Vous êtes sur la page 1sur 8

DWI SUDARYANTI, AMKL

Jakarta, 15 Juni 1975

Perumahan puri Bojong Lestari Blok WW/8

Pabuaran Bojong Gede Kabupaten Bogor

 Sejak kapan diangkat menjadi PNS:


01 Januari 2005

 Bertugas dimana pertama kali menjadi PNS


Kota Bogor

 Sejak kapan diangkat menjadi sanitarian?


01 januari 2005

 Pertama kali bertugas sebagai sanitarian di Bogor ditempatkan dimana?


UPTD Puskesmas Belong Kota Bogor

 Kapan pertama kali bertugas di Harjasari?


Bertugas di Puskesmas Lawang Gintung yang membina 4 kelurahan yaitu Kelurahan Lawang
Gintung, Kelurahan Pakuan, Kelurahan Muarasari dan Kelurahan Harjasari sejak 01 Maret 2005

 Program sanitasi apa saja yang pernah didukung/dilaksanakan di Harjasari? (Individu atau
komunal?)
1. Penngkatan pengetahuan hygiene dan sanitasi masyarakat melalui kegiatan penyuluhan
baik individu maupun kelompok.
2. Peningkatan pengetahuan hygiene dan sanitasi Sekolah melalui kegiatan pembinaan
kesehatan lingkungan sekolah ( peningkatan pengetahuan guru sekolah, pembinaan
dokter kecil penyuluhan hygiene sanitasi bagi siswa, pembinaan hygiene sanitasi bagi
pedagang makanan jajanan di sekolah, inspeksi sanitasi sekolah, dll)
3. Pendataan sarana sanitasi di Kelurahan Harjasari
4. Implementasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
5. Pembangunan fisik sarana sanitasi baik individu maupun komunal

 Terobosan apa yang pernah dilakukan sehingga program sanitasi di Kel. Harjasari sukses?
Program sanitasi di Kelurahan Harjasarhi kalo boleh saya katakan belumlah bisa dibilang sukses
mengingat masih banyak pekerjaan rumah terkait dengan sanitasi di Kelurahan Harjasari, tetapi
dalam kegiatan STBM di Kelurahan Harjasari lebih terlihat hasil perubahan perilaku
masyarakatnya dibanding dengan Kelurahan binaan lainnya.
 Hasil-hasil apa saja yang sudah dilahirkan di kel Harjasari?
Adanya perubahan perilaku masyarakat terutama perilaku BABS, pemahaman masyarakat akaan
pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

 Apa saja dukungan IUWASH yang sudah diterima?


Kegiatan-kegiatanterkait dengan sanitasi yang sudah didukung oleh IUSWAH antara lain :

1. Advokasi dan Sosialisasi Kegiatan Sanitasi


Sebagai upaya meningkatkan komitmen dan dukungan stakeholder, pembuat kebijakan
dan pengambil keputusan dalam kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di
Kelurahan Harjasari Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor dilakukan kegiatan :
a. Advokasi kebijakan kesehatan terhadap pembuat kebijakan dan pengambil
keputusan yang ada di wilayah.
b. Koordinasi dan kolaborasi lintas program dan lintas sektor
Kegiatan ini dilaksanakan di :tingkat Kota Bogor, tingkat Kecamatan Bogor Selatan,
tingkat Kelurahan Harjasari, .dan institusi Puskesmas Lawang Gintung.

2. Kapasitas Institusi dan Masyarakat


Kegiatan yang dilakukan dalam rangka membangun kapasitas institusi dan masyarakat
dalam pelaksanaan STBM di Kelurahan Harjasari antara lain :
a. Pelatihan fasilitator STBM, yang bertujuan untuk :
b. Pelatihan gender dalam implementasi STBM
c. Pelatihan kredit mikro
d. Pelatihan TSSM (Total Sanitation and Sanitation Marketing)

3. Implementasi STBM
Kegiatan STBM di Kelurahan Harjasari yang melalui beberapa tahap yaitu :
a. Pemicuan
b. FGD (Focus Group Discussion)
c. Intervensi

4. Tantangan terberat apa yang dihadapi Ibu Dwi dalam menjalankan tugasnya sebagai
promoter program sanitasi?

1. Hambatan dari masyarakat :


a Masyarakat masih mengharapkan bantuan atau subsidi bagi pemenuhan kebutuhan
sanitasi. Contoh persepsi ‘membuat jamban itu mahal’
b Masyarakat Kelurahan Harjasari yang heterogen (budaya, sosial) dengan tingkat
mobilitas yang tinggi mempersulit fasilitator dalam pergerakan masayarakat
2. Hambatan Geografi
a) Faktor Topografi; wilayah pegunungan dan perbukitan, menjadi kendala dalam
membuat septik tank yang murah.
b) Penataan pemukiman yang tanpa rencana menyebabkan masyarakat kesulitan untuk
membuat septik tank karena tidak ada lagi lahan. Dan bila punya septik tank sedot
tinja tidak bisa menjangkau karena gang-gang sempit
3) Hambatan dari Institusional
a) Kontuinitas dari tim fasilitator (mutasi kerja, kejenuhan)
b) Kontuinitas dari stakeholder yang ada diwilayah (mutasi pejabat daerah)
c) Lingkup kerja lintas sektor seperti dinas kebersihan

5. Hal-hal apa lagi yang diperlukan oleh Ibu Dwi agar memperlancar tugas-tugasnya sebagai
sanitarian dan promoter sanitasi?

Dalam kegiatan sanitasi hal-hal yang diperlukan antara lain dukungan yang SATU KATA SATU
TUJUAN SATU GERAK dalam sanitasi oleh lintas program maupun lintas sektor. Kegiatan sanitasi
akan berhasil jika menjadi tanggung jawab bersama.
Profil Kelurahan Harjasari:

Lokasi Geografis:

 Batas-batas kelurahan Harjasari?


 Luas Kelurahan Harjasari
 Jumlah penduduk di Kelurahan Harjasari? Jumlah penduduk laki-laki dan penduduk perempuan?
 Mata pencaharian utama penduduk di Kelurahan Harjasari?

Kelurahan Harjasari merupakan satu dari 4 kelurahan yang termasuk di dalam wilayah kerja
Puskesmas Lawang Gintung. Kelurahan Harjasari terletak di Kecamatan Bogor Selatan dengan
41 RT dan 13 RW. Dengan kondisi tanah merupakan dataran rendah yang berbukit – bukit,
seluas 169.479 Ha.

Batas wilayah Kelurahan Harjasari yaitu :

 Utara : Kelurahan Muarasari Kecamatan Bogor Selatan


 Selatan : Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor
 Barat : Kelurahan Bojong kerta dan Kelurahan Rancamaya Kecamatan Bogor Selatan
 Timur : Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor
Jumlah penduduk Kelurahan Harjasari 12965 jiwa terdiri dari 6776 laki-laki dan 6189
perempuan. Jumlah Rumah Tangga sebanyak 3033 KK.
Mata pencaharian penduduk di Harjasari :
 54, 71 % pegawai swasta
 18,07 % petani
 20,72 % pedagang dan sektor jasa
 Sisanya PNS, ABRI dan pensiunan

Persoalan Terkait Air Minum dan Sanitasi:

 Apa permasalahan utama di sector air minum dan sanitasi di Kelurahan Harjasari?
 Di RT atau RW mana saja permasalah utama ini terjadi?
 Apa permasalahan kesehatan utama yang terkait dengan rendahnya kondisi fasilitas air minum
dan sanitasi di Kelurahan Harjasari?

Permasalahan utama sanitasi di Kelurahan Harjasari adalah masih adanya masyarakaat yang
berperilaku BABS, kemudian kebiasaan membuang sampah di sungai/aliran air.
Permasalahan tersebut hampir ditemui di semua wilayah RT dan Rw di Kelurahan Harjasari.
Permasalahan tersebut terkait dengan kondisi wilayah Kelurahan Harjasari yang terdapat sungai
atau aliran air sehingga masyarakat memanfaatkannya untuk membuang tinja dan sampah.
 `

Kegiatan IUWASH dan lembaga lainnya di Kelurahan Harjasari:

 Kegiatan apa saja yang telah dilakukan atau didukung oleh IUWASH untuk mendukung
perbaikan kegiatan sector air minum dan sanitasi?

1. Advokasi dan Sosialisasi Kegiatan Sanitasi


Sebagai upaya meningkatkan komitmen dan dukungan stakeholder, pembuat kebijakan
dan pengambil keputusan dalam kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di
Kelurahan Harjasari Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor dilakukan kegiatan :
a. Advokasi kebijakan kesehatan terhadap pembuat kebijakan dan pengambil keputusan
yang ada di wilayah.
b. Koordinasi dan kolaborasi lintas program dan lintas sektor
Kegiatan ini dilaksanakan di :tingkat Kota Bogor, tingkat Kecamatan Bogor Selatan,
tingkat Kelurahan Harjasari, .dan institusi Puskesmas Lawang Gintung.

2. . Kapasitas Institusi dan Masyarakat


Kegiatan yang dilakukan dalam rangka membangun kapasitas institusi dan masyarakat
dalam pelaksanaan STBM di Kelurahan Harjasari antara lain :
a. Pelatihan fasilitator STBM
b. Pelatihan gender dalam implementasi STBM
c. Pelatihan kredit mikro
d. Pelatihan TSSM (Total Sanitation and Sanitation Marketing)
3. Pendampingan Implementasi STBM
Kegiatan STBM di Kelurahan Harjasari yang melalui beberapa tahap yaitu :
a. Pemicuan
b. FGD (Focus Group Discussion)
c. Intervensi

 Hasil-hasil apa saja yang sudah didapatkan dari adanya kegiatan/dukungan IUWASH di kel
Harjasari? Kalau bisa disajikan dengan angka, misalnya xx jamban keluarga telah terbangun, dll

Pada Tahun 2014 terjadi peningkatan akses sanitasi di Kelurahan Harjasari sebanyak 2031 (97.25
%) rumah tangga memiliki jamban pada tahun 2012 meningkat menjadi 2063 (99.33%) dari
jumlah rumah tangga. Total yang memiliki jamban tersebut yang memiliki septik tank 1540
(73.75 %) pada Tahun 2012 meningkat menjadi 1829 (88.06%) memiliki pembuangan ke septik
tank. Dan penurunan jumlah rumah tangga yang membuang kotoran ke sungai/ kali dari 396
(18.96 %) pada tahun 2012 menjadi 217 (10.45%) . Sedangkan 57 (2.75 %) dari total rumah
tangga yang tidak memiliki jamban pada Tahun 2012, terjadi perubahan perilaku, sehingga
tinggal 14 (0.68%) rumah tangga yang tidak memiliki jamban pada Tahun 2014
Untuk pembuangan sampah 32,4% dengan sistim diangkut pada Tahun 2012 menjadi 43,2 %
pada tahun 2014. Untuk pengelolaan air limbah dengan resapan terjadi peningkatan dari 32,1 %
pada tahun 2014 menjadi 42.2 %. dan 67,9 % tanpa resapan langsung dibuang ke saluran air
menurun menjadi 57.8 %.

 Apakah ada lembaga lain yang memberikan dukungan terhadap pelaksanaan program-program
watsan di Kelurahan Harjasari? Jika ada, sebutkna siapa mereka? Sanimas, SLBM, Pamsimas,
APBD, dan CSR?

Pembangunan fasilitas sanitasi di Kelurahan Harjasari didapat dari :

1) Swadaya
a) Swadaya bersifat pribadi perseorangan
- Membuat septik tank dengan dana pribadi , hingga akhir 2014 ada 104 KK.
Progres ini luar biasa bila dihitung uang yang telah dikeluarkan untuk
membangun sanitasi, jika 1 septiktang rata-rata Rp 3.000.000. Swadaya
masyarakat untuk membangun sanitasi layak sebesar Rp. 312,000,000.00
selama 2 tahun pendekatan STBM dilaksanakan di Kelurahan Harjasari.
- Mengijinkan atau menghibahkan tanahnya untuk pembuatan komunal
b) Swadaya bersifat partisipasi aktif
Swadaya ini dapat berupa materiil maupun non materiil ( tenaga, waktu,
dana tambahan, dll)
2) Subsidi/Stimulan
Stimulan dalam kegiatan STBM tidak diperuntukkan untuk skala rumah tangga
tetapi lebih kepada komunal.
a. Dana APBD untuk kegiatan stimulan komunal septik tank Berlokasi di RW 4,
10,12,13 dengan jumlah 67 KK (182 jiwa) yang dapat mengakses sarana tersebut
Selain itu kegiatan lain seperti PNPM kedepannya diarahkan untuk mendukung upaya
perbaikan sarana sanitasi di Kelurahan Harjasari.
b. Dana DAK berupa pembangunan Sanimas (sanitasi oleh masyarakat)
Pembangunan MCK dan pengolahan limbah campuran dan tinja dengan teknologi
Dewats (Decentralization Water Waste Treament System) berlokasi di RW 12
dengan luas tanah kurang lebih 100 M2 hibah dari Yayasan Al-Mukaromah, Dapat
melayani 76 KK (293 jiwa) dan diakses lebih dari 300 siswa Yayasan Al-Mukaromah.
c. Dana DAK berupa pembangunan sumur bor dan jaringan distribusi
perpipaannya untuk menyediakan sarana air bersih bagi kurang lebih 168 KK di RW
10

3) Pihak Swasta : CSR,


Corporate Social Responbility (CSR). Salah satunya adalah
a). PT Nutrifood Indonesia yang berkomitmen turut serta dalam peningkatan akses
sanitasi seperti
- Bantuan pembangunan septik tank komunal di RW 4 untuk 20 KK (80 jiwa) dan
pembangunan sarana pelayanan kesehatan lain bagi warga di Kelurahan Harjasari
- Fasilitas angkutan sampah bagi warga RW 4
- Fasilitas cuci tangan di posyandu
- Peningkatan pengetahuan siswa sekolah mengenai sanitasi melalui program
“Nutrifood Mengajar”

4). Kemitraan
Dalam pelaksanaan STBM di Kelurahan Harjasari telah dijalin kemitraan dan bekerjasama
dengan berbagai pihak baik, pemerintah, swasta dan masyarakat itu sendiri seperti PT
Nutrifood Indonesia (sektor swasta), LPM dalam hal pemberdayaan, tokoh agama maupun
tokoh masyarakat, kelompok-kelompok masyarakat seperti majelis taklim, lingkungan
sekolah,dll.

5). Sinergi dengan program lain


Koordinasi dan sinergi dengan berbagai program dari berbagai bidang di dalam
pemerintahan dalam kegiatan STBM. Karena bukan tidak mungkin lintas program lain
mempunyai program upaya peningkatan sanitasi dengan nama dan pendekatan yang
berbeda beda, sehingga kegiatan STBM yang dilakukan dapat sejalan tidak tumpah tindih.
a. Program Promosi Kesehatan di bidang pemberdayaan masyarakat melalui Kegiatan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
b. Program Usaha Kesehatan Sekolah melalui kegiatan :
1) Sosialisasi PHBS tatanan sekolah
2) Pendidikan higiene sanitasi dalam Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) di SMP
Darma Bakti dan SMA Yasbam
3) Gerakan cuci tangan di 6 SD/MI, 15 posyandu yang ada di Kelurahan Harjasari.
4) Pembinaan Dokter Kecil
5) Pembinaan sekolah adiwiyata
6) Penyuluhan dan pelatihan hygiene dan sanitasi makanan bagi pedagang
makanan di SD Harjasari 1
7) Penyuluhan pemilihan jajanan sehaat bagi siswa SD Harjasari 1.
c. Program surveilence pada kegiatan surveilence PBL.
d. Program BP dalam kegiatan klinik sanitasi.
e. Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup yaitu dalam layanan persampahan dan layanan
sedot tinja.
 Hasil-hasil apa saja yang sudah didapatkan dari adanya kegiatan/dukungan lembaga lain di kel
Harjasari? Kalau bisa disajikan dengan angka, misalnya xx jamban keluarga telah terbangun, dll

Lokasi yang akan dikunjungi tamu:

 Dimana lokasi spesifik di Kelurahan Harjasari yang akan dikunjungi tamu? Sebut nama RT dan
RW nya.
 Kegiatan watsan apa saja yang telah dilakukan di lokasi ini baik yang didukung oleh IUWASH
atau lembaga lain?
 Hasil-hasil apa saja yang sudah didapatkan dari adanya kegiatan/dukungan IUWASH dan
lembaga lain di wilayah yang dikunjungi ini? Kalau bisa disajikan dengan angka, misalnya xx
jamban keluarga telah terbangun, dll
 Siapa yang menjadi champion di wilayah ini?
 Apa peran champion dalam mendukung perbaikan watsan di wilayah ini?
 Minta testimony/pernyataan dari mitra terkait keberhasilan atau isu watsan.

Foto-foto yang diperlukan:

 Foto tentang fasilitas yang sudah dibangun di Kelurahan Harjasari beserta pemiliknya atau
championnya
 Foto kegiatan IUWASH yang pernah dilakukan di Kelurahan Harjasari
 Foto permasalahan terkait watsan yang ada di Kelurahan Harjasari
 Dll

Vous aimerez peut-être aussi