Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
7, Mei 2014
Magdalena Karismariyanti
Abstrak
Penelitian ini menghasilkan analisis dan rancangan prototipe dari sistem penjualan menggunakan sistem
pembayaran elektronik (e-payment). Penggunaan uang elektronik (e-money) sudah meluas di berbagai
aspek kehidupan baik untuk pembayaran belanja kebutuhan sehari-hari, kebutuhan hiburan, kebutuhan
transportasi dan lain-lain. Saat ini hanya perusahaan besar menengah yang dapat melakukan kerjasama
dengan pihak ketiga,yaitu bank sebagai penyedia kartu e-money. Usaha kecil dan menengah yang sudah
menggunakan aplikasi untuk mencatat transaksinya dapat menggunakan e-payment. Rancangan
prototipe ini memberikan usulan rancangan sistem penjualan yang dapat mengelola proses pembelian
kartu, deposit uang, penjualan dengan uang elektronik dan refund sisa saldo tanpa perancara pihak
ketiga. Perubahan cara pembayaran ini berdampak pada pencatatan secara akuntansi. Perubahan pada
daftar perkiraan akan melibatkan utang deposit didalamnya. Perubahan proses ini mengakibatkan
perubahan data yang disimpan sehingga dirancang pula basis data yang dapat memenuhi kebutuhan
akuntansi. Metode pembangunan perangkat lunak ini menggunakan metode prototipe untuk dapat
memberikan gambaran langsung kepada pengguna akan bentuk produk akhir yang dihasilkan. Analisis
dan rancangan prototipe ini diharapkan dapat membantu pengguna dalam mengidentifikasi kebutuhan
perangkat lunak untuk membuat produk lengkap dari sistem informasi akuntansi penjualan dengan e-
payment.
Abstract
Result of this research is an analysis and design of sales system prototype using e-payment. E-money
usage has been widely use in commerce activity such as purchasing grocery, entertainment, transportation
and so on. Nowadays, only medium-big company can afford partnership with third party as e-money card
provider, such as bank. Small-medium business, which already used application to record its transaction,
can also use e-payment method. This prototype design gives proposal sales system design, which able to
manage card purchasing, money deposit, e-payment for sales activities, and refund of account balance.
This system doesn’t need partnership with third party. Changes of payment method effect accounting
records. Deposit account payable occur in this changes. Process changes effect data recording, thus
database design should comply accounting needs. Software development method for this research is
prototype method. Prototype provide early visibility of the final product. Hopefully this analysis and
design of prototype can help user to define further software requirement for more complete version of the
sales accounting information system software using e-payment.
238
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 1, No. 7, Mei 214
yaitu bank untuk menjadi penyedia uang terjadi pada awal tahap 2, yaitu rancangan, dan
elektroniknya. Bagaimana dengan usaha kecil dan pembangunan di tahap 3 [7; 6].
menengah? Usaha kecil menengah seperti koperasi Dengan menggunakan model pembangunan
pengelolaan kantin di kampus-kampus, memiliki perangkat lunak prototipe produk akhir dapat
jumlah konsumen yang besar karena seluruh civitas memuaskan pengguna [6]. Jaminan kesuksesan
kampus tersebut merupakan pelanggannya. Dengan pembangunan perangkat lunak berada ditingkat
jumlah penggunjung yang banyak dengan jumlah “Good” [4; 6].
transaksi yang banyak pula, saat ini beberapa usaha
kantin sudah dapat dibantu dengan aplikasi yang 3. Sistem Pembayaran Elektronik (e-payment)
dapat membantu mencatat transaksinya. Proses Terdapat dua jenis sistem pembayaran, yaitu
pembayaran masih menggunakan uang kartal. pembayaran tunai dan non-tunai. Instrumen
Namun, kelemahan dalam proses pembayaran pembayaran yang digunakan pada sistem
dengan uang kartal adalah proses penghitungan pembayaran tunai adalah uang kartal, sedangkan
uang yang diserahkan dan perhitungan uang sisa pembayaran non-tunai dapat menggunakan Alat
pembayaran yang perlu waktu untuk Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK),
melakukannya, dan proses menyiapkan uang sisa Cek, Bilyet Giro, Nota Debet, maupun uang
pembayaran dari uang yang tersedia di laci counter elektronik. Berbagai macam definisi uang
yang tidak selalu tersedia dalam jumlah yang elektronik (e-money) disampaikan dalam banyak
diinginkan. Diperlukan kemampuan finansial yang literatur. Uang elektronik adalah alat pembayaran
cukup bagi usaha kecil dan menengah untuk yang menyimpan sejumlah nilai uang dalam
bekerja sama dengan bank sebagai pihak ketiga perangkat elektronik berupa stored-value atau
sebagai penyedia jasa uang elektronik. produk prepaid yang dimiliki konsumen [8; 9; 10].
Penelitian ini mengangkat masalah tentang Untuk dapat digunakan, e-money harus memiliki
bagaimana mengubah sistem pembayaran dari tunai sifat yaitu dapat disimpan dan diambil di lain
menjadi pembayaran non-tunai atau elektronik (e- waktu, dan berguna ketika digunakan. Nilai uang
payment). didalam e-money akan berkurang apabila konsumen
menggunakannya untuk pembayaran atas nilai
2. Metode Penelitian ekonomi yang telah dinikmati. E-money berbeda
Model Prototipe digunakan dalam pendekatan dengan “single-purpose prepaid card” seperti kartu
pembangunan perangkat lunak dalam penelitian ini. telepon, karena e-money dapat digunakan untuk
Pemodelan prototipe memberikan gambaran produk “multi-pupose prepaid card”. Selain itu, e-money
akhir lebih cepat kepada pengguna untuk berbeda dengan credit card maupun debit card,
membantu dalam proses identifikasi kebutuhan dimana keduanya termasuk “access card”. E-money
yang belum sepenuhnya disampaikan oleh ini termasuk dalam “prepaid product”[9].
pengguna. Prototipe yang dirilis dapat memberikan Alternatif model e-payment yang
gambaran produk akhir terlihat nyata [4]. Ketika dikembangkan sebelumnya. Model e-payment
kebutuhan belum dapat ditentukan secara tersebut, antara lain: ATMPal, iCash, Pulsa E-
menyeluruh [5], perangkat lunak dalam versi yang payment dan Mobile banking. Salah satu model e-
belum lengkap sudah dapat diperlihatkan kepada payment iCash, proses penyimpanan dan
pengguna [4]. Pengguna dapat memberikan umpan pembayaran online tanpa harus melalui rekening di
balik dan kebutuhannya sehingga mengurangi bank [11]. Dalam Penelitian ini model iCash
kecenderungan terjadinya salah paham dikemudian diadopsi untuk menjadi model pembayarannya
hari [6]. Bagi pihak developer, mereka dapat dengan beberapa penyesuaian.
membangun perangkat lunak ini lebih cepat [7].
Prototipe memang idealnya menjadi sebuah
mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan
perangkat lunak.
Tahapan pemodelan prototipe menurut
Pressman terdiri dari lima tahap. (1) Tahap awal
dalam pemodelan prototipe adalah mengidentifikasi
kebutuhan yang sudah diketahui dan menekankan
pada bagian yang wajib dipenuhi. Tahap ini disebut
tahap komunikasi. (2) Tahap quick plan. (3) Tahap
Pemodelan rancangan cepat (modeling quick
design) fokus kepada rancangan yang dapat
dimengerti oleh pengguna. Rancangan yang mudah
dimegerti antara lain rancangan antarmuka
pengguna dan format hasil luaran. (4) Tahap tiga
adalah pembanguna prototipe, kemudian dievaluasi
oleh pengguna. (5) Deployment [7]. Proses iterasi Gambar 1. Model Pembayaran E-payment
239
Jurnal Tekn
nologi Informassi Vol. 1, No. 7, Mei 2014
Pada Gambar 1, pembeeli melakukkan b.. Petugas counter ddeposit dan refund
penyimpaanan uang melalui
m countter deposit ddan memasukk kan sejumlah nominal uan ng tertentu
refund. C
Counter ini juuga dapat melayani penarikkan sesuai dengan perminntaan Pembeeli untuk
uang yanng di-deposit-kkan sebelumnnya. (2) Countter
menambah h saldo depositit.
deposit ddan refund mencatatkan deeposit/refund ke
dalam sistem. (3) Pem mbeli melaku ukan pembeliian c. Petugas coounter penjuaalan memasuk kkan data
melalui C Conter Penjuualan. (4) Co ounter pejuallan barang yang
y dibeli dengan melakukan
m
mencatatkkan penjualann ke dalam sistem yang akkan pengecekkan saldo depoosit didalam kartu.
k Jika
mempenggaruhi jumlaah deposit pembeli.
p Dalaam pembelian berhasil dillakukan saldo deposit
model peembayaran in ni, Penjual tiidak melakukkan berdasarkaan nomor karrtu tersebut berkurang
sinkronisasi data penjuualan atau klaim pendapattan sejumlah penjualan.
p
kepada piihak ketiga co
ontohnya mercchant.
d.. Petugas counter ddeposit dan refund
4. Tinjauan Akunta ansi: Penjuala an Tunai dan n memasukk kan sejumlah nominal uan ng tertentu
Penjjualan dengan n Pembayara an Elektronik k sesuai deengan perminntaan penariikan dari
Jurnnal adalah pencatatan transaksi ddan Pembeli seehingga saldo deposit berku
urang.
kejadian yang mengu ubah posisi keuangan
k suaatu
TABEL 1.
perusahaaan [12]. Daalam penjuallan tunai, kkas DAFTA
AR FUNGSIONA
ALITAS SISTEM
M
bertambaah disebelah debet (dr) dan penjuallan
bertambaah disebelah kredit
k (cr) [13]. Penjurnallan Fungsionalitas
F Keterangan
dalam Penjualan den ngan pembayaran elektronnik Kartu Pembelian kkartu
tidak hannya mempengaruhi keduaa akun tersebbut Deposit Penambahann saldo deposit
saja. Trannsaksi yang teerjadi pada saaat menggunakkan Reefund Penarikan saaldo deposit
pembayarran elektronik k, yaitu depo osit, refund ddan Peenjualan Pencatatan transaksi penjjualan dan
penjualann dengan kartu u elektronik. pengurangann saldo deposit
a. Depoosit adalah lay yanan yang diberikan
d kepaada Ju
urnal Menampilkaan jurnal atas pencatatan
transaksi
pelannggan untuk dapat
d melakuk kan pembayarran Bu
uku Besar Menampilkaan buku besar
dimuuka atas baranng atau jasa [14]. Atas depoosit
terseebut, maka kaas bertambah pada sisi deebit 5..2. Diagram Konteks
(dr) dan hutang deposit
d bertambah pada ssisi Berdasark
kan analisis fungsionalitaas, maka
krediit (cr). prroses dimodeelkan dengann Data Flow Diagram
b. Refunnd adalah m mengambil saldo dari depoosit (D
DFD). Dalam DFD digambaarkan aliran data
d dalam
atau melakukan pembayaran
p negatif
n dari siisa sistem, sumbeer dan tujuaan data, pro oses yang
saldoo [14]. Atass refund terssebut, hutaang mengolah
m dataa tersebut dann tempat pen
nyimpanan
daatanya [15]. Pada Gam mbar 2 beerikut ini
depoosit berkurangg disebelah deebit (dr) dan kkas
diitampilkan diaagram kontekss.
berkuurang disebelaah kredit (cr).
c. Penjuualan dengaan kartu elektronike attas
sejummlah barang g atau jasaa, pembayarran
dilakkukan dengan n mengurang jumlah depoosit
yangg dimiliki oleh pembeli. Atas transakksi
terseebut, hutang deposit berku urang disebellah
debitt (dr) dan penjualan bertambah disebellah
krediit (cr).
5. Hasiil Pembahasa an
5.1. Anaalisis Kebutuhan Fungsion nal
Identtifikasi kebuttuhan perangkkat lunak unttuk
memenuhhi keinginan n pengguna adalah prosses
pembayarran secarra elektro
onik denggan Gambar
G 2. Diagraam Konteks
memperhhatikan penccatatan secaara akuntannsi.
Kebutuhaan fungsion nalitas padaa TABEL 1 Diagram konteks
k dituruunkan menjaddi diagram
dijelaskann dalam bagiaan berikut ini. alliran data level 1 dengan prooses sebagai berikut:
b
a. Petuggas counter deposit
d dan refund
r membuuat a. Prosess 1.0: Login,
kartu
u baru untuk pembeli sebeelum melakukkan b. Prosess 2.0: Pencatattan Data Mastter,
prosees berikutnya.. c. Prosess 3.0: Pembeliian Kartu,
d. Prosess 4.0: Deposit,,
e. Prosess 5.0: Penjualaan,
240
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 1, No. 7, Mei 214
241
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 1, No. 7, Mei 2014
saldo
kurang dari penjuala DO
READ dt_menu
SELECT table menu
READ dt_detail_penjualan
COMPUTE subtotal penjualan adalah
Harga dari dt_menu x kuantitas
di
dt_detail_penjualan
SAVE temporary detail penjualan[]
COMPUTE Total penjualan adalah
total penjualan +
subtotal penjualan
COMPUTE sisasaldo adalah sisasaldo
–
total penjualan
242
Jurnal Teknnologi Informassi Vol. 1, No. 7, Mei
M 214
Gambar 6. Mock up ini merupakaan perancanggan yaang dapat membantuu penggunaa untuk
atas DFD
D proses 4.1 peenambahan deeposit. mengidentifika
m si kebutuhan pperangkat lun
nak.
Rancangan ini diharapkan dapat
diiimplementasiikan dalam bentuk proto otipe dan
memperoleh
m um
mpan balik darari pengguna.
Daftar
D Pustaka
243
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 1, No. 7, Mei 2014
244