Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
1. Eemanuel Anton
2. Endah Dwi Luningsari
3. Endah Kurniawati
4. Endang Dwi Shinta
5. Ester Whida Kristiyanti
6. Faizal Machmud
7. Fatchurohman
8. Imam Wahyudi
PROGRAM S1 KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan rahmat dan
hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah yang berjudul “Operan / Timbang Terima” disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Manajemen Keperawatan.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang operan / timbang terima ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
……………………………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………...1
2.1.Pengertian Operan....................................................................................2
2.2.Proses Operan…………………………………..…………………………..3
2.3.Hal-hal Yang Perlu diperhatikan……………………………………...……...4
2.4.Alur Operan…………………………….9
2.5.Renstra Operan…
2.6.Format Operan
2.7.Komunikasi SBAR
2.8.SBAR Model
2.9.Laporan Kondisi Antar Shift……………………………………………….…9
BAB III SKENARIO OPERAN
3.1 Pemeran
3.2 Naskah Drama Operan……………………………………………………….....6
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….9
BAB I
LATAR BELAKANG
Manajemen adalah proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain (Gilles,
1989). Dan menurut (Swanburg, 2000) mendefinisikan manajemen sebagai ilmu atau seni
tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, dan rasional untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. (Keliat, 2009).
Pada saat operan antar perawat, diperlukan suatu komunikasi yang jelas tentang
kebutuhan pasien, intervensi yang sudah dan yang belum dilaksanakan, serta respons yang terjadi
pada pasien. Perawat melakukan operan bersama dengan perawat lainnya dengan cara berkeliling
ke setiap pasien dan menyampaikan kondisi pasien secara akurat di dekat pasien. Cara ini akan
lebih efektif dari pada harus menghabiskan waktu orang lain sekedar untuk membaca
dokumentasi yang telah kita buat, selain itu juga akan membantu perawat dalam menerima
operan secara nyata. (Nursalam, 2011).
Ada berbagai macam model operan yaitu model tradisional dan operan disisi tempat tidur
(bedside) yang penerapannya disesuaikan dengan kondisi masing-masing ruangan. (Achmad,
2012). Operan tradisional hanya cukup di meja perawat tanpa mengkonfirmasi keadaan pasien
secara langsung. Hal ini menyebabkan ketidakpuasan dari pasien dan perawat karena tidak ada
komunikasi antara perawat dengan pasien yang nantinya bermanfaat bagi pelayanan yang
dilakukan. (Rina, 2012).
Komunikasi yang efektif dalam lingkungan perawatan kesehatan
membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan empati. Ini mencakup mengetahui kapan
harusberbicara, apa yang harus dikatakan dan bagaimana mengatakannya
serta memiliki kepercayaan diri dan kemampuan untuk memeriksa bahwa pesan telah diterima
dengan benar. Meskipun digunakan setiap hari dalam situasi klinis, keterampilan komunikasi
perlu dipelajari, dipraktekkan dan disempurnakan oleh semua perawat sehingga mereka dapat
berkomunikasi dengan jelas, singkat dan tepat dalam lingkungan yang serba cepat dan
menegangkan. Untuk itu diperlukan pendekatan sistematik untuk memperbaiki komunikasi
tersebut salah satunya dengan cara komunikasi teknik SBAR. (Rina, 2012).
Dari hasil uraian di atas terdapat kaitannya operan terhadap komunikasi perawat dalam
melakukan kegiatan sehari-hari maupun saat menerapkan asuhan keperawatan. Maka dari itu
kelompok tertarik untuk membahas materi Operan demi memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Keperawatan disemester ganjil ditahun 2014 ini.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk mendapat pengetahuan tentang
Operan dalam melakukan Asuhan Keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Manfaat
Manfaat dalam penulisan makalah ini bermanfaat bagi seorang Perawat, Pasien, Pendidikan dan
Mahasiswa.
b. Pasien dan keluarga dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum
terungkap.
c. Sebagai dasar acuan menerapkan operan dengan baik saat praktik klinik/Rumah Sakit.\
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Operan
Operan merupakan sistem kompleks yang didasarkan pada perkembangan sosio-teknologi dan
nilai-nilai yang dimiliki perawat dalam berkomunikasi. Operan shif berperan penting dalam
menjaga kesinambungan layanan keperawatan selama 24 jam (Kerr, 2002). Tujuan komunikasi
selama operan adalah untuk membangun komunikasi yang akurat, reliabel (Lardner, 1996),
tentang tugas-tugas yang akan dilanjutkan oleh staf pada shif berikutnya agar layanan
keperawatan bagi pasien berlangsung aman dan efektif, menjaga keamanan, kepercayaan, dan
kehormatan pasien, mengurangi kesenjangan dan ketidak akuratan perawatan, serga memberi
kesempatan perawat meninggalkan pelayanan langsung. (Achmad, dkk, 2012).
Operan merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan pasien. Operan pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan
kolaboratif yang sudah dan yang belum dilakukan serta perkembangan pasien saat itu. Informasi
yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan
dengan sempurna. Operan dilakukan oleh perawat primer keperawatan kepada perawat primer
(penanggung jawab) dinas sore atau dinas malam secara tertulis dan lisan. (Nursalam, 2011).
Menurut Keliat, 2009. Operan adalah komunikasi dan serah terima pekerjaan antara shift pagi ,
sore dan malam. Operan dari shif malam ke shif pagi dan dari shif pagi ke shif sore dipimpin
oleh kepala ruangan, sedangkan operan dari shif sore ke shif malam dipimpin oleh penanggung
jawab shif sore.
B. Proses Operan
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1. Timbang terima dilaksanakan 5 menit Ners PPdan
setiap pergantian shift/ operan station PA
2. Prinsip timbang terima semua
pasien baru masuk dan pasien
yang dilakukan timbang terima
khususnya pasien yang memiliki
permasalahan belun/ dapat teratasi
serta yang membutuhkan
observasi lebih lanjut
3. PP menyampaikan timbang
terima pada PP berikutnya, hal
yang perlu disampaikan dalam
timbang terima:
a. Jumlah pasien
b. Identitas klien dan diagnosis
medis
c. Data (keluhan/ subjektif dan
objektif)
d. Masalah keperawatan yang
masih muncul
e. Intervensi keperawatan yang
belum dilaksanakan (secara
umum).
f. Intervensi kolaboratif dan
dependen.
g. Rencana umum dan persiapan
yang perlu dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan penunjang,
dll).
Pelaksanaan
1. Kedua kelompok dinas sudah 20 Ners KARU,
siap (shift jaga) menit station PP dan
2. Kelompok yang akan bertugas PA
menyiapkan buku catatan.
3. Kepala ruang membuka acara
timbang terima.
4. Perawat yang melakukan timang
terima dapat melakukan
klarifikasi, tanya jawab, dan
melakukann validasi terhadap hal-
hal yang telah ditimbang
terimakan an berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang kurang
jelas.
5. Kepala ruangan/ PP menanyakan
kebutuhan dasar pasien
6. Penyampaian yang jelas,
singkat, dan padat.
7. Perawat yang melaksanakan
timbang terima mengkaji secara
penuh terhadap masalah
keperawatan, kebutuhan, dan
tindakan yang telah/ belum
dilaksanakan serta hal-hal penting
lainnya selama masa perawatan.
8. Hal-hal yang sifatnya khusus
dan memerlukan perincian yang
matang sebaiknya dicatat secara
khusus untuk kemudian
diserahterimakan kepada petugas
berikutnya.
9. Lama timbang terima hntuk tiap
pasien tidak lebih dari lima menit
kecuali pada kondisi khusus dan
memerlukan keterangan yang Ruang
rumit perawatan
1. Diskusi. 5 menit Ners KARU,
2. Pelaporan untuk timbang terima station PP dan
dituliskan secara langsung pada PA
format timbang terima yang
ditandatangani oleh PP yang jaga
saat itu dan PP yang jaga
berikutnya diketahui oleh kepala
ruang.
3. Ditutup oleh kepala ruang
D. Alur Operan
Alur dan format pedoman operan di ruang MPKP menurut (Achmad, dkk., 2012) adalah sebagai
berikut:
Nurse Station:
1. Operan dipimpin kepala ruangan
2. Ketua Tim melaporkan secara verbal dan tertulis kondisi pasiennya berdasarkan
dokumentasi keperawatan.
3. Ketua Tim/Penanggung jawab sif dan perawat pelaksana dalam tim mencatat
hariannya
4. Proses klasifikasi informasi.
Bedside
1. Kepala ruangan memimpin ronde ke tempat tidur pasien
2. Validasi data pasien.
Nurse Station
1. Kepala ruangan merangkum informasi operan, memberikan umpan balik dan
saran tidak lanjut.
2. Menutup operan (doa dan bersalaman).
Nurse Station
Ketua Tim/Penanggung Jawab mulai kegiatan pre-conference bersama anggota
tim/perawat pelaksana.
E. Renstra Operan
a. Pelaksanaan Operan
Hari/ tanggal :
Pukul :
Topik :
Tempat :
b. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
c. Media
1. Status klien
2. Buku Operan
3. Alat tulis
4. Leaflet
d. Pengorganisasian
Kepala ruangan :
Perawat primer (pagi) :
Perawat primer (sore) :
Perawat associate (pagi) :
Perawat associate (sore) :
Perawat associate (malam) :
Perawat associate (libur) :
Pembimbing/ supervisor :
e. Uraian kegiatan
1. Prolog
Pada hari....... jam....... seluruh perawat ( PP dan PA) shift pagi dan sore serta kepala ruangan
berkumpul di nurse station untuk melakukan operan.
2. Sesi I di Nurse station
Kepela ruangan memimpin dan membuka acara yang didahului dengan doa dan kemudian
mempersilahkan PP dinas pagi untuk melaporkan keadaan dan perkembangan pasien selama
bertugas kepada PP yang akan berdinas selanjutnya (sore). PP dan PA shift sore memberikan
klarifikasi keluhan, intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan (secara umum),
intervensi kolaboratif dan dependen, rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan
(persiapan operasi, pemeriksaan penunjang dll), hal yang belum jelas atas laporan yang telah
disampaikan. Setelah melakukan timbang terima di nurse station berupa laporan tertulis dan
lisan, kemudian diteruskan di ruang perawatan pasien
Seluruh perawat dan kepala ruangan bersama-sama melihat ketempat pasien. PP dinas
selanjutnya mengklarifikasi dan memvalidasi data langsung kepada pasien atau keluarga yang
mengalami masalah khusus. Untuk pasien yang tidak mengalami masalah khusus, kunjungan
tetap dilaksanakan. Lama kunjungan tidak lebih lima menit perpasien. Bila terdapat hal-hal yang
bersifat rahasia bagi pasien dan keluarga perlu diklarifikasi, maka dapat dilakukan di nurse
station setelah kunjungan kepasien berakhir.
4. Epilog
Kembali ke nurse station. Diskusi tentang keadaan pasien yang bersifat rahasia. Setelah proses
operan selesai dilakukan, maka kedua PP menandatangani laporan operan dengan diketahui oleh
kepala ruangan.
f. Evaluasi
1. Struktur (input)
Pada operan, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain: catatan timbang
terima, status klien dan kelompok shift oepran. Kepala ruang selalu memimpin kegiatan operan
yang dilaksanakan pada pergantian shift, yaitu malam ke pagi dan pagi ke sore. Kegiatan oepran
pada shift sore ke malam dipimpin oleh perawat primer yang bertugas pada saat itu.
2. Proses
Proses operan dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas
maupun yang akan mengganti shift. Perawat primer mengoperkan ke perawat primer berikutnya
yang akan mengganti shift. Operan pertama dilakukan di nurse station kemudian ke ruang
perawatan pasien dan kembali lagi ke nurse station. Isi operan mencakup jumlah pasien,
diagnosis keperawatan, dan intervensi yang belum/sudah dilakukan. Waktu unutuk setiap pasien
tidak lebih dari lima menit saat klarifikasi ke pasien.
3. Hasil
Operan dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat mengetahui
perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik.
F. Format Operan
Asuhan Operan
Keperawatan Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan
S: S: S:
Data Fokus O: O: O:
(Subyektif & Obyektif) A: A: A:
P: P: P:
Karu: Karu:
G. Komunikasi SBAR
Komunikasi SBAR adalah komunikasi dengan menggunakan alat yang logis untuk mengatur
informasi sehingga dapat ditransfer kepada orang lain secara akurat dan efisien. Komunikasi
dengan menggunakan alat terstruktur SBAR untuk mencapai keterampilan berfikir kritis serta
menghemat waktu. (Rina, 2012)
Konsep SBAR
Menurut Rina, 2012 konsep SBAR yaitu sebagai berikut;
1. S (siuation) Situation merupakan kondisi terkini yang sedang terjadi pada pasien.
- Mengidentifikasi diri, unit, pasien, dan nomor kamar.
- Nyatakan masalah secara singkat: apa, kapan dimulai, dan tingkat keparahan.
2. B (background)
Sediakan informasi latar belakang yang sesuai dengan situasi, meliputi:
- Daftar pasien
- Nomor medical record
- Membuat diagnosa dan tanggal pendiagnosaan
- Daftar obat terkini, alergi, dan hasil labor.
- Hasil terbaru tanda-tanda vital pasien
- Hasil labor, dengan tanggal dan waktu pengambilan serta hasil dari tes labor sebagai
pembanding
- Informasi klinik lainnya
Background merupakan informasi penting tentang apa yang berhubungan dengan kondisi pasien
terkini.
3. A (assessment/pengkajian)
Assessment merupakan hasil pengkajian dari kondisi pasien yang terkini
4. R (recommendation)
Recommendation merupakan apa saja hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah pasien
pada saat ini.
H. SBAR Model
Menurut Rina, 2012;
1. Komunikasi menjadi efektif dan efisien
2. Menawarkan sebuah cara yang simple untuk standart komunikasi dengan menggunakan 4
elemen umum
3. Mencerminkan umum dan nursing process
4. Membuat bahasa yang umum
I. Laporan Kondisi Pasien Antar Shift DinaS (Dengan SBAR)
Menurut (Rina, 2012) Sebelum Operan pasien :
1. Dapatkan pengkajian kondisi pasien terkini.
2. Kumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan kondisi pasien yang akan dilaporkan
3. Pastikan diagnosa medis pasien dan prioritas masalah keperawatan yang harus dilanjutkan
4. Baca & pahami catatan perkembangan terkini & hasil pengkajian perawat shif sebelumnya.
5. Siapkan medical record pasien termasuk rencana perawat harian.
BAB III
SKENARIO OPERAN
A. Pemeran
Karu : Fajar Satria Maha
Katim : Istikaratih
Detik-detik Proses Operan pun tiba pada jam 08.00 Wib, setelah lengkap Karu, Katim dan
perawat shift pagi datang...
Karu : (melihat jam) sudah jam 08.00 nih, sudah waktunya operan sift
malam dengan shift pagi...
Surya : baik pak,, mari kita mulai saja operan pagi ini
Karu : yasudah, langsung saja...
Assalamualaikum,,, (membuka acara operan)
Sebelum memulai operan ini alangkah baiknya kita berdoa menurut agama dan kepercayaan
masing-masing..do’a dimulai... selesai...
Baik, untuk Pj malam, bg Surya bisa disampaikan laporan pagi ini,.silahkan...
Surya : baik, terimakasih..
Untuk operan pagi ini ada 4 pasien..nah dari ke empat ini ada 2 pasien baru.. di kamar 3 & 4...
Pasien Pertama (PJ surya)
S -: Tn. F (49 Tahun)
- Kamar 1
- Dx: Asma
- Keadaan komposmetis
- Klien masih sesak napas
- Pernapasan cuping hidung
- Pernapasan cepat
- Terdapat sekret yang kental
A -: Pemeriksaan TTV
o TD : 130/90 mmHg
o P : 80 x/m
o R : 30 x/m
o T : 37 oC
- Diet M2
- Terapi IVFD RL 20 tts/m
B -: Kekurangan cairan
- Telah diberikan terapi IVFD RL 20tts/m
A -: Pemeriksaan TTV
o TD : 130/80 mmHg
o P : 80 x/m
o R : 22 x/m
o T : 36 oC
- Diet M2
B -: Hb 10
- KGD 145
A -: Pemeriksaan TTV
o TD : 120/90 mmHg
o P : 70 x/m
o R : 22 x/m
o T : 37 oC
- Diet M2
- Urine pekat
R -: Cek Hb
- Kontrol intake & output
- Kontrol TTV setiap 3 jam
- Cek KGD setiap 2 jam
A -: Pemeriksaan TTV
o TD : 110/90 mmHg
o P : 60 x/m
o R : 24 x/m
o T : 36,7 oC
- Diet M2
- Terapi IVFD RL 20 tts/m
R -: Cek Bilirubin
- Cek Hb
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta :
Salemba Medika
Rostandi Purba, Juli. Achmad fathi. 2012. Jurnal Gaya Kepemimpinan dan Manajemen Koflik Kepala
Ruangan di Instalasi Rindu A RSUP H. Adam Malik Medan
Rina. 2012. Tesis...
Sugiharto, A. S, Dkk. 2012. Manajemen Keperawatan Aplikasi MPKP di Rumah Sakit.Jakarta: EGC