Dewasa ini, kopi kian populer dikalangan masyarakat dan menjadi minuman favorit yang wajib dikonsumsi setiap hari bagi sebagian kelompok masyarakat. Hal ini terlihat dengan makin menjamurnya kedai – kedai kopi, terutama di daerah perkotaan. Kepopuleran kopi kian meroket setelah beberapa tahun ini muncul isu yang menyatakan kopi dapat menyebabkan osteoporosis. Penelitian – penelitian pun semakin gencar dilakukan untuk menunjukan sisi negatif dari minuman nikmat yang digemari masyarakat luas ini. Ada apa dengan kopi ? Kopi dikenal sebagai minuman berkafein tinggi yang dapat menyebabkan pengeroposan tulang. Kafein, selain dikenal sebagai bahan penyegar, ternyata memiliki efek samping yang dapat mengakibatkan keluarnya kalsium yang tersimpan di dalam tulang sehingga menyebabkan pengeroposan tulang. Dari sinilah, muncul kekhawatiran akan ancaman osteoporosis di kalangan pecinta minuman kopi. Banyak iklan – iklan susu kalsium yang memberikan anjuran untuk mengurangi konsumsi kopi demi menjaga kesehatan dan kepadatan tulang. Tapi, tahukah anda bahwa ternyata kafein itu tidak hanya terdapat dalam biji kopi namun juga ada di 60.000 jenis tanaman berbeda, termasuk daun teh. Bahkan, daun teh memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi dibandingkan kandungan kafein dalam biji kopi.
Kafein dari daun teh maupun biji kopi memiliki tingkat
kemampuan penyerapan dalam tubuh yang sama. Saat berada di dalam tubuh, kafein dari teh dan kopi akan diserap dengan cepat oleh lambung dan masuk ke pembuluh darah yang mendistribusikan darah menuju otak. Dalam plasma darah, kafein memiliki waktu paruh selama 3 – 4 jam atau 9 jam bila dosisnya berlebih. Kafein dikenal memiliki kemampuan untuk merangsang sistem saraf pusat, jantung, dan sistem pernafasan sehingga saat seseorang mengkonsumsi minuman berkafein akan merasa tubuhnya menjadi lebih berenergi dan tidak merasakan kantuk. Meskipun daun teh memiliki kadar kafein yang lebih tinggi dari biji kopi, namun pada aplikasinya konsentrasi biji kopi dalam minuman lebih pekat dibandingkan dengan konsentrasi daun teh dalam seduhan air teh. Itulah sebabnya kopi lebih dikenal sebagai minuman pencegah kantuk. Kafein dan osteoporosis
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kafein dapat
merangsang pengeluaran kalsium yang tersimpan di dalam tulang. Kafein dalam batas normal diperlukan tubuh untuk mengatur keseimbangan kadar mineral kalsium dalam darah. Kalsium sebagian besar tersimpan di dalam matriks tulang sebagai bahan anorganik yang menyokong sifat kepadatan tulang. Namun, kalsium juga diperlukan oleh darah meskipun dalam kadar yang sangat kecil. Peranan kalsium dalam plasma darah sangat vital sehingga apabila terjadi kekurangan kalsium dalam darah akan dilakukan pengambilan cadangan kalsium dari tulang. Kafein berperan dalam merangsang pengeluaran simpanan kalsium dari tulang menuju ke plasma darah dan menghambat penyerapan kalsium dalam tulang. Kelebihan kafein dapat menyebabkan pengeluaran kalsium dalam jumlah besar sehingga memungkinkan terjadinya osteopenia maupun osteoporosis. Apakah minum kopi setiap akan meningkatkan ancaman terserang osteoporosis?
Penelitian tentang hubungan kebiasaan minum kopi dan
ancaman terkena osteoporosis memberikan hasil yang negatif. Dikutip dari jurnal penelitian yang dipublikasikan melalui buku “Nutritional Aspect of Bone Health” yang disusun oleh Susan A. New dan Jean- Phillippe Bonjour pada tahun 2003, kelompok orang yang mengkonsumsi kopi dan yang tidak mengkonsumsi kopi memiliki peluang yang sama besar terhadap ancaman osteoporosis. Bila ada peminum kopi yang mengalami osteoporosis itu disebabkan dalam diet sehari – hari orang tersebut mengkonsumsi kalsium dibawah angka kecukupan yang dianjurkan. Kesimpulan yang diambil melalui penelitian tersebut adalah kopi dapat mempercepat dan mendukung terjadinya osteoporosis pada seseorang dengan diet yang tidak mampu memenuhi kecukupan kalsium dalam tubuh. Didukung dengan pendapat Tõnu Püssa pada tahun 2007, dalam bukunya yang berjudul “Principle of Food Toxicology”, ia menyatakan bahwa kandungan kafein dalam kopi memang dapat menghambat penyerapan kalsium dan merangsang pengeluaran kalsium dalam tulang namun dengan kadar kehilangan kalsium yang sangat sedikit. Bahkan, nilai kalsium yang hilang karena konsumsi kopi dapat digantikan dengan beberapa sendok susu berkalsium. Dengan demikian, konsumsi kopi tergolong aman dan tidak menimbulkan ancaman osteoporosis yang cukup berarti bila dalam diet sehari – hari kita juga mencukupi angka kebutuhan kalsium dalam tubuh.
Related
Susu dalam Berbagai Perspektif Kesehatan dan GiziIn
"Kesehatan"
Diet 3 HariIn "Artikel Gizi"
BUMN + Mahasiswa = Berantas Pendidikan & Gizi Buruk
Masyarakat Miskin IndonesiaIn "Tulisanku"
This entry was posted in Artikel Gizi, Kesehatan,
Tulisanku, Uncategorized and tagged Artikel Gizi, kesehatan, Tulisanku. Bookmark the permalink. Post navigation
« Previous Post Next Post » Leave a Reply Widgets Create a free website or blog at WordPress.com. | The Singl Theme. Follow Follow “Nutritious Word”