Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Karya : Jirana
“IBU”
Karya : Ismail Batara
Ibu..
Disaat senang maupun sedih kau selalu bersamaku
Disaat kesusahan kau selalu ada
Namun aku selalu membuatmu sedih akan kelakuanku
Engkau selalu membuatku tertawa
Ibu..
Ketika engkau menasehatiku aku membantahnya
Ketika engkau mempringatiku aku justru melawan
Tetapi segala tingkahku kau memaafkannya
Maafkan segala kesalahan yang kulakukan
Ibu..
Kaulah wanita terbaik dalam hidupku
Kaulah pahlawan hidup kami
Ku ucapkan terima kasih atas segala-galanya untukmu
Karena kaulah sang surya yang menyinari dunia ini
Ya Allah ya Tuhanku..
Berikanlah kesehatan pada ibuku
Berilah balasan yang sebaik-baiknya
Sebagaimana yang telah menyayangiku
Jagalah ia hingga aku dapat membahagiakannya
“Guruku”
Karya : Yayan Ainul Ikhsan
“Sahabat”
Karya : Komang Kartia
“SAHABAT”
Karya : Nirwana.M
“Waktu”
Karya : Ayu Monika
“Cita-cita”
Karya : Rukmayanti
“Tuhan”
Karya : Sartika
“Matahari”
Karya : Muchlishah
Matahari terbit
Matahari tenggelam
Dihatiku engkau tidak pernah terbit
Dan tidak pernah pula tenggelam
“Penyesalan”
Karya : Darmawati. A
“Ibu”
Karya : Yeni Astuti
“IBU”
Karya : Ure Fatulmilla
Wahai ibuku
Kini perubahan padamu sangat tampak
Dalam ketegaran dan kekuatanmu merangkul debu
Rambutmu dulu hitam kini memutih, tubuhmu dulu tegak kini
membengkuk
Oh.. ibu..
Keikhlasanmu yang mendidik dan membesarkanku setulus hati
Engkau pahlawan yang sangat berarti dalam hidupku
Hingga maut mencabut nyawa ini
Oh ibu
Napas demi napasmu selalu teriring doamu yang suci
Yang menjagaku dan menyelimuti hatiku
Dari pagi hingga malam hari
Tuhan. .
Dengarlah hambamu yang lemah ini
Aku ingin membahagiakan ibuku
Melalui jalan suci
Dalam taburan ridha dan berkahmu
“Nasibku”
Karya : Ahmad
Sedangkan aku
Aku yang tidak pernah merasakan kebebasan
Aku yang tidak pernah bisa melakukan apa yang aku mau
Dan aku yang selalu merasa kesepian
Yaa Allah. .
garislah nasibku seperti nasib burung-burung
Yang selalu bisa mendapatkan kesenangan
Yang selalu terlihat gembira saat ia terbang
Seakan ia tidak pernah merasakan kesedihan
“sang putri”
Karya : Mahlil