Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KONJUNGTIVITIS BAKTERIAL OD
PSEUDOFAKIA OD
Oleh :
Farihant Masruro
H1A 014 023
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Dalam waktu 12 sampai 48 jam setelah infeksi mulai, mata menjadi merah
dan nyeri. Jika tidak diobati bisa terbentuk ulkus kornea, abses, perforasi mata bahkan
kebutaan. Untuk mengatasi konjungtivitis bisa diberikan tablet, suntikan maupun
tetes mata yang mengandung antibiotik.1
Konjungtivitis bakteri sering hilang dengan sendirinya, tetapi arus bukti
menunjukkan bahwa antibiotik topikal membantu mempercepat pemulihan dari
penyakit yang membatasi diri ini. Antibiotik topikal digunakan untuk pengobatan
konjungtivitis bakteri memiliki tingkat keberhasilan baik.2
3
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Adek. K
Usia : 16 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Cakra, Mataram
Agama : Hindu
Pekerjaan : Pelajar
Tanggal pemeriksaan : 21 Juni 2018
RM : 125076
II. SUBYEKTIF
a. Keluhan Utama
Mata merah pada mata kanan.
b. Riwayat Penyakit Sekarang.
Pasien datang ke Poliklinik Mata RSUD Provinsi NTB dengan keluhan mata
merah disertai rasa gatal, perih, mengganjal serta berair pada mata sebelah
kanan. Keluhan mata merah sudah dirasakan sejak 5 hari yang lalu. Pasien
mengaku saat bangun tidur terdapat kotoran mata yang cukup banyak
sehingga mata terasa lengket dan susah untuk dibuka. Pasien juga
mengeluhkan pada malam hari mata terasa panas dan jika terkena cahaya
mata terasa silau. Keluhan melihat pelangi saat melihat sinar atau lampu
disangkal, keluhan melihat ganda disangkal. Keluhan demam, pusing, mual,
muntah, radang tenggorokan, lemas pada badan dan sendi disangkal. Pasien
mengaku adanya riwayat penggunaan kacamata. Penggunaan kontak lens
disangkal.
4
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengaku tidak pernah mengalami hal serupa, serta tidak
memiliki riwayat hipertensi, dan riwayat diabetes mellitus penyakit jantung,
asma, ataupun alergi disangkal. Pasien mengaku pernah melakukan operasi
katarak pada mata sebelah kanan 2 tahun yang lalu.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu dan ayah pasien mengalami penyakit atau keluhan serupa. Namun
riwayat diabetes mellitus, hipertensi, asma, ataupun jantung pada keluarga
disangkal.
e. Riwayat Pengobatan
Pasien tidak berani mengobati keluhan karena adanya riwayat operasi
katarak.
f. Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki alergi terhadap obat dan makanan.
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36,5 0C
5
B. Status Ophthalmologis
No Pemeriksaan OD OS
1. Visus 6/40 6/6
Pinhole Tidak di evaluasi
2. Posisi Bola Mata Ortotropia Ortotropia
3. Pergerakan Bola Mata Baik ke segala Baik ke segala
arah arah
4 Lapang pandang
6
Palbebra Sikatrik (-) (-)
Inferior Benda Asing (-) (-)
9. Konjungtiva Injeksi (+) (-)
Konjungtiva
Bulbi
dan Siliar
Pendarahan (-) (-)
Massa (-) (-)
Edema (-) (-)
10. Kornea Bentuk Cembung Cembung
Kejernihan Jernih Jernih
Permukaan Licin Licin
Sikatrik (-) (-)
Benda Asing (-) (-)
Massa (-) (-)
11. Bilik Mata Kedalaman Kesan dalam Kesan dalam
Depan Hifema (-) (-)
Hipopion (-) (-)
12. Iris Warna Coklat Coklat
7
C. Foto Pasien
8
Gambar mata kanan pasien
9
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISA KASUS
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan data medis pasien diatas, ditemukan beberapa permasalahan.
Adapun permasalahan medis yang terdapat pada pasien adalah :
SUBJECTIVE
a. Mata merah,
b. Gatal,
c. Nyeri,
d. Terasa mengganjal dan
e. Mata berair
f. Fotopobia
OBJECTIVE
Pemeriksaan status lokalis pada mata kanan dan kiri didapatkan :
Visus OD 6/40, visus OS 6/6
Pemeriksaan status lokalis pada palpebra superior didapatkan :
- Mata kanan hiperemis
Pemeriksaan status lokalis pada konjungtiva didapatkan :
- Injeksi konjungtiva pada mata kanan
OD OS
10
B. Analisa Kasus
C. Assessment
Diagnosis Banding :
- konjungtivitis alergi
- konjungtivitis virus
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, tanda dan gejala yang terdapat pada
pasien mengarahkan pada konjungtivitis. Penyebab konjungtivitis dapat beragam,
karenanya perlu dibedakan. Berikut adalah perbandingan komnjugtivitis berdasarkan
11
etiologinya untuk membantu mendiagnosis dan untuk menentukan terapi nantinya.
Sesuai dengan gejala dan tanda yang dialami pasien diagnosis kerja yaitu :
Konjungtivitis bacterial OD + Pseuodofakia OD
D. Planning
12
- Pemeriksaan Swabbing
Pemeriksaan ini dilakukan dengan melakukan swab konjungtiva untuk
pewarnaan Gram, kultur, dan kepekaan untuk mengklarifikasi diagnosis,
khususnya lebih banyak lagi kasus yang parah atau refrakter.
Tatalaksana
E. KIE
- Pasien diminta untuk menjaga higienisitas untuk meminimalkan penyebaran
infeksi seperti cuci tangan rutin dengan sabun, tidak mengusap mata, jangan
memakai tetes mata secara bersamaan dengan orang lain untuk menghindari
penularan.
- Bersihkan kotoran atau sekret mata dengan air bersih.
- Gunakan obat secara teratur sesuai ketentuan.
F. Prognosis
Prognosis pada pasien ini, meliputi : dubia ad bonam
13
BAB IV
RINGKASAN AKHIR
14
Daftar Pustaka
15