Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PRAKTIKUM BIOKIMIA
ACARA I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengenalan alat dan bahan praktikum merupakan hal yang paling utama dalam praktikum,
karena disaat kita mempelajari alat-alat dan bahan yang ada di laboratorium dengan sendirinya pula
kita akan dapat mengetahui cara kerja dan penggunaan serta bahaya yang dapat ditimbulkan oleh atau
dari alat-alat dan bahan tersebut (Rohman, 2010). Oleh karena itu sangatlah penting mengenali dan
mempelajari alat dan bahan praktikum di laboratorium agar tidak terjadi kecelakaan ataupun kesalahan
dalam penggunaan alat dan bahan tersebut, sehingggapraktikum dapat berjalan dengan baik dan
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui tentang alat dan bahan praktikum
sehingga kecelakaan dalam praktikum dapat ditanggulangi dan mempermudah kita dalam
TINJAUAN PUSTAKA
Laboratorium merupakan wadah atau tempat belajar mengajar melalui media praktikum yang
dapat menghasilkan pengalaman belajar dimana mahasiswa berinteraksi dengan berbagai alat dan
bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan membuktikan
Peranan laboratorium dalam mempelajari ilmu kimia yaitu untuk memberikan kelengkapan bagi
pelajaraan teori yang telah di terima sehingga antara teori dan praktek bukan merupakan dua hal yang
terpisah, melainkan dua hal yang merupakan suatu kesatuan. Keduanya saling mengkaji dan saling
mencari dasar. Memberikan ketrampilan kerja ilmiah bagi praktikan dan juga memupuk keberanian
untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah sesuatu objek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
Sebagai alat untuk menambah ketrampilan dalam mempergunakan alat media yang tersedia untuk
menentukan kebenaran. memumpuk rasa ingin tahu sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon
ilmuwan. Dan membina rasa percaya diri sebagai keterampilan yang di peroleh penemuan yang di
Pentingnya mengenal alat-alat dan bahan kimia di laboratorium dan cara penggunaanya, Selain
mengenal alat-alat laboratorium kita juga harus mengenal fungsi alat-alat tersebut. Kebanyakan para
praktikan belum mengetahui benar apa fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium, walaupun mereka
telah mengenal bentuk dan nama-nama alat tersebut. Dengan kita telah menenal nama, bentuk dan
fungsi alat yang akan kita gunakan maka kita akan lebih mudah dalam melakukan praktikum. Dalam
penggunaan alat dan dalam membaca skala, jika terjadi kesalahan maka akan mempengaruhi
keberhasilan yang akan kita lakukan dalam praktikum kita. Selain itu juga dapat berpengaruh terhadap
keselamatan praktikan. Dalam prakteknya, seseorang yang mempelajari atau menekuni bidang kimia
akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya
dan merugikan kehidupan manusia terutama bagi orang tersebut. Setidaknya ada tantangan bagi para
ahli kimia untuk mempelajari hal-hal yang berbahaya itu. Selain bahan kimia, penggunaan peralatan
juga penting dalam melakukan praktek di laboratorium kimia. Kesalahan penggunaan alat dan bahan
merupakan salah satu penyebab terjadinya hal-hal yang kurang menguntungkan atau berbahaya bagi
Peralatan yang biasa di laboratorium kimia antara lain yaitu gelas kimia (beaker),labu
erlenmeyer, gelas ukur, pipet, buret, tabung reaksi, kaca arloji, mortar dan pestle, spatula, batang
pengaduk, kawat kasa, kaki tiga, burner/pembakar spiritus, dan alat-alat pendukung lainnya sepeti labu
ukur, labu bundar, corong buchner, erlenmeyer buchner, cawan petri, botol semprot, klem manice,
Sifat-sifat bahan kimia dalam laboratrium, dapat dibagi menjadi beberapa macam antara lain
yaitu bahan kimia beracun (Toxic) Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap
kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan,
lewat pernafasan atau kontak lewat kulit. Bahan kimia korosit (Corrosive) Adalah bahan kimia yang
karena reaksi kimia dapat mengakibatkan kerusakan apabila kontak dengan jaringan tubuh atau bahan
lain. Bahan kimia mudah terbakar (Flammable) Adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan
oksigen dan dapat menimbulkan kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat dapat juga
menimbulkan ledakan. Bahan kimia peledak (Explosive) ah suatu zat padat atau cair atau campuran
keduanya yang karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang
besar serta suhu yang tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan disekelilingnya.Bahan kimia reaktif
terhadap air (Water Sensitive Substances) Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan air
dengan mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar. Bahan kimia oksidator (Oxidation) Adalah
suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar, tetapi dapat menghasilkan oksigen yang dapat
menyebabkan kebakaran bahan-bahan lainnya. Gas bertekanan (Compressed gases) Adalah gas yang
disimpan dibawah tekanan, baik gas yang ditekan maupun gas cair atau gas yang dilarutkan dalam
pelarut dibawah tekanan. Bahan kimia radioaktif (Radioactive substances) Adalah bahan kimia yang
mempunyai kemampuan memancarkan sinar radioaktif dengan aktivitas jenis lebih besar dari 0,002
microcurie/gram. Dan bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances) Adalah bahan
kimia yang amat mudah bereaksi dengan asam menghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Adapun praktikum biokimia ini dilaksanakan pada hari selasa, 14 Oktober 2014 di Laboratorium
Kimia dan Biokimia Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram.
a. Alat-Alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum biokimia ini adalah Corong, Gelas Ukur,
Pipet Volumetri, Tabung reaksi, Penjepit Tabung Reaksi, Plat Tetes, Statif dan Klem Buret, Kawat
Kasa, Labu Erlenmeyer, Tabung Sentrifugal, Kaki Tiga, Rak Tabung, Reaksi, Kaca Arloji, Tang Krus,
Cawan uap.
b. Bahan-Bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum biokimia ini adalah NaOH, NaCl, H 2SO4,
PEMBAHASAAN
Gelas Ukur
3. Pipet ini Mengambil Berdasarkan
menggunakan alat larutan pemindahan
bantu filler. Filler dengan larutan
dipencet untuk volume dengan
memasukkan tertentu. volume
larutan ke pipet. tertentu.
Pipet Volumetri
Jepit tabung reaksi Mereaksikan Alat ini
pada bagian dekat atau digunakan
4. mulut tabung. menyimpan untuk
Letakkan di atas zat. Serta mereaksikan
bunchen atau api untuk suatu larutan
spirtus. pemanasan dalam jumlah
larutan. sedikit.
Tabung reaksi
5. Jepit tabung reaksi Untuk Digunakan
pada bagian dekat menjepit untuk
mulut tabung pada tabung menjepit
saat sedang reaksi. tabung
melakukkan reaksi.
Penjepit Tabung pemanasan atau
Reaksi pembakaran.
6. Bahan yang di uji Untuk Tempat
di teteskan ke menyimpan penyimpan
dalam plat tetes. sampel. sampel dalam
skala yang
kecil.
Plat Tetes
7. Letakan buret Statif Statif sebagai
pada penjepit digunakan penyangga
buret(klem buret) sebagi buret
yang sudah penyanggah sedangkan
terpasang pada buret, Klem klemseperti
statif buret untuk penjepit,
menjepit sehingga
buret digunakan
Statif dan Klem untuk
Buret menahan
buret agar
tidak jatuh.
8. Taruh wadah di Meratakan Sebagai alas
atas kawat kasa panas. dalam
untuk melakukan penyebaran
pemanasan panas yang
larutan. berasal dari
suatu
pembakar.
Kawat Kasa
9. Masukkan larutan Menitrasi Alat ini
ke dalam labu larutan. digunakan
erlenmeyer yang untuk
berisi larutan yang menitrasi
akan ditritrasi, suatu larutan.
kemudian lihat
perubahan yang
Labu terjadi.
Erlenmeyer
Tabung
Sentrifugal
11. Taruh wadah Sebagai Digunakan
seperti labu penyangga untuk
erlenmeyer di atas kawat kasa penyangga
kawat kasa. Lalu dalam proses kawat kasa
panas kan dengan pemanasan karena
menggunakan atau memiliki tiga
bunchen atau api pembakaran kaki yang
spirtus. larutan. dapat
digunakan
sebagai
penahan.
Kaki Tiga
12. Simpan beberapa Menyimpan Alat ini
tabung reaksi yang tabung reaksi. digunakan
telah diisi larutan sebagai
an yang telah di wadah tabung
campur. reaksi karena
memiliki
rongga-
rongga yang
bisa
digunakan
untuk
menyimpan
Rak Tabung tabung-
Reaksi tabung reaksi.
Kaca Arloji
14. Tekan ke dua Untuk Digunakan
ujung tang krus mengangkat untuk
jepit alat yang alat yang menjepit alat-
sedang di sedang di alat panas
panaskan. panaskan. seperti
cawan.
Tang Krus
15. Letakkan air laut Tempat untuk Terbuat dari
dalam cawan lalu menguapkan porselen yang
panaskan. larutan. tahan panas,
Nanti akan terjadi jadi biasa
kristal-kristal yang digunakan
terdapat pada untuk
Cawan uap
cawan. penguapan
larutan
karena bias
dipanaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Day, R. A. Jr., 2009. Kimia Analisis Kuantitatif,Edisi Revisi,Terjemahan Soendoro, dkk. Erlangga. Jakarta.
Febrybiology, 2010. Teknik Pengenalan, Persiapan, dan Penggunaan Alat Laboratorium
Rohman, T., 2010. Penanganan Bahan Kimia Dengan Alat Gelas Kimia Serta Penanganan Korban Akibat Kontak
Harjadi, W., 2009. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Gramedia. Jakarta.
Alat Fungsi
Erlenmeyer
Labu destilasi
Tempat untuk menyimpan dan membuat
larutan. Beaker glass memiliki takaran namun
jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk
mengukur volume suatu zat ciar.
Gelas Beaker
Corong gelas
Corong bucher
Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan
tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut
volume suatu larutan.
buret
Corong pisah
Gelas ukur
kondensor
Pipet ukur
Pipet tetes
Pengaduk
Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
Tabung reaksi
Kawat nikrom
desikator
Indikator universal
Gelas arloji
Untuk memegang peralatan gelas yang masih
dalam kondisi panas.
Hot hands
Kertas saring
Kaki tiga
Kawat kasa
Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan
pada saat melakukan percobaan yang
membutuhkan banyak tabung reaksi. Numun
dalam mereaksikan zat yang menggunakan
tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak
tabung reaksi demi keamanan diri sendiri
maupun orang lain.
penjepit
Krusibel
Evaporating dish
Ring
Untuk menahan wadah, misalnya krus pada
saat pemanasan ataau corong pada waktu
penyaringan.
Clay triangle
Kacamata pengaman
Pemanas spiritus
Hot plate
Oven
Tanur
inkubator
Untuk menghancurkan (tidak ada di LAB)
Granat
Laboratorium merupakan ruangan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan
aktifitas yang berkaitan dengan fungsi-fungsi pendidikan dan penelitian. Di laboratorium
terdapat berbagai macam alat dan bahan yang dapat mendukung kegiatan di dalamnya. Tujuan
praktikum ini agar kita mampu mengenali bahan dan peralatan yang digunakan sehingga
diperoleh data yang cukup valid untuk dianalisa. Alat dan bahan yang digunakan ketika
praktikum sangat penting untuk terlebih dahulu dipahami sehingga kita dapat menggunakannya
dan mengetahui fungsinya dengan baik. Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari Selasa, 20
Oktober 2015 di Laboratorium FHA, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Salah satu alat laboratorium yaitu Hot
Plate yang berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan. Prinsip kerjanya adalah
peningkatan homogenisasi suatu larutan dengan suhu dan stirrer (magnet pengaduk yang
mengaduk pada Hot Plate). Setiap alat yang berada di laboratorium memiliki Deskripsi, Fungsi,
Prinsip Kerja serta Prosedur Kerja dan Standar Operasionalnya masing-masing. Untuk
menggunakan peralatan ini diharuskan melalui prosedur yang biasa digunakan agar peralatan
dapat digunakan dengan baik dan benar.
Kata Kunci : Laboratorium, HotPlate
ABSTRACT
Laboratory is a room designed according to the need to undertake activities related to the
functions of education and research. In the laboratory there are a variety of tools and materials
that can support the activities in it. This practical purposes so that we are able to recognize
the materials and equipment used in order to obtain enough valid data to be analyzed. Tools
and materials used when the lab is very important to first understand that we can use it and
determine its function well. Practicum was held on Tuesday, October 20, 2015 in FHA
Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, University of Padjadjaran, Jatinangor,
Sumedang, West Java. One tool that is Hot Plate laboratory that serves to homogenize the
solution. The principle works is an increase in the homogenization solution with the
temperature and stirrer (magnetic stirrer stirring at Hot Plate). Each tool in the laboratory
has a description, function, Principle of Work and Work and Standard Operational Procedures
respectively. To use this equipment required to undergo a procedure that is used so that the
equipment can be used properly.
Key World : Laboratory, HotPlate
PENDAHULUAN
Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang peranan berbagai molekul dalam
reaksi kimia dan proses yang berlangsung dalam makhluk hidup. Biokimia adalah salah satu
ilmu yang memerlukan praktek agar memahami lebih jelas proses reaksi kimia dan proses
lainnya yang berlangsung dalam makhluk hidup. Pengenalan alat-alat laboratorium penting
dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Pentingnya
dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar mengetahui cara-cara penggunaan
alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat
diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting agar saat melakukan penelitian, data yang
diperoleh akan benar pula. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian
seseorang. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika
penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur (Plummer 1987).
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip
kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat
dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri
dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer dan spektrofotometer, dll. Alat-alat
pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti
thermograph, barograph (Sari 2012: 124).
Sterilisasi peralatan yang terbuat dari gelas seperti erlenmeyer, test tube, petri disk
disterilkan dengan autoclave. Sebelum digunakan peralatan dicuci dan disikat dengan detergen
kemudian dibilas air tawar, tunggu kering, setelah itu ditutup rapat dengan alumunium foil dan
plastik, sedangkan tabung reaksi dan pipet ditutup kapas, dibungkus alumunium foil dan
plastik (Sari 2012: 124).
METODOLOGI
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium FHA, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Padjadjaran. Waktu praktikum dilakukan pada hari Selasa, 20 Oktober
2015 pukul 12.30 WIB.
Adapun alat yang diperkenalkan dalam praktikum Biokimia ini adalah
Spektrofotometer, yang bertujuan mengukur absorbansi larutan. Alat kedua adalah Inkubator,
yang bertujuan untuk menjaga suhu agar tetap stabil. Alat ketiga adalah Hot Plate, hot plate ini
digunakan untuk membantu pengadukan atau menghomogenkan suatu zat dengan perlakuan
panas. Alat keempat adalah Lemari Pendingin digunakan untuk menjaga media uji coba agar
tidak rusak. Adapun alat yang dijelaskan oleh salah satu praktikan yaitu Weighing Scoop yang
berfungsi untuk menimbang dalam kuantitas berat yang sangat kecil.
Inkubator
Inkubator merupakan alat untuk menjaga suhu ruagan agar suhu tetap konstan/stabil.
Fungsinya untuk menumbuhkan kultur sel/jarinagn pada suhu tertentu. Alat ini dilengkapi
dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus
B5042 misalnya adalah 10 – 70o C.
Prinsip kerjanya yaitu mengubah energi listrik menjadi energy panas. Kawat nikelin
akan menghambat aliran elektron yang mengalir sehingga mengakibatkan peningkatan suhu
kawat (Taiyeb M. 2006).
Prosedur Kerja dan Standar Operasional dari inkubator adalah memilih mode operasi
“normal operation” dengan menekan tombol SET selama 3 detik, mode operasi yang aktif akan
menyala. Pilih mode operasi mode 1 dengan memutar tombol push/turn sambil menekan
tombol SET. Setelah tombol SET dilepas, layar control akan menunjukkan mode operasi tipe
1. Selanjutnya mengatur set point temperature dengan menekan tombol SET dan putar tombol
push/turn untuk memilih set point temperature yang diinginkan. Pengontrol akan memulai
memanaskan oven, ditunjukkan dengan symbol heater berwarna orange. Selanjutnya mengatur
kecepatan kipas dengan memutar tombol push/turn searah jarum jam sampai symbol kipas
menyala pada display. Sambil menekan tombol push/turn untuk mengatur kecepatan kipas
sampai dengan 50%. Kemudian putar tombol push/turn searah jarum jam sampai monitor
temperature menyala pada display. Tekan tombol SET dan putar tombol push/turn untuk
mengatur temperature monitor.
Weighing Scoops
Alat ini terbuat dari kaca borosilikat dan memiliki permukaan dasar yang datar sehingga
dapat ditempatkan pada keseimbangan dan ditimbang. Fungsinya untuk menimbang bubuk
dalam jumlah yang sangat kecil.
Prinsipnya yaitu menimbang kuantitas berat dengan volume atau jumlah yang sangat
kecil. Prosedur Kerja dan Standar Operasionalnya yaitu pastikan bahwa weighing scoops sudah
menyala. Pastikan skala yang ada pada display menunjukkan angka nol. Letakkan benda yang
akan diukur massanya pada bagian depan weighing scoops. Kemudian baca skala yang tertera
pada display.
Labu Erlenmeyer
Labu Erlenmeyer adalah alat laboratorium yang terbuat dari jenis gelas borosilikat, labu
erlenmeyer ada yang dilengkapi dengan tutup dan tanpa tutup. Tutup labu dan mulut labu
erlenmeyer terbuat dari kaca asah. Labu erlenmeyer mempunyai kapasitas ukuran volume dari
0 – 200 mL. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya
hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan
pipet. Dalam sistem pengenceran, untuk zat yang tidak berwarna, penambahan aquadest sampai
menunjukkan garis meniskus berada di leher labu. Untuk zat yang berwarna, penambahan
aquades hingga dasar meniskus yang menyentuh leher labu (meniskus berada di atas garis
leher).
Prinsip kerja dari labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk pencampuran
reaksi dengan pengocokkan kuat sedangkan labu erlenmeyer tanpa tutup asah biasanya
digunakan untuk mencampurkan reaksi dengan kecepatan lemah.
Prosedur Kerja dan Standar Operasional, yaitu masukkan larutan yang akan di uji
kedalam labu Erlenmeyer. Kemudian goyangkan labu erlenmeyer untuk menghasilkan reaksi
yang diinginkan.
Pipet Tetes
Pipet Tetes, mempunyai bentuk pendek atau panjang dan dilengkapi dengan karet
penghisapnya. Fungsinya memindahkan larutan dari satu wadah ke wadah lainnya dengan
skala kecil kemudian meneteskannya pada bahan lain.
Prinsip kerjanya yaitu memipet cairan secara kurang teliti dengan memasukkan larutan
dari tempat satu ke tempat lain. Mengambil larutan dengan menekan thumb knob sampai
hambatan pertama, kemudian melepaskan/meneteskan dengan melepas thumb knob.
Prosedur Kerja dan Standar Operasional, dari alat ini yang pertama adalah denagn
menekan karet penghisapnya lalu masukkan ke dalam cairan yang akan diambil. Lepaskan
tekanan pada karet penghisap agar cairan masuk ke dalam pipet. Tekan karet penghisap untuk
mengeluarkan cairan.
Gambar.7 Pipet tetes (Dokumentasi Pribadi 2015)
Labu Ukur
Berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup, ukurannya mulai dari 1mL – 2 L.
Fungsinya untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.
Prinsip kerjanya, labu ukur memiliki ketelitian tinggi sehingga sering digunakan untuk
mengukur larutan secara teliti
Prosedur Kerja dan Standar Operasional, dengan mengisikan larutan yang akan
diencerkan atau padatan yang akan dilarutkan. Tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut
sampai setengah labu terisi, kocok kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu,
pegang tutupnya dengan jari, kocok dengan cara membolak-balikkan labu sampai larutan
homogen.
Water Bath
Water bath merupakan sebuah peralatan yang diisi air sebagai alat pemanas dan
suhunya diatur dengan thermostat. Peralatan ini dapat mempertahankan/menciptakan suhu
konstan pada kondisi tertentu. Fungsinya untuk menciptakan suhu panas yang konstan dan
menguapkan zat/larutan dengan suhu tidak terlalu tinggi
Prinsip kerjanya yaitu pada saat saklar diposisi ‘ON’ maka arus listrik dari sumber akan
memberi suplay listrik ke heater. Heater yang diberi arus listrik memberikan panas pada alat,
suhu semakin tinggi dan berhenti naik sampai suhu yang diinginkan.
Prosedur Kerja dan Standar Operasionalnya, pertama dengan menghubungkan
instrument dengan sumber arus melalui stabilizer. Tekan tombol power dari OFF ke ON. Isi
air kira-kira 90% dari total volume water bath. Kemudian atur suhu sesuai dengan kebutuhan.
Setelah selesai tekan tombol ON ke OFF. Buang air setelah digunakan. Kemudian tutup alat
dengan plastik pengaman.
Gambar.9 Water Bath (Dokumentasi Pribadi 2015)
KESIMPULAN
Kesimpulan Praktikum mengenai Pengenalan Bahan dan Peralatan Praktikun ini yaitu
merupakan dasar untuk pelaksanaan praktikum Biokimia Perairan selanjutnya, karena
praktikum ini merupakan praktikum dasar, sehingga pada saat praktikum selanjutnya,
praktikan dapat menggunakan peralatan dengan prosedur yang telah dipelajari sebelumnya
dipraktikum Pengenalan Bahan dan Peralatan Praktikum ini.
Pada setiap alat yang digunakan dalam praktikum ini memiliki deskripsi, fungsi, prinsip
kerja serta Prosedur Kerja dan Standar Operasionalnya masing-masing, sehingga diperlukan
pengenalan terhadap alat-alat yang akan digunakan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan
dan kecelakaan dalam pelaksanaan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A. Jr and, A. L. Underwood. 1998. “Analisis Kimia Kualitatif”. Edisi Revisi
Terjemahan. R.Soendoro dkk. Erlangga: Jakarta.
Herliani, Anan. 2008. Spektrofotometri. Pengendalian Mutu Agroindustri-Program D4 PJJ.
Rochima, Emma dkk. 2013. Modul Praktikum Biokimia.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Padjadjaran. Jatinangor : Tidak diterbitkan.
Sari, Indah Permata. 2012. Pola Pertumbuhan Nannochloropsis Oculata Pada Kultur Skala
Laboratorium, Intermediet, Dan Massal. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 4 No. 2, :
123-127.
Taiyeb, M. 2006. Pengenalan Alat Laboratorium. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA. 2012. Instruksi Kerja Alat. Malang. 8 hlm.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA. 2012. Penggunaan Water Bath. Malang. 1 hlm.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA. 2012. Instruksi Kerja Alat Pemakaian Lemari Pendingin.
Malang. 3 hlm.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA. 2012. Instruksi Kerja Penggunaan Inkubator Memmert
INE500. Malang. 5 hlm
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, perabot, yang
dipakai untuk mencapai maksud ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, hal : 30 ).
Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan. Kebersihan dari alat
dapat mengganggu hasil pratikum. Apabila alat yang digunakan tersebut tidak bersih, maka
akan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan. Contohnya jika pada alat – alat tersebut masih
tersisa zat – zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan
sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam pratikum ( Anonim, 2012 )
Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak
akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti. Oleh
karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh
praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila
terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan
alat – alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan
kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian
disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar. (Anonim, 2012).
1.2 TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa mengetahui nama dan fungsi ala- alat laboratorium
2. Mahasiswa mengetahui jenis,sifat dan fungsi zat kimia
3. Mahasiswa mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alat-alat laboratorium merupakan alat yang kita butuhkan dalam proses penelitian atau
pun proses praktikum. Dalam praktikum pengenalan alat-alatlaboratorium dan alat-alat
sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat
tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari mikroba yang tidak
diinginkan (Anonim.2013).
Pada umumnya kegiatan praktek laboratium diarahkan pada upaya supaya mahasiswa
dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum atau prinsip ilmiah yang
sudah dijelaskan oleh dosen,asisten dosen atau buku teks. Ada juga percobaan yang dirancang
oleh dosen atau asisten dosen adalah mahasiswa disuruh melakukan percobaan dengan
prosedur yang sudah terstruktur yang membawa mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang
tidak diketahui sebelumnyadari data empiris yang mereka kumpulkan hasil dari percobaan
tersebut. Namun terdapat berbagai kelemahan dasar dari cara seperti ini, secara logis prinsip
ilmiah dan hukum alam tidak dapat dibuktikan secara langsung; prinsip ilmiah dan hukum alam
juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah percobaan yang terbatas yang dilakukan oleh
mahasiswa. Keterbatasan alat yang digunakan, keterampilan yang dipunyai, waktu yang
singkat dan kompleksitas generalisasi, merupakan keterbatasan percobaan mahasiswa yang
menunjukkan hal yang hebat kalau mahasiswa bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting
dari sekumpulan data mentah hasil percobaan.maka bimbingan dari dosen dan asisten dosen
sangat dibutuhkan dalam proses penelitian.Banyak sekali alat-alat praktikum yang harus kita
kenal dan kita ketahui agardalam proses penelitian dan praktikum berjalan lancar tanpa ada
masalah.pengenalan alat ini juga akan menambah wawasan dan pengetahuan bagaimana cara
kerja alat tersebut beserta fungsinya. tentu dari sini kita bisa belajar bagaimana penggunaannya
agar dalam penelitian kita nanti mendapatkan hasilyang akurat dan dapat dipercaya.hasil
penelitan tergantung dari proses penelitian,jika penelitian baik dan penggunaan alatnya benar
tentu hasil pengamatan kita baik pula.alat-alat laboratorium juga tidak bisa digunakan jika tidak
sesuai dengan fungsinya maka dari itu kita harus teliti dan mebutuhkan pengetahuan
Bagaimana mengunakan alat tersebut agar tidak terjadi salah penggunaan dan
pemakainnya.Alat-alat laboratorium juga banyak yang berbahaya seperti alat yang harus seteril
maka sebelum menggunakan alat tersebut kita harus mensterilkan tangan kita.jika tidak hal itu
bisa mengganggu proses suatu penelitian dan tentunya akan berdampak pada hasil penelitian
tersebut.perhatian terhadap penggunaan alat laboratorium harus diperhatikan guna keselamatan
dan keberhasilan kerja atau penelitian. Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan
alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-
masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahandari mikrobia
yang tidak diinginkan (Anonim,2013).
Jadi Alat-alat sterilisasi adalah alat yang digunakan untuk membebaskan suatu bahan
atau alat lain dari mikroba yang tidak diinginkan.Pada umumnya kegiatan praktek laboratium
diarahkan padaupaya supaya mahasiswa dituntut untuk menguji, memverifikasi atau
membuktikan hukum atau prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen,asisten dosen atau
buku teks.Ada juga percobaan yang dirancang oleh dosen atau asisten dosen adalah mahasiswa
disuruh melakukan percobaan dengan prosedur yang sudah terstruktur yang membawa
mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak diketahui sebelumnya dari data empiris yang
mereka kumpulkan hasil dari percobaan tersebut. Namun terdapat berbagai kelemahan dasar
dari cara seperti ini, secara logis prinsip ilmiah dan hukum alam tidak dapat dibuktikan secara
langsung; prinsip ilmiah dan hukum alam juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah
percobaan yangterbatas yang dilakukan oleh mahasiswa. Keterbatasan alat yang
digunakan,keterampilan yang dipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas
generalisasi,merupakan keterbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukkan hal yang hebat
kalau mahasiswa bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting dari sekumpulan data mentah
hasil percobaan.Maka bimbingan dari dosen dan asisten dosen sangat dibutuhkan dalam proses
penelitian (Anonim,2013).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan bahan
1) Gelas piala
2) Erlenmeyer
3) Labu ukur
4) Petridish
5) Gelas ukur
6) Kaca arloji
7) Tabung reaksi
8) Cawan penguap
9) Mortal
10) Krush
11) Pipet tetes
12) Pipet volum
13) Pipet gondok
14) Batang pengaduk
15) Sudip
16) Corong pisah
17) Desikator
18) Buret
19) Corong
20) Rak tabung raeksi
21) Penjepit tabung reaksi
22) Statif dan klem
23) Sikat tabung reaksi
24) Segitiga
25) Bola hisap
26) Lampu spiritus
27) Bunsen
28) Kaki tiga
29) Botol semprot
30) Kawat kasa
31) Klem utilitas
32) Oven
33) Tanur
34) Hot plate
35) Timbangan analitis
3.2.11 Spatula
Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian letakkan di
tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji.
3.2.12 Batang pengaduk
Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu amati.
3.2.13 Kawat Kasa
Letakkan kawat kasa di atas Bunsen dengan disangga kaki tiga. Lalu diletakkan alat
gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan.
3.2.14 Kaki Tiga
Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan kawat kasa.
3.2.15 Labu Ukur
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan
kain lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat dengan
bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas atas. Lalu dimasukkan
aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan dengan batas bawah. Tutup lalu homogenkan.
3.2.16 Termometer
Cara menggunakannya yaitu termometer dimasukkan ke dalam suatu larutan lalu
perhatikan suhu larutan atau perubahan suhu yang terjadi.
3.2.17 Rak Tabung Reaksi
Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang – lubang yang
ada dalam rak tabung reaksi.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
No Nama Fungsi
1 Gelas piala Tempat menyimpan larutan
Tempat untuk memanaskan larutan kimia,untuk
menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan
2 Erlenmeyer Tempat mereaksikan zat dan atau mencampur zat
Digunakan sebagai tempat zat yang akan di titrasi
3 Labu ukur Tempat membuat larutan dan mengencerkan larutan
4 Petridish Tempat untuk membiakkan mikroba
5 Gelas ukur Untuk mengukur volume larutan
6 Kaca arloji Sebagai wadah untuk menimbang
7 Tabung reaksi Untuk mereaksikan dua atau lebih zat dalam skala kecil
8 Cawan penguap Untuk mengeringkan suatu bahan dalam ovenda desikator
9 Mortal Untuk menghaluskan zat yang masih bersifat padat atau
kristal
10 Krush Terbuat dari porselein,bersifat inert.
Digunakan untuk memanaskan logam logam,misalnya
kandungan abu suatun logam dan bahan lain
11 Pipet tetes Untuk meneteskan atau mengambil larutan dalam jumlah
kecil
12 Pipet volum Untuk mengukur volume larutan
13 Pipet gondok Untuk mengambil larutan pada volume tertentu
14 Batang pengaduk Untuk mengaduk atau mengocok suatu bahan yang
direaksikan
15 Sudip Untuk mengambil bahan kimia dalam bentuk
padatan,misalnya dalam bentuk kristal
16 Corong pisah Untuk memisah kan dua larutan yang tidak bercampur
karena adanya perbedaan massa jenis,biasanya digunakan
pada proses ekstraksi
17 Desikator Untuk menyimpan bahan bahan yang harus bebas dari air
dean mengeringkan zat zat dalam laboratorium,desikator
ada 2 jenis yakni desikator biasa bdan desikator vakum
18 Buret Digunakan untuk titrasi .dan pada kadar tertentu dapat juga
digunakanuntuk mengukur volume suatu larutan
19 Corong Untuk memasukkan atau memindahkan larutan dari suatu
tempat ketempat lain dan juga digunakan untuk proses
penyaringan setelah diberi kertas saring pada bagian atas
20 Rak tabung reaksi Untuk menempatkan tabung reaksi
21 Penjepit tabung reaksi Menjepit tabung reaksi
22 Statif dan klem Menjepit soklet pada proses ekstraksi
Menjepit buret pada proses titrasi
Menjepit kondensor pada proses destilasi
BAB V
PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
1. Gelas kimia
Gelas tinggi berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat dari kaca
borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan
media pemanasan cairan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu
dikeringkan dengan lap. Simpan larutan didalamnya.
2. Erlenmeyer
Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang
dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan cara menggunakannya yaitu
dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu
dititrasi, kemudian digoyangkan memutar labu erlenmeyernya larutan, menampung filtrate
hasil penyaringan, dan menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi. 3. Labu
ukur
Labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena
panas karena dapat memuai berfungsi untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan
mengencerkan larutan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan
dengan kain lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat
dengan bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas atas. Lalu
dimasukkan aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan dengan batas bawah. Tutup lalu
homogenkan.
4.Petridish
Tempat untuk membiakkan mikroba
5.Gelas ukur
Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau
plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.
6. Kaca arloji
Terbuat dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai penutup
gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk
mengeringkan padatan dalam desikator. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih
dahulu dengan tissue atau lap, kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan
sebagai tutup gelas kimia, atau letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji
tersebut.
7. Tabung reaksi
Berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca borosilikat tahan
panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk melakukan reaksi
kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu
dikalibrasi dengan aqua dm setelah itu lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang
akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
8. Cawan
Terbuat dari porselen, berfungsi untuk mrnguapkan larutan.masukkan bahan atau
larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah itu panaskan atau uapkan ke dalam oven
9. Mortar dan Pastle
Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk menghancurkan dan
mencampurkan padatan. Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan
ke dalam lumpang (Mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu (Pastle).
10.Krush
Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan logam-logam.
11.Pipet tetes
Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil
12. Pipet volum
Untuk mengukur volume larutan
19. Corong
Digunakan untuk memasukan atau memidahkan larutan penyaringan setelah
diberikertas saring
6.1 Kesimpulan
1. Setelah melakukan praktikum praktikan dapat mengetahui nama-nama dan fungsi alat-
alat laboratorium.
2. Setiap jenis zat kimia memiliki sifat-sifat yang berbeda,misalnya asam yang bersifat
korosif tehadap benda di sekitarnya,selain itu zat kimia memiliki fungsi yang sama.
3. Setelah melakukan praktikum praktikan dapat mengetahui cara penggunaan beberapa
alat laboratorium,Alat laboratorium memiliki fungsi dan cara penggunaan yang berbeda.
6.2 Saran
Sebaiknya pada saat praktikum kita semua harus menjaga kondusifitas keadaan
ruangan agar praktikum berjalan dengan aman dan lancar.
BAB VII
JAWABAN PERTANYAAN
BAB VIII
DAFTAR PUSTAKA
carleton.ca
verrerievilleurbannaise.com
Gelas beaker atau yang sering disebut dengan gelas piala adalah
sebuah alat dengan betuk siilinder dengan alas yang datar.
Baca Juga Cara Mudah Membaca Karakter Seseorang dari Bentuk Tanda tangan
Alasan lebih murahnya yaitu bahan yang digunakan pada buret ini
terbuat dari bahan plastic atau bahan kaca.
grale.com
Erlenmeyer adalah salah satu macam alat laboratorium yang
fungsinya untuk mengenalisis kuantitatif secara volumetric (titrasi).
Dalam melakukan proses titrasi alat ini sering dipergunakan untuk
menampung laurutan yang nantinya akan dititrasi.
Tak hanya itu alat ini juga berguna dalam mikrobiologi, yaitu
digunakan untuk proses pembiakan mikroba. Bentuk dari
Erlenmeyer seperti tabung dengan bagian luarnya terdapat skala
yang menampilkan perkiraan volume cairan.
sanplatec.co.jp
Gelas ukur adalah alat yang berfungsi sebagai pengukur volume
larutan mulai dari urutan 10 sampai 2000 ml. Alat ini memiliki
bentuk seperti pipa dengan bagian bawahnya yang agak sedikit
lebar ini berguna sebagai kaki untuk menopang alat ini agar dapat
stabil berdiri. Pada umumnya gelas ukur terbuat dari bahan plastic
atau elas( polipropilen)
tokopedia.com
Fungsi corong pisah biasa digunakan untuk melakukan ekstraksi
cair agar dapat memisahkan komponen- komponen dalam sebuah
campuran antara fase pelarut dengan densitas berbeda yang tidak
bercampur.
Sumber : chemistry.about.com
eBay.com
belart.com
18. Alat- alat Laboratorium | Indikator Universal
id.aliexpress.com
Secara sempit laboratorium diartikan sebagai ruangan yang dibatasi oleh dinding yang di
dalamnya terdapat alat-alat dan bahan-bahan beraneka ragam yang dapat digunakan untuk
melakukan eksperimen (Subiyanto, 1998 : 79). Sudaryanto (1998 : 2) mendefinisikan
laboratorium sebagai salah satu sarana pendidikan IPA, sebagai tempat peserta didik
berlatih dan kontak dengan objek yang dipelajari secara langsung, baik melalui pengamatan
maupun percobaan.
Lebih lanjut Sudaryanto (1998 : 7) menyatakan peranan dan fungsi laboratorium ada tiga,
yaitu sebagai (1) sumber belajar, artinya lab digunakan untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor atau melakukan percobaan, (2)
metode pendidikan, meliputi metode pengamatan dan metode percobaan, dan (3) sarana
penelitian, tempat dilakukannya berbagai penelitian sehingga terbentuk pribadi peserta didik
yang bersikap ilmiah.
Secara lebih umum laboratorium diartikan sebagai suatu tempat dilakukannya percobaan
dan penelitian (Depdikbud, 1994 : 7). Pengertian ini bermakna lebih luas, karena tidak
membatasi laboratorium sebagai suatu ruangan, artinya kebun, lapangan, ruang terbukapun
dapat menjadi laboratorium. Tujuan penggunaan laboratorium kimia / IPA bagi peserta didik
antara lain :
Fungsi :
sebagai penampung sample / bahan sementara, atau bisa digunakan sebagai
penyimpan zat sementara.
2. Gelas Ukur
Fungsi : Alat ukur volume, untuk sampel bahan cair dengan ketelitian rendah.
3. Corong Gelas
Fungsi :
Sebagai alat bantu untuk memindah / memasukkan larutan ke wadah / tempat
yang mempunyaai dimensi pemasukkan sampel bahan kecil.
Sebagai alat bantu dalam melakukan penyaringan, yaitu sebagai tempat meletakkan
kertas saring
4. Pengaduk Kaca
Fungsi :
Untuk membantu menghomogenkan larutan
Alat bantu mengalirkan larutan kedalam corong ketika memindah atau ketika menyaring
larutan
Fungsi : Membantu mengambil larutan kimia yang berbahaya dengan cara disambungkan
dengan pipet ukur atau pipet volume.
6. Pipet Ukur
Fungsi : Mengambil larutan dan mengukur volume larutan pada berbagai skala / ukuran
dengan ketelitian tinggi.
Fungsi : Mengambil bahan dan mengukur volume larutan hanya satu skala ukuran dengan
ketelitian tinggi ( ketelitian lebih tinggi dibanding pipet ukur )
Fungsi :
Membuat suatu larutan dengan volume yang diketahui secara teliti
Mengencerkan larutan sampai volume tertentu dengan ketelitian yang tinggi.
13. Erlenmeyer
Fungsi :
Mengukur volum bahan kimia cair dengan ketelitian rendah
Sebagai tempat menampung bahan kimia untuk sementara
Tempat menghomogenkan larutan atau media.
Tempat untuk menyimpan media pada pengujian mikro
Digunakan untuk menampung titran pada saat tetrasi
Tempat menyimpan media pada analisa mikrobiologi
14. Cawan Porselin
Fungsi :
Mereaksikan zat kimia pada suhu tinggi
Tempat mengarangkan bahan yang kemudian sekaligus tempat untuk
mengabukkan bahan
Menguapkan bahan dengan cara dipanaskan baik pemanasan langsung maupun
tidak langsung
15. Neraca analitik
Fungsi : Menimbang alat ,bahan dengan ketelitian 0,0001gr dan kapasitas maksimum 210
gr
Fungsi : Sebagai landasan pada saat pemanasan langsung, agar pemanasan lebih merata.
19. Piknometer
20. Tangkrus
Fungsi : Untuk mengambil alat / bahan dari oven ( kondisi Panas)
23. Ring
24. Statif
Fungsi : Alat Untuk menegakkan burret, corong pisah dll. statif dikombinasikan dengan ring
atau klem
25. Buret
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan praktikum, biasanya praktikan akan melakukan perhitungan dan
pengukuran. Dalam hal ini, ketelitian praktikan adalah hal yang sangat penting, yang dapat
menentukan hasil akhir dari praktikum. Hal pertama yang harus diperhatikan agar dapat
meningkatkan ketelitian adalah kita harus memperhatikan alat yang kita gunakan. Karena alat-
alat tersebut memiliki skala yang berbeda-beda, dan tentu saja memiliki tingkat ketelitian yang
berbeda pula. Semakin kecil skala alat tersebut maka akan semakin besar tingkat
ketelitiaannya. Hal kedua yang harus diperhatikan adalah bagaimana cara kita membaca skala
itu sendiri. (Koesmadji, 2008)
Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang akan digunakan.
Kebersihan dari alat dapat mempengaruhi hasil praktikum. Apabila alat yang akan
digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Contohnya
jika pada alat-alat tersebut masih tersisa zat-zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi
dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam
praktikum.(Ginting, 2011)
Alasan-alasan di atas, mengajarkan kita bahwa pengenalan alat sangatlah penting dan
utama disampaikan pada awal praktikum, selanjutnya kita harus tahu dulu nama, fungsi dan
prosedur penggunaan alat-alat yang ada dilaboratorium agar diharapkan para praktikan dapat
menggunakan alat sesuai dengan fungsinya dan sesuai dengan petunjuk agar memperoleh hasil
praktikum yang baik, cepat dan efisien. Pekerjaan dalam laboratorium sering menggunakan
alat-alat, contoh alat-alat tersebut antara lain: gelas beker, gelas ukur, pipet tetes, pipet ukur,
pipet volume, tabung reaksi, labu ukur, buret, erlenmeyer, ball pipet, dan lain-lain. Penggunaan
dari alat-alat tersebut sangat penting untuk diketahui para praktikan agar pekerjaan dalam
laboratorium dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan alat-alat ini dapat
mempengaruhi hasil dari praktikum. Oleh karena itu dalam percobaan ini diberikan beberapa
pengetahuan dan latihan tentang penggunaan dan fungsinya. Sering kali di dalam laboratorium
terjadi kesalahan dalam melakukan percobaan di karenakan para praktikan tidak mengetahui
cara dan fungsi dari alat-alat laboratorium. Sebagian besar alat tersebut merupakan alat-alat
yang terbuat dari gelas, sehingga memerlukan kehati-hatian dalam menggunakannya. Apabila
terjadi kesalahan dalam menggunakan alat-alat tersebut, maka akan mengakibatkan hal yang
fatal. Selain terganggunya praktikum, harga dari alat-alat tersebut juga relatif mahal. Oleh
karena itu para praktikan dituntut agar serius dalam praktik agar tidak terjadi kerusakan
alat. (Achmad, 2008)
Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat
tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalaam galat pasti. Oleh
karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh
praktikan sebelum melakukan praktikum dilaboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil
apabila terjadi kecelakaan dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian atau
penggunaan alat-alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan suatu praktikum yang
berhubungan dengan bahan kimia yang berbahaya.Disamping itu, pemilihan jenis alat yang
akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian
berjalan lancar.(Khasani, 2009)
B. Tujuan
1. Mengetahui fungsi alat – alat gelas laboratorium.
2. Memahami prinsip kerja alat – alat gelas laboratorium.
3. Memahami cara penggunaan, memelihara, memebersihkan, kalibrasi, dan memperbaiki alat
gelas laboratorium.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip kerja dari alat – alat gelas laboratorium?
2. Apa fungsi dari alat – alat gelas laboratorium?
3. Bagaimana keselamatan kerja saat menggunakan alat – alat ringan laboratorium?