Vous êtes sur la page 1sur 7

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 1, No.

7, Mei 2014

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan


dengan Pembayaran Elektronik (e-Payment)

Magdalena Karismariyanti

Program Studi D3 Komputerisasi Akuntansi, Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom


magdalena@tass.telkomuniversity.ac.id

Abstrak
Penelitian ini menghasilkan analisis dan rancangan prototipe dari sistem penjualan menggunakan sistem
pembayaran elektronik (e-payment). Penggunaan uang elektronik (e-money) sudah meluas di berbagai
aspek kehidupan baik untuk pembayaran belanja kebutuhan sehari-hari, kebutuhan hiburan, kebutuhan
transportasi dan lain-lain. Saat ini hanya perusahaan besar menengah yang dapat melakukan kerjasama
dengan pihak ketiga,yaitu bank sebagai penyedia kartu e-money. Usaha kecil dan menengah yang sudah
menggunakan aplikasi untuk mencatat transaksinya dapat menggunakan e-payment. Rancangan
prototipe ini memberikan usulan rancangan sistem penjualan yang dapat mengelola proses pembelian
kartu, deposit uang, penjualan dengan uang elektronik dan refund sisa saldo tanpa perancara pihak
ketiga. Perubahan cara pembayaran ini berdampak pada pencatatan secara akuntansi. Perubahan pada
daftar perkiraan akan melibatkan utang deposit didalamnya. Perubahan proses ini mengakibatkan
perubahan data yang disimpan sehingga dirancang pula basis data yang dapat memenuhi kebutuhan
akuntansi. Metode pembangunan perangkat lunak ini menggunakan metode prototipe untuk dapat
memberikan gambaran langsung kepada pengguna akan bentuk produk akhir yang dihasilkan. Analisis
dan rancangan prototipe ini diharapkan dapat membantu pengguna dalam mengidentifikasi kebutuhan
perangkat lunak untuk membuat produk lengkap dari sistem informasi akuntansi penjualan dengan e-
payment.

Kata kunci: pembayaran elektronik, prototipe, sistem informasi akuntansi

Abstract
Result of this research is an analysis and design of sales system prototype using e-payment. E-money
usage has been widely use in commerce activity such as purchasing grocery, entertainment, transportation
and so on. Nowadays, only medium-big company can afford partnership with third party as e-money card
provider, such as bank. Small-medium business, which already used application to record its transaction,
can also use e-payment method. This prototype design gives proposal sales system design, which able to
manage card purchasing, money deposit, e-payment for sales activities, and refund of account balance.
This system doesn’t need partnership with third party. Changes of payment method effect accounting
records. Deposit account payable occur in this changes. Process changes effect data recording, thus
database design should comply accounting needs. Software development method for this research is
prototype method. Prototype provide early visibility of the final product. Hopefully this analysis and
design of prototype can help user to define further software requirement for more complete version of the
sales accounting information system software using e-payment.

Keywords: e-payment, prototype, accounting information system

1. Pendahuluan secara online tanpa risiko pembajakan nomor kartu


Revolusi teknologi Informasi menjadi salah kredit [2]. Perkembangan uang elektronik di
satu penyebab perubahan yang dramatis dalam Indonesia, berdasarkan data Bank Sentral,
banyak aspek salah satunya adalah pasar finansial. meningkat 2.87 juta pengguna dalam 6 bulan
Teknologi informasi memperkenalkan bentuk baru pertama 2011. Bank Sentral menyebutkan 11
dari uang [1]. Layanan menggunakan uang instansi yang berhak menerbitkan. Uang elektronik
elektronik pertama kali diperkenalkan di Prancis yang sudah beredar di Indonesia antara lain Jak
pada tahun 1982. Minitel menjadi salah satu Card, Flazz, Indomaret Card, Gaz card dan E-Toll
layanan online pre-World Wide Web. Metode Card, Studio Pass Card, Java Jazz Card, BRIZZI,
pembayaran dilakukan dengan kartu kredit maupun Dompetku, Skye Card, Flexy Cash dan i-Vas Card
ditagihkan dalam tagihan telepon. Bentuk dari uang dan T-Cash [3]. Masyarakat Indonesia sudah mulai
elektronik makin berkembang. Amazon.com terbiasa menggunakan uang elektronik.
meluncurkan PayPal pada tahun 1998 yang Adopsi uang elektronik dipakai diperusahaan
memudahkan konsumen dalam menghabiskan uang berskala besar dengan menggandeng pihak ketiga

238
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 1, No. 7, Mei 214

yaitu bank untuk menjadi penyedia uang terjadi pada awal tahap 2, yaitu rancangan, dan
elektroniknya. Bagaimana dengan usaha kecil dan pembangunan di tahap 3 [7; 6].
menengah? Usaha kecil menengah seperti koperasi Dengan menggunakan model pembangunan
pengelolaan kantin di kampus-kampus, memiliki perangkat lunak prototipe produk akhir dapat
jumlah konsumen yang besar karena seluruh civitas memuaskan pengguna [6]. Jaminan kesuksesan
kampus tersebut merupakan pelanggannya. Dengan pembangunan perangkat lunak berada ditingkat
jumlah penggunjung yang banyak dengan jumlah “Good” [4; 6].
transaksi yang banyak pula, saat ini beberapa usaha
kantin sudah dapat dibantu dengan aplikasi yang 3. Sistem Pembayaran Elektronik (e-payment)
dapat membantu mencatat transaksinya. Proses Terdapat dua jenis sistem pembayaran, yaitu
pembayaran masih menggunakan uang kartal. pembayaran tunai dan non-tunai. Instrumen
Namun, kelemahan dalam proses pembayaran pembayaran yang digunakan pada sistem
dengan uang kartal adalah proses penghitungan pembayaran tunai adalah uang kartal, sedangkan
uang yang diserahkan dan perhitungan uang sisa pembayaran non-tunai dapat menggunakan Alat
pembayaran yang perlu waktu untuk Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK),
melakukannya, dan proses menyiapkan uang sisa Cek, Bilyet Giro, Nota Debet, maupun uang
pembayaran dari uang yang tersedia di laci counter elektronik. Berbagai macam definisi uang
yang tidak selalu tersedia dalam jumlah yang elektronik (e-money) disampaikan dalam banyak
diinginkan. Diperlukan kemampuan finansial yang literatur. Uang elektronik adalah alat pembayaran
cukup bagi usaha kecil dan menengah untuk yang menyimpan sejumlah nilai uang dalam
bekerja sama dengan bank sebagai pihak ketiga perangkat elektronik berupa stored-value atau
sebagai penyedia jasa uang elektronik. produk prepaid yang dimiliki konsumen [8; 9; 10].
Penelitian ini mengangkat masalah tentang Untuk dapat digunakan, e-money harus memiliki
bagaimana mengubah sistem pembayaran dari tunai sifat yaitu dapat disimpan dan diambil di lain
menjadi pembayaran non-tunai atau elektronik (e- waktu, dan berguna ketika digunakan. Nilai uang
payment). didalam e-money akan berkurang apabila konsumen
menggunakannya untuk pembayaran atas nilai
2. Metode Penelitian ekonomi yang telah dinikmati. E-money berbeda
Model Prototipe digunakan dalam pendekatan dengan “single-purpose prepaid card” seperti kartu
pembangunan perangkat lunak dalam penelitian ini. telepon, karena e-money dapat digunakan untuk
Pemodelan prototipe memberikan gambaran produk “multi-pupose prepaid card”. Selain itu, e-money
akhir lebih cepat kepada pengguna untuk berbeda dengan credit card maupun debit card,
membantu dalam proses identifikasi kebutuhan dimana keduanya termasuk “access card”. E-money
yang belum sepenuhnya disampaikan oleh ini termasuk dalam “prepaid product”[9].
pengguna. Prototipe yang dirilis dapat memberikan Alternatif model e-payment yang
gambaran produk akhir terlihat nyata [4]. Ketika dikembangkan sebelumnya. Model e-payment
kebutuhan belum dapat ditentukan secara tersebut, antara lain: ATMPal, iCash, Pulsa E-
menyeluruh [5], perangkat lunak dalam versi yang payment dan Mobile banking. Salah satu model e-
belum lengkap sudah dapat diperlihatkan kepada payment iCash, proses penyimpanan dan
pengguna [4]. Pengguna dapat memberikan umpan pembayaran online tanpa harus melalui rekening di
balik dan kebutuhannya sehingga mengurangi bank [11]. Dalam Penelitian ini model iCash
kecenderungan terjadinya salah paham dikemudian diadopsi untuk menjadi model pembayarannya
hari [6]. Bagi pihak developer, mereka dapat dengan beberapa penyesuaian.
membangun perangkat lunak ini lebih cepat [7].
Prototipe memang idealnya menjadi sebuah
mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan
perangkat lunak.
Tahapan pemodelan prototipe menurut
Pressman terdiri dari lima tahap. (1) Tahap awal
dalam pemodelan prototipe adalah mengidentifikasi
kebutuhan yang sudah diketahui dan menekankan
pada bagian yang wajib dipenuhi. Tahap ini disebut
tahap komunikasi. (2) Tahap quick plan. (3) Tahap
Pemodelan rancangan cepat (modeling quick
design) fokus kepada rancangan yang dapat
dimengerti oleh pengguna. Rancangan yang mudah
dimegerti antara lain rancangan antarmuka
pengguna dan format hasil luaran. (4) Tahap tiga
adalah pembanguna prototipe, kemudian dievaluasi
oleh pengguna. (5) Deployment [7]. Proses iterasi Gambar 1. Model Pembayaran E-payment

239
Jurnal Tekn
nologi Informassi Vol. 1, No. 7, Mei 2014

Pada Gambar 1, pembeeli melakukkan b.. Petugas counter ddeposit dan refund
penyimpaanan uang melalui
m countter deposit ddan memasukk kan sejumlah nominal uan ng tertentu
refund. C
Counter ini juuga dapat melayani penarikkan sesuai dengan perminntaan Pembeeli untuk
uang yanng di-deposit-kkan sebelumnnya. (2) Countter
menambah h saldo depositit.
deposit ddan refund mencatatkan deeposit/refund ke
dalam sistem. (3) Pem mbeli melaku ukan pembeliian c. Petugas coounter penjuaalan memasuk kkan data
melalui C Conter Penjuualan. (4) Co ounter pejuallan barang yang
y dibeli dengan melakukan
m
mencatatkkan penjualann ke dalam sistem yang akkan pengecekkan saldo depoosit didalam kartu.
k Jika
mempenggaruhi jumlaah deposit pembeli.
p Dalaam pembelian berhasil dillakukan saldo deposit
model peembayaran in ni, Penjual tiidak melakukkan berdasarkaan nomor karrtu tersebut berkurang
sinkronisasi data penjuualan atau klaim pendapattan sejumlah penjualan.
p
kepada piihak ketiga co
ontohnya mercchant.
d.. Petugas counter ddeposit dan refund
4. Tinjauan Akunta ansi: Penjuala an Tunai dan n memasukk kan sejumlah nominal uan ng tertentu
Penjjualan dengan n Pembayara an Elektronik k sesuai deengan perminntaan penariikan dari
Jurnnal adalah pencatatan transaksi ddan Pembeli seehingga saldo deposit berku
urang.
kejadian yang mengu ubah posisi keuangan
k suaatu
TABEL 1.
perusahaaan [12]. Daalam penjuallan tunai, kkas DAFTA
AR FUNGSIONA
ALITAS SISTEM
M
bertambaah disebelah debet (dr) dan penjuallan
bertambaah disebelah kredit
k (cr) [13]. Penjurnallan Fungsionalitas
F Keterangan
dalam Penjualan den ngan pembayaran elektronnik Kartu Pembelian kkartu
tidak hannya mempengaruhi keduaa akun tersebbut Deposit Penambahann saldo deposit
saja. Trannsaksi yang teerjadi pada saaat menggunakkan Reefund Penarikan saaldo deposit
pembayarran elektronik k, yaitu depo osit, refund ddan Peenjualan Pencatatan transaksi penjjualan dan
penjualann dengan kartu u elektronik. pengurangann saldo deposit
a. Depoosit adalah lay yanan yang diberikan
d kepaada Ju
urnal Menampilkaan jurnal atas pencatatan
transaksi
pelannggan untuk dapat
d melakuk kan pembayarran Bu
uku Besar Menampilkaan buku besar
dimuuka atas baranng atau jasa [14]. Atas depoosit
terseebut, maka kaas bertambah pada sisi deebit 5..2. Diagram Konteks
(dr) dan hutang deposit
d bertambah pada ssisi Berdasark
kan analisis fungsionalitaas, maka
krediit (cr). prroses dimodeelkan dengann Data Flow Diagram
b. Refunnd adalah m mengambil saldo dari depoosit (D
DFD). Dalam DFD digambaarkan aliran data
d dalam
atau melakukan pembayaran
p negatif
n dari siisa sistem, sumbeer dan tujuaan data, pro oses yang
saldoo [14]. Atass refund terssebut, hutaang mengolah
m dataa tersebut dann tempat pen
nyimpanan
daatanya [15]. Pada Gam mbar 2 beerikut ini
depoosit berkurangg disebelah deebit (dr) dan kkas
diitampilkan diaagram kontekss.
berkuurang disebelaah kredit (cr).
c. Penjuualan dengaan kartu elektronike attas
sejummlah barang g atau jasaa, pembayarran
dilakkukan dengan n mengurang jumlah depoosit
yangg dimiliki oleh pembeli. Atas transakksi
terseebut, hutang deposit berku urang disebellah
debitt (dr) dan penjualan bertambah disebellah
krediit (cr).

5. Hasiil Pembahasa an
5.1. Anaalisis Kebutuhan Fungsion nal
Identtifikasi kebuttuhan perangkkat lunak unttuk
memenuhhi keinginan n pengguna adalah prosses
pembayarran secarra elektro
onik denggan Gambar
G 2. Diagraam Konteks
memperhhatikan penccatatan secaara akuntannsi.
Kebutuhaan fungsion nalitas padaa TABEL 1 Diagram konteks
k dituruunkan menjaddi diagram
dijelaskann dalam bagiaan berikut ini. alliran data level 1 dengan prooses sebagai berikut:
b
a. Petuggas counter deposit
d dan refund
r membuuat a. Prosess 1.0: Login,
kartu
u baru untuk pembeli sebeelum melakukkan b. Prosess 2.0: Pencatattan Data Mastter,
prosees berikutnya.. c. Prosess 3.0: Pembeliian Kartu,
d. Prosess 4.0: Deposit,,
e. Prosess 5.0: Penjualaan,

240
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 1, No. 7, Mei 214

f. Proses 6.0: Refund,


g. Proses 7.0: Cek Saldo, dan
h. Proses 8.0: Pelaporan.

Proses 1.0 login diperlukan untuk verifikasi


pengguna yang masuk ke sistem agar sesuai dengan
perannya. Pencatatan data master pada proses 2.0
adalah proses untuk mencatat data akun dan proses
mencatat data menu. Proses 3.0 sampai dengan
proses 6.0 merupakan proses inti dari sistem ini,
sedangkan proses 7.0 merupakan proses untuk
menampilkan data jurnal dan buku besar. Beberapa
contoh proses yang akan didekomposisi didalam
menjadi proses level 2 adalah proses 4.0 deposit
dan proses 5.0 penjualan.
Level 2 pada proses 4.0 deposit pada Gambar Gambar 4. DFD Level 2 pada Proses 5.0 Penjualan
3 terdiri dari 2 proses, yaitu 4.1.Penambahan
Deposit dan 4.2 Pelaporan Deposit. Penambahan 5.3. Spesifikasi Proses
Deposit (proses 4.1) mendapat aliran data masuk Spesifikasi Proses (P.Spec) yang ditampilkan
dari petugas deposit dan refund berupa dt_kartu dan pada bagian berikut ini hanya akan menampilkan
dt_deposit, dan data store yang terlibat adalah P.Spek dari proses 4.1 Penambahan Deposit
kartu, jurnal dan deposit. Proses 4.2 Pelaporan (TABEL 2) dan proses 5.1 Penambahan Penjualan
Deposit akan mengalirkan data berupa dt_deposit (TABEL 3).
berdasarkan aliran data masuk, yaitu periode, yang
akan mengakses data store deposit. TABEL 2.
SPESIFIKASI PROSES 4.1 PENAMBAHAN DEPOSIT

Nomor Proses : 4.1


Nama Proses : Penambahan Deposit
Masukkan : dt_kartu, dt_deposit
Keluaran : dt_deposit
Deskripsi
READ dt_kartu
CALL koneksi ke basis data
SELECT table kartu
IF dt_kartu ada di tabel kartu THEN
READ dt_deposit
INSERT dt_deposit ke tabel deposit
INSERT dt_deposit ke tabel jurnal
pada posisi debit
INSERT dt_deposit ke tabel jurnal
pada posisi kredit
Gambar 3. DFD Level 2 pada Proses 4.0 Deposit DISPLAY dt_deposit
PRINT dt_deposit tercetak di kertas
ELSE
Gambar 4 Level 2 pada proses 5.0 penjualan PRINT pesan data kartu belum
memiliki proses yang serupa dengan proses 4.0, Terdaftar
yaitu 4.1.Penambahan Penjualan dan 4.2 Pelaporan CALL proses penambahan kartu
Penjualan. Perbedaannya terlihat dari data store ENDIF
yang terlibat terdiri dari: menu, jurnal, kartu dan
penjualan. TABEL 3.
SPESIFIKASI PROSES 5.1 PENAMBAHAN PENJUALAN

Nomor Proses : 5.1


Nama Proses : Penambahan Penjualan
Masukkan : dt_menu, dt_detail_penjualan,
dt_kartu
Keluaran : dt_penjualan
Deskripsi
READ dt_kartu
CALL koneksi ke basis data
SELECT table kartu
IF dt_kartu ada di tabel kartu THEN
DISPLAY sisasaldo di tabel kartu
SET total penjualan adalah 0
WHILE NOT pesanan selesai atau sisa

241
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 1, No. 7, Mei 2014

saldo
kurang dari penjuala DO
READ dt_menu
SELECT table menu
READ dt_detail_penjualan
COMPUTE subtotal penjualan adalah
Harga dari dt_menu x kuantitas
di
dt_detail_penjualan
SAVE temporary detail penjualan[]
COMPUTE Total penjualan adalah
total penjualan +
subtotal penjualan
COMPUTE sisasaldo adalah sisasaldo

total penjualan

READ pesanan lanjutkan atau selesai


ENDWHILE

INSERT total penjualan ke tabel


transaksi
INSERT total penjualan ke tabel
penjualan
WHILE detail penjualan[] ada isinya DO
INSERT dt_detail_penjualan ke tabel
detail_penjualan
ENDWHILE
UPDATE sisasaldo ke tabel kartu
INSERT dt_penjualan ke tabel jurnal Gambar 5. Entity Relationship Diagram (ERD)
pada posisi debit
INSERT dt_penjualan ke tabel jurnal
pada posisi kredit Pemodelan basis data dijelaskan pada bagian
DISPLAY dt_penjualan, berikut ini.
dt_detail_penjualan a. Dalam akuntansi dibutuhkan kode-kode
PRINT dt_penjualan, dt_detail_penjualan
tercetak di kertas akun/perkiraan. Kode ini dibutuhkan untuk
setiap transaksi. Kode akun disimpan dalam
ELSE
PRINT pesan data kartu belum entitas akun.
Terdaftar b. Entitas dapat berupa obyek yang
CALL proses penambahan kartu
ENDIF menggambarkan kejadian. Kejadian yang ada
adalah penjualan, pembelian kartu, deposit dan
5.4. Perancangan Basis Data dan Skema Relasi refund. Dari keempat kejadian tersebut, dapat
Pemodelan basis data menggunakan diagram didefinisikan atribut yang sama, yaitu adanya
relasi entitas (Entity Relationship Diagram) [16]. nomor atas kejadian dan tanggal terjadinya
Entitas yang menggambarkan obyek yang dapat kejadian. Karena terdapat data yang sama maka
dibedakan antara obyek satu dengan yang lain. dapat dilakukan proses generalisasi dan
Entitas dalam perancangan ini terdapat tujuh entitas
terbentuk entitas transaksi sebagai superclass
yang saling berelasi seperti Gambar 5.
dan keempat kejadian lain disebut subclass.
c. Jurnal akuntansi muncul akibat relasi antara
entitas transaksi dengan entitas akun.
d. Entitas menu digunakan untuk menyimpan
data makanan dan minuman. Setiap makanan
dan minuman diberikan kode tersendiri. Menu
diidentifikasi juga dengan atribut
status_berlaku untuk penanda menu masih
ditawarkan atau tidak. Apabila terjadi
perubahan harga maka, menu yang sama akan
dibuat kode menu baru, dan kode menu lama
berubah pada data di atribut status_berlaku.

5.5. Perancangan Antar Muka Pengguna


Desain antar muka pengguna untuk
memasukkan sejumlah uang ke nomor kartu yang
sudah dibuat sebelumnya ditampilkan dalam

242
Jurnal Teknnologi Informassi Vol. 1, No. 7, Mei
M 214

Gambar 6. Mock up ini merupakaan perancanggan yaang dapat membantuu penggunaa untuk
atas DFD
D proses 4.1 peenambahan deeposit. mengidentifika
m si kebutuhan pperangkat lun
nak.
Rancangan ini diharapkan dapat
diiimplementasiikan dalam bentuk proto otipe dan
memperoleh
m um
mpan balik darari pengguna.

Daftar
D Pustaka

[1] Helleiner, Eric c., "Electronic M Money: A Challlange to the


Sovereign Sta ate?" New Yorkk : Journal of International
Affairs, 1998, Issue Spring 19998, Vol. 51 No 2.
[2] Historyofthin ngs., "History of Electronicc Money."
www.historyoffthings.com. [Onlline] [Cited: May y 24, 2012.]
http://www.hisstoryofthings.com m/history-of-electtronic-
money.
[3] Purnomo, Herd daru., "Penggunaa Uang Elektronik k Meningkat
2,8 Juta Dalam 6 Bulan." finance.detik.com. [Online]
Gambar 6. Foorm Masukkan Deeposit Agustus 21, 2011. [Ciited: Mei 24,
2 2012.]
http://finance.d
detik.com/read/20011/08/21/112248/1707637/5
Desain antarmuk ka untuk meemasukkan daata /pengguna-uan ng-elektronik-menningkat-28-juta-d dalam-6-
bulan.
transaksi penjualan seb bagai perancaangan atas DF FD [4] Maheshwari, Shikha and Jain, D Dinesh Ch., "A Comparative
C
proses 5..1 dapat dilih hat pada Gam mbar 7. Nom mor Analysis of Different Typess of Models in i Software
kartu dicaari terlebih daahulu untuk mengetahui
m salldo Development LifeL Cycle." Inter ernational Journall of Advance
awal. Settelah makanaan dan minum man dipilih, siisa Research in Computer
C Sciencee and Software Engineering,
E
May 2012, Issu ue 5, Vol. 2, pp. 2285-290. ISSN: 2277
2 128X.
saldo akaan berkurang berdasarkan totalt yang harrus [5] Carr, Mahil an nd Verner, June.., "Prototyping and
a Software
dibayar. Development Approaches."
A 19997.
[6] Sabale, Rejend dra Ganpatrao annd Dani, A.R., "C Comparative
Study of Proto otipe Model Forr Software Engin neering With
System Deve elopment Life Cycle." IOSR Journal of
Engineering, June
J 2012, Issue 7, Vol. 2, pp. 21-24.
2 ISSN:
2250-3021.
[7] Pressman, Rog ger., Software E Engineering: A Practitioner's
P
Approach 7th ed. s.l. : McGraw w-Hill, 2010. ISB
BN-13: 978-
0073375977.
[8] Bank-For-Intern national-Statemennt., "Implicationss For Central
Banks Of The T Developmennt Of Electron nic Money."
www.bis.org. [Online]
[ Octoberr 1996. [Cited: May
M 1, 2012.]
http://www.biss.org/publ/bisp01 .pdf. 92-9131-05 59-X.
[9] Hidayati, Siti, et
e al., "Operasionnal E Money." www.bi.go.id.
w
[Online] Ok ktober 2006. [Cited: May 1, 2012.]
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyrres/BCF6A790-6 64DA-44AC-
811D-B3DF3C CEB5233/7860/K KajianEMoney.pd df.
[10] Misra, Santosh h K, Javalgi, Raj shekhar (Raj) G and Scherer,
Robert F., "Gllobal Electronic Money and Relaated Issues."
Gambar 7. Forrm Masukkan Pen
njualan 2004, Vol. 25; 2, Date: Spring, 2004.
[11] Firmansyah, Agung, et al.,, "Pengembangaan Alternatif
5.6. Perancangan Im mplementasi dan
d Pengujian n Model E-Paym ment B2C (Busi siness To Consu umer) Untuk
Masyarakat In ndonesia." Jurnall Sistem Informaasi MTI UI,
Prottotipe ini akan diim mplementasikkan Issue 1, Vol. 5. ISSN: 1412 – 88896.
menggunnakan aplikaasi berbasiss web unttuk [12] Kieso, Donald d E., Weygandt, Jerry J. and Waarfield, Terry
kemudahhan akses dari berbagai tem mpat. Kebutuhhan D., Akuntansii Intermediate (Jilid 1) (Edisi 12). s.l. :
basis datta yang hand dal dan mem miliki keamannan Erlangga, 2008 8.
[13] Mursyidi., Ak kuntansi Dasar. B Bandung : Ghaliia Indonesia,
yang terjaamin diperluk
kan untuk men ngamankan daata 2010.
keuangann yang tercataat atas setiap transaksi yaang [14] Iyer, Mohan.., Oracle E-Busi siness Suite Fina ancials R12.
terjadi. Brimingham : Packt Publishingg, 2012. ISBN: 978-1-84968-
9
Pengggunaan teeknologi kaartu bayarnnya 062-2.
[15] Rosa and Sh halahuddin., Moddul Pembelajara an Rekayasa
beberapa Penelitian tellah mengusulkkan penggunaaan Perangkat Lu unak Terstrukturr Dan Berorien ntasi Objek.
teknologii seperti barrcode [17], RFID
R [18; 119] Bandung : Modula, 2011.
maupun QR Code [19]. [ Teknoloogi kartu yaang [16] Ramakrishnaan, Raghu and Gehrke, Johann nes., Sistem
digunakaan akan memp pengaruhi alat pembaca karrtu. Manajemen Da atabase. Yogyakaarta : McGrawhilll, 2004.
[17] Nurwasito, Heru.,
H "Sistem T Transaksi Pembaayaran Food
Kebutuhaan perangkatt keras dan jaringan dappat Court Dengan n Teknologi E-C Card." Jurnal EE ECCIS, s.l. :
menjadi kkajian dalam Penelitian
P berikutnya. Jurusan Tekn nik Elektro, Faakultas Teknik, Universitas
Brawijaya, De ecember 2009, IIssue 2, Vol. 3,, pp. 41-47.
ISSN: 1978-33 345.
6. Kesiimpulan [18] Batwal, Shilp pa., "Electronic Payment in Grrocery Shop
Ranncangan sistem
m ini dibuat seederhana supaaya Using Passive RFID and Clouud Computing." International
mudah diipahami oleh pengguna.
p Pro ototipe sistem
m e- Journal of Commputer Science annd Information Technologies,
T
payment ini dapat men
nyajikan bentu uk produk nyaata

243
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 1, No. 7, Mei 2014

s.l. : Tech Science Publications, 2014, Issue 1, Vol. 5, pp.


704-706. ISSN: 0975-9646.
[19] Vazquez-Briseno, et al., "Using RFID/NFC and QR-Code
in Mobile Phones to Link the Physical and the Digital
World." s.l. : Journal Interactive Multimedia, InTech, 2012.

244

Vous aimerez peut-être aussi