Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang nyata dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan penyakit anemia
grafis hemel
2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan pengkajian kepeda klien untuk mengumpulkan
data-data yang berhubungan dan mendukung masalah klien
b. Mampu melakukan analisa data dari hasil pengkajian kemudian
menyusun diagnosa berdasarkan prioritas masalah
c. Mampu melakukan asuhan keperawatan berdasarkan analisa data dan
diagnosa keperawatan
d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan berdasarkan rencana
asuhan keperawtan .
e. Mampu melakukan evaluasi dari hasil tindakan keperawatan yang
telah dilaksanakan sesuai dengan criteria evaluasi.
f. Mampu melaksanakan pendokumentasian keperawatan
C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang diambil oleh penulis dalam kasus ini adalah
menggunakan metode pemecahan masalah dengan pendekatan asuhan
keperawatan dengan studi kepustakaan.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang diambil penulis dalam menyusun
makalah ini adalah :
BAB I : Pendahuluan
Berisi latar belakang, tujuan penulis, metode penulisan, dan
sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Teoritis
Berisi tentang konsep dasar dan pendekatan proses keperawatan
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Defisiensi Fe
Mempengaruhi kadar Hb dalam darah
Anemias defisiensi besi
4. Tanda Dan Gejala
- Cepat lelah
- Takikardi
- Palpitasi
- Takipneu pada latihan fisik
5. Manifestasi klinis
Selain gejala-gejala umum anemia,defisiensi Fe yang berat akan
mengakibatkan perubahan kulit dan mukosa yang progresif,seprti lidah
yang halus,keilosis dan sebagainya didafatkan tanda – tanda malnutrisi.
6. Jenis- jenis Anemia
- Anemia pada penyakit kronik
- Anemia pernisiosa
- Anemia defisiensi asam folot
- Anemia pendarahan
- Anemia hemolitik autoimun
- Anemia aplstik
7. Pemeriksa penunjang
Defisiensi Fe berlangsung secara bertahap dan lambat pada tahap pertama
terjadi adalah : simpanan Fe terjadi anemia tetapi belum terjadi perubahan
pada ukuran seldarash merah. Fenitin serum menjadi rendah, urang dari 30
mg/l, sementara total; iron painding capacity meningkat dan stelah
simpanan Fe habis, produksi sel darah merah tetap dilakukan Fe serum
akan mulai mmenurun kurang dari 30 mg/ldl dan saturasi transferin
menurun sehungga kurang dari 15 %.
5
Pada tahap awal MCV tetap normal dan pada keadaan lanjut MCV muulai
menurun dan ditemukan gambaran sel-sel mikrosisitikhipokrom,kemudian
menjadi anoisostitrtrosisi diikuti poikilositosis.
Didapatkan sel darah merah yang mikrosisitik hipokrom serum iron
menurun,sedangkan IBC bertanbah tanda patokmonik adalah tidak
ditemukan nya hemosioderin dalam sum-sum tulang /serumfenitin < 12
mg/dl.Diagnosa ditegakkan berdasarkan pembuktian keadaan defisiensi Fe
? evaluasi dari hasil terafi suplemen FE
Untuk mendiagnosis ankilotomiasis perlu pemeriksaan tinja untuk
mengetahui beratnya infeksi perlu di hitung telur pergram tinja.
8. Penatalaksanaan
1. Mengatasi penyebab pendarahan kronik misalnya pada ankilostomiasis
diberikan anteminitik yang sesuai.
2. Pemberian preparat Fe :
- Fero glukorat 3x 500 mg secara oral sehabis makan bila terdapat
intolransi terhadap pemberian obat preparat Fe oral gangguan
pencernaan sehingga tidak dapat diberikan oral dapat diberikan secara
parenteral dg dosisi 250 mg Fe ( 3 mg/kg BB ) untuk tiap 9 %
penurunan kadar Hb dibaweah normal.
- Fero sulfat 3x325 mg secara oral dalam keadaan perut kosong dapat
dimulai dengan dosis rendah dan dinaikkan bertahap pada pasien yg
tidak kuat dapat diberikan melalui makanan.
- Iron dekstran mengandung Fe 50 mg/ml,diberikan sencara im mula –
mula 50 mg kemudian 100-250 mg tiap 1-2 hari sampai dosis total
sesuai perhitungan dapat pula diberikan IV mula -–mula 0,5
sebagaidosis percobaan bila dalam 3-5 menit tidak menimbulkan
reaksi boleh diberikan 250-500mg.
B. Pendekatan proses keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
- Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubung
dengan mual dan muntah
6
BAB III
TINJAUAN KASUS
Ket :
cepat sembuh perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit byaitu klien
tidak bisa melaksanakan kegiatan sehari-hari saat ini tugas perkembangan
adalah bekerja.
5. Kondisi lingkungan rumah
Rumah klien dekat dengan jalan raya.
6. Pola kebiasaan sehari –hari sebelum sakit
a. Pola nutrisi
Frekuensi makan 3x/hari,nafsu makan baik,jenis makanan nasi,lauk pauk
dan sayuran,kebiasaan sebelum makan berdoa dan cuci tangan. BB 60
kg,TB 1162 cm.
b. Pola eliminasi
Frekuensi BAK 4-5x/hari warna kuning jernih,dan tidak ada keluhan
yang berhubungan dengan BAK kebiasaan BAB 1x/hari waktu tidak
tentum,warna kining,bau khas,konsistensi setengah padat,kadang padat.
c. Pola personal hygiene
Biasanya mandi 2x/hari menggunakan sabun,oral hygiene 2x/hari waktu
pagi dan sore,biasanya cici rambut 2-3x/minggu dengan shampo.
d. Pola istirahat tidur
Klien tidurt malam 8jam/hari dan sering tidur siang.
C. Pengkajian fisik
1. Sistem penglihatan
Posisi simetris,kelopak mata dan pergerakan bola mata normal,kongjungtiva
merah muda, sklera ikterik, tidak ada kelainan dengan oto mata fungsi mata
baik tidak memakai kaca marta atau lensa.
2. Sistem pendengaran
Fungsi pendengaran baik dan tidak ada gangguan pada sistem pedengaran
tidak ada cairan dari telinga kondisi telinga normal.
3. Sistem wicara
Tidak ada gangguan wicara
4. Sisten pernafasan
Jalan nafas sesak frekuensi 29x/menit,tidak ada batuk,suara nafas whezing.
5. Sistem kardiovakular
Nadi 96x/menit,irama kuat.TD : 110/70mmhg,tidak ada tekanan vena
junggularis,temperatur kulit dingin.
6. Sistem hematologi
Hb 5-8 gr/dl.
7. Sstem syaraf pusat
Tingkat kesadaran compos mentis,GCS E= ,M = ,V = ,tidak ada
peningkatan tekanan intra kranial.
8. Sistem pencernaan
Tidak ada caries,tidak menggunakan gii palsu,tidak stomatitits,salifa
normal,klien muntah mual,tidak nafsu makan,klien nyeri tekan abdomen
siseelah tengah setempat,kebiasaan baba 1x/hari dgn BAB darah konsistensi
cair.
9. Sistem endokrin
Tidak ada data yang menunjang.
10. Sistem urogenital
BAK 4-5 x/hari jumlah 2000cc/24jam,warna hitam kecoklatan klien
nyeri saat BAK.
11. Sistem integumen
11
DATA FOKUS
13
DO DS
Tanggal 17 Januari 2005 Klien mengatakan tidak napsu
Klien tampak pucat makan.
Keadaaan umum lemah Kluarga klien mengatakan klin
Klien terpasang infus RL 20 mual-mual dan muntah.
tts/menit. Keluarga klien mengatakan klien
Klien terpasang O2 3 liter sesak sejak masuk RS.
Klien tidak banyak bicara Klien dan keluarga mengatakan
TTV pukul 06.00 klien tidak dapat BAK( keluar tp,
TD : 120/80 mm sedikit disertai nyeri,)
S : 370 C
RR : 24x/ menit
N : 96x/ menit
Abdomen kembung karna, sulit
BAK.
Muntah 100 cc
ANALISA DATA
Nama : Tn K
No kmr/Ruangan : III/Zamrud
No Data Fokus Masalah Etiologi
1 17 jan 05 Gangguan pemenuhan Mual dan muntah
Do : kebutuhan nutrisi
- Klien terpasang kurang dari kebutuhan
infus 20 tts/menit tubuh
- Klien tampak
lemah
- Klien tidak banyak
bicara
- Klien tampak
pucat
- TTV : TD : 120/80
mmhg
N : 96x/menit
S : 37 oC
RR : 24x/menit
Ds :
- BB sebelum masuk
rs : 60 kg
- BB setelah masuk
rumah sakit : 56 kg
- Klien mengatakan
tidak nafsu makan.
- Klien mengatakan
sering mual dan
muntah.
2 18 jan 05 Perubahan perfusi Penurunan haluaran
15
Do : jaringan urine
- Klien pucat
- Mual muntah
- Klien tampak
kembung
- Penurunan haluan
urine
- TTV :
TD : 110/70
mmhg
N : 96x/menit
S : 36oC
RR : 29x/menit
- Ekstrimitas dingin
- Klien terpasang
kateter
Ds :
- Klien mengatakan
menggigil
- Keluarga klien
mengatakan klien
mual muntah
sehabis makan
- Klien mengatakan
nyeri tekan
dibagian abdomen
3 Do :
- Klien tampak
lemah
- Klien tampak
gelisah
16
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
tandai dengan
J. Proses keperawatan
PROSES KEPERAWATAN
2 DP II Pola aktivitas Bantu klien Dengan membantu Jam 09.10 WIB Klien belum bisa
terpenuhi dengan dalm beraktifitas. klien dalam beraktivitas Membantu klien beraktifitas
kriteria : maka klien akan merasa dalam beraktifitas.
Badan ada dorongan untuk
klien segar sembuh dan berupaya
Klien bisa unutk melekukan untuk
beraktifitas aktifitas yang sedikit
sehingga aktifitas klien
terpenuhi
membantu memudahkan
aktifitas klien dan
membantu melancarkan
otot-otot klien selama
bedrest
Beri Jam 10.00 WIB
motivasi klien Dengan memberi Meberikan motifasi
untuk cepat motivasi pada klien maka pada klien bahwa
sembuh kesembuhan klien akan penyakitnya itu bisa
terdorong serta akan disembuhkan
mematuhi semua therpi
yang di anjurkan untuk
kesembuhannya
3 DP III Rasa aman Berikan Dengan memberikan Jam 10.30 Jam 10 40 WIB
terpenuhi dengan penjelasan penjelasan tentang WIB Klien menuturkan
criteria : tentang panyakitnya maka klien Memberikan bahwa mengerti
Klien tampak penyakitnya akan memahami penjelasan tentang tentang penyakitnya
tenang keadaanya sekarang dan kondisi penyakitnya
Klien tidak menimbulkan rasa aman
menanyakan
tentang Berikan suport Dengan memberikan
penyakitnya mental dorongan dan motipasi Jam 10.45
maka klien akan merasa WIB
tenang dan mampunyai Memberikan suport
keyakinan atas mantal
kesembuhannya dan
percaya diri akan timbul
kembali
J. Catatan Perkambangan.
Diagnosa
1 DP I S:
muntah.
O:
A:
P:
menarik
tapi sering
therapy
I:
dan menrik
22
therapi
E:
terasa mules
O:
beraktifitas
A:
P:
perlukan klian
sembuh
I:
23
beraktifitas
di perlukan klien
cepat sembuh
E:
- Klian belumbisa
beraktifitas
3 DP III S:
tentang penyakitnya
O:
tentang panyakitnya
A:
- masalah teratasi
BAB IV
PEMBAHASAN
24
tentang penyakit hepatitis B yang telah dibahas pada BAB II dan BAB III dan
untuk menemukan penyelesaian antara ketidak sesuaian menurut teori dan praktek
tujuan.
sebagai berikut :
A Pengkajian
B Perencanaan
C Pelaksanaan
D Evaluasi
A. Pengkajian
dalam pengumpulan data karena klien memberikan respon yang sangat positif
Selain itu juga bimbingan dan arahan serta dukungan dari perawat
muntah
kepala
adanya anoreksia.
B. Perencanaan
keperawatan untuk beberapa masalah keperawatan pada klien selain itu juga
adanya kerjasama dan dukungan dari keluarga dan perawat ruangan yang
penyakitnya
C. Pelaksanaan
tanggal 8-9 juni 2004. pada pelaksanaan penulis mendapat arahan dan
penulis sendiri sehingga penulis melakukan operan tugas pada perawat ruangan
27
C. Evaluasi
hepatitis B kepada klien selama 2 hari mulai tantgal 8 juni –9 juni2004 dan
Dari masalah yang muncul pada klien ada beberapa yang sudah
muntah
dalam perawtan yang cukup lama untuk mengatasi masalah tersebut . maka
selanjunya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
28
A. Kesimpulan
hati sehingga dapat menganaliasa secara tepat dan permasalahan yang ada
B. Saran
1. Untuk perawat
klien
keluarga klien
3. untuk keluarga
a. perlu motipas yang kuat dan perlu kesabaran dalam meraat klien baik di
kepada klien