Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
04011181621070
I. Analisis Masalah
1. Apa makna klinis dari kalimat diatas?
Terjadi reaksi transfusi yang mengharuskan dihentikannya/pembatalan
pelaksanaan transfusi darah pasien.
2. Apa indikasi dan kontraindikasi dilakukan transfusi darah?
Umumnya pada kondisi AIHA, transfusi merupakan kontraindikasi tetapi
terapi transfusi bukan merupakan kontraindikasi mutlak. Pada kondisi yang
mengancam jiwa (misal H b < 3 g/dl ) transfusi dapat diberikan , sambil
menunggu efek steroid dan imunoglobulin .
3. Apa kemungkinan penyebab BAK kuning tua pada kasus?
Pada AHA tipe hangat eritrosit yang diselimuti IgG atau komplemen difagositif oleh
makrofak dalam lien dan hati sehingga terjadi hemolisis ekstravaskuler.Adapun
hemolisis ekstravaskuler terjadi pada sel makrofag dari system retikuloendothelial
(RES) terutama pada lien, hepar dan sumsum tulang karena sel ini mengandung
enzim heme oxygenase.Lisis ini terjadi karena kerusakan membran (akibat reaksi
antigen antibody). Eritrosit yang pecah akan menghasilkan globulin yang akan di
kembalikan ke protein pool, serta besi yang di kembalikan ke makrofag (cadangan
besi) selanjutnya akan di pakai kembali, sedangkan protoporfirin akan menghasilkan
gas CO dan bilirubin. Bilirubin dalam darah berikatan dengan albumin menjadi
bilirubin indirek, mengalami konjugasi dalam hati menjadi bilirubin direk kemudian
dibuang melalui empedu sehingga meningkatkan sterkobilinogen dalam fesesdan
urobilinogen dalam urin sehingga BAK berwarna lebih kuning/kuning tua pada
kasus
4. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan laboratorium
diatas?
Perusakan sel-sel eritrosit yang diperantarai antibodi ini terjadi melalui
aktivasi sistem komplemen, aktivasi mekanisme , atau kombinasi keduanya.^
Pada AHA tipe hangat eritrosit yang diselimuti IgG atau komplemen difagositif
oleh makrofak dalam lien dan hati sehingga terjadi hemolisis ekstravaskuler.Adapun
hemolisis ekstravaskuler terjadi pada sel makrofag dari system retikuloendothelial
(RES) terutama pada lien, hepar dan sumsum tulang karena sel ini mengandung
enzim heme oxygenase.Lisis ini terjadi karena kerusakan membran (akibat reaksi
antigen antibody). Eritrosit yang pecah akan menghasilkan globulin yang akan di
kembalikan ke protein pool, serta besi yang di kembalikan ke makrofag (cadangan
besi) selanjutnya akan di pakai kembali, sedangkan protoporfirin akan menghasilkan
gas CO dan bilirubin. Bilirubin dalam darah berikatan dengan albumin menjadi
bilirubin indirek, mengalami konjugasi dalam hati menjadi bilirubin direk kemudian
dibuang melalui empedu sehingga meningkatkan sterkobilinogen dalam feses dan
urobilinogen dalam urin, maka dari itu pada kondisi AIHA terdapat peningkatan
konsentrasi bilirubin direk dan indirek.