Vous êtes sur la page 1sur 8

BAB IV

ANALISA MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DERAJAT KESEHATAN:


1. Faktor Pelayanan Kesehatan
Faktor pelayanan kesehatan meliputi semua unit pelayanan kesehatan seperti
Rumah Sakit, Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu, Polindes, Klinik swasta, Praktek
Swasta Dokter, Dokter gigi dan Bidan .Semakin banyak sarana pelayanan kesehatan
akan semakin memperluas jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
2. Faktor Perilaku Masyarakat
Banyak perilaku masyarakat atau kebiasaan masyarakat yang dapat
menyebabkan timbulnya penyakit dan kematian ,sebaliknya banyak pula prilaku yang
baik yang menguntungkan kesehatan sehinga dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
Faktor–faktor tersebut sangat terngantung dari keadaan Ekonomi, Sosial dan
Budaya . Perilaku merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap derajat
kesehatan . Perubahan prilaku dapat terjadi dengan menngkatnya pengetahuan/tingkat
pendidikan melalui sektor formal maupun non formal seperti menerima penyuluhan ,
membaca media cetak maupun media elektronik.
3. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan pengaruhnya sangat besar terhadap tingkat kesehatan
masyarakat setelah faktor perilaku . Berbagai penyakit dapat terjadi dan mewabah
karena kondisi lingkungan. Untuk itu dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat
peran pemerintah dan swasta sangat dibutuhkan karena kemajuan pembangunan tdak
dapat lepas dari lingkungan .
B. URAIAN ANALISA MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHANAN MASALAH:
1. Program Upaya kesehatan Wajib:
1.1. Promosi Kesehatan Masyarakat ( Promkes )
Permasalahan :
a. Penyuluhan melalui siaran keliling kurang efektif
b. Rencana kegiatan selalu terencana dari awal

Alternatif pemecahan masalah :


a. Koordinasi dengan pengelola sebelum perencanaan kegiatan

1.2. Program Kesehatan Lingkungan ( Kesling )


Permasalahan:
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya rumah sehat, SAB,
JAGA, dan SPAL yang memenuhi syarat
b. Kurang biaya untuk pembuatan SAB, JAGA, dan SPAL yang memenuhi syarat
c. Kurang Jumlah petugas sanitasi Puskesmas, sehingga tidak tercapai target
kegiatan di Puskesmas
Alternatif Pemecahan Masalah:
a. Berupaya meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya rumah
sehat, SAB, JAGA, SPAL yang memenuhi syarat melalui kegiatan penyuluhan.
b. Penambahan anggaran dana untuk pembuatan sarana kesehatan lingkungan

52
c. Penambahan Petugas Sanitasi Puskesmas sehingga target kegiatan kesling di
Puskesmas dapat tercapai

1.3. Program KIA dan KB


Permasalahan :
a. Tidak Ada Permasalahan

Alternatif Pemecahan masalah :


a. Tidak Ada Permasalahan

1.4. Program Perbaikan Gizi


Permasalahan:
a. PMT masih belum sesuai dengan standar pemberian sehingga kenaikan berat
badan balita agak lambat
b. Cakupan ASI Eksklusif masih rendah (45,5%) karena berkaitan dengan survey
kadarzi masih rendah (51,5%)

Alternatif Pemecahan Masalah:


a. Kepada Dinas Kesehatan di harapkan untuk dapat menyediakan PMT sesuai
dengan standar yang di tentukan agar kenaikan berat badan maksimal dapat
di capai
b. Melaksanakan penyuluhan kadarzi khususnya tentang ASI eksklusif di
tingkatkan Posyandu kelompok yasinandan arisan PKK serta meningkatkan
konseling menyusui baik di Puskesmas maupun Posyandu

2. Program Pengobatan Umum


2.1 Kunjungan (Loket)
Permasalahan :
Tidak Ada Masalah

2.2 Poli Umum


Permasalahan :
Dari data yang diperoleh, ada 10 macam kasus terbanyak di wilayah kerja
Puskesmas Landasan Ulin diantaranya Nasopharingitis akut dan Infeksi lain pada
saluran pernapasan bagian atas yang paling banyak diderita oleh warga, Hal ini
terjadi kemungkinan karena adanya cuaca sepanjang tahun 2014 yang kurang baik
dan pola hidup masyarakat yang masih jauh dari perilaku hidup bersih dan sehat.
Alternatif Pemecahan masalah :
a. Mengadakan kegiatan atau membuat program yang langsung menyentuh
masyarakat sebagai upaya penurunan angka kesakitan atau pencegahan
timbulnya penyakit.
b. Penyuluhan melalui kader atau langsung kepada masyarakat tentang PHBS.

2.3 Poli Anak


Permasalahan :
a. Prasarana alat

53
Alternatif Pemecahan masalah :
a. Perlu pengadaan alat dan bahan dari dinas sesuai dengan permintaan dari
Puskesmas

2.4 Poli MTBS

Permasalahan :
a. Tidak Ada Permasalahan
Alternatif Pemecahan masalah :
b. Tidak Ada Permasalahan

2.5 Poli Gigi


Permasalahan :
a. Jumlah obat-obatan / bahan yang diterima di poli gigi tidak sesuai dengan
permintaan sehingga tindak-tindakan tertentu tidak dapat diberikan secara
optimal
Alternatif Pemecahan masalah :
a. Rujuk ke Sarana Kesehatan Lain ( Puskesmas, Praktek
Swasta,Rumah Sakit)
b. Dropping Bahan obat yang sesuai dengan permintaan baik jumlah
dan jenisnya

2.4 Apotik
Permasalahan :
a. Stok obat seringkali tidak mencukupi terutama obat-obatan dasar seperti
paracetamol syrup, dan vitamin penunjang seperti Vitamin B12 dan tablet
tambah darah
b. Apotik kekurangan tenaga farmasi yang aktif
Alternatif Pemecahan masalah :
a. Perencanaan jumlah pengadaan obat dari gudang farmasi harus lebih akurat, di
sesuaikan dengan jumlah pasien di wilayah kerja Puskesmas.
b. Seiring dengan terus bertambahnya jumlah pasien, maka demi kelancaran
pelayanan kepada masyarakat kami meminta penambahan tenaga farmasi .

3 Program Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular ( P3M )


3.1. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit Kusta
Permasalahan :
a. Sosialisasi penyakit kusta masing kurang
b. Kasus sangat jarang di temukan
Alternatif pemecahan masalah :
a. Penyebaran Informasi lebih ditingkatkan
b. Petugas sering kelapangan untuk survey ( pelacakan ) Kasus kusta baru

3.2. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit Rabies


Permasalahan :
a. Tidak ada kejelasan adanya SAR (Serum Anti Rabies)

54
b. Pasien kurang kesadaran untuk memeriksakan
Alternatif Pemecahan masalah :
a. Konsultasi langsung dinas tentang kebutuhan SAR di Puskesmas
3.3. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit TB Paru
Permasalahan :
a. Masih ada masyarakat yang kurang mengerti tentang penularan penyakit TB
Paru dan pengobatan.
Alternatif pemecahan masalah :
a. Mengadakan pertemuan untuk menyampaikan penyuluhan tentang penyakit
TB Paru.
3.4. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD
Permasalahan :
a. Tidak ada permasalahan.
Alternatif pemecahan masalah :
a. Tidak ada.
3.5. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit Malaria
Permasalahan :
a. Penemuan kasus di rumah sakit sering tidak sampai ke Puskesmas
b. Terlalu Lama dalam pemeriksaan sediaan darah
Alternatif Pemecahan masalah :
a. Meningkatkan kerjasama lintas sector dan program.

3.6. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit Diare


Permasalahan :
a. Tidak ada Permasalahan
Alternatif pemecahan masalah
a. Tidak ada

3.7. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit ISPA ( Pneumonia )


Permasalahan :
a. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.
b. Kurangnya sosialisasi mengenai penyakit ISPA.
c. Masih ada petugas/pengelola yang belum pernah mengikuti pelatihan sehingga
pengetahuan dan informasi yang didapat masih kurang.
Alternatif masalah :
a. Meningkatkan koordinasi dengan petugas terkait mengenai PHBS.
b. Meningkatkan penyuluhan dan sosialisasi lintas program maupun lintas sektoral.
c. Meningkatkan koordinasi dengan dinas kesehatan untuk masalah pelatihan bagi
para pengelola program..
3.8. Program Imunisasi
Permasalahan :
a. Tahun 2014 Direncanakan akan menggunakan register Harian dengan sistem
komputer
Alternatif Pemecahan Masalahan :

55
a. Disediakannya komputer di ruangan

4 PROGRAM UPAYA PENGEMBANGAN :


4.1. Program kesehatan Mata
Permasalah :
a. Tidak adanya pelatihan khusus petugas untuk pemeriksaan / penanganan kasus
penyakit Mata.
b. Kurang tersedianya alat-alat untuk pemeriksaan mata.
c. Kurang kerjasama lintas program untuk pemeriksaan Visus pada anak sekolah.
Alternatif Pemecahan masalah :
a. Perlu adanya pelatihan petugas khusus penanganan, pemeriksaan dan gawat
darurat kasus penyakit Mata.
b. Perlu diadakan alat untuk pemeriksaan mata.
c. Perlu ditingkatkan lagi kerjasama lintas program untuk pemeriksaan visus pada
anak sekolah.
4.2. Program kesehatan Jiwa
Permasalahan :
Petugas pengelola / koordinator belum banyak memahami cara kerja / pelaksanaan
untuk program kesehatan jiwa di Puskesmas.
Alternatif pemecahan masalah :
Perlunya pelatihan petugas Puskesmas untuk program kesehatan jiwa.
4.3. Perawatan kesehatan masyarakat( PHN )
Permasalahan :
a. Program kerja PHN yang cenderung vakum karena kurangnya pemahaman
konsep kerja dan aplikasi pelaksanaan PHN.
1) Belum ada perawat di Puskesmas Landasan Ulin yang pernah mengikuti
diklat fungsional perawat ataupun yang dilatih untuk melaksanakan program
PHN.
2) Tidak ada pembinaan/bintek dan supervisi ke Puskesmas Landasan Ulin oleh
staf fungsional perawat dari Dinkes Kota Banjarbaru selaku koordinator PHN
Kota Banjarbaru.
b. Kurangnya dukungan dari para pengambil keputusan/kebijakan di Kota
Banjarbaru yang mungkin disebabkan oleh masih kurang tepat persepsi tentang
tupoksi perawat di Puskesmas sehingga pada prakteknya program PHN yang
menjadi tanggung jawab utama perawat Puskesmas dalam memberikan
perawatan komunitas justru terabaikan tanpa pembinaan maksimal.
Alternatif Pemecahan masalah :
a. Perlunya pelatihan dan refreshing program PHN yang dikoordinir oleh staf
fungsional perawat di Dinkes Kota Banjarbaru selaku koordinator PHN Kota
Banjarbaru terutama bagi koordinator PHN Puskesmas yang belum pernah
dilatih program PHN yang selanjutnya akan mensosialisasikan kepada rekan
perawat lainnya di Puskesmas.
b. Perlunya pertemuan rutin bulanan/per-triwulan oleh seluruh koordinator PHN
Puskesmas yang dikoordinir oleh staf fungsional perawat di Dinkes Kota
Banjarbaru selaku koordinator PHN Kota Banjarbaru, dengan tujuan untuk
sharing atas masalah/kendala yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan
program PHN di Puskesmas serta menambah wawasan/update informasi dan
keilmuan perawatan komunitas.

56
c. Perlunya kegiatan pembinaan dan supervisi oleh staf fungsional perawat di
Dinkes Kota Banjarbaru selaku koordinator PHN Kota Banjarbaru ke Puskesmas
secara rutin, dengan tujuan untuk memastikan dan membantu terlaksananya
program PHN di Puskesmas.
d. Perlunya dukungan serius dari semua pihak dari para pengambil keputusan dan
kebijakan di Kota Banjarbaru terutama pejabat Dinkes Kota Banjarbaru untuk
mengembalikan tupoksi perawat Puskesmas agar tidak terjadi disorientasi tugas
utama sebagai perawat komunitas dengan melaksanakan program PHN.
4.4. Usaha Kesehatan Sekolah
Permasalahan :
a. Pergantian pengelola baru masih belum paham (transisi)
b. Jumlah kunjungan yang diencanakan terlalu banyak
Alternatif pemecahan masalah:
a. Koordinasi dengan pengelola lama digiatkan
b. Frekuensi penyuluhan di sesuaikan
c. Koordniasi dengan pengelola sebelum menerencakan kegiatan
4.4.1 Program UKGS
Permasalahan :
a. Belum semua kegiatan SGM rutin (Min 8x setahun) meskipun dari pihak
petugas UKGS sudah menyampaikan agar kegiatan dilaksanakan
Alternatif pemecahan masalah :
a. Kurang ada dukungan dari pihak sekolah
4.4.2 Program UKGMD
Permasalahan :
Tidak adanya Permasalahan
Alternatif pemecahan masalah :
Tidak ada
4.5. Program Usila
Permasalahan :
a. Kader Posyandu aktif tidak sesuai dengan jumlah yang ada.
b. Tempat pelaksanaan posyandu sudah tidak nyaman.
c. Alat penunjang seperti timbangan, check darah (GDS, Asam urat, colesterol)
tensi bisa di adakan
Alternatif pemecahan masalah :
a. Mungkin selain pelatihan, uang lelah kader jangan telat di bagi biar kader
semangat
b. Adanya tempat khusus / Pos Usila dengan meja kursi yang memadai.
c. Alat Penunjang bisa diadakan guna menunjang pengobatan usila

5 PROGRAM PENUNJANG
5.1. Laboratorium
Permasalahan :
Tidak ada Permasalahan.
Alternatif pemecahan masalah :

57
Tidak ada
5.2. Ruang Tindakan Dan Kegawat-Daruratan ( UGD )
Permasalahan :
a. Terbatasnya bahan habis pakai di UGD (Kasa, Plester, Lidocain, dll)
b. Kurang lengkap sarana di ruangan
c. Tidak tersedianya jasa pelayanan petugas di UGD

Alternatif pemecahan masalah :


a. Bagan Habis Pakai diperbanyak
b. Penambahan sarana ruangan agar petugas betah diruangan
c. Pemberian intensif untuk petugas di UGD

6 PENGOBATAN LUAR GEDUNG


6.1 Puskesmas Keliling
Permasalahan :
a. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk kontrol ulang.
b. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan sarana kesehatan yang
ada ( puskesmas, pustu ).
Alternatif pemecahan masalah :
a. Memberikan pengertian tentang terapi lanjutan.
b. Soslialisasi tentang pemanfaatan sarana kesehatan yang ada semaksimal
mungkin, agar

6.2 Puskesmas Pembantu


Permasalahan :
Tidak ada permasalahan
Alternatif pemecahan masalah :
Tidak ada

6.3 Poskesdes
A. Poskesdes Landasan Ulin Tengah
Permasalahan :
Pasokan Obat di Poskesdes mulai menipis
Pasien diluar kemampuan bidan banyak berobat dan pasien sering kecewa bila
disuruh ke Puskesmas Pusat
Alternatif pemecahan masalah :
Memberikan pengertian tentang terapi lanjutan.
Soslialisasi tentang pemanfaatan sarana kesehatan yang ada semaksimal mungkin,
agar

B. Poskesdes Landasan Ulin Utara

Permasalahan :
Belum ada jadwal kunjungan dokter ke Poskesdes
Alternatif pemecahan masalah :
Diharapkan ada kunjungan dokter ke Poskesdes 1 minggu sekali

58
7 PELAYANAN ADMINISTRASI DAN TATA USAHA
Permasalahan :
a. Belum semua kegiatan pencatatan dilaksanakan dengan baik dan benar.
b. Belum ada pelatihan tentang tata cara pengolahan administrasi yang baik dan benar.
c. Terhambatnya pencatatan dan pelaporan karena printer atau komputer sering rusak.
d. Surat masuk dari instansi terkait sering terlambat penyampaiannya..
Alternatif pemecahan masalah
a. Semua pencatatan dilaksanakan dengan baik dan benar.
b. Perlunya pelatihan tentang tata cara pengolahan administrasi yang baik dan benar.
c. Perlu perbaikan printer.
d. Diharapkan untuk seluruh pegawai puskesmas apabila ada yang ke dinas untuk
mengambil surat masuk yang sudah di sediakan di kotak masing-masing puskesmas.

59

Vous aimerez peut-être aussi