Vous êtes sur la page 1sur 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S
DENGAN PNEUMONIA
DI RUANG DAHLIA RSUD KOTA SURAKARTA

Tgl/Jam MRS : 07 Desember 2018/ 16.00


Tanggal/Jam Pengkajian : 09 Desember 2018/ 10.00
Metode Pengkajian : Anamnesa dan Wawancara
Diagnosa Medis : Pneumoni
No.Registrasi : 122xxx

A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
a. Identitas Klien
Nama Klien : Ny.S
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Wonolapan RT 01/RW 12 Karang Anyar
Umur : 70 Tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak Bekerja
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. K
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 40 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Wonolapan RT 01/RW 12 Karang Anyar
Hubungan dgn Klien : Anak

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Sesak Nafas

b. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien masuk ke ruang IGD RSUD kota Surakarta pada tanggal
07 Desember pukul 11.00 dengan keluhan penurunan kesadaran
kuran lebih 2 jam sebelum masuk RS, pada pagi hari pasien
masih beraktifitas seperti biasa namun sebelu pasien pingsan,

RSUD KOTA SURAKARTA


pasien sempat mengeluh sesak. Berdasarkan data pengkajian
yang dilakukan di IGD didadpatkan hasil, TD : 153/79, N :
110x/menit, RR : 30 x/menit, S : 36,5, SpO2 : 80 %, E2V2M5.
Terdengar suara paru ronchi. Di IGD pasien diberikan terapi
oksigen menggunakan nasal kanul 4-5 lpm, namun SpO2 pasien
hanya 92 % dan akhirnya pasien diberikan terapi oksigen
menggunakan NRM 10 Lpm dan SpO2 pasien meningkat menjadi
99 %, selain diberikan terapi oksigen, di IGD pasien di pasang
kateter dengan pengeluaran urin 100 cc, dilakukan pemasngan
NaCL mikro lini 15tpm, injeksi ranitidn 50 mg, ceftazidime 1 gr/8
jam, MP 31,25 mg/12 jam, azitomycin 500 mg, furosemide 20
mg/24 jam, ambroxol 3x1. Dan dokter menganjurkan untuk masuk
ruang ICU. Pasien di rawat 1 hari di ICU dan kondisi pasien
membaik dan kesadaran menjadi compos E4M6V5 mentis.Pasien
dipindahkan ke ruang rawat inap dahlia tgl 08 desember 2018
pukul 09.00. TTV saat dipinahkan, TD : 118/72, N : 91, RR : 24
x/menit, S : 36,2 0C SpO2 95 % terpasang oksigen nasal kanul 4
lpm. advice terapi yang diberikan selama di ruang rawat inap
dahlia adalah NaCL mikro lini 10tpm, injeksi ranitidn 50 mg/12 jm,
ceftazidime 1 gr/8 jam, MP 31,25 mg/12 jam, azitomycin 500 mg,
furosemide 20 mg/12 jam, ambroxol 3x1sdt, Ventolin 2,5 mg/8
jam. PRC 2 kolf (1 hari 1 kolf) dan post tranfusi diberikan
furosemide 20 mg. saat dilakukan pengkajian pada tanggal 9
Desember 2018, pasien badan terasa lemas dan merasa sesak,
saat di kaji RR pasien 26x/menit dan pasien diberikan terapi
oksigen 5 lpm, terdapat retraksi dinding dada.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak memilikii riwayat
Hipertensi, jantung dan DM. pasien juga tidak pernah memiliki
penyakit paru lama, tidak memiliki riwayat penyakit asma.
Sebelumnya pasien belum pernah di rawat di rumah sakit.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Di keluarga pasien juga tidak ada yang memiliki penyakit yang
sama dengan pasien.

d. Genogram

RSUD KOTA SURAKARTA


Keterangan :
Laki laki Tinggal dalam satu rumah

Perempuan Garis Perkawinan

Pasien Meninggal

Pasien merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara yang menjadi

seorang suami/kepala keluarga dan tinggal bersama 4 anaknya dan

istri.

3. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON


a. Pola Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien tidak mengetahui banyak tentang penyakit yang dialami
sebelumnya karna sebelumnya pasien tidak pernah mengalami
penyakit yang dialaminya saat ini.

b. Pola Aktifitas dan Latihan (Kegiatan Sehari-hari)


Sebelum sakit:
Pasien mengatakan bahwa sebelum saki ia dapat melakukan
aktivitas secara mandiri dan banyak melakukan aktivitas di rumah
karena pasien suda tidak aktif bekerja.
Selama sakit:
Aktivitas pasien sepenuhnya dibantu oleh keluarga karena
pasien merasa sangat lemas.

c. Pola Istirahat dan Tidur


Sebelum sakit :
Pasien mengatakan bahwa sebelum sakit ia tidur di malam hari
kurang lebih 5-6 jam dan bisa tidur dengan nyenyak.

Selama sakit:
Pasien menagatakan bahwa tidak ada gangguan tidur, pasien
dapat tidur dengan nyaman, 5-6 jam / hari

d. Pola Nutrisi Metabolik


Pengkajian nutrisi (ABCD)
Antropometri
BB : 45 Kg TB : 145 CM IMT : 21,42

RSUD KOTA SURAKARTA


Indeks masa tubuh pasien dalam batas normal
Biomecahnical
HB : 7,5 gr/dl (Low)
Hematokrit : 25% (Low)
Trombosit 500 (High)

Clinical Sign
Pasien terpasang Nasal kanul 5 Lpm, terdapat Retraksi dinding
dad, RR 26x/menit, terpasang kateter.

Nutrisi
Sebelum sakit
Frekuensi : 3 kali/hari
Jenis : Nasi
Keluhan : Tidak terdapat keluhan saat makan

Sesudah sakit
Frekuensi : 3 kali/hari
Jenis : nasi
Porsi : ½ porsi
Keluhan : sesak jika terlalalu banyak makan dan nafsu makan
menurun.

e. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit
Frekuensi BAB : 1 kali/hari
Konsistensi : Lunak
Warna : Kuning
Keluhan/kesulitan BAB : Tidak ada keluhan
Penggunaan obat pencahar : Tidak menggunakan obat
pencahar
Selama sakit
Frekuensi BAB : BAB 1 kalii
Konsistensi : Lunak
Warna : Kuning
Keluhan/kesulitan BAB : Tidak ada kesulitan
Penggunaan obat pencahar : Tidak menggunakan obat
pencahar

RSUD KOTA SURAKARTA


2) BAK
Sebelum sakit
Frekuensi BAK : 5-7 kali/hari
Jumlah urine : 250 cc/ 1kali BAK
Warna : Kuning jernih
Keluhan/ kesulitan BAK : Tidak terdapat keluhan BAK

Selama sakit
Frekuensi BAK : pasien menggunakan kateter
Jumlah urine : 1500 cc/24 jam
Warna : Jernih
Keluhan/ kesulitan BAK : tidak ada keluhan BAK

Analisis Keseimbangan Cairam selama Perawatan


Intake Output Analisis
a. Minuman : 1000 cc a. Urine : 2000 Intake: 2456 cc
b. Makanan : 450cc cc Output: 2228,12
c.Infus NaCl: b. Feses : 200 cc
750 cc cc
d. injeksi : c. IWL : 28,12 cc
 Ranitidine : 4 cc
 Ceftazidime : 30
cc
 Metil prednisone :
1 cc
e. Am : 5 ccx 45 = 225
cc
Total : 2456 cc Total : 2228,12 Total :+ 227,88
cc cc

f. Pola Kognitif dan Perceptual


Fungsi panca indra : Pasien sudah tidak bisa melihat dengan jelas
jika tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
Kemampuan bicara : pasien tidak memiliki kesulitan untuk
berbicara.
Kemampuan membaca : pasien dapat membaca

g. Pola Konsep Diri


Harga diri
Pasien mengatakan menerima kondisinya saat ini dan yakin
bahwa ia akan kembali sembuh

RSUD KOTA SURAKARTA


Ideal diri
Pasien mengatakan jika pasien tidak sakit pasien bisa bekerja dan
beraktivitas seperti biasnya. .
Gambaran diri
Pasien mengatakan bahwa ia masih mampu melakukakan
aktivitasnya secara mandiri tanpa bantuan jika tidak sakit
Peran
Pasien mengatakan bahwa ia adalah seorang ibu rumah tangga
dan tidak bekerja hanya membantu kegiatan rumah di rumah
anaknya.
h. Pola Koping
Masalah utama selama masuk RS : Keluarga pasein mengatakan
bahwa pasien masuk dengan penurunan kesadaran, namun
sebelumnya sempat merasa sesak.
Pandangan terhadap masa depan : pasien hanya berharap bahwa
kedepannya selalu sehat dan segera sembuh, dan dapat
berkumpul dengan keluarganya dalam keadaan sehat.

Koping mekanisme yang digunakan saat terjadinya masalah :


pasien biasnya berdo’a jika mengahadapi masalah serta meminta
bantuan pada keluarga nya jika tidak bisa menyelesaikan

i. Pola Seksual-Reproduksi
Masalah menstruasi : Pasien sudah menopouse
Pap smear terakhir : tidak pernah melakukan pemeriksaan pap
smear
Alat kontrasepsi yang digunakan : tidak menggunakan alat
kontrasepsi
Apakah ada kesukaran dalam berhubungan seksual : Tidak
Terkaji
Apakah penyakit sekarang mengganggu fungsi seksual : tidak
terkaji.
j. Pola Peran Hubungan
Peran pasien dalam keluarga dan masyarakat : pasien merupakan
seorang ibu rumah tangga, di lingkungan pasien masih ikut aktif
kegiatan masyarakat. Seperti pengajian lansia dan juga posbindu.
Apakah klien punya teman dekat : teman terdekat pasien
merupakan keluarga pasien.

RSUD KOTA SURAKARTA


Siapa yang dipercaya untuk membantu klien jika ada kesulitan :
keluarga pasien
Bagaimana keterlibatan klien : pasien masih ikut aktif dalam
kegiatan masyarakat, dan berinteraksi baik dengan lingkungan
sekitarnya.
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
Agama : Islam
Ibadah : Sholat lima waktu

4. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Lemah
a. Kesadaran : Compos Mentis
b. Tanda-Tanda Vital
1) TD : 110/70mmHg
2) Nadi
 Frek : 90 kali/menit
 Irama : teratur
 Kekuatan : nadi teraba kuat
3) Pernafasan
 Frek : 26 x/menit
 Irama : teratur
 SpO2 : 95 % menggunakan nasal kanul 5 lpm
4) Suhu : 36,5 0C
5)
2. Pemeriksaan Head To Toe
Bagian Pengkajian
No
Tubuh
Bentuk kepala pasien normal dan simetris, tidak
terdapat lesi dan benjolan, tidak terdapat nyeri tekan,
1 Kepala rambut terdistribusi merata dengan warna rambut sudah
putih seluruhnya, kulit kepala bersih

Mata
Bentuk mata simetris, bersih, tidak terdapat nyeri tekan
pada area palpebral, tidak terdapat oedem pada
palpebral, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik,
reflek pupil terhadap cahaya mengecil, ishokor.
2 Muka Diameter pupil normal 3mm/3mm. pasien tidak
menggunakan aalat bantu penglihatan dan dapat
melihat dengan jelas.

Hidung
Hidung pasien simetris, tidak terdapat lesi pada hidung,

RSUD KOTA SURAKARTA


fungsi penghidung pasien baik, terdapat pernapasan
cuping hidung, tidak teraba nyeri tekan pada area sinus.
Tidak ada secret, tidaka terdapat polip hidung

Mulut
Pasien mampu berbicara namun sedikit dibatasi karena
leher terasa nyeri saat pasien bicara. Bentuk bibir
simetris tidak terdapat stomatitis, mukosa agak kering,
lidah berwarna merah jambu, tidak tercium bau keton.

Gigi
Jumlah gigi pasien sudah tidak lengkap, banyak gigi
pasien yang sudah ompong.

Telinga
Bentuk : simetris tidaka terdapat luka pada telinga,
fungsi pendengaran kurang baik, pasien tidak dapat
mendengar dengan jelas jika suara tidak besar.

Tidak terdapat peningkatan JVP, tidak terdapat


pembengkakan tiroid, tidak terdapat nyeri tekan pada
3 Leher leher.

Paru-paru
Inspeksi : bentuk paru simetris, warna lapang dada
sawo matang , tidak terdapat lesi pada permukaan
dada, perkembangan dada simetris, terdapat retraksi
dinding dada

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat krepitasi

Perkusi : sonor di setiap intercostal kecuali pada area


batas jantung , perkusi pekak
Dada
4
(Thorax)
Auskultasi : Bunyi nafas Ronchi di seluruh lapang paru.
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat.

Palpasi : terdapat pulsasi aorta pada ICS 2 dextra,


pulmonal kiri pada ICS 2 sinistra, Pulsasi trikuspidalis
pada ICS 5 sinistra, apical jantung pada ICS 5
midklavikula sinistra, aorta di bawah sternum.

Perkusi : perkusi terdengar pekak pada batas-batas

RSUD KOTA SURAKARTA


jantung.

Auskultasi : suara jantung regular, terdengar suara S1


(Lup) dan S2 (Dup) pada ICS 5

Abdomen
Inspeksi : Warna kulit perut sawo matang, tida terdapat
luka, asites (-)

Auskultasi : Bising usus terdengar 8x/menit

Perkusi : suara timpani pada permukan abdomen.

Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan

5 Genetalia Tidak terkaji

Anus dan Pasien tidak memiliki riwayat hemoroid.


6
Rektum
Kekuatan otot kanan dan kiri : 3/3
ROM kanan dan kiri : pasien dapat menggerakan
tangan kanan dan kirinya namun lemah dan tidak bisa
menahan tekana sedang yang diberikan.
Perubahan bentuk tulang : tidak terdapat perubahan
bentuk tulang
Pergerakan sendi bahu : pasien dapat menggerakan
sendi bahu
Perabaan akral : Hangat
Pitting edema : tidak terdapata pitting edema
Terpasang infus : pasien terpasang infus RL 10 tpm
pada tangan kiri
7 Ekstremitas CRT < 2 detik

Bawah
Kekuatan otot kanan dan kiri : 3/3
ROM kanan dan kiri : ekstremitas bawah pasien dapat
digerakan dengan normal namun pasien lemah dan
tidak dapat menahan tekanan sedang yang diberikan
Perubahan bentuk tulang :tidak terdapat perubahan
bentuk tulang.
Varises : tidak terdapat varises
Perabaan akral : hangat
Pitting edema : tidak terdapat pitting edema.

RSUD KOTA SURAKARTA


Warna kulit pasien sawo matang, , tidak terdapat lesi
8 Integumen pada kulit pasien. Turgor kulit < dari 2 detik, kulit pasien
sudah keriput.

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 07 Desember 2018
Jenis Nilai Keterangan
Satuan Hasil Hasil
Pemeriksaan Normal
Hemoglobin 11,7-15,5 gr/Dl 7.5 Low
Leukosit 3,60-11.00 10^3/MM^3 8,63 Normal
Eritrosit 3,80-5.20 Juta/mm^6 3,13 Low
Trombosit 140-440 Ribu/mm^3 500 High
Hematokrit 35,0-47,0 % 25 Low
Golongan A
Darah
Rhesus Positif
Kimia Klinik

Ureum 13-43 Mg/dL 56 High


Creatinin 0.8-1.3 Mg/dL 0,8 Normal
GDS 70-140 Mg/dL 147 High

Tanggal : 11 Desember 2018

Jenis Nilai Keterangan


Satuan Hasil Hasil
Pemeriksaan Normal
Hemoglobin 11,7-15,5 gr/Dl 11,5 Low
Leukosit 3,60-11.00 10^3/MM^3 13,36 High
Eritrosit 3,80-5.20 Juta/mm^6 4,59 Normal
Trombosit 140-440 Ribu/mm^3 283 Normal
Hematokrit 35,0-47,0 % 36 Normal

RSUD KOTA SURAKARTA


b. Pemeriksaan Diagnostik
7 Desember 2018

Jenis Hasil Pemeriksaan


Pemeriksaan
Radiografi Deskripsi : jantung kesan membesar (CTR 64%). Aorta
Toraks klasifikasi. Mediastinum superior tidak melebar.
Trakea di tengah
Hilus kanan suram
Tampak infiltrat di lapang tengah-bawah paru kanan
Sinus kostofrenikus kanan kiri tumpul
Kesan :
 Kardiomegali dengan aorta klasifikasi
 Pneumonia
 Efusi pleura bilateral minimal

6. TERAPI MEDIS
Tanggal dan Golongan &
Jenis Terapi Dosis Fungsi
waktu Kandungan
Golongan :
obat keras :
elektrolit Untuk
mengembalikan
NaCL
Terapi Infus : keseimbangan
10tpm
Kandungan : cairan elektrolit
tubuh
Sodium
klorida,kalsium
09 Desember klorida dan air.
2018
Golongan : Mengatasi dan
16.00 WIB mencegah rasa
50Mg / H2 Histamine
12 jam blocker panas perut , maagh,
Ranitidine
dan sakit perut yang
Kandungan : disebabkan oleh
Ranitidine HCL tukak lambung

Golongan :
1 gr/ 8 Mencegah terjadinya
Ceftazidime Antibiotik
jam infeksi
Kandungan :

RSUD KOTA SURAKARTA


Golongan :
Agonis
3x 2.5 adrenoreseptor Untuk merangsang
Ventoline mg /8 beta-2 pelebaran bronkus
jam (bronkodilatasi)
Kandungan :
Salbutamol

B. Analisa Data
Nama : Ny. S No. CM :122xxx
Umur : 70 Thn Dx. Medis : Pneumonia

Hari, Tgl, Diagnosa


No Data Fokus Masalah Etiologi
jam
1. 09 DS : Bersihan jalan Penumpukan Bersihan jalan
Desember Pasien nafas tidak sekret nafas tidak
2018 mengatakan efektif efektif b.d
10.00 bahwa ia merasa penumpukan
sesak sekret.
DO :
 Suara nafas
ronchi
 TTV : TD : 110/70
N: 90 x/ menit,
RR : 26 x/menit,
S: 36,70C SpO2
95 % dengan
terapi nasal kanul
5 lpm

RSUD KOTA SURAKARTA


 Pasien batuk-
batuk
 Pasien diberikan
terapi nebulizer
ventolin 2,5 mg/8
jam

2. 09 DS : Pola nafas tidak Hiperventilasi Pola nafas


Desember  Pasien efektif tidak efekif b.d
2018 mengataka sesak hiperventilasi
 Pasien
mengatakan
merasa lebih
nyaman jika
dalam posisi
duduk
DO ;
 TTV : TD : 110/70
N: 90 x/ menit,
RR : 26 x/menit,
S: 36,70C SpO2
95 % dengan
terapi nasal kanul
5 lpm
 Terdapat retraksi
dinding dada /
 Terdapat napas
cuping hidung
 Diberikan terapi
nebulizer ventolin
2,5 mg/8 jam

DS : Intoleransi Ketidakseimba Intoleransi


Aktivitas ngan antara Aktivitas
 Pasien
suplai dan b.d
meengatakan kebutuhan Ketidakseimba
bahwa ia merasa
03 oksigen ngan antara
sangat lemas
2. Desember suplai dan
 Aktivitas pasien kebutuhan
2018
banyak dibantu oksigen
oleh keluarga dan
perawat karena
jika banyak
bergerak pasien

RSUD KOTA SURAKARTA


merasa sesak.

DO :
 Pasien tampak
lemah
 TTV : TD : 110/70
N: 90 x/ menit,
RR : 26 x/menit,
S: 36,70C SpO2
95 % dengan
terapi nasal kanul
5 lpm pasien
Nampak dalam
posisi fowler
 Tonus otot
ekstremitas atas
3/3, estremitas
3/3
 Seluruh aktivitas
pasien dilakukan
di tempat tidur
dan dibantu oleh
keluarga.
 Pasien terpasang
kateter

C. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b.d Penyempitan jalan nafas
2. Intoleransi aktivitas b.d Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen

D. Intervensi Keperawatan
Nama : Tn. A No. CM :122xxx
Umur : 78 Thn Dx. Medis : PPOK

RSUD KOTA SURAKARTA


Diagnosa Rencana keperawatan
Keperawatan/
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Masalah Kolaborasi (NOC) (NIC)
Pola Nafas tidak NOC: NIC:
efektif berhubungan  Respiratory status :  Posisikan pasien untuk
dengan : Ventilation memaksimalkan ventilasi
- Penyempitan jalan nafas  Respiratory status : Airway  Lakukan fisioterapi dada jika
- Penurunan patency perlu
energi/kelelahan  Vital sign Status  Keluarkan sekret dengan
- Perusakan/pelema batuk
han muskulo- Setelah dilakukan  Auskultasi suara nafas, catat
skeletal tindakan keperawatan adanya suara tambahan
- Kelelahan otot selama ................ pasien  Berikan bronkodilator :
pernafasan menunjukkan keefektifan -…………………..
- Hipoventilasi sindrom pola nafas, dibuktikan …………………….
- Nyeri dengan kriteria hasil:  Atur intake untuk cairan
- Kecemasan  Mendemonstrasikan mengoptimalkan
- Disfungsi batuk efektif dan suara keseimbangan.
Neuromuskuler nafas yang bersih, tidak  Monitor respirasi dan status
- Obesitas ada sianosis dan O2
- Injuri tulang belakang dyspneu (mampu  Pertahankan jalan nafas
mengeluarkan sputum, yang paten
DS: mampu bernafas dg  Observasi adanya tanda
- Dyspnea mudah, tidakada pursed tanda hipoventilasi
- Nafas lips)  Monitor vital sign
pendek  Menunjukkan jalan nafas  Informasikan pada pasien
DO: yang paten (klien tidak dan keluarga tentang
- Penurunan tekanan merasa tercekik, irama tehnik relaksasi untuk
inspirasi/ekspirasi nafas, frekuensi memperbaiki pola nafas.
- Penurunan pertukaran pernafasan dalam  Ajarkan bagaimana batuk
udara per menit rentang normal, tidak ada efektif
- Menggunakan otot suara nafas abnormal)  Monitor pola nafas

RSUD KOTA SURAKARTA


pernafasan  Tanda Tanda vital dalam
tambahan rentang normal (tekanan
- Orthopnea darah, nadi, pernafasan)
- Pernafasan pursed-lip
- Tahap ekspirasi
berlangsung sangat
lama
- Penurunan kapasitas
vital Respirasi: < 11 – 24
x /mnt

Diagnosa Rencana keperawatan


Keperawatan/
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Masalah Kolaborasi Hasil (NIC)
(NOC)
Intoleransi aktifitas b.d  Berpartisipasi dalam  Kolaborasi dengan tenaga
ketidakseimbagan antara aktivitas fisik tanpa rehabilitasi medik dalam
suplai dan kebutuhan disertai peningkatan merencanaakan program terapi
oksigen. darah, nadi dan RR. yang tepat
 Mampu melakukan  Bantu klien untuk
aktivitas sehari-hari mengidentifikasi aktivitas yang
(ADLs) secara mampu dilakukan.
mandiri.  Bantu utuk memilih aktivitas
 Tanda-tanda vital yang sesuai dengan
normal. kemampuan fisik, sosial dan
 Mampu berpindah: psikologi.
dengan atau  Bantu utuk mengidetifikasi dan
menggunakan alat. mendapatkan sumber yang
 Status kardiopulmoari diperlukan untuk aktivitas yang
adekuat. diinginkan

RSUD KOTA SURAKARTA


 Sirkulasi status baik.  Bantu klien untuk mendapatkan
 Status respirasi: alat bantuan aktivitas seperti
pertukara gas da kursi roda, krek
vetilasi adekuat.  Bantu pasien dalam melakukan
aktivitas
 Anjurkan keluarga untuk
membantu kebutuhan pasien

E. Implementasi Keperawatan
Nama : Tn. A No. CM :122xxx

RSUD KOTA SURAKARTA


Umur : 78 Thn Dx. Medis : PPOK

Hari,
No. TINDKAN
Tgl, RESPON Ttd
DX (IMPLEMENTASI)
jam

1,2 Melakukan pemeriksaan DS :


TTV
pasien mengatakan bahwa
dadanya sangat sesak dan sulit
bernafas
DO :
- TD : 170/110 , N: 100, RR
30x/menit , S : 36,7
- Pasien tampak sangat sesak.

Mengauskultasi suara nafas, DS :


1
dan mencatat adanya pasien mengatakan bahwa saat
adanya suara tambahan bernafas surara nafas mengi.
DO :
04
Desem Terengar suara tambahan
ber wheezing.
2018

Memposisikan pasien untuk DS :


1
memaksimalkan ventilasi Pasien mengatakan merasa lebih
(posisi fowler dan semi nyaman dengan posisi duduk

fowler ) DO :
pasien dalam posisi fowler
pasien terlihat lebih nyaman dan
megap-megap sedikit berkurang

1,2

RSUD KOTA SURAKARTA


Melakukan kolaborasi
pemberian oksigen

DS :
pasien mengatakan merasa lebih
nyaman saat menggunakan
oksiegen dan sesak berkurang
DO :
Melakukan kolaborasi
pemberian obat bronkodilator  pasie masih menggunakan
otot bantu nafas
1 menggunakan nebulizer
 Pasien terpasang NRM 20
lpm

DS :
pasien mengatakan bahwa nafas
terasa lebih lega setelah diberkan
terapi bronkodilator ventoline
dengan menggunakan nebulizer.
Mempertahankan jalan nafas
DO:
paten
Pasien terpasang nebulizer dan
tampak mampu melakukan
pengaturan pola nafas.

DS :
pasien mengatakan masih terasa
sesak namun sudah sedikit

RSUD KOTA SURAKARTA


berkurang.
DO :
 pasien dalam keadaan
sadar dan tidak terdapat
penggunaan alat pembuka
jalan nafas.
Mengobservasi status  Tidak terdapat penyumbata
1 pernapasan pasien jalan nafas total, nafas
pasien hanya tersumbat
dengan adanya sekret dan
diatasi dengan batuk efektif.

DS :
pasien mengatakan masih sesak
DO :
Mengajarkan pada pasien
RR 30x/menit, pasien
1 dan keluarga tentang tehnik menggunakan otot bantu nafas
relaksasi untuk dan pernafasan cuping hidung,
SpO2 : 94 %, napas cepat dan
memperbaiki pola nafas.
dangkal .

DS :
pasien mengatakan merasa lebih
nyaman ketika pernapasan di atur
dengan baik menggunakan
Menganjurkan keluarga relaksasi napas dalam

2 untuk membantu aktivitas DO :


pasien pasien mampu melakukakn teknik
relaksasi untuk memperbaiki pola
pernafasan

DS :
pasien mengatakan bahwa
keluarganya sudah membantu
Membantu pasien dalam aktivitasnya di tempat tidur
2 melakukan aktivitas

RSUD KOTA SURAKARTA


DO :
Keluarga pasien tampak
membantu aktivitas pasien selama
pasien sakit
DS : -
DO :
membantutransport pasien saat
aka dilakukan pemeriksaan
rontgen
1,2 Melakukan pemeriksaan DS : pasien mengatakan bahwa
TTV dadanya sangat sesak dan sulit
bernafas
DO : TD : 150/90 , N: 86, RR
26x/menit , S : 36,7
Pasien masih tampak sesak
1
DS : pasien mengatakan bahwa
Mengauskultasi suara nafas,
saat bernafas surara nafas mengi.
dan mencatat adanya
DO : Terdengar suara tambahan
adanya suara tambahan wheezing.

05 DS : Pasien mengatakan merasa


Desem Memposisikan pasien untuk lebih nyaman dengan posisi duduk
1
ber memaksimalkan ventilasi dan jika dalam posisi tidur tidak
2018 bisa bernafas.
(posisi fowler dan semi
fowler ) DO :
pasien dalam posisi fowler
pasien terlihat lebih nyaman

1 DS : pasien mengatakan merasa


Melakukan kolaborasi lebih nyaman saat menggunakan
oksiegen dan sesak berkurang
pemberian oksigen
DO :
 pasie masih menggunakan
otot bantu nafas
 Pasien terpasang NRM 20

RSUD KOTA SURAKARTA


lpm

DS : pasien mengatakan bahwa


nafas terasa lebih lega setelah
1 Melakukan kolaborasi diberkan terapi bronkodilator
pemberian obat bronkodilator ventoline dengan menggunakan
nebulizer.
menggunakan nebulizer
DO: Pasien terpasang nebulizer
dengan obat ventolin dan sesak
Nampak berkurang, pasien terlihat
lebih relax.

DS : pasien mengatakan masih


1 Mempertahankan jalan nafas terasa sesak namun sudah lebih
baik dari hari sebelumnya.
paten
DO :
 pasien dalam keadaan
sadar dan tidak terdapat
penggunaan alat pembuka
jalan nafas.
 Tidak terdapat penyumbata
jalan nafas total, nafas
pasien hanya tersumbat
dengan adanya sekret dan
diatasi dengan batuk efektif
dan nebulizer

1 Mengobservasi status
DS : pasien mengatakan masih
pernapasan pasien
sesak namun sudah tidak sesesak
hari sebelumnya
DO : RR 26x/menit, pasien
menggunakan otot bantu nafas
dan pernafasan cuping hidung,
SpO2 : 98 %, napas cepat dan
dangkal .

2 Menganjurkan keluarga
untuk membantu aktivitas DS : pasien mengatakan bahwa
pasien keluarganya sudah membantu

RSUD KOTA SURAKARTA


aktivitasnya di tempat tidur
DO : Keluarga pasien tampak
membantu aktivitas pasien selama
pasien sakit
2 Membantu pasien dalam
DS : -
melakukan aktivitas
DO : membantutransport pasien
saat aka dilakukan pemeriksaan
rontgen

1,2 Melakukan pemeriksaan DS : pasien mengatakan bahwa


TTV dadanya sangat sesak dan sulit
bernafas
DO : TD : 140/80 , N: 82 , RR
22x/menit , S : 36,5
Pasien sudah tidak terlalu sesak
DS : pasien mengatakan bahwa
Mengauskultasi suara nafas,
1 saat bernafas sudah tidak mengi
dan mencatat adanya suara
DO : suara nafas sudah
tambahan tidakmengi

06
1 DS : Pasien mengatakan merasa
Desem Memposisikan pasien untuk
ber lebih nyaman dengan posisi duduk
memaksimalkan ventilasi dan jika dalam posisi tidur tidak
2018
bisa bernafas.
(posisi fowler dan semi
fowler ) DO :
 Pasien dalam posisi fowler
 Pasien terlihat lebih nyaman

DS : pasien mengatakan merasa


1 lebih nyaman saat menggunakan
Melakukan kolaborasi oksiegen dan sesak berkurang
pemberian oksigen
DO :
 Pasien sudah tidak
menggunakan otot bantu

RSUD KOTA SURAKARTA


nafas
 Pasien terpasang nasal
kanul 3 lpm

1 Melakukan kolaborasi DS : pasien mengatakan bahwa


pemberian obat bronkodilator nafas terasa lebih lega setelah
diberkan terapi bronkodilator
menggunakan nebulizer ventoline dengan menggunakan
nebulizer.
DO: Pasien terpasang nebulizer
dengan obat ventolin dan sesak
Nampak berkurang, pasien terlihat
lebih relax.

1 Mengobservasi status
DS : pasien mengatakan masih
pernapasan pasien sesak namun sudah tidak sesesak
hari sebelumnya.
DO : RR 24x/menit, pasien tidak
menggunakan otot bantu nafas
SpO2 : 98 %, napas cepat dan
dangkal .

2
Menganjurkan keluarga
DS : Pasien mengatakan bahwa ia
untuk membantu aktivitas sudah mulai bisa melakukan
pasien aktivitas mandiri
DO : Keluarga pasien tampak
membantu sebagian aktivitas
pasien

F. Evaluasi
Nama : Tn. A No. CM :122xxx

RSUD KOTA SURAKARTA


Umur : 78 Thn Dx. Medis : PPOK

No. Dx Hari/Tgl/Jam Evaluasi Ttd


S : Pasien mengatakan sudah tidak sesak
O:
 RR : 22 x/menit
 Pasien tidak menggunakan otot bantu nafas lagi
 Irama nafas teratur
06 Desember  TD : 140/80 N : 82x /menit, RR :22 x/ menit,
1
2018 S: 36,50C.
 Jalan nafas bersih
 Pola nafas pasien teratur dan
A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan, pasien rencana pulang
S : pasien mengatakan sudah merasa lebih kuat, dan
melakukan beberapa ktivitas secara mandiri
O:
 Aktivitas pasien sebagian masih dibantu
keluarga
2  Pasien mengatakan sudah tidak terlalu sesak
saat beraktivitas
 Pasien terlihat lebih segar
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dihentikan, pasien rencana pulang

RSUD KOTA SURAKARTA


RSUD KOTA SURAKARTA

Vous aimerez peut-être aussi