Vous êtes sur la page 1sur 4

NAMA : WIRDA UTARI

NIM : 160503008

MATA KULIAH : AKUNTANSI BIAYA

Akuntansi Biaya adalah suatu proses pencatatan keuangan yang didalamnya terjadi
penggolongan dan peringkasan atas suatu biaya produksi, penjualan produk ataupun jasa
menggunakan suatu cara tertentu lengkap dengan penjelasannya.
Biaya merupakan pengukur semua elemen laporan keuangan berbasis biaya historis.
Pemahaman mengenai biaya penting karena biaya dapat menjadi dasar
pengambilankeputusanekonomik.Biaya sebagai padanan cost, tidak boleh disamakan dengan
beban, sebagai terjemahan expense, ataupun aset, sebagai padanan asset.

1.Hubungan antara Akuntansi Biaya dan Akuntansi Keuangan


Akuntansi kauangan mempunyai tujuan utama menyediakan informasi keuangan
berupa laporan keuangan bagi pihak-pihak di luar perusahaan, seperti pemegang saham,
pemerintah, kreditur dan masyarakat umum. Laporan tersebut berupa laporan rugi-laba,
neraca dan laporan arus kas. Untuk menyusun laporan rugi–laba dan neraca pada
perusahaan manufaktur, diperlukan informasi harga pokok barang jadi dan harga pokok
barang dalam proses pada akhir periode. Harga pokok barang jadi secara formal
dihitung dan disajikan dalam laporan harga pokok produksi yang merupakan lampiran
dari laporan rugi-laba. Dengan demikian akuntansi biaya merupakan bagian integral
(tidak dapat dipisahkan) dengan akuntansi keuangan, karena akuntansi biaya
menghasilkan informasi biaya yang diperlukan untuk penyusunan laporan keuangan.

2.Hubungan antara Akuntansi Biaya dan Akuntansi Menajemen.


Akuntansi manajemen mempunyai tujuan utama menyediakan informasi keuangan bagi
manajemen yang berguna untuk mengambil keputusan tertentu. Sebagai contoh,
seorang manager pemasaran akan memutuskan apakah perusahaan perlu memberikan
potongan harga kepada pembeli untuk jumlah pembelian tertentu, apakah perusahaan
perlu memberikan hadiah kepada pembeli untuk jumlah pembelian tertentu. Untuk
mengambil keputusn tersebut, manager memerlukan informasi yang relevan dengan
keputusan yang akan diambil, yaitu informasi biaya produksi. Informasi tersebut
dihasilkan oleh bagian akuntansi biaya.
Dari uraian di atas diketahui bahwa akuntansi biaya memerlukan bagian integral dengan
akuntansi manajemen, karena akuntansi biaya menghasilkan informasi biaya yang
diperlukan oleh akuntansi manajemen guna memberikan pengambilan keputusan
tertentu.

1. Klasifikasi Biaya

1) Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Pokok dari Aktivitas Perusahaan

 Biaya Produksi (Production Cost)

Akumulasi dari semua biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi untuk menghasilkan
suatu produk atau barang disebut biaya produksi. Biaya-biaya ini terdiri dari biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang atau pabrik, dan lainnya.

 Biaya Pemasaran (Marketing Expenses)

Biaya pemasaran harus dikeluarkan untuk memastikan semua produk terbeli oleh konsumen.
Contoh dari biaya pemasaran adalah biaya promosi dan Iklan yang dilakukan perusahaan.

 Biaya Administrasi dan Umum (General Administration Expenses)

Biaya ini digunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk,
misalnya biaya gaji karyawan, overhead kantor, dan biaya terkait lainnya.

2) Klasifikasi Berdasarkan Kegiatan atau Volume Produksi

 Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variable adalah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan volume produksi yang
dihasilkan. Semakin besar volume penjualan, semakin besar pula biaya yang harus
dikeluarkan. Contohnya, biaya produksi pakaian bisa berubah sewaktu-waktu karena
kenaikan harga bahan baku.

 Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap berarto selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi. Biaya tetap
memiliki dua karakteristik, yaitu biaya tidak berubah atau tidak dipengaruhi oleh periode atau
aktivitas tertentu. Biaya per unit berbanding terbalik dengan perubahan volume. Bila
volumenya rendah maka fixed cost atau biaya tetap tinggi, sebaliknya pada volume yang
tinggi biaya tetap per unitnya rendah.

3) Berdasarkan Pembebanan Periode Akuntansi

 Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)


Pengeluaran modal dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva tetap, menambah efisiensi
operasional dan kapasitas produktif aktiva tetap, serta memperpanjang waktu untukmanfaat
aktiva tetap. Contohnya mesin pabrik yang memiliki penyusutan selama 5 tahun.

 Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditure)

Pengeluaran penghasilan memberi manfaat dalam periode berjalan sehingga biaya-biaya yang
dikeluarkan tidak akan dikapitalisasi sebagai aktiva tetap di neraca. Biaya ini secara langsung
dibebankan sebagai beban dalam laporan laba rugi periode berjalan.

Tujuan dipisahnya biaya variabel dan biaya tetap adalah untuk merencanakan ,
menganalisis, mengendalikan, atau mengevaluasi biaya pada tingkat aktivitas yang berbeda,
biaya tetap dan biaya variabel harus dipisah. Pemisahan biaya tetap dan biaya variabel
diperlukan untuk tujuan :

 Perhitungan tarif biaya overhead predeterminasi dan analisis varians


 Persiapan anggaran fleksibel dan analisis varians
 Perhitungan biaya langsung dan analissi varians
 Analisis titik impas dan analsis biaya volume laba
 Analisis biaya diferensial dan komparatif
 Analisis anggaran modal
 Analsisi maksimasi laba dan minimisasi biaya jangka pendek
 Analisis profitabilitas berdasarkan daerah, produk, dan pelanggan

2. Perhitungan biaya penyerapan (absorption costing) memperlakukan semua biaya


produksi sebagai biaya produk , tanpa membedakan apakah biaya itu variable atau tetap. Jadi
perhitungan biaya penyerapan mengalokasiakan sebagian dari overhead pabrik tetap kedalam
tiap unit produk, bersama dengan biaya overhead variable. Karena perhitunagan biaya
penyerapan melibatkan semua biaya produksi, metode ini sering disebut sebagai metode
biaya penuh (full cost)

Perhitungan biaya utama (prime costing system) adalah gabungan antara biaya bahan
baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.

Perhitungan biaya langsung (direct costing system) adalah biaya yang dapat secara akurat
ditelusuri di objek biaya dengan sedikit usaha.

3. Tujuan utama dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan adalah untuk menentukan
biaya dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan dengan sitem biaya produksi
diakumulasikan untuk setiap pesanan (job) yang terpisah. Suatu pesanan adalah output yang
diidentifikasikan untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk mengisi kembali
suatu item persediaan. Agar rincian dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan sesuai
dengan usaha yang diperlukan, harus terdapat perbedaan penting dalam biaya per unit suatu
pesanan dengan pesanan lain. Misalnya, jika suatu percetakan secara simultan
mempersiapkan pesanan untuk label, kertas kado berwarna, dan gambar tempel, maka selain
pesanan-pesanan tersebut dapat dengan mudah dibedakan berdasarkan tampilan fisiknya,
biaya per unit pesanan-pesanan tersebut juga berbeda, sehingga perhitungan biaya
berdasarkan pesanan digunakan.

Rincian mengenai suatu pesanan dicatat dalam kartu biaya pesanan (job cost sheet), yang
berbentuk kertas atau elektronik. Meskipun banyak pesanan dapat dikerjakan secara simultan,
setiap kartu biaya pesanan mengumpulkan rincian untuk satu pesanan tertentu saja. Rincian
tersebut mencakup biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang
dibebankan ke setiap pesanan. Ketiga biaya tersebut kemudian diakumulasikan untuk pada
akhirnya diketahuilah biaya produksi untuk suatu pesanan.

Perbedaan overhead actual dengan overhead dibebankan

1) Tarif overhead pabrik di bebankan adalah jumlah biaya overhead yang dibebankan ke
pesanan tertentu dengan menggunakan tarif biaya overhead yang telah di tentukan
sebelumnya.

Untuk dapat memperoleh tarif biaya overhead yang telah ditentukan sebelumnya,ikuti 4
langkah berikut:

 Estimasi total biaya overhead pabrik untuk periode operasi yang tepat, biayasanya satu
tahun.
 Pilihlah penggerak biaya yang paling tepat untuk membebankan biaya overhead
pabrik,biasanya jam tenaga kerja kangsung atau jam kerja mesin.
 Estimasi total jumlah atau tingkat aktivitas dari penggerak biaya yang telah dipilih
untuk periode operasi tersebut,sekali lagi,biasanya jam tenaga kerja langsung atau jam
kerja mesin.
 Dari penggerak biaya yag telah dipilih untuk mendapatkan tariff biaya overhead yang
telah ditentukan sebelumnya.

2) Biaya overhead aktual adalah jumlah biaya tidak langsung yang benar-benar terjadi
.Tujuan Biaya overhead aktual dasar dari akumulasi overhead pabrik adalah untuk
menyediakan informasi untuk pengendalian . Dokumen sumber utama yg digunakan utk
mencatat overhead dalam jurnal adlah voucher pembelian, bukti permintaan bahan baku,
kartu jam kerja, dan voucher

Vous aimerez peut-être aussi