Vous êtes sur la page 1sur 10

BAB III

REAKSI PENGENALAN ANION

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mengenal reaksi-reaksi identifikasi anion zat
anorganik.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi
dalam setiap reaksi identifikasi anion.
3. Mahasiswa dapat menuliskan persamaan-persamaan reaksi yang
terjadi.
II. DASAR TEORI
Analisis kalitatif anion anorganik adalah proses identifikasi jenis
anion anorganik di dalam larutan (Raymond Chang ; 2003). Banyak
pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif.
Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya.
Beberapa metode analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika
seperti warna, spectrum absorpsi, spectrum emisi, atau medan magnet
untuk mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi yang rendah .
Anion adalah atom negatif bila kelebihan elektron. Anion atau ion
negative terletak pada golongan utama dan tergantung pada kelarutan
garam-garamnya, baik itu garam perak, garam kalsium, garam barium,
atau pungaram untuk mengetahui adanya anion serta jenis anion apa saja
yang terdapat dalam suatu sampel. Selain itu ada cara penggolongan anion
menurut Bunsen, Gilreath, dan vogel.
Bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan
garam bariumnya, warna, kelarutan garam alkali dan kemudahan
menguapnya. Gilreath menggolongkan anion berdasarkan pada kelarutan
garam-garam Ca, Ba, Cd dan garam peraknya. Sedangkan vogel
menggolongkan anion berdasarkan pada proses yang digunakan dalam
identifikasi anion yang menguap bila diolah dengan asam dan identifikasi
anion berdasarkan reaksinya dalam larutan. Identifikasi anion yang
menguap bila diolah dengan asam dibagi dua lagi yaitu:
1. Gas dilepaskan kedalam HCl encer atau H2SO4 encer, karbonat, hydrogen
karbonat, sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit, hipoklorit, sianida dan sianat.
2. Gas atau uap dilepaskan dengan H2SO4 pekat. Meliputi zat-zat dari (i)
ditambah zat-zat berikut: flourida, heksa flouro sulfat, klorida, bromide,
iodide, nitrat, klorat(bahaya), perklorat, permanganate (bahaya), bromat,
borat, heksasianofenat(III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat dan
sitrat (Vogel:316).

Identifikasi anion berdasarkan reaksi dalam larutan dibagi dua yaitu:

1. Reaksi pengendapan yaitu sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit,


arsenat, arsenit, kromat, dikromat, silica, heksaflourosilikat, salisilat,
benzoate dan suksinat.
2. Reaksi oksidasi dan reduksi dalam larutan yaitu manganat,
permanganate, kromat dan dikromat (Vogel;317)
Identifikasi anion meliputi analisis pendahuluan, analisis anion dari zat asal
dan analisis anion dengan menggunakan larutan ektrasoda, dari data
kelarutan dan pengetahuan tentang kation yang ada, dapat memberikan
petunjuk tentang anion yang mungkin ada atau tidak ada dalam larutan
sampel. (Tim dosen kimia analisa)
Beberapa anion memiliki sifat sebagai berikut:
a. Karbonat (CO32-)
Kelarutan semua karbonat normal dengan pengecualian karbonat dari
logam-logam alkali serta amonium yang tidak larut didalam air. Hidrogen
karbonat atau bikarbonat dari kalsium, strontium, barium, magnesium, dan
mungkin dari besi ada dalam larutan air, mereka terbentuk karena aksi
oleh asam karbonat yang berlebihan terhadap karbonat-karbonat normal,
entah dalam larutan air atau suspense dan akan terurai pada pendidihan
larutan.
CaCO3 + H2O + CO2 Ca2+ + 2HCO3-
Hidrogen karbonat dari logam-logam alkali larut dalam air, tetapi kurang
larut disbanding karbonat normal (Vogel;317).
b. Tiosulfat (S2O32-)
Kelarutan kebanyakan tiosulfat yang pernah dibuat larut didalam air.
Tiosulfat dari timbel, perak dan barium larut sedikit sekali. Banyak dari
tiosulfat ini larut dalam larutan natrium tiosulfat yang berlebihan,
membentuk garam kompleks (Vogel;325).
c. Bromide (Br)
Kelarutan perak, merkurium(I), dan tembaga(I) tidak larut di dalam air.
Timbel bromide sangat sedikit larut di dalam air dingin, tetapi lebih larut
dalam air mendidih. Semua bromide lainnya larut (Vogel ; 348).
d. Klorida (Cl-)
Kelarutan banya kklorida larut di dalam air. Merkurium(I) klorida, perak
klorida, timbe lklorida, (yang ini larut sangat sedikit di dalam air dingin,
tetapi mudah larut dalam air mendidih), tembaga(I) klorida, bismuth
oksiklorida, stibium oksiklorida, dan merkurium(II) oksiklorida tidak larut
dalam air (Vogel ; 345).
e. Sulfat (SO42-)
Kelarutan sulfat dari barium, stronsium, dan timbel praktis tidaklarut di
dalam air. Sulfat dari kalsium dan merkurium(II) laru tsedikit, dan
kebanyakan sulfat dari logam-logam sisanya larut. Beberapa sulfat basa,
misalnya dari merkuium, bismuth, dan kromium, juga tidak larut di dalam
air, tetapi larut dalam asam klorida encer atau asam nitrat encer.
Asam sulfat adalah cairan yang tidak berwarna, seperti minyak dan
higroskopik, dengan berat jenis 1,838. Asam pekatnya yang murni dan
komersial adalah suatu campuran bertitik didih konstan, dengan titik didih
3380 dan mengandung asam kira-kira 98%. Cairan ini dapat bercampur
dengan air dalam semua perbandingan dengan melepaskan panas yang
banyak sekali; ketika bercampur keduanya, asam harus selalu dituang
dalam aliran yang tipis kedalam air (jika air yang dituangkan kepada asam
yang akan mengangkat keatas sedikit asam bersamanya, sehingga mungkin
menimbulkan cedera berat) (Vogel ; 369).
f. Nitrit (NO2-)
Kelarutan perak nitrit sangat sedikit dalam air. Semua nitrit lainnya larut
dalam air (Vogel ; 369).

III. ALAT DAN BAHAN

1. AlatPraktikum :

Gambar 3.1a Tabung reaksi Gambar 3.1b Pipet tetes

Gambar 3.1c Rak tabung reaks Gambar 3.1d Penjepit tabung reaksi
Gambar 3.1e Tisu Gambar 3.1f Beaker glass

Gambar 3.1g Sikat Gambar 3.1h Spatula

Gambar 3.1i Botol reagen

1. Bahan
a. Larutan ammonia pekat (NH3)
b. Larutan perak nitrat (AgNO3)
c. Larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3)
d. Larutan natrium klorida (NaCl)
e. Larutan asam nitrat (HNO3)
f. Larutan natrium bromide (NaBr)
g. Larutan iodium (I2)
IV. SKEMA KERJA
1. Tiosulfat (S2O32-)
a. Larutan Na2S2O3 + larutan I2

Larutan Na2S2O3 Larutan I2

Hasil pengamatan

Gambar 4.1 Skema kerja larutan Na2S2O3 ditambahkan larutan I2

2. Klorida (Cl - )
a. Larutan NaCl + Larutan AgNO3

Larutan NaCl Larutan AgNO3

Hasil pengamatan Larutan Amonia Pekat

Hasil pengamatan Larutan HNO3

Hasil pengamatan

Gambar 4.2 Skema kerja larutan NaCl ditambahkan larutan AgNO3


3. Bromida (Br-)
a. Larutan NaBr + Larutan AgNO3

Larutan NaBr Larutan AgNO3

Hasil pengamatan Larutan Amonia Pekat

Hasil pengamatan

Gambar 4.3 Skema kerja larutan NaBr ditambahkan larutan AgNO3


V. DATA PENGAMATAN

Tabel V.1. Data pengamatan praktikum anion

No Cara Kerja Reaksi Ion Pengamatan

1.Lar. Na2S2O3+ Lar.I2 I2 + 2S2O32- 2I-+ S4O62- Larutan tak


berwarna
2.Lar..NaCl+Lar. AgNO3 Cl- + Ag+ AgCl Endapan putih
Endapan + Amonia Eendapan putih
pekat, kemudian AgCl + 2NH3 [Ag(NH3)2]+larut sebagian
ditambahkan HNO3 + Cl-
Endapan putih

[Ag(NH3)2]+ + Cl- + 2H+ larut sempurna,


larutan jernih
AgCl + 2NH4+
3.Lar.NaBr+Lar. Br- + Ag+ AgBr Endapan putih,
AgNO3 Larutan putih
susu
Endapan putih
a. Endapan+ Amonia AgBr + 2NH3 [Ag(NH3)2]+ + sedikit larut
pekat Br-
VI. SARAN DAN KESIMPULAN
1. Kesimpulan
a. Dari percobaan yang telah dilakukan, mahasiswa dapat mengenal
reaksi-reaksi identifikasi anion zat anorganik, yang terdiri dari
tiosulfat, klorida, bromide.
b. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam setiap reaksi identifikasi
anion yaitu warna larutan, warna endapan, terbentuknya endapan
dan terbentuknya larutan.
c. Persamaan reaksi yang terjadi yaitu :
1. Anion tiosulfat (S2O32-) dengan kelarutan I2
2S2O32- + I2 2I- + S4O62- (larutan tak berwana)
2. Anion klorida (Cl-) dengan kelarutan AgNO3
Cl- + Ag+ AgCl (endapan putih)
3. Anion bromide (Br-) dengan kelarutan AgNO3
Br- + Ag + AgBr (endapan putih, larutan putih susu)
2. Saran
a. Sebelum tabung reaksi digunakan kembali, cucilah sampai bersih
agar tidak terjadi pencampuran zat sisa dan menimbulkan
perubahan warna.
b. Menggunakan perbandingan yang seimbang dalam penambahan
reagen ke setiap larutan dengan perbandingan 1:1
c. Saat penambahan reagensia perlu berhati-hati karena dapat
berpengaruh pada hasil reaksi maupun endapan yang terbentuk.
d. Memperhatikan kebersihan alat-alat yang digunakan, seperti pipet
tetes, khusus untuk setiap sampel.
VII. DAFTAR PUSTAKA

Svehla, G.1985. VOGEL :Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan

Semimikro Bagian II Edisi V. Jakarta : PT.Kalma Media Pustaka.

Chang, Raymond.2003. General Chemistry: The Essential Concept. New York.:

McGraw-Hill companies.

Tim dosen praktikum kimia analisa. 2017. Buku Petunjuk Praktikum Kimia

Analisa. Semarang: Teknik Kimia, FT Unnes.

Vous aimerez peut-être aussi