Vous êtes sur la page 1sur 22

1

Asuhan Keperawatan Keluarga

1. Data umum
a. Nama Kepala Keluarga : Bpk.R
b. Usia Kepala Keluarga : 27 thn
c. Alamat : RT 3 RW 05
d. Pendidikan Kepala Keluarga : Tidak Sekolah
e. Pekerjaan : Buruh Bangunan
f. Komposisi Keluarga :

No. Nama Jenis Hubungan Usia Pendidikan Pekerjaan Ket.


Kelamin dengan KK
1 Ibu M Perempuan Ibu 83 Tidak IRT -
Sekolah
2 Ibu M Perempuan Anak 49 SMA Tidak -
bekerja

Genogram:

I
b
u

8
3

t
h
n

I
b
u

4
9

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien (ibu M, 83 tahun), DM dan Insomnia
: tinggal serumah

a. Tipe Keluarga
Tipe keluarga yaitu : tipe keluarga > sejahtera 1
Tahap perkembangan > child-brearing
Bp.R baru saja memiliki anak pertama yang berusia 1 bulan yaitu An.L.
b. Suku

Universitas Indonesia
2

Keluarga ibu M berasal dari suku sunda, bahasa yang digunakan sehari-hari
adalah bahasa indonesia, bahasa sunda jarang digunakan
c. Agama
Kepercayaan yang dianut keluarga adalah islam, saat ini Keluarga Bp.R
melaksanakan solat dirumah, Ibu D sudah tidak pernah mengikuti kegiatan
pengajian di RT dengan alasan
d. Status sosial ekonomi keluarga
Ibu D, mengeluhkan bahwa dirinya kesulitan dalam menyusui An.L sehingga
anaknya sering menangis dan berat badannya tidak kunjung naik. An. L terlihat
kurus, ketika dikaji berat badan An.L adalah 2800 gram sedangkan berat lahirnya
adalah 2700 gram. Ibu D akhirnya sering memberikan susu formula pada An.L,
tetapi hal tersebut dikeluhkan oleh Ibu D. Penghasilan Bp. R sebagai buruh
bangunan dirasakan sangat berat bila harus membeli susu formula. Ibu D
mengatakan bahwa produksi ASInya banyak, tetapi anaknya susah untuk
menyusui Saat ini Bp. R masih tinggal dengan orang tuanya yang seringkali
membantu pengasuhan An.L.

e. Aktivitas rekreaksi keluarga


Keluarga jarang melakukan rekreasi ke objek wisata, ibu D lebih banyak
menghabiskan waktunya di rumah bersama anaknya , sedangkan Bp. R sibuk
untuk berkerja.

2. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Bpk. R adalah Child-Brearing karna baru
mempunyai anak usia 1 Bulan.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah Ibu.D belum mengerti
bagaimana cara pemberian Asi kepada An.L dan bagaimana jado orang tua
seutuhnya.
c. Riwayat keluarga inti
Keluarga Bpk.R tidak mempunyai riwayat penyakit sebelumnya dan begitu
pun keluar Ibu.D
d. Riwayat keluarga sebelumnya

3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati oleh Bpk.R adalah rumah milik pribadi. Tipe
bangunan rumah permanen, terdapat 3 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1
ruang makan yang digabung dengan ruang tengah dan 1 ruang tamu. Ventilasi

Universitas Indonesia
3

di kamar kurang terlihat saat perawat kunjungan kamar terlihat gelap, sinar
matahari hanya masuk pada ruang tamu dan ruang tengah, dan dapur. Rumah
terlihat kurang rapih banyak barang-barang yang disimpan diruang tengah
sehingga terlihat sumpek.

Denah rumah:

DAPUR WC

R. KAMAR
Tengah
KAMAR
R.
Tamu KAMAR
TERAS
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Rumah Bpk.R terletak di jalan utama sehingga meskipun rumah satu dengan
yang lain berdekatan, Ibu.D jarang berinteraksi dengan tetangga, hanya saat
ada kegiatan RT atau RW saja ibu D berinteraksi dengan tetangga.

c. Mobilitas grafis keluarga


Keluarga ibu M sudah menempati rumah tersebut sejak 32 tahun yang lalu,
keluarga dulu sempat tinggal di Cianjur, jakarta baru pindah ke Curug saat
suami ibu M pensiun.
d. Perkumpulan keluarga dan interkasi komunitas
Keluarga memanfaatkan waktu luang dengan menonton TV, anak ibu M masih
rutin untuk melakukan jalan pagi dan memeriksakan kesehatannya ke
posbindu, pengajian pun masih diikuti oleh anak ibu M sedangkan ibu M
sendiri sudah tidak pernah mengikuti kegiatan kemasyarakatan lagi, hanya bila
ada undangan saja baru hadir itupun bila jaraknya dekat.
e. Sistem pendukung keluarga
Anak ibu M banyak yang sering mengunjungi ibu M hanya saja jarang
memberikan bantuan materil kepada ibu M hanya saat lebaran saja baru ada
yang memberi, anak ibu M beranggapan bahwa ibu M telah mendapatkan
uang pensiun sehingga masih bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, anak ibu
M yang ikut tinggal serumah pun tidak pernah memberikan uang listrik untuk
mengurangi beban ibu M.

4. Struktur Keluarga
a. Struktur peran (formal dan informal)
1) Peran formal

Universitas Indonesia
4

Ibu M sebagai kepala rumah tangga, bekewajiban dalam pengambilan


keputusan di keluarga, meskipun anak ibu M sudah dewasa namun
untuk keputusan berhubungan dengan keluarga ibu M yang memiliki
peran dominan. Kebutuhan ekonomi keluarga ibu M berasal dari
pensiunan suami ibu M, untuk bagian mengatur keuangan ibu M
bersama anaknya yang membagi dana yang ada. Sedangkan peran
mengurus rumah sudah tidak maksimal dilakukan oleh ibu M, anaknya
yang lebih banyak berperan
2) Peran Informal
Peran informal yang dilakukan oleh ibu M adalah memberikan
masukan kepada anaknya yang sudah berusia 49 tahun bila memang
ingin menikah, menikah saja tidak perlu memikirkan ibu. namun anak
ibu M tidak mau hanya ingin merawat ibu M saja.

b. Pola komunikasi
Pola komunikasi dalam keluarga ibu M sangat terbuka. Antara ibu M sebagai
ibu dan ibu M sebagai anak komunikasi berjalan dengan baik, hanya saja ibu
M ingin sekali anak-anak yang lain paham apa yang dibutuhkan oleh ibu M,
setidaknya membantu membayar listrik. Bila ada masalah ibu M selalu
bercerita kepada anaknya ibu M. Anggota keluarga tetap memperhatikan
sopan santun kepada ibu M. Bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi
sehari-hari adalah menggunakan bahasa indonesia. Ibu M sendiri mengatakan
bahwa ibu M sudah sangat jarang menggunakan bahasa sunda.
c. Struktur kekuatan keluarga
Pengambil keputusan pada keluarga ibu M adalah ibu M meskipun demikian
ibu M akan mendiskusikan terlebih dahulu dengan anaknya, umumnya
keluarga puas dengan keputusan yang diambil.
d. Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma yang dianut keluarga umumnya dilatar belakangi oleh budaya
sunda, banyak mitos-mitos yang masih dipercaya oleh keluarga. Namun
kepercayaan tersebut tidak sampai menimbulkan konflik. Nilai dan norma
yang dianut digunakan sebagai pertimbangan dan dasar untuk pengambilan
keputusan khususnya dalam masalah kesehatan.

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif

Universitas Indonesia
5

Setiap anggota keluarga saling peduli, menyayangi dan memberi perhatian


kepada masing-masing anggota keluarga. Terlihat anak ibu M sangat antusias
memperhatikan informasi yang disampaikan perawat mengenai penyakit yang
diderita oleh ibu M. Ibu M menyediakan menu makanan yang sesuai dengan
diet yang diperlukan oleh ibu M. Ibu selalu berusaha mengajak ibu M untuk
jalan pagi atau hanya sekedar berjemur di depan rumah, ibu M juga selalu
memotivasi ibu M untuk memeriksakan kesehatannya ke posbindu secara
rutin. Setiap masalah yang timbul dalam keluarga akan diselesaikan dengan
cara musyawarah.
b. Fungsi sosialisasi
Anak ibu M yang masih sering berinteraksi dengan tetangga dan orang banyak
sedangkan ibu M sendiri menyatakan sudah tidak kuat untuk banyak
mengikuti kegiatan kemasyarakatan
c. Fungsi Perawatan
Ibu M mengatakan anaknya ibu M selalu mengingatkan untuk minum obat,
dan selalu menjaga makanan yang diberikan kepada ibu M. Sedangkan anak
ibu M sendiri jarang mengkonsumsi obat, bila ada keluhan pusing atau flu
biasanya hanya meminum vitamin dan istirahat yang cukup. Bila masih
berlanjut menggunakan obat warung dan bila masih belum ada perbaikan baru
ke pelayanan kesehatan. anak Ibu M tidak terlalu banyak mendapatkan
informasi mengenai diet yang baik untuk penderita DM sehingga keluarga
hanya berupaya mengurangi makanan yang mengandung gula saja. Makanan
yang dikonsumsi sama hanya porsinya saja yang dibedakan khusus untuk ibu
M. Ibu mengakui terkadang masih ingin memakan gorengan, tapi tidak terlalu
banyak, sedangkan konsumsi buah jarang dilakukan keluarga. Aktivitas fisik
ibu M sangat minimal hanya anaknya ibu M saja yang masih aktif melakukan
olah raga. Walaupun begitu ibu M masih melakukan pemenuhan kebutuhan
sehari-hari secara mandiri seperti mandi, makan, minum, BAK, BAB,
mengenakan pakaian dan menyisir rambut.

6. Stres dan Koping Keluarga


a. Stresor yang di miliki
1) Stresor jangka pendek:

Universitas Indonesia
6

Stresor yang dirasakan oleh keluarga adalah ibu M merasa pusing, dan
sulit tidur, karena sudah lama tidak kontrol, keluarga beranggapan
bahwa kadar gula darah ibu M naik.
2) Stresor jangka panjang:
Ibu M ingin anaknya menikah dan ingin anak-anak yang lain
membantu ibu M untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Anak Ibu M mengatakan sudah berupaya semaksimal mungkin merawat ibu M
seperti mengatur pola makan dan memotivasi untuk tetap melakukan aktivitas
fisik, hanya saja anak ibu M menyadari bahwa ibunya selalu memikirkan
anak-anaknya sehingga gula darahnya tidak dapat turun, dan saat ini sulit
tidur, dan saat ditanyakan memikirkan apa jawabannya selalu anak-anaknya.
c. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan keluarga adalah menggunakan problem-
focused coping, dimana keluarga dalam menyelesaikan masalah selalu
membicarakan langsung kepada keluarga selain itu saat membahas masalah
fokus terhadap solusi yang ingin dicapai. Sehingga masalah yang ada bisa
diselesaikan dengan baik dan tidak berlarut-larut.
d. Adaptasi Keluarga
Keluarga ibu M mampu mengatasi stresor dan beradaptasi dengan kondisi
yang ada.
e. Adaptasi yang difungsional
Tidak ada adaptasi disfungsional pada kelurga ibu M baik secara pengabaian
pada anggota keluarga yang sakit ataupun hingga menarik diri.
7. Harapan Keluarga
Harapan keluarga dengan adanya tenaga kesehatan yang hadir secara rutin dapat
membantu menstabilkan gula darah ibu M dan ibu M dapat kembali istirahat tanpa
terganggu.

8. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Ibu M (83 Tahun)


Kepala Dalam kondisi bersih, simetris, distribusi rambut merata,
berwarna putih uban, tidak ada benjolan, rontok ataupun
ketombe
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, JVP dalam batas
normal
Telinga Telinga simetris, bersih, eritema (-), masih dapat
mendengar namun sudah mengalami fungsi pendengaran

Universitas Indonesia
7

Mata Simetris,konjungtiva tidak anemis, fungsi penglihatan


sudah mulai berkurang, sclera bening, kelopak mata dalam
kondisi normal, tidak ada benjolan
Mulut dan hidung Bentuk simetris, mulut dalam kondisi bersih, gigi
berjumlah 7 saja, sisanya sudah tanggal, hidung dalam
kondisi bersih tidak ada kotoran, distribusi bulu dalam
batas normal, tidak ada masalah dalam penciuman maupun
pengecapan
Dada dan paru- paru Tidak ada suara nafas tambahan, RR: 18x/menit, tidak ada
benjolan, dada simetris tidak terlihat perubahan bentuk
dada seperti dada burung ataupun seperti tong.
Abdomen Abdomen tidak ada benjolan maupun tanda gejala
pembesaran organ, tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat
striae, bising usus 10 x/menit
Reproduksi Tidak ada keluhan setelah pernah dilakukan kuretase
akibat IUD yang tidak dilepas-lepas
Eliminasi BAK 5-8 x/hari tidak mengalami inkontinensia urine, saat
malam ibu M terkadang terbangun karena ingin buang air
kecil
BAB 1x sehari, tidak ada keluhan konstipasi atau tidak
rutin BAB
Sistem Integumen Turgor kulit baik, elastis, tidak ada abrasi, tidak ada lebab,
bengkak ataupun eritema, kulit ibu M lembab meskipun
sudah mulai keriput
Sistem Kekuatan otot sudah tidak maksimal terlihat saat berjalan
muskuloskeletal ibu M melakukannya dengan cara perlahan-lahan, ibu M
tidak menggunakan alat bantu untuk melakukan aktifitas
sehari-hari
BB dan TB BB 44 kg
TB 145 cm
IMT 21 (normal)
Tanda- tanda vital TD : 120/80 mmHg
RR: 18 x/menit
HR : 100 x/menit
S: 37 º C
GDS 390 mg/dL
Asam urat :3,7 mg/dL
Capillary refill < 2 detik dalam batas normal

Universitas Indonesia
8

Pemeriksaan Ibu M (49 Tahun)


Kepala Dalam kondisi bersih, simetris, distribusi rambut merata,
berwarna putih uban, tidak ada benjolan, terlihat ada
ketombe
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, JVP dalam batas
normal
Telinga Telinga simetris, bersih, eritema (-), fungsi pendengaran
masih dalam batas normal
Mata Simetris,konjungtiva tidak anemis, fungsi penglihatan
masih dapat melihat dengan jelas, tidak menggunakan
kaca mata, sclera bening, kelopak mata dalam kondisi
normal, tidak ada benjolan
Mulut dan hidung Bentuk simetris, mulut dalam kondisi bersih, jumlah gigi
yang tanggal 2 gigi graham, hidung dalam kondisi bersih
tidak ada kotoran, distribusi bulu dalam batas normal,
tidak ada masalah dalam penciuman maupun pengecapan
Dada dan paru- paru Tidak ada suara nafas tambahan, RR: 16x/menit, tidak ada
benjolan, dada simetris tidak terlihat perubahan bentuk
dada seperti dada burung ataupun seperti tong.
Abdomen Abdomen tidak ada benjolan maupun tanda gejala
pembesaran organ, tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat
striae, bising usus 12 x/menit
Reproduksi Tidak ada keluhan
Eliminasi BAK 5-8 x/hari tidak mengalami inkontinensia urine, tidak
ada keluhan nyeri saat BAK
BAB 1x sehari, tidak ada keluhan konstipasi atau tidak
rutin BAB
Sistem Integumen Turgor kulit baik, elastis, tidak ada abrasi, tidak ada lebab,
bengkak ataupun eritema, kulit ibu M lembab
Sistem Kekuatan otot dan pergerakan ekstremitas atas maupun
muskuloskeletal bawah ibu M dalam batas normal, ibu kadang mengeluh
nyeri sendi
BB dan TB BB 58 kg
TB 155 cm
IMT 24,2 (normal)
Tanda- tanda vital TD : 100/80 mmHg
RR: 16x/menit
HR : 95 x/menit
S: 37 º C

Universitas Indonesia
9

GDS 89 mg/dL
Asam urat :6,9 mg/dL menurut WHO batas normal untuk
wanita diatas > tahun adalah 8 mg/dL
Capillary refill < 2 detik dalam batas normal

Universitas Indonesia
10

LAMPIRAN

ANALISA DATA

No. Analisis Data Diagnosa Keperawatan


1. Data Subjektif : ketidakefektifan pemberian asi
1. Ibu D, mengeluhkan bahwa dirinya kesulitan dalam kode : 00104 Pada keluarga bp R
menyusui An.L sehingga anaknya sering menangis dan khusus nya An L
berat badannya tidak kunjung naik.
2. Ibu D mengatakan akhirnya sering memberikan susu
formula pada An.L, tetapi hal tersebut dikeluhkan oleh
Ibu
3. Ibu D mengatakan bahwa produksi ASInya banyak,
tetapi anaknya susah untuk menyusu.
4. Ibu D mengatakan An. L terlihat kurus, ketika dikaji
berat badan An.L adalah 2800 gram sedangkan berat
lahirnya adalah 2700 gram.
5.

Data Objektif:

6. An L tidak tau cara untuk menghisap asi ibu D


7. Bb an L hanya 2800 gram
8. TD normal 120/80 mmHg
9. Ibu D terlihat kebingungan saar perawat memberikan
penyuluhan tentang bagaimana menyusui yang baik dan
benar.
10.
2. Data Subjektif: Ketidak mampuan menjadi
1. Ibu D mengatakan akhirnya sering memberikan susu orangtua kode : 00056 pada
formula pada An.L, tetapi hal tersebut dikeluhkan oleh Ibu keluarga bpR khususnya ibu D
2. Saat ini Bp. R masih tinggal dengan orang tuanya yang
seringkali membantu pengasuhan An.L.
3. Orang tua Bp.R sering menganggap Ibu D tidak pandai
dalam mengurus anak karena berat badan An.L yang tidak
kunjung naik.
4. Ibu D mengatakan An. L terlihat kurus, ketika dikaji berat
badan An.L adalah 2800 gram sedangkan berat lahirnya
adalah 2700 gram.
5. Hal tersebut membuat Ibu D sedih dan murung.

Data Objektif:
1. Bp R terlihat kurang fokus saat perawat memberi kan
saran atau masukan kepada bp R karena bp R
memikirkan ekonomi keluarga

Universitas Indonesia
11

2. TD normal 120/80 mmHg


3. Ibu D tidak mengerti cara akan mengurus anak
4. Ibu D terlihat sedih karena belum pandai dalam
mengurus An L
5. Bb an L hanya 2800 gram

Universitas Indonesia
12

SKORING
1. Insomnia (00095) pada keluarga Ibu M khususnya Ibu M
Kriteria dan Skor Bobot Total Pembenaran
Sifat Masalah: 1 2/3x1 Ibu tidak bisa tidur karena
Defisit Kesehatan (3) =2/3 memikirkan anaknya, hingga
Ancaman Kesehatan (2) menyebabkan pusing pada siang
Krisis yang Dialami (1) hari, lemas dan gula darah
meningkat
Kemungkinan Masalah dapat Diubah: 2 2/2x2 Kemungkinan masalah dapat
Mudah (2) =2 diubah: mudah, karena ibu M
Sebagian (1) ingin dapat tidur dan anggota
Tidak Dapat (0) keluarga siap untuk membantu
Potensial Masalah untuk Dicegah: 1 2/3x1 Ibu M mau mengatur pola makan
Tinggi (3) = 2/3 yang dilakukan
Cukup (2)
Rendah (1)
Menonjolnya Masalah: 1 2/2x1 Menurut keluarga, masalah ini
Membutuhkan perhatian dan segera =1 harus segera ditangani karena
diatasi (2) akibat tidak dapat tidur banyak
Tidak membutuhkan perhatian dan tidak keluhan kesehatan yang dirasakan
segera diatasi (1) oleh ibu M
Tidak dirasakan sebagai masalah atau
kondisi yang membutuhkan perubahan (0)
Total 3 4/3
2. Resiko ketidakstabilan kadar gula darah (00179) pada keluarga Ibu M khususnya Ibu M
Kriteria dan Skor Bobot Total Pembenaran
Sifat Masalah: 1 2/3x1 Kadar gula darah sewaktu ibu M
DefisitKesehatan (3) =2/3 390, mg/dL padahal sudah
Ancaman Kesehatan (2) mengurangi porsi makan
Krisis yang Dialami (1)
Kemungkinan Masalah dapat Diubah: 2 1/2x2 Kemungkinan masalah untuk
Mudah (2) =1 diubah adalah sebagian karena
Sebagian (1) keterbatasan ekonomi, tapi
Tidak Dapat (0) keluarga akan berusaha untuk
melaksanakan apa yang
disarankan oleh perawat
Potensial Masalah untuk Dicegah: 1 1/3x1 Ibu M sulit melepaskan beban
Tinggi (3) =1/3 pikirannya. Namun keluarga
Cukup (2) ingin tetap berusaha untuk
Rendah (1) mencegah agar gula darahnya
tidak naik
Menonjolnya Masalah: 1 2/2x1 Bila tidak terkontrol keluarga
Membutuhkan perhatian dan segera =1 takut bila akan mengganggu
diatasi (2) organ tubuh yang lain
Tidak membutuhkan perhatian dan tidak
segera diatasi (1)
Tidak dirasakan sebagai masalah atau
kondisi yang membutuhkan perubahan (0)
Total 2 2/3

Universitas Indonesia
13

PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN

No Keluhan Skor

1 Insomnia (00095) pada keluarga Ibu M khususnya Ibu M 3 4/3


Sulit memulai tidur dan mempertahankan tidur dirasakan selama setahun terakhir hanya saja selama seminggu ini gangguan
tidur tersebut mengganggu hingga menyebabkan pusing disiang hari, lemas dan ingin tidur terus sedangkan ibu M harus
tetap melakukan aktivitas disiang hari agar gula darahnya pun dapat terkontrol. Ibu M belum memeriksakan keluhannya
tersebut kepada tenaga kesehatan, biasanya bila pusing ibu M akan menggunakan koyo untuk menggurangi nyeri kepalanya.
2 Resiko ketidakstabilan kadar gula darah (00179) pada keluarga Ibu M khususnya Ibu M 2 2/3
Saat dilakukan pengkajian kadar gula darah sewaktu ibu M adalah 390 mg/dL, ibu mengatakan sudah mencoba mengurangi
porsi nasi tapi gula darah tidak juga turun, konsumsi gula sudah tidaksama sekali, keluarga belum mengetahui diet yang tepat
untuk penderita diabetes milletus, ibu M mengkonsumsi obat secara rutin. Aktivitas fisik sudah tidak dilakukan lagi oleh ibu
M dengan alasan takut jatuh dan cape

Universitas Indonesia
14

NURSING CARE PLAN (NCP)

No Kriteria Batasan Diagnosa Keperawatan NOC NIC


Karakteristik
Dx.Kep Kode Hasil Kode Intervensi Kode

Universitas Indonesia
15

1. Data Subjektif : ketidakefektifan 00104 Setelah dilakukan intervensi Keluarga mampu mengenal
1.Ibu D, pemberian asi keperawatan, keluarga masalah:
mengeluhkan bahwa kode : mampu mengenal 1. Pengajaran individu 5606
dirinya kesulitan masalah pengetahuan Tindakan:
dalam menyusui
kesehatan dan perilaku  Bina hubungan
kesehatan: denganklien agar klien
An.L sehingga 1. Pengetahuan : 1000 nyaman
anaknya sering keberhasilan menyusui :  Pertimbangkan kebutuhan
menangis dan berat Bayi belajar pasien
badannya tidak Meningkat dari 2  Nilai tingkat pengetahuan
kunjung naik. (pengetahuan terbatas) dan pemahaman pasien
2.Ibu D mengatakan 4 (pengetahuan baik) pada saat ini
akhirnya sering 2. Pengetahuan : 1001  Nilai tingkat pendidikan
Keberhasilan menyusui pasien
memberikan susu
martenal  Nilai kemampuan /
formula pada An.L, Meningkat dari 2 ketidak mampuan pasien
tetapi hal tersebut (pengetahuan terbatas) secara
dikeluhkan oleh Ibu 4 (pengetahuan baik) kognitif,psikomotor, dan
3.Ibu D mengatakan afektif
bahwa produksi  Tingkatkan kesiapan
ASInya banyak,  Sertakan keluarga dengan
tetapi anaknya susah cara yang tepatpasien
untuk menyusu. untuk belajar
4.Ibu D mengatakan  Berikan lingkungan yang
An. L terlihat kurus, kongdusif untuk belajar
ketika dikaji berat
badan An.L adalah
5640
2800 gram 2. Pengajaran nutrisi bayi 0-3
sedangkan berat bulan
lahirnya adalah 2700 Tindakan:
gram  Berikan orangtua materi
Data Objektif: tertulis yangb sesuai
1.An L tidak tau cara dengan kebutuhan
Universitas Indonesia
16

Keluarga mampu Keluarga mampu memutuskan


memutuskan untuk untuk meningkatkan atau
meningkatkan atau memperbaiki kesehatan :
memperbaiki kesehatan: 1. Dukungan kelompok:
1. Mempertahankan 1002  Kaji tingkat dan 5430
pemberian asi dari 2 kesesuaian sistem
(jarang dilakukan) 4 pendukung yang telah ada
(sering dilakukan)  Tentukan tujuan dan
fungsi kelompok.
 Ciptakan suasana
menyenangkan

Keluarga mampu Keluarga mampu merawat


merawat anggota anggota keluarga:
keluarga: 1705 1. Perawatan kangguru 6840
1. Orientasi keluarga Tindakan :
Meningkat dari 2  Jelaskan dan keuntungan
(lemah)  4 (kuat) dan implikasi dari
mengaplikasikan teknik
kontak kulit kekulitv
 Siapkan lingkungan yang
hangat dan tenang tenang
denan cukup privasi
intrusikan orang tua untuk
memakai sesuatu yang
nyan ( kain)
 Dorong pemberian Asi
selama perawatan,dengan
cara yang tepat

Universitas Indonesia
17

Keluarga mampu Keluarga mampu memodifikasi


memodifikasi lingkungan: lingkungan:
1. Pengetahuan menyusui 1800 1. Dukungan Emisional 7130
Meningkat dari 2 Tindakan:
(pengetahuan terbatas)  Diskusikan dengan klien
 4 (pengetahuan sangat mengenani pengalaman
baik) emosinya
 Eksplorisasi apa yang
memicu pasien emosi
 Bantu pasien untuk
mengekspresikan
perasaan cemas,,marah
atau sedih
Keluarga mampu Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan: pelayanan kesehatan
1. Pengetahuan tentang 1806 1. Konsul 7910
sumber kesehatan Tindakan:
Meningkat dari 2  Bina hubungan yang
(pengetahuan terbatas) terapeutik dengan
2. Perilaku mencari 1603 keluarga
pelayanan kesehatan  Dukung keluarga untuk
Meningkatdari 2 (jarang mengekspresikan perasaan
dilakukan) 4 (sering  Jelaskan bagaimana
dilakukan) perilaku keluarga dapat
3. Partisipasi keluarga 2605 mempengaruhi anggota
dalam perawatan yang lain
keluarga 2. Konseling 5246
Meningkatdari 2 (jarang Tindakan:
dilakukan) 4 (sering  Fasilitasi dalam
dilakukan) mengidentifkasi perilaku
berubah

Universitas Indonesia
18

 Sediakaninformasi yang
dibutuhkan

Universitas Indonesia
No Kriteria Batasan Diagnosa Keperawatan NOC NIC
Karakteristik
Dx.Kep Kode Hasil Kode Intervensi Kode
19
2 Data Subjektif: Ketidak mampuan 00056 Setelah dilakukan intervensi Keluarga mampu mengenal
1. menjadi orangtua keperawatan, orang tua masalah tentang proses
Data Objektif mampu mengasuh primer penyakit:
1. untuk menciptakan, Peningkatan pengasuhan 5370
mempertahankan, atau 1. Sedeiakan pamflet , buku,
memperbaiki, lingkungan dan bahan lainnya untuk
yang meningkatkan mengembang kan
pertumbuhan dan keterampilan pengasuhan
perkembangan optimun 2. Bahas strategis menejemen
anak : prilaku yang sesuia dengan
2904 usia
 Perkembangan anak 3. Bantu orang tua untuk
1 bulan dari 2 mengidentifikasi tempramen
(terbatas) 4(baik) untuk dari bayi
dilakukan) 4. Ajarkan orangtua
1. Menunjukan menanggapi isyarat perilaku
hubungan yang yang dintujukan oleh bayi
saling mencintai mereka
2. Berinteraksi dengan 5. Dengarkan masalah dan
bayi untuk kekhawatiran orang tua
meningkatkan rasa tanpa kesan menghakimin
percaya  Dukungan keluarga
3. Memberikan 1. Yakinkan keluarga
pengawasan yang bahwa pasien sedang
tepat diberikan perawatan
terbaik
2. Dengarkan
kekhawatiran ,
perasan dan
pertanyaan dari
keluarga
3. Tingkatkan hubungan
saling percaya
dengan keluarga

Keluarga mampu
memutuskan untuk Universitas Indonesia
meningkatkan atau
memperbaiki kesehatan :
0906 Decision Making Support : 5250
20

CATATAN PERKEMBANGAN

Universitas Indonesia
No Diagnosa Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Tanda
Keperawatan tangan
1. Insomnia Kamis, 10 TUK 1 Subyektif :
21
(00095) pada November Dengan menggunakan lembar balik dan  Keluarga mengatakan bahwa faktor penyebab
keluarga Ibu M 2016, jam leaflet: insomnia pada Ibu M adalah stres memikirkan
khususnya Ibu 14.00 WIB 1. Melakukan pendidikan kesehatan anak-anaknya
M mengenai insomnia  Keluarga menyatakan mulai terbuka pikirannya
2. Memberikan informasi kepada keluarga tentang insomnia setelah mendapatkan
bahwa insomnia dapat mengganggu penjelasan dari perawat
kesehatan  Keluarga mengatakan ingin mendapatkan
3. Memberikan reinforcement positif pengetahuan yang lebih banyak lagi tentang
terhadap keluarga saat keluarga aktif saat teknik mengatasi insomnia
diberikan pendidikan kesehatan mengenai Objektif :
insomnia  Keluarga memperhatikan saat perawat
menyampaikan materi mengenai insomnia
 Keluarga aktif dalam bertanya dan menjawab
pertanyaan evaluasi
 Terdapat kontak mata selama proses diskusi
 Sesekali menganggukkan kepala saat diberi
penguatan atau penjelasan.
Analisis:
 TUK 1 tercapai, dimana mampu mengenal
masalah insomnia
 Mengetahui faktor penyebab insomnia (1-3)
 Tanda dan gejala insomnia (1-3)
 Upaya yang dapat dilakukan (1-3)
Perencanaan:
 Lanjutkan ke TUK 2 kemampuan keluarga
mengambil keputusan
Kamis, 17 TUK : 2 Subjektif:
November 1. Menjelaskan pada keluarga tentang akibat  Keluarga mampu menyebutkan akibat insomnia
2016, jam lanjut lanjut dari masalah insomnia jika tidak ditangani seperti penyakit jantung,
14.00 WIB 2. Menjelaskan kepada keluarga mengenai depresi, kecelakaan lalu lintas
alternatif pemecahan masalah insomnia  Keluarga mampu menyebutkan alternatif
yang dialami oleh Ibu M pemecahan masalah insomnia yaitu perawatan di
3. Membantu keluarga menetapkan rumah dan kunjungan ke pelayanan kesehatan
keuntungan dan kerugian masing-masing apabila gejala insomnia bertambah
alternatif pemecahan masalah.  Keluarga mampu memilih tindakan perawatan
4. Memberikan motivasi/dukungan keluarga dan pencegahan insomnia dengan cara
memilih alternatif menghindari faktor stres Universitas Indonesia
5. Memberi pujian atas pilihan yang tepat Objektif:
Keluarga tampak mempertimbangkan setiap
No Diagnosa Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Tanda
Keperawatan tangan
2. Resiko Kamis, 10 TUK 1 DAN 2 Subjektif:
22
ketidakstabilan November Kemampuan keluarga Ibu M dalam mengenal  Keluarga menjelaskan kembali faktor resiko
kadar gula darah 2016, jam masalah dan mengambil keputusan masalah diabetes tidak hanya dari keturunan tetapi juga
(00179) pada 14.00 WIB kesehatan diabetes mellitus dari gaya hidup yang tidak baik, serta
keluarga Ibu M 1. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga ketidakpatuhan menjalankan diet dan
khususnya Ibu tentang proses diabetes mellitus pengobatan
M 2. Menjelaskan patofisiologi, anatomi dan  Keluarga mampu menjelaskan gejala umum
fisiologi diabetes mellitus dari diabetes mellitus yaitu sering BAK, sering
3. Menjelaskan tanda dan gejala umum lapar, dan mudah haus
diabetes mellitus  Keluarga mampu menjelaskan bahwa diabetes
4. Mengidentifikasi faktor penyebab diabetes yang tidak terkontrol dapat memperparah
mellitus kondisi tubuh dan beresiko mengalami luka
5. Mengidentifikasi perubahan fisik akibat  Ibu M mengatakan ingin menjalankan
diabetes pengobatan sesuai dengan anjuran
6. Mendiskusikan program pengobatan  Keluarga mampu memprioritaskan tindakan
7. Merencanakan perawatan keluarga untuk menangani diabetes
terhadap anggota keluarga yang  Keluarga mampu menghitung kebutuhan kalori
mengalami diabetes mellitus dan nutrisi
8. Memberikan pilihan yang membantu
 Keluarga mampu menyusun diet makanan
dalam pembuatan keputusan perawatan
yang dianjurkan
9. Menentukan yang menjadi preferensi klien
Objektif:
10. Menentukan jumlah kalori dan nutrisi ang
 Keluarga kooperatif saat menerima penjelasan
dibutuhkan
diabetes
11. Memberikan pilihan makanan
12. Menyusun menu diet makanan  Keluarga terlihat bersemangat
13. Memonitor berat badan mengungkapkan perasaan dan keinginan untuk
bisa terkontrol kadar gula darah
 Keluarga dapat memutuskan tindakan untuk
menangani diabetes
 Tersusun menu diet makanan diabetes mellitus
yang dibuat oleh keluarga dan klien
didampingi oleh perawat
Analisis:
 TUK 1 dan 2 tercapai dengan indikator
pengetahuan manajement diabetes serta
kemampuan dalam pengambilan keputusan
meningkat menjadi 4 (pengetahuan banyak,
sering menunjukkan)
Perencanaan: Melanjutkan intervensi untuk TUK Universitas Indonesia
3 : keluarga mampu memberikan perawatan,
memonitor penurunan dan kenaikan berat badan

Vous aimerez peut-être aussi