Vous êtes sur la page 1sur 2

NAMA: ITA RATNASARI

NIM: 20600117026

KELAS: FISIKA B

SEMESTER: 3(TIGA)

Judul Teori Belajar Humanisrik Dalam Meningkatkan


Prestasi Belajar Siswa
Penulis Abd. Qodir
Nama Jurnal Jurnal Pedadogik, vol 04 No. 02, Juli- Desember
2017
Latar Belakang Penelitian ini ingin melihat bagaimana
perkembangan atau peningkatan belajar siswa atau
peserta didik dengan teori belajar Humanisme.
Karena Humanisme itu sendiri adalah teori belajar
yang lebih mengutamakan mengembangkan potensi
yang sudah ada dalam diri peserta didik untuk
dikembangkan dengan kata lain peserta didik bebas
dalam aktualisasi dirinya.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode belajar
kualitatif, karena peneliti ingin mengetahui dengan
menggunakan teori belajar humanisme, peserta
didik dapat meningkatkan belajarnya, dengan
melihat berbagai fakta tentang cara belajar peserta
didik di sekolah, maka peneliti menggunakan
metode kualitatif. Data kualitatif dikumpulkan
dalam upaya untuk meningkatkan belajar peserta
didik, dengan cara memberikan kebebasan peserta
didik untuk mengembangkan potensinya dengan
memunculkan ide kreatif melalui guru yang hanya
sebagai fasilitator sekaligus partner dan menjadi
motivator untuk mereka.

Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan, peserta didik


mampu meningkatkan prestasi belajarnya, peserta
didik mampu menjadi pelaku pendidikan yang
dapat membentuk pribadi yang unggul, pribadi
utuh dan pribadi yang memiliki ketangguhan dan
kesiapan dalam menghadapi era global dan nilai-
nilai daya saing yang tinggi dan kritis terhadap
berbagai permasalahan.
Kesimpulan Dengan teori belajar humanisme, peserta didik
mampu menigkatkan prestasi belajarnya dan
mampu berkreasi sesuai dengan imajinasinya tanpa
tekanan dari luar untuk mengembangkan potensi
yang dimilikinya.

Review Komentar Berdasarkan jurnal yang saya review, dapat saya


simpulkan bahwa, teori belajar humanisme ini
mampu meningkatkan prestasi belajar peserta
didik, karena dengan memberikan kebebasan
peserta didik, maka akan muda mengetahui potensi
yang ada dalam dirinya. Peserta didik tidak akan
tertekan dalam proses mencari jati dirinya. Selain
itu, dari penelitian ini menunjukkan bahwa guru
hanya sebagai partner dialog bagi peserta didik dan
hanya sebagai motivator untuk mereka dalam
mewujudkan prestasi yang gemilang.

Vous aimerez peut-être aussi