Vous êtes sur la page 1sur 17

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT, Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah PKn tentang “Keberagaman Budaya
Provinsi Sumatra Barat ”.
Makalah PKn ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah PKn tentang “Keberagaman Budaya Provinsi
Sumatra Barat ”., dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Ciwidey, Januari 2019

Penyusun

DAFTAR ISI
ii
Kata pengantar.......................................................................................................................... i
Daftar isi................................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang............................................................................................................... 1
BAB II Pembahasan
2.1 Macam Macam Budaya Sumatera Barat....................................................................... 4
2.2 Rumah Adat Sumatera Barat......................................................................................... 4
2.3 Pakaian Adat Sumatera Barat........................................................................................ 5
2.4 Tarian Sumatera Barat................................................................................................... 6
2.5 Senjata tradisional......................................................................................................... 8
2.6 Suku di Sumatera Barat................................................................................................. 8
2.7 Bahasa Daerah Sumatera Barat..................................................................................... 9
2.8 Lagu Daerah Sumatera Barat........................................................................................ 9
2.9 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat........................................................................ 10
2.10 Wisata Sumatera Barat................................................................................................ 10
2.11 Makanan Khas Sumatera Barat................................................................................... 11
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 13
3.2 Saran.............................................................................................................................. 13
Daftar Pustaka.......................................................................................................................... 14

iii
TUGAS PKn
KEBERAGAMAN PROVINSI SUMATRA
BARAT

Disusun oleh :

Revalina Kholifah Ardini


Rangga Fauji Ismail
Revian Hanafi
Ridho Rasyandi
Rima Rismayanti

VII - D

SMP NEGERI 1 CIWIDEY


2018 - 2019
i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pulau terbanyak di dunia, dimana
dari puluhan ribu pulau yang ada di Indonesia terdapat 5 pulau utama yaitu Jawa, Sumatera,
Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Dari kelima pulau ini, Sumatera merupakan salah satu yang
terbesar dan terbagi menjadi beberapa provinsi. Dan salah satunya yaitu Sumatera Barat. Sumatera
Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki ibu kota Padang.
Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Sumatera dengan
Padang sebagai ibu kotanya. Sesuai dengan namanya, wilayah provinsi ini menempati sepanjang
pesisir barat Sumatera bagian tengah dan sejumlah pulau di lepas pantainya seperti Kepulauan
Mentawai. Dari utara ke selatan, provinsi dengan wilayah seluas 42.297,30 km² ini berbatasan
dengan empat provinsi, yakni Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu.
Sumatera Barat adalah rumah bagi etnis Minangkabau, walaupun wilayah adat Minangkabau
sendiri lebih luas dari wilayah administratif Provinsi Sumatera Barat saat ini. Provinsi ini
berpenduduk sebanyak 4.846.909 jiwa dengan mayoritas beragama Islam. Provinsi ini terdiri dari
12 kabupaten dan 7 kota dengan pembagian wilayah administratif sesudah kecamatan di seluruh
kabupaten (kecuali kabupaten Kepulauan Mentawai) dinamakan sebagai nagari.
Berdasarkan historis, budaya Minangkabau berasal dari Luhak Nan Tigo, yang kemudian
menyebar ke wilayah rantau di sisi barat, timur, utara dan selatan dari Luhak Nan Tigo.[2] Saat ini
wilayah budaya Minangkabau meliputi Sumatera Barat, bagian barat Riau (Kampar, Kuantan
Singingi, Rokan Hulu), pesisir barat Sumatera Utara (Natal, Sorkam, Sibolga, dan Barus), bagian
barat Jambi (Kerinci, Bungo), bagian utara Bengkulu (Mukomuko), bagian barat daya Aceh (Aceh

1
Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Barat, Nagan Raya, dan Kabupaten Aceh Tenggara), hingga Negeri
Sembilan di Malaysia.
Budaya Minangkabau pada mulanya bercorakkan budaya animisme dan Hindu-Budha.
Kemudian sejak kedatangan para reformis Islam dari Timur Tengah pada akhir abad ke-18, adat dan
budaya Minangkabau yang tidak sesuai dengan hukum Islam dihapuskan. Para ulama yang
dipelopori oleh Haji Piobang, Haji Miskin, dan Haji Sumanik, mendesak Kaum Adat untuk
mengubah pandangan budaya Minang yang sebelumnya banyak berkiblat kepada budaya animisme
dan Hindu-Budha, untuk berkiblat kepada syariat Islam. Budaya menyabung ayam, mengadu
kerbau, berjudi, minum tuak, diharamkan dalam pesta-pesta adat masyarakat Minang.
Reformasi budaya di Minangkabau terjadi setelah Perang Padri yang berakhir pada tahun
1837. Hal ini ditandai dengan adanya perjanjian di Bukit Marapalam antara alim ulama, tokoh adat,
dan cadiak pandai (cerdik pandai). Mereka bersepakat untuk mendasarkan adat budaya Minang
pada syariat Islam. Kesepakatan tersebut tertuang dalam adagium Adat basandi syarak, syarak
basandi kitabullah. Syarak mangato adat mamakai. (Adat bersendikan kepada syariat, syariat
bersendikan kepada Al-Quran). Sejak reformasi budaya dipertengahan abad ke-19, pola pendidikan
dan pengembangan manusia di Minangkabau berlandaskan pada nilai-nilai Islam. Sehingga sejak
itu, setiap kampung atau jorong di Minangkabau memiliki masjid, selain surau yang ada di tiap-tiap
lingkungan keluarga. Pemuda Minangkabau yang beranjak dewasa, diwajibkan untuk tidur di surau.
Di surau, selain belajar mengaji, mereka juga ditempa latihan fisik berupa ilmu bela diri pencak
silat.
Cara Hidup Suku Padang
Cara hidup orang Padang berbeda sedikit dari orang daerah lain, dikarenakan orang padang
sejak kecil sudah ditanamkan prinsip hidup mandiri dan biasanya hidupnya merantau. Pada
dasarnya orang Padang menanamkan beberapa prinsip untuk hidup mandiri di daerah perantauan
agar sebagai pedoman ketika di daerah perantauan. Ini adalah beberapa prinsip dan pepatah Orang-
orang Padang dan maknanya:
1. Alam takambang jadi guru. Orang Minang percaya bahwa alam dan pengalaman adalah
guru terbaik. Meski tak menimba ilmu hingga ke perguruan tinggi, mereka tetap bisa mereguk
manisnya kesuksesan .
Pepatah ini mengajarkan pada kita bahwa ilmu tak melulu didapatkan dari bangku kuliah.
Bahwa pelajaran tentang kehidupan bisa diperoleh dari alam dan pengalaman. Tak ayal jika banyak
pengusaha yang sukses meski tidak pernah mengecap pendidikan tinggi.

2
2. Adat Basandi Syarak, syarak basandi kitabullah. Pepatah yang mengajarkan untuk
selalu jujur dan mengedepankan kualitas. Nggak heran kalau orang Minang mudah sukses dalam
berbisnis. Orang Minang dikenal sebagai muslim yang religius. Peraturan adat mereka pun berpijak
dari kitab Allah Al Quran. Karenanya orang Minang meyakini bahwa untuk mencapai kesuksesan,
seseorang tak hanya harus keras berupaya tapi juga taat menjalani perintah agama. Begitu pun
dalam hal menjalani bisnis, siapa yang menerapkan kejujuran dan menjujung tinggi kualitas, maka
akan mudah meraih kesuksesan.
3. Dima Bumi Dipijak Disinan Langik Dijunjuang. Kemampuan beradaptasi orang
Minang yang jempolan, memudahkan mereka dalam luwes bergaul di ranah rantau.
Meski masih menjalin silaturahmi yang erat dengan sesamanya, orang Minang tetap
menjalin persahabatan dengan kawan-kawan dari daerah lain. Yup, kemampuan beradaptasi orang
Minang memang jempolan. Kemana pun mereka merantau, mereka selalu berusaha untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Menghargai dan bahkan mencoba menyelami budaya
ranah rantau.
4. Baraja ka Nan Manang, Mancontoh Ka Nan Sudah, bermakna jadikan mereka yang
sukses sebagai panutan dan memetik hikmah dari setiap kegagalan
Sedari kecil, orang Minang sudah dididik untuk menjadi pribadi yang tangguh dan berani
menghadapi tantangan. Mereka juga diajari untuk tidak ciut nyali ketika mengalami kegagalan
karena selalu ada hikmah di baliknya. Maka dari itu kegagalan bukan dianggap sebagai momok,
yang seringkali menghalangi orang untuk mencoba hal-hal baru. Padahal di tanah rantau,
keberanian mencoba hal-hal baru adalah modal utama untuk bisa berhasil bertahan hidup.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Macam Macam Budaya Sumatera Barat:


 Rumah Adat Sumatera Barat.
 Pakaian Adat Sumatera Barat.
 Tarian Sumatera Barat.
 Senjata tradisional.
 Suku di Sumatera Barat.
 Bahasa Daerah Sumatera Barat.
 Lagu Daerah Sumatera Barat.
 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat.
 Makanan Khas Sumatera Barat.
 Wisata Sumatera Barat.

2.2 Rumah Adat Sumatera Barat

Rumah Gadang

Jika Anda datang ke Sumatera Barat mungkin salah satu pemandangan yang akan langsung
menyambut Anda adalah keindahan rumah adatnya. Dimana salah satu kebudayaan Sumatera Barat
ini selain menawarkan keindahan yang luar biasa namun juga memiliki keunikan tersendiri. Seperti
bentuk atap yang mencuat ke atas dengan makna menjurus kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tonjolan
pada rumah adat Rumah Gadang ini diberi nama gojong yang jumlahnya sekitar 4-7 buah per
rumah.Pada rumah Gadang Anda juga akan menjumpai 2-3 lumbung padi seperi Si Bayo-bayo yang
artinya adalah persediaan padi untuk keluarga rantau, Si Tinjau Lauik yaitu yang padinya dberikan
untuk orang tidak mampu serta Si Tangguang Litak yang padinya dikhususnya untuk pemilik
rumah.
4
- Motif flora Rumah Gadang
Motif flora ada beberapa macam, yaitu:
 Motif daun. Daun yang biasanya dijadikan motif ukiran di antaranya adalah: daun sirih,
sakek (anggrek), kacang, dan bodi.
 Motif bunga. Bunga yang biasanya dijadikan motif ukiran adalah cengkih, mentimun, lada,
kundur, dan kapeh.
 Motif buah. Buah yang biasanya dijadikan motif ukiran adalah buah manggis, keladi,
rumbia, dan rambai.
 Motif baris. Ukiran berbentuk geometri bersegitiga disebut pucuk rebung atau si tinjau
lauik. Ukiran segi empat dinamakan siku. Ukiran segi empat jajaran genjang disebut sayat
gelamai karena bentuknya seperti potongan gelamai yang disayat berbentuk jajaran genjang.

Contoh ukiran pada Rumah Gadang

2.3 Pakaian Adat Sumatera Barat


 Busana tradisional wanita Minang
– Pakaian Limpapeh Rumah Nan Gadang
– Baju Batabue (Baju Bertabur)
– Minsie
– Tingkuluak (Tengkuluk)
– Lambak atau Sarung
– Salempang
– Dukuah (Kalung)
– Galang (Gelang)
– Palaminan
 Busana tradisional pria Minang
– Pakaian Penghulu
– Destar
– Baju
– Sarawa
– Sasampiang (Sesamping)
5
– Cawek (Ikat Pinggang)
– Sandang
– Keris
– Tungkek (Tongkat)

Sebagai salah satu ciri paling menonjol dari setiap warga daerah adalah pakaian adatnya.
untuk Sumbar sendiri pakaian adat yang digunakan memiliki tutup kepala yang disebut dengan
nama Saluak. Untuk model pakaiannya sendiri memiliki lengan pendek dengan ujung yang
melebar. Kemudian selembar kain pun akan digunakan sebagai pelengkap pakaian adat Sumatera
Barat ini.
Dengan kain yang digunakan menyelempang di bahu dan sebilah keris yang terselip di
depan perut salah satu bentuk kebudayaan Sumatera Barat ini nampak begitu sempurna. Untuk pria
biasanya juga akan mengenakan celana panjang dan kain songket yang melingkar tepat di tengah
badan dan hanya sebatas lutut saja.

2.4 Tarian Sumatera Barat


1. Tari Alang Babega.
2. Indang.
3. Lilin.
4. Pasambahan Minang.
5. Piring.
6. Payung.
7. Rantak.
8. Ambek-ambek Koto Anau.
9. Randai.
10. Sabalah.
11. Barabah.
12. Gelombang.
13. Kain Paisia Selatan.
14. Indang Badindin.
15. Kiek Gadih Minang.
Tarian merupakan salah satu bentuk kesenian daerah yang tak hanya menampilkan
kreatifitas masyarakat sekitar namun juga menyampaikan makna yang tersemat dalam tarian

6
tersebut. Ya, setiap kebudayaan Sumatera Barat dalam bentuk tarian adat masing-masing memiliki
makna tersendiri. Seperti tari piring yang melambangkan suasana gotong royong di masyarakat.
Yaitu gambaran ketika siang mengerjakan pekerjaan sawah dan malam harinya bersukaria bersama.
Kemudian ada juga tari payung yang menggambarkan perlindungan seorang pria kepada
wanita. Dimana makna ini dapat disampaikan dari gerakan tari payung yaitu payung yang dipegang
oleh penari pria diarahkan untuk selalu melindungi kepala penari wanita.
a. Tari Piriang, sebuah tarian tradisional yang melambangkan suasana kegotongroyongan
rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan malam
harinya bersukaria bersama-sama.

b. Tari Payung, ditarikan oleh pasangan muda-mudi dengan payung tangan, sang pria
selalu melindungi kepala sang wanita, sebuah perlambang perlindungan lelaki terhadap
wanita.

2.5 Senjata tradisional


 Kerambit.
 Karih.
 Kalewang.
 Ruduih.

7
 Piarik.

Pada zaman dahulu, senjata merupakan satu benda yang wajib di bawa kemanapun Anda
pergi. Bagaimana tidak, dengan ancaman bahaya dimana-mana tentu Anda membutuhkan
perlindungan diri menggunakan senjata tradisional ini. Di Sumbar sendiri senjata tradisional yang
dimilii adalah Keris dan Kerambit atau Kurambiak. Umumnya, keris digunakan oleh kaum pria dan
diletakkan pada bagian depan tubuh. Sedangkan untuk Karimbit merupakan kebudayaan Provinsi
Sumatera Barat dalam bentuk senjata kecil. Dengan modelnya yang melengkung seperti kuku
harimau, senjata tradisional ini sangat ampuh untuk melumpuhkan lawan hanya dalam sekali
sambit. Dan umumnya, Karimbit ini digunakan oleh para perilat, terutama para pesilat yang sedang
melakukan pertarungan dekat dengan menggunakan jurus harimau.

2.6 Suku di Sumatera Barat


 Suku Minangkabau.
Sakai
Talang Mamak
Kerinci
Kubu
 Suku Melayu.
 Suku Mentawai.
 Suku Bonai.
Keberagaman suku adalah budaya Sumatera Barat terbesar yang tak akan ternilai harganya.
Dengan banyaknya suku yang ada di Indonesia khususnya Sumbar, beragam kebudayaan lain
tercipta dengan sendirinya. Nah beberapa nama suku yang terdapat di Sumbar antara lain adalah
Minangkabau (Jambak, Piliang, Caniago, Guci, Tanjung, Sikumbang, Pisang, Panyalai da Koto)
dan Menatawai.

Suku Minangkabau dan Suku Mentawai

8
Mayoritas penduduk Sumatera Barat merupakan suku Minangkabau. Di daerah Pasaman
selain etnis Minang, juga berdiam suku Batak dan suku Mandailing. Kedatangan mereka ke
Sumatera Barat terutama pada masa Perang Paderi. Di beberapa daerah transmigrasi, seperti di
Sitiung, Lunang Silaut, dan Padang Gelugur, terdapat pula suku Jawa. Sebagian diantaranya adalah
keturunan imigran asal Suriname yang memilih kembali ke Indonesia pada akhir tahun 1950-an.
Oleh Presiden Soekarno saat itu, diputuskan untuk menempatkan mereka di sekitar daerah Sitiung.
Hal ini juga tidak terlepas dari politik pemerintah pusat pasca PRRI.
Di Kepulauan Mentawai yang mayoritas penduduknya beretnis Mentawai, jarang dijumpai
masyarakat Minangkabau. Etnis Tionghoa hanya terdapat di kota-kota besar, seperti Padang,
Bukittinggi, dan Payakumbuh. Di Padang dan Pariaman, juga terdapat masyarakat Nias dan Tamil
dalam jumlah kecil.

2.7 Bahasa Daerah Sumatera Barat


 Bahasa Minangkabau / Baso Minang.
 Bahasa Mentawai.
 Bahasa Melayu.

Dari banyaknya suku yang terdapat di Sumatra Barat, tentu dibutuhkan suatu media untuk
menyatukan beberapa suku tersebut. salah satunya yaitu dengan menggunakan bahasa daerah.
Dimana bahasa daerah bukan sekedar kebudayaan Sumatera Barat yang digunakan sebagai sarana
komunikasi namun juga sebagai pemersatu bangsa. Nah di provinsi ini, bahasa daerah yang
digunakan antara lain adalah bahasa Minangkabau, bahasa Melayu dan lain-lain.
2.8 Lagu Daerah Sumatera Barat
1. Ayam Den Lapeh.
2. Kampuang Nan Jauh Di Mato.
3. Bareh Solok.
4. Kambanglah Bungo.
5. Kaparak Tingga.
6. Malam Bainai.
7. Rang Talu.
8. Dayuang Palinggam.
9. Anak Dara.
10. Tari Payuang.
11. Mak Inang.
9
12. Paku Gelang.
13. Cubo Ranungkan.
14. Denai Sansai.
15. Jikok Bapisah.

Sebagai pelengkap budaya Sumatera Barat, lagi daerah dari provinsi ini pun ikut turun serta.
berbagai lagu daerah asal Sumatera Barat bisa Anda dengarkan dan mainkan, seperti Kampung nan
Jauh di Mato, Dayuang Palinggam, Ayam Den Lapeh dan lain-lain. Yang perlu Anda ketahui,
beberapa lagu daerah ini bukan hanya menampilkan keindahan seninya saja namun juga memiliki
makna yang cukup dalam dan perlu diresapi.

2.9 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat


 Alat Musik Talempong.Bansi.
 Gendang Tabuik.
 Serunai.
 Pupuik Tanduak.
 Rabab.
 Tambua.
 Pupuik Batang Padi.

Untuk melengkapi keindahan lagu daerah Sumatera Barat, tentu dibutuhkan alat musik yang
akan membuatnya terdengar lebih sempurna. Nah di Sumatra Barat sendiri musik tradisional yang
digunakan antara lain adalah rabab, serunai, bansi, saluang, talempong, pupuik dan gadang tabuik.
Beberapa musik tradisional tersebut bahkan tak hanya dapat digunakan untuk mengiringi lagu
daerah namun juga beragam jenis lagi, sebab musik terdisional ini dapat dimainkan bersama dengan
jenis musik lainnya.

2.10 Wisata Sumatera Barat


 Pantai Carolina.
 Lubuak Rantiang.
 Pantai Padang.
 Pantai Pasir Jambak.
 Museum Adityawarman.
 Miniatur Makkah.
10
 Danau Singkarak

Bukan hanya menawarkan keindahan kebudayaan Sumatera Barat yang berupa SDM saja,
Anda juga bisa menyaksikan keindahan SDA Sumatera Barat yang ditawarkan lewat berbagai objek
wisatanya. Mulai dari objek wisata pegunungan hingga pantai dan kelautan bisa Anda nikmati saat
berlibur ke kota rendang ini. Untuk keindahan dan fasilitas? Tak perlu Anda tanyakan lagi, karena
Sumatera Barat selalu unggul dalam sektor keindahan alam dan fasilitas wisata.

2.11 Makanan Khas Sumatera Barat


 Rendang.
 Randang Lokan.
 Dendeng Balado.
 Dendeng Batokok.
 Gulai banak.
 Gulai kambiang.
 Gulai manih.
 Gulai pucuak ubi.
 Gulai asin padeh.
 Gulai Tunjang.
 Gulai paku.
 Gulai toco.
 Gulai itiak.
 Pangek masin.
 Pangek padeh.
 Kalio dagiang.
 Ikan baka.
 Soto padang.
 Goreng baluik.
 Goreng lauak.
 Palai Bada.
 Kalio jariang.
 Sambalado tanak.
 Sambalado matah.
 Cancang.
 Ikan balado.
Satu hal yang selalu dicari oleh para pengunjung yang datang ke Sumatra Barat yaitu
masakan khasnya. Dimana dari wilayah ini Anda bisa menjumpai berbagai masakan bercita rasa
lezat dan khas, seperti nasi kapau. Selain itu, provinsi ini juga sangat terkenal dengan nasi

11
Padangnya yang bahkan bisa Anda jumpai hampir di setiap penjuru Indonesia. Masakan padang ini
antara lain terdiri dari redang, sate padang, itiak lado mudo, dan dendeng balado.
Nasi Kapau salah satu masakan di Sumatera Barat.Dalam dunia kuliner, Sumatera Barat
terkenal dengan masakan Padang dan restoran Padang dengan citarasa yang pedas. Masakan
Padang dapat ditemui hampir di seluruh penjuru Nusantara, bahkan sampai ke luar negeri.
Beberapa contoh makanan dari Sumatera Barat yang cukup populer adalah Rendang, Sate Padang,
Dendeng Balado, Itiak Lado Mudo, Soto Padang, dan Bubur Kampiun.
Setiap kawasan di Sumatera Barat, memiliki makanan sebagai ciri khas daerah, yang biasa
dijadikan sebagai buah tangan (oleh-oleh) misalnya: Padang terkenal dengan bengkuang, Padang
Panjang terkenal dengan pergedel jaguang, Bukittinggi dengan karupuak sanjai, Payakumbuh
dengan galamai. Selain itu Sumatera Barat juga memiliki ratusan resep, seperti kipang kacang,
bareh randang, dakak-dakak, rakik maco, pinyaram, Karupuak Balado, dan termasuk juga
menghasilkan Kopi Luwak.

12
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah diatas adalah bahwa kebudayaan Sumatra Barat Sangat beragam.
Mulai dari Pakaian Tradisionalnya, musik tradisionalnya, keseniannya, dan masih banyak lagi
keberagaman budaya Sumatra Barat itu sendiri. Selain itu Prinsip-prinsip orang Sumatra Barat
dalam menjalankan kehidupannya juga bagus untuk kita tiru sehari-hari agar suatu saat kita sebagai
penerus bangsa harus hidup mandiri dan harus berjiwa teguh dalam pendirian kita masing-masing
agar supaya kita tidak jatuh atau terjerumus kedalam kehidupan yang tidak baik

3.2. Saran
Kebudayaan Sumatra Barat adalah salah satu dari banyaknya kebudayaan yang ada di
Indonesia. Alangkah baiknya dengan adanya makalah tentang kebudayaan padang masyarakat bisa
lebih mengenal jauh tentang kebudayaan Sumatra Barat itu seperti apa dan juga berguna untuk
dunia pendidikan.

13
DAFTAR PUSTAKA
fitriaviana22.blogspot.com/2015/01/tugas-2-makalah-kebudayaan-
suku.htmlhttps://dtechnoindo.blogspot.com/2017/.../kebudayaan-sumatera-barat-rumah-
adat.hwww.academia.edu/29323309/Makalah-minangkabau

https://portalbudaya.wordpress.com/2016/.../keaneka-ragaman-budaya-sumatera-barat...

https://wisatasumatera.com/danau-singkarak-sumatera-barat/

https://wisatasumatera.com/tempat-wisata-sumatera-barat-terbaru

14

Vous aimerez peut-être aussi