Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Data umum
a. Nama Kepala Keluarga : Bpk.R
b. Usia Kepala Keluarga : 27 thn
c. Alamat : RT 3 RW 05
d. Pendidikan Kepala Keluarga : Tidak Sekolah
e. Pekerjaan : Buruh Bangunan
f. Komposisi Keluarga :
Genogram:
I
b
u
8
3
t
h
n
I
b
u
4
9
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien (ibu M, 83 tahun), DM dan Insomnia
: tinggal serumah
a. Tipe Keluarga
Tipe keluarga yaitu : tipe keluarga > sejahtera 1
Tahap perkembangan > child-brearing
Bp.R baru saja memiliki anak pertama yang berusia 1 bulan yaitu An.L.
b. Suku
Universitas Indonesia
2
Keluarga ibu M berasal dari suku sunda, bahasa yang digunakan sehari-hari
adalah bahasa indonesia, bahasa sunda jarang digunakan
c. Agama
Kepercayaan yang dianut keluarga adalah islam, saat ini Keluarga Bp.R
melaksanakan solat dirumah, Ibu D sudah tidak pernah mengikuti kegiatan
pengajian di RT dengan alasan
d. Status sosial ekonomi keluarga
Ibu D, mengeluhkan bahwa dirinya kesulitan dalam menyusui An.L sehingga
anaknya sering menangis dan berat badannya tidak kunjung naik. An. L terlihat
kurus, ketika dikaji berat badan An.L adalah 2800 gram sedangkan berat lahirnya
adalah 2700 gram. Ibu D akhirnya sering memberikan susu formula pada An.L,
tetapi hal tersebut dikeluhkan oleh Ibu D. Penghasilan Bp. R sebagai buruh
bangunan dirasakan sangat berat bila harus membeli susu formula. Ibu D
mengatakan bahwa produksi ASInya banyak, tetapi anaknya susah untuk
menyusui Saat ini Bp. R masih tinggal dengan orang tuanya yang seringkali
membantu pengasuhan An.L.
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati oleh Bpk.R adalah rumah milik pribadi. Tipe
bangunan rumah permanen, terdapat 3 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1
ruang makan yang digabung dengan ruang tengah dan 1 ruang tamu. Ventilasi
Universitas Indonesia
3
di kamar kurang terlihat saat perawat kunjungan kamar terlihat gelap, sinar
matahari hanya masuk pada ruang tamu dan ruang tengah, dan dapur. Rumah
terlihat kurang rapih banyak barang-barang yang disimpan diruang tengah
sehingga terlihat sumpek.
Denah rumah:
DAPUR WC
R. KAMAR
Tengah
KAMAR
R.
Tamu KAMAR
TERAS
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Rumah Bpk.R terletak di jalan utama sehingga meskipun rumah satu dengan
yang lain berdekatan, Ibu.D jarang berinteraksi dengan tetangga, hanya saat
ada kegiatan RT atau RW saja ibu D berinteraksi dengan tetangga.
4. Struktur Keluarga
a. Struktur peran (formal dan informal)
1) Peran formal
Universitas Indonesia
4
b. Pola komunikasi
Pola komunikasi dalam keluarga ibu M sangat terbuka. Antara ibu M sebagai
ibu dan ibu M sebagai anak komunikasi berjalan dengan baik, hanya saja ibu
M ingin sekali anak-anak yang lain paham apa yang dibutuhkan oleh ibu M,
setidaknya membantu membayar listrik. Bila ada masalah ibu M selalu
bercerita kepada anaknya ibu M. Anggota keluarga tetap memperhatikan
sopan santun kepada ibu M. Bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi
sehari-hari adalah menggunakan bahasa indonesia. Ibu M sendiri mengatakan
bahwa ibu M sudah sangat jarang menggunakan bahasa sunda.
c. Struktur kekuatan keluarga
Pengambil keputusan pada keluarga ibu M adalah ibu M meskipun demikian
ibu M akan mendiskusikan terlebih dahulu dengan anaknya, umumnya
keluarga puas dengan keputusan yang diambil.
d. Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma yang dianut keluarga umumnya dilatar belakangi oleh budaya
sunda, banyak mitos-mitos yang masih dipercaya oleh keluarga. Namun
kepercayaan tersebut tidak sampai menimbulkan konflik. Nilai dan norma
yang dianut digunakan sebagai pertimbangan dan dasar untuk pengambilan
keputusan khususnya dalam masalah kesehatan.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Universitas Indonesia
5
Universitas Indonesia
6
Stresor yang dirasakan oleh keluarga adalah ibu M merasa pusing, dan
sulit tidur, karena sudah lama tidak kontrol, keluarga beranggapan
bahwa kadar gula darah ibu M naik.
2) Stresor jangka panjang:
Ibu M ingin anaknya menikah dan ingin anak-anak yang lain
membantu ibu M untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Anak Ibu M mengatakan sudah berupaya semaksimal mungkin merawat ibu M
seperti mengatur pola makan dan memotivasi untuk tetap melakukan aktivitas
fisik, hanya saja anak ibu M menyadari bahwa ibunya selalu memikirkan
anak-anaknya sehingga gula darahnya tidak dapat turun, dan saat ini sulit
tidur, dan saat ditanyakan memikirkan apa jawabannya selalu anak-anaknya.
c. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan keluarga adalah menggunakan problem-
focused coping, dimana keluarga dalam menyelesaikan masalah selalu
membicarakan langsung kepada keluarga selain itu saat membahas masalah
fokus terhadap solusi yang ingin dicapai. Sehingga masalah yang ada bisa
diselesaikan dengan baik dan tidak berlarut-larut.
d. Adaptasi Keluarga
Keluarga ibu M mampu mengatasi stresor dan beradaptasi dengan kondisi
yang ada.
e. Adaptasi yang difungsional
Tidak ada adaptasi disfungsional pada kelurga ibu M baik secara pengabaian
pada anggota keluarga yang sakit ataupun hingga menarik diri.
7. Harapan Keluarga
Harapan keluarga dengan adanya tenaga kesehatan yang hadir secara rutin dapat
membantu menstabilkan gula darah ibu M dan ibu M dapat kembali istirahat tanpa
terganggu.
8. Pemeriksaan Fisik
Universitas Indonesia
7
Universitas Indonesia
8
Universitas Indonesia
9
GDS 89 mg/dL
Asam urat :6,9 mg/dL menurut WHO batas normal untuk
wanita diatas > tahun adalah 8 mg/dL
Capillary refill < 2 detik dalam batas normal
Universitas Indonesia
10
LAMPIRAN
ANALISA DATA
Data Objektif:
Data Objektif:
1. Bp R terlihat kurang fokus saat perawat memberi kan
saran atau masukan kepada bp R karena bp R
memikirkan ekonomi keluarga
Universitas Indonesia
11
Universitas Indonesia
12
SKORING
1. Insomnia (00095) pada keluarga Ibu M khususnya Ibu M
Kriteria dan Skor Bobot Total Pembenaran
Sifat Masalah: 1 2/3x1 Ibu tidak bisa tidur karena
Defisit Kesehatan (3) =2/3 memikirkan anaknya, hingga
Ancaman Kesehatan (2) menyebabkan pusing pada siang
Krisis yang Dialami (1) hari, lemas dan gula darah
meningkat
Kemungkinan Masalah dapat Diubah: 2 2/2x2 Kemungkinan masalah dapat
Mudah (2) =2 diubah: mudah, karena ibu M
Sebagian (1) ingin dapat tidur dan anggota
Tidak Dapat (0) keluarga siap untuk membantu
Potensial Masalah untuk Dicegah: 1 2/3x1 Ibu M mau mengatur pola makan
Tinggi (3) = 2/3 yang dilakukan
Cukup (2)
Rendah (1)
Menonjolnya Masalah: 1 2/2x1 Menurut keluarga, masalah ini
Membutuhkan perhatian dan segera =1 harus segera ditangani karena
diatasi (2) akibat tidak dapat tidur banyak
Tidak membutuhkan perhatian dan tidak keluhan kesehatan yang dirasakan
segera diatasi (1) oleh ibu M
Tidak dirasakan sebagai masalah atau
kondisi yang membutuhkan perubahan (0)
Total 3 4/3
2. Resiko ketidakstabilan kadar gula darah (00179) pada keluarga Ibu M khususnya Ibu M
Kriteria dan Skor Bobot Total Pembenaran
Sifat Masalah: 1 2/3x1 Kadar gula darah sewaktu ibu M
DefisitKesehatan (3) =2/3 390, mg/dL padahal sudah
Ancaman Kesehatan (2) mengurangi porsi makan
Krisis yang Dialami (1)
Kemungkinan Masalah dapat Diubah: 2 1/2x2 Kemungkinan masalah untuk
Mudah (2) =1 diubah adalah sebagian karena
Sebagian (1) keterbatasan ekonomi, tapi
Tidak Dapat (0) keluarga akan berusaha untuk
melaksanakan apa yang
disarankan oleh perawat
Potensial Masalah untuk Dicegah: 1 1/3x1 Ibu M sulit melepaskan beban
Tinggi (3) =1/3 pikirannya. Namun keluarga
Cukup (2) ingin tetap berusaha untuk
Rendah (1) mencegah agar gula darahnya
tidak naik
Menonjolnya Masalah: 1 2/2x1 Bila tidak terkontrol keluarga
Membutuhkan perhatian dan segera =1 takut bila akan mengganggu
diatasi (2) organ tubuh yang lain
Tidak membutuhkan perhatian dan tidak
segera diatasi (1)
Tidak dirasakan sebagai masalah atau
kondisi yang membutuhkan perubahan (0)
Total 2 2/3
Universitas Indonesia
13
No Keluhan Skor
Universitas Indonesia
14
Universitas Indonesia
15
1. Data Subjektif : ketidakefektifan 00104 Setelah dilakukan intervensi Keluarga mampu mengenal
1.Ibu D, pemberian asi keperawatan, keluarga masalah:
mengeluhkan bahwa kode : mampu mengenal 1. Pengajaran individu 5606
dirinya kesulitan masalah pengetahuan Tindakan:
dalam menyusui
kesehatan dan perilaku Bina hubungan
kesehatan: denganklien agar klien
An.L sehingga 1. Pengetahuan : 1000 nyaman
anaknya sering keberhasilan menyusui : Pertimbangkan kebutuhan
menangis dan berat Bayi belajar pasien
badannya tidak Meningkat dari 2 Nilai tingkat pengetahuan
kunjung naik. (pengetahuan terbatas) dan pemahaman pasien
2.Ibu D mengatakan 4 (pengetahuan baik) pada saat ini
akhirnya sering 2. Pengetahuan : 1001 Nilai tingkat pendidikan
Keberhasilan menyusui pasien
memberikan susu
martenal Nilai kemampuan /
formula pada An.L, Meningkat dari 2 ketidak mampuan pasien
tetapi hal tersebut (pengetahuan terbatas) secara
dikeluhkan oleh Ibu 4 (pengetahuan baik) kognitif,psikomotor, dan
3.Ibu D mengatakan afektif
bahwa produksi Tingkatkan kesiapan
ASInya banyak, Sertakan keluarga dengan
tetapi anaknya susah cara yang tepatpasien
untuk menyusu. untuk belajar
4.Ibu D mengatakan Berikan lingkungan yang
An. L terlihat kurus, kongdusif untuk belajar
ketika dikaji berat
badan An.L adalah
5640
2800 gram 2. Pengajaran nutrisi bayi 0-3
sedangkan berat bulan
lahirnya adalah 2700 Tindakan:
gram Berikan orangtua materi
Data Objektif: tertulis yangb sesuai
1.An L tidak tau cara dengan kebutuhan
Universitas Indonesia
16
Universitas Indonesia
17
Universitas Indonesia
18
Sediakaninformasi yang
dibutuhkan
Universitas Indonesia
No Kriteria Batasan Diagnosa Keperawatan NOC NIC
Karakteristik
Dx.Kep Kode Hasil Kode Intervensi Kode
19
2 Data Subjektif: Ketidak mampuan 00056 Setelah dilakukan intervensi Keluarga mampu mengenal
1. menjadi orangtua keperawatan, orang tua masalah tentang proses
Data Objektif mampu mengasuh primer penyakit:
1. untuk menciptakan, Peningkatan pengasuhan 5370
mempertahankan, atau 1. Sedeiakan pamflet , buku,
memperbaiki, lingkungan dan bahan lainnya untuk
yang meningkatkan mengembang kan
pertumbuhan dan keterampilan pengasuhan
perkembangan optimun 2. Bahas strategis menejemen
anak : prilaku yang sesuia dengan
2904 usia
Perkembangan anak 3. Bantu orang tua untuk
1 bulan dari 2 mengidentifikasi tempramen
(terbatas) 4(baik) untuk dari bayi
dilakukan) 4. Ajarkan orangtua
1. Menunjukan menanggapi isyarat perilaku
hubungan yang yang dintujukan oleh bayi
saling mencintai mereka
2. Berinteraksi dengan 5. Dengarkan masalah dan
bayi untuk kekhawatiran orang tua
meningkatkan rasa tanpa kesan menghakimin
percaya Dukungan keluarga
3. Memberikan 1. Yakinkan keluarga
pengawasan yang bahwa pasien sedang
tepat diberikan perawatan
terbaik
2. Dengarkan
kekhawatiran ,
perasan dan
pertanyaan dari
keluarga
3. Tingkatkan hubungan
saling percaya
dengan keluarga
Keluarga mampu
memutuskan untuk Universitas Indonesia
meningkatkan atau
memperbaiki kesehatan :
0906 Decision Making Support : 5250
20
CATATAN PERKEMBANGAN
Universitas Indonesia
No Diagnosa Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Tanda
Keperawatan tangan
1. Insomnia Kamis, 10 TUK 1 Subyektif :
21
(00095) pada November Dengan menggunakan lembar balik dan Keluarga mengatakan bahwa faktor penyebab
keluarga Ibu M 2016, jam leaflet: insomnia pada Ibu M adalah stres memikirkan
khususnya Ibu 14.00 WIB 1. Melakukan pendidikan kesehatan anak-anaknya
M mengenai insomnia Keluarga menyatakan mulai terbuka pikirannya
2. Memberikan informasi kepada keluarga tentang insomnia setelah mendapatkan
bahwa insomnia dapat mengganggu penjelasan dari perawat
kesehatan Keluarga mengatakan ingin mendapatkan
3. Memberikan reinforcement positif pengetahuan yang lebih banyak lagi tentang
terhadap keluarga saat keluarga aktif saat teknik mengatasi insomnia
diberikan pendidikan kesehatan mengenai Objektif :
insomnia Keluarga memperhatikan saat perawat
menyampaikan materi mengenai insomnia
Keluarga aktif dalam bertanya dan menjawab
pertanyaan evaluasi
Terdapat kontak mata selama proses diskusi
Sesekali menganggukkan kepala saat diberi
penguatan atau penjelasan.
Analisis:
TUK 1 tercapai, dimana mampu mengenal
masalah insomnia
Mengetahui faktor penyebab insomnia (1-3)
Tanda dan gejala insomnia (1-3)
Upaya yang dapat dilakukan (1-3)
Perencanaan:
Lanjutkan ke TUK 2 kemampuan keluarga
mengambil keputusan
Kamis, 17 TUK : 2 Subjektif:
November 1. Menjelaskan pada keluarga tentang akibat Keluarga mampu menyebutkan akibat insomnia
2016, jam lanjut lanjut dari masalah insomnia jika tidak ditangani seperti penyakit jantung,
14.00 WIB 2. Menjelaskan kepada keluarga mengenai depresi, kecelakaan lalu lintas
alternatif pemecahan masalah insomnia Keluarga mampu menyebutkan alternatif
yang dialami oleh Ibu M pemecahan masalah insomnia yaitu perawatan di
3. Membantu keluarga menetapkan rumah dan kunjungan ke pelayanan kesehatan
keuntungan dan kerugian masing-masing apabila gejala insomnia bertambah
alternatif pemecahan masalah. Keluarga mampu memilih tindakan perawatan
4. Memberikan motivasi/dukungan keluarga dan pencegahan insomnia dengan cara
memilih alternatif menghindari faktor stres Universitas Indonesia
5. Memberi pujian atas pilihan yang tepat Objektif:
Keluarga tampak mempertimbangkan setiap
No Diagnosa Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Tanda
Keperawatan tangan
2. Resiko Kamis, 10 TUK 1 DAN 2 Subjektif:
22
ketidakstabilan November Kemampuan keluarga Ibu M dalam mengenal Keluarga menjelaskan kembali faktor resiko
kadar gula darah 2016, jam masalah dan mengambil keputusan masalah diabetes tidak hanya dari keturunan tetapi juga
(00179) pada 14.00 WIB kesehatan diabetes mellitus dari gaya hidup yang tidak baik, serta
keluarga Ibu M 1. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga ketidakpatuhan menjalankan diet dan
khususnya Ibu tentang proses diabetes mellitus pengobatan
M 2. Menjelaskan patofisiologi, anatomi dan Keluarga mampu menjelaskan gejala umum
fisiologi diabetes mellitus dari diabetes mellitus yaitu sering BAK, sering
3. Menjelaskan tanda dan gejala umum lapar, dan mudah haus
diabetes mellitus Keluarga mampu menjelaskan bahwa diabetes
4. Mengidentifikasi faktor penyebab diabetes yang tidak terkontrol dapat memperparah
mellitus kondisi tubuh dan beresiko mengalami luka
5. Mengidentifikasi perubahan fisik akibat Ibu M mengatakan ingin menjalankan
diabetes pengobatan sesuai dengan anjuran
6. Mendiskusikan program pengobatan Keluarga mampu memprioritaskan tindakan
7. Merencanakan perawatan keluarga untuk menangani diabetes
terhadap anggota keluarga yang Keluarga mampu menghitung kebutuhan kalori
mengalami diabetes mellitus dan nutrisi
8. Memberikan pilihan yang membantu
Keluarga mampu menyusun diet makanan
dalam pembuatan keputusan perawatan
yang dianjurkan
9. Menentukan yang menjadi preferensi klien
Objektif:
10. Menentukan jumlah kalori dan nutrisi ang
Keluarga kooperatif saat menerima penjelasan
dibutuhkan
diabetes
11. Memberikan pilihan makanan
12. Menyusun menu diet makanan Keluarga terlihat bersemangat
13. Memonitor berat badan mengungkapkan perasaan dan keinginan untuk
bisa terkontrol kadar gula darah
Keluarga dapat memutuskan tindakan untuk
menangani diabetes
Tersusun menu diet makanan diabetes mellitus
yang dibuat oleh keluarga dan klien
didampingi oleh perawat
Analisis:
TUK 1 dan 2 tercapai dengan indikator
pengetahuan manajement diabetes serta
kemampuan dalam pengambilan keputusan
meningkat menjadi 4 (pengetahuan banyak,
sering menunjukkan)
Perencanaan: Melanjutkan intervensi untuk TUK Universitas Indonesia
3 : keluarga mampu memberikan perawatan,
memonitor penurunan dan kenaikan berat badan