Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
keperawatan / hasil asuhan keperawatan pada pasien untuk mengevaluasi kelayakan dan
keefektifan tindakan keperatawan akan bertanggung jawab hal ini akan meningkatkan
akuntabilitas dari perawat.
Audit keperawatan cukup penting karena kekurangan dalam pelayanan keperawatan
dapat mengancam jiwa dan kehilangan nyawa klien. Disamping itu, tuntunan akan pelayanan
keperawatan yang baik dan bermutu semakin meningkat dengan meningkatnya pengetahuan
masyarakat dan kesadaran tentang kesehatannya. Agar terhindar, maka kita dituntut untuk
memberikan pelayanan kepada klien sesuai dengan standar profesi yang berlaku serta
memuaskan klien.
Secara objektif, elemen-elemen pelayanan keperawatan dapat diukur dengan
menggunakan perhitungan statistic serta dianalisis dan dipergunakan sebagai titik tolak
penentuan penilaian secara kualitatif. Secara subjektif, elemen tersebut memerlukan penilaian
secara kualitatif melalui evaluasi klinis dan administrative.
Untuk melaksanakan audit keperawatan diperlukan wadah / struktur yang diharapkan
dapat mengorganisir kegiatan audit tersebut, wadah ini bisa bidang keperawatan, komite
keperawatan, gugus mutu, panitia peningkatan mutu keperawatan, dll.
3. Audit hasil
Dapat dilakukan berdasarkan konsep HENDERSON sehingga asuhan keperawatan
yang diberikan akan menghasilkan :
- Kebutuhan pasien yang terpenuhi
- Pasien memiliki pengetahuan untuk memenuhi kebutuhannya
- Pasien memiliki keterampilan dan kemampuan
- Pasien memiliki kompetensi
A. Kesimpulan
Audit keperawatan yakni merupakan proses peningkatan mutu dengan tujuan untuk
meningkatkan pelayanan kepada pasien, Secara khusus merujuk pada pengkajian kualitas
keperawatan klinis yang merupakan upaya evaluasi secara profesional terhadap mutu
pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien, dengan menggunakan rekam
keperawatan dan dilaksanakan oleh profesi keperawatan.
B. Saran
Diharapkan dalam proses Audit keperawatan harus penuh tanggung jawab dengan tujuan
meningkatkan mutu pelayanan, bukan untuk menyalahkan atau menghakimi seseorang, dan
dalam analisa hasil audit keperawataan harus dilakukan oleh kelompok staf keperawatan
terkait yang mempunyai kompetensi, pengetahuan & ketrampilan sesuai bidang pelayanan
atau kasus yang diaudit, ketika publikasi hasil audit harus memperhatikan aspek kerahasiaan
pasien & citra RS di masyarakat.
GILLIES (1994)
Adalah suatu proses analisa data yang menilai tentang proses keperawatan/hasil asuhan
keperawatan pada pasien untuk mengevaluasi kelayakan dan keefektifan tindakan
keperawatan akan bertanggung jawab hal ini akan meningkatkan akuntabilitas dari perawat.
TUJUAN AUDIT KEPERAWATAN
• Mengevaluasi keefektifan asuhan keperawatan
• Menetapkan kelengkapan dan keakuratan pencatatan asuhan keperawatan.
2. Supervisor
a. Mengidentifikasi area asuhan keperawatan yang diperlukan
b. Memberikan landasan rencana diklat
c. Mengidentifikasi kebutuhan pengawasan bagi perawat pelaksana.
2.Audit Proses
Merupakan penilaian terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan apakah dilaksanakan sesuai
standar.
Proses audit menggunakan pendekatan retrospektif yaitu dengan mengukur kualitas asuhan
keperawatan setelah pasien pulang atau setelah beberapa pasien dirawat (Swansbrug, 1990)
3.Audit Hasil
Dapat dilakukan secara Concurrent atau Retrospective yang berdasarkan konsep
HENDERSON sehingga asuhan keperawatan yang diberikan akan menghasilkan
– Kebutuhan pasien terpenuhi
– Pasien memiliki pengetahuan untuk memenuhi kebutuhannya
– Pasien memiliki keterampilan dan kemampuan
– Pasien memiliki motivasi