Vous êtes sur la page 1sur 10

KIMIA DASAR

ASAM BASA

NAMA KELOMPOK :

 Akmal Catur Wangsa


 Debby Ayudya
 Dimas Kurniawan
 Mahesa Putra
 Nusyirwan
 Rahmatul…
 Rezki Kurniawan
 Siti Ramadhani
 Sri Ganti

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
TAHUN AJARAN 20015 / 2016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Asam dan basa secara tidak sadar merupakan bagian dari kehidupan kita. kita
senantiasa berinteraksi dengan asam dan basa setiap hari. Makanan yang kita
konsumsi sebagian besar bersifat asam, sedangkan pembersih yangkita gunakan
(sabun,detergen,dll) adalah basa. Enzim-enzim dan protein dalam tubuh kita juga
merupakan asam.
Selain itu, asam dan basa sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan.
Keasaman tanah akan berpengaruh terhadap kondisi lingkungan dan yang ada di
atasnya. Kualitas air juga dapat ditentukan dengan mengukur tingkat keasamannya.
Suatu daerah yang dilanda hujan asam akan di mengalami kerusakan lingkungan yang
cukup buruk.
Kebanyakan asam dan basa (yang bercampur dengan senyawa lain) di alam
berupa liquid larutan. Karena bentuk inilah yang mudah untuk di reaksikan dengan
senyawa lain. Meskipun asam dan basa yang kita konsumsi sehari-hari berupa padatan
seperti makanan dan sabun, namun pada akhirnya butuh di encerkan juga (direaksikan
atau dicampur dengan air) agar lebih mudah diserap dan di gunakan. Dari hal itulah,
penyusun membuat makalah ini dengan judul “LARUTAN ASAM DAN BASA” .

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa defenisi dari asam dan basa?
2. Bagaimana klasifikasi asam dan basa?
3. Apa dampak hujan asam terhadap lingkungan?
4. Bagaimana upaya pencegahan hujan asam?

1.3 TUJUAN MAKALAH


Dengan makalah ini diharapkan mahasiswa dapat mendefiniskan dan
mengklasifikasikan asam dan basa. Mengetahui bagaimana proses hujan asam dan
dampak yang terjadi serta upaya pencegahan dari hujan asam tersebut.
2.1 Asam
2.1.1 Pengertian Asam
Pengertian asam secara umum yang kita ketahui, asam adalah suatu zat yang
dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat
menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa .
Pengertian asam menurut beberapa ahli ialah :

 Menurut Boyle: asam adalah zat yang dapat memerahkan lakmus biru
 Menurut Arrhenius: asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan melepaskan
ion hidrogen (H+)
 Menurut Bronsted-Lowry: asam adalah pendonor proton (H+)
 Menurut Lewis: asam adalah akseptor elektron

2.1.2 Jenis –jenis Asam


 Asam Organik
Asam Organik adalah asam karboksilat atau asam yang terbentuk karena
persenyawaan dengan senyawa organik (misalnya hidrokarbon).
Contoh asam Organik :

o Asam asetat (CH3COOH)


o Asam benzoat (C6H5COOH)
o Asam format (HCOOH)

Semua asam organic adalah asam lemah.

 Asam anorganik
Asam anorganik adalah asam yang terbentuk karena persenyawaan dengan
senyawa anorganik (misalnya : hydrogen dengan klorin). Asam anorganik ada
yang merupakan asam kuat yaitu :
o Asam sulfat (H2SO4)
o Asam klorida (HCl)
o Asam nitrat (HNO3)
o Asam bromida (HBr)
o Asam iodida (HI)
o Asam klorat (HClO4)
Asam selain asam –asam diatas merupakan asam lemah , contoh:

o Asam askorbat
o Asam karbonat
o Asam sitrat
o Asam etanoat
o Asam laktat
o Asam fosfat

Contoh bahan yang mengandung asam:

Jenis asam Kuat / lemah Terdapat pada

Asam askorbat Lemah Buah-buahan

Asam karbonat Lemah Minuman berkarbonat

Asam sitrat Lemah Jeruk

Asam etanoat Lemah Cuka

Asam laktat Lemah Susu basi

Asam klorida Kuat Cairan lambung

Asam nitrat Kuat Pupuk

Asam fosfat Lemah Cat antikarat

Asam sulfat Kuat Aki


2.1.3 Sifat Asam
Asam memiliki sifat-sifat berikut:

 Mempunyai rasa asam dan bersifat korosif.


 Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi warna merah.
 Dapat menghantarkan arus listrik (untuk asam kuat).
 Bereaksi dengan logam (untuk asam kuat).

2.1.4 Hujan Asam

Kegiatan indrustri menyebabkan udara tercemar oleh berbagai gas pencemar


(gas belerang oksida dan nitrogen oksida) gas – gas tersebut larut dalam air hujan
dan membentuk asam, antara lain asam sulfat dan asam nitrat.
Air hujan turun ke bumi sebagai hujan asam yang terkandung sangat merusak
berbagai benda, seperti jembatan, bangunan semen, patung, bahkan kehidupan
makhluk hidup itu sendiri.
Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6.
Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6)
karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk
sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena
membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan
binatang.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor
dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen
membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi
ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam
nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam
tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti
berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini
sedang gencar dilaksanakan.
Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan
dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam
disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga
listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia).
Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan
kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.
Pembentukan hujan asam
Secara sederhana, reaksi pembentukan hujan asam sebagai berikut:

Bukti terjadinya peningkatan hujan asam diperoleh dari analisis es kutub.


Terlihat turunnya kadar pH sejak dimulainya Revolusi Industridari 6 menjadi 4,5
atau 4. Informasi lain diperoleh dari organisme yang dikenal sebagai diatom yang
menghuni kolam-kolam. Setelah bertahun-tahun, organisme-organisme yang mati
akan mengendap dalam lapisan-lapisan sedimen di dasar kolam. Pertumbuhan
diatom akan meningkat pada pH tertentu, sehingga jumlah diatom yang ditemukan
di dasar kolam akan memperlihatkan perubahan pH secara tahunan bila kita melihat
ke masing-masing lapisan tersebut.
Sejak dimulainya Revolusi Industri, jumlah emisi sulfur dioksida dan nitrogen
oksida ke atmosfer turut meningkat. Industri yang menggunakan bahan bakar fosil,
terutama batu bara, merupakan sumber utama meningkatnya oksida belerang ini.
Pembacaan pH di area industri kadang-kadang tercatat hingga 2,4 (tingkat
keasaman cuka). Sumber-sumber ini, ditambah oleh transportasi, merupakan
penyumbang-penyumbang utama hujan asam.
Masalah hujan asam tidak hanya meningkat sejalan dengan
pertumbuhan populasi dan industri tetapi telah berkembang menjadi lebih luas.
Penggunaan cerobong asap yang tinggi untuk mengurangi polusi lokal berkontribusi
dalam penyebaran hujan asam, karena emisi gas yang dikeluarkannya akan masuk ke
sirkulasi udara regional yang memiliki jangkauan lebih luas. Sering sekali, hujan
asam terjadi di daerah yang jauh dari lokasi sumbernya, di mana
daerah pegunungan cenderung memperoleh lebih banyak karena tingginya curah
hujan di sini.
Terdapat hubungan yang erat antara rendahnya pH dengan berkurangnya
populasi ikan di danau-danau. pH di bawah 4,5 tidak memungkinkan bagi ikan untuk
hidup, sementara pH 6 atau lebih tinggi akan membantu pertumbuhan populasi ikan.
Asam di dalam air akan menghambat produksi enzim dari larva ikan trout untuk
keluar dari telurnya. Asam juga mengikat logam beracun seperi alumunium di
danau. Alumunium akan menyebabkan beberapa ikan mengeluarkan lendir
berlebihan di sekitar insangnyasehingga ikan sulit bernapas.
Pertumbuhan Phytoplankton yang menjadi sumber makanan ikan juga dihambat oleh
tingginya kadar pH.
Tanaman dipengaruhi oleh hujan asam dalam berbagai macam cara. Lapisan
lilin pada daun rusak sehingga nutrisi menghilang sehingga tanaman tidak tahan
terhadap keadaan dingin, jamur dan serangga. Pertumbuhan akar menjadi lambat
sehingga lebih sedikit nutrisi yang bisa diambil, dan mineral-mineral penting
menjadi hilang.
Ion-ion beracun yang terlepas akibat hujan asam menjadi ancaman yang besar
bagi manusia. Tembaga di air berdampak pada timbulnya wabah diare pada anak
dan air tercemar alumunium dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.
Akibat yang ditimbulkan oleh hujan asam adalah:

 Hujan asam dapat menyebabkan matinya hewan dan tumbuhan.


 Hujan asam dapat merusak bangunan yang terbuat dari batu kapur.
 Hujan asam juga merusak jembatan, bodi mobil, kapal laut dan struktur
bangunan yang lain.
 Hujan asam mempengaruhi kesehatan manusia
 Hujan asam dapat meningkatkan konsentrasu logam dan air.

METODE PENCEGAHAN
Di Amerika Serikat, banyak pembangkit tenaga listrik tenaga batu bara
menggunakan Flue gas desulfurization (FGD) untuk menghilangkan gas yang
mengandung belerang dari cerobong mereka. Sebagai contoh FGD adalah wet
scrubber yang umum digunakan di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya. Wet
scrubber pada dasarnya adalah tower yang dilengkapi dengan kipas yang mengambil
gas asap dari cerobong ke tower tersebut. Kapur atau batu kapur dalam bentuk bubur
juga diinjeksikan ke dalam tower sehingga bercampur dengan gas cerobong serta
bereaksi dengan sulfur dioksida yang ada, Kalsium karbonat dalam batu kapur
menghasilkan kalsium sulfat ber pH netral yang secara fisik dapat dikeluarkan
dari scrubber. Oleh karena itu, scrubber mengubah polusi menjadi sulfat industri.
Di beberapa area, sulfat tersebut dijual ke pabrik kimia sebagai gipsum bila
kadar kalsium sulfatnya tinggi. Di tempat lain, sulfat tersebut ditempatkan di land-
fill.
2.1.5 Reaksi Asam
 Reaksi asam dengan logam
o Asam NonOksidator
Asam nonoksidator bereaksi dengan logam menghasilkan garam dan gas
hidrogen. Asam non-oksidator adalah semua jenis asam yang ada kecuali
asam sulfat pekat, asam nitrat encer, dan asam nitrat pekat. Logam yang
bereaksi dengan asam non-oksidator harus berada di sebelah
kiri hidrogen pada deret Volta.
Urutan deret volta: Li - K - Ba - Sr - Ca - Na - Mg - Al - Mn - Zn - Cr -
Fe - Ni - Sn - Pb - H - Cu - Hg - Ag - Pt - Au
Beberapa reaksi asam non-oksidator:
 Reaksi asam dengan logam alkali
2HA + 2L → 2LA + H2
contoh reaksi:
2HCl + 2Na → 2NaCl + H2
 Reaksi asam dengan logam alkali tanah
2HA + M → MA2 + H2
Contoh reaksi:
2HCl + Mg → MgCl2 + H2
o Asam oksidator
Logam + H2SO4 pekat → garam(i) sulfat + SO2 + H2O
Logam + HNO3 encer → garam(i) nitrat + NO + H2O
Logam + HNO3 pekat → garam(i) nitrat + NO2 + H2O
Semua logam bisa bereaksi dengan asam oksidator kecuali Platina (Pt)
dan Emas (Au). Contoh reaksi:
Sn + 8 HNO3 pekat → Sn(NO3)4 + 4 NO2 + 4 H2O
3 Pb + 16 HNO3 encer → 3 Pb(NO3)4 + 4 NO + 8 H2O
2 Fe + 6 H2SO4 pekat → Fe2(SO4)3 + 3SO2 + 6 H2O
o Aqua Regia
Aqua regia adalah campuran antara HCl pekat dan HNO3 pekat dengan
perbandingan 3:1. Semua logam tanpa kecuali dapat bereaksi dengan aqua
regia menghasilkan garam klorida, gas nitrogen oksida dan air. Contoh
reaksi:
Fe + 3 HCl + HNO3 → FeCl3 + NO + 2 H2O
3 Cu + 6 HCl + 2 HNO3 → 3 CuCl2 + 2 NO + 4 H2O
 Reaksi asam dengan oksida basa
Asam dapat bereaksi dengan oksida basa menghasilkan garam dan air.
Sebagai contoh, reaksi antara asam sulfat dengan tembaga(II) oksida akan
menghasilkan tembaga(II) sulfat.
2.2 Basa
2.2.1 Pengertian Basa
Pengertian basa pada umumnya yang kita ketahui adalah suatu zat yang dapat
menerima proton (ion H+) dari zat lain (yang disebut asam), atau dapat memberi
pasangan elektron bebas dari suatu asam . Namun, ada beberapa pengertian menuruh
beberapa ahli antara lain :

 Menurut Boyle: basa adalah zat yang dapat membirukan lakmus merah
 Menurut Arrhenius: basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan melepaskan
ion hidroksida (OH-)
 Menurut Bronsted-Lowry: basa adalah akseptor proton (H+)
 Menurut Lewis: basa adalah donor elektron.

2.2.2 Jenis – jenis Basa


 Basa kuat
Contoh basa kuat:
o Litium hidroksida (LiOH)
o Natrium hidroksida (NaOH)
o Kalium hidroksida (KOH)
o Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
o Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)
o Rubidium hidroksida (RbOH)
o Barium hidroksida (Ba(OH)2)
o Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)
 Basa lemah
Semua basa lainnya selain 8 macam basa diatas merupakan basa lemah.

2.2.3 Sifat-sifat basa

o Mempunyai rasa pahit dan merusak kulit. Terasa licin seperti sabun bila
terkena kulit.
o Dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi kertas lakmus biru.
o Menghantarkan arus listrik
o Dapat menetralkan asam
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang
disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa . basa adalah
suatu zat yang dapat menerima proton (ion H+) dari zat lain (yang disebut asam), atau
dapat memberi pasangan elektron bebas dari suatu asam. Asam dan basa memiliki
karakteristik yang berbeda.

Contoh asam dalam kehidupan sehari-hari adalah hujan asam. Hujan asam
menimbulkan beberapa dampak , antara lain :

 Hujan asam dapat menyebabkan matinya hewan dan tumbuhan.


 Hujan asam dapat merusak bangunan yang terbuat dari batu kapur.
 Hujan asam juga merusak jembatan, bodi mobil, kapal laut dan struktur
bangunan yang lain.
 Hujan asam mempengaruhi kesehatan manusia
 Hujan asam dapat meningkatkan konsentrasu logam dan air.

METODE PENCEGAHAN
Di Amerika Serikat, banyak pembangkit tenaga listrik tenaga batu bara
menggunakan Flue gas desulfurization (FGD) untuk menghilangkan gas yang
mengandung belerang dari cerobong mereka. Sebagai contoh FGD adalah wet
scrubber yang umum digunakan di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya. Wet
scrubber pada dasarnya adalah tower yang dilengkapi dengan kipas yang mengambil
gas asap dari cerobong ke tower tersebut. Kapur atau batu kapur dalam bentuk bubur
juga diinjeksikan ke dalam tower sehingga bercampur dengan gas cerobong serta
bereaksi dengan sulfur dioksida yang ada, Kalsium karbonat dalam batu kapur
menghasilkan kalsium sulfat ber pH netral yang secara fisik dapat dikeluarkan
dari scrubber. Oleh karena itu, scrubber mengubah polusi menjadi sulfat industri.

Di beberapa area, sulfat tersebut dijual ke pabrik kimia sebagai gipsum bila
kadar kalsium sulfatnya tinggi. Di tempat lain, sulfat tersebut ditempatkan di land-fill.

Vous aimerez peut-être aussi