Vous êtes sur la page 1sur 7

M–X

UJI KUAT TEKAN BEBAS


(UNCONFINED COMPRESSION TEST)

10.1 Tujuan
Tujuan dari uji kuat tekan bebas ini ialah untuk mengukur kuat tekan bebas
dari suatu sampel seperti lempung/lanau. Dari pengujian kuat tekan bebas ini
dapat diketahui nilai kuat geser undrained (Cu) dan juga derajat kepekaan (degree
of sensitivity).

10.2 Landasan Teori


10.2.1 Pengertian
Pengujian kuat tekan unconfined adalah metode yang paling sederhana,
mudah, dan murah untuk menentukan kekuatan geser tanah lempung. Pengujian
tersebut hanya cocok untuk tanah lempung jenuh, karena contoh tanah harus bisa
dibentuk sesuai ukuran tanpa merusak susunan partikelnya, dan besarnya sudut
geser dalam tanah (∅) dipastikan sama dengan nol. Uji tekan bebas termasuk hal
yang khusus dari pengujian triaksial unconsolidated-undrained. Kondisi
pembebanan sama dengan yang terjadi pada uji triaksial, hanya tegangan selnya
nol (s3 = 0).
Uji kuat ini mengukur seberapa kuat tanah menerima kuat tekan yang
diberikan sampai tanah tersebut terpisah dari butiran-butirannya juga mengukur
regangan tanah akibat tekanan tersebut. Uji kuat tekan bebas ini keadaan dimana
pada saat benda uji mengalami pembebanan air tidak diizinkan keluar, beban
normal tidak ditransfer ke butiran tanah yang mengakibatkan adanya kelebihan
tekanan pori dengan tidak ada tahanan geser hasil perlawanan dari butiran tanah.
Apabila pengujian hanya untuk mendapatkan kuat geser dari tanah tersebut,
pengujian hanya cocok untuk tanah lempung jenuh, dimana pembebanan cepat,
air tidak sempat mengalir keluar dari benda uji. Pada saat kondisi tidak terdrainase
(undrained) dapat digunakan untuk kondisi pembebanan cepat pada tanah
permeabilitas rendah, sebelum konsolidasi terjadi.

MX-1
MX-2

Sumber : HardiyatmoHR, 2002


Gambar 10.1
Skematik Uji Tekan Bebas
Kuat kokoh tekan tanah lempung yang tidak terkekang (unconfined) qu
didefinisikan sebagai gaya persatuan luas contoh tanah (spesimen). Kokoh tekan
tanah adalah kemampuan contoh tanah untuk menerima tekanan maksimum
sebelum spesimen hancur (atau pada regangan aksial maksimum sebesar 20%).
Mineral lempung merupakan pelapukan akibat reaksi kimia yang menghasilkan
susunan kelompok partikel berukuran koloid dengan diameter butiran lebih kecil
dari 0,002 mm. Holtz dan Kovacs (1981) menerangkan satuan struktur dasar dari
mineral lempung terdiri dari silica tetrahedra dan alumina oktahedra. Terkait
dengan berbagai mineral yang ada pada tanah lempung, penambahan air pada
tanah lempung akan mengakibatkan terjadinya interaksi antara air dan mineral
pada tanah lempung. Interaksi antara molekul-molekul air dengan partikel lempung
dapat melalui tiga proses, seperti:
1. Kutub positif molekul dipolar air akan saling menarik dengan muatan
negatif permukaan partikel lempung.
2. Molekul air diikat oleh partikel lempung melalui ikatan Hidrogen (Hidrogen
air ditarik oksigen atau hidroksil lain yang ada pada permukaan partikel
lempung).
3. Penarikan molekul air oleh muatan negatif permukaan lempung secara
berantai melalui kation yang mengapung dalam larutan air.
Hubungan konsistensi tanah kuat tekan bebas lempung dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
MX-3

Tabel 10.1
Hubungan Kuat Tekan Bebas Tanah Lempung dan Konsistensinya
Konsistensi qu (kN/m2)

Lempung keras > 400

Lempung sangat kaku 200 – 400

Lempung kaku 100 – 200


Lempung sedang 50 – 100

Lempung lunak 25 – 50

Lempung sangat lunak < 25


Sumber : HardiyatmoHR, 2002
Hasil uji tekan bebas biasanya tidak begitu meyakinkan bila digunakan
untuk menentukan nilai parameter kuat geser tanah tak jenuh. Dalam praktek,
untuk mengusahakan agar kuat geser undrained yang diperoleh dari hasil uji tekan
bebas mendekati sama degan hasil uji triaksial pada kondisi keruntuhan, beberapa
hal harus dipenuhi, antara lain (Holtz dan Kovacs,1981) :
1. Benda uji harus 100% jenuh, kalua tidak akan terjadi desakan udara
didalam ruang pori yang menyebabkan angka pori (e) berkurang sehingga
kekuatan benda uji bertambah.
2. Benda uji tidak boleh mengandung retakan atau keusakan yang lain.
Dengan kata lain benda uji harus utuh dan merupakan lempung homogen.
Dalam praktek, sangat jarang lempung overconsolidated dalam keadaan
utuh dan bahkan sering terjadi pada lempung normally consolidated
mempunyai retakan-retakan.
3. Tanah harus terdiri dari butiran sangat halus. Tegangan kekang efktif awal
adalah tekanan kapiler residu yang merupakan fungsi dari tekanan pori
residu. Hal ini berarti bahwa penentuan kuat geser tanah ari uji tekan bebas
hanya cocok untuk tanah lempung.
4. Proses pengujian harus berlangsung dengan cepat sampai contoh tanah
mencapai keruntuhan. Pengujian ini merupakan uji ketegangan total dan
kondisinya harus tanpa drainase selama pengujian berlangsung. Jika
waktu yang dibutuhkan dalam pengujian terlalu lama, penguapan dan
pengeringan benda uji akan menambah tegangan kekang dan dapat
menghasilkan kuat geser yang lebih tinggi. Waktu yang cocok biasanya
sekitar 5 sampai 15 menit.
MX-4

Sumber : BudiGototS, 2011


Gambar 10.2
Diagram Mohr Coloumb
Pada diagram diatas diketahui besarnya kohesi, yang sering dinotasikan
sebagai su (undrained shear strenght) dapat ditentkan, dimana su adalah kekuatan
geser tanah (τ) menurut diagram Mohr Coloumb dan diketahui σ1=qu dan ∅=0.
Untuk menjamin agar parameter kohesi tanah lempung yang diperoleh dalam
keadaan undrained (c,), maka kecepatan penekanan harus cukup besar sehingga
air di dalam pori tanah tidak sempat mengalir keluar pada saat pengujian. Berikut
ini merupakan tabel tipikal kekuatan geser tanah menurut Lambe (1951) sebagai
berikut:
Tabel 10.2
Tipikal Kekuatan Geser Tanah
Konsistensi tanah lempung Kekuatan geser tanah (kg/cm2)
Sangat lunak < 0,12
Lunak 0,12 – 0,24
Medium 0,24 – 0,48
Kaku 0,48 – 0,96
Sangat kaku 0,96 – 1,92
Keras > 1,92
Sumber : BudiGototS, 2011

10.3 Alat dan Bahan


10.3.1 Alat
Alat yang akan digunakan dalam pengujian kuat tekan bebas ini adalah:
1. Alat unconfined compresion
2. Silinder ring untuk mengambil sampel tanah
MX-5

3. Stopwatch
4. Piston plunger
5. Oven
6. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr
7. Membran karet remolding
8. Container
9. Jangka sorog ketelitin 0,01 mm
10. Palu karet
11. Sendok semen
12. Pisau/palet

10.3.2 Bahan
Bahan atau sampel yang digunakan berupa sampel tanah insitu dengan
ukuran yang disesuaikan dengan dimensi cylinder ring.

10.4 Ketentuan
Sampel tanah berbentuk silinder ditekan dengan peningkatan regangan
vertical εv yang konstan sehingga mencapai keruntuan. Tekanan vertical σv diukur
pada setiap peningkatan εv.

10.5 Prosedur Pengujian


Pengujian kuat tekan bebas ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Sampel tanah diambil dengan ukuran tinggi 3” dan diameter 3/2”, kedua
permukaannya diratakan.
2. Keluarkan sampel tanah dari silinder dengan menggunakan piston plunger.
3. Letakkan sampel tanah tersebut pada alat unconfied compression test.
4. Plat penekan pada mesin menyentuh permukaan sampel tanah namun
tidak memberikn tekanan atau gaya pada sampel tanah tersebut.
5. Lakukan pengujian dan kemudian catat pembacaan mula-mula dari proving
ring dial, arloji pengukur regangan vertikal dan waktu.
6. Lakukan pembacaan proving ring dial setiap regangan 0,2 mm.
7. Pemberian regangan vertikal ditingkatkan sampai terjadi kelongsoran pada
sampel tanah hingga pembacaan proving ring dial telah mencapai nilai
MX-6

maksimum. Percobaan dihentikan setelah pembacaan proving ring dial


mulai turun minimum 3 kali.
8. Kemudian sampel tanah digambar bidang longsornya dari depan,
belakang, tengah (3 proyeksi).
9. Sampel tanah yang telah longsor diremas dan dimasukkan kedalam
cylinder ring, dengan ketentuan volumenya sama, untuk menentukan
kekuatan geser tanah teremas. Lakukan prosedur yang sama dari 1sampai
8.

10.6 Rumus Yang Digunakan


Rumus yang digunakan untuk menentukan hasil uji kut tekan bebas dapat
diketahui dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
1. Kuat Tekan Bebas
kxR
qu= A
...................................................(10.1)

Keterangan :
qu = Kuat tekan bebas (kg/cm3)
k = Kalibrasi proving ring
R = Pembacaan maksimum – pembacaan awal
A = Luas penampang contoh tanah (cm2)
2. Kuat Geser Undrained
qu
Cu= .......................................................(10.2)
2
Keterangan :
cu = Kuat geser undrained (kg/cm2)
qu = Kuat tekan bebas (kg/cm3)
3. Derajat Kepekaan
qu undisturbed
St= .........................................(10.3)
qu remolded
MX-7

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 2016, “Kuat Tekan Bebas”. gudangbobrok.blogspot.co.id. Diakses


pada tanggal 15 April 2018.

2. Budi, Setyo. G, 2011, “Pengujian Tanah di Laboratorium”. Graha Ilmu :


Yogyakarta, hal 101.

3. Hardiyatmo, Hary. C, 2002, “Mekanika Tanah I”. Gadjah Mada University


Press : Yogyakarta, hal 299.

Vous aimerez peut-être aussi