Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH :
ERI JULIANA
1614901210733
2.1.KONSEP KELUARGA
2.1.1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan
dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama
lain dan di dalam peranannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan. (Salvicion G Bailon dan
Aracelis Maglaya 1989).
Skoring :
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria
2. Skor dibagi dengan angka dan dikalikan dengan
bobot
3. Jumlah skor untuk semua kriteria
4. Skor tertinggi adalah 5 dan sama untuk seluruh
bobot
2.2.1 Definisi
Hipertensi adalah suatu kondisi di mana pembuluh darah terus-
menerus mengalami peningkatan tekanan. Darah dibawa dari
jantung ke seluruh bagian tubuh melalui pembuluh darah. Setiap
kali jantung berdetak maka akan memompa darah ke dalam
pembuluh darah. Tekanan darah dibuat oleh kekuatan darah yang
mendorong terhadap dinding pembuluh darah (arteri). Semakin
tinggi tekanan semakin keras jantung harus memompa (WHO,
2013)
2.2.2 Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan:
1) Hipertensi Primer (esensial)
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui
penyebabnya. Faktor yang mempengaruhinya yaitu: genetik,
lingkungan,hiperaktifitas saraf simpatis sistem renin,
angiotensin dan peningkatan Na+ Ca intraseluler. Faktor-faktor
yang meningkatkan resiko : obesitas, merokok, alkohol, dan
polisitemia.
2) Hipertensi Sekunder
Penyebab yaitu : penggunaan estrogen, penyakit ginjal,
sindrom cushing dan hipertensi yang berhubungan degan
kehamilan.
2.2.3 Klasifikasi
Klasifikasi hipertensi menurut WHO
1. Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama
dengan 140 mmHg dan diastolik kurang atau sama dengan 90
mmHg
2. Tekanan darah perbatasan (broder line) yaitu bila sistolik 141-
149 mmHg dan diastolik 91-94 mmHg
3. Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar
atau sama dengan 160 mmHg dan diastolik lebih besar atau
sama dengan 95mmHg.
Klasifikasi menurut The Joint National Committee on the Detection
and Treatment of Hipertension
1. Diastolik
a. < 85 mmHg : Tekanan darah normal
b. 85 – 99 : Tekanan darah normal tinggi
c. 90 -104 : Hipertensi ringan
d. 105 – 114 : Hipertensi sedang
e. >115 : Hipertensi berat
2. Sistolik (dengan tekanan diastolik 90 mmHg)
a. < 140 mmHg : Tekanan darah normal
b. 140 – 159 : Hipertensi sistolik perbatasan
terisolasi
c. > 160 : Hipertensi sistolik teriisolasi
2.2.6 Penatalaksanaan
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan
mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan
dengan pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah
140/90 mmHg.
Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :
a. Terapi tanpa Obat Terapi tanpa obat digunakan sebagai
tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai tindakan suportif
pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa obat ini meliputi:
1) Diet
Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5
gr/hr
Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh
2) Penurunan berat badan
3) Penurunan asupan etanol
4) Menghentikan merokok
5) Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang
dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang
mempunyai empat prinsip yaitu: Macam olah raga yaitu
isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda,
berenang dan lain-lain. Intensitas olah raga yang baik antara
60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87 % dari denyut
nadi maksimal yang disebut zona latihan. Lamanya latihan
berkisar antara 20 – 25 menit berada dalam zona latihan
Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik
5 x perminggu.
6) Edukasi Psikologis
Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi
meliputi :
1) Tehnik Biofeedback
Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk
menunjukkan pada subyek tanda-tanda mengenai
keadaan tubuh yang secara sadar oleh subyek dianggap
tidak normal.Penerapan biofeedback terutama dipakai
untuk mengatasi gangguan somatik seperti nyeri kepala
dan migrain, juga untuk gangguan psikologis seperti
kecemasan dan ketegangan.
2) Tehnik relaksasi
Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang
bertujuan untuk mengurangi ketegangan atau
kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk dapat
belajar membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks
Pendidikan Kesehatan ( Penyuluhan )
Intervensi keperawatan :
1. DATA KELUARGA
Rasio luas bangunan rumah dengan jumlah Mengkonsumsi lauk pauk tiap hari :
anggota keluarga 8m2/orang : Ya, klien mengkonsumsi lauk pauk yang
Rasio luas bangunan rumah klien sudah sesuai berbeda setiap hari, tetapi lebih sering
dengan jumlah anggota keluarga karena hanya mengkonsumsi telur.
klien dan ibunya yang tinggal di dalam rumah
tersebut. Menggunakan jamban sehat :
Ya, klien menggunakan jamban sehat jenis
kloset untuk BAB dan BAK
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya: √ Tidak perlu
ditangani Karena akan sembuh sendiri biasanya √ Perlu berobat ke fasilitas Yankes
Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami keluarganya secara aktif :
Ya √ Tidak, klien kadang-kadang saja memeriksakan kesehatannya di pelayanan karena
biasanya apabila sakit klien meminum obat dari warung saja..
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya :
Ya √ Tidak, klien hanya mengetahui apabila sakit untuk mengkonsumsi obat yang diberikan
dari pelayanan kesehatan.
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang
dialaminya:
Ya √ Tidak, karena klien hanya tinggal berdua dengan ibunya, klien juga tidak terlalu
memperhatikan masalah kesehatannya.
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami keluarganya :
Ya √ Tidak, karena klien tidak terlalu memperhatikan masalah kesehatannya
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan
anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
Ya √ Tidak
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah
kesehatan anggota keluarganya :
√Ya Tidak, Jelaskan .................................................................................
5. Hasil Pembinaan Berdasarkan Tingkat Kemandirian Keluarga
Data objektif
- Keluarga Ny. M tampak bertanya-tanya tentang
penyakit Hipertensi
- Keluarga bertanya tentang penyebab dan pencegahan
terhadap penyakit hipertensi
- Hasil Tanda-Tanda Vital
TD : 170/90 mmhg
N : 89x/menit
RR : 18x/menit
S: 36,7 C
2. Data Subjektif Resiko bertambah buruknya penyakit Ketidakmampuan keluarga
- Ny. M (klien) mengatakan sudah hampir 5 bulan klien hipertensi memodifikasi lingkungan
tidak memeriksakan kesehatan ke pelayanan kesehatan/
bidan desa.
- Ny. M (klien) mengatakan apabila merasa sakit minum
obat yang dibeli dari warung
- Ny. M (klien) mengatakan tidak tahu tentang makanan
yang harus dihindari.
Data objektif
- Klien terlihat di rumah saja
- Jarak antara rumah klien dan pelayanan kesehatan ±
100 meter
- Hasil Tanda-Tanda Vital
TD : 170/90 mmhg
N : 89x/menit
RR : 18x/menit
S: 36,7 C
Rumusan Prioritas Masalah
1. Kurang pengetahuan /informasi tentang penyakit (hipertensi) b/d
Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal penyakit hipertensi pada Ny. M
Prioritas Masalah
1. Kurangnya pengetahuan /informasi tentang penyakit (hipertensi) b/d
Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal penyakit hipertensi pada Ny. M
2. Resiko bertambah buruknya penyakit hipertensi b/d ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan.
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Nama Individu / Ny. M Alamat: Desa Puntik Dalam Rt 5 Kec. Mandastana Kab. Barito Kuala
Keluarga / Kelompok
Penyakit / Masalah Hipertensi
Kesehatan
Februari Resiko bertambah 1. Menjelaskan kepada keluarga pengertian dan penyebab hipertensi
2018 buruknya penyakit 2. Menjelaskan kepada keluarga cara pencegahan dan perawatan dari masalah kesehatan yang timbul
hipertensi b/d 3. Menganjurkan kepada keluarga untuk mengontrol makanan yang perlu dihindari
ketidakmampuan 4. Memberikan penjelasan kepada keluarga bagaimana cara melakukan senam hipertensi
keluarga memodifikasi 5. Menganjurkan untuk keluarga melakukan senam hipertensi bersama klien
lingkungan 6. Menganjurkan kepada keluarga dank lien untuk memeriksakan kesehatan rutin ke pelayanan
kesehatan.
Evaluasi (Catatan Perkembangan Keluarga)
No Tanggal Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
Diagnosa
I 02 Feb S:
2018 Keluarga mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit hipertensi
O:
Klien dan keluarga belum mampu menjelaskan tentang penyakit hipertensi.
A:
Masalah belum teratasu
P:
Rencana keperawatan keluarga dilanjutkan
II 02 Feb S:
2018
Keluarga Ny. M mengatakan tidak mengetahui bagaimana perawatan pada
penderita hipertensi
O:
II 07 Feb S:
2018
Keluarga Ny. M mengatakan sudah mengetahui tentang makanan yang harus
dihindari pada penderita hipertensi
O:
I 13 Feb S:
2018 Keluarga mengatakan mulai mengerti tentang penyakit hipertensi
O:
Klien dan keluarga dapat menjelaskan kembali penjelasan yang telah
diberikan mengenai hipertensi tetapi belum lengkap
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Rencana Keperawatan Keluarga dilanjutkan
II 13 Feb S:
2018
Keluarga dan Ny. M mengatakan belum mengetahui tentang senam
hipertensi
O:
Keluarga klien tampak memperhatikan penjelasan dari perawat.
A:
Masalah teratasi sebagian
P : Rencana keperawatan keluarga dilanjutkan
I 16 Feb S:
2018 Keluarga mengatakan mulai mengerti tentang penyakit hipertensi
O:
Klien dan keluarga dapat menjelaskan kembali penjelasan yang telah
diberikan mengenai hipertensi
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Rencana Keperawatan Keluarga dilanjutkan
II 16 Feb S:
2018
Keluarga Ny. M mengatakan akan mempelajari senam hipertensi dan akan
menjaga makanan.
O:
Keluarga klien tampak memperhatikan penjelasan dari perawat.
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Rencana keperawatan keluarga dilanjutkan
I 20 Feb S:
2018 Keluarga mengatakan mulai mengerti tentang penyakit hipertensi
O:
Klien dan keluarga dapat menjelaskan kembali penjelasan yang telah
diberikan mengenai hipertensi
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Rencana Keperawatan Keluarga dilanjutkan
II 20 Feb S:
2018
Keluarga Ny. M mengatakan bersedia diajarkan senam hipertensi dan akan
menjaga pola makanan.
O:
Keluarga klien tampak memperhatikan penjelasan dari perawat.
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Rencana keperawatan keluarga dilanjutkan
BAB 4
HASIL DAN IMPLEMENTASI
4.1 Hasil
Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan pada bab sebelumnya maka dapat
kami simpulkan sebagai berikut : Masalah keperawatan keluarga yang
muncul pada keluarga Tn.M dan Ny. Aantara lain adalah
4.1.1 Kurang pengetahuan /informasi tentang penyakit (hipertensi) b/d
Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal penyakit hipertensi pada
Ny. M
4.1.2 Resiko bertambah buruknya penyakit hipertensi b/d
ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.
4.2 Implementasi
4.2.1 Mengkaji pengetahuan keluarga tentang penyakit Hipertensi
4.2.2 Menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala Hipertensi
4.2.3 Menganjurkan keluarga untuk memeriksakan kesehatan ke
pelayanan kesehatan
4.2.4 Menjelaskan bagaimana cara pencegahan Hipertensi
4.2.5 Memberi informasi tentang menghindari makanan berpengawet
4.2.6 Menganjurkan kompres hangat pada daerah nyeri
4.2.7 Memberi penjelasan tentang akibat dari hipertensi
4.2.8 Membantu keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat
BAB 5
PENUTUP
5.1 Saran
Dari hasil pengamatan penulis masih ada masalah teratasi sebagian,maka
adapun saran yang disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut :
5.1.1. Kepada keluarga/lansia
5.1.1.2. Hendaknya keluarga memanfaatkan sebaik mungkin
kunjungan rumah yang dilakukan oleh petugas kesehatan.
Hendaknya keluarga melaksanakan perannya untuk
merawat anggota keluarga yang sakit sesuai anjuran
petugas kesehatan berdasarkan pada kemampuannya.
5.1.1.2. Keluarga hendaknya menanam tanaman obat keluarga
minimal dapat menggunakannya.
5.1.1.3. Klien pergi berobat ke sarana kesehatan secara teratur.
5.1.2. Kepada petugas kesehatan lansia (petugas puskesmas)
Karena klien anggota keluarga yang sakit berobat kurang
teratur,diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan kunjungan
rumah yang lebih efektif. Dalam penentuan dan prioritas masalah
diharapkan bersama keluarga. Bila klien jarang datang ke
puskesmas, diharapkan petugas kesehatan keluarga dapat melakukan
kunjungan rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddarth, Edisi 8 Vol 2, EGC: Jakarta.