Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Air merupakan nutrien yang berfungsi menjadi medium untuk nutrien yang lainnya.
Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting mengingat kebutuhan air pada bayi
relatif tinggi 75-80 % dari berat badan dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 55-60
%. Berikut kebutuhan cairan bayi dan anak.
1. Pada anak < 10 Kg , maka 10 Kg dihitung 100 ml/ BB. Missal BB 8 kg maka
kebutuhan cairan adalah 8 x 100 = 800 ml/hari.
2. Pada anak dengan BB 10 – 20 Kg, maka 1000 ml pada 10 kg pertama dan ditambah
50 ml per Kg penambahan berat badannya. Missal BB = 15 kg, maka 1000 ml
ditambah 5 x 50 ml maka menjadi 1250 ml/ hari kebutuhan cairannya
3. Pada seorang dengan berat badan > 20 Kg maka rumusnya adalah 1500 ml pada 20 kg
pertama dan ditambah 20 ml/Kg sisanya, misal seseorang dengan BB 40 Kg, maka 20
kg pertama adalah 1500 ml, sedangkan 20 kg sisanya x 20 ml = 400 ml sehingga
kebutuhan cairan seseorang dengan berat 40 kg adalah 1500 + 400 ml = 1900 ml/hari
Untuk IWL (Insensible Water Loss) pada anak = (30 – usia anak dalam tahun) x
cc/kgBB/hari
Jika anak mengompol menghitung urine 0,5 cc – 1 cc/kgBB/hari
CONTOH :
An X (3 tahun) BB 14 Kg, dirawata hari ke dua dengan DBD, keluhan pasien menurut
ibunya: “rewel, tidak nafsu makan; malas minum, badannya masih hangat; gusinya tadi
malam berdarah” Berdasarkan pemeriksaan fisik didapat data: Keadaan umum terlihat lemah,
kesadaran composmentis, TTV: HR 100 x/menit; T 37,3 °C; petechie di kedua tungkai kaki,
Makan /24 jam hanya 6 sendok makan, Minum/24 jam 1000 cc; muntah /24 jam 100 cc;
BAK/24 jam : 1000 cc, mendapat Infus Asering 1000 cc/24 jam. Hasil pemeriksaan lab Tr
terakhir: 50.000. Hitunglah balance cairan anak ini!
Input cairan: Minum : 1000 cc
Infus : 1000 cc
AM : 112 cc + (8 cc x 14 kg)
————————-
2112 cc
1. Cairan Infus
2. Minum
3. Kandungan Cairan dalam makanan pasien
4. Volume obat-obatan
3. Keringat
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini berasal dari
anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang
dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit.
4. Feses
Pengeluaran air melalui feses berkisar antara 100-200 ml per hari, yang diatur melalui
mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).
Rumus I
Jika suhu ≤ 37 derajat celcius maka:
15 x BB
Rumus II
Jika suhu ≥38 derajat celciusmaka:
Koefisiensi x BB x waktu pengamatan
24 jam
Koefiensi dari suhu : 38 = 15,3
39 = 15,6
40 = 15,8
Rumus IWL
Rumus IWL pada orang dewasa:
IWL = 10-15 x kgBB / 24 jam
Konstantanya 10-15, namun yang sering dipakai adalah 15.
Misalnya Tn. B yang memiliki berat badan 60 kg, maka IWLnya adalah:
Misalnya pada An. C yang berusia 12 tahun dan memiliki berat badan 25 kg maka
IWLnya adalah:
Misalnya Tn. D yang memiliki berat badan 60 kg dan mengalami demam dengan
suhu tubuh 38,8 ⁰C, maka IWLnya adalah:
Lebih detailnya tentang IWL pada pasien demam, konstanta 200 didapat dari
10% x 2.000 cc. Angka 10% merupakan peningkatan kebutuhan cairan untuk tiap
derajat celcius kenaikan suhu. Sedangkan 2.000 cc merupakan kebutuhan cairan
harian rata-rata pada orang normal.
8. Macam-macam dosis
1. Dosis terapi : takaran obat yg diberikan dlm keadaan biasa dan dpt menyembuhkan pasien
2. Dosis minimum : takaran obat terkecil yg diberikan dan masih dpt menyembuhkan serta tdk
menimbulkan resistensi pd pasien.
3. Dosis maksimum : takaran obat terbesar yg diberikan dan masih dpt menyembuhkan serta
tdk menimbulkan keracunan pd pasien.
4. Dosis toksis : takaran obat dalam keadaan biasa dan dapat menyebabkan keracunan pada
pasien.
5. Dosis letalis : takaran obat dlm keadaan biasa yg dapat menyebabkan kematian pada pasien
a. Young : Da = (n / (n + 2)) x Dd
b. Dilling : Da = (n/20) x Dd
c. Cowling : Da = ((n+1)/24) x Dd
a. Clark : Da = (Ba/Bd) x Dd
Contoh: Terdapat cairan PPD dalam vial 4cc dengan kandungan obat 1 ml= 50 unit
Disuntikan IC dengan pembacaan hasil sesudah 24-72 jam. Untuk ATS diberikan 300 unit
untuk dewasa dan separuhnya untuk anak anti tetanus.
Hb Normal:
Wanita 12-16 gr/dL
Pria 14-18 gr/dL
Anak 10-16 gr/dL
Bayi baru lahir 12-24gr/dL
PRC : dikali 3
WBC: dikali 6
Cairan serebrospinal dibentuk dari kombinasi filtrasi kapiler dan sekresi aktif dari epitel. CSS
hampir meyerupai ultrafiltrat dari plasma darah tapi berisi konsentrasi Na, K, bikarbonat, Cairan,
glukosa yang lebih kecil dankonsentrasi Mg dan klorida yang lebih tinggi. Ph CSS lebihrendah dari
darah.
CSS Serum
Osmolaritas 295 mOsm/L 295 mOsm/L
Natrium 138 mM 138 mM
Klorida 119 mM 102 mM
PH 7,33 7,41 (arterial)
Tekanan CONCUSSION 6,31 kPa 25,3 kPa
Glukosa 3,4 mM 5,0 mM
Total Protein 0,35 g/L 70 g/L
Albumin 0,23 g/L 42 g/L
Ig G 0,03 g/L 10 g/L
1 .SYRINGE PUMP
Syringe pump merupakan salah salah satu peralatan elektromedis yang berfungsi
untuk memasukkan cairan obat kedealam tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara
teratur. Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari beberapa rangkaian yaitu rangkaian
pengatur laju motor (pendeteksi rpm), rangkaian komparator, dan rangkaian sinyal referensi
4. Slider Hook.
5. Cluth.
6. Slider.
7. Dial.
2. INFUSION PUMP
A. Pengertian
Infusion pump adalah peralatan medik yang digunakan untuk mengontrol pemberian cairan
infus secara elektronik.Alat ini merupakan salah satu alat rumah sakit yang sangat penting.
Infusion pump adalah alat yang digunakan untuk mengatur jumlah cairan / obat yang
masukkan kedalam tubuh melalui sirkulasi darah pasien secara langsung melalui vena.
Banyak orang menyebutnya dengan alat infus.
Cairan infus berupa zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh, cairan tersebut diberikan
karena tubuh kekurangan zat-zat tersebut.Dengan kondisi pasien yang sangat lemah, maka
cairan infus tersebut diberikan melalui kulit. Jarum penyalur cairan infus ditusuk pada kulit,
kemudian botol penampung cairan akan mengalirkan cairan tersebut sesuai kebutuhan.
Komponen yang terdapat pada sebuah infus pump adalah
· Alarm control
· Pump sistem
· Sensor tetesan
· Display system
Pesawat infus pump bekerja secara elektronik dengan menggunakakn mesin pompa untuk
memompakan caira infus kedalam tubuh dimana pengendalian pengaturan banyaknya tetesan
( yang dimonitor oleh flow sensor) setelah dilakukan secara semi otomatis . untuk mengjitung
jumlah tetesan infus yang masuk kedalam tubuh pasien digunakan sebuah sensor photodioda.
Ada juga sensor lain yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya gelembung dalam
selang infus.
Pada dasar nya alat ini bekerja dari rangkaian oscilator, yang akan memberikan sinyalnya ke
motor yang akan dikendali kan oleh pengendali motor. Kemudian saat motor bekerja tetesan
sensor dan pengelola sinyal pada level air bekerja yang keluarannya akan mengerjakan
rangkaian buzer, pada sensor tetesan akan mendeteksi berapa banyak tetesan yang keluar
menuju pasien. kecepatan tetesan dapat dikendalikan oleh pengendali laju tetesan yang akan
mengerjakan pengendali motor. Dan hasil tetesan dan setingan laju aliran tetesan dapat dilihat
pada display.