Vous êtes sur la page 1sur 3

Penanganan Keracunan Pestisida

Setiap orang yang pekerjaannya sering berhubungan dengan pestisida seperti


petani, buruh penyemprot dan Iain-lain harus mengenali gejala dan tanda keracunan
pestisida dengan baik. Tindakan pencegahan lebih baik dilakukan untuk menghindari
keracunan. Setiap orang yang berhubungan dengan pestisida harus memperhatikanhal-
halberikut
1. Kenali gejala dan tanda keracunan pestisida dan pestisida yang sering
digunakan. 2
2. Jika diduga keracunan, korban segera dibawa ke rumah sakit atau dokter
terdekat.
3. Identifikasi pestisida yang memapari korban, berikan informasi ini pada
rumah sakit atau dokter yang merawat.
4. Bawa label kemasan pestisida tersebut. Pada label tertulis informasi
pertolongan pertama penanganan korban.
5. Tindakan darurat dapat dilakukan sampai pertolongan datang atau korban
dibawa ke rumah sakit.
Penggolongan pestisida
Pestisida dapat dikelompokkan berdasarkan jenis sasaran, bentuk fisik, bentuk
formulasi, cara kerjanya, cara masuk, golongan senyawa, dan asal (bahan aktif).

Salah satu dampak dari keracunan pestisida organofosfat dan karbamat adalah
anemia. Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah
berkurang dari normal, yang berbeda untuk setiap jenis kelompok usia dan jenis
kelamin

Pestisida merupakan semua zat atau campuran zat yang khusus digunakan
untuk mengendalikan, mencegah atau menangkis gangguan serangga, binatang
pengerat, nematoda, gulma, virus, bakteri, serta jasad renik yang dianggap hama;
kecuali virus, bakteri, atau jasad renik lain yang terdapat pada hewan dan manusia
(YADAV, 2017)

Pestisida golongan organofosfat banyak digunakan karena sifat-sifatnya yang


menguntungkan. Cara kerja golongan ini selektif, tidak persisten dalam tanah, dan
tidak menyebabkan resistensi pada serangga. Bekerja sebagai racun kontak,
racun perut, dan juga racun pernafasan. Dengan takaran yang rendah sudah
memberikan efek yang memuaskan, selain kerjanya cepat dan mudah terurai
ENZIM KOLINESTERASE (RUSTIA, 2014)
Kolinesterase adalah enzim (suatu bentuk dari katalis bilogik) di dalam jaringan tubuh
yang berperan untuk menjaga agar otot-otot, kelenjar-kelenjar dan sel-sel syaraf bekerja
secara terorganisir dan harmonis. Jika aktivitas kolinesterase jaringan tubuh secara cepat
sampai pada tingkat yang rendah, akan berdampak pada bergeraknya serat-serat otot
secara sadar dengan gerakan halus maupun kasar. Cholinesterase (ChE) atau disebut
enzim asetylcholinesterase adalah suatu enzim yang terdapat didalam jaringan tubuh yang
berperan untuk menjaga sistem saraf pusat berfungsi dengan tepat. Cholinesterase dapat
ditemukan pada membran sel terminal syaraf kolinergik juga pada membran lainnya, seperti
dalam plasma darah dan sel plasenta (Knechtges, 2008). Cholinesterase berfungsi sebagai
katalis untuk menghidrolisis acetylcholine menjadi choline dan acetat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Aktivitas Enzim Cholinesterase (purba, g)


Keadaan Gizi
Orang yang status gizinya jelek akan mengakibatkan malnutrisi dan
anemia, keadaan ini dapat mengakibatkan turunnya kadar kolinesterase.
2. Keadaan kesehatan atau penyakit yang diderita
Menurut Davidson dan Henry, penyakit dapat menurunkan aktivitas
kolinesterase dalam serum ialah hepatitis, abcess, metastatic carcinoma pada
hati, dan dermatomyosis.
3. Pengobatan
Di-isopropytefluorophospate yang digunakan sebagai pengobatan
myastenia graves, paralytic ileus, glaukoma, dan obat physostigmin, prostigmin
merupakan penghambat antikolinesterase yang dapat menurunkan aktivitas
kolinesterase.
4. Umur
Aktivitas kolinesterase pada anak-anak dan orang dewasa atau umur di
atas 20 tahun mempunyai perbedaan, baik dalam keadaan tidak bekerja dengan
pestisida organofosfat maupun selama bekerja dengan organofosfat. Umur yang
masih muda di bawah 18 tahun, merupakan kontra indikasi bagi tenaga kerja
dengan organofosfat, karena akan dapat memperberat terjadinya keracunan atau
menurunnya aktivitas kolinesterase.
5. Jenis kelamin
Menurut diagnosa dari merck, jenis kelamin antara laki-laki dan wanita
mempunyai angka normal aktivitas kolinesterase yang berbeda. Pekerja wanita
yang berhubungan dengan pestisida organofosfat, lebih lagi dalam keadaan hamil
akan mempengaruhi derajat penurunan aktivitas kolinesterase. Disini wanita
lebih banyak menyimpan lemak dalam tubuhnya.
6. Suhu
Suhu lingkungan yang tinggi akan mempermudah penyerapan pestisida
ke dalam tubuh melalui kulit dan atau ingesti.
7. Kebiasaan merokok
Adanya senyawa-senyawa tertentu diantaranya nikotin yang pengaruhnya
mirip dengan pengaruh antikolinesterase terhadap serabut otot sehingga mampu
menginaktifkan kolinesterase yang menyebabkan dalam keadaan sinaps, tidak
akan menghidrolisis acetylcholinesterase yang dilepaskan pada lempeng akhiran.
8. Kebiasaan memakai alat pelindung diri (APD)
Alat pelindung diri yang dipakai pada waktu bekerja akan mempengaruhi
tingkat pemajanan pestisida, karena dengan memakai alat pelindung diri akan
terhindar atau terminimasi pestisida yang terabsorbsi.

Vous aimerez peut-être aussi