Vous êtes sur la page 1sur 19

Pengertian Kikir

Kikir dalam bahasa Arab disebut sebagai bakhil dan menurut istilah berarti sifat seseorang yang
amat tercela dan hina, tidak hendak mengeluarkan harta yang wajib di keluarkan baik dalam
ketentuan agama seperti zakat, nafkah keluarga atau menurut ketentuan perikemanusiaan
seperti sedekah, infak, dan hadiah (Aip Hanifatu Rahman, 2009:-). Imam Ibnu Jauzi dalam
kitabnya at-thibbu ar-ruhi mendefinisikan kikir sebagai sifat enggab menunaikan kewajiban, baik
harta benda ajau jasa (Joko Harismoyo, 2013).

Larangan berbuat kikir

Dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra’ ayat 29

‫عن سطقمك مول م تمبحسسحطمها ك س مل ال حبمحسطط مفتمحقسعمد ممسلوما ا مم ح‬


‫حسسورا ا‬ ‫جمعحل ي ممدمك ممحغسلول ماة طإملى س‬
‫مول م تم ح‬

“dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan pula
engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah) nanti kamu akan menjadi tercela dan
menyesal”. Maksud dari ayat ini adalah mengingatkan kita agar tidak terlalu kikir dan
jangan pula terlalu pemurah.

Dalam tulisan milik Aip Hanifatu Rahman, 2009:- perbuatan kikir disebabkan oleh
beberapa faktor:

1. Karena hartanya merasa milik sendiri

2. Karena takut harta mereka berkurang. Hal ini sebagai mana tercantum dalam firman
Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 268

“setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu


berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu.
Dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui”

3. Tidak punya rasa kasih sayang

4. Merasa drinya lebih dari orang lain.

Bahayanya kikir

Bahaya dari sifat kikir tercantum dalam beberapa surat dalam Al-Qur’an seperti di
bawah ini

Surat Ali-Imran ayat 180

“dan janganlah sekali-kali orang-orang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada
mereka dari Karunia-Nya, mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka. Apa (harta) yang
mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) padahari kiamat. Milik Allah-lah
warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu
kerjakan.

Naauzubillah mindzalik, betapa buruknya sifat kikir ini. Dalam surat itu telah dijelaskan
bahwa apa yang ada di langit dan di bumi merupakan milik Allah semata. Allah SWt
yang Mahakaya, Mahakuasa atau apa yang ada di langit dan di bumi adalah yang Maha
Pemberi yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada setiap makhluknya.
Rasanya sangat tidak antas jika kita sebagai manusia yang lemah dan hina ini
mempunyai sifat yang buruk ini. Sangat tidak pantas.

‫ب ولل لههوو‬
‫حلياة ة الد دن هليا ل لعع و‬
‫ما ال ل‬
‫إ عن ن ل‬
‫قوا يؤ هت عك ةم أ ةجورك ةم ولل يسأ لل هك ة ل‬
‫وال لك ة ه‬
‫م‬ ‫م ل‬
‫مأ ه‬‫ه‬ ‫ه ة ل ه ل ل ه‬ ‫ولعإن ت ةؤ ه ع‬
‫مةنوا ولت لت ن ة ة‬

‫خةلوا‬ ‫إن ي ل‬
‫فك ة ه‬
‫م ت لب ه ل‬ ‫ها فلي ة ه‬
‫ح ع‬ ‫سأل هك ة ة‬
‫مو ل‬ ‫ع ل ه‬
‫ل ل‬
‫خ ة‬
‫ل‬ ‫من ي لب ه ل‬
‫كم ن‬ ‫ل الل نهع فل ع‬
‫من ة‬ ‫سعبي ع‬
‫قوا عفي ل‬
‫ف ة‬ ‫م هلؤ ةللء ت ةد هع لوه ل‬
‫ن ل عةتن ع‬ ‫هاأنت ة ه‬
‫ل‬ ‫ل‬
‫ماا‬‫ملثال لك ة ه‬
‫كوةنوا أ ه‬‫م لل ي ل ة‬‫م ثة ن‬‫ما غ لي هلرك ة ه‬‫ل قلوه م‬ ‫ست لب هد ع ه‬
‫قلراء ه‬ ‫م ال ه ة‬
‫ف ل‬ ‫سهع ولأنت ة ة‬
‫ف ع‬
‫عن ن ن ه‬ ‫خ ة‬
‫ل ل‬ ‫ل فلإ عن ن ل‬
‫ما ي لب ه ل‬ ‫خ ه‬
‫من ي لب ه ل‬
‫ول ل‬
‫ل‬
‫ملثال لك ة ه‬
‫م‬ ‫م لل ي ل ة‬
‫كوةنوا أ ه‬ ‫ما غ لي هلرك ة ه‬
‫م ثة ن‬ ‫ل قلوه م‬‫ست لب هد ع ه‬
‫يل ه‬
Dalam Al-Qur’an Surat Al-Lail ayat 8-11
‫ل‬
‫ملثال لك ة ه‬
‫م‬ ‫م لل ي ل ة‬
‫كوةنوا أ ه‬ ‫ما غ لي هلرك ة ه‬
‫م ثة ن‬ ‫ل قلوه م‬
‫ست لب هد ع ه‬
‫يل ه‬

“dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah),
serta mendustakan (pahala)yang terbaik, maka akan Kami mudahkan baginya jalan
menuju kesukaran (kesengsaraan).

Surat ini telah jelas ancaman bagi orang-orang yang kikir bahwa mereka akan
dimudahkan jalan kesukaran baginya. Astaghfirullah jauhkanlah sifat buruk ini ya Allah

Tujuh kerugian orang bakhil (kikir)

Abu Bakar’Ashidiq RA.berkata: “orang yang bakhil atau kikir tidak bisa lepas dari salah
satu tujuh perkata berikut:

Ketika ia mati, hatnyanya akan diwarisi oleh orang yang akan menghabiskan dan
membelajnjakannya untuk sesuatu yang tidak diperintahkan Allah

Allah akan membangkitkan penguasa zhalim yang akan merenggut seluruh hartanya
setelah menyiksanya terlebih dahulu

Allah menggerakkan dirinya untuk menghabiskan harta bendanya

Muncul ide padadirinya mendirikan bangunan di tempat yang rawan bencana,


sehingga bangunan berikut semua harta yang disimpan di dalamnya lalu ludes

Dia ditimpa musibah yang dapat menhabiskan hartanya, seperti tenggelam, etrbakar,
mengalami pencurian dan sebagainya

Dia tertimpa penyakit kronis sehingga hartanya habis untuk berobat

Dia menyimpan hartanya di sebuah tempat,kemudian ia lupa tempat itu,sehingganya


hartanya hilang.”
Rasulullah SAW bersabda:”hati-hatilah dari sifat kikir kerana sesungguhnya ia telah
menghancurkan umat-umat sebelum kalian.” (H.R.muslim)

Hadist lain yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi

“tidak akan masuk surga orang-orang yang menipu,bakhil (kikir) dan orang-orang yang
buruk mengurus miliknya.”

Riwayat lain yang juga diriwayatkan oleh At-Tirmidzi

“dan orang-orang yang bakhil (kikir) itu jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari
surga dan dekat pada neraka”

Rasulullah SAW bersabda “ tidak ada penyakit (hati) yang lebih berbahaya dari sifat
kikir”. (cari sumbernya)

Imam Ali bin Abi Thalib (ra) berkata: jadilah orang yang dermawan tapi jangan jadi
pemboros. jadilah orang yang hidup hemat,tapi jangan jadi orang yang kikir.(Al-
Mukhtarah min Hikam Amiril Mukminin sa: 14 dalam akun instagram bertahajudlah)

Cara Menghindari Sifat Kikir

Dikutip dari tulisan Aip Hanifatu Rahman, 2009:- dan Joko Harismoyo, 2013 ada
beberapa cara menanggulangi sikap buruk ini antara lain:

1. Keyakinan bahwa segala sesuatu milik Allah semata.ini seperti surat Ali-Imran ayat
180.

2. Banyak bersyukur atas nikmat yang Allah berikan


3. Motivasi untuk bersedekah seperti dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 261

“perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang
menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratur biji. Allah melipatgandakan
bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas Maha mengetahui.

4. Senantiasa merenungi bahwa mereka yang tidak mampu merupakan saudara kita

Doa Terhindar dari Kikir

Saya mendapatkan beberapa doa yang dapat kita panjatkan agarterhindar dari
sikapkikir diantaranya dikutip dari Pusat Kajian Hadis (-). Dari Sa’ad Ibn Abu Waqqash
ra. Bahwasanya Rasulullah SAW, itu berta’awudz setiap selesai shalat dengan kalimat-
kalimat ini (yang artinya):

“ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir, dan aku berlindung
kepada-MU dari dikembalikkannya aku ke masa usia yang sangat lemah, dan aku
berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia, dan aku berlndung kepada-Mu dari fitnah alam
kubur. (HR Al-Bukhari)

Dikutip dari tulisan Muhammad Abduh Tuasikal, 2012 ada sebuah doa yang
berisipermintaan agar kita terhindar dari kikir yang diambil dari buku Ad Du’aa’ min Al
Kitab wa As Sunnah yang disusun oleh Syaikh Dr. Sa’id bin Wahf Al Qathani
hafidzahullah. doa tersebut adalah Allahumma qinii syuhha nafsii,waj’alnii minal muflihiin
“Ya Allah, hilangkanlah dariku sifat pelit (lagi tamak), dan jadikanlah aku orang-orang
yang beruntung”.

Doa ini diambil dari firman Allah SWT dalam surat At-Tagabun ayat 16

…… Dan barang siapa dijaga dirinya dari kekkikiran, mereka itulah orang-orang yang
beruntung.”
https://geoyuli02.wordpress.com/2015/02/07/kikir-atau-bakhil-atau-pelit-pengertian-
larangan-bahaya-serta-cara-menghindari-dan-doanya/

LARANGAN KIKIR

A. Pengertian Kikir

Kikir dalam bahasa arab "Bakhil" dan menurt istilah sifat seseorang yang amat tercela dan
hina,tida hendak mengelur harta yang wajib di kelurkan

Baik dalam ketentuan agama seperi Zakat, nafkah keluarga atau menurut ketentuan
prikemanusian seperti sedekah, infak, dan hadiah.

Dalam kehidupan sehari-sehari, kita sering melihat banyak orang dengan pola hidup yang
mewah tetapi kikir pada orang lain.

kelompok orang semacam ini suka mengeluarkan harta berlebih-lebihan namun mereka engan
untuk mendermakan pada orang lain atau sesamanya yang tengah di himpit kesulitan.

Pola hidup semacam ini telah di sinyalir dalam AL-Qur'an khususnya Surat AL-Isra Ayat 29-30

‫سورا م‬
‫ح ة‬ ‫مةلوما م ل‬
‫م ه‬ ‫سومرا ل‬ ‫ح ة‬ ‫م ه‬ ‫مةلو م‬
‫ما ل‬ ‫قعةد ل ل‬ ‫ط فلت ل ه‬‫س ع‬‫ل ال هب ل ه‬
‫سط هلها ك ة ن‬‫ك وللل ت لب ه ة‬ ‫ق ل‬‫ة إ عللى ع ةن ة ع‬
‫مغهةلول ل م‬ ‫ل ي لد ل ل‬
‫ك ل‬ ‫وللل ت ل ه‬
‫جع ل ه‬
(30) ‫صيمرا‬‫خعبيمرا ب ل ع‬
‫ن ب عععلباد عهع ل‬ ‫ه ل‬
‫كا ل‬ ‫قد عةر إ عن ن ة‬‫شاةء ولي ل ه‬‫ن يل ل‬ ‫م ه‬ ‫س ة‬
‫ط الررهزقل ل ع ل‬ ‫ك ي لب ه ة‬‫ن لرب ن ل‬‫( إ ع ن‬29)

Artinya:

“Danjanganlah engkau jadikan tanganmu terbelengu pada lehermu dan janganlah (pula)
engkau terlalu mengulurkanya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan
menyesal”.

“Sungguh tuhanmu melapangkan rizki bagi siapa yang dia khendaki dan memebatasi
(bagi siapa yang dia khendaki); sugguh dia maha mengetahui dan maha melihat hamba-
hambanya’.

Yang dimana dalam dua surat ini sebenarnya mengancam dua pola hidup extrim yang
ada pada sebagian manusia yakni kikir dan boros.

B. Larangan Kikir

Harta adalah karunia Allah SWT. Meskipun tidak sedikit orang yang menganggap harta
itu miliknya sendiri ia merasa kerja keras untuk mendapat harta itu. zaman sekarang
banyak sekali orang yang mendewa-dewakan hartanya dan itu termasuk sikap tercela
termasuk perbuatan-perbuatan kikir

Perbuatn kikir dapat di sebabkan beberapa faktor:

a. Karena hartanya merasa milik sendiri


b. Karena takut harta mereka berkurang

Sebagai mana tercantum dalam Q.S Al-Baqoroh ayat 268

‫ضلل عو ا‬
‫ا ا عواَلسمع ععلليِمم‬ ‫اَلاشضيِعطاَان عيِلعاداكام اَضلعفضقعر عوعيِأضاماراكضم لباَضلعفضحعشاَلء عو ا‬
‫ا ا عيِلعاداكضم عمضغلفعرلة لمضناه عوعف ض‬

Artinya:

“Setan menjanjikan (menakuti)kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat


kejahatan (kikir)sedangkan Allah akan menjanjikan untukmu ampunan darinya dan
karunia dan Allah maha luas karunianya dan lagi maha menetahui”.

c. Tidak punya rasa kasih sayang

d. Merasa dirinya lebih dari orang lain

Padahal kikir tidak bisa dibiarkan berturut-turut karen acept maupun lambat akan
merugikan bagi dirinya sendiri maupun orang lain jadi sikap kikir di larang dalam agama.

C. Danpak Dan Penangulangannya Dari Sikap Kikir

1. Dampak Dari kikir

Tercantum dalam Q S ali imron ayat 180

‫خل اواَ لبله عيِ ضوعم اَضللقعيِاَعملة عولالل‬


‫ضللله اهعو عخضيِلراَ علاهضم عبضل اهعو عشرر علاهضم عسايِعطاواقوعن عماَ عب ل‬ ‫عوعل عيِضحعسعبان اَلالذيِعن عيِضبعخالوعن لبعماَ آععتاَاهام ا‬
‫ا ا لمضن عف ض‬
‫ا ا لبعماَ عتضععمالوعن عخلبيِمر‬ ‫ض عو ا‬ ‫ت عواَضلعضر ل‬ ‫لميِعراَ ا‬
‫ث اَلاسعماَعواَ ل‬

Artinya :

“Dan jangan lah orang-orang yang kikir dangan apa yang telah dikaruniakan alloh
kepadanya mengira bahwa kekiran itu baik bagi mereka kelak harta yang mereka
kikirkan itu akan dikalungkan dilehernya dihari kiamat dan kepunyaan alloh segala
pusaka yang dilangit dan di bumi dan alloh menetahui apa yang kamu kerjakan”.

Dalam ayat di atas ditegaskan bahwa sipat kikir itu perbuatan tercela dan kelak mereka
juaga akan memdapatkan belasan dari perbuatan mereka sendiri karena harta yang
tidak dinafkahkan dijalan alloh akan dikalungkan diakhirat nanti. Maka janagn
beranggapan bahwa kekikiran menguntungkan harta benda orang kikr beranggapan
bahwa menyimpan harta untuk dirinya sendiri itu baik, aqkan tetapi secara tidak sadar
mereka telah di perbudak oleh harta itu sendiri

Orang yang kikir ini juga akan menyebabkan mala petaka yang besar terhadap suatu
masyarakat karena penyakit ini bisa menanamakan rasa dengki dan iri hati dalam jiwa.
Sebagiman tercantum dalam Q.S Al Lail Ayat 8-11

‫عوأعاماَ عمضن عب ل‬
‫( عوعكاذ ع‬8) َ‫خعل عواَضسعتضغعنى‬
(11) َ‫( عوعماَ ايِضغلنيِ ععضناه عماَل ااه إلعذاَ عتعرادى‬10) َ‫( عفعسانعيِسَسارها للضلاعضسعرى‬9) َ‫ب لباَضلاحضسعنى‬
Artinya :

“Adapaun orang yang kikir dan meras dirinya merasa serba kecukupan dan
mendustakan dengan kebaikan maka kami akan mudahkan dia kejalan yang payah dan
hartanya tidak akan menolong dia apabila dia terjerumus”

Pada ayat di atas alloh menerangkan bahwa harta yang di tumpuk-tumpuk dan yang
dikikirkan itu tidak akan berguna baginya apabila telah mati, tidaka aka nada yang
dibawanya kedalam liang kubur dan alloh akan menyediakan mereka jalan yang sulit.

Dan suatu hadits yang diriwayatkan muslim yang diterima jabir bin Abdullah yang Artinya
:

“Dan takutlah kalian semua pada perbuatan aniyaya sesunguhnya aniyaya itu
merupakan kegelapan pada hari kiamat nanti dan takutilah kami bersikap kikrir
sesunguhnya kekikiran itu telah menghancurkan orang –orang sebelum kamu sikap kikir
itu telah membawa mereka pada pertumpahan darah ( diantara mereka )”

Dalam hadits diatas nabi menggingatkan kepada kita agar jangan saling berbuat aniaya
dan bersikap kikir Karen asikap kikir hanya akan menimbulkan kehancuran saling
memebunuh dan saling melanggar larangan umat terdahulu

Alloh memberikan pada orang kikir supaya merubah cara mereka berpikir dan alloh swt,
telah memberi mereka banyak karunia baik berupa harta, ilmu, kemegahan, maupun
macam – macam kedunian lainnya, akan tetapi setelah karunia itu diterimanya justru
dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dia enggan memeberikan sedekahnya untuk orang
lain

Dalam sebuah hadits rosul menegaskan bahwa orang yang kikir tidak akan masuk
surga.

‫ل يِدخل اَلجبنة ح ب‬
‫ب ولبحيِل وسيِءاَلملكة‬

Artinya :

“Tidak akan masuk surga orang –orang yan menipu, bakhil (kikir) dan orang-orang yang
buruk mengurus miliknya “( H R Tirmidzi )

Riwayat lain yang Artinya :

“Dan orang-orang yang bakhil (kikir) itu jauh dari alloh, jauh dari manusia, jauh dari
surga dan dekat pada neraka”. ( H R tirmidzi )

2. Penagulanga Dari Sikap Kikir

Semua masalah pasti ada solusinya / penagullanganya, baik itu lahir maupun batin, kikir
adalah salah satu masalah yang merusak ketentraman jiwa seseorang. Oleh sebaba itu
sipat kikir jangan di biarkan berturut-turut.
Ada beberapa penawar yang dapat menyembuhkan seeorang dari sipat kikir.

a) Keyakinan dibawah segala sesuatu itu milik alloh sempat tercantum dalam Q S Ali
Imron ayat 109

i. ‫ال اتضرعجاع اَضل اامور‬ ‫ت عوعماَ لفيِ اَضلعضر ل‬


‫ض عوإلعلىَ ا‬ ‫عولالل عماَ لفيِ اَلاسعماَعواَ ل‬

Artinya :

“Kepunyaan alloh ialah segala yang ada di langit dan di bumi, dan kepada allohlah
dikembalikan segala urusan”.

Ketika seeorang telah merasa bahwa segala sesuatu milik alloh maka ia tidak merasa
memiliki terhadap benda andi kata ia diberi keleluasaan rizki oleh alloh maka hatinya
akan terorong untuk bersodaqoh.

b) Banyak bersyukur atas nikmat yang alloh berikan seperti tercantum dalam Q.S
ibrahim ayat 7

‫عوإلضذ عتأ عاذعن عربباكضم لعلئضن عشعكضراتضم علعلزيِعداناكضم عولعلئضن عكعفضراتضم إلان عععذاَلبيِ لع ع‬
i. ‫شلديِمد‬

Artinya :

“Sesunguhya jika kamu bersyukur pasti kami akan menambah nikmat kepadamu dan
jika kamu menginkari (nikmat-ku) maka sesunguhnya azabku sangat pedih”.

Dalam ayat di atas di jelaskan bahwa konsekwensinya jika seorang menyukuri nikmat
alloh (menginfakan harta di jalan alloh). Maka alloh memberi tambhan yang lebih baik.
Namun apabila mengingkarinya maka ingtlah sesungunya azab alloh sangat pedih.
Selanjunya orang yang senantiasa bersyukur hidup akan merasa berkecukupan dengan
apa yang diberiksan.

c) Adanya motivasi untuk bersodaqoh

Kita Memahami Sebuah Ayat Yang Tercantum Dalam Q S Al Baqoroh ayat 261.

‫ف للعمضن عيِعشاَاء‬‫ضاَلع ا‬
‫ا ا ايِ ع‬ ‫ال عكعمعثلل عحابةَّة أعضنعبعت ض‬
‫ت عسضبعع عسعناَلبعل لفيِ اكسَل اسضنابعلةَّة لمعئاة عحابةَّة عو ا‬ ‫عمعثال اَلالذيِعن ايِضنلفاقوعن أعضمعواَعلاهضم لفيِ عسلبيِلل ا‬
‫ا ا عواَلسمع ععلليِمم‬‫عو ا‬

Artinya :

“Perumpamaan orang-orang yang meninfakan hartanya di jalan alloh adalah serupa


dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir pada setiap butir seratus biji. Alloh
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yanh ia khendaki. Dan alloh maha luas
karuninya lagi maha mengetahui”.

Jadi perbandingan harta yang di infakan di jalan alloh itu 1 : 700. Jadi teman-teman
yang kami cintai ini boleh dikatakan motivasi dari alloh agar kita rajin sodaqoh.
Walaupun tujuan utama kita beramal bukan pahala dan takut siksa melainkan
mengharap Ridho Alloh SWT.

http://f4tu.blogspot.co.id/2009/08/larangan-kikir.html

Home » Dosa dalam Kemasyarakatan » Pandangan Islam Tentang Sifat Kikir/Bakhil

Pandangan Islam Tentang Sifat Kikir/Bakhil

Add Comment

Dosa dalam Kemasyarakatan

BAKHIL (KIKIR) Bakhil atau pelit adalah sifat tercela yang ditimbulkan dari rasa egoisme
yang keterlaluan. Orang yang karakternya demikian mempunyai hati yang keras; tidak
mempunyai rasa belaskasihan dan tidak berperikemanusiaan.

Penyakit bakhil akan menyebabkan malapetaka yang besar terhadap suatu masyarakat.
Penyakit ini bisa menanamkan rasa dengki dan iri hati dalam jiwa orang-orang fakir
miskin terhadap orang-orang kaya yang bakhil. Sebagai akibatnya, orang-orang miskin
tersebut akan mencari-cari kesempatan yang tepat untuk melampiaskan rasa
kedengkiannya terhadap orang-orang kaya yang bakhil, dan berusaha mencari jalan
untuk menghancurkan harta kekayaan mereka.

Kebanyakan, revolusi-revolusi berdarah di sepanjang sejarah, bersumber dari kekikiran


orang-orang kaya yang mengeksploitasi harta kekayaan masyarakat. Mereka
menggunakan harta yang diperoleh dari masyarakatnya untuk berfoya-foya dan
memuaskan nafsu syahwatnya. Sedangkan orang-orang fakir miskin yang berada di
sekitarnya dalam keadaan kelaparan dan membutuhkan sesuap nasi untuk
mempertahankan hidup mereka.

Oleh karena itu, Islam menganggap bakhil sebagai perbuatan dosa besar. Hal ini telah
dijelaskan oleh Al-Qur’an :

“Sekali-kali janganlah orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada
mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka.
Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu
akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala
warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (QS. 3 : 181).

Agama Islam menganggap harta yang berada dalam pangkuan manusia adalah harta
kepunyaan Allah yang dianugerahkan oleh-Nya kepada mereka. Harta tersebut sebagai
titipan agar dibelanjakan untuk kepentingan pribadinya dan untuk orang-orang yang
berhak menerimanya. Tidak mau memberikan sebagian harta tersebut berarti
penimbunan terhadap barang titipan dan mencegah fungsi yang sebenarnya, yaitu agar
beredar di tangan masyarakat. Tentu saja hal ini akan mempunyai dampak negatif
terhadap pemilik harta itu sendiri.

Rasulullah SAW menjelaskan tentang dosa besar yang diakibatkan dari perbuatan
bakhil ini dalam salah satu sabda beliau.

(َ‫ بعيِد من اَلناَس )رواَه اَلترمذى‬,‫ بعيِد من اَلجنة‬,‫اَلبخيِل بعيِد من ا‬

“Orang yang bakhil jauh dari Allah; jauh dari surga dan jauh dari manusia (Hadits riwayat
Turmudzi)”.

Nabi SAW juga pernah bersabda sehubungan dengan sifat yang tercela ini :

َ‫ل يِدخل اَلجنة حب ول بخيِل ول مناَن )رواَه اَلترمذى‬

“Tak akan masuk surga orang yang suka menipu, orang bakhil dan orang yang suka
mengharap-harapkan pemberian dari orang lain.( Hadits riwayat Turmudzi)”

Rasulullah juga menganggap bahwa bakhil adalah suatu sifat yang amat
membahayakan masyarakat. Untuk itu beliau bersabda :

َ‫أي داَء اَدوأمن اَلبخل )رواَه اَلبخاَرى‬


“Lalu penyakit apalagi yang lebih parah dari pada sifat bakhil” (Hadits riwayat Turmudzi).

Lalu Rasulullah SAW menjelaskan dampak negatif yang diakibatkan dari penyakit bakhil
ini dalam sabda beliau :

‫اَيِاَكم واَلشح فاَن اَلشح أهلك من كاَن قبلكم اَمرهم باَلقطيِعة فقطعواَ وأمرهم باَلبخل فبخلواَ واَمرهم باَلفجور ففجرواَ )رواَه اَلماَم‬
‫اَحمد‬

“Hati-hatilah kamu terhadap sifat bakhil, karena bakhil telah merusak orang-orang
sebelum kalian. Mereka memutuskan silaturahmi, berbuat bakhil dan berbuat maksiat,
semuanya disebabkan oleh penyakit bakhil ini”( Hadits riwayat Imam Ahmad).

Sabda Rasulullah lainnya mengatakan :

‫اَيِاَكم واَلشح فاَنه دعاَ من قبلكم فاَستحلواَ محاَرمهم وسفكواَ دماَءهم وقطعواَ اَرحاَمهم )رواَه اَلماَم اَحمد‬

“Hati-hatilah kalian terhadap perbuatan kikir, karena sifat kikir telah menyesatkan orang-
orang yang sebelum kalian. Mereka menghalalkan barang yang telah diharamkan,
mengalirkan darah dan memutuskan hubungan silaturahmi karena terdorong oleh sifat-
sifat kikir mereka.( Hadits riwayat Imam Ahmad)”

Seorang yang benar-benar beriman, akan menjauhi sifat yang tercela ini. Tugas utama
bagi seorang yang beriman ialah ikut merasakan penderitaan yang dialami oleh orang
lain, dan mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri.

Rasulullah SAW telah bersabda :

‫ل يِؤمن اَحدكم حتىَ يِحب لخيِه ماَ يِحب لنفسه )رواَه اَلبخاَرىَ و مسلم‬
“Bukanlah termasuk orang yang beriman apabila seseorang di antara kalian tidak
mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri”( Hadits riwayat Imam
Bukhari dan Imam Muslim).

Seorang yang kaya kemudian melihat saudaranya dalam keadaan sengsara dan
membutuhkan pertolongan, tetapi ia bersikap acuh tidak mau mengulurkan tangannya
memberi pertolongan atau santunan, maka ia termasuk orang yang paling jauh dari rasa
keimanan.

Untuk itu Rasulullah bersabda :

َ‫ اَلبخل وسوء اَلخلق )رواَه اَلترمذى‬: ‫خصلتاَن ل تجتمعاَن فىَ مؤمن‬

“Ada dua sifat yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang beriman yaitu sifat kikir dan
buruk sangka.( Hadits riwayat Turmudzi)”

http://islamiwiki.blogspot.co.id/2012/03/pandangan-islam-tentang-
sifat.html#.VnOinSfKHIV

Siapakah pada saat ini insan di dunia yang tidak mengalami kesulitan hidup? Kesulitan hidup ,
baik itu dari aspek ekonomi maupun sosial bisa menerpa siapa saja seseorang, keluarga ataupun
masyarakat. Kesulitan hidup itu disebabkan antara lain karena melakukan tindakan maksiat.
Maksiat yang dimaksud disini adalah bukan saja yang sering diartikan orang sebagai perbuatan
asusila saja, tapi bentuk ketidak taatan manusia kepada apa-apa yang diperintahkan Rabbnya.

Sepahit dan sesulit apapun kehidupan dunia maka itu tidak akan kekal, yang kekal adalah
kehidupan akhirat, Jadi , sebaiknya kita ketahui apa saja yang bisa menyebabkan kesulitan hidup
kelak di akhirat yang pedih lagi kekal

Salah satu penyebab kesulitan hidup adalah; BAKIL DAN KIKIR.

Allah berfirman :
“ harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat..” (Ali
Imran : 180)

Maksudnya, Allah akan menjadikan harta yang ia bakhil menginfakkannya sebagai beban di
pundaknya pada hari kiamat. Dalam Shahih Al Bukhari disebutkan satu hadits dari Rasulullah
saw :

Dari Abu Hurairah r.a. : bahwa Rasulullah Saw bersabda : “ Barang siapa yang diberikan oleh
Allah harta kepadanya , kemudian ia tidak mengeluarkan zakatnya, maka ia akan berwujud ular
yang sangat besar yang akan menariknya dengan dua tulang rahangnya yang lebar, kemudian ia
berkata, “ saya adalah harta simmpanananmu.” Kemudian Rasulullah membacakan ayat ini ,
sampai akhir hayat (mutttafaq alaih)

Firman Allah ;

“ Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-nya, mereka kikir
dengan karunia itu dan ia berpaling dan mereka memanglah orang-orang yang selalu
membelakangi (kebenaran) (at Taubah : 76)

Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalam yang mudah. Dan adapun orang-orang yang
bakhil dan merasa dirinya cukup. Serta mendustakan pahala yang terbaik ..(al Lail : 7-9)

Menafsirkan ayat di atas , Ibnu Abbas berkata, “ Bakhil dengan hartanya dan tidak mau
menyembah Allah’SWT , tidak percaya terhadap surga dan nikmatNya, maka akan Kami
persiapkan untuknya nasib yang menjadikannya dalam kesusahan yaitu kehidupan yang sulit di
dunia dan akhirat. Ia adalah jalan kejahatan.” Para ahli tafsir berkata,” jalan kebaikan disebut
sebagai jalan kemudahan, karena akibat yang akan dialaminya adalah sebuah kemudahan yaitu
masuk surga . Dan dinamakan jalan kesusahan, karena akibat yang akan ia rasakan adalah
kesusahan yaitu masuk neraka jahanam.

Firman Allah ‘
‘Jika Dia meminta harta kepadamu lalu mendesak kamu (supaya memberikan semuanya) niscaya
kamu akan kikir dan Dia akan menampakkan kedengkianmu. Ingatlah, kamu ini orang-orang yang
diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada Jalan Allah. Maka diantara kamu ada orang yang kikir
dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap diri nya sendiri. Dan Allahlah yang
Maha kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan(Nya); dan jika kamu berpaling ,
niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain dan mereka tidak akan seperti kamu
(ini). (muhammad ; 37-38)

Maksudnya , barang siapa yang bakhil, tidak mau mengeluarkan infak di jalan Allah, maka
sesungguhnya mudharat yang diakibatkan karena ia bakhil akan kembali kepada dirinya sendiri.
Karena ia sendiri yang menghalangi pahala dan balasan dari Allah. Allah tidak membutuhkan
infak yang kita keluarkan. Bahkan kitalah yang butuh terhadap harta tersebut. Jika berpaling dari
taat kepada Allah dan tidak mengikuti perintah-perintahNya maka Ia akan menggantikan posisi
kalian dengan kaum yang lain yang lebih taat kepada Allah daripada kalian.

Firman Allah,

“ Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya , maka mereka itulah orang-orang yang
beruntung (ath Thagabun : 16)

Maksudnya , orang-orang yang dijaga oleh Allah dari sifat bakhil dan jiwa mereka dan dijauhkan
dari pengaruhnya (dengan mengikuti hawa nafsu) , maka mereka berbeda dengan golongan lain
yang tidak menyukai untuk infak, mereka itulah orang-orang yang akan Allah selamatkan dari
siksaan-Nya.

Dari Jabir Inu Abdillah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda,” Jauhilah perbuatan zalim, karena
kezaliman akan membawa kegelapan di hari kiamat. Dan jauhilah dari sifat kikir dan tamak ,
karena ia telah menghancurkan umat sebelum kalian. Ia telah mendorong mereka
menumpahkan darah saudara mereka sendiri dan menghalalkan kehormatan mereka.. (HR
Muslim)
Perbedaan sifat bakhil dan dermawan sebagaimana yang diungkapkan oleh sahabat Abu
Hurairah r.a. berkata bahwa ia mendengar Rasululah saw bersabda,” Perumpamaan orang yang
bakhil dan orang yang mengeluarkan infaknya seperti dua orang yang mempunyai dua kantong
yang terbuat dari besi yang panjangnya dari dada mereka hingga di atasnya. Ada pun orang yang
suka berinfak, ia tidak mengeluarkan infak kecuali sampai semua yang ada dalam kantong habis,
sehingga jari-jari tangannya tertutup ketika ia mengambil hartanya untuk infak atau tidak ada lagi
tersisa sesuatu pun dalam kantongnya . Ia akan menjadi penghapus dosa-dosanya hingga tidak
ada bekas sedikitpun. Adapun orang yang bakhil , ia tidak mau mengeluarkan infak kecuali
semua anggota badannya akan saling lekat, ia berusaha melebarkannya tetapi tidak mampu juga
“ (muttafaq ‘alaih)

Makna hadits tersebut,

Bahwa orang yang mengeluarkan infak itu akan terasa lapang hidupnya dan lebar jiwanya,
sehingga ia mampu menarik yang ada dibelakangnya dan membawa kedua kakinya serta semua
bekas perjalanan dan langkahnya . Imam Al Khattabi berkata,” Ini adalah perumpamaan yang
disampaikan oleh Rasulullah saw tentang dua orang yang suka mengeluarkan infak dan orang
yang bakhil seperti dua orang yang ingin memakai baju perang( tameng ) untuk melindungi
dirinya dari serangan senjata musuh. Kemudian mereka memakainya di atas kepala. Tameng
biasanya dipakai mulai dari atas kepala hingga menutupi dada, sampai kedua tangannya
tertutupi. Demikanlah orang yang mengeluarkan infak seperti orang yang memakai tameng yang
lebar hingga menutupi semua anggota badannya. Dan perumpamaan orang yang bakhil sperti
orang yang memangku tangannya hingga sampai kepundaknya. Setiap hendak ia memakainya, ia
harus mengumpulkan tangannya ke pundak. Inilah maksudnya bahwa orang yang dermawan
ketika hendak berinfak dadanya lapang , tidak terhalang, jiwanya bersih , pun rezekinya menjadi
bertambah banyak. Sedangkan orang bakhil, jika dikatakan tentang infak, ia akan merasa tamak
dan rakus, seakan dadanya sempit dan tangannya selalu tergenggam.*

http://www.eramuslim.com/hikmah/tafakur/bakhil-dan-kikir-adalah-salah-satu-penyebab-
kesulitan-hidup.htm#.VnOjiyfKHIU

Setiap harta-benda yang Allah anugerahkan kepada kita sudah seharusnya kita syukuri, karena
sesungguhnya semua itu merupakan titipan Allah yang kelak akan dimintai
pertanggungjawabannya. Salah satu bentuk rasa syukur kita terhadap rezeki yang Allah titipkan
kepada kita adalah dengan berbagi kepada orang lain. Namun, sangat disayangkan masih begitu
banyak orang yang merasa berat untuk menyisihkan sedikit rezeki yang Allah titipkan kepadanya
untuk berbagi dengan orang lain yang kurang beruntung. Padahal harta-benda yang kita
keluarkan dalam rangka kebaikan di jalan Allah, sejatinya tidak akan berkurang. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‫صعدعقةَّة‬ ‫عماَ عنعق ع‬
‫ص عماَال ععضبةَّد لمضن ع‬

“Harta seorang hamba tidaklah akan berkurang karena shadaqah.” (HR At-Tirmidzi)

Tercelanya Sifat Bakhil dan Kikir

Sifat bakhil dan kikir merupakan sifat yang sangat tercela, dan tidaklah hal ini muncul di
diri seseorang kecuali disebabkan oleh sifat cinta yang berlebihan terhadap dunia. Allah
Subhanahu wa Ta’ala mencela orang-orang yang bakhil lagi kikir di dalam firmanNya
yang berbunyi:

‫عوأعاماَ عمن عب ل‬
‫( عوعكاذ ع‬٨) َ‫خعل عواَضسعتضغعنى‬
(١١) َ‫( عوعماَ ايِضغلنيِ ععضناه عماَلااه إلعذاَ عتعرادى‬١٠) َ‫( عفعسانعيِسَسارها للضلاعضسعرى‬٩) َ‫ب لباَضلاحضسعنى‬

“Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan
pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan
hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.” (QS Al-Lail [92]: 8-11)

Ketika menjelaskan ayat ini, Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Orang-orang
yang bakhil dengan harta-benda yang dimilikinya, dan dia tidak merasa butuh dengan
(pahala) Allah, serta mendustakan balasan (dari Allah) kelak di hari kiamat, maka Allah
akan mempermudah baginya untuk menuju kepada jalan-jalan kejelekan.” (Tafsir Ibnu
Katsir, karya Imam Ibnu Katsir, cetakan Jum’iyyah Ihya At-Turats Al-Islamiy, jilid ke-4,
halaman 3048)

Definisi Orang yang Bakhil dan Orang yang Kikir

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa yang


dimaksud dengan orang bakhil adalah orang yang menahan (hartanya) dengan tidak
menunaikan (hak dan kewajiban) yang berkaitan dengan harta yang dimilikinya tersebut.
Sedangkan orang kikir adalah orang yang tamak/rakus terhadap apa-apa yang
sebenarnya bukan miliknya, dan tentu saja ini lebih parah dari bakhil, karena orang yang
kikir itu selalu berambisi terhadap apa-apa yang dimiliki oleh orang lain, dan dirinya tidak
menjalankan apa-apa yang Allah wajibkan kepadanya, seperti zakat, berinfak, dan hal-
hal lain yang sudah selayaknya dia lakukan (dengan harta yang dimilikinya). (Syarh
Riyadhus Shalihin, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, penerbit Alfa, Juz ke-2,
halaman 234)

Orang yang Kikir termasuk Golongan Orang yang Merugi

Orang yang bakhil dan kikir akan Allah masukkan ke dalam golongan orang-orang yang
merugi di akhirat kelak. Adapun bagi mereka yang dermawan dan mau menginfakkan
hartanya di jalan Allah, maka mereka akan tergolong orang-orang yang beruntung. Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

‫شاح عنضفلسله عفأ اضولعلئعك اهام اَضلامضفللاحوعن‬


‫عوعمن ايِوعق ا‬

“Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-
orang yang beruntung.” (QS At-Taghabun [64]: 16) atau (QS Al-Hasyr [59]: 9)

Di dalam tafsirnya, Imam Ibnu Katsir menjelaskan, bahwa makna dari ayat ini adalah
barangsiapa yang selamat dari sifat kikir, maka sungguh ia tergolong ke dalam orang-
orang yang beruntung dan sukses. Kemudian beliau membawakan sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:

ْ،‫ْ عحعمعلاهضم عععلىَ أعضن عسعفاكواَ لدعماَعءاهضم‬،‫ك عمضن عكاَعن عقضبعلاكضم‬


‫ْ عفإلان اَلبشاح أعضهعل ع‬،‫ْ عواَاتاقواَ اَلبشاح‬،‫ت عيِضوعم اَضللقعيِاَعملة‬ ‫ْ عفإلان اَلبظضلعم ا‬،‫إلايِاَاكضم عواَلبظضلعم‬
‫ظلاعماَ م‬
‫عواَضسعتعحبلواَ عمعحاَلرعماهضم‬

“Berhati-hatilah kalian terhadap perbuatan dzalim, karena sesungguhnya dzalim itu


merupakan kegelapan yang paling gulita kelak di hari kiamat. Dan berhati-hatilah kalian
dari sifat kikir, karena sifat kikir telah membinasakan orang-orang sebelum kalian. Sifat
kikir pulalah yang telah membuat mereka tega menumpahkan darah dan menghalalkan
kehormatan sesama mereka.” (HR Muslim)

(Lihat Tafsir Ibnu Katsir, karya Imam Ibnu Katsir, cetakan Jum’iyyah Ihya At-Turats Al-
Islamiy, jilid ke-4, halaman 2812)

Doa agar Terhindar dari Sifat Bakhil dan Kikir

Beberapa doa yang bisa kita baca dan amalkan agar bisa terhindar dari sifat bakhil dan
kikir, di antaranya adalah:
‫شاح عنضفلسيِ عواَضجععضللنيِ لمعن اَضلامضفلل ل‬
‫حيِعن‬ ‫اَللااهام لقلنيِ ا‬

“Ya Allah, jauhkanlah jiwaku dari sifat kikir, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang
yang beruntung.” (Doa ini disarikan dari Surat At-Taghabun, ayat ke-16)

‫ب‬ ‫ْ عوأاعواذ لب ع‬،‫ك لمضن أضن أ اعراد إلعلىَ أعضرعذلل اَلاعاملر‬


‫ك لمضن لفضتعنلة اَلبدضنعيِاَ عوعععذاَ ل‬ ‫ْ عوأاعواذ لب ع‬،‫ك لمعن اَلابضخلل‬ ‫اَللااهام إسَنيِ عأعواذ لب ع‬
‫ْ عوأاعواذ لب ع‬،‫ك لمعن اَلاجضبلن‬
‫اَلعقضبلر‬

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari sifat pengecut, aku berlindung
kepadaMu dari sifat bakhil, aku berlindung kepadaMu dari dikembalikan kepada umur
yang paling hina (masa pikun), dan aku berlindung kepadaMu dari fitnah dunia dan dari
adzab kubur.” (HR Al-Bukhari)

Read more: http://ypiis.com/celaan-allah-bagi-orang-yang-bakhil-dan-


kikir/#ixzz3ueNMPTst

Vous aimerez peut-être aussi