Vous êtes sur la page 1sur 14

LAPORAN PENELITIAN KULIAH KERJA

LAPANGAN (KKL)
“Observasi Lapangan Jenis Tumbuhan dan Hewan Yang Terdapat di Taman
Hutan Raya Rajolelo (TAHURA) di Bengkulu Tengah”

Dosen :

Nama Kelompok :
1. Darmawan Setiadi
2. Rita Agustina
3. Seri Dewi Ami

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
2018
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...............................................................................................

B. Tujuan Praktikum ...........................................................................................

C. Landasan Teori ...............................................................................................

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat .........................................................................................

B. Alat dan Bahan ...............................................................................................

C. Cara Kerja ......................................................................................................


BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambar Spesies Yang Diamati ......................................................................
B. Klasifikasi Spesies Yang Diamati ..................................................................
C. Pembahasan ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang memiliki 34
Provinsi dari Sabang sampai Marauke. Dengan keberagaman Suku,
Bahasa, dan Budaya. Selain itu keberagaman flora dan fauna menjadikan
Indonesia yang mampu menjadi daya tarik dunia.
Bengkulu merupakan sebuah Provinsi yang terdapat di pulau
Sumatra, terdiri dari 8 Kabupaten, Salah satu Kabupaten Bengkulu
Tengah. Taman Hutan Raya Rajolelo (TAHURA), dengan luas 1.122
Hektar tetapi hanya 150 hektar yang masih terjamah oleh pemerintah
(Dinas Kehutanan). Sebagian besar wilayah Tahura dikuasi oleh penduduk
dan dikonversi menjadi area perkebunan kelapa sawit.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui jenis tumbuhan
yang ada di Taman Hutan Raya Rajolelo, melihat secara langsung, Kuliah
Kerja Lapangan (KKL).
B. Tujuan Praktikum
1. Observasi Lapangan Jenis tumbuhan dan hewanYang Terdapat di
Taman Hutan Raya Rajolelo (TAHURA) di Bengkulu Tengah.
2. Memperkenalkan aset wisata Bengkulu melalui kegiatan yang
diadakan Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam IAIN
Bengkulu dengan cara Kuliah Kerja Lapangan.
C. Landasan Teori
Bengkulu adalah salah satu diantara Provinsi di indonesia yang kurang
dikenal dimata Nasional, nama Bengkulu mulai muncul ketika
permasalahan seperti Korupsi, tidak asusila dan lainya. Namun, cerminan
Bengkulu yang sesungguhnya tidak seperti itu. Bengkulu menyimpan
banyak potensi yang belum tereksplorasi, mulai dali makanan khas, adat
dan peninggalan sejarah, objek wisata dan masih banyak yang lainya.
Salah satu diantara mutiara yang tersimpan di bengkulu adalah Taman
Hutan Raya Rajoleloe (Tahura). Terletak di desa Bentiring sekitar 10 Km
dari kota Bengkulu. Cikal bakal pembangunan Taman Hutan Raya
Rajolelo Bengkulu, bermula dari rencana Gubernur Bengkulu pada akhir
tahun 1982, yang ditindaklanjuti dengan pembentukan Badan Pengelolaan
Pembangunan Kebun Raya Bengkulu yang didasarkan atas Surat
Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Bengkulu No. 168 tahun 1985,
adapun lokasi yang ditetapkan menteri kehutanan tahun 1988 adalah
kelompok hutan wisata puguk menakat desa Tanjung Terdana Kecamatan
Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Utara. Selanjutnya melalui surat
Gubernur No. 533 tahun 1991 dan keputusan Menteri Kehutanan No.
126/Kpts II/ 1991 menunjuk kelompok hutan wisata alam dengan luasan
1.122 Ha.
Pemberian nama TAHURA Rajolelo diambil dari seorang pahlawan
Bengkulu berdasarkan persetujuan DPRD Provinsi Dati I Bengkulu
melalui surat keputusan No. 26/Kpts/DPRD/1995 tanggal 7 Desember
1995. Berdasarkan PP No. 68 tahun 1998 dan UU No. 5 tahun 1990
tentang Konservasi Sumber Daya Alam, Taman Hutan Raya sebagai
kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan satwa yang
alami atau bukan alami, jenis asli atau bukan asli yang menunjang
budidaya, pariwisata dan rekreasi.
Awalnya tahura ini memiliki luas sebesar 1122 Ha, seiring waktu
berjalan, sebagian lokasi telah menjadi kebun sawit dan beberapa
diantaranya didirikan bangunan, sehingga luasnya pun berkurang hingga
bersisa sekitar 150 Ha. Taman Hutan Raya Rajolelo terletak di ketinggian
± 50 meter diatas permukaan laut. Taman hutan raya rajolelo dibagi dalam
beberapa zona-zona sebagai berikut:
1. Zona penerima
Zona ini merupakan wilayah pertama dengan luas 45 Ha. Pada
lokasi ini tersedia sarana penunjang berupa lapangan rumput, pintu
gerbang, portal, pos jaga, jembatan, bangku taman, serta sarana dan
prasarana jalan aspal yang dikanan kirinya ditumbuhi pepohonan.
Zona ini juga dibangun sentra produksi bibit seluas ± 4 Ha, untuk
mendukung kegiatan rehabilitas hutan dan lahan di provinsi Bengkulu.
2. Zona ekoton
Zona ini merupakan area yang dapat memberikan gambaran
peralihan antar zona letaknya ditengah-tengah dengan luas 13 Ha.
Zona ini berfungsi sebagai tempat wisata alam yang menyajikan
informasi singkat miniatur atau gambaran pembatas menuju zona-
zona lainnya.
3. Zona kebun koleksi
Zona ini merupakan area yang berfungsi sebagai menyimpan
berbagai jenis tanaman eksotik maupun jenis tanaman endemik yang
berasal dari seluruh provinsi Bengkulu maupun provinsi lainnya, zona
ini memiliki luasnya 29 Ha.
4. Zona kebun uji
Zona ini merupakan area budidaya untuk menguji beberapa
komoditi yang diperoleh dari jenis yang paling baik untuk habitat
yang memiliki persamaan/kemiripan, dengan luas 28 Ha.
5. Zona camping ground
Zona ini merupakan area dijadikan sarana perkemahan, olahraga
alam, kepramukaan, cinta alam, penjelajahan dan rekreasi alam
lainnya, luasnya 36 Ha.
Pepohonan dan tumbuhan yang di tanam di Taman Hutan Raya
Rajolelo ada yang jenis pohon hutan dataran tinggi, sesuai dengan
suku-suku yang ada. Dengan ketinggian di Taman Hutan Raya
Rajolelo sekitar 50 mdpl merupakan dataran rendah. Hal ini dapat
disesuaikan menurut whitten et al (1984) zona hutan berdasarkan
ketinggian 0-1200 meter merupakan hutan dataran rendah.
Dikarenakan taman hutan raya rajolelo merupakan salah satu hutan
yang dikelola oleh dinas kehutanan sehingga pohon-pohon dan
tumbuhan lainnya yang ditanaman terdapat berbagai jenis pohon dan
tumbuhan yang berasal dari hutan dataran rendah maupun hutan
dataran tinggi.
Setiap jenis tanaman mempunyai kisaran tumbuh terhadap tinggi
tempat dari permukaan laut. Ketinggian tempat menentukan jenis
organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang
berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda pula.
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Observasi Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang dilakukan pada :
1. Waktu dan Tanggal : 8 Desember 2018.
2. Tempat : Taman Hutan Raya Rajolelo (TAHURA),
Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu.
B. Alat dan Bahan
1. Alat : Camera Hand Phone dan alat tulis.
C. Cara Kerja
1. Mempersiapkan peserta (Mahasiswa Prodi IPA) pukul 08 : 00 WIB, di
lapangan (TAHURA).
2. Dosen menjelaskan rute perjalanan yang akan dilewati oleh peserta.
3. Peserta masing-masing mempersiapkan bekal dan peralatan.
4. Peserta dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok
terdiri dari 3-4 orang.
5. Setiap kelompok akan berjalan dengan jarak 2 menit perkelompok.
6. Peserta mendokumentasikan tumbuhan dan hewan yang ada pada eute
perjalanan yang telah dibuat sebelumnya.
7. Perjalanan memerlukan waktu kurang lebih satu jam tiga puluh menit.
8. Peserta kembali ke lapangan.
9. Istirahat.
BAB III
KLASIFIKASI DAN PEMBAHASAN
A. Jenis Jamur (Fungi)
1. Ganoderma

Picture by : Mahasiswa Tadris IPA 3B IAIN Bengkulu

KLASIFIKASI JENIS TUMBUHAN


Kingdm Fungi
Division Basidimycota
Class Homobasidiomycetes
Ordo Polypodiales
Family Ganodermataceae
Genus Ganoderma
Species Ganoderma lucidum

Ganoderma adalah organisme eukariotik yang digolongkan ke


dalam kelompok jamur sejati. Dinding sel Ganoderma terdiri atas kitin,
namun sel nya tidak memiliki klorofil. Ganoderma mendapatkan
makanan secara heterotrof yaitu dengan mengambil makanan dari
bahan organik di sekitar tempat tumbuhnya. Bahan organik tersebut
yang akan diubah menjadi molekul-molekul sederhana dan diserap
langsung oleh hifa. Jamur Ganoderma memiliki perang yang sangat
menguntungkan bagi kelangsungan hidup manusia. Jamur Ganoderma
pada spesies yang berbeda, memiliki manfaat sebagai obat bagi
manusia. Ganoderma mengandung berbagai komponen kimia yang
dapat menyembuhkan penyakit dari tumor, kanker, hingga penurun
kolesterol, bahkan dalam banyak buku sejarah dinyataakan bahwa
para Kaisar China pada jaman dulu juga memanfaatkan Ganoderma
sebagai obat tradisional untuk meningkatkan kesehatan dan
keperkasaan pria.

2. Grifola Frondosa ( Jamur Maitake)

Picture by : Mahasiswa Tadris IPA 3B IAIN Bengkulu

KLASIFIKASI JENIS TUMBUHAN


Kingdom Fungi
Division Basidiomycota
Class Agaricomycetes
Ordo Polyporales
Family Meripilaceae
Genus Grifola
Species Grifola frondosa

Maitake merupakan jamur yang paling berharga di Jepang. Orang-


orang tidak akan memberitahu (meskipun kepada saudaranya sendiri)
dimana mereka mendapatkan jamur itu. Maitake sulit untuk
ditemukan karena membutuhkan kondisi-kondisi lingkungan yang
sangat sensitif, seperti kandungan oksigen, karbondioksida, suhu,
kelembaban tertentu. Upaya untuk membudi dayakan jamur Maitake
ini pun sulit sehingga jamur ini disebut "A Mushroom in Phantasm"
(Jamur Fantasi), sampai seorang petani Jepang bernama Yoshinobu
Ordaira berhasil membudidayakan jamur Maitake sehingga "Jamur
Fantasi" pun menjadi "Jamur Kenyataan". Manfaat biologis dari jamur
maitake ini diteliti oleh Prof. Hiroaki Nanba sebagai bahan suplemen
yang bisa membantu dalam pengobatan tumor, menghambat
pertumbuhan kanker.

B. Jenis Paku-Pakuan
1. Gleichenia linearis (Paku Resam)

Picture by : Mahasiswa Tadris IPA 3B IAIN Bengkulu

KLASIFIKASI JENIS TUMBUHAN


Kingdom Plantae
Division Pteridophyta
Class Pteridophyta
Ordo Pteridopsida
Family Gleicheniales
Genus Gleicheniaceae
Species Dicranopteris linearis
Tanaman paku resam ini dikenal sebagai tanaman yang invasif
karena tumbuhnya mendominasi permukaan tanah, menyebabkan
tanaman lain terhambat pertumbuhannya. Paku resam bisa tumbuh di
hampir semua daerah yang beriklim tropis dan sub tropis, di daerah
asia dan asia pasifik. Daun tanaman paku resam ini memiliki stomata
di bagian bawah daunnya yang berupa bintil-bintil dan berguna
sebagai pernafasan. Tanaman ini mempunyai pelepah daun, yang
mana di setiap pelepah daun ini terdapat daun yang berbentuk bujur.
Panjang pelepah paku resam kira-kira 10-20 cm, tergantung dari umur
tanaman dan habitatnya.
2. Nephrolepis cordifolia (Paku Pedang)

Picture by : Mahasiswa Tadris IPA 3B IAIN Bengkulu

KLASIFIKASI JENIS TUMBUHAN


Kingdom Plantae
Division Pteridophyta
Class Polypodiopsida
Ordo Polypodiales
Family Dryopteridaceae
Genus Nephrolepis
Species Nephrolepis cordifolia
Nephrolepis disebut juga paku pedang merupakan sekelompok
tumbuhan paku dengan sekitar 40 jenis yang mudah dikenali karena
entalnya memanjang berbentuk pedang. Dalam taksonomi,
nephrolepis dimasukkan dalam family lomariopsidacae, walaupun
banyak yang menganggap nephrolepis lebih baik dikelompokkan
sebagai genus tunggal dari suku Nephrolepidacae. Tumbuhan ini
mudah beradaptasi karena sifatnya epifit dan memiliki rimpang yang
tahan kering yang menjalar kemana-mana.

3. Paku Sarang Burung (Asplenium nidus)

Picture by : Mahasiswa Tadris IPA 3B IAIN Bengkulu

KLASIFIKASI JENIS TUMBUHAN


Kingdom Plantae
Division Pteridophyta
Class Polypodiopsida
Ordo Polypodiales
Family Aspleniaceae
Genus Asplenium
Species Asplenium nidus
Bentuk daun berupa daun tunggal lanset (lanceolatus). Ujung
daun meruncing (acuminatus) dan tepi daun berombak (repandus).
Sorus terdapat di bawah daun berbentuk garis-garis berwarna coklat
kehitaman yang terdapat di sepanjang anak tulang daun. Batang dapat
berupa batang dalam (rizom) atau batang di atas permukaan tanah.
Daun muda mempunyai ciri khas yaitu tumbuh menggulung
(circinnatus), pada daun muda paku sarang burung menggulung ke
arah dalam. Daun termasuk sporofil (daun fertil) karena menghasilkan
spora. Daun tidak terlepas dari rimpang dan termasuk daun makrofil.
Tumbuh-tumbuhan tidak dengan bunga sejati, artinya tidak ada
benang sari atau putik dan perhiasan bunga. Tumbuh-tumbuhan
berspora (golongan 1). Tumbuh-tumbuhan darat atau rawa, berakar di
tanah. Daun-daun lain macamnya. Daun lebih besar dan lain
bentuknya. Bagian yang fertile berbentuk bulir atau tidak. Sporangia
tidak demikian letaknya. Tumbuh-tumbuhan yang lain, tidak ada
bagian yang fertile berbentuk bulir. Daun fertile tidak demikian.daun
lain. Sporangia terkumpul menjadi timbunan spora (sori) yang jelas,
bulat atau berbentuk garis. Sori sedikit atau banyak tertutup oleh suatu
selaput penutup khusus atau oleh tepi daun yang mengulung. Sori
agak berjarak dari tepi daun. Sori berbentuk garis seperti selaput
penutupnya. Sori terdapat diatas tulang daun lateral yang merupakan
percabangan melintang dari ibu tulang daun.
4. Filicinae/Pterophyta (Paku Sejati)

Vous aimerez peut-être aussi