menyiapkan
seksual dan rasa ketertarikan/keinginan untuk beberapa efek samping mis., membeli
mis., alopesia, kecacatan bedah. Beritahu wig sebelum radiasi, jadwal waktu libur
pasien bahwa tidak semua egek samping kerja sesuai indikasi.(Rujuk pada DK: Pola
terjadi. seksualitas, perubahan, resiko tinggi
terhadap, hal., 1016).

Dorong diskusi tentang/pecahkan masalah Dapat membantu menurunkan masalah yang


tentang efek kanker/pengobatan pada peran mempengaruhi peneriamaan pengobatan
sebagai ibu rumah tangga, orang tua, dan atau merangsang kemajuan penyakit.
sebagainya.

Akui kesulitan pasien yang mungkin Memvalidasi realita perasaan pasien dan
dialami. Berikan informasi bahwa konseling memberikan izin. Untuk tindakan apapun
sering perlu dan penting dalam proses perlu untuk mengatasi apa yang terjadi.
adaptasi.
Membantu merencanakan perawatan saat di
Evaluasi struktur pendukung yang ada dan rumah sakit serta setelah pulang.
digunakan oleh pasien/orang terdekat.
Meskipun beberapa pasien
Berikan dukungan emosi untuk beradaptasi/menyesuaikan diri dengan efek
pasien/orang terdekat selama tes diagnostik kanker atau efek samping terapi; banyak
dan fase pengobatan. memerlukan dukungan tambahan selama
periode ini.

Pemastian individualitas dan penerimaan


Gunakan sentuhan selama interaksi, bila penting dalam menurunkan perasaan pasien
dapat diterima pada pasien dan tentang ketidakamanan dan keraguan diri.
mempertahankan kontak mata.

Kolaborasi Kelompok pendukung biasanya sangat


Rujuk pasien/ orang terdekat pada program menguntungkan baik untuk pasien/orang
kelompok pendukung (bila ada). terdekat, memberikan kontak dengan pasien
lain dengan kanker pada berbagai tingkatan
pengobatan dan/atau pemulihan.

Mungkin perlu untuk memulai dan


mempertahamkan struktur psikososial
Rujuk pada konseling profesional bila positif bila sistem pendukung pasien/orang
diindikasikan. terdekat terganggu.

DIAGNOSA KEPERAWATAN : NYERI,(AKUT)


Dapat dihubungkan dengan :
1. proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai
vaskularnya, obstruksi jaras saraf, inflamasi).
2. Efek samping berbagai agen terapi saraf.
Kemungkinan dibuktikan oleh :
1. Keluhan nyeri.
2. Memfokuskan pada diri sendri/penyempitan fokus.
3. Distraksi/prilaku berhati-hati
4. Respons autonomik, gelisah
HASIL YANG DIHARAPKAN/KRITERIA EVALUASI PASIEN AKAN :
1. Melaporkan penghilangan nyeri maksimal/kontrol dengan pengaruh minimal pada
AKS
2. Mengikuti aturan farmakologis yang ditentukan.
3. Mendemonstrasikan penggunaan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan sesuai
indikasi untuk situasi individu.
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Tentukan riwayat nyeri, mis., (lokasi nyeri, Informasi memberikan data dasar untuk
frekuensi, durasi, dan intensitas skala 0-10), mengevaluasi kebutuhan/keefektifan
dan tindakan penghilangan yang digunakan. intervensi. Catatan : pengalaman nyeri
adalah individual yang digabungkan dengan
baik respons fisik dan emosional.

Evaluasi/sadari terapi tertentu mis., Ketidaknyamanan rentang luas adalah


pembedahan, radiasi, kemoterapi, bioterapi. umum (mis., nyeri insisi, kulit terbakar,
Ajarkan pasien/orang terdekat apa yang nyeri punggung bawah, sakit kepala)
diharapkan. tergantung pada produser/agen yang
digunakan.
Berikan tindakan kenyamanan dasar (mis.,
reposisi, gosokan punggung) dan aktivitas Mengingatkan relaksasi dan membantu
hiburan (mis., musik, televisi). memfokuskan kembali perhatian.

Dorong penggunaan keterampilan


manajemen nyeri (mis., teknik relaksasi, Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi
vusualisasi, bimbingan imajinasi), tertawa, secara aktif dan meningkatkan rasa kontrol.
musik, dan sentuhan terapeutik.

Evaluasi penghilangan nyeri/kontrol. Nilai


aturan pengobatan bila perlu.
Tujuannya adalah kontrol nyeri maksimum
Kolaborasi dengan penggaruh minimum pada AKS.
Kembangkan rencana manajemen nyeri
dengan pasien dan kanker.
Rencana terorganisasi mengembangkan
kesempatan untuk kontrol nyeri. Terutama
dengan nyeri kronis, pasien/orang terdekat
harus aktif menjadi partisipasi dalam
Berikan analgesik sesuai indikasi mis.,; manajemen nyeri dirumah.
Brompton’s cocktail morfin, metadon, atau
campuran narkotik IV khusus. Berikan Nyeri adalah komplikasi sering dari kanker,
hanya untuk memberikan analgesik dalam meskipun respons individual berbeda. Saat
sehari. Ubah dari analgesik kerja pendek perubahan penyakit/pengobatan terjadi,
menjadi kerja panjang bila diindikasikan. penilaian dosis dan pemberian akan
diperlukan. Catatan: adiksi atau
Berikan/instruksikan penggunaan PCA ketergantungan pada obat bukan masalah.
dengan tepat.
Analgesia dikontrol pasien sehingga
pemberian obat tepat waktu, mencegah
fluktuasi pada intensitas nyeri, sering pada
Siapkan /bantu dalam prosedur mis., blok dosis total rendah akan diberikan melalui
saraf, kordotomi, mielotomi komisura. metode konvensional.

Mungkin digunakan dalam nyeri berat yang


tidak berespons pada tindakan lain.
DIAGNOSA KEPERAWATAN : NUTRISI, PERUBAHAN : KURANG DARI
KEBUTUHAN TUBUH
Dapat dihubungkan dengan :
1. Status hipermetabolik berkenaan dengan kanker.
2. Konsekuensi kemoterapi, radiasi, pembedahan, mis., anoreksia, iritasi lambung,
penyimpangan rasa, mual.
3. Distres emosional, keletihan, kontrol nyeri buruk.
Kemungkinan dibuktikan oleh :
1. Keluahan masukan makanan tidak adekuat, perubahan sensasi pengecap, kehilangan
minat pada makanan, ketidakmampuan untuk mencerna yang dirasakan/aktual.
2. Berat badan 20% atau lebih dibawah berat badan ideal untuk tinggi dan bentuk tubuh,
penurunan lemak subkutan/massa otot.
3. Sariawan, rongga mulut terinflamasi.
4. Diare dan/atau konstipasi, kram abdomen.
HASIL YANG DIHARAPKAN/KRITERIA EVALUASI PASIEN AKAN :
1. Mendemonstrasikan berat badan stabil, penambahan berat badan progresif kearah
tujuan dengan normalisasi nilai laboratorium dan bebas tanda malnutrisi.
2. Pengungkapan pemahaman pengaruh individual pada masukan adekuat.
3. Berpartisipasi dalam intervensi spesifik untuk merangsang nafsu makan/peningkatan
masukan diet.
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Pantau masukan makanan setiap hari, Mengidentifikasi kekuatan/defisiensi nutrisi.
biarkan pasien menyimpan buku harian
tentang makanan sesuai indikasi.

Ukur tinggi, berat badan dan ketebalan Membantu dalam indentifikasi malnutrisi
lipatan kulit trisep (atau pengukuran protein-kalori, khususnya bila berat dan
antropometrik lain sesuai indikasi). Pastikan pengukuran antropometrik kurang dari
jumlah penurunan berat badan saat ini. normal.
Timbang berat badan setiap hari atau sesuai
indikasi.

Dorong pasien untuk makan diet tinggi Kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan
kalori nutrien, dengan masukan cairan begitu juga cairan (untuk menghilangkan
adekuat. Dorong penggunaan suplemen dan produk sisa). Suplemen dapat memainkan
makan sering/lebih sedikit yang dibagi-bagi peran penting dalam mempertahankan
selama sehari. masukan kalori dan protein adekuat.

Nilai diet sebelumnya dan segera setelah Keefektifan penilaian diet sangat individual
pengobatan mis., makanan bening, cairan dalam penghilangan mual pascaterapi.
dingin, saring, krekers cairan 1 jam sebelum Pasien harus mencoba untuk menemukan
atau 1 jam setelah makan. solusi/kombinasi terbaik.
Kontrol faktor lingkungan (mis., bau Dapat mentriger respons mual/muntah.
kuat/tidak sedap atau kebisingan). Hindari
terlalu manis, berlemak, atau makanan
pedas.
Membuat waktu makan lebih
Ciptakan suasana makan malam yang menyenangkan, yang dapat meningkatkan
menyenangkan, dorong pasien untuk masukan.
berbagi makanan dengan keluarga/teman.

Dorong penggunaan teknik relaksasi, Dapat mencegah awitan atau menurunkan


visualisasi, bimbingan imajinasi, latihan beratnya mual, penurunan anoreksia, dan
sedang sebelum makan. memungkinkan pasien meningkatkan
masukan oral.

Identifikasi pasien yang mengalami Mual/muntah psikogenik terjadi sebelum


mual/muntah yang diantisipasi. kemoterapi mulai secara umum tidak
berespons terhadap obat antiemetik.
Perubahan lingkungan pengobatan atau
rutinitas pasien pada hari pengobatan
mungkin efektif.

Dorong komunikasi terbuka mengenai Sering sebagai sumber distres emosi,


masalah anoreksia. khususnya untuk orang terdekat yang
menginginkan untuk memberi makan pasien
dengan sering. Bila pasien menolak, orang
terdekat dapat merasakan ditolak/frustasi.

Berikan antiemetik pada jadwal reguler Mual/muntahpaling menurunkan


sebelum/selama dan setelah pemberian agen kemampuan dan efek samping psikologis
antineoplastik dengan sesuai. kemoterapi yang menimbulkan stres.

Evaluasi keefektifan antiemetik. Individu berespons secara berbeda pada


semua obat-obatan. Antiemetik firstine
mungkin tidak bekerja, memerlukan
perubahan pada atau kombinasi terapi obat.

Hematest feses, sekresi lambung. Terapi tertentu (mis., antimetabolit)


menghambat pembaharuan lapisan sel-sel
epitel saluran GI, yang dapat menyebabkan
perubahan yang direntangkan dari eritema
ringan sampai ulserasi berat dengan
perdarahan.

Kolaborasi
Tinjau ulang pemeriksaan laboratorium Membantu mengidentifikasi derajat
sesuai indikasi mis., jumlah limfosit total, ketidakseimbangan biokimia/malnutrisi dan
transferin serum, dan albumin. mempengaruhi pilihan intervensi diet.
Catatan : pengobatan antikanker dapat juga
mengubah pemeriksaan nutrisi sehingga
semua hasil harus diperbaiki dengan status
klinis pasien.
Berikan obat-obatan sesuai indikasi :
- Fenotiazin mis., proklorperazin
(compazine), tietilperazin (torecan); Kebanyakan antiemetik bekerja untuk
antidopaminergik, mis., mempengaruhi stimulasi pusat muntah sejati
metoklorpramid (reglan), dan kemoreseptor mentriger agen zona juga
ondansentron (zofran); antihistamin bertindak secara perifer untuk menghambat
mis., difenhidramin (benadryl); paristaltik balik.
- Kortikosteroid mis., deksametazon
(decadron); kanabinoid mis., 9- Terapi kombinasi (mis., torecan dengan
tetrahidrokanabinol; benzodiazeprin decadron atau valium) seringkali lebih
mis., diazepam (valium). efektif daripada agen tunggal.

Vitamin, khususnya A, D, E dan B6.


Mencegah kekurangan karena penurunan
absorbsi vitamin larut dalam lemak.
Defisiensi B6 dapat
memperberat/mengeksaserbasi depresi.
Antasid. Peka rangsang.

Meminimalkan iritasi lambung dan


Rujuk pada ahli diet/tim pendukung nutrisi. mengurangi resiko di ulserasi mukosa.

Memberikan rencana diet khusus untuk


memenuhi kebutuhan individu dan
menurunkan masalah berkenaan dengan
malnutrisi protein/kalori dan difisiensi
mikronutrien.
Pasang/pertahankan selang NG atau
pemberian makan untuk makanan enteral,
atau jalur sentral untuk hiperalimentasi Pada adanya malnutrisi berat (mis.,
parenteral bila diindikasikan. kehilangan berat badan 25%-30% dalam 2
bulan), atau pasien telah dipuaskan selama 5
hari dan tidak mungkin untuk mampu untuk
makan selama 2 minggu, pemberian makan
per selang atau NPT mungkin perlu untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi catatan: NPT
digunakan dengan kewaspadaan yang
dihubungkan dengan peningkatan lebih dari
4 kali lipat pada risiko infeksi signifikan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN : KEKURANGAN VOLUME CAIRAN, RISIKO


TINGGI TERHADAP
Faktor risiko meliputi :
1. Kehilangan berlebihan melalui rute normal dan/atau abnormal (mis., selang
indwelling, luka).
2. Status hipermetabolik.
3. Kerusakan masukan cairan.
Kemungkinan dibuktikan oleh :
1. (tidak dapat diterapkan; adanya tanda-tanda dan gejala-gejala membuat diagnosa
aktual).
HASIL YANG DIHARAPKAN/ KRITERIA EVALUASI PASIEN AKAN :
1. Menunjukan keseimbangan cairan adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil,
membran mukosa lembab, turgor kulit baik, pengisian kapiler cepat, dan haluaran
urine adekuat secara individual.

TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Pantau masukan dan haluaran dan berat Keseimbangan cairan negatif terus menerus,
jenis; masukkan semua sumber haluaran menurunkan haluaran renal dan konsentrasi
mis., diare, luka basah, hitung urine menunjukan terjadinya dehidrasi dan
keseimbangan 24 jam. perlunya peningkatan penggantian cairan.

Pengukuran sensitif terhadap fluktasi


Timbang berat badan sesuai indikasi. keseimbangan cairan.

Menunjukan keadekuatan volume sirkulasi.


Pantau tanda-tanda vital. Evaluasi nadi
perifer, pengisian kapiler.
Indikator tidak langsung dari status
Kaji turgor kulit dan kelembaban membran hidrasi/derajat kekurangan.
mukosa. Perhatikan keluhan haus.
Membantu dan memelihara kebutuhan
Dorong peningkatan masukan cairan sampai cairan dan menurunkan risiko efek samping
3000 ml/hari sesuai toleransi individu. yang membahayakan, mis., sistitis hemoragi
pada pasien yang mendapat siklofosfamid
(cytoxan).

Observasi terhadap kecenderungan Identifikasi dini terhadap masalah (yang


perdarahan mis., rembesan dari membran dapat terjadi sebagai akibat kanker dan/atau
mukosa, sisi oungsi; adanya ekimisis atau terapi) memungkinkan untuk intervensi
petekie. segera.

Meminimalkan pungsi vena (mis., Menurunkan potensial hemorogi dan infeksi


kombinasikan melalui IV dengan berkenaan dengan pungsi pena berulang.
pengambilan contoh darah). Dorong pasien
untuk mempertimbangkan penempatan
kateter vena sentral.
Mengurangi potensial terhadap
Hindari trauma dan pemberian tekanan pada perdarahan/pembentukan hematoma.
sisi pungsi.

Kolaborasi Diberikan untuk hidrasi umum serta


Berikan cairan IV sesuai indikasi. mengencerkan obat antineoplastik dan
menurunkan efek samping merugikan mis.,
mual/muntah atau nefrotoksisitas.

Penghilangan mual/muntah menurunkan


Berikan terapi antiemetik. (rujuk pada DK: kehilangan gastrik dan memungkinan
nutrisi, perubahan:kurang dari kebutuhan peningkatan masukan oral.
tubuh).
Memberikan informasi tentang tingkat
Pantau pemeriksaan laboratorium mis., JDL, hidrasi dan kekurangan yang menyertai.
elektrolit, albumin serum. Catatan: malnutrisi dan efek penurunan
kadar albumin menimbulkan perpindahan
cairan/pembentukan edema.

Berikan tranfusi sesuai indikasi mis., Memungkinkan diperlukan untuk


SDM; memperbaiki jumlah darah dan mencegah
manifestasi anemia yang sering ada pada
pasien kaker mis., takikardia, takipnea,
pusing, dan kelemahan.

Trombosit. Trombosittopenia (yang dapat terjadi


sebagai efek samping kemoterapi, radiasi,
atau proses kanker) meningkatkan risiko
perdarahan dari membran mukosa dan sisi
tubuh yang lain. Perdarahan spontan secara
umum terjadi pada trombosit kurang dari
20.000.
Hindari penggunaan aspirin, iritan lambung,
atau inhibitor trombosit. Menimbulkan resiko perdarahan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN : KELETIHAN


Dapat dihubungkan dengan :
1. Penurunan produksi energi metabolik, peningkatan kebutuhan energi (status
hipermetabolik).
2. Kebutuhan psikologis/emosional berlebihan.
3. Perubahan kimia tubuh : efek samping obat-obatan, kemoterapi.
Kemungkinan dibuktikan oleh :
1. Kekurangan energi yang tidak stabil terpenuhi berulang/berlebihan, ketidakmampuan
untuk mempertahankan rutinitas biasanya, penurunan kinerja, kerusakan kemampuan
untuk berkonsentrasi, letargi/gelisah.
2. Tidak berminat terhadap sekitarnya.
HASIL YANG DIHARAPKAN/KRITERIA EVALUASI PASIEN AKAN :
1. Melaporkan perbaikan terhadap sekitarnya.
2. Melakukan AKS dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan pada tingkat
kemampuan.
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Rencanakan perawatan untuk Periode istirahat sering diperlukan untuk
memungkinkan periode istirahat. Jadwalkan memperbaiki/menghemat energi.
aktivitas periodik bila pasien mempunyai Perencanaan akan memungkinkan pasien
energi paling banyak. Libatkan pasien/orang menjadi aktif selama waktu dimana tingkat
terdekat dalam jadwal perencanaan. energi lebih tinggi, yang dapat memperbaiki
perasaan sejahtera dan rasa kontrol.

Buat tujuan aktivitas realistis dengan pasien. Memberikan kontrol dan perasaan mampu
menyelesaikan.

Dorong pasien untuk melakukan apa saja Meningkatkan kekuatan/stamina dan


mungkin mis., mandi duduk, bangun dari memampukan pasien menjadi lebih aktif
kursi, berjalan. Tingkatkan tingkat aktivitas tanpa kelelahan yang berarti.
sesuai kemampuan.

Pantau respon fisiologis terhadap aktivitas Toleransi sangat bervariasi tergantung pada
mis., perubahan pada TD atau frekuensi tahap proses penyakit, status nutrisi,
jantung/pernafasan. keseimbangan cairan, dan reaksi terhadap
aturan terapeutik.

Dorong masukan nutrisi. Masukan/penggunaan nutrisi adekuat perlu


untuk memenuhi kebutuhan energi untuk
aktivitas.

Kolaborasi
Berikan O₂ suplemen sesuai indikasi. Adanya anemia/hipoksemia menurunkan
ketersediaan O₂ untuk ambilan selular dan
memperberat keletihan.

Latihan yang terprogram setiap hari dan


Rujuk pada terapi fisik/okupasi. aktivitas membantu pasien
mempertahankan/meningkatkan kekuatan
dan tonus otot, meningkatkan rasa sejahtera.
Penggunaan alat adaptasi dapat membantu
menghemat energi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN : INFEKSI, RESIKO TINGGI TERHADAP
Faktor risiko meliputi :
1. Ketidakadekuatan pertahanan sekunder dan imunosupresi mis., supresi sumsum
tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi).
2. Malnutrisi, proses penyakit kronis.
3. Prosedur invasif.
Kemungkinan dibuktikan oleh : (tidak dapat diterapkan; adanya tanda-tanda dan
gejala-gejala membuat diagnosa aktual).
HASIL YANG DIHARAPKAN/KRITERIA EVALUASI PASIEN AKAN :
1. Mengidentifikasi dan berpartisipasi dalam intervensi untuk mencegah/mengurangi
risiko infeksi.
2. Tetap tidak demam dan mencapai pemulihan tepat pada waktunya.

TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Tingkatkan prosedur mencuci tangan yang Lindungi pasien dari sumber-sumber
baik dengan staf dan pengunjung. Batasi infeksi, seperti pengunjung dan staf yang
pengunjung yang mengalami infeksi. mengalami ISK.
Tempatkan pada isolasi sesuai indikasi.

Tekankan higiene personal. Membantu potensial sumber infeksi


dan/atau pertumbuhan sekunder.

Pantau suhu. Peningkatan suhu terjadi (bila tidak tertutup


oleh obat kortikosteroid atau anti-inflamasi)
karena berbagai faktor mis., efek samping
kemoterapi, proses penyakit, atau infeksi.
Identifikasi dini proses infeksi
memungkinkan terapi yang tepat untuk
dimulai dengan segera.
Kaji semua sistem (mis., kulit pernafasan,
genitourinaria) terhadap tanda gejala infeksi Pengenalan diri dan intervensi segera dapat
secara kontinu. mencegah progresi pada situasi/sepsis yang
lebih serius.

Ubah posisi dengan sering; pertahankan Menurunkan tekanan dan iritasi pada
linen kering dan bebas kerutan. jaringan dan mencegah kerusakan kulit (sisi
potensial untuk pertumbuhan bakteri).

Tingkatkan istirahat adekuat/ periode Membatasi keletihan, mendorong gerakan


latihan. yang cukup untuk mencegah komplikasi
statis mis., pneumonia, dekubitus, dan
pembentukan trombus.
Terjadinya stomatitis meningkatkan resiko
Tekankan pentingnya higiene oral yang terhadap infeksi/pertumbuhan sekunder.
baik.
Menurunkan resiko kontaminasi, membatasi
entri portal terhadap agen infeksius.

Hindari/batasi prosedur invasif. Taati teknik


aseptik.
Aktivitas sumsum tulang dihambat oleh
Kolaborasi efek kemoterapi, status penyakit, atau terapi
Pantatu JDL dengan SDP diferensial dan radiasi. Pemantauan status mielosupresi
jumlah granulosit dan trombosit sesuai penting, untuk mencegah komplikasi lanjut
indikasi. (mis., infeksi, anemia atau hemoragi) dan
jadwal pemberian obat. Catatan: Nadir
(titik terendah penurunan jumlah darah)
terlihat 7-10 hari setelah pemberian
kemoterapi.

Mengidentifikasi organisme penyebab dan


terapi yang tepat.
Dapatkan kultur sesuai indikasi.
Mungkin digunakan untuk mengidentifikasi
infeksi atau diberikan secara profilaktik
Berikan antibiotik sesuai indikasi. pada pasien imunosupresi.

Diagnosa Keperawatan : Risiko tinggi terhadapa perubahan membrane mukosa


oral
Factor Risiko : Efek samping dari beberapa agen kemoterapi dan
radiasi
Kemungkinan dibuktikan oleh : Adanya tanda-tanda dan gejala-gejala membuat
diagnose actual
Hasil yang diharapkan : Menunjukkan membrane mukosa utuh yang
berwwarna merah muda, lembab, dan bebas
inflamasi/ulserasi
Pengungkapan pemahaman tentang factor penyebab
Mendemonstrasikan teknik untuk mempertahankan
integritas mukosa oral
Intervensi Rasional
Kaji kesehatan gigi dan hygiene oral pada Mengidentifikasi pengobatan profilaksis yang
penerimaan dan secara periodik mungkin diperlukan sebelum memulai
kemoterapu atau radiasi dan memberikan data
dasar pada perawatan higienen oral saat ini
Kaji rongga mulut setiap hari, perhatikan Inflamasi mukosa oral (stomatitis) secara
perubahan pada integritas membrane umum terjadi 7-14 hari setelah mulainya
mukosa oral, misalnya kering, kemerahan. pengobatan, tetapi tanda mungkin terlihat
Pastikan apakah pasien mengeluh rasa paling dini hari ke-3 sampai ke-4, khususnya
terbakar di mulut, perubahan pada kualitas bila ada masalah oral sebelumnya. Rentang
suara, kemampuan untuk menelan, indera respon meluas dari eritema sedang sampai
pengecap, terjadinya saliva kental/banyak ulserasi berat, yang sangat nyeri, menghambat
masukan oral, dan potensial mengancam
hidup. Identifikasi awal memungkinkan
pengobatan cepat
Diskusikan dengan pasien tentang area Perawatan mulut yang baik penting selama
yang memerlukan perbaikan dan pengobatan untuk mengontrol komplikasi
mendemonstrasikan metode untuk stomatitis
perawatan oral yang baik
Mulai program hygiene oral termasuk:
- Menghindari pencuci mulut, lemon/ - Produk yang mengandung alcohol atau fenol
swab gliserin dapat mengesaserbasi kekeringan/iritasi
membrane mukosa
- Gunakan pencuci mulut yang dibuat - Dapat menyejukkan membrane. Pencucian
dari salin hangat, larutan pelarut dari sebelum makan dapat memperbaiki indera
hydrogen peroksida atau soda kue dan pengecap pasien. Pencucian setelah makan
air dan pada saat tidur melarutkan asam mulut
dan menghilangkan xerostomia
- Mencegah trauma pada jaringan lunak/rapuh
- Sikat dengan sikat gigi atau benang gigi - Menghilangkan partikel makanan yang dapat
- Bersihkan dengan perlahan atau meningkatkan pertumbuhan bakteri
gunakan waterpik dengan kewaspadaan - Meningkatkan kenyamanan dan mencegah
- Pertahankan bibir lembab dengan jaringan yang kering/pecah
pelumas bibir, jeli KY, Chastick, dan
sebagainya - Merangsang/ memberikan kelembaban untuk
- Dorong penggunaan permen mint/keras mempertahankan integritas membrane
atau saliva buatan sesuai indikasi mukosa, khususnya pada adanya dehidrasi/
penurunan produksi saliva
Instruksikan mengenai perubahan diet Stomatitis berat dapat mempengaruhi masukan
misalnya hindari makanan panas atau nutrisi dan cairan yang meninggalkan
pedas, jus; anjurkan penggunaan sedotan; keseimbangan nitrogen negative atau
mencerna makanan lembut atau di blender, dehidrasi. Modifikasi diet dapat membuat
permen dan es krim sesuai toleransi makanan lebih mudah untuk ditelan dan
merasa sejuk
Dorong masukan nutrisi sesuai toleransi Hidrasi adekuat membantu mempertahankan
individu kelembaban membrane mukosa. Catatan :
perlu untuk menurunkan aktivitas ini yang
penting untuk status emosional pasien
Pantau dan jelaskan tanda-tanda pasien Pengenalan dini menjamin tindakan segera
tentang superinfeksi oral (misalnya
sariawan)
Kolaborasi
Rujuk pada dokter gigi sebelum memulai Pemeriksaan profilaktik dan perbaikan
kemoterapi atau radiasi kepala/leher sebelum terapi menurunkan risiko infeksi
Kultur lesi oral yang dicurigai Mengidentifikasi organism penyebab infeksi
oral, dan mengarahkan terapi obat yang tepat
Berikan obat-obatan sesuai indikasi,
misalnya:
Pencuci analgesic, jeli lidokain topical Program analgesia agresif mungkin diperlukan
untuk menghilangkan nyeri hebat
Preparat pencuci mulut antimicrobial, Mungkin diperlukan untuk mengatasi/
misalnya nistatin mencegah infeksi oral sekunder, seperti
candida, pseudomonas, herpes simpleks

Diagnosa Keperawatan : Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas


kulit/jaringan
Factor Risiko : Efek samping dari beberapa agen kemoterapi dan
radiasi, penurunan imunologis, perubahan status
nutrisi, anemia.
Kemungkinan dibuktikan oleh : Adanya tanda-tanda dan gejala-gejala membuat
diagnose actual
Hasil yang diharapkan : Mengidentidikasi intervensi yang tepat untuk kondisi
khusus
Berpartisipasi dalam teknik untuk mencegah
komplikasi/ meningkatkan penyembuhan cepat

Intervensi Rasional
Kaji kulit dengan sering terhadap efek Efek kemerahan da/atau kulit simak (reaksi
samping terapi kanker ; perhatikan radiasi) dapat terjadi dalam area radiasi.
kerusakan/ perlambatan penyembuhan Deskuamasi kering (kekeringan dan pruritus),
luka. Tekankan pentingnya melaporkan deskuamasi lembab (lepuh), ulserasi,
area terbuka pada pemberi perawatan kehlangan rambut, kehilangan dermis, dan
kelenjar keringat juga dapat terlihat. Selain itu,
reaksi kuit (mis; ruam alregi, hiperpigmentasi,
pruritus, dan alopesia) dapat terjadi pada
beberapa agen kemoterapi
Mandikan dengan air hangat dan sabun Mempertahankan kebersihan tanpa mengiritasi
ringan kulit
Dorong pasien untuk menghindari Membantu mencegah friksi/ trauma kulit
menggaruk dan menepuk kulit yang kering
daripada menggaruk
Balikan/ ubah posisi dengan sering Meningkatkan sirkulasi dan mencegah tekanan
pada kulit/ jaringan yang tidak perlu
Anjurkan pasien untuk menghindari krim Dapat meningkatkan iritasi/reaksi secara nyata
kulit apapun, salep, dan bedak kecualli
diizinkan dokter:
- Tinjau protocol perawatan kulit untuk - Dilakukan untuk meminimalkan trauma pada
pasien yang mendapat terapi radiasi area terapi radiasi
- Hindari menggaruk atau menggunakan - Dapat menimbulkan atau bahkan
sabun, losion, atau deodorant pada area; mempengaruhi pemberian radiasi
hindari memberikan panas atau
mengusahakan mencucui tanda/ tato
yang ada di kulit sebagai identidikasi
area iradiasi
- Anjurkan menggunakan pakaian lembut - Kulit sangat sensitive selama pengobatan dan
dan longgar pada area tersebut; biarkan setelahnya; dan semua iritasi harus dihindari
pasien menghindari menggunakan bra untuk mencegah cedera dermal
bila ini memberikan tekanan
- Berikan tepung kanji pada area sesuai - Membantu mengontrol kelembaban atau
kebutuhan, dan Eucerin (atau krim lain pruritus. Mempertahankan perawatan
yang dianjurkan) pada area dua kali diperlukan sampai jaringan kulit telah
sehari setelah radiasi selesai beregenerasi dan kembali normal
- Tinjau penggunaan tabir surya/ blok - Melindungi kulit dari sinar ultraviolet dan
tabir surya menurunkan risiko reaksi berulang
Tinjau ulang protocol perawatan kulit
untuk pasien yang mendapat kemoterapi,
misalnya:
- Penggunaan yang tepat kateter vena - Menurunkan risiko iritasi/ ekstravasasi
sentral atau perifer, encerkan obat jaringan dari agen ke dalam jaringan
antikanker per protocol dan pastikan
bahwa IV diberikan dengan baik
- Instruksikan pasien untuk member tahu - Terjadinya iritasi menandakan perlunya
pemberi perawatan dengan segera pengubahan kecepatan/ pengenceran
tentang ketidaknyamanan pada sisi kemoterapi dan/atau perubahan sisi IV untuk
pemasangan IV mencegah reaksi yang lebih serius
- Kaji sisi IV/ kulit dan vena terhadap - Adanya flebitis, kemerahan vena (reaksi
eritema, edema, nyeri tekan; bercak alergi local) atau ekstravasasi memerlukan
seperti bilur, gatal/rasa terbakar; atau penghentian segera dari agen antineoplastik
bengkak, rasa terbakar, luka, lepuh, yang dan intervensi medis
makin menjadi ulserasi/ nekrosis
jaringan
Cuci kulit dengan segera dengan sabun Mengencerkan obat untuk menurunkan risiko
dan air bila agen antineoplastol tercecer iritasi kulit/ luka bakar kimia
pada kulit yang tidak terlindungi (pasien
atau pemberi perawatan)
Tinjau ulang efek samping dermatologis Pedoman antisipasi membantu menurunkan
yang dicurigai pada kemoterapi mis; ruam, masalah bila efek samping terjadi
hiperpigmentasi, dan pengelupasan
telapak
Informasikan pasien bahwa bila terjadi Pedoman antisipasi dapat membantu
alopesia, rambut dapat tumbuh kembali penilaian/perisapan untuk kebotakan. Pria
setelah kemoterapi selesai, tetapi dapat/ sering sensitive terhadap kehilangan rambut
tidak dapat tumbuh kembali setelah terapi demikian juga wanita. Efek radiasi pada akar
radiasi rambut mungkin permanen, tergantung pada
dosis
Kolaborasi
- Berikan antidote yang tepat jika terjadi - Mengurangi kerusakan jaringan local.
eksaserbasi, mis:
DMSO topical Mungkin bermanfaat untuk mitomisin,
doksorubisin/ daunorubisin. Catatan: injeksi
Benadryl dapat menghilangkan gejala
kemerahan vena.
Hialuronidase (Wydase) Diinjeksikan secara subkutan untuk infiltrasi
NaHCO3 vinkristin
Injeksi IV dan/atau pada jaringan sekitar
Tiosulfat untuk Bisantrene
Diinjeksikan secara subkutan untuk mustard
- Berikan salep topical, mis; sulfadiazine nitrogen
perak dengan tepat - Mungkin digunakan untuk mencegah infeksi/
memudahkan penyembuhan bila terjadi luka
- Berikan kompres es/ kompres hangat per bakar kimia (ekstravasasi)
protokol - Intervensi controversial tergantung pada tipe
agen yang digunakan. Es membatasi aliran
darah, mempertahankan obat terlokalisasi,
sedangkan panas menyebarkan antidote.
Diagnosa Keperawatan : Risiko tinggi terhadap konstipasi/ diare
Factor Risiko : Iritasi mukosa GI dari kemoterapi atau terapi radiasi;
malabsorbsi lemak. Tumor yang mensekresi hormone,
karsinoma kolon. masukan cairan buruk, diet rendah
bulk, kurang latihan, penggunaan opiate/ narkotik.
Kemungkinan dibuktikan oleh : Adanya tanda-tanda dan gejala-gejala membuat
diagnose actual
Hasil yang diharapkan : Mempertahankan konsistensi/ pola defekasi umum
Mengungkapkan pemahaman tentang factor dan
intervensi/solusi yang tepat yang berkenaan dengan
situasi individu
Intervensi Rasional
Pastikan kebiasaan eliminasi umum Dapat diperlukan sebagai dasar untuk evaluasi
masa datang
Kaji bising usus dan pantau/ catat gerakan Mendefinisikan masalah, mis; diare,
usus termasuk frekuensi, konsistensi konstipasi. Catatan: konstipasi adalah salah
(terutama selama 3-5 hari pertama dari satu manifestasi termudah dari neurotoksisitas
terapi alkaloid Vinca)
Pantau masukan dan haluaran serta berat Dehidrasi, penurunan berat badan, dan
badan ketidakseimbangan elektrolit adalah
komplikasi dari diare. Ketidakadekuatan
masukan cairan dapat menimbulkan konstipasi
Dorong masukan cairan adekuat (mis. Dapat menurunkan potensial terhadap
2000ml/24 jam), peningkatan serat diet, konstipasi dengan memperbaiki konsistensi
latihan feses dan merangsang peristaltic; dapat
mencegah dehidrasi (diare)
Berikan makanan sedikit dan sering Menurunkan iritasi gaster. Penggunaan
dengan makanan rendah sisa (bila tidak makanan rendah serat dapat menurunkan
dikontraindikasikan), mempertahankan iritabilitas dan memberikan istirahat pada usus
kebutuhan protein dan karbohidrat (mis; bila ada diare.
telur, sereal, sayur yang diblender)
Pastikan diet yang tepat; hindari makanan Stimulant GI yang dapat meningkatkan
tinggi lemak (mis; mentega, makanan motilitas/ frekuensi defekasi
gorengan, kacang); makanan dengan
kandungan serat tinggi; yang diketahui
menyebabkan diare dan gas (mis; kol,
buncis, cabe); makanan/ cairan dengan
kafein tinggi atau sangat panas/dingin
Periksa terhadap infeksi bila pasien tidak Intervensi lanjut/ perawatan usus alternative
defekasi dalam 3 hari atau ada distensi mungkin diperlukan
abdomen, kram, sakit kepala
Kolaborasi
Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai Ketidakseimbangan elektrolit mungkin akibat
indikasi mis, elektrolit dari/ pemberat untuk mengubah fungsi GI.
Berikan cairan IV Mencegah dehidrasi, mengencerkan agen
kemoterapi untuk menurunkan efek samping.
- Agen antidiare - Mungkin di indikasikan pada diare berat
- Pelunak feses, laksatif, enema sesuai - Penggunaan profilaktik dapat mencegah
indikasi komplikasi lanjut pada beberapa pasien
(mis; yang menerima alkaloid Vinca,
dengan pola defekasi buruk sebelum
pengobatan, atau penurunan motilitas

Diagnosa Keperawatan : Risiko tinggi terhadap perubahan pola seksualitas


Factor Risiko : Kurang pengetahuan/ keterampilan tentang respon
alternative pada transisi yang berhubungan dengan
kesehatan, perubahan fungsi/struktur tubuh, penyakit
dan pengobatan medis. Sangat kelelahan. Ketakutan
dan ansietas. Kurang privasi/ orang terdekat.
Kemungkinan dibuktikan oleh : Adanya tanda-tanda dan gejala-gejala membuat
diagnose actual
Hasil yang diharapkan : Mengungkapkan pemahaman tentang efek kanker dan
aturan pengobatan pada seksualitas dan tindakan
untuk memperbaiki/ menghadapi masalah
Mempertahankan aktivitas seksual pada tingkat yang
diinginkan bila mungkin
Intervensi Rasional
Diskusikan dengan pasien/ orang terdekat Pengakuan legitimasi tentang masalah.
sifat seksualitas dan reaksi bila ini berubah Seksualitas cara pria dan wanita memandang
atau terancam. Berikan informasi tentang mereka sendiri sebagai individu dan bagaimana
normalitas masalah-masalah ini dan menyampaikan antar mereka dan diantara
bahwa banyak orang menemukan bantuan setiap area kehidupan.
untuk proses adaptasi
Anjurkan pasien tentang efek samping dari Pedoman antisipasi dapat membantu pasien
pengobatan kanker yanf diresepkan yang dan orang terdekat mulai proses adaptasi pada
diketahui mempengaruhi seksualitas keadaan baru
Berikan waktu tersendiri untuk pasien Kebutuhan seksualitas tidak berakhir karena
yang dirawat. Ketuk pintu dan dapatkan pasien diarawat. Kebutuhan keintiman
izin dari pasien/ orang terdekat sebelum berlanjut dan sikap terbuka dan menerima
masuk untuk ekspresi kebutuhan ini adalah penting.

Diagnosa Keperawatan : Risiko tinggi terhadap perubahan proses keluarga


Factor Risiko : Krisis situasi/ transisi: Penyakit jangka panjang,
perubahan peran/ status ekonomi. Perkembangan:
kehilangan yang diantisipasi dari anggota keluarga.
Kemungkinan dibuktikan oleh : Adanya tanda-tanda dan gejala-gejala membuat
diagnose actual
Hasil yang diharapkan : Mengekspresikan perasaan dengan bebas
Mendemonstrasikan keterlibatan individu dalam
proses pemecahan masalah yang diarahkan pada
solusi yang tepat pada situasi
Mendorong dan memungkinkan anggota keluarga
yang sakit mengatasi situasi dengan caranya sendiri
Intervensi Rasional
Perhatikan komponen keluarga, adanya Membantu untuk mengetahui siapa yang ada
keluarga besar dan orang lain, mis; untuk membantu perawatan/ memberikan
teman/tetangga dukungan, memberikan dorongan, dan ada bila
diperlukan
Identifikasi pola komunikasi dalam Memberikan informasi tentang keefektifan
keluarga dan pola interaksi antara anggota komunikasi dan mengidentifikasi masalah yang
keluarga mempengaruhi kemampuan keluarga untuk
membantu pasien dan menilai positif pada
diagnose/ pengobatan kanker
Kaji harapan peran dari anggota keluarga Setiap orang dapat melihat situasi dalam cara
dan dorongan diskusi tentang hal ini mereka sendiri, dan identifikasi jelas serta
pembagian harapan ini meningkatkan
pemahaman
Kaji arah energy, mis; upaya resolusi/ Memberikan petunjuk tentang intervensi yang
pemecahan masalah yang bertujuan mungkin tepat untuk membantu pasien dan
keluarga dalam mengarahkan energy dalam
cara yang lebih efektif
Perhatikan keyakinan budaya/ religius Mempengaruhi reaksi pasien/ orang terdekat
dan penilaian terhadap diagnoa, pengobatan,
dan akibat dari kanker
Dengarkan ekspresi ketidakberdayaan Perasaan tidak berdaya dapat memperberat
kesulitan menilai diagnose kanker dan
kerjasama dalam pengobatan
Hadapi anggota keluarga dengan cara Member perasaan empati dan meningkatkan
yang hangat, perhatian, dan menghargai. rasa harga diri individu dan kompeten dalam
Berikan informasi (verbal/tertulis) dan kemampuan untuk mengatasi situasi saat ini
tekankan bila perlu
Dorong ekspresi yang tepat tentang marah Perasaan marah diharapkan bila individu
tanpa reaksi negative pada mereka menghadapi kesulitan/ potensial penyakit fatal
dari kanker. Ekspresi yang tepat
memungkinkan kemajuan kearah resolusi pada
tahap proses berduka
Akui kesulitan tentang situasi, mis; Mengkomunikasikan penerimaan realitas
diagnose dan pengobatan kanker, pasien/ keluarga
kemungkinan kematian
Identifikasi dan dorong penggunaan Kebanyakan orang telah mengembangkan
perilaku koping yang berhasil sebelumnya keterampilan koping efektif yang dapat
bermanfaat dalam menghadapi situasi baru
Tekankan pentingnya dialog terbuka Meningkatkan pemahaman dan membantu
kontinu antara anggota keluarga anggota keluarga untuk mempertahankan
komunikasi jelas dan mengatasi masalah
dengan efektif
Kolaborasi
Rujuk pada kelompok pendukung , terapi Mungkin perlu bantuan tambahan untuk
keluarga sesuai indikasi mengatasi masalah disorganisasi yang dapat
menyertai diagnose dari potensial penyakit
terminal (kanker)

Diagnosa Keperawatan : Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai


penyakit prognosis, dan kebutuhan pengobatan
Dihubungkan dengan : Kurang pemajanan/mengingat; kesalahan interpretasi
informasi, mitos. Tidak mengenal sumber informasi.
Keterbatasan kognitif.
Kemungkinan dibuktikan oleh : Pernyataan meminta informasi, mengungkapkan
masalah
Pernyataan salah konsepsi
Ketidakakuratan mengikuti instruksi/ terjadinya
komplikasi yang dapat dicegah
Hasil yang diharapkan : Mengungkapkan informasi akurat tentang diagnose
dan aturan pengobatan pada tingkatan kesiapan diri
sendiri
Melakukan dengan benar prosedur yang diperlukan
dan menjelaskan alasan tindakan
Melakukan perubahan gaya hidup yang perlu dan
berpartisipasi dalam aturan pengobatan
Mengidentifikasi/ menggunakan sumber yang tersedia
dengan tepat
Intervensi Rasional
Tinjau ulang dengan pasien/ orang Memvalidasi tingkat pemahaman saat ini,
terdekat pemahaman diagnose khusus, mengidentifikasi kebutuhan belajar, dan
alternative pengobatanm dan sifat harapan memberikan dasar pengetahuan dimana pasien
membuat keputusan berdasarkan informasi
Tentukan persepsi pasien tentang kanker Membantu identifikasi ide, sikap, rasa takut,
dan pengobatan kanker; tanyakan tentang kesalahan konsepsi, dan kesenjangan
pengalaman pasien sendiri/sebelumnya pengetahuan tentang kanker
atau pengalaman orang lain yang
mempunyai (atau pernah mempunyai)
kanker
Berikan informasi yang jelas dan akurat Membantu penilaian diagnose kanker,
dalam cara yang nyata tetapi sensitive. memberikan informasi yang diperlukan selama
Jawab pertanyaan secara khusus, tetapi waktu menyerapnya. Catatan: kecepatan dan
tidak memaksakan dengan detil-detil yang metode pemberian informasi perlu diubah agar
tidak penting menurunkan ansietas pasien dan meningkatkan
kemampuan untuk mengasimilasi informasi
Berikan pedoman antisipasi pada Pasien mempunyai hak untuk tahu
pasien/orang terdekat mengenai protocol (diinformasikan) dan berpartisipasi dalam
pengobatan, lama terapi, hasil yang pohon keputusan. Informasi akurat dan detil
diharapkan, kemungkinan efek samping. membantu menghilangkan rasa takut dan
Bersikap jujur dengan pasien ansietas, mengklarifikasi rutinitas yang
diharapkan, dan memungkinkan pasien
mempertahankan beberapa derajat control
Minta pasien untuk umpan balik verbal, Kesalahan konsep tentang kanker lebih
dan perbaiki kesalahan konsep tentang tipe mengganggu daripada kenyataan dan
kanker individu dan pengobatannya. mempengaruhi pengobatan/ penurunan
penyembuhan
Nyatakan secara normal keterbatasan yang Bila pembatasan diperlukan, memungkinkan
akan dialami (bila ada) pasien/orang terdekat mulai menempatkan
mereka pada perspektif dan rencana/ adaptasi
sesuai indikasi
Berikan materi tertulis tentang kanker, Ansietas dan berfikir terus menerus dengan
pengobatan, dan ketersediaan system pikiran tentang kehidupan dan kematian sering
pendukung mempengaruhi kemampuan pasien untuk
mengasimilasi informasi adekuat. Materi
tertulis, yang dibawa pulang member
penguatan dan klarifikasi tentang informasi
sesuai kebutuhan pasien
Tinjau ulang aturan pengobatan khusus Meningkatkan kemampuan untuk mengatur
dan penggunaan obat yang dijual bebas perawatan diri dan menghindari potensial
komplikasi, reaksi/ interaksi obat
Beri tahu kebutuhan perawat khusus di Memberikan informasi mengenai perubahan
rumah mis, kemampuan untuk hidup yang diperlukan dalam rencana memenuhi
sendiri, melakukan pengobatan/ prosedur kebutuhan terapeutik
yang diperlukan dan bahan yang
dibutuhkan
Lakukan evaluasi sebelum pulang Membantu dalam transisi ke lingkungan rumah
kerumah sesuai indikasi dengan memberikan infomrasi tentang
kebutuhan perubahan pada situasi fisik,
penyediaan bahan yang diperlukan
Rujuk pada sumber-sumber di komunitas Meningkatkan kompeten perawatan mandiri
sesuai indikasi, mis, pelayanan social (bila dan kemandirian optimal. Mempertahankan
ada) pasien dalam situasi yang diinginkan/ dirumah
Tinjau ulang dengan pasieng/orang Meningkatkan kesejahteraan, memudahkan
terdekat pentingnya mempertahankan pemulihan, dan memungkinkan pasien
status nutrisi optimal mentolerasni pengobatan
Dorong variasi diet dan pengalaman dalam Kreativitas dapat meningkatkan keinginan dan
perencanaan makan dan persiapan masukan, khususnya bila makanan protein
makanan, mis, memasak dengan jus terasa lebih pahit
manis, anggur; menyediakan makanan
dingin atau pada suhu ruangan dengan
tepat (salad telur, es krim)
Berikan buku masak yang di design untuk Membantu dalam memberikan menu/ ide
pasien kanker bumbu khusus
Anjurkan meningkatkan masukan cairan Memperbaiki konsistensi feses dan
dan serat dalam diet serta latihan teratur merangsang peristaltik
Instruksikan pasien untuk mengkaji Pengenalan dini tentang masalah
membrane mukosa oral secara rutin, meningkatkan intervensi dini, meminimalkan
perhatikan eritema, ulserasi komplikasi yang merusak masukan oral dan
memberi kesempatan untuk infeksi sistemik
Anjurkan pasien memperhatikan kulit dan Mencegah kerusakan rambut lebih berat dan
perawatab rambut, mis, menghindari iritasi kulit, dapat mencegah reaksi ulangan
sampo keras, pewarna rambut, air garam
permanen, air mengandung klor;
menghindari pemajanan pada angin
kencang dan panas atau dingin yang
ekstrem; hindari pajanan sinar mathari
pada area target selama 1 tahun setelah
akhir pengobatan radiasi dan memberikan
blok tabir surya
Tinjau tanda dan gejala, kebutuhan Identifikasi dini dan pengobatan dapat
evaluasi medis, mis; infeksi, perlambatan membatasi beratnya komplikasi
penyembuhan, reaksi obat, peningkatan
nyeri (tergantung pada situasi individu)
Tekankan pentingnya melakukan evaluasi Memberikan pemantauan terus menerus
medis tentanf kemajuan/ resolusi proses penyakit dan
kesempatan untuk diagnose dan pengobatan
tepat waktu terhadap komplikasi. Catatan:
beberapa komplikasi dapat terjadi selama
setelah terapi selesai, mis; fraktur patologis,
sisfitis/ nefritis radiasi

Sumber : Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana asuhan keperawatan pedoman untuk


perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien edisi 3. Jakarta:EGC

Vous aimerez peut-être aussi