Vous êtes sur la page 1sur 53

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan komunitas saat ini menjadi perhatian bukan saja dari pihak
Dapertemen Kesehatan ,tetapi juga menjadi perhatian masyarakat pada umumnya
bagaimanapun komunitas yang sehat dan sejahtera adalah menjadi dambaan setiap orang.
Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, serta
bertambahnya penduduk dan masyarakat maka, perlu adanya perawat kesehatan
komunitas yang dapat melayani masyarakat dalam hal pencegahan, pemeliharaan,
promosi kesehatan dan pemulihan penyakit. Yang bukan saja di tujukan pada individu,
keluarga tetapi juga dengan masyarakat dan inilah yang disebut dengan keperawatan
komunitas.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah peayanan keperawatan professional
yang ditujakan kepada masyarakat dengan penekanan kepada kelompok resiko tinggi,
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit
dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan
evaluasi pelayanan keperawatan. (Pradley, 1985; logan dan Dawkin,1987).
Praktik Kerja lapangan ( PKL ) keperawatan komunitas merupakan aplikasi
penerapan dari teori mata kuliah keperawatan komunitas dan keperawatan keluarga.
Fokus kegiatan PKL ini adalah memberikan kesempatan pada peserta didik untuk dapat
mengkaji masalah kesehatan ditingkat komunitas, masalah kesehatan individu ditingkat
keluarga serta merencanakan asuhan keperawatan komunitas dan keluarga dengan
menggunakan konsep kesehatan komunitas dan keluarga. Kompetensi yang diharapkan
dapat diperoleh mahasiswa setelah PKL adalah kemampuan memberikan penyuluhan
kesehatan, kepemimpinan, dan dapat menjalin kerja sama.
Selama proses belajar di komunitas pada setiap area, peserta didik memilih klien,
mengidentifikasi populasi dengan resiko tinggi dan sumber yang tersedia, serta bekerja
sama dengan individu, keluarga, kelompok dan komunitas dalam mengidentifikasi
2

masalah kesehatan, membuat rencana asuhan dengan pendekatan konsep proses


keperawatan komunitas.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai
derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai
dengan kapasitas yang mereka miliki, terutama di RT. 02 Desa Malintang Baru.

2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan praktik keperawatan komunitas, mahasiswa mampu :
2.1 Menerapkan metode yang tepat dalam mengkaji keluarga / komunitas.
2.2 Melaksanakan koordinasi dengan sumber – sumber yang ada di keluarga /
kelompok / komunitas dalam mengkaji masalah kesehatan keluarga dan
komunitas.
2.3 Menerapkan karakteristik profesional, berfikir kritis, belajar mandiri dengan
keterampilan komunikasi yang efektif dan kepemimpinan di dalam keluarga
/ kelompok / komunitas.
2.4 Melaksanakan perawatan kesehatan komunitas berdasarkan faktor resiko
personal ,sosial dan lingkungan.
2.5 Mengkoordinasi sumber-sumber yang ada di kominitas untuk meningkatkan
kesehatan komunitas.
2.6 Menerapkan proses penelitian dan pengetahuan penelitian untuk mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan .
2.7 Mendemonstrasikan karakteristik peran profesional ,berfikir kritis,belajar
mandiri dengan keterampilan komunitas yang efektif dan kepemimpinan di
dalam komunitas.
C. Metodelogi
Metode yang digunakan penulis dalam laporan keperawatan komunitas ini adalah
Deskriptif.
3

1. Lokasi dan Waktu


Lokasi yang digunakan sebagai tempat praktek keperawatan komunitas adalah di
wilayah kerja Puskesmas Gambut, Khususnya di Desa Malintang Baru RT II.
Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 17 Januari s.d 13 Februari 2016.
2. Teknik Pengumpulan Data
pengumpulan data di pakai tehnik sebagai berikut:
1) Observasi
2) Wawancara
3) Pemeriksaan fisik
3. Jenis Data
1) Data Primer diperoleh dari wawancara dan observasi langsung.
2) Data Skunder di peroleh dari laporan Profil Desa dan Kelurahan.
4

BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH

Nama Desa : Malintang baru

Wilayah Praktek : RT. 02

Kecamatan : Gambut

Kabupaten : Banjar

A. Batasan Komunitas
RT. 02 Desa Malintang Baru terletak di kecamatan gambut kabupaten banjar
provinsi Kalimantan selatan. Jumlah penduduk di RT. 02 Desa Malintang Baru yaitu
153 jiwa dengan 44 KK yang terdiri dari laki-laki dan perempuan baik balita, anak-
anak, remaja, dewasa, maupun lansia.
RT. 02 Desa Malintang Baru terletak disebelah Utara kecamatan Gambut,
berbatasan dengan Sungai Handil Negara pada sebelah utara, Sebelah Barat
berbatasan dengan desa malintang lama, Sebelah Selatan berbatsan dengan Jalan
Lingkar Selatan, Sebelah Timur berbatasan dengan RT.01 Desa Malintang Baru.

B. Lokasi Pelayanan Kesehatan


Pada RT. 02 Desa Malintang Baru ada 1 poskesdes dan 1 Rumah Bidan. Tempat
pelayanan kesehatan ini berdekatan dengan Kantor Kepala Desa Malintang Baru.
Tempat pelayanan kesehatan ini dapat dicapai dengan jalan kaki dan naik kendaraan
roda dua.

C. Flora dan Fauna


Kebanyakan masyarakat di RT.02 Desa Malintang Baru memanfaatkan persawahan
untuk menanam padi. Dan ada juga sebagian masyarakat yang memelihara binatang
unggas seperti ayam dan bebek.
5

D. Lingkungan Buatan
Di RT.02 desa malintang baru terdapat 3 komplek yang masih dalam tahap
pembangunan.
6

BAB III

PENGKAJIAN KOMUNITAS

A. Pengkajian
Dari hasil pengkajian yang telah kami lakukan maka di dapatkan data sebagai berikut.
a. Komposisi keluarga
1. Distribusi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin
Tabel 3.a1 (distribusi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin)

Jenis Kelamin
No. Umur Frekuensi %
LK % PR %
1. 0-5 Tahun 6 8.2 7 8.8 13 8.5
2. 6-12 Tahun 6 8,2 7 8.8 13 8.5
3. 13-19 Tahun 14 19,2 13 16.6 27 17.6
4. 20-55 Tahun 41 56,2 43 53.2 84 55
5. >55 Tahun 6 8,2 10 12.6 16 10.4
Total 73 100 80 100 153 100

Gambar 3.a1 Diagram Pie berdasarkan usia dan jenis kelamin

Sales
8.50
10.40 8.5
0-5 Tahun

17.6 6-12 Tahun


13-19 Tahun
55 20-55 Tahun
>55 Tahun
7

Gambar 3.a1 Diagram Pie berdasarkan usia dan jenis kelamin perempuan

12.6 8.8
8.8 0-5 TAHUN
6-12 TAHUN
16.6
13-19 TAHUN
53.2
20-55 TAHUN
>55 TAHUN

Gambar 3.a1 Diagram Pie berdasarkan usia dan jenis kelamin laki-laki dan
perempuan.

10.6 8.6
8.6 0-5 TAHUN
6-12 TAHUN
17.9
13-19TAHUN
54.3
20-55 TAHUN
>55 TAHUN

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram Pie di atas dapat disimpulkan bahwa didesa
malintang baru Rt. 02 terdapat 153 jiwa dengan frekuensi laki-laki yaitu 73
jiwa (47.8)dan perempuan 80 jiwa (52.2%).

2. Distribusi penduduk berdasarkan Agama


Tabel 3.a2 (Distribusi penduduk berdasarkan Agama)

No. Agama Frekuensi %


1. Islam 153 100
2. Kristen 0 0
3. Hindu 0 0
4. Budha 0 0
Total 153 100
8

Gambar 3.a2 Diagram Pie berdasarkan agama

01.2
0

Islam
Kristen
Hindu
100
Budha

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas


agama penduduk di Desa Malintang Baru RT. 02 yaitu beragama islam.

3. Distribusi penduduk berdasarkan Pekerjaan


Tabel 3.a3 (distribusi penduduk berdasarkan pekerjaan)

No. Pekerjaan Frekuensi %


1. Pelajar/belum bekerja 46 30,1
2. Tidak bekerja 50 32,7
3. PNS 5 3,2
4. TNI/POLRI 0 0
5. Pensiunan 0 0
6. Swasta 52 34
Total 153 100
9

Gambar 3.a3 Diagram Pie berdasarkan pekerjaan

34 30.1 Pelajar/belum bekerja


Tidak bekerja
PNS
TNI/POLRI
0 32.7
0 Pensiunan
3.2
Swasta

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa 52 orang


(34%) bekerja swasta, 46 orang (30.1%) pelajar/belum bekerja, 50 orang
(32.7%) tidak bekerja (IRT) dan 5 orang (3.2%) PNS.
10

4. Distribusi penduduk berdasarkan pendidikan

Tabel 3.a4 (Distribusi penduduk berdasarkan pendidikan

No. Pendidikan Frekuensi %


1. Belum Sekolah 14 9.2
2. SLB 1 0.6
3. Tk 4 2.6
4. Sd 56 36.6
5. Smp 28 18.3
6. Sma 37 24.2
8. SR 3 2
9. S-1 8 5.2
10. Pesantren 2 1.3
Total 153 100

Gambar 3.a4 Diagram Pie berdasarkan pendidikan

2 1.3 BELUM SEKOLAH


0.6
5.2 9.2 2.6
SLB

24.2 TK
SD
36.6 SMP
SMA
18.3
SR
S1
PESANTREN

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa ada 56 orang
yang tamat SD (36.6%), SMA 37 orang (24.2), SMP 28 orang (18.3), belum
11

sekolah 14 orang (9.2%), S-1 8 orang ( 5.2%), TK 4 orang (2.6%), SR 3 orang


( 2%), pesantren 2 orang (1.3%) dan SLB 1 orang (0.6%).

b. Keluarga dengan PUS


1. Distribusi penduduk dengan pasangan usia subur
Tabel. 3.b1( Distribusi penduduk dengan pasangan usia subur)

No. Usia PUS Frekuensi %


1. <20 tahun 6 18,8
2. 20-25 tahun 5 15,6
3. 25-30 tahun 5 15,6
4. 30-35 tahun 5 15,6
5. 35-40 tahun 3 9,4
6. 40-45 tahun 3 9,4
7. >45 tahun 5 15,6
Total 32 100

Gambar 3.b1 Diagram Pie berdasarkan pasangan usia subur

15.6 <20 tahun


20-25 tahun
9.4 18.8 25-30 tahun
15.6 30-35 tahun
35-40 tahun
9.4
15.6 15.6 40-45 tahun
>45 tahun

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 32


orang pasangan usia subur dengan berbagai usia. Usia <20 tahun 6 orang
(18.8%), 20-25 tahun 5 orang (15.6), 25-30 tahun 5 orang (15.6%), 30-35
tahun 5 orang (18.8%), 35-40 tahun 3 orang (9.4%), 40-45 tahun 3 orang
(9.4%), >45 tahun 5 orang ( 15.6%).
12

2. Distribusi penduduk berdasarkan penggunaan alat Kontrasepsi oleh PUS


Tabel 3.b2 (Distribusi penduduk berdasarkan penggunaan alat Kontrasepsi
oleh PUS)

No. Peggunakan Alat Kontrasepsi Oleh Pus Frekuensi %


1. Ya 18 40,9
2. Tidak 26 59,1
Total 44 100

Gambar 3.b2 Diagram Pie berdasarkan penggunaan alat kontrasepsi oleh


PUS.

40.9
YA
59.1
TIDAK

S
sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 18


orang (40.9%) menggunakan alat kontrasepsi dan 26 orang (59.1%) yang
tidak menggunakan alat kontrasepsi.
13

3. Distribusi penduduk berdasarkan alat kontrasepsi


Tabel 3.b3 (Distribusi penduduk berdasarkan alat kontrasepsi)

No. Alat Kontrasepsi Frekuensi %


1. Iud - -
2. Pil 15 83,3
3. Suntik 2 11,2
4. Implan - -
5. Spiral 1 5,5
Total 18 100

Gambar 3.b3 Diagram Pie berdasarkan penggunaan alat kontrasepsi

0 5.5 0
11.2

IUD PIL

SUNTIK IMPLAN
83.3
SPIRAL

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 15


ibu (83.3%) yang menggunakan alat kontrasepsi pil, 2 ibu (11.2%)
menggunakan suntik dan 1 ibu (5.5%) menggunakan spiral.
14

4. Distribusi PUS berdasarkan alasan tidak menggunakan alat kontrasepsi


Tabe 3.b4 (Distribusi PUS berdasarkan alasan tidak menggunakan alat
kontrasepsi)
No. Alasan Frekuensi %
1. Tidak tahu - 0
2. Tidak nyaman - 0
3. Mahal - 0
4. Dilarang oleh agama - 0
5. Tidak bisa punya anak 1 100
Total 1 100

Gambar 3.b4 diagram Pie berdasarkan alas an PUS tidak menggunakan alat
kontrasepsi

00

Tidak tahu
Tidak nyaman
Mahal
Dilarang oleh agama
tidak bisa punya anak

100

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa hanya ada 1
ibu yang tidak menggunakan alat kontrasepsi dikarenakan ibu memang tidak
bis memiliki anak lagi.
15

c. Keluarga dengan ibu hamil


1. Distribusi ibu hamil berdasarkan usia kehamilan saat ini
Tabel 3.c1 (Distribusi ibu hamil berdasarkan usia kehamilan saat ini)
No. Usia kehamilan Frekuensi %
1. 1-3 bulan 1 100
2. 3-6 bulan 0 0
3. 6-9 bulan 0 0
Total 1 100

Gambar 3.c1 diagram Pie berdasarkan usia kehamilan ibu

1-3 bulan
3-6 bulan
100 6-9 bulan

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa hanya ada
ibu yang hamil, dengan usia kehamilan 3 bulan.

2. Distribusi ibu hamil berdasarkan jumlah ibu makan setiap hari


Tabel 3.c2 (Distribusi ibu hamil berdasarkan jumlah ibu makan setiap hari)

No. Frekuensi makan Frekuensi %


1. 3x makanan pokok+selingan 0 0
2. 3x makanan pokok tanpa selingan 1 100
3. < 3x dan tanpa selingan 0 0
Total 1 100
16

Gambar 3.c2 Diagram Pie berdasarkan jumlah ibu makan setiap hari

0
3x makanan
pokok+selingan
3x makanan pokok tanpa
selingan
100
< 3x dan tanpa selingan

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa ibu makan 3x
sehari makanan poko tanpa selingan.

d. Keluarga dengan ibu menyusui


1. Distribusi ibu hamil berdasarkan informasi yang ibu dapat tentang cara
pemberian asi
Tabel 3.d1 (Distribusi ibu hamil berdasarkan informasi yang ibu dapat
tentang cara pemberian asi)
No. Informasi tentang cara pemberian ASI Frekuensi %
1. Ya 3 100
2. Tidak - -
Total 3 100

Gambar 3.d1 Diagram Pie berdasarkan informasi yang ibu dapat tentang
pemberian Asi
0

Ya

100 Tidak

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016


17

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa ibu menyusui
mendapatkan informasi tentang pemberian Asi.

2. Jenis inforasi yang ibu dapatkan


Tabel 3.d2 (jenis informasi yang ibu dapatkan)
No. Jenis informasi yang didapat Frekuensi %
1. Perawatan payudara - -

2. Manfaat ASI 3 100

3. Teknik menyusui - -
Total 3 100

Gambar 3.d2 Diagram Pie berdasarkan jenis informasi yang ibu dapatkan.

0 0
Perawatan payudara

Manfaat ASI
100
Teknik menyusui

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016


Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa ibu menyusui
mendapatkan informasi tentang manfaat ASI.

3. Pemberian kolostrum pada bayi setelah lahir


Tabel 3.d3 (Pemberian kolostrum pada bayi setelah lahir)
No. Pemberian kolostrum Frekuensi %
1. Ya 3 100
2. Tidak - -
Total 3 100
18

Gambar 3.d3 Diagram Pie berdasarkan pemberian kolostrum pada bayi


setelah lahir
0

Ya
100 Tidak

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016


Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas ibu
menyusui memberikan kolostrum atau susu pertama yang keluar setelah bayi
lahir.

4. Batas usia anak diberikan Asi Ekslusif


Tabel 3.d4 (berdasarkan batas usia anak yang diberikan asi ekslusif)
No. Usia diberi ASI eksklusif Frekuensi %
1. 4 bulan - -
2. 6 bulan 3 100
Total 3 100

Gambar 3.d4 Diagram Pie berdasarkan batas usia anak yang diberikan asi
ekslusif

4 bulan
100 6 bulan

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas ibu
menyusui memberikan asi ekslusif sampai umur bayi 6 bulan.
19

5. Batas usia anak yang diberikan Asi


Tabel 3.d5 (berdasarkan batas usia anak yang diberikan Asi)
No. Batas usia anak diberi ASI Frekuensi %
1. 6 bulan 1 33,3
2. 6-12 bulan 1 33,3
3. 12-18 bulan 1 33,4
4. 18-24 bulan - -
Total 3 100

Gambar 3.15 diagram Pie berdasarkan batas usia anak yang diberikan Asi.

0
33.4 33.3 6 bulan
6-12 bulan
33.3 12-18 bulan
18-24 bulan

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disi,pulkan bahwa ada 1 ibu yang
memberikan asi sampai umur anaknya 6 bulan, 1 ibu memberikan asi sampai
umur 12 bulan dan 1 ibu sampai umur anaknya 12-18 bulan.

e. Keluarga dengan Balita


1. Kebiasaan keluarga melakukan penimbangan balita
Tabel 3.e1 (berdasarkan kebiasaan keluarga melakukan penimbangan
No. Penimbangan balita Frekuensi %
1. Ya 14 77.7
2. Tidak 4 22.3
Total 18 100
20

Gambar 3.e1 Diagram Pie berdasarkan kebiasaan melakukan penimbangan bayi.

22.3

Ya
77.7 Tidak

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa ada 14


keluarga (77.7%) yang melakukan penimbangan bayi dan ada 4 keluarga
(22.3%) yang tidak melakukan penimbangan bayi.

2. Alasan tidak melakukan penimbangan pada balita


Tabel 3.e2 (alasan keluarga tidak melakukan penimbangan pada balita)
No. Alasan (bila tidak) Frekuensi %
1. Jauh - -
2. Repot - -
3. Malas 3 75
4. Tidak tahu 1 25
Total 4 100

Gambar 3.e2 Diagram Pie berdasarkan alasan keluarga tidak melakukan


penimbangan pada balita.

25 00 Jauh
Repot
75
Malas
Tidak tahu

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016


21

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa ada 3 orang
(75%) keluarga yang malas melakukan penimbangan dan 1 orang
(25%)keluarga yang tidak tahu mengenai penimbangan balita.

3. Makanan selingan anak di antara waktu makan


Tabel 3.e3 (tentang makanan selingan anak di antara waktu makan)

No. Mendapatkan makanan selingan Frekuensi %


1. Ya 10 55.5
2. Kadang-kadang 7 39
3. Tidak 1 5.5
Total 18 100

Gambar 3.e3 Diagram Pie berdasarkan pemberian makanan selingan untuk


anak.

5.5
Ya
39
55.5 Kadang-kadang
Tidak

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa ada 10 anak
(55.5%) yang diberikan makanan selingan, 7 anak (39%) kadang-kadang
diberikan makanan selingan dan 1 orang anak (5.5%) yang tidak diberikan
makanan selingan
22

4. Kondisi balita saat ini


Tabel 3.e4 (berdasarkan kondisi kesehatan anak)
No. Kondisi balita Frekuensi %

No. Nama Usia BCG DPT1 DPT2 DPT3 Polio Polio Polio Polio Campak Hep Hep Hep 3
1 2 3 4 1 2
1. Sehat 18 100
2. Sakit - -
Total 18 100

Gambar 3.e4 Diagram Pie berdasarkan kondisi kesehatan anak.

0
Sehat
Sakit
100

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas


kondisi kesehatan anak saat ini sehat.
23

1. An. Na 5thn            
2. An. Ri 5thn            
3. An. M 1thn            
4. An. Sa 3thn            
5. An. F 3thn            
6. An. As 3,5thn            
7. An. Si 3thn            
8. An. Ra 4thn            
9. An. M. 5thn            
10. An. Ib 2thn            
11. An. Da 3bln   - -   - - -   -
12. An. Ai 5thn            
13. An. A 5thn            
14. An. Z 2,5thn            
15. An. Fi 5thn            
16. An. N 1,2thn            
Total 16 16 15 15 16 16 15 15 15 16 16 15
% 100 100 93.75 93.75 100 100 93.75 95.75 95.75 100 100 95.75

Tabel 3.e5 Imunisasi Balita

Gambar 3.e5 Diagram Pie berdasarkan status imunisasi dasar pada anak

DISTRIBUSI IMUNISASI DASAR PADA ANAK BCG


USIA 0-5 TAHUN DPT1
DPT2
93.75 100 DPT3
100 100 POLIO1
POLIO2
100 93.75
POLIO3
POLIO4
CAMPAK
93.75 100 93.75 HEP1
HEP2
93.75 100 HEP3
93.75

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan mayoritas semua balita telah


melakukan imunisasi lengkap.
24

f. Keluarga dengan balita


1. Kebersihan gigi anak
Tabel 3.f1 ( tentang kebiasaan anak melakukan gosok gigi)

Berapa kali anak melakukan


No. Frekuensi %
kebersihan gigi
1. 1 kali 2 16.6
2. 2 kali 9 75
3. 3 kali 1 8.4
Total 12 100

Gambar 3.f1 Diagram Pie berdasarkan kebiasaan anak melakukan gosok


gigi.

8.4 16.6

1 kali
2 kali
75 3 kali

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan abel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa ada 2 anak
(16.6%) yang melakukan 1x gosok gigi, 9 orang (75%) 2x dan 1 orang anak
(8.4%)3x.

2. Kondidi gigi anak


Tabe 3.f2 (berdasarkan kondisi gigi anak)
25

No. Kondisi gigi anak Frekuensi %


1. Berlubang dan hitam 2 16.6
2. Gusi bengkak dan berdarah - -
3. Sariawan - -
4. Bersih dan sehat 10 83.4
Total 12 100

Gambar 3.f2 Diagram Pie berdasarkan kondisi gigi anak


0
0 Berlubang dan hitam
16.6
Gusi bengkak dan
berdarah
83.4 Sariawan

Bersih dan sehat

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 10


orang anak dengan gigi bersih dan sehat dan 2 orang anak dengan gigi
berlubang dan hitam.

3. Kebiasaan anak mencuci tangan sebelum makan


Tabel 3.f3 (tentang Kebiasaan anak mencuci tangan sebelum makan)

Kebiasaan mencuci tangan


No. Frekuensi %
sebelum dan sesudah makan
1. Ya 12 100
2. Tidak - -
Total 12 100

Gambar 3.f3 Diagram Pie berdasarkan kebiasaan anak mencuci sebelum


makan.
26

Ya
100 Tidak

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas


anak terbiasa mencuci tangan sebelum makan.

4. Kebiasaan anak menggunakan alas kaki


Tabel 3.f4 (tentang kebiasaan anak menggunakan alas kaki)

No. Kebisaan anak memakai alas kaki Frekuensi %


1. Ya 12 100
2. Tidak - -
Total 12 100

Gambar 3.f4 Diagram Pie berdasarkan kebiasaan anak menggunakan alas


kaki.

Ya

100 Tidak

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpilkan bahwa semua anak
selalu menggunakan alas kaki.

5. Kondisi anak saat ini


Tabel 3.f5 (tentang kondisi kesehatan anak)
27

No. Kondisi anak Frekuensi %


1. Sehat 12 100
2. Sakit 0 0
Total 12 100

Gambar 3.f5 Diagram Pie berdasarkan kondisi kesehatan anak saat ini.

Sehat

100 Sakit

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas


anak sekarang dalam keadaan sehat.

g. Keluarga dengan remaja


1. Kondidi remaja saat ini
Tabel 3.g1 (tentang kondisi kesehatan remaja saat ini)

No. Kondisi remaja saat ini Frekuensi %


1. Sehat 22 95,6
2. Sakit 1 4,4
Total 23 100

Gambar 3.g1 Diagram Pie berdasarkan kondisi kesehatan remaja saat ini.
28

4.4

Sehat

95.6 Sakit

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas


kondisi kesehatan anak remaja saat ini sehat (95.6%), hanya ada 1 remaja
yang sakit (4.4%).

h. Keluarga dengan remaja


1. Kondisi usia remaja saat ini
Tabel 3.h1 (tentang kondisi remaja saat ini)

No. Kondisi usia dewasa saat ini Frekuensi %


1. Sehat 82 97,6
2. Sakit 2 2,4
Total 84 100

Gamar 3.h1 Diagram Pie berdasarkan kondisi kesehatan usia remaja saat ini.

2.4

Sehat

97.6 Sakit

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 82


remaja (97.6%) remaja yang sehat dan 2 remaja (2.4%) sakit.
29

i. Keluarga dengan lansia


1. Jumlah lansia dalam rumah
Tabel 3.i1 (tentang jumlah lansia dalam satu rumah)

No. Jumlah lansia dalam rumah Frekuensi %


1. 1 orang dalam satu rumah 6 37.5
2. 2 orang dalam satu rumah 10 62.5
Total 16 100
G
ambar 3.i1 Diagram Pie berdasarkan jumlah lansia dalam satu rumah.

37.5
1 orang dalam satu rumah
62.5
2 orang dalam satu rumah

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa ada 6 orang
lansia (37.5%) dalam yang tinggal dalam satu rumah, sedangkan lansia yang
tinggal 2 orang dalam satu rumah ada 10 orang (62.5%).

2. Kondisi lansia saat ini


Tabel 3.i2 (tentang kondisi lansia saat ini)

No. Kondisi lansia saat ini Frekuensi %


1. Sehat 15 93.7
2. Sakit 1 6.3
Total 16 100

Gambar 3.i2 Diagram Pie berdasarkan kondisi kesehatan lansia saat ini.
30

6.3

Sehat
93.7 Sakit

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas


lansia dalam keadaan sehat, hanya ada 1 orang lansia yang sedang sakit.

3. Penyakit keturunan dalam keluarga


Tabel 3.i3 (tentang penyakit keturunan dalam keluarga)

No. Penyakit keturunan keluarga Frekuensi %


1. Jantung - 0
2. Hipertensi 1 6.3
3. DM - 0
4. Asma 1 6.3
5. Tidak ada 14 87.4
Total 16 100

Gambar3.i3 Diagram Pie berdasarkan penyakit keturunan keluarga

0 6.3
0 6.3
Jantung Hipertensi
DM Asma
Tidak ada
87.4

.Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 14 orang lansia


yang tidak memiliki penyakit keturunan (87.4%), 1 orang lansia memiliki
penyakit asma (6.3%) dan 1 orang lagi memiliki penyakit hipertensi (6.3%).
31

4. Pemeriksaan gula darah dalam waktu 3 bulan terakhir


Tabel 3.i4(tentang pemeriksaan gula darah)

No. Pemeriksaan gula darah Frekuensi %


1. Pernah 1 6.3
2. Tidak pernah 15 93.7
Total 16 100

Gamabr 3.i4 Diagram Pie berdasarkan pernah?tidaknya melakukan


pemeriksaan gula darah.

6.3
Pernah
Tidak pernah

93.7

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas


lansia tidak pernah melakukan pemeriksaan gula darah dalam waktu 3 bulan
terakhir.

j. Pengkajian psikososial
Tabel 3.j1 (tentang keadaan kejiwaan)

No. Mengalami gangguan jiwa Frekuensi %


1. Ya - -
2. Tidak 44 100
Total 44 100
Gambar 3.j1 Diagram Pie berdasarkan keadaan Psikososial lansia
32

Ya
Tidak
100

. Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada lansia
yang mengalami gangguan jiwa.

k. Kesehatan lingkungan dan perilaku kesehatan keluarga


1. Cara keluarga mengolah sayur
Tabel 3.k1 (tentang cara keluarga mengolah sayur)

No. Cara mengolah sayur Frekuensi %


1. Dipotong baru dicuci 38 86,4
2. Dicuci baru dipotong 6 13,6
Total 44 100

Gambar 3.k1 Diagram Pie berdasarkan cara keluarga mengolah sayur.

13.6

Dipotong baru dicuci

86.4 Dicuci baru dipotong

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016


33

Berdasarkan tabel dan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa ada 38 orang
(86,4%) di potong baru di cuci dan 6 orang (13,6) di cuci baru di potong.

2. Tabel Cara Keluarga Menyajikan Makanan


Tabel 3.k2 (tentang Cara Keluarga Menyajikan Makanan)

No. Cara keluarga menyajikan makanan Frekuensi %


1. Tertutup 41 93,2
2. Terbuka 3 6,8
Total 44 100

Gambar 3.k2 Diagram Pie berdasarkan tentang Cara keluarga menyajikan


makanan

6.8

Tertutup

93.2 Terbuka

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 44 orang cara


keluarga menyajikan makanan,yang tertutup sebanyak 41 orang (93,2 %) dan
yang terbuka sebanyak 3 orang (6,8 %)
34

3. Tabel Tentang Kebiasaan Keluarga Menggantung Pakaian Setelah Dipakai


Tabel 3.k3 (tentang kebiasaan keluarga menggantung pakaian setelah di
pakai)

Kebiasaan keluarga menggantung


No. Frekuensi %
pakaian setelah dipakai
1. Ya 39 88,7
2. Tidak 5 11,3
Total 44 100

Gambar 3.k3 Diagram Pie berdasarkan tentang kebiasaan keluarga


menggantung pakaian setelah di pakai

11.3

Ya
Tidak
88.7

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 44 orang kebiasaan


keluarga menggantung pakaian setelah di pakai,YA sebanyak 39 orang (93,2
%) dan TIDAK sebanyak 5 orang (11,3 %).
35

4. Tabel Tentang Cara Keluarga Membuang Sampah


Tabel 3.k4 (tentang Cara Keluarga Membuang Sampah)

No. Cara Keluarga Membuang Sampah Frekuensi %


1. Di Tumpuk 24 54.6
2. Di Kubur 6 13.6
3. Di Bakar 12 27.3
4. Di Antar ke TPS 2 4.5
Total 44 100

Gambar 3.k4 Diagram Pie berdasarkan tentang Cara Keluarga Membuang


Sampah

4.5

27.3
Di Tumpuk
54.6 Di Kubur
Di Bakar
13.6
Di Antar ke TPS

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 44 orang Cara


Keluarga Membuang Sampah,yang di tumpuk sebanyak 24 orang (54,6 %) ,di
kubur sebanyak 6 orang (13,6 %), di bakar sebanyak 12 orang (27,3 %) dan
diambil petugas sebanyak 2 orang (4,5 %).
36

5. Cara Keluarga Membuang Limbah Wc


Tabel 3.k5 (tentang Cara Keluarga Membuang Limbah Wc)

No. Limbah Wc Frekuensi %


1. Septi Tank 34 77,3
2. Got 2 4,5
3. Kali/Sungai 8 18,2
Total 44 100

Gambar 3.k5 Diagram Pie berdasarkan Cara Keluarga Membuang Limbah


Wc

18.2
4.5 SEPTI TANK

77.3 GOT
KALI/SUNGAI

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 44 orang tentang Cara
Keluarga Membuang Limbah Wc,septi tank sebanyak 34orang (77,3 %) ,got
sebanyak 2 orang (4,5 %) dan kali/sungai sebanyak 8 orang (18,2%).

6. Cara Keluarga Mendapat Sumber Air Bersih


Tabel 3.k6 (tentang Cara Keluarga mendapat sumber air bersih)

No. Sumber Air Bersih Frekuensi %


1. Pam/Ledeng 38 77,6
2. Sumur 6 12,2
3. Sungai 5 10,2
4. Pompa Air Listrik - -
Total 49 100
37

Gambar 3.k2 Diagram Pie berdasarkan tentang Keluarga Mendapat Sumber


Air Bersih

10.2 1.2
12.2
LEDENG
SUMUR
77.6 SUNGAI
POMPA AIR LISTRIK

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 49 orang Keluarga


Mendapat Sumber Air Bersih,melalui ledeng sebanyak 38 orang (77,6 %)
,sumur sebanyak 6 orang (12,2 % )sungai sebanyak 5 orang (10,2 %) dan
pompa air listrik tidak ada.

7. Jarak Sumber Air Keluarga Dari Septi Tank


Tabel 3.k7 (tentang Jarak Sumber Air Keluarga Dari Septi Tank)

No. Jarak sumber air dari septik tank frekuensi %


1. <10 Meter 10 22,7
2. >10 Meter 34 77,3
Total 44 100

Gambar 3.k7 Diagram Pie berdasarkan tentang Jarak Sumber Air Keluarga
Dari Septi Tank

22.7

<10 Meter
77.3
>10 Meter

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016


38

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 44 orang tJarak


Sumber Air Keluarga Dari Septi Tank ,<10 meter sebanyak 34 orang (77,3 %)
dan >10 meter sebanyak 10 orang (22,7 %).

8. Tabel Tentang Bagaimana Keadaan Air Rumah


Tabel 3.k8 (tentang Keadaan Air Rumah)

No. Keadaan air rumah frekuensi %


1. Berasa 2 4,5
2. Berbau 2 4,5
3. Berwarna 6 13,6
4. Ada endapan 0 0
Tidak berasa, tidak berwarna,
5. 34 77,4
tidak berbau
Total 44 100

Gambar3.k8 Diagram Pie berdasarkan Tentang Bagaimana Keadaan Air


Rumah

Berasa
4.5
4.5
Berbau

13.6
Berwarna
34

Ada endapan

0 Tidak berasa, tidak


berwarna, tidak berbau

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016


39

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 44 orang Bagaimana


Keadaan Air Rumah,air berasa sebanyak 2 orang (4,5 %) , air berbau sebanyak
2 orang (4,5 orang), air berwarnaa. Air ada endapan (tidak ada) dan air tidak
berasa,tidak berwarna,tidak berbau sebanyak 34 orang (34%).

9. Tabel Tentang Kebiasaan Keluarga Mandi


Tabel 3.k9 (tentang Kebiasaan Keluarga Mandi)

No. Kebiasaan Keluarga Mandi Frekuensi %


1. < 2X 8 18,2
2. >2X 36 81,8
Total 44 100

Gambar 3.k9 Diagram Pie berdasarkan Tentang Kebiasaan Keluarga Mandi

18.2

< 2X
> 2X
81.8

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 44 orang Kebiasaan


Keluarga Mandi ,<2X sebanyak 8 orang (18,2 %) , dan >2X sebanyak 36
orang (81,8 %).
40

10. Tabel Tentang Kebiasaan Keluarga Menggunakan Handuk


Tabel 3.k10 (tentang Kebiasaan Keluarga Menggunakan Handuk)

Kebiasaan keluarga menggunakan


No. Frekuensi %
handuk
1. Sendiri-sendiri 42 95,5
2. Bersama-sama 2 4,5
Total 44 100

Gambar 3.k10 Diagram Pie berdasarkan tentang Kebiasaan Keluarga


Menggunakan Handuk.

4.5

Sendiri-sendiri

95.5 Bersama-sama

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 44 orang Kebiasaan


Keluarga Menggunakan Handuk,sendiri-sendiri sebanyak 42 orang (95,5%) dan
bersama-sama sebanyak 2 orang (4,5%).
41

11. Tabel Tentang Kebiasaan Keluarga Membersihkan Bak Mandi/Penampungan


Air
Tabel 3.k11 (tentang Kebiasaan Keluarga Membersihkan Bak
Mandi/Penampungan Air).

No. Kebiasaan Membersihkan Bak Mandi Frekuensi %


1. < Seminggu 22 50
2. 1 X Seminggu 6 13,6
3. > Seminggu 16 36,4
Total 44 100

Gambar 3.k11 Diagram Pie berdasarkan kebiasaan keluarga membersihkan


bak mandi/penampungan air.

36.4
50 < SEMINGGU
1X SEMINGGU
13.6 > SEMINGGU

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 44 orang kebiasaan


keluargamembersihkan bak mandi/penampungan air,< seminggu sebanyak
22 orang (50 %) ,1x seminggu sebanyak 6 orang (13,6%) dan >seminggu
sebanyak 16 orang (36,4%).
42

12. Tabel Tentang Bagaimana Kondisi Lantai Wc


Tabel 3.k12 (tentang Bagaimana Kondisi Lantai Wc)

No. Kondisi Lantai Wc Frekuensi %


1. Licin 3 6,8
2. Tidak Licin 41 93,2
Total 44 100

Gambar 3.k12 Diagram Pie berdasarkan kondisi lantai wc.

3.2
LICIN
8.2 TIDAK LICIN

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 44 orang bagaimana


kondisi lantai wc .yang licin sebanyak 3 orang (6,8 %) dan tidak licin
sebanyak 41 orang (93,2%).

13. Tabel Tentang Apakah Tempat Penampungan Air Untuk Keperluan Masak
Di Tutup
Tabel 3.k13 (tentang Apakah Tempat Penampungan Air Untuk Keperluan
Masak Di Tutup)

Tempat Penampungan Air Untuk


No. Frekuensi %
Keperluan Masak Di Tutup
1. Ya 42 95,5
2. Tidak 2 4,5
Total 44 100
43

Gambar 3.k13 Diagram Pie berdasarkan tempat penampungan air untuk


keperluan masak di tutup.

3.2

YA
TIDAK
95.5

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 44 orang tempat


penampungan air untuk keperluan masak di tutup,YA sebanyak 42 orang
(95,5%) dan TIDAK sebanyak 2 orang (3,2 %).

14. Tabel Tentang Sinar Matahari Masuk Ke Dalam Rumah


Tabel 3.k14 (tentang Sinar Matahari Masuk Ke Dalam Rumah)

Sinar matahari masuk


No. frekuensi %
kedalam rumah
1. Ya 38 86,3
2. Tidak 6 13,7
Total 44 100
44

Gambar 3.k14 Diagram Pie berdasarkan tentang sinar matahari masuk ke


dalam rumah.

13.7

Ya
86.3 Tidak

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 44 orang sinar


matahari masuk ke dalam rumah,YA sebanyak 38 orang (86,3 %) dan TIDAK
sebanyak 6 orang (13,7 %).

15. Tabel Tentang Pencahayaan Di Dalam Rumah


Tabel 3.k15 (tentang Pencahayaan Di Dalam Rumah)

No. Pencahayaan rumah Frekuensi %


1. Terang 30 68,2
2. Kurang terang 11 25
3. Tidak terang 3 6,8
Total 44 100

Gambar 3.k15 Diagram Pie berdasarkan tentang pencahayaan di dalam


rumah.

6.8
25 Terang
68.2 Kurang terang
Tidak terang

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016


45

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 44 orang pencahayaan


di dalam rumah ,yang terang sebanyak 30 orang (68,2 %) ,kurang terang
sebanyak 11 orang (25 %) ,dan tidak kurang sebanyak 3 orang (6,8 %).

16. Tabel Tentang Kondisi Penataan Rumah


Tabel 3.k16 (tentang Kondisi Penataan Rumah)

No. Penataan rumah Frekuensi %


1. Rapi 36 81,8
2. Tidak rapi 8 18,2
Total 44 100

Gambar 3.k16 Diagram Pie berdasarkan tentang kondisi penataan rumah.

18.2

Rapi
81.8 Tidak rapi

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 44 orang tentang


bagaimana kondisi penataan rumah,rapi sebanyak 36 orang (81,8 %) dan
tidak rapi sebanyak 8orang (18,2 orang).

17. Tabel Tentang Kebersihan Rumah


Tabel 3.k17 (tentang Kebersihan Rumah)

No. Kebersihan Rumah Frekuensi %


1. Bersih 37 84,1
2. Tidak Bersih 7 15,9
Total 44 100
46

Gambar 3.k17 Diagram Pie berdasarkan tentang kebersihan rumah

15.9

BERSIH
84.1 TIDAK BERSIH

Sumber : hasil pengkajian di rt.02 tahun 2016

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 44 orang tentang


kebersihan rumah,rumah bersih sebanyak 37 orang (84,1 %) dan tidak bersih
sebanyak 7 orang (15,9 %).

18. Tabel Tentang Kondisi Lantai Rumah


Tabel 3.k18 (tentang Kondisi Lantai Rumah)

No. Kondisi lantai rumah Frekuensi %


1. Licin 2 4,5
2. Tidak licin 42 95,5
Total 44 100

Gambar 3.k18 Diagram Pie berdasarkan tentang kondisi lantai rumah

4.5

Licin
Tidak licin
95.5

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016


47

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 44 orang tentang


kondisi lantai rumah,yang licin sebanyak 2 orang (4,5 %) dan tidak licin
sebanyak 42 orang (95,5%).

19. Tabel Tentang Sumber Pencemaran Lingkungan


Tabel 3.k19 (tentang Sumber Pencemaran Lingkungan)

No. Sumber pencemaran lingkungan Frekuensi %


1. Ya 36 82
2. Tidak 8 18
Total 44 100

Gambar 3.k19 Diagram Pie berdasarkan tentang sumber pencemaran


lingkungan

18

Ya
Tidak
82

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 44 orang tentang


sumber pencemaran lingkungan ,YA sebanyak 36 orang (82 %) dan TIDAK
sebanyak 8 orang (18 %).
48

20. Tabel Tentang Pemanfaatan Pekarangan Rumah


Tabel 3.k20 (tentang Pemanfaatan Pekarangan Rumah)

No. Pemanfaatn pekarangan rumah Frekuensi %


1. Ya 9 20,4
2. Tidak 35 79,6
Total 44 100

Gambar 3.k20 Diagram Pie berdasarkan pemanfaaatan pekarangan rumah.

20.4

Ya
Tidak
79.6

Sumber : hasil pengkajian di RT.02 Tahun 2016

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 44 orang tentang


memanfaatkan pekarangan rumah,YA sebanyak 9 orang (20,4 %) dan
TIDAK sebanyak 35 orang (79,6 orang).
49

B. Analisa Data

No. Data Etiologi Maslah


1. Do : Ketidakmampuan Resiko terjadinya
- Dari hasil pengkajian di warga RT.02 peningkatan penyakit
RT. 02 Desa Malintang mengenal masalah berbasis lingkungan
Baru, di dapatkan hasil tentang penyakit (ISPA, DBD) pada
data bahwa dari 44 KK DBD dan ISPA serta warga RT. 02 Desa
ada 24 KK (54,6%) Pencegahan penyakit Malintang Baru.
yang membuang ISPA dan DBD.
sampah dengan cara
ditumpuk, 6 KK(13,6%)
dengan cara dikubur,
12 KK (27,3%) dengan
cara dibakar dan 2 KK
(4.5%) dengan cara
diantar ke tempat
penampungan sampah
di depan Pasar Gambut.

- Dari hasil pengkajian di


RT. 02 didapatkan data
tentang sumber
pencemaran lingkungan
yaitu asap pembakaran
sampah.
36 KK (82%) yang
memiliki sumber
pencemaran
lingkungan, dan 8 KK
(18%) yang tidak
memiliki sumber
50

pencemaran
lingkungan.
Ds :
- Dari hasil wawancara,
keluarga mengatakan
bahwa tidak adanya
tempat pembuangan
sampah khusus di RT.
02 Desa Malintang
Baru.
- Di RT.02 Desa
Malintang Baru juga
tidak ada saran
prasarana untuk
pengolahan sampah.
2. Do : Kurangnya Resiko Kekurangan
- Dari hasil pengkajian di Pengetahuan Vitamin B dan C
RT. 02 Desa Malintang Masyarakat dalam
Baru, di dapatkan hasil mengolah sayur yang
tentang cara keluarga benar
mengolah sayur. Dari
44 KK ada 38 KK
(86,4%) yang menolah
sayur dengan cara
dipotong dulu baru
dicuci, dan 6 KK
(3,6%) dengan cara
dicuci dulu baru
dipotong.
Ds :
- Dari hasil wawancara,
51

keluarga mengatakan
tidak tahu tentang
pengolahan sayur yang
benar itu dicuci dulu
baru dipotong.
52

C. Prioritas Masalah

Kriteria Penapisan
Tersedia Sumber

Kemungkinan Untuk Diatasi

Sesuai Dengan Program

Sumber Daya Peralatan


Jumlah Yang Beresiko

Pendidikan Kesehatan

Sumber Daya Tempat


Sesuai Dengan Peran

Kemungkinan Untuk

Sumber Daya Waktu

Sumber Daya Orang


Perawat Komunitas

Sumber Daya Dana


Minat Masyarakat
Diagnosa

Besarnya Resiko

Jumlah Skore
Pemerintah
Keperawatan
Komunitas

Resiko 5 4 4 5 4 3 5 4 3 3 3 4 47
Kekurangan
Vitamin B dan
C
Resiko 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 59
terjadinya
peningkatan
penyakit
berbasis
lingkungan
(ISPA, DBD)
pada warga
RT. 02 Desa
Malintang
Baru
Keterangan :

Skore : 0-5

0 : Paling rendah
5 : Paling tinggi
53

D. Diagnose Keperawatan Komunitas


1. Resiko terjadinya peningkatan penyakit berbasis lingkungan (ISPA, DBD) pada
warga RT. 02 Desa Malintang Baru berhubungan dengan ketidakmampuan warga
RT.02 mengenal masalah tentang penyakit DBD dan ISPA serta Pencegahan
penyakit ISPA dan DBD ditandai dengan :
a. Cara keluarga membuang sampah, ditumpuk 54,6 %
b. Cara keluarga membuang sampah, dikubur 13,6 %.
c. Cara keluarga membuang sampah, dibakar 27.3 %.
d. Cara keluarga membuang sampah, di antar ke tempat pembuangan sampah
4.5%.

2. Resiko Kekurangan Vitamin B dan C berhubungan dengan Kurangnya


Pengetahuan Masyarakat dalam mengolah sayur yang benar ditandai dengan :
a. Cara mengolah sayur dengan cara dipotong dulu baru dicuci 86,4 %.
b. Cara mengolah sayur dengan cara dicuci dulu baru dipotong 13,6%.
c. Keluarga mengatakan tidak tahu tentang pengolahan sayur yang benar itu
dicuci dulu baru dipotong.

Vous aimerez peut-être aussi