Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi yang cepat dan
efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat
ini menuntut diubahnya pencatatan manual menjadi sistem yang terkomputerisasi. Demikian
juga halnya pembayaran pasien pada suatu Rumah Sakit. Rumah sakit sebagai salah satu
institusi pelayanan umum di bidang kesehatan membutuhkan keberadaan suatu sistem
informasi yang akurat, handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada
para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Sistem informasi rumah sakit digunakan
untuk mempermudah dalam pengelolaan data pada rumah sakit. Sistem ini seharusnya sudah
menggunakan metode komputerisasi. Karena dengan penggunakan metode komputerisasi,
proses penginputan data, proses pengambilan data maupun proses pengupdate-an data menjadi
sangat mudah, cepat dan akurat.
Internet merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan perusahaan dengan
domain publik, seperti individu, komunitas, institusi, dan organisasi. Jalur ini merupakan jalur
termurah yang dapat digunakan institusi untuk menjalin komunikasi efektif dengan konsumen.
Mulai dari tukar menukar data dan informasi sampai dengan transaksi pembayaran dapat
dilakukan dengan cepat dan murah melalui internet.
Kecepatan evolusi teknologi informasi dalam memanfaatkan internet untuk
mengembangkan jaringan dalam manajemen database sangat ditentukan oleh kesiapan
manajemen dan ketersediaan sumber daya yang memadai. Namun evolusi tersebut bukan pula
berarti bahwa institusi yang bersangkutan harus secara sekuensial mengikuti tahap demi tahap
yang ada, namun bagi mereka yang ingin menerapkan manajemen database dengan “aman”
dan “terkendali”, alur pengembangan aplikasi secara bertahap merupakan pilihan yang baik.
Mengawali pembahasan mengenai sistem informasi kesehatan akan tabu rasanya jika
kita tidak mengenal perjalanan jatuh bangunnya sistem informasi kesehatan di Indonesia. Awal
mula sistem yang digunakan dalam pencatatan dan administrasi di rumah sakit dan pelayanan
kesehatan lainnya masih menggunakan sistem yang manual atau pencatatan, dengan segala
resiko sampai terfatal adalah kehilangan data pasien. Namun seiring berjalan nya zaman dan
berkembang pesat nya tekhnologi membuat sistem informasi kesehatan pun terus berkembang.
Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia telah dan akan mengalami 3 pembagian masa
sebagai berikut :
Pada era manual ini dimulai sebelum tahun 2005. Pada era manual Aliran data
terfragmentasi. Aliran data dari sumber data (fasilitas kesehatan) ke pusat melalui berbagai
jalan. Data dan informasi dikelola dan disimpan oleh masing-masing Unit di Departemen
Kesehatan. Bentuk data nya agregat. Kelemahan nya adalah Sering terjadi duplikasi dalam
pengumpulan data dan Sangat beragamnya bentuk laporan. Kemudian Validitas nya masih
diragukan. Data yang ada sulit diakses. Karena banyaknya duplikasi, permasalahan Pengguna
Data oleh Kementrian Kesehatan kelengkapan dan validitas, maka data sulit dioah dan
dianalisis. Dan terpenting dalam Pengiriman data masih banyak menggunakan kertas sehingga
tidak ramah lingkungan.
Dimulai masa transisi pada tahun 2005 sampai 2011 Komunikasi data sudah mulai terintegrasi
(mulai mengenal prinsip 1 pintu, walau beberapa masih terfragmentasi). Peresebaran data
Sebagian besar data agregat dan sebagian kecil data individual. Sebagian data sudah
terkomputerisasi dan sebagian masih manual. Keamanan dan kerahasiaan data kurang terjamin.
Pada masa transisi ini posisi nya masih setengah setengah karena mulai menggunakan sistem
komputerisasi tapi masih belum meninggalkan sistem manual.
3. Era Komputerisasi (mulai 2012)
Baru pada 2012 era komputerisasi dimulai , pada era ini Pemanfaatan data menjadi satu pintu
(terintegrasi). Data yang ada adalah individual (disagregat). Data dari Unit Pelayanan
Kesehatan langgsung diunggah (uploaded) ke bank data di pusat (e-Helath). Penerapan
teknologi m-Health dimana data dapat langsung diunggah ke bank data. Keamanan dan
kerahasiaan data terjamin
Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) adalah sistem informasi yang berhubungan
dengan sistem-sistem informasi lain baik secara nasional maupun internasional dalam rangka
kerjasama yang saling mneguntungkan. SIKNAS bukanlah suatu sistem yang berdiri sendiri,
melainkan merupakan bagian dari sistem kesehatan. Oleh karena itu, SIK di tingkat pusat
merupakan bagian dari sistem kesehatan nasional, di tingkat provinsi merupakan bagian dari
sistem kesehatan provinsi, dan di tingkat kabupaten atau kota merupakan bagian dari sistem
kesehatan kabupaten atau kota. SIKNAS di bagun dari himpunan atau jaringan sistem-sistem
informasi kesehtan provinsi dan sistem informasi kesehatan provinsi di bangun dari
kelengkapan dan validitas, maka data sulit diolah dan dianalisis. Dan terpenting dalam
Pengiriman data masih banyak menggunakan kertas sehingga tidak ramah lingkungan.