Bapak B, usia 59 tahun, terdiagnosa pneumonia dan diberi tatalaksana berupa
pemberian antibiotik ceftriaxone 1 gram/12 jam/IV + gentamicin 1 vial/12 jam. Pneumonia merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama, baik di negara berkembang maupun di negara maju. karena merupakan penyakit yang menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di usia 5 tahun (balita) juga pada lanjut usia. Kematian infeksi pneumonia terjadi lebih kurang 2 juta anak balita di Afrika dan Asia Tenggara. Menurut World Health Organization (WHO), penyakit infeksi saluran pernapasan bawah merupakan kasus infeksius penyebab kematian terbesar di seluruh dunia (urutan ketiga dari penyebab kematian secara umum), dengan angka kematian mencapai 3,5 juta setiap tahunnya2. Dari data SEAMIC Health Statistic 2001 influenza dan pneumonia merupakan penyebab kematian nomor 6 di Indonesia, nomor 9 di Brunei, nomor 7 di Malaysia, nomor 3 di Singapura, nomor 6 di Thailand dan nomor 3 di Vietnam. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes tahun 2001, penyakit infeksi saluran napas bawah menempati urutan ke-2 sebagai penyebab kematian di Indonesia.2 Penyebab pneumonia sulit ditemukan dan memerlukan waktu beberapa hari untuk mendapatkan hasilnya, sedangkan pneumonia dapat menyebabkan kematian bila tidak segera diobati, maka pada pengobatan awal pneumonia diberikan antibiotika secara empiris.3