Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
2. Mengapa Ibu Mira sering sakit kepala saat melakukan pekerjaan berat?
Anemia dan sakit kepala. Pada pasien anemia, sakit kepala disebabkan karena kekurangan darah
sehingga asupan oksigen ke otak juga berkurang sakit kepala.
Koilonychia is frequently found and severely affected in the thumb, index and middle
fingernails. It seems that the frequency andseverity are related to the pressure-bearing
function of the fingers in the handiwork. The ungual pyalanx is only the heart of the
distal portion of the finger. Therefore, the distal and lateral portion of the nail plate are
directly affected by the upward pressure by reason of the absence of the ungual phalanx.
This may be demonstrated by pressing the tips of one's fingers
on to a table top and observing the reddening and whitening of the nail bed. The nail plate
and the ungual phalanx bear the force which act on the palmar aspect of the fingertips.
The upward force is larger than the holding down force of nail plate in the absence of
ungual phalanx, upward pressure forces causing upward deformation of distal and lateral
portion of the nail plate. So the nails become gradually flat and eventually concave with
the edges everted. As a logical conclusion, the thin nails in iron deficiency anemia are
prone to concave easily by the weak force.
Trombosistosis dapat terbagi menjadi trombositosis reaktif dan klonal. Pada trombositosis
klonal, terdapat gangguan pengikatan trombopoetin terhadap trombosit dan megakariosit
abnormal sehingga terdapat peningkatan kadar trombopoetin bebas dalam plasma. Megakariosit
menjadi hipersensitif terhadap aksi trombopoetin yang akhirnya menyebabkan peningkatan
produksi trombosit. Trombositosis reaktif terjadi karena produksi berlebih dari sitokin
proinflamasi seperti (IL)-1, IL-6, dan IL-11 yang muncul pada inflamasi kronik, infektif, dan
keganasan. terdapat suatu penyakit dasar yang akan merangsang peningkatan sintesis
trombopoetin dengan mediator berbagi sitokin diantaranya IL-6 yang selanjutnya akan
meningkatkan aktivitas megakariosit memproduksi trombosit. Walau sama-sama terjadi
peningkatan produksi trombosit, terdapat perbedaan diantara keduanya. Pada trombositosis
klonal tidak terdapat suatu penyakit dasar, umumnya ditemukan splenomegali, gambaran darah
tepi pasien berupa trombosit raksasa, dengan fungsi trombosit yang mungkin abnormal. Selain
itu pada sum-sum tulang dapat terlihat hiperplasia megakariositik. Pada trombositosis reaktif
penyakit dasar sering kali muncul, tidak terdapat splenomegali, gambaran darah tepi menunjukan
trombosit yang normal dan fungsi yang normal. Tatalaksana utama pada trombositosis reaktif
adalah dengan mengatasi penyebab dasarnya dan mencegah komplikasi seperti penggunaan
aspirin 65 mg per oral.
Pemeriksaan Penunjang
a. Hemoglobin
Hasil pemeriksaan kadar hemoglobin disesuaikan dengan kriteria diagnosis anemia.
Angka ini harus disesuaikan terlebih dahulu, terutama bila pasien merupakan perokok
atau tinggal di dataran tinggi, karena dapat membuat kadar Hb cenderung lebih tinggi.
b. Hitung Eritrosit / RBC Indices
Mean Corpuscular Volume (MCV)
Dilakukan untuk mengukur volume/ukuran sel darah. Nilai normal MCV adalah 80-100
fL (normositik). Nilai MCV < 80 fL menunjukkan adanya sel darah mikrositik,
sedangnkan MCV > 100 fL menunjukkan sel darah makrositik. Pada ADB, sel darah
akan ditemukan mikrositik dan terkadang normositik.
Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)
Dilakukan untuk menilai jumlah hemoglobin per sel darah.
Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC)
Dilakukan untuk menghintung konsentrasi hemoglobin. Pada ADB dapat ditemukan
konsentrasi menurun atau hipokromik.
c. Studi Besi Darah
Serum besi/serum iron (SI)
Kadar besi dalam darah umumnya ditemukan rendah pada ADB, namun hal ini sering
kali kurang spesifik dan kurang baik digunakan untuk mendiagnosis ADB, karena juga
bisa muncul pada jenis anemia lain. Pemeriksaan yang lebih spesifik adalah ferritin.
Kadar besi normal adalah 60 – 150 µg/dL. Pada ADB dapat ditemukan < 60 µg/dL dan <
40 µg/dL pada ADB berat.
Serum Ferritin
Nilai normal ferritin adalah 40 – 200 µg/dL. Kadar ferritin akan menurun terlebih dahulu
pada defisiensi besi (<40 µg/dL) meskipun tanpa adanya anemia. Pada ADB kadar
ferritin umumnya < 20 µg/dL.
TIBC
Kadar normal TIBC adalah 300 – 360 µg/dL. Pada ADB, TIBC umumnya ditemukan
meningkat sekitar 350 – 400 µg/dL dan > 410 µg/dL pada ADB berat.Perlu diperhatikan
bahwa penggunaan kontrasepsi oral dan kehamilan dapat menurunkan kadar TIBC,
sehingga pada pasien-pasien tersebut TIBC dapat ditemukan lebih rendah.
d. Sediaan Apusan Darah Tepi (SADT)
Pemeriksaan SADT dapat membantu penegakkan diagnosis ADB dan membantu
menyingkirkan kemungkinan diagnosis lain, seperti talasemia, anemia penyakit kronis,
dan sferositosis.Hasil SADT yang dapat ditemukan pada ADB adalah: sel mikrositik
hipokromik dan sel pensil. Sel makrosit dapat muncul pada kasus ADB campuran dengan
anemia defisiensi folat. Pada 40% kasus, ADB dapat menunjukkan sel normositik.
e. Lainnya
Pemeriksaan lain dapat dilakukan untuk mencari sumber perdarahan, seperti:
Urinalisis. Dilakukan untuk menilai adanya perdarahan ginjal dan saluran kemih. Dapat
ditemukan hematuria baik mikro ataupun makro dan juga hemoglobinuria (perdarahan
tanpa ditemukan eritrosit).
Tes feces darah okult (fecal occult blood test/FOBT)
Dilakukan untuk menilai adanya darah samar pada feses. Umum ditemukan positif bila
terdapat perdarahan gastrointestinal bagian atas.
Aspirasi sumsum tulang/bone marrow aspiration (BMA)
Dapat dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan diagnosis banding seperti anemia
sideroblastik, dll. Pemeriksaan BMA juga bisa menjadi pemeriksaan diagnostik untuk
ADB. Ditemukannya spikula pada pewarnaan Perls dapat menegakkan diagnosis ADB.
Hitung Retikulosit
Retikulosit tinggi menunjukkan peningkatan respon eritropoietik karena perdarahan atau
hemolysis. Retikulosit rendah menunjukkan kurangnya reproduksi eritrosit karena supresi
sumsum tulang.
Endoskopi
Endoskopi dilakukan untuk mengidentifikasi adanya perdarahan pada saluran
gastrointestinal bawah dan atas.