Vous êtes sur la page 1sur 21

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan

FENOMENOLOGI: AUDIT SOSIAL DALAM IMPLEMENTASI


CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI UPAYA
MENCAPAI GREEN ECONOMIC (STUDI KASUS PADA PT APAC
INTI CORPORA BAWEN SEMARANG)

Rachmawati Meita Oktaviani

Pancawati Hardiningsih

Fakultas Ekonomi Universitas Stikubank Semarang

meita.rachma@gmail.com

Abstract:This study aims to answer the research question how social audit is implemented of
Corporate Social Responsibility. This research is a qualitative study using phenomenology
analysis. The focus of the philosophy of phenomenology is the understanding of the response of
the presence or existence of human beings, not just understanding any part of the specific or
particular behavior. Object of research is at PT APAC INTI CORPORA Bawen Semarang.
The data were collected by interview and documentation techniques. The results showed that
social audit is a part of the company's strategy phases to be done. Social audit conducted in
the form of obtaining such certification ISO 9001,ISO 14001 and PROPER. Social audit was
conducted by stakeholders outside the company, it is important to assess whether the activities
carried out by the company has been in the interest of all stakeholders in an effort towards
green economic.

Keywords: Phenomenology, Social Audit, Corporate Social Responsibility, Green Economic

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian bagaimana audit


sosial dalam implementasi Corporate Social Responsibility. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan menggunakan analysis fenomenologi. Fokus filsafat fenomenologi
adalah pemahaman tentang respon atas kehadiran atau keberadaan manusia, bukan sekedar
pemahaman bagian-bagian yang spesifik atau perilaku khusus.Obyek penelitian pada PT
APAC INTI CORPORA Bawen Semarang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
wawancara dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa audit sosial
merupakan bagian dari tahapan strategi perusahaan yang harus dilaksanakan.Audit sosial
dilakukan dalam bentuk memperoleh sertifikasi berupa ISO 9001, ISO 1400,daan PROPER.
Audit sosial ini dilakukan oleh pemangku kepentingan di luar perusahaan, hal ini penting
untuk menilai apakah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan telah memenuhi kepentingan
seluruh pemangku kepentingan sebagai upaya menuju green economic.

Kata kunci : Fenomenologi, Audit Sosial, Corporate Social Responsibility, Green Economic
PENDAHULUAN masih melihat Corporate Social Responsibility
sebagai bagian dari biaya atau tindakan
Dalam sepuluh tahun terakhir secara reaktif untuk mengatisipasi penolakan
perlahan tampak kecenderungan positif yang masyarakat dan lingkungan.
berkembang cukup baik, yaitu upaya nyata
Beberapa perusahaan mampu
didasarkan niat baik memperbaiki kondisi
mengangkat status Corporate Social
sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat,
Responsibility ke tingkat yang lebih tinggi
serta pelestarian lingkungan. Bisnis yang
dengan menjadikan sebagai upaya brand
bertanggungjawab secara sosial
building dan peningkatan corporate image.
mempertimbangkan tidak hanya apa yang
Namun masih jarang dijadikan sebagai
terbaik bagi perusahaannya saja tetapi juga
perencanaan strategis perusahaan Solihin
apa yang terbaik bagi masyarakat
(2008, p. 25-27). Friedman (1988), Corporate
umum.(Ambadar, 2008) Fenomena ini
Social Responsibility dan strategi perusahaan
menjadi agenda perubahan besar yang dapat
kedua hal tersebut saling bertentang. Tujuan
memberikan harapan rasa keadilan dan
korporasi untuk menghasilkan keuntungan
memberi peluang untuk mewujudkan
ekonomis bagi para pemegang saham
kesejahteraan yang berkelanjutan (sustainable
(shareholder). Walau demikian, menciptakan
development). Corporate Social Responsibility
sinergi antara Corporate Social Responsibility
merupakan moral yang harus dijustifikasi
dan strategi bukanlah sesuatu yang lazim.
perilaku bisnis.(Jensen;2001, Margolis and
Hal berbeda dikemukan Porter (2005), hanya
Walsh;2003, Scherer and Pallazo;2007).
dengan menjadikan Corporate Social
Di Indonesia, setiap perusahaan Responsibility sebagai bagian dari strategi
memiliki kewajiban mengungkapkan perusahaan, maka program-program CSR
informasi tentang Tanggung Jawab Sosial tersebut bisa langgeng.
dan Lingkungan atau sering disebut dengan
Penelitian Linda & Jenny Fairbrass
(TJSL).Tanggungjawab Sosial dan
(2008) menyebutkan proses strategi atas
Lingkungan di Indonesia, telah diatur
program Corporate Social Responsibility yang
dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2007
dilakukan oleh perusahaan terbagi dalam
tentang ―Penanaman Modal‖ dan Undang-
dua tahap yaitu pengembangan strategi
Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
(strategy development) dan implementasi
―Perseroan Terbatas‖. Tanggung Jawab Sosial
strategi (strategy implementation). Tahapan
dan Lingkungan merupakan salah satu
pengembangan strategi terdiri atas proses
bentuk tanggung jawab perusahaan kepada
menetapkan value, memilih alternatif
inside stakeholder dan outside stakeholder.
penetapan strategi. Sedangkan tahapan
Corporate Social Responsibility implementasi strategi terdiri atas tahapan
diharapkan tidak akan terjadi lagi implementasi dan tahapan pengawasan
ketimpangan antara perusahaan dengan dalam menentukan outcome. Proses strategy
masyarakat sekitarnya. Idealnya Corporate Linda & Jenny ditunjukkan pada Gambar 1.
Social Responsibility harus terintegrasi dalam
Sumber pada penelitian Linda &
kebijakan perusahaan yang merupakan
Jenny (2008), Corporate Social Responsibility
investasi masa depan perusahaan (social
sebagai sebuah program dan menjadi bagian
investment) bukan sekedar dianggap biaya
strategi, perlu dilakukan pengawasan.
sosial (cost social). Namun banyak perusahaan

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 107
Bagaimana pengawasan atas program
tersebut dilakukan? Tahapan pengawasan
dilakukan dalam bentuk dialog atau Fenomenologi Sebagai Sebuah Pemahaman
komunikasi dengan stakeholder. Komunikasi
Penelitian ini menggunakan pendekatan
dilakukan dengan internal stakeholder dan
fenomenologi. Fenomenologi menurut Bagus
external stakeholder. Komunikasi yang
(1996) berasal dari bahasa Yunani yang
dilakukan dengan external stakeholder dapat
terdiri atas phainomenon dan logos.
diwujudkan dalam bentuk audit sosial. Phainomenon berarti tampak dan phainen
Karapetrovic (2002) dan Risako et al berarti memperlihatkan. Sedangkan logos
(2005), audit sosial merupakan bagian dalam berarti kata, ucapan, rasio, pertimbangan.
implementasi Corporate Social Responsibility. Fenomenologi secara umum dapat diartikan
Ini dikuatkan Gulsevim dan Gokhan (2009), sebagai kajian terhadap fenomena atau apa-
yang melakukan penelitian atas implementasi apa yang nampak.
audit sosial dengan sampel perusahaan
Sugiyono (2007), analisis
tekstil yang terdaftar pada Istanbul Stock
fenomenologi dalam penelitian ini bersifat
Exchange Turki. Hasil penelitian yang
induktif. Pendekatan yang digunakan adalah
dikemukan, audit sosial yang dilakukan
deskriptif yang dikembangkan dari filsafat
mendasarkan pada implementasi standar
fenomenologi (phenomenological philoshop).
bentuk ISO 9001, ISO 14001, ECO TEX-100
Fokus filsafat fenomenologi adalah
dan OHSAS-18001.
pemahaman tentang respon atas keberadaan
Obyek penelitian dilakukan pada PT manusia, bukan sekedar pemahaman bagain-
APAC INTI CORPORA Bawen Semarang. bagian yang spesifik atau perilaku khusus.
Muncul pertanyaan mengapa memilih obyek
tersebut?
Audit Sosial dari perspektif Strategi
1. Untuk mendapatkan gambaran bagaimana Perusahaan
implementasi audit sosial sosial yang
ditelah dilaksanakan oleh perusahaan Sebagaimana telah dipaparkan pada
2. Sebagai perusahaan ini memiliki fasilitas bagian sebelumnya proses komunikasi
infrastruktur terbesar, terintegrasi, serta dengan stakeholder dapat dilakukan sebagai
dilengkapi dengan mesin pertenunan dan bagian dalam tahapan implementasi strategi
pemintalan tercanggih di Indonesia. perusahaan. (Linda & Jenny, 2008). Audit
3. Sekurang-kurangnya sepuluh tahun yang
sosial sebagai salah satu upaya yang
lalu perusahaan telah melaksanakan
dilakukan. Umumnya audit dikenal sebagai
program tanggung jawab sosial tetapi
sebuah penilaian (assessment) dan evaluasi
kebijakan tanggungjawab sosial ini belum
yang melibatkan pengumpulan informasi
diidentifikasi.
4. Tanggung jawab sosial dan lingkungan mengenai sistem dan laporan keuangan
sebenarnya sudah harus dipenuhi pada perusahaan. Proses audit dilakukan oleh
saat ijin pendirian perusahaan yaitu orang yang kompeten, independen, dan
dengan AMDAL (Analisa Mengenai obyektif yang dikenal sebagai auditor atau
Dampak Lingkungan). Yang nerupakan akuntan.
metode untuk untuk pengelolaan
lingkungan hidup. Seiring berjalannya waktu, audit tidak
hanya mencakup pengumpulan informasi
tentang keuangan perusahaan. Proses audit
TINJAUAN TEORI juga dilakukan dalam program Corporate
Social Responsibility. Audit sosial atas program

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 108
CSR yang dilaksanakan merupakan mengurangi dampak terhadap lingkungan.
pengawasan atas sistem manajemen internal Corporate Social Responsibility sebagai tujuan
(internal management system) yang mencakup: Sustainable Development.(Elkington, 1997).
kualitas produk, lingkungan, dan safety Sejalan dengan Elkington, (1997), (Ani Marlia,
management. (Karapetrovic, 2002; Risako et al, 2008; Achda, 2008; Nuryana, 2005), Corporate
2005) Social Responsibility sebagai tujuan Sustainable
Development merupakan kepedulian
Para pekerja sosial (social worker), perusahaan untuk menyisihkan sebagian
konsultan atau analis kebijakan sebagai pihak keuntungannya (profit) bagi kepentingan
yang melakukan audit sosial. Menurut Boyd pembangunan manusia (people) dan
(1988), audit sosial adalah: lingkungan (planet) secara berkelanjutan
berdasarkan prosedur yang tepat dan
A process that enables an organization to
assessand demonstrate its social, economic, professional. Sustainable Development dapat
and enviromental benefit and limitations. It dikategorikan sebagai bentuk Green Economic
is a way of measuring the extent to which an jika memenuhi empat kriteria antara lain:1
organization lives up to the shared values and 1. menggabungkan prinsip-prinsip sustainable
objectives it has commited to. Social audit dalam setiap keputusan bisnis;
provides an assessment of impact of 2. memasok produk atau jasa ramah
organization‟s non-financial objectives lingkungan untuk menggantikan
through systematically and regularly permintaan akan produk dan jasa nongreen.
monitoring its performance and the views of 3. lebih hijau dari kompetisi tradisional
its stakeholders. 4. membuat sebuah komitmen jangka panjang
untuk prinsip-prinsip lingkungan dalam
Point penting dalam definisi Boyd (1988)
operasi bisnisnya.
proses audit sosial dilakukan untuk
Dari perspektif teori, yang mendasari
mengukur komitmen yang dilakukan
pentingnya audit sosial yang dilakukan
perusahaan sebagai upaya mencapai Green
didasarkan pada Stakeholder Theory dan
Economy
Legitimacy Theory. Dalam pandangan
Stakeholder Theory menurut Mitchell (1997),
Branco & Rodriguez (2007) menekankan pada
Audit Sosial dalam Corporate Social tiga faktor yang mempengaruhi perusahaan
Responsibility Sebagai Upaya Green dalam memandang signifikansi pemangku
Economy kepentingan yaitu kekuasaan, legitimasi, dan
urgensi. Meskipun ketiga hal tersebut
Salah satu bagian dari akuntansi sosial adalah bersama-sama dan saling terkait dalam
audit sosial. Tujuan audit sosial adalah untuk mempengaruhi pengambilan tindakan
menilai kinerja perusahaan dalam perusahaan, tetapi yang memiliki pengaruh
hubungannya dengan harapan dan terbesar adalah power. Power merupakan
kebutuhan masyarakat (Deegan,2004:322). kekuatan nyata pemangku kepentingan
Hasil audit sosial digunakan sebagai bahan untuk melakukan tekanan dan tuntutan baik
pertimbangan perusahaan untuk secara sosial, politis, maupun hukum.
mengungkapkan kegiatan sosial perusahan
dan sebagai dasar untuk kegiatan dialog Pandangan Legitimacy Theory
dengan masyarakat. didasarkan pada pengertian kontrak sosial

(Figge & Hahn,2004), perusahaan


yang sustainable berusaha menciptakan nilai 1
. en.wikipedia.org/wiki/Sustainable_business
jangka panjang (long term value) dengan

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 109
(social contract) yang diimplikasikan antara Kedudukan Audit Sosial dalam Strategi
institusi sosial dan masyarakat (Ahmad dan Corporate Social Responsibility PT Apac
Sulaiman, 2004). Menurut Mathew (1993) dan Inti Corpora
Grey (1996), legitimasi sebagai sebuah
persepsi atau asumsi yang menerangkan Program Corporate Social Responsibility sebagai
suatu perilaku pada lingkungan sosial bagian dari strategi perusahaan adalah
diharapkan tepat dan sesuai dengan sistem sesuatu yang tidak tertulis, tercermin pada
sosial. slogan perusahaan yang berbunyi:

“Trusted in The Global Player in Textile”

Maksud dari kata trusted dalam semboyan ini


adalah:
METODE PENELITIAN
1. perusahaan memiliki harapan atau
keinginan agar mempunyai arti bagi
pemangku kepentingan (stakeholder).
Desain penelitian ini menggunakan 2. membentuk institusi yang “care‖ ke arah
penelitian kualitatif dari filsafat eksistensi perusahaan, baik dengan
konstruktivisme yang berasumsi bahwa pihak yang berhubungan langsung
kenyataan itu berdimensi, jamak interaktif maupun tidak langsung seperti pembeli,
dan merupakan pertukaran pengalaman supplier, dan pemerintah (dalam bentuk
sosial yang diintepretasikan oleh individu- apresiasi terhadap peraturan
individu. Penelitian ini menggunakan perundangan yang ada).
pendekatan deskriptif kualitatif, dimana Penerapan Corporate Social Responsibility
berusaha mendapatkan informasi selengkap sebagai bagian strategi perusahaan dilakukan
mungkin mengenai bagaimana audit sosial dengan pendekatan Plan, Do, Check. Audit
dalam implementasi Corporate Social sosial yang dilakukan dapat diklasifikasikan
Responsibility sebagai upaya menuju Green dalam tahapan check. Dalam perspektif
Economic. strategi perusahaan, ini sejalan dengan David
(2009) dan Linda & Jenny (2008). Penerapan
Obyek penelitian dilakukan pada PT audit sosial dalam program Corporate Social
Apac Inti Corpora Bawen Semarang. Responsibility yang dilaksanakan perusahaan
Informasinya digali dengan teknik ditampilkan dalam Gambar 2.
pengumpulan data dalam dilakukan dengan
observasi selama 3 bulan, wawancara dengan
informan yaitu pimpinan dan staff pada
divisi Legal dan Public Relation. Teknik Implementasi Audit Sosial dari Perspektif
dokumenter atas dokumen pendukung Sosial dan Lingkungan
digunakan, memberikan keyakinan bahwa Audit sosial merupakan suatu hal yang
audit sosial dilaksanakan perusahaan dalam penting bagi perusahaan. Audit sosial yang
melaksanakan program Corporate Social dilakukan oleh PT Apac Inti Corpora dengan
Responsibility. memperoleh sertifikasi dalam bentuk ISO
9001, ISO 14001, dan PROPER Kementerian
Lingkungan Hidup. Sertifikasi yang
HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan memiliki tujuan mendapatkan
pengakuan, bahwa perusahaan bekerja
didasarkan pada peraturan pemerintah
berkaitan dengan pengolahan limbah

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 110
(PROPER Kementerian Lingkungan Hidup), 1. Sebagai penjaminan pengelolaan
standar sistem manajemen mutu produk lingkungan bagi pemangku kepentingan
yang dihasilkan (ISO 9001), dan standar (stakeholder) perusahaan, dalam hal ini
sistem manajemen lingkungan (ISO 14001). masyarakat sekitar yang terkena dampak
langsung atas keberadaan perusahaan.
2. Mengurangi risiko manajemen atas
bahaya lingkungan yang terjadi, dan
Audit Sosial Mutu Produk Perspektif ISO
9001 3. Tujuan jangka panjang seperti pada ISO
9001 yakni brand image untuk
Sertifikat ISO 9001 berkaitan dengan Standar mendukung eksistensi perusahaan.
Mutu Produk. Tujuan yang ingin dicapai Dalam Sistem Manajemen Lingkungan,
dengan sertifikasi menurut Jr Manager Divisi penilaian dilakukan berdasarkan klausul-
Legal antara lain berkaitan dengan: klausul yang ada dalam standar. Apabila
secara mendasar sudah sesuai dalam arti
a. Sebagai jaminan bahwa barang atau tidak ada temuan ―Major‖ maka sertifikat
produk yang dihasilkan oleh perusahaan ISO berhak diperoleh.
adalah produk yang layak dikonsumsi
oleh konsumen karena telah sesuai dengan Initial audit diawali dengan dilakukan
standar mutu yang telah ditetapkan. pre assesment untuk melihat adanya gap
b. Selain itu tujuan jangka panjang yang antara standar dengan sistem yang sudah
ingin dicapai berkenan dengan brand image diterapkan, sehingga apabila saat pre
untuk mendukung eksistensi perusahaan. assesment masih ada temuan ―Major‖, maka
Proses audit atas sertifikat ISO 9001 ini temuan tersebut dapat diperbaiki pada saat
dilaksanakan per enam bulan sekali. Proses initial audit (sertification audit). Hasil proses
audit terakhir dilakukan pada bulan audit terkait dengan Sistem Manajemen
Pebruari 2011. Hasil dari proses audit yang Lingkungan dinyatakan baik, sehingga
telah dilaksanakan menyatakan bahwa sertifikat ISO 14001 yang telah diperoleh bisa
kegiatan yang berkaitan dengan mutu diperpanjang satu tahun ke depan. Aspek
produk dinyatakan baik, sehingga sertifikat penilaian atas ISO 14001 ditampilkan dalam
yang telah diperoleh bisa diperpanjang satu Tabel 2.
tahun ke depan. Sedangkan pihak yang
melakukan review dan memberikan laporan
audit atas sertifikat ISO 9001 adalah SAI Audit Sosial Penilaian Kinerja Perusahaan
Global. Indikator penilaian pada semester ini Perspektif PROPER Kementerian
adalah pada aspek dalam Tabel 1. Lingkungan Hidup

PROPER Kementerian Lingkungan Hidup


adalah kependekan dari Program Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan dalam
Audit Sosial Manajemen Lingkungan Pengelolaan Lingkungan Hidup. PROPER
Perspektif ISO 14001 yang dilaksanakan oleh Kementerian
Lingkungan Hidup. Fokus pada penilaian
Sertifikat ISO 14001 diperoleh sejak 28 penaatan perusahaan dalam aspek
Agustus 2001. Sertifikat ini berkaitan dengan pengendalian pencemaran air, pengendalian
Standar Manajemen Lingkungan. Tujuan pencemaran udara, dan pengelolaan limbah
yang ingin dicapai pada sertifikat ini antara B3 serta berbagai kewajiban lainnya yang
lain: terkait dengan AMDAL. Hasil penilaian
PROPER dilambangkan dengan peringkat

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 111
dalam warna yang terbagi dalam 5 (lima) Kontrol yang dilaksanakan sebagai feedback
kategori yaitu Emas, Hijau, Biru, Merah,dan atas operasi yang dilaksanakan perusahaan.
Hitam. Kontrol atas mutu produk dilaksanakan
dengan memperoleh Setifikat ISO 9001,
Berdasarkan data yang diperoleh dari dengan aspek penilian sebagaimana
Divisi Legal Dan Public Relation hasil ditampilkan pada Tabel 1. Sistem Manajemen
PROPER untuk tahun 2010 dan 2011 pada Lingkungan ditunjukkan dengan
peringkat ―Biru‖. Untuk mencapai peringkat memperoleh Sertifikat ISO 14001 dan
Biru perusahaan harus dapat memenuhi penilaian atas dampak lingkungan dalam
enam kriteria antara lain: penerapan Analisa bentuk pemeringkatan dalam PROPER
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Kementerian Lingkungan Hidup.
pengelolaan limbah domestik, pengendalian
pencemaran air, pengendalian pencemaran Sejalan dengan Gulsevim & Gokhan
udara, pengelolaan limbah B3, dan (2009); Karapetrovic (2002); Risako et al,
pengendalian pencemaran laut. (2005) untuk mendapat legitimasi audit sosial
mutlak dilaksanakan. Audit sosial sebagai
Penilaian kinerja perusahaan yang komunikasi eksternal dilaksanakan
telah dilakukan memperoleh peringkat Biru perusahaan agar mendapat pengakuan secara
dengan berkaitan dengan penataan Aspek global dan mendunia dengan sertifikasi ISO
Teknis sebagai berikut: 9001, ISO 14001, serta pengakuan dari
pemerintah dalam bentuk PROPER.
1. Air Limbah (AL) < 50 % Baku Mutu Air
Limbah (BMAL) Selain komunikasi eksternal, PT Apac
2. Emisi yang dihasilkan < 50% Batas Mutu Inti Corpora juga melaksanakan komunikasi
Emisi (BME) dengan stakeholder sekitar dengan dalam
3. Limbah Bahaya Beracun yang dihasilkan bentuk program kerja yaitu Apac Peduli
telah memperoleh ijin (dalam bentuk Pendidikan, Apac Peduli Lingkungan &
AMDAL), dan Batas Minimal Limbah Kesehatan, dan Apac Peduli Sosekbudag. Hal
yang dihasilkan < 50% ini dilakukan sebagai upaya nyata
Dasar penilaian untuk memperoleh peringkat menciptakan keseimbangan dengan
Biru ditunjukkan dalama Tabel 3. lingkungan sekitar untuk mendukung upaya
menciptakan Green Economy.

Audit Sosial sebagai Upaya Mencapai Green


Economy

Berdasarkan paparan sebelumnya, sejalan SIMPULAN


dengan (Deegan,2004) audit sosial yang
dilaksanakan bertujuan untuk menunjukkan
bahwa mutu produk yang dihasilkan, sistem Berdasarkan paparan yang telah dilakukan
manajemen lingkungan, dan kinerja pada bagian sebelumnya dapat disimpulkan
lingkungan yang dilksanakan perusahaan sebagai berikut:
bertujuan mencapai Green Economy.Green Audit sosial merupakan bagian dari
Economy bertujuan untuk mencapai strategi perusahaan. Audit sosial yang
sustainable development. dilaksanakan dalam bentuk sertifikasi ISO
9001, ISO 14001, dan PROPER Kementerian
Dalam sudut pandang penerapan Lingkungan Hidup. Audit Sosial yang
strategi, audit sosial yang dilaksanakan dilaksanakan bertujuan sebagai feedback
sebagai fungsi kontrol atau pengawasan.

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 112
dalam impelementasi Corporate Social http://www.caledonia.org.uk/socialla
Responsibility untuk menciptakan Green nd/social.htm (diakses 10 Maret 2008).
Economy.
Merujuk pada konsep teori, audit Branco, M.C. & Rodriguez,L.L., 2007,
sosial yang dilaksanakan bertujuan untuk ‗Positioning Stakeholder Theory within the
memberikan perlindungan pada stakeholder, Debate on Corporate Social Responsibility‘,
karena stakeholder memiliki kekuasaan untuk EJBO (Electronic Journal of Business
mempengaruhi operasi perusahaan.(Mitchell, Ethics and Organization Studies, Vol. 12
1997; Branco & Rodriguez,2007). Tujuan No.1.
jangka panjang yang ingin diwujudkan
Deegan, Craig. Financial Accounting Theory.
tentunya legitimacy dari stakelholder. (Ahmad
Australia: McGraw-Hill. 2004
& Sulaiman,2004; Mathew,1993; Grey,1996)
Elkington, J., ―Cannibals with Forks: the Triple
Bottom Line of 21st Century Business‖,
Implikasi Penelitian Mendatang Capstone, 1997
Penelitian ini masih jauh dari kata Figge, F., and T Hahn, 2004, Sutainable Value
sempurna. Penelitian ini bersifat subyektif, Added-Measuring Corporate Contribution
karena hanya mendasarkan pada satu obyek. to Sustainability beyond Eco-Efficiency,
Harapan untuk penelitian mendatang dapat Ecological Economic 48:173-187
melakukan komparasi beberapa perusahaan Gray,R.,Owen,D.,Adam,C., 1996, „Accounting
sejenis, sehingga dapat diperoleh gambaran and Accountability: Changes and
yang nyata bagaimana peran audit social Challenges in Corporate Social and
yang dilakukan dalam implementasi Enviromental Reporting‟, Prentice-Hall,
Corporate Social Responsibility sebagai upaya London.
mencapai Green Economy.
Gulsevim. Y.G. and Gokhan. S.G., 2009.
‗Corporate Social Responsibility Practices of
the Texile Firm Quted in Istabul Stock
Exchange‘. International Journal of
DAFTAR PUSTAKA Business, Economics, Finance and
Management Sciences

Jensen, M.C., 2001 ‗‗Value Maximization,


Ambadar. J, 2008, ‗Corporate Social Stakeholder Theory, and The Corporate
Responsibility dalam Praktik di Objective Function‘‘, Journal of
Indonesia‟, Penerbit PT Elex Media Corporate Applied Finance, Vol. 14, pp.
Komputindo. 8-21.

B Taman Achda, ―Konteks Sosiologis Linda and Jenny Fairbrass, 2008, „Corporate
Perkembangan Corporate Social Social Responsibility (CSR) Models and
Responsibility dan Implementasinya di Theories in Stakeholder Dialogue‘, CRRC,
Indonesia “ www.menlh.go.id / Queen‘s University Belfast.
serbaserbi/ csr/sosiologi.pdf, Diakses
18 Oktober 2008 Makna Ani Marlia, “Pentingnya Implementasi
Corporate Social Responsibility Pada
Boyd, Graham., 1998, ‗Social Auditing: A Masyarakat Indonesia; 25 Oktober 2008
Method of Determining Impact‘,

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 113
Mathews, M.R., 1993, ‗Socially Responsibility Sugiyono. 2007, ‗Metode Penelitian Pendidikan
Accounting‘, Chapman and Hall, (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
London. R&D)‘, Bandung: Alfabeta.

Margolis, J.D. and Walsh, J.P., ‗‗Misery Loves S. Karapetrovic, 2002, „On The Concept Of A
Companies: Rethinking Social Initiatives Universal Audit of Quality And
byBusiness‘‘, Administrative Science Enviroment System, Corporate Social-
Quarterly, Vol. 48, pp. 268-305, 2003. Responsibility and Enviromental
Management, ABI/INFORM Research
Mitchell,R.K., 1997, „Toward a Theory of pg.147
Stakeholder Identification and Salience:
Defining the Principle of Who and What en.wikipedia.org/wiki/Sustainable_business
Really Counts‘, Academy of
Management Review, Vol. 22 No. 4, www.balancosocial.org.br/media/texto1.pdf
pp.853-886. www.melh.go.id/data/press_realcase_PROP
Risako Morimoto, J. Ash and C. Hope, 2005, ER_2011_ok.pdf
‗Corporate Social Repsonsibility Audit:
From Theory to Practice, Journal of
Business Ethics, 62: 315-325

Solihin Ismail, 2008, ‗Corporate Social


Responsibility from Charity to
Sustainability‘, Penerbit Salemba
Empat.
Lampiran:

Fase 1 : Strategy Development Fase 2 : Strategy Implementation

Implement
Value Alternative Strategy Outcome
Control

Visi Prioritas stakeholder Seleksi Komunikasi


Goodwill

Tujuan Klausal yg mendukung Kombinasi Dialog dgn stake


Reputasi

Lingkup Metode yg mendukung Dasar penetapan holders


Image

Praktik / Kebijakan nilai/ value

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 114
Sumber: Penelitian Linda dan Jenny (2008)

Gambar 1.

Proses Strategi Perusahaan

Slogan perusahaan

TRUSTED IN GLOBAL
PLATER IN TEXTILE

PLAN DO CHECK

Visi Program Kerja

Misi Internal Eksternal

Tujuan Rapat rutin 1. ISO 9001


dgn 2. ISO 14001
stakeholder 3. PROPER

Sumber: Divisi Legal dan Public Relation PT Apac Inti Corpora

Gambar 2.

Strategi Perusahaan Dalam Implementasi Program CSR

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 115
Tabel 1.

Aspek Penilaian ISO 9001 Periode Januari- Juni 2012

Aspek Penilaian Fokus Pada Temuan

Sistem Manajemen Pengendalian Lengkap keterkaiatan


Mutu Dokumen dengan AMDAL , RKL,
dan RPL,

Tanggungjawab Fokus pada Dengan adanya visi, misi,


manajemen pelanggan produk yang dihasilkan
sesuai dengan standar ISO
9001

Komunikasi dengan
Komunikasi masyarakat dengan
Internal program CSR dalam
bentuk APAC PEDULI

Sumber daya Lingkungan kerja Dilakukan dengan adanya


manajemen program K3

Realisasi Produk Komunikasi Dilakukan dengan


pelanggan membuka layanan saran
atas produk yang
dihasilkan.

Dilakukan dengan cara


Pengendalian selalu menjalankan
sarana pemantauan peraturan yang
dan pengukuran dikeluarkan oleh
Kementerian Lingkungan
Hidup

Pengukuran, analisis, Perbaikan Dilakukan dengan selalu


dan perbaikan berkesinambungan memperbaiki kinerja
dengan melaksanakan
Program CSR dengan
tujuan agar dapat
memberikan arti bagi
masyarakat sekitar.

Sumber: Divisi Legal dan Public Relation PT Apac Inti Corpora

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 116
Tabel 2.

Aspek Penilaan ISO 14001 Periode Januari - Juni 2012

ASPEK FOKUS PADA TEMUAN


PENILAIAN

Sistem Manajemen Pengendalian Lengkap keterkaitan


Lingkungan Dokumen dengan AMDAL , RKL,
RPL dan Proper

Kebijakan Sumber daya, peran, Ada, ditangani oleh Divisi


Lingkungan tanggungjawab dan legal dan Public Relation
kewenangan

Perencanaan Target, program kerja Ada, dengan program CSR


dan sasaran dalam bentuk APAC
PEDULI, sasaran
stakeholders

Implementasi dan Audit Ada , internal audit dalam


pemeriksaan bentuk pre assesment dan
eksternal audit dalam
bentuk certification audit

Sumber: Divisi Legal dan Public Relation PT Apac Inti Corpora

Tabel 3.

Dasar Penilaian Peringkat Biru

Peringkat BIRU
Aspek Indikator Dasar Peraturan
(PP/Kepmen/Kepdal)
Pencemaran Air 1. Perusahaan mempunyai izin PP no. 82/2001 pasal
pembuangan air limbah (apabila 38 dan pasal 40
telah diwajibkan),
2. Perusahaan melakukan Kepmen. No. 51 /
pengambilan contoh dan analisis 1995 pasal 6 butir (e)
air limbah paling tidak sekali per
bulan, Kepmen. No. 51 /
3. Perusahaan melakukan 1995 pasal 6 butir (h)
pelaporan hasil pemantauan air
limbah sebagaimana yang PP.No. 82/2001 psl

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 117
dipersyaratkan (per 3 bulan) 38 ayat 1
kepada instansi terkait
4. Perusahaan mempunyai alat
ukur debit dan berfungsi dengan
baik,
5. Perusahaan telah melakukan
pengukuran debit harian air
limbah,
6. Konsentrasi air limbah
memenuhi BMAL atau
persyaratan yang ditetapkan
dalam izin,
7. Kualitas air limbah berdasarkan
beban memenuhi BMAL atau
persyaratan yang ditetapkan
dalam izin,
Pencemaran Air 8. Perusahaan mempunyai izin PP no. 19/1999
Laut untuk pembuanganlimbah ke
laut (dumping),
Pencemaran Udara 9. Stack yang mengeluarkan emisi Kepmen. No. 13
telah dilengkapi dengan tempat tahun 1995 pasal 7
pengambilan sample emisi udara
dan peralatan pendukung
lainnya,
10. Stack yang ada dilengkapi
dengan alat pemantauan udara
sebagaimana yang
dipersyaratkan (tergantung jenis
industri),
11. Perusahaan melakukan
pengukuran emisi udara untuk
semua stack sebagaimana yang
dipersyaratkan (harian atau
setiap 6 bulan),
12. Perusahaan melaporkan hasil
pemantauan emisi udara kepada
instansi terkait sesuai dengan
peraturan perundangan,
13. Emisi udara yang dihasilkan
memenuhi Baku Mutu Emisi
Udara sebagaimana yang
dipersyaratkan,

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 118
Pengelolaan Limbah 14. Perusahaan mempunyai semua PP no. 18/1999 jo PP
B3 izin pengelolaan limbah B3 yang no. 85/1999
dilakukan untuk semua aspek
pengelolaan sebagaimana yang Kepdal No. 68 tahun
dipersyaratkan, 1994
15. Perusahaan melakukan Kepdal No. 01 tahun
pelaporan pengelolaan limbah 1995
B3 dilakukan sesuai dengan Kepdal No. 02 tahun
yang dipersyaratkan, 1995
16. Penyimpanan limbah B3
dilakukan sebagaimana yang Kepdal No. 04 tahun
dipersyaratkan dalam izin, 1995
17. Pengolahan limbah B3 di lokasi Kepdal No. 05 tahun
(on site incinerator) dilakukan 1995
sesuai dengan sebagaimana yang
dipersyaratkan di dalam izin,
18. Pengolahan limbah B3 di lokasi
(on site landfill) dikelola dengan
baik dan sesuai dengan
sebagaimana yang
dipersyaratkan di dalam izin,
AMDAL/UKL/UPL 19. Perusahaan melakukan PP no. 27/1999
persyaratan-persyaratan yang
tercantum dalam AMDAL Kepmen No. 86/2002
atau RKL/RPL,
20. Perusahaan melakukan
pelaporan UKL/UPL kepada
instansi terkait sebagaimana
yang dipersyaratkan,
Sumber : Divisi Legal dan Public Relation PT Apac Inti Corpora

Tabel 1. Skema Elemen-Elemen Intellectual Capital


Intellectual Intellectual capital
Elemen Intellectual capital
capital yang yang terkait
yang melekat pada
Author melekat pada dengan hubungan
perusahaan
manusia eksternal

Edvinson Human capital Organizational Customer capital


(1997) capital

Steward (1997) Human capital Structural capital Customer capital

Sveiby (1997) Employee Internal structure External structure


competence

Sumber: Purnomosidhi, 2006

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 119
Tabel 2. Statistik Deskriptif
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation

VACA 80 .098 1.119 .30537 .159117

VAHU 80 1.194 11.299 2.54260 1.561988

STVA 80 .163 .911 .52344 .175586

VAICTM 80 1.238 8.734 3.21650 1.406426

MB 80 .246 12.079 2.24759 1.992342

ROA 80 .000 1.273 .10870 .151926

ATO 80 .349 4.183 1.49441 .646681

LNASSET 80 11.634 32.119 26.62339 4.287372

Valid N (listwise) 80

Sumber: Output SPSS

Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas (1)

Coefficient Correlationsa

Dependent Variable: MB ROA ATO

LNA VAICT LNAsse VAICT LNAsse VAICT


Model sset M t M t M

1 Correlatio LNAsset 1.000 .010 1.000 .010 1.000 .010

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 120
ns VAICTM .010 1.000 .010 1.000 .010 1.000

Covariance LNAsset .529 .590 .249 .000 .000 .033


s
VAICTM .906 .062 .000 .293 .033 .343

Sumber: Output SPSS

Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas (2)

Collinearity
Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

VAICTM .830 1.204

VACA .367 2.723

VAHU .231 4.332

STVA .335 2.988

LNASSET .910 1.099

a. Dependent Variable: MB

Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi


Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson

1 .683a .466 .430 .43540 1.647

a. Predictors: (Constant), LNASSET, VAICTM

b. Dependent Variable: MB

Adjusted R Std. Error of Durbin-


Model R R Square Square the Estimate Watson

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 121
1 .714a .510 .477 .11216 1.897

a. Predictors: (Constant), LNASSET, VAICTM

b. Dependent Variable: ROA

Adjusted R Std. Error of Durbin-


Model R R Square Square the Estimate Watson

1 .576a .332 .314 .125787 2.245

a. Predictors: (Constant), LNASSET, VAICTM

b. Dependent Variable: ATO

Sumber: Output Statistik SPSS

Tabel 6. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ROA MB ATO

N 80 80 80

Normal Parametersa Mean .2915 1.3853 1.49441

Std. Deviation .15508 .57683 .646681

Most Extreme Absolute .129 .117 .150


Differences
Positive .129 .117 .150

Negative -.093 -.068 -.096

Kolmogorov-Smirnov Z 1.149 1.046 1.342

Asymp. Sig. (2-tailed) .142 .224 .054

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Output Statistik SPSS

Tabel 7. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 122
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate

1 .683a .466 .430 .43540

a. Predictors: (Constant), LNASSET, VAICTM

b. Dependent Variable: MB

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate

1 .714a .510 .477 .11216

a. Predictors: (Constant), LNASSET, VAICTM

b. Dependent Variable: ROA

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate

1 .576a .332 .314 .125787

a. Predictors: (Constant), LNASSET, VAICTM

b. Dependent Variable: ATO

Tabel 8. Hasil Uji Statistik F


ANOVAb

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.

1 Regressi
12.257 2 2.451 12.932 .000a
on

Residual 14.028 74 .190

Total 26.286 79

a. Predictors: (Constant), LNASSET, VAICTM

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 123
ANOVAb

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.

1 Regressi
12.257 2 2.451 12.932 .000a
on

Residual 14.028 74 .190

Total 26.286 79

b. Dependent Variable: MB

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.

1 Regressi
.969 2 .194 15.406 .000a
on

Residual .931 74 .013

Total 1.900 79

a. Predictors: (Constant), LNASSET, VAICTM

b. Dependent Variable: ROA

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.

1 Regressi
141.551 2 35.388 15.428 .000a
on

Residual 172.033 75 2.294

Total 313.585 79

a. Predictors: (Constant), LNASSET, VAICTM

b. Dependent Variable: ATO

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 124
Tabel 9. Hasil Uji Statistik t
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient
Coefficients s

Model B Std. Error Beta T Sig.

(Constant) .441 .397 1.110 .271

VAICTM .194 .060 .472 3.218 .002

LNASSET -.007 .012 -.048 -.543 .589

a. Dependent Variable: MB

Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient
Coefficients s

Model B Std. Error Beta T Sig.

(Constant) .084 .102 .825 .412

VAICTM .476 .087 .488 5.465 .000

LNASSET .001 .003 .018 0.212 .833

a. Dependent Variable: ROA

Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient
Coefficients s

Model B Std. Error Beta T Sig.

(Constant) .144 .050 2.879 .005

VAICTM .478 .089 .501 5.347 .000

LNASSET .203 .081 .235 2.506 .014

a. Dependent Variable: ATO

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 125
Kekayaan Intelektual Kinerja Perusahaan

VAICTM
MARKET VALUATION
VACA
PROFITABILITAS
VAHU
H1
PRODUKTIVITAS
STVA

H2
UKURAN PERUSAHAAN

Gambar 1. Model Penelitian Empiris

H3

Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas (M/B)

Gambar 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas (ROA)

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 126

Vous aimerez peut-être aussi