Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Asal usul manusia dalam Islam dapat dijelaskan dalam proses penciptaan manusia pertama yakni
nabi Adam As. Nabi Adam AS adalah manusia pertama yang diciptakan Allah SWT dan diberikan
ilmu pengetahuan dan kesempurnaan dengan segala karakternya. Allah mengangkat Adam dan
manusia sebagai khalifah dimuka bumi sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut ini:
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat “Sesungguhya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah dimuka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa engkau hendak
menjadikan (khalifah) di muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan engkau?” Tuhan berfirman:”sesungguhnya aku mengetahui apa yan tidak kamu
ketahui”.(QS.Al-Baqarah : 30)
Proses penciptaan manusia dijelaskan dalam al-Qur’an dan bahkan penjelasan dalam Alqur’an ini
kemudian terbukti dalam ilmu pengetahuan yang ditemukan setelah turunnya Alqur’an. Ada lima
tahap dalam penciptaan manusia yakni al-nutfah, al-‘alaqah, al-mudhgah, al-‘idham, dan al-lahm
sebagaimana yang disebutkan dalam ayat berikut ini
”Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, dan segumpal darah itu kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu kami jadikan segumpal daging. Kemudian kami jadikan dia
makhluk yang(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, pencipta yang paling baik”. (QS. Al-
Mu’minun ayat 12-14)
Adapun tujuan utama allah SWT menciptakan manusia adalah agar manusia dapat menjadi
khalifah atau pemimpin di muka bumi. Tugas utama manusia adalah beribadah dan menyembah
Allah SWt, menjalani perintahnya serta menjauhi larangannya. Sebagaimana disebutkan dalam
firman Allah SWT berikut ini
“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah Aku.” (QS Adz
Zariyat :56).
Sebagai khalifah dimuka bumi manusia hendaknya juga dapat menjaga amanatnya dalam
menjaga alam dan isinya. Manusia sememstinya memiliki akhlak dan perilaku yang baik kepada
sesama maupun makhluk hidup yang lain. (baca cara meningkatkan akhlak terpuji)
Dalam agama islam, ada enam peranan yang merupakan hakikat diciptakannnya manusia.
Berikut ini adalah dimensi hakikat manusia berdasarkan pandangan agama islam
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus …,” (QS:98:5).
“Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu disisi Allah adalah yang paling
taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS: Al
Hujurat :13).
“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (peguasa) di muka bumi, maka berilah
keputusan di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu. Karena ia
akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. …”(QS Shad:26).
Sebagai seorang khalifah maka masing-masing manusia akan dimintai pertanggung jawabannya
kelak di hari akhir.
“Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat, kemudian rahmat itu kami cabut dari
padanya, pastilah ia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.” (QS: Al Hud:9).