Vous êtes sur la page 1sur 10

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA VERTIGO

OLEH:
NAMA :I KETUT DARMA
NIM :14.321.2029
KELAS :A8-B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA


PPNI BALI
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2015/2016
A. Pengertian
Vertigo adalah suatu penyakit yang berhubungan dengan
keseimbangan saraf, terutama karena gangguan di dalam telinga (bagian
keseimbangan) dan keluhan yang ada adalah pusing tujuh keliling disertai
dengan bunyi berdengung pada kuping (tinitus) (Dr. August, Selasa, 17 Maret
1998).

B. Etiologi
Penyebab dari vertigo bermacam-macam, bisa karena mabuk
perjalanan, sehabis naik jet coaster, atau karena infeksi pada telinga bagian
dalam sampai karena tumor otak kecil juga trauma pada cerebellum.

C. Patofisiologi
Vertigo yang dalam bahasa Yunani artinya memutar ini, sebagian besar
disebabkan oleh gangguan sistem vestibular yang sering dibarengi gangguan
sistem otonom (mual, pucat, keringat dingin, muntah, perubahan denyut nadi,
tekanan darah dan diare) karena sistem keseimbangan dalam otak terganggu
sehingga perasaan berputar muncul. Yang mengatur sistem keseimbangan
adalah sistem vestibuler, sistem cerebellum (otak kecil) dan sistem korteks
(lapisan luar) serebri dan batang otak.
"Vertigo karena gangguan pada sistem vestibular ini datangnya bisa
mendadak (akut) dan dirasakan berat," kata dr. Robert Loho Sp.S. dari RS
Siloam Gleneagles, Lippo Karawaci, Tangerang. "Penderita merasa seolah-
olah berputar, pusing tujuh keliling sampai mual dan muntah-muntah."

D. Klasifikasi vertigo
Vertigo diklasifikasikan menjadi dua :
1. Vertigo ringan :
a. Vertigo posisional, yakni vertigo akan muncul hanya pada sikap atau
posisi kepala tertentu, misalnya miring ke kanan atau kiri dan telinga
yang terganggu ditempatkan di sebelah bawah. Sindrom ini pada
umumnya hanya berlangsung beberapa detik atau menit saja, namun
disertai rasa mual.
b. Vertigo situasional yakni vertigo muncul setiap kita berhadapan
dengan keramaian, atau sebaliknya, saat kita berada di tengah
lapangan luas yang kurang penerangan.
c. Vertigo stress, yakni Penderita bisa saja mengalami gejala kepala
berputar tujuh keliling sampai muntah-muntah karena stress. Namun
begitu stress dapat dihilangkan, gejala akan sirna.

2. Vertigo berat :
a. Vertigo yang disebabkan karena adanya tumor di otak kecil
(cerebellum) sehingga harus dilakukan tindakan operasi untuk
mengatasinya.
b. Vertigo karena trauma diarea cerebellum dapat menyebabkan
gangguan keseimbangan karena cerebellum merupakan pusat
keseimbangan sentral pada tubuh manusia.
c. Vertigo yang disebabkan karena infeksi pada area keseimbangan
dalam telinga (vestibular) yang sifatnya sangat sensitif terhadap
perubahan atau kelainan apa pun pada organ tersebut. Misalnya akibat
salesma berat, masuk angin, atau kurang tidur terjadi infeksi pada
telinga, sehingga aliran darah kurang sempurna. Semuanya ini bisa
menyebabkan vertigo.

E. Manifestasi klinis
Vertigo sebenarnya merupakan gejala dari suatu penyakit, bisa akibat
benturan atau trauma pasca kecelakaan, stres, gangguan pada telinga bagian
dalam, obat-obatan, terlalu sedikit atau terlalu banyak aliran darah ke otak, dll.
Sensasi sempoyongan juga dapat dialami seseorang yang berdiri di ketinggian
atau bingung berada di tempat yang ramai dan asing. Yang lebih parah apabila
sakit kepala ini merupakan gejala stroke atau tumor otak. Untuk mengetahui
pangkal penyebabnya perlu dilakukan pemeriksaan secara teliti.

F. Pengobatan
Dengan memberikan pengobatan dan penanganan secara cepat dan
tepat keadaan vertigo akan dapat segera reda. Pada umumnya terapi yang
dapat diberikan untuk mengatasi gejala itu penderita seharusnya terus
berusaha mempertahankan sikap atau posisi yang mencetuskannya. Dengan
latihan ini lama kelamaan intensitas serangan akan mereda. Dan bisa juga
dilakukan cara berbaring santai, minum obat antimuntah dan mabuk serta
berusaha menenangkan diri. Tapi ini tergantung penyebabnya, kalau kelainan
terletak pada batang otak atau serebelum, tidak akan diperoleh perbaikan
dengan cara di atas.
G. Pathways

Trauma Ukuran lensa mata Aliran darah Infeksi pada


cerebellum tidak sama ke otak telinga dalam (vestibuler)

Vertigo

Penurunan Tekanan intra Tekanan pada


fungsi kognitif kranial Stress meningkat otot leher

Cemas Nyeri Koping individu tidak Gangguan pola


efektif tidur

H. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan
tekanan intrakranial.
2. Gangguan pola istirahat dan tidur berhubungan dengan tekanan pada
otot leher.
3. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan stres yang
meningkat.
4. Cemas berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif dan kurangnya
pengetahuan terhadap penyakitnya.
I. Rencana tindakan keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Gangguan rasa Rasa nyeri berkurang - Teliti keluhan nyeri, Mengidentifikasi
nyaman nyeri setelah dilakukan catat intensitasnya, karakteristik nyeri
berhubungan tindakan keperawatan lokasinya dan lamanya. merupakan faktor yang
dengan selama 2 x 24 jam penting untuk
peningkatan dengan KH : menentukan terapi yang
tekanan - pasien mengatakan cocok serta mengevaluasi
intrakranial. nyeri berkurang. keefektifan dari terapi.
- Pasien menunjukan
skala nyeri pada - Catat kemungkinan Pemahan terhadap
angka 3. patofisiologi yang khas, penyakit yang
- Ekspresi wajah klien misalnya adanya mendasarinya membantu
rileks. infeksi, trauma servikal. dalam memilih intervensi
yang sesuai.

- Berikan kompres dingin Meningkatkan rasa


pada kepala nyaman dengan
menurunkan vasodilatasi.

- Anjurkan untuk Menurunkan stimulasi


beristirahat diruangan yang berlebihan dapat
Gangguan pola Setelah dilakukan yang tenang menurunkan vertigo.
istirahat dan tidur tindakan keperawatan
berhubungan selama 1 x 24 jam, - Berikan kompres hangat Meningkatkan sirkulasi
dengan tekanan istirahat dan tidur klien pada leher sesuai dengan pada otot leher dan
pada otot leher. dapat terpenuhi dengan kebutuhan. mengurangi ketegangan.
KH :
- Pasien tidak sering - Masase daerah leher jika Menghilangkan
terbangun. pasien dapat mentolelir ketegangan dan
- Pasien tampak segar sentuhan. meningkatkan relaksasi
wajahnya saat bangun otot.
tidur.

Koping individu Individu akan tahu Diskusikan tentang Tingkah laku maladaptif
tidak efektif tentang koping yang ia perilaku koping, seperti mungkin dilakukan untuk
berhubungan lakukan tidak efektif pemakaian alkohol, mengatasi masalah yang
dengan stres yang setelah dilakukan kebiasaan merokok, pola dialami.
meningkat. tindakan keperawatan makan, strategi relaksasi.
3 x 24 jam dengan KH:
- Pasien akan Dekati klien dengan penuh Menemukan kebutuhan
mengidentifikasi ramah dan perhatian. psikologis yang akan
perilaku koping yang Ambil keuntungan dari meningkatkan harga diri
tidak efektif dan kegiatan yang dapat dan meningkatkan
akibatnya. diajarkan. kesempatan untuk belajar
- Pasien akan cara- cara baru dalam
mengungkapkan mengatasi keadaan.
kesadaran tentang
kemampuan koping Sarankan klien untuk Pasien mampu untuk
yang dimiliki. mengekspresikan mengenali perasaannya
perasaannya dan diskusi yang berhubungan dengan
mengenai bagaimana vertigo yang terjadi
vertigo menggangu kerja
dan kesenangan hidup.

Mempengaruhi pemilihan
Cemas b/d Setelah dilakukan Diskusikan etiologi terhadap penanganan dan
penurunan fungsi tindakan keperawatan individual dari sakit kepala berkembang kearah
kognitif dan selama 2 x 24 jam bila diketahui. proses penyembuhan.
kurangnya pasien tahu akan
pengetahuan kondisi penyakitnya Menghindari/ membatasi
terhadap dengan KH : Bantu pasien dalam faktor ini seringkali
penyakitnya. - Pasien mengidentifikasi faktor mencegah berulangnya
mengungkapkan presdiposisi serangan.
kondisinya dan
bagaimana Pasien mungkin tidak
pengobatannnya. Identifikasi dan diskusikan menerima dengan tidak
- Pasien tidak bertanya resiko timbulnya bahaya adanya ksembuhan dari
– tanya tentang yang tidak nyata dan terapi standart penanganan yang
kondisi penyakitnya yang bukan terapi medis. dilakukan dan mungkin
saait ini. akan mencari sumber lain
- Ekspresi wajah pasien yang tidak hanya akan
tidak tampak gelisah. memberikan kesembuhan
tetapi mungkin juga
sangat membahayakan.

Menurunkan regangan
Diskusikan tentang pada otot daerah leher dan
pentingnya posisi/ letak lengan dan dapat
tubuh yang normal. menghilangkan
ketegangan dari tubuh
dengan sangat berarti.

J. Implementasi
Sesusai dengan intervensi yang telah di rencanakan

K. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistematik atau rencana tentang kesehatan
pasien .
Tujuan pemulungan pada vertigo:
a. Nyeri dapat dihilangkan atau diatasi.
b. Perubahan gaya hidup atau prilaku untuk mengontrol atau mencegah ke
kambuhan
c. Memahami kebutuhan atau kondisi proses penyakit dan kebutuhan
terapiotik

DAFTAR PUSTAKA

Brunner and Suddarth. (1996). Text book of Medical-Surgical Nursing. EGC..


Jakarta
Doengoes Merillynn. (1999) (Rencana Asuhan Keperawatan). Nursing care plans.
Guidelines for planing and documenting patient care. Alih bahasa : I Made Kariasa,
Ni Made Sumarwati. EGC. Jakarta.
Prince A Sylvia. (1995). (patofisiologi). Clinical Concept. Alih bahasa : Peter
Anugrah EGC. Jakarta.
www. medicastore. com. (2003).

Vous aimerez peut-être aussi